Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Banyak pergumulan kita secara rohani, jasmani, rumah tangga, masa depan dan lain-lain. Biarlah kita bawa di bawah kaki Tuhan. Tuhan menolong kita semua.

Kita masih melanjutkan firman Tuhan pada ibadah doa: proses Yesus menjadi roti yang diletakkan di atas meja roti sajian--proses bagi kita untuk menjadi hamba/pelayan Tuhan yang berkenan kepada-Nya--:

  1. Biji gandum jatuh ke dalam tanah= merendahkan diri dan rela direndahkan.
  2. Biji gandum harus mati= menyangkal diri.
  3. Bertumbuh dan bertunas.
    Markus 4: 26-27
    4:26.Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,
    4:27.lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunasdan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.

    Dari benih yang mati, tiba-tiba keluar tunas.
    Jadi, tunas sama dengan kuasa kebangkitan--Yesus disebut sebagai tunas Daud.

    Yesaya 53: 1-2=> nubuat tentang Yesus
    53:1.Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
    53:2.Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak adasehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.

    Yesus adalah tunas yang tumbuh dari tanah kering/tanah berbatu--tunas yang kecil tetapi bisa menembusi tanah kering/tanah berbatu.
    Artinya: kuasa kebangkitan tidak bisa dihalangi oleh apapun juga; bisa hidup di manapun, kapanpun, dan situasi apapun.

    Ayat 2= seorang hamba Tuhan memang harus mengalami 'semaraknyapun tidak ada' seperti Yesus, artinya: dalam suasana kebangkitan/bertunas tidak boleh ada yang dibanggakan sekalipun ada kemampuan, kekayaan, atau pemakaian Tuhan, tetapi kita mengaku bahwa semuanya berasal dari kurban Kristus di kayu salib. Kalau Dia tidak mati, tidak akan ada tunas/kebangkitan.

    Hati-hati, banyak yang menyangkal saat dalam pengalaman kematian, tetapi ada juga yang mulai sombong saat dalam pengalaman kebangkitan--mulai diberkati--sehingga jatuh.
    Karena itu, saat dalam pengalaman kematian, mari menyangkal diri bukan menyangkal Tuhan, dan dalam pengalaman kebangkitan jangan sombong/bangga tetapi mengakui bahwa semuanya berasal dari kemurahan Tuhan yang besarsehingga kita selalu terdorong untuk mengucap syukur kepada Tuhan.

    1 Petrus 1: 3-8
    1:3.Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
    1:4.untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemardan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
    1:5.Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
    1:6.Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
    1:7.Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
    1:8.Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,

    Tanda-tanda hamba Tuhan yang bertunas--dari kematian kepada kebangkitan--:

    • 'hidup yang penuh pengharapan', artinya:

      1. 'menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa'= bisa menerima bagian yang tidak binasa yaitu firman, Roh Kudus, dan kasih Allah.
        Kalau tidak mau firman atau tidak gemar mendengar firman, biarpun hebat bahkan malaikat sekalipun, tidak akan ada harapan.

        Setiap kehidupan kalau masih bisa menerima firman masih ada harapan untuk tertolong dan disempurnakan oleh Tuhan sekalipun ia najis.

      2. 'tidak dapat cemar '= tidak gampang cemar sampai tidak dapat cemar= tetap hidup dalam kebenaran dan kesucian; tidak dicemarkan oleh pengaruh dosa dan dunia; tidak terpengaruh oleh pergaulan-pergaulan yang tidak benar.
        Contoh: Yesus dijamah oleh perempuan najis, bukan Dia yang jadi najis, tetapi perempuan najis jadi suci.

      3. 'tidak dapat layu'= tidak kecewa, putus asa, bangga, dan meninggalkan Tuhan karena sesuatu tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
      4. 'yang tersimpan di sorga bagi kamu'= kita hidup di dunia yang penuh kutukan tetapi kita sudah bersuasana sorga/kebahagiaan.

      Inilah hidup yang penuh pengharapan yaitu saat bisa menerima dan menikmati firman. Biarpun semuanya hancur-hancuran tetapi kalau bisa menikmati firman, masih ada kuasa kebangkitan yang menolong kita; ada harapan baru.

    • Ayat 5-7: 'untuk membuktikan kemurnian imanmu'= memiliki imanyang teruji.
      Memang ada ujian dan pencobaan untuk membuktikan kemurnian iman--iman yang teguh, yang tidak goyah oleh pencobaan, ajaran sesat, dan dosa-dosa, sampai mencapai iman yang permanen seperti emas murni--buli-buli emas berisi manna.

