Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Ibadah Doa Malam hari ini melanjutkan pemberitaan firman Tuhan dalam Ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci sebelumnya yaitu
TENTANG BERJAGA-JAGA(ketekunan untuk menantikan kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali).
Ada 4 macam waktu berjaga-jaga yaitu
- Menjelang malam(18.000-21.00).
- Tengah malam(jam 21.00-24.00).
- Larut malam(jam 24.00-03.00).
Nomor 1-3 sudah dipelajari dalam ibadah pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Desember 2013.
KITA MEMPELAJARI WAKTU BERJAGA-JAGA YANG KE EMPAT.
Markus 13: 3513:35 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta,Waktu berjaga-jaga yang ke-empat adalah
pagi-pagi butaatau
fajar menyingsing.
Yohanes 21: 1-421:1. Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
(terjemahan lama)
21:4. Setelah terbit fajarterdirilah Yesus di pantai; tetapi tiada diketahui oleh murid-murid itu bahwa Ialah Yesus.“
hari mulai siang”= “
terbit fajar”= fajar menyingsing.
Pada fajar menyingsing,
yang harus diaga: kita berjaga-jaga dalam pelayanan.
Ada dua hal yang harus dijaga dalam pelayanan,
antara lain:
- ketaatan.
Tuhan memerintahkan Petrus untuk menangkap/menjala manusia, tetapi Petrus kembali untuk menjala ikan (karena Yesus sudah mati).
Kita melayani Tuhan harus sesuai dengan firman Allah/firman pengajaran yang benarapapun resiko yang kita hadapi.
Menjadi penjala manusia mungkin resikonya tidak bisa makan dll (penjala manusia tidak mungkin makan manusia). Kalau menjadi penjala ikan, kita bisa makan ikan.
- kesetiaan.
Petrus tinggalkan pelayanannya sebagai penjala manusia dan kembali menjadi penjala ikan.
Kita melayani Tuhan harus setia dan berkobar-kobarsampai garis akhir apapun halangannya.
Garis akhir adalahsampai meninggal dunia atau sampai Tuhan Yesus datang kembali ke dua kali.
Banyak orang melayani tapi tidak sesuai dengan firman, sehingga diusir oleh Tuhan (“
enyahlah engkau”). Di akhir zaman ini banyak juga orang yang tinggalkan pelayanan/tidak setia.
JAGA KETAATAN DAN KESETIAAN!Akibat tidak taat dan tidak setia adalah
- “semalam-malaman tidak menangkap apa-apa”= gagal total.
- “Petrus tidak memakai pakaian” = telanjang.
Yohanes 21: 7
21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
Telanjang artinyahidup didalam dosa, sehingga bersuasana kutukan (duri-duri) sampai kebinasaan.
Suasana kutukan= letih lesu, beban berat, kepedihan.
Yohanes 21: 5-6
21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannyadan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.Tuhan tidak menghendaki jika pelayan Tuhan menjadi telanjang, terkutuk dan binasa.
Cara Tuhan menolong adalahTuhan datang dengan firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua untuk
menyucikan hati dan pikiran.
Ayat 5"Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?"=
penyucian hati/perasaan. Murid-murid sudah tidak punya apa-apa (tidak menangkap ikan), tetapi malah ditanya “
adakah lauk-pauk”.
Jika firman menunjuk dosa dan kegagalan kita, kita tidak boleh marah/tersinggung, tetapi kita harus
mengaku dosa dan kegagalankita sejujur-jujurnya.
Jawaban murid-murid saat ditanya oleh Tuhan yaitu
"Tidak ada."= mengaku sejujur-jujurnya.
Saat kita mengaku dosa sejujur-jujurnya, Tuhan akan mengampuni dosa-dosa kita dan menolong kita.
Ayat 6"Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." =
penyucian pikiran/logika.
Semalam-malaman murid-murid tidak bisa menangkap ikan, padahal waktunya sudah tepat dan tempatnya sudah tepat (di laut yang dalam), tetapi Tuhan malah perintahkan untuk menebarkan jala saat hari mulai siang/fajar menyingsing dan murid-murid ada di tepi pantai (waktu dan tempat untuk menangkap ikan tidak tepat lagi).
Jadi pikiran harus disucikan, supaya kita
percaya kepada Tuhan, sebab
TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI TUHAN!
Jika hati dan pikiran disucikan dari dosa-dosa (dari hati dan pikiran daging), maka pikiran dan perasaan kita
menjadi sama denganpikiran dan perasaan Yesus, yaitu
taat dengar-dengaransampai daging tidak bersuara lagi. Ini seperti murid-murid yang taat untuk menebarkan jala (“
Lalu mereka menebarkannya”).
Taat dengar-dengaran sampai daging tak bersuara= menebarkan jala= mengulurkan tangan kepada Tuhan dan Tuhan juga mengulurkan tangan kepada kita.
Yohanes 21: 11
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
Hasilnya:
mereka menangkap
“seratus lima puluh tiga ekor banyaknya”.
153 ekor ikan = 1 + 5 + 3 = 9.
Angka 9menunjuk kasih karunia.
Artinya: kita berada didalam tangan kasih karunia anuegerah Tuhan.
Jika berada dalam Tangan kasih anugerah Tuhan,
hasilnya:
- Kejadian 6: 7-8
6:7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
6:8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Dari pembacaan ayat ini kita bisa menyimpulkan betapa dahsyatnya kasih karunia Tuhan. Yang pandai, kaya, hebat di dunia ini mati semuanya, tetapi yang didalam kasih karunia anugerah Tuhan akan terpelihara.
Kita seringkali ingin mencapai sesuatu sampai lupa dan meremehkan kasih karunia Tuhan. Kita harus kembali kepada kasih karunia anugerah Tuhan!
Hasil yang pertama:
- Tangan kasih karunia anugerah Tuhan sanggup memeliharakita di tengah kemustahilan. Di zaman Nuh semuanya mati terkena air bah, tetapi Nuh mendapat kasih karunia Tuhan.
- Tangan kasih karunia anugerah Tuhan mampu melindungikita di tengah kemustahilan.
- Tangan kasih karunia anugerah Tuhan mampu memberikan masa depan yang indah pada waktu-Nya. Nuh tetap hidup, sehingga bisa beranak cucu dan ada masa depan yang indah.
- Ibrani 4: 16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Hasil yang kedua:kasih karunia anugerah Tuhanmampu memberikan pertolongankepada kita tepat pada waktuNya= menyelesaikan semua masalah kita tepat pada waktuNya.
Malam ini kita berdoa kepada Tuhan, supaya kita TAAT DAN SETIAapapun resikonya dan halangannya!
Kita hanya tinggal tunggu waktu dari Tuhan. Jangan putus asa dan kecewa, sebab pretolongan Tuhan tepat pada waktuNya. Yang penting kita tekun berdoa.
- Wahyu 22: 20-21
22:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Dari permulaan Alkitab (Kejadian), pertengahan dan akhir dari Alkitab adalah kasih karunia Tuhan.
Hasil yang ketiga: tangan kasih karunia anugerah Tuhan mempersiapkan kita untuk menjadi mempelai wanitayang siap untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali ("Amin, datanglah, Tuhan Yesus!”). Artinya: Kasih karunia Tuhan menyucikan dan mengubahkan kita sedikit demi sedikit sampai menjadi sempurna seperti Dia (menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap sedia menyambut kedatangan Tuhan Yesus).
Sekalipun kita sudah jatuh dalam dosa, masih ada pengangkatan (penyucian dan keubahan) dari Tuhan, asalkan kita tidak mau tinggal didalam dosa.
Tuhan memberkati.