Dalam susunan tabernakel, doa penyembahan terkena pada
mezbah dupa emas.
Pada mezbah dupa emas terdapat
empat tandukdi bagian atasnya--di setiap ujungnya ada satu tanduk--
, yang terbuat dari zat tulang/zat kapur. Ini menunjuk pada
kuasa kebangkitan--waktu ada mayat yang dicampakkan ke dalam kubur Elisa dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang Elisa, maka ia bangkit.
Kegunaan tanduk--tanduk binatang--:
- Kegunaan tanduk yang pertama: untuk bertahan/membela diri.
Di sini membela diri bukan dengan bertengkar, tetapi dengan menyembah TUHAN.
Jadi, doa penyembahan mengandung kuasa untuk bertahan atau kuasa kebangkitan TUHAN untuk melindungi/membela kita semuanya. Malam ini, kita berdoa sama dengan kita bertahan dan TUHAN yang membela/melindungi kita.
Roma 8: 33-35
8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembelabagi kita?
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
Malam ini kita berdoa, di sorga Yesus juga berdoa untuk membela dan melindungi kita, supaya:
- Kita tidak jatuh dalam dosasampai puncaknya dosa sehingga tidak dihukum.
Kalau terlanjur berbuat dosa, kita masih mendapat pengampunan dosa sehingga tidak dihukum.
- Yesus juga berdoa untuk membela dan melindungi kita, supaya kuat dan teguh hati, artinya:
- Tidak gugur dari iman saat menghadapi pencobaan, kesulitan, sengsara daging bersama Yesus; kita tetap percaya dan berharap kepada TUHAN.
- Tidak meninggalkan ibadah pelayanan tetapi tetap setia dan berkobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir.
Ini istilah bertahan/membela diri. TUHAN sendiri yang menjadi Pembela dan Pelindung kita, bukan kita sendiri yang membela. Dia sedang berdoa supaya kita tidak jatuh dalam dosa dan tetap kuat teguh hati.
- Yesus juga berdoa untuk membela dan melindungi kita, supaya kita mengalami tanduk keselamatan.
Mazmur 18: 3
18:3 Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!
Mengalami tanduk keselamatan, artinya kuasa kebangkitan untuk mempertahankan dan memantapkan keselamatan; hidup dalam kebenaran.
Inilah kegunaan tanduk yang pertama, yaitu untuk bertahan; membela diri menghadapi serangan-serangan. Membela diri bukan dengan kekuatan daging, tetapi dengan menyembah TUHAN, dan TUHAN Yesus berdoa juga untuk membela dan melindungi kita, supaya kita tidak jatuh dalam dosa, kuat teguh hati--tidak gugur dari iman dan tidak tinggalkan ibadah pelayanan--, dan mengalami tanduk keselamatan--mantap dalam keselamatan.
- Kegunaan tanduk yang kedua: tanduk untuk menyerang/berperang.
Tanduk-tanduk pada mezbah disalut dengan emas murni (Keluaran 30).
Emas murni menunjuk pada kesucian Roh Kudus.
Jadi, berperang melawan musuh bukan dengan kekuatan sendiri--kita tidak mampu--, tetapi dengan kekuatan Roh Kudus.
Bagaimana cara berperang dengan mengandalkan Roh Kudus?
Yesaya 30: 15-17
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diamkamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenangdan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
30:17 Seribu orang akan lari melihat ancaman satu orang, terhadap ancaman lima orang kamu akan lari, sampai kamu ditinggalkan seperti tonggak isyarat di atas puncak gunung dan seperti panji-panji di atas bukit.
Cara berperang dengan kekuatan Roh Kudus, yaitu:
- Tinggaldiam=berdiam diri,artinyamemeriksa/mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman TUHAN. Jika ditemukan dosa, kita segera mengaku kepada TUHAN dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi--bertobat. Periksa dosa-dosa! Tidak boleh ada dosa.
Kalau sudah tidak ada dosa, kita tetap diam, jangan membela diri!