    • Ayat 8: 'namun kamu mengasihi-Nya'= mengasihiTuhan lebih dari semua, berarti bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri, bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita.

    Inilah orang yang bertunas. Kalau mau merendahkan diri dan direndahkan--jatuh ke tanah; mengakui dosa-dosanya, bukan menyalahkan orang lain--, kemudian menyangkal diri--kematian bersama Tuhan; penyaliban daging--, dia akan bertunas--mengalami kuasa kebangkitan.
    Tandanya:ada pengharapan, iman yang teruji, dan kasih.

    Iman= Yakobus.
    Pengharapan= Petrus.
    Kasih= Yohanes.
    Kalau memiliki iman, pengharapan, dan kasih, maka kita akan selalu naik ke gunung yang tinggi bersama Tuhan. Banyak menyembah Tuhan hari-hari ini ditambah puasa, doa semalam suntuk, dan doa malam!

    Matius 17: 1-2, 4
    17:1.Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
    17:2.Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
    17:4. Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan,
    betapa bahagianya kamiberada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."

    Kita berseru dan berserah kepada Tuhan--menjadi rumah doa. Menghadapi apa saja, banyak naik gunung. Kita akan mengalami kuasa kebangkitan yang tidak bisa dihalangi oleh apapun, dan tidak bisa ditiru oleh siapapun--seperti tunas yang tiba-tiba tumbuh.
    Markus 4: 26-27
    4:26.Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,
    4:27.lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.

    Banyak menyembah, bagus, ada kuasa kebangkitan, kalau mau lebih cepat, tambah dengan doa puasa dan doa semalam suntuk. Itu kuncinya.

    Hasilnya:

    • 'Tuhan, betapa bahagianya kami.....'= kuasa kebangkitan memberi kebahagiaan sorgadi tengah penderitaan dan kesulitan dunia.
      Di bawah gunung ada sakit ayan tetapi kita bahagia, air mata dihapus, damai sejahtera, semua enak dan ringan.

      Petrus sudah mengalami mujizat berjalan di atas air, lima roti dua ikan untuk lima ribu orang, ia tidak pernah berkata: Bahagia.Tetapi di atas gunung yang tinggi, ia bahagia. Banyak menyembah Tuhan hari-hari ini.

    • Markus 5: 35-37, 40-42
      5:35.Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?"
      5:36.Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
      5:37.Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.
      5:40.Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu.
      5:41. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!"
      5:42. Seketika itu juga
      anak itu bangkitberdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.

      Hasil kedua: kuasa kebangkitan mampu membangkitkan anak yang sudah mati.
      Artinya:

      1. Menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
      2. Menyelesaikan masalah nikah dan buah nikah.
        Beban paling berat dalam nikah adalah kalau buah nikah tidak mau makan firman yang membuat buah nikah mati.

        Markus 5: 43
        5:43.Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.

        Kalau anak muda atau anak kecil tidak bisa mendengar firman, ia membuat susah orang tua. Kalau sudah bisa makan, rohaninya hidup, kita gampang mengarahkannya.

        Kuasa kebangkitan mampu menolong nikah dan buah nikah yang sudah hancur dan mati. Semua bisa menikmati firman, sehingga semua kenyang, terpelihara secara ajaib oleh Tuhan, bahagia, dan menyatu di dalam Tuhan.

      3. Air mata dihapuskan.

      Malam ini, apa pergumulan kita, asal ada iman, pengharapan, dan kasih, di situ ada kuasa kebangkitan.

    • Matius 17: 2
      17:2.Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahayaseperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.

      Hasil ketiga: kuasa kebangkitan sanggup mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari hati--wajah menunjuk pada hati--, yaitu taat dengar-dengaran dan kuat teguh hati.
      Kita hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia akan mengulurkan tangan kuasa-Nya.

      Kuasa-Nya tidak terbatas dan tidak tersembunyi untuk mengadakan mujizat secara jasmani.
      Sampai kalau Tuhan datang kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali. Kita juga bercahaya seperti matahari, kita bersama Dia selamanya.

Gunakan waktu sungguh-sungguh untuk bertunas--mengalami kuasa kebangkitan.
Anak yang mati sudah tidak ada masa depan, tetapi masih ada harapan; ada kuasa kebangkitan asal ada iman, pengharapan, dan kasih. Berdoa sampai kita mendapatkan kuasa kebangkitan yang tidak bisa dihalangi dan ditiru oleh siapapun.

