Melanjutkan dari pemberitaan firman pada
Ibadah Doa Surabaya, 05 Oktober 2016, ada
lima tabiat daging yang harus dirobek dalam Lukas 12--terkena pintu tirai--, supaya mengalami kesempurnaan, yaitu:
yang kelima:
Lukas 12: 35-48 => perikop: kewaspadaan.
Berarti, tabiat daging adalah lawan katanya, yaitu:
lengah; tidak waspada; tidak berjaga-jaga.
Akibatnya, ketinggalan saat kedatangan Yesus kembali kedua kali.
Lewat doa penyembahan malam ini, kita bergumul supaya terjadi perobekan daging, dari daging yang lengah menjadi hamba/pelayan TUHAN yang
selalu berjaga-jaga.
Praktiknya:
- Lukas 12: 35
12: 35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikatdan pelitamu tetap menyala.
Praktik berjaga-jaga yangpertama: 'pinggangmu tetap berikat'=tetap berikat pinggang kebenaran--firman pengajaran yang benar.
Efesus 6: 1
6: 14 Jadi berdirilah tegap, berikat pinggangkan kebenarandan berbajuzirahkan keadilan,
Artinya, kita harus tetap berpegang teguh dan mempraktikkan firman pengajaran yang benar, supaya kita mengalami penyucian, sehingga kita bisa hidup suci--nyala api firmanAllah membakar kita.
- Lukas 12: 35
12: 35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikatdan pelitamu tetap menyala.
|Praktik berjaga-jaga yang kedua: 'pelitamu tetap menyala'= pelita tetap menyala = tetap dalam urapan Roh Kudus--nyala api Roh Kudusmembakar kita.
Praktiknya: tetap setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Roma 12: 11
12: 11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah Tuhan.
- Lukas 12: 36-37
12: 36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
12: 37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jagaketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
Praktik berjaga-jaga yang ketiga:hidup dalam suasana pesta nikah yang rohani; hidup dalam kasih--nyala api kasih Allahmembakar kita.
Praktiknya: kita bisa menyembah TUHANdan taat dengar-dengaran kepada TUHAN.
Jadi, kita bergumul malam ini, supaya menjadi hamba TUHAN yang siap selalu; berjaga-jaga supaya tidak ketinggalan saat Yesus datang kembali kedua kali, yaitu dengan berikat pinggangkan kebenaran--pegang firman dan praktikan, supaya kita hidup
suci--, pelita tetap menyala--tetap
setiadan berkobar-kobar--, dan hidup dalam suasana pesta nikah--kita bisa menyembah TUHAN dan
taatdengar-dengaran. Ini urusan kita!
Jika kita melayani TUHAN dengan kesucian, kesetiaan, dan ketaatan, kita akan berada dalam nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah, sehingga kita menjadi pelayan TUHAN bagaikan nyala api.
Wahyu 1: 14
1: 14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
Mata TUHAN juga bagaikan nyala api.
Berarti, kita
menjadi biji matanya TUHAN.
Mazmur 17: 7-8
17: 7 Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.
17: 8 Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.
Biji mata memang kecil--tidak berdaya--, tetapi kita hidup di
dalam naungan tangan kasih setia TUHANyang besar dan ajaib.
'
naungan sayap-Mu'
= pelukan tangan kasih setia TUHAN yang besar dan ajaib--bagaikan anak ayam yang tidak bisa apa-apa, berada di dalam pelukan sayap induknya.
Urusan/tugas kita sekarang hanya menjadi biji mata TUHAN--hidup dalam nyala api firman, Roh Kudus, dan kasih Allah. Bukan lagi hidup dalam api hawa nafsu daging, sebab ini sudah kita pergumulkan dan dirobek. Selanjutnya kita hidup dalam pelukan tangan kasih setia TUHAN yang besar dan ajaib.
Hasilnya:
- Hasil pertama: tangan kasih setia TUHAN yang besar dan ajaib sanggup melindungi dan memelihara kitadi zaman yang sudah sulit, mustahil, sampai zaman antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun, bahkan sampai kehidupan yang kekal.
Malam ini, sebesar apapun kita di lautan dunia ini, kita hanya seperti anak ayam yang tidak bisa apa-apa. Kita harus berada dalam pelukan tangan kasih setia TUHAN yang besar dan ajaib.