- Tinggal tenang= menguasai diri, sehingga kita tidak berharap kepada yang lain, tetapi hanya percaya dan berharap sepenuh kepada TUHAN--percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN--; sehingga kita bisa berdoa.
Jadi, BERTOBAT DAN BERDOA adalah cara berperang dengan kekuatan Roh Kudus.
Kita berdiam diri sampai bertobat dan tenang sampai bisa berdoa. Jangan gelisah, jangan takut, jangan berharap orang, tapi tenang--percaya mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN--sampai kita bisa berdoa.
Kalau kita diam dan tenang--bertobat dan berdoa--, maka Roh Kudus yang berperang ganti kitadengan kekuatan--kuasa kebangkitan-- yang tidak terbatas oleh apapun. Bahkan yang sudah matipun bisa bangkit--Yesus mati bisa bangkit oleh kuasa Roh Kudus.
Sebagai contoh: Markus 4: 39
4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
'teduh sekali'=lebih teduh dari biasanya; angin ribut dan gelombang diredakan sehingga menjadi teduh sekali.
Teduh = damai sejahtera; semua enak dan ringan.
Malam ini, kalau kita bertobat dan berdoa--Roh Kudus bekerja--, kita bisa mengalami keteduhan.
Hati ini yang harus teduh lebih dahulu. Gelombang terbesar itu bukan pencobaannya, tetapi hati. Ini yang menentukan perahu kehidupan kita tenggelam atau tidak. Kalau hati bimbang, akan tenggelam. Biar ombak besar, kalau hati tenang, akan tetap teduh--damai, enak dan ringan--, tidak akan pernah tenggelam. Tidak perlu takut.
Jaga hati damai sejahtera!
Yesaya 30: 15b-16
30:15b. Tetapi kamu enggan,
30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
'Tetapi kamu enggan'= serignkali kitamau memakai kekuatan sendiri.
Ini kesalahan, yaitu seringkali kita berperang menggunakan kekuatan kuda, artinya:
- Menggunakan kekuatan daging, yaitu kepandaian, kekayaan, pengalaman, kedudukan, juga cara-cara dunia--menghalalkan segala cara.
Sebagai contoh: saat difitnah, kita membalas dengan fitnah juga. Atau sebelum difitnah, kita memfitnah dulu, supaya dia kalah. Ini merupakan cara-cara dunia/daging.
- Arti keduamenggunakan kekuatan kuda: mau cepat--mencari jalan pintas--; membuat target, sehingga seringkali menggunakan jalan sendiri di luar firman.
Seringkali hamba TUHAN memiliki target: 'Tahun ini jemaat harus sekian,' sehingga mengambil jalan sendiri. Ini sama dengan mengendarai kuda.
Akibatnya: 'para pengejarmu akan lebih tangkas lagi,'artinya kalau kita menggunakan kekuatan daging dan mau cepat-cepat--memakai jalan pintas; jalan sendiri di luar firman--, masalah tidak akan pernah selesai, bahkan bertambah-tambah.
Kita mau lebih cepat, musuhnya lebih cepat lagi. Kita mau tangkas, musuhnya lebih tangkas lagi.
Mari, yang penting adalah bertobat dan berdoa sampai menjadi tenang--semua menjadi enak dan ringan; teduh--, sesudah itu tinggal menunggu waktu TUHAN.
Itu yang benar--berperang dengan Roh Kudus--, yaitu diam dan tenang--bertobat dan berdoa--sampai Roh Kudus bekerja--kita mengalami damai sejahtera (teduh); enak dan ringan--, sesudah itu SABAR MENUNGGU WAKTU TUHAN--PENYERAHAN SEPENUH. Jangan mau cepat-cepat!
Yohanes 7: 6
7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.
'Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu'artinya jika TUHAN belum menolong, maksudnya adalah supaya kita memiliki tabiat TUHAN--sabar--sampai bisa menyerah sepenuh kepada TUHAN, seperti ibu yang hendak melahirkan. Kalau sudah memiliki tabiat sabar, tabiat Yesus yang lain juga bisa kita miliki. TUHAN masih sibuk dengan kehidupan kita.