Tunjukkan kepada Tuhan apa yang jadi pergumulan kita hari-hari ini! Mengaku bahwa kita tidak bisa apa-apa dan hanya bergantung pada kuasa kebangkitan-Nya. Siapa tahu malam ini kuasa-Nya dinyatakan bagi kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 19 Februari 2017 (Minggu Pagi)
    ... Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Keluaran - Apabila ada seorang menjual anaknya yang perempuan sebagai budak maka perempuan itu tidak boleh keluar seperti cara budak-budak lelaki keluar. Jika perempuan itu tidak disukai tuannya yang telah menyediakannya bagi dirinya sendiri maka haruslah tuannya itu mengizinkan ia ditebus tuannya itu ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Agustus 2010 (Senin Sore)
    ... orang banyak artinya Meninggalkan hidup yang lama Hidup tanpa Yesus Hidup dalam dosa dalam bentuk perbuatan perkataan angan-angan . Meninggalkan teman keluarga saudara atau persekutuan yang menimbulkan dosa. Setelah suasana yang lama ditinggal kita masuk pada suasana yang baru yaitu suasana Kerajaan Surga Kerajaan Surga di bumi yang dibangun oleh ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 Oktober 2021 (Kamis Sore)
    ... manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. . Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta mereka tidak bercela. Ada tujuh fakta pengikutan terhadap Yesus sampai ke bukit Sion Bagaikan desau air bah tidak bisa dibendung diterangkan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Malang Agustus sampai Ibadah Doa Malang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 13 Desember 2015 (Minggu Sore)
    ... ia melahirkan maut. Pencobaan berasal dari keinginan daging yang bertentangan dengan kehendak TUHAN firman TUHAN. Dalam segala hal. Misalnya dalam pekerjaan kita sudah tahu itu tidak sesuai firman tetapi tetap kita paksakan. Mungkin karena ada keuntungan besar gaji besar dan lain-lain. Satu waktu terjadi sesuatu--kita dinyatakan korupsi dan lain-lain-- jangan mengatakan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Oktober 2014 (Kamis Sore)
    ... kekurangan kita sampai kita tidak bercacat cela dan sempurna seperti Dia. Penyucian terakhir bagi sidang jemaat Efesus kita semua adalah sidang jemaat Efesus kita telah kehilangan kasih mula-mula. Kasih mula-mula adalah kasih Allah lewat korban Kristus salib Kristus. Kehilangan kasih mula-mula sama dengan tanpa kasih. Semua yang kita lakukan tanpa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 13 Januari 2014 (Senin Sore)
    ... kita mengundang Dengan Kabar Mempelai cahaya injil tentang kemuliaan Kristus Firman Pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua . Matius Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru Mempelai datang Songsonglah dia Tengah malam keadaan akhir zaman paling gelap . Satu-satunya yang dibutuhkan pada tengah malam adalah Kabar Mempelai cahaya ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 Maret 2012 (Minggu Pagi)
    ... Yesus . Jika kita tidak menjadi saksi yang benar atau menolak kesaksian yang benar maka pasti kita menjadi saksi palsu menghina Tuhan bahkan menyangkal Tuhan seperti Petrus. Tiga kali Petrus menyangkal Tuhan Ayat - Petrus menyangkal Yesus sebagai orang Galilea. Ayat - Petrus menyangkal Yesus sebagai orang Nazaret. Ayat - Petrus menyangkal Yesus sampai ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 09 Oktober 2014 (Kamis Sore)
    ... seekor kuda putih dan Ia yang menungganginya bernama Yang Setia dan Yang Benar Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun kecuali Ia sendiri. Menampilkan Yesus yang datang kembali kedua ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Oktober 2015 (Sabtu Sore)
    ... nama Yesus malu untuk mengaku dosa karena keras hati dan mengulang-ulang dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Akibatnya adalah Yesus juga malu mengakui kita saat kedatanganNya kedua kali sehingga kita tertinggal di dunia binasa sampai ke neraka. Sikap yang benar adalah tidak boleh malu karena Yesus. Artinya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 01 Maret 2020 (Minggu Siang)
    ... percabulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami istri sah hubungan sejenis nikah yang salah kawin lari kawin campur kawin cerai dan kawin mengawinkan . Kalau masih berbuat dosa--hidup dalam kegelapan-- berarti kita tidur dan saat Tuhan datang kita akan ketinggalan. Harus sungguh-sungguh kedatangan Tuhan sudah sangat dekat. Berbuat dosa dan puncaknya ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.