- Mazmur 136: 1-4
136: 1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136: 2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136: 3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136: 4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Hasil kedua: pelukan tangan kasih setia TUHAN yang besar dan ajaib sanggup melakukan keajaiban besar seorang diri.
Istilah 'seorang diri'menunjuk padaYesus yang ditinggal seorang diri di kayu salib, yang rela menjadi satu-satunya tumpuan dan harapan kita. Jangan berharap yang lain!
Tangan kasih setia yang besar dan ajaib dari Yesus yang seorang diri di kayu salib, sanggup mengadakan mujizat-mujizat bagi kita.
Mujizat rohani, yaitu pembaharuan hidup. Dia seorang diri di kayu salib melakukan mujizat, yaitu menyelamatkan kita dari dosa, sehingga kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani, yaitu jujur--jujur dalam mengaku dosa, kalau diampuni, jangan berbuat dosa lagi--dan percaya. Inilah keajaiban besar malam ini, yaitu jujur dan percaya.
Kalau jujur dan percaya, keajaiban yang lain--mujizat jasmani--juga akan terjadi.
Mujizat jasmani, yaitu yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Sebagai contoh: Maria dan Martha jujur dan percaya ('Kalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah'), sehingga Lazarus yang sudah mati empat hari bisa dibangkitkan. Yang penting jujur dan percaya.
Kebusukan-kebusukan apapun bisa diperbaiki; semua jadi baik; semua jadi indah; semua selesai oleh pekerjaan tangan kasih setia TUHAN.
- Hasil ketiga: saat kedatangan Yesus kedua kali, kita benar-benar disempurnakan; diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan yang permai. Inilah benar-benar kemerdekaan/kebebasan 100%; kebebasan yang sempurna; bersama dengan TUHAN selama-lamanya.
Malam ini,
akuibahwa kita ini kecil, tidak berdaya, banyak kesalahan, kekurangan, dan kegagalan!
Percayabahwa kita hidup dalam tangan kasih setia TUHAN yang besar dan ajaib.
Yang penting adalah kita menjadi pelayan/hamba TUHAN yang suci, setia, dan taat. Kita akan berada di dalam pelukan tangan kasih setia TUHAN yang besar dan ajaib. Serahkan hidup ini ke dalam tangan kasih setia TUHAN yang besar dan ajaib!
Kita kecil dan tidak berdaya, mungkin dalam penderitaan, dalam salib, kesempatan, Dia seorang diri dan kita juga seorang diri. Tidak ada yang diharapkan, serahkan pada Dia! Jangan putus asa, kecewa, atau bangga dengan sesuatu, tetapi andalkan kasih setia TUHAN! Kita terlalu kecil, seperti anak ayam yang tidak bisa apa-apa baik secara jasmani maupun rohani.
Kaum muda, serahkna semua dalam pelukan tangan kasih etia TUHAN! Tanga kasih setia TUHAN yang besar dan ajaib bertanggung jawab atas hidup kita semua.
Apapun keadaan kita malam ini, memang kecil dan tak berdaya, tetapi kita biji matanya TUHAN. Jangan ragu dan bersungut! Dia tidak menipu kita.
Apa keadaan kita: sakit, jatuh, lemah, gagal, mungkin sudah putus asa, atau merasa sendiri, serahkan kepada Dia! Ada mujizat malam ini!
"
Saya mengalami mujizat malam ini. Saya meraskan jamahan tangan TUHAN. Ada sakit yang luar biasa, tetapi mendadak sudah hilang. TUHAN tolong kita. Sidang jemaat juga akan ditolong TUHAN. Apapun, jangan ragu! Memang kecil dan menghadapi kemustahilan, tetapi ada ktangan kasih setia yang besar dan ajaib. Cukup Dia seorang diri, tidak usah yang lain! Kaum muda, mungkin diukur tidak bisa apa-apa, tetapi ada tangan yang besar. Jangan beharap yang lain! Seorang Diri dengan kita seorang diri. Penyakit atau apapun juga, serahkan pada TUHAN! Tidak ada yang mustahil bagi Dia, sampai kita bebas dari dunia ini untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kalau kita merasa kecil, kesempatan untuk berada dalam tangan kasih setia TUHAN yang besar."
TUHAN memberkati.