Kalau sudah sabar dan menyerah--mengulurkan tangan kepada TUHAN--, itulah waktunya TUHAN. TUHAN juga akan mengulurkan tangan-Nya kepada kita--tangan TUHAN sama dengan kuasa Roh Kudus. Kita berada di dalam tangan Roh Kudus.
Jadi, jaga hati damai dulu--jangan ada kekuatiran dan sebagainya, tetapi semua teduh, enak dan ringan--, ditambah sabar menunggu waktu TUHAN--kalau TUHAN belum menolong, kita harus berusaha memiliki tabiat TUHAN; berubah--sampai bisa menyerah sepenuh kepada TUHAN; mengulurkan tangan kepada TUHAN dan Dia mengulurkan tangan kepada kita--kuasa Roh Kudus bekerja.
1 Petrus 5: 6
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
'tangan Tuhan yang kuat'= kuasa Roh Kudus.
'pada waktunya'= menunggu waktu TUHAN.
'kamu ditinggikan-Nya pada waktunya'= kuasa Roh Kudus sanggup meninggikan kita tepat pada waktunya.
Meninggikan artinya:
- Menyelesaikan semua pada waktunya.
- Semua menjadi berhasil dan indah pada waktunya.
- Mengangkat kita, artinya kita disucikan dan diubahkan terus-menerus sampai sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Ini kemenangan.
Malam ini kita berdoa--memegang tanduk; kuasa tanduk--, yaitu:
- Bertahan sungguh-sungguh, biar TUHAN yang membela dan melindungi. Jangan gugur dari iman dan jatuh dalam dosa! Kalau jatuh dalam dosa, minta ampun, masih ada pengampunan. Jangan tinggalkan ibadah pelayanan, tetapi tetap setia dan berkobar-kobar sampai mengalami tanduk keselamatan--mantap dalam keselamatan--!
- Menyerang. Artinya: berperang dengan kekuatan Roh Kudus. Kita diam dan tenang--bertobat dan berdoa--sampai teduh; hati damai sejahtera--tidak ada kuatir, dendam--; semua enak dan ringan.
Sesudah itu, tinggal menunggu waktu TUHAN.
Mari, miliki kesabaran--tabiat TUHAN--dan menyerah sepenuh! Roh Kudus akan bekerja untuk meninggikan kita pada waktunya. Semua selesai pada waktunya, berhasil dan indah pada waktunya, disucikan dan diubahkan sampai sempurna dan terangkat di awan-awan yang permai, bersama dengan Dia selama-lamanya.
Berjuang malam ini. Bertahan! Kalau sudah loyo, bimbang, ayo bertahan dan menyerang/berperang, sampai tinggal menunggu waktu TUHAN.
TUHAN akan menolong kita semua.
Jangan putus asa atau bangga! TUHAN tolong kita. Serahkan semua kepada TUHAN! Mungkin masalah sudah bertahun-tahun, percaya ada waktunya TUHAN.
Jangan ragu! Dia tidak pernah menipu kita, asal kita bertahan dan berperang dengan Roh Kduus.
Semua menjadi teduh sekali--damai--, semua enak dan ringan, indah pada waktunya.
Mari, terus tekuni, sabar dan menyerah pada TUHAN! Mungkin mata masih memandang gelombang, masih kacau, tetapi yang penting adalah hati kita teduh.
Pencobaan boleh datang silih berganti, tetapi hati tetap teduh. Lalu diam dan tenang, serahkan pada TUHAN!
Yang sudah berhasil jangan sombong! Angin gelombang datang sekonyong-konyong, kita tidak tahu. Tetap serahkan pada Dia apapun keadaan kita! Yakinlah! Malam ini teduh--jangan bimbang--, semua selesai dan menjadi indah.
TUHAN memberkati.