Wahyu 8: 1-48:1. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya.
8:2. Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
8:3. Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudusdi atas mezbah emas di hadapan takhta itu.
8:4. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudusitu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Ini tentang doa penyembahan.
Syarat atau ukuran doa penyembahan ada dua:
- 'doa orang-orang kudus'= kesucian, mulai dari hati yang suci lewat pekerjaan firman pengajaran yang keras, yang lebih tajam dari pedang bermata dua--bunyi sangkakala.
Hati disucikan dari keinginan jahat--keinginan akan uang yang membuat kikir dan serakah--, keinginan najis, dan kepahitan hati.
- 'sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya'= hati damai sejahtera; tidak merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan: takut, kuatir, jahat, tetapi hanya merasakan kasih Allah.
Kalau hati suci dan damai, doa bisa naik ke hadirat Tuhan, dan kita akan merasakan urapan Roh Kudus atas kehidupan kita. Ini kekuatan kita untuk melayani. Kalau dari kekuatan daging semakin hari semakin bosan, gembala-gembala bosan, di rumah tangga bosan, dalam penggembalaan bosan.
Karena itu seringkali ibadah kunjungan jadi pelarian bagi gembala yang bosan berkhotbah di jemaatnya.
Jika hati suci, hati damai, dan doa penyembahan naik ke hadirat Tuhan, Roh Kudus akan dicurahkan bagaikan nyala api dalam kehidupan kita.
Roh Kudus adalah bagaikan air kehidupan, tiupan angin, tetapi juga lidah-lidah seperti nyala api.
Kita mohon biar Roh Kudus yang menguasai kita, bagaikan nyala api di dalam hidup kita.
Untuk pelayanan di rumah tangga, penggembalaan, dan
fellowshippakai nyala api Roh Kudus yang tidak pernah padam sampai garis akhir bahkan sampai Tuhan datang kembali.
Kegunaan nyala api Roh Kudus:
- Roma 15: 16
15:16. yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
'bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi' = bangsa kafir.
Yang pertama: nyala api Roh Kudus menyucikan dan mengubahkankita bangsa kafir yang bagaikan anjing dan babi yang bau, menjadi persembahan berbau harum di hadapan Tuhan.
Mulai dari mulut yang bau--seperti anjing menjilat muntah--; perkataan sia-sia diubahkan menjadi perkataan yang benar, baik, termasuk KEJUJURAN--ya katakan: ya, tidak katakan: tidak--, perkataan kesaksian dan menyembah kepada Tuhan. Inilah bau harum di hadapan Tuhan. Mulut harus dijaga!
Perbuatan-perbuatan busuk seperti babi---kejahatan, kenajisan--, disucikan/dibakar menjadi perbuatan benar, baik, suci, menjadi berkat bagi orang lain dan TAAT DENGAR-DENGARAN. Kalau belum bisa berbuat apa-apa, minimal tidak merugikan orang lain. Di rumah tangga sebagai suami, isteri, anak mungkin belum bisa berbuat apa-apa, jangan merugikan orang lain.
Ini adalah mujizat rohani--mujizat terbesar. Jujur dan taat, itulah yang berbau harum di hadapan Tuhan.
Kalau ada mujizat rohani, mujizat jasmani pasti terjadi:
- Dari tidak ada menjadi ada untuk memelihara kehidupan kita secara berkelimpahan--sampai mengucap syukur.
Saat Petrus tidak taat, disuruh menjadi penjala manusia tetapi kembali menjadi penjala ikan (Yohanes 21), akhirnya semalaman tidak bisa menangkap ikan.
Saat Tuhan datang dan bertanya: Adakah lauk pauk?Dijawab: Tidak ada--jujur. Lalu Petrus taatkepada perintah Tuhan untuk menebarkan jala. Akhirnya, dari tidak ada ikan menjadi banyak ikan.
- Mustahil menjadi tidak mustahil. Tangan Roh Kudus yang mengerjakan semuanya.
- Dari tidak ada anggur menjadi ada anggur--kebahagiaan. Mungkin nikah dan hidup ini dalam keadaan tawar bahkan pahit getir, mari kembali. Bangsa kafir harus dibakar oleh Roh Kudus.
Apa yang busuk harus dibakar, itu yang membuat pahit getir, susah payah, dan air mata. Harus dibakar supaya ada air anggur dari sorga.
- Roma 12: 11
12:11. Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah Tuhan.
Yang kedua: Roh Kudus membuat kita setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali.
- 2 Raja-raja 6: 16-17
6:16. Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."
6:17. Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.
Yang ketiga: Roh Kudus memagarikita, artinya melindungi kita dari musuh-musuh secara jasmani dan rohani (dosa-dosa), dan memberi kemenangan.
Buktinya: hati damai sejahtera, semua menjadi enak dan ringan.
Singkat cerita, musuhnya dibutakan semuanya, tinggal digiring untuk masuk daerah Elisa. Sudah buta, tinggal dibunuh saja. Tetapi tidak boleh dibunuh.
2 Raja-raja 6: 21, 23
6:21. Lalu bertanyalah raja Israel kepada Elisa, tatkala melihat mereka: "Kubunuhkah mereka, bapak?"
6:23. Disediakannyalah bagi mereka jamuan yang besar, maka makan dan minumlah mereka. Sesudah itu dibiarkannyalah mereka pulang kepada tuan mereka. Sejak itu tidak ada lagi gerombolan-gerombolan Aram memasuki negeri Israel.
Kita dipagari Tuhan sampai semua menjadi damai sejahtera, enak dan ringan.
Jika Tuhan datang kembali terjadi mujizat yang terakhir, kita diubahkan menjadi sempurna.
Biarlah pelayanan kita jangan dengan kekuatan daging, tetapi Roh Kudus. Mohon kekuatan Roh Kudus. Biar Dia yang membakar kita lebih dulu--mujizat rohani terjadi: jujur dan taat--, dan mujizat jasmani akan terjadi: yang mustahil menjadi tidak mustahil. Kita selalu setia berkobar-kobar, dipagari Tuhan sampai kita mengalami damai sejahtera, semua enak dan ringan.
Dan saat Yesus datang kembali kedua kali kita diubahkan menjadi sempurna--paling enak dan ringan--; kita di awan-awan yang permai, bersama Tuhan selamanya.
Kesulitan apapun yang kita hadapi, ada tangan Roh Kudus yang tidak terbatas oleh apapun. Yang penting kita jujur dan taat di hadapan Tuhan.
Tunjukkan apa yang harus dibakar/diubahkan! Cukup itu saja sampai kita menjadi jujur dan taat. Hidup ini akan enak dan kita terangkat seperti asap naik ke atas.
Yang penting kita mau dibakar--diubahkan menjadi jujur dan taat--, semua bisa Tuhan lakukan bagi kita sampai kita merasa enak dan ringan.
Mengapa hidup bangsa kafir terasa berat, pahit, getir? Karena tidak mau dibakar. Kalau mau dibakar oleh Roh Kudus, hidup akan enak, ringan, dan bahagia, bahkan sempurna.
Tuhan memberkati.