Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 11: 411:4. Mereka adalah kedua pohon zaitundan kedua kaki dianyang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
'
kaki dian'= kaki dian emas; menunjuk pada kehidupan yang diurapi dan dipenuhi Roh Kudus sehingga bisa menjadi saksi Tuhan--ayat 4 ini tentang dua saksi (diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 23 Februari 2020).
Jadi kekuatan untuk bisa bersaksi adalah Roh Kudus.
Kita sudah mendengar, kaki dian emas harus memiliki kaki, batang, dan cabang, supaya bisa bersinar (diterangkan pada
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 04 Maret 2020).
Malam ini kita belajar tentang
pohon zaitun.
Pohon zaitun adalah
sumber dari minyak urapan.
Pohon zaitun banyak ditanam di bukit Zaitun--kita ingat taman Getsemani.
Pohon zaitun menghasilkan buah zaitun yang masak, kemudian dijemur, ditumbuk, dan diperas, sehingga menghasilkan minyak untuk pelita.
Ini menunjuk pada
pribadi Yesus yang bergumul di taman Getsemani sampai mati di kayu salib--bagaikan buah zaitun yang ditumbuk dan diperas sampai keringat-Nya seperti titik-titik darah--
untuk mencurahkan minyak urapan Roh Kudus kepada kita semua.
Yohanes 16: 716:7.Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghiburitu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
'
Aku pergi'= Yesus harus mati di kayu salib, bangkit, dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita semua.
Bagaimana kita bisa menerima minyak urapan Roh Kudus? Lewat menghargai salib Kristus.
Praktiknya:
- 1 Petrus 4: 1
4:1.Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
Praktik pertama: rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan; rela sengsara daging untuk bertobatdan hidup dalam kebenaran.
Dosa apa saja sampai saat ini, harus berhenti.
Inilah permulaan menghargai kurban Kristus.
- 1 Petrus 4: 12-14
4:12.Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaanyang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13.Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14.Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Praktik kedua: rela sengsara daging tanpadosa; rela sengsara daging karena Yesus--menerima percikan darah/nyala api siksaan.
Hasilnya: Roh kemuliaan/Roh Kudus dicurahkan kepada kita.
Semakin luar biasa penderitaan karena Yesus, semakin meningkat minyak urapan yang kita alami. Minyak urapan Roh Kudus adalah kekuatan Tuhan.
Kegunaan minyak urapan Roh Kudus:
- Mazmur 133: 1-3
133:1.Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
133:2.Seperti minyak yang baikdi atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
133:3.Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
'minyak yang baik'= minyak urapan.
Kegunaan pertama: minyak urapan Roh Kudus sanggup untuk mencurahkan berkatatas hidup kita, yang tidak bisa dihalangi oleh apapun juga, dan tidak bisa ditiru siapapun juga, yaitu berkat jasmani, rohani--kebahagiaan sorga--, sampai hidup kekal.
Roh Kudus juga mampu membuat semua baik dan indah pada waktunya--'Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya'-- sampai kita mencapai kesatuan--'diam bersama dengan rukun'--dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai kesatuan tubuh Kristus yang sempurna (mempelai wanita sorga).
- Imamat 21: 12
21:12.Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Kegunaan kedua: minyak urapan Roh Kudus ada di atas kepala, artinya: Roh Kudus menguasai pikiran kita, supaya pikiran kita tidak disesatkan/diperdaya oleh Setan seperti Hawa di taman Eden.
2 Korintus 11: 2-4
11:2.Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
11:3.Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkandari kesetiaan kamu yang sejatikepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
11:4. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Masa pertunangan= akhir zaman.
Hawa disesatkan sehingga:
- Kehilangan kesetiaan terhadap firman pengajaran yang benar--'sabar' di sini artinya tidak ada kemampuan untuk menolak; berkata: beda sedikit tetapi sama saja. Mana bisa? Sama seperti rel, kalau beda satu derajat saja, tidak akan pernah ketemu.
Ini yang dimaksud dengan menjaga pikiran, supaya kita tidak diperdaya oleh Setan.
Kalau minyak urapan Roh Kudus ada di atas kepala, maka kita bisa berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran, sehingga kita disucikan.
Kalau tidak setia, kita tidak akan disucikan, malah tersesat.
- Kehilangan kesetiaan dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
Kalau tidak melayani Tuhan, pasti melayani Setan.
Kalau ada minyak urapan Roh Kudus, kita akan tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
Jadi kalau ada minyak urapan di atas kepala, kita akan dikhususkan. Kita suci ditambah dengan setia berkobar-kobar, berarti kita; menjadi biji mata Tuhan sendiri. Kita dilindungi dari panah api si jahat: dosa-dosa, ajaran palsu, pencobaan, sampai antikris berkuasa di bumi, dan kita disingkirkan ke padang gurun.
- Kegunaan ketiga: Roh Kudus membuat pelita tetap menyala; tetap terang untuk:
- Menembusi kegelapan akhir zaman terutama kegelapan gantang dan tempat tidur.
Kegelapan gantang=
- Kegelapan ekonomi.
Kalau pelita menyala, kegelapan ekonomi tidak bisa mengalahkan kita. Jaga urapan! Hargai salib Kristus--jangan berbuat dosa--! Kalau berbuat dosa, pelita akan padam.
Kemudian ditambah dengan rela sengsara daging karena Yesus dalam bentuk apa saja: ibadah pelayanan, berpuasa. Kalau hidup semakin sulit, tambah dengan doa puasa, doa malam, doa semalam suntuk. Apa lagi yang mau kita andalkan? Biar tangan Tuhan yang menolong.
- Dosa makan minum.
Kegelapan tempat tidur= dosa kawin mengawinkan; percabulan antara laki-laki dengan perempuan yang bukan suami istri sah, hubungan sejenis, nikah yang salah, kehancuran nikah dan buah nikah.
Tembusi dengan pelita yang tetap menyala.
- Terang dari pelita sanggup untuk membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari jujur.
Kita jujur dalam pengajaran, mengaku dosa, dan dalam segala hal.
Jujur, kita menjadi rumah doa.
Mujizat jasmani juga terjadi. Roh Kudus mampu membuat yang mustahil jadi tidak mustahil--laut Kolsom dibelah, gunung diratakan.
Jika Yesus datang kembali kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama Dia selama-lamanya.
Banyak pergumulan kita. Jangan putus asa, ingat pergumulan Yesus di Getsemani!
Peras daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup benar. Kemudian jangan mengomel saat menghadapi sengsara daging karena Yesus, sampai minyak urapan dicurahkan dan pelita tetap menyala.
Kelemahan apapun, mungkin pelita sudah padam, serahkan kepada Tuhan, masih ada kesempatan.
Tuhan memberkati.