Hakim-hakim 3: 1-63:1.Inilah bangsa-bangsa yang dibiarkan TUHAN tinggal untuk mencobai orang Israel itu dengan perantaraan mereka, yakni semua orang Israel yang tidak mengenal perang Kanaan.
3:2.--Maksudnya hanyalah, supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN.
3:3.Yang tinggal ialah kelima raja kota orang Filistindan semua orang Kanaan, orang Sidon dan orang Hewi, yang mendiami pegunungan Libanon, dari gunung Baal-Hermon sampai ke jalan yang menuju ke Hamat.
3:4.Mereka itu ada di sana, supaya Ia mencobai orang Israel dengan perantaraan mereka untuk mengetahui, apakah mereka mendengarkan perintah yang diberikan TUHAN kepada nenek moyang mereka dengan perantaraan Musa.
3:5.Demikianlah orang Israel itu diam di tengah-tengahorang Kanaan(1), orang Het(2), orang Amori(3), orang Feris(4), orang Hewi(5)dan orang Yebus(6).
3:6. Mereka mengambil anak-anak perempuan, orang-orang itu menjadi isteri mereka dan memberikan anak-anak perempuan mereka kepada anak-anak lelaki orang-orang itu, serta beribadah kepada allah orang-orang itu.
Perikop: Bangsa-bangsa asli yang dibiarkan tinggal di Kanaan.
Dari pembacaan ini kita bisa melihat tentang peperangan melawan lima raja kota orang Filistin--bangsa Israel dilatih untuk berperang melawan lima raja kota orang Filistin dan enam bangsa di tanah Kanaan (ayat 5).
Angka lima menunjuk pada pancaindera.
Dalam Tabernakel, angka lima menunjuk pada lima tiang pada pintu kemah--artinya kepenuhan dan urapan Roh Kudus (Hakim-hakim 3 terkena pada pintu kemah).
Angka enam menunjuk pada tabiat kedagingan atau sifat kekafiran.
Jadi
dengan kekuatan Roh Kudus kita dilatih untuk berperang melawan dua hal--kekuatan daging tidak mampu--:
- Lima raja--pancaindera; sama dengan hati; kalau hatinya takut, wajahnya pucat.
Artinya: Roh Kudus sanggup untuk membuat hati kita menjadi taat dengar-dengaran.
Seringkali hati keras sehingga telinga tidak dengar-dengaran.
- Enam bangsa di tanah Kanaan.
Artinya: Roh Kudus sanggup untuk membuat kita menang atas sifat tabiat daging atau kekafiran, terutama lidah bangsa kafir yang menjilat muntah--dusta. Kalau menang bisa jadi jujur.
Kalau digabung: Roh Kudus mengadakan mujizat secara rohani yaitu keubahan hidup sehingga kita menjadi jujur dan taat; kita berseru:
Ya Abba, ya Bapa,seperti Yesus di taman Getsemani.
Jujur dan taat sama dengan
kuat teguh hati.
Artinya: hanya menyembah kepada Tuhan; hanya mengulurkan tangan kepada Tuhan--berserah dan berseru kepada Tuhan--, dan
Tuhan akan mengulurkan tangan Roh Kudus untuk mengadakan mujizat-mujizat jasmani.
Zakharia 4: 6-94:6.Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7. Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
4:8. Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
4:9. "Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.
Mujizat jasmani:
Roh Kudus mampu meratakan gunung yang besar, artinya:
- Menyelesaikan masalah yang bertambah-tambah sampai mustahil.
Yang penting jujur dan taat; berperang bersama Roh Kudus untuk melawan pancaindera dan tabiat daging. Pasti mujizat jasmani terjadi.
- Ada masa depan yang berhasil dan indah.
- Roh Kudus menyelesaikan segala tantangan dan rintangan sehingga kita dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Jangan takut!
Pembangunan tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna pada saat Yesus datang kembali. Kita layak untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali; bersorak-sorai: Haleluya. Kita bersama Dia selamanya.
Jangan putus asa, kita dilatih berperang untuk menguasai pancaindera--menjadi taat--dan tabiat daging--menjadi jujur!
Kita mutlak membutuhkan Roh Kudus. Tanpa Roh kudus kita akan hancur dan binasa. Tetapi dengan Roh Kudus kita akan dipakai oleh Tuhan sampai pada kesempurnaan.
Biar kita sungguh-sungguh dijamah, dipenuhi, dan diurapi oleh Roh Kudus sehingga kita menang menghadapi apapun.
Tuhan memberkati.