Selamat malam, kita masih mempelajari tentang empat makhluk yang berada di sekeliling takhta sorga. Ini sama dengan empat orang yang pernah hidup di dunia dalam suasana takhta sorga sampai benar-benar terangkat ke takhta sorga.
Empat orang itu adalah Henokh, Musa, Elia, dan TUHAN Yesus.
Wahyu 4: 6b-74:6b.di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
4:7. Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasaryang sedang terbang.
Empat makhluk ini memiliki empat muka yaitu bagaikan singa, lembu, burung nasar, dan manusia.
Jika digabung, ini semua menunjuk pada salib (diterangkan pada
Ibadah Raya Surabaya, 05 Juni 2016).
Jadi empat makhluk adalah kehidupan yang
mengalami jalan salib.
Begitu juga dengan kehidupan kita. Kalau kita mau mengalami suasana takhta sorga sampai nanti benar-benar terangkat ke takhta sorga, maka satu-satunya jalan jalan salib.
Kita lihat tetang jalan salib ini di dalam 1 Petrus 2.
1 Petrus 2: 19
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Ini adalah jalan salib, yaitu
penderitaan yang seharusnya tidak kita tanggung, tapi kita harus menanggungnya karena kehendak Yesus.
"
Seperti malam ini, seharusnya sudah pulang dan tidur, tetapi kita masih berdoa, karena kita merasa tidak mampu menghadapi ibadah tanggal 07 dan 08. inilah salib."
Kalau kita tidak kuat menghadapi jalan salib, rumusnya hanya satu yaitu memandang salib. Kalau memandang salib, penderitaan apapun yang ktia alami menjadi terlalu ringan dibandingkan dengan salib TUHAN, sehingga kita kuat menghadapinya.
Kita harus melayani di Square Ballroom dan malam ini, kita harus berdoa. Semua itu adalah kasih karunia TUHAN bagi kita--tidak semua orang mendapatkannya. Hanya orang yang mendapat kasih karunia yang bisa menderita bersama Yesus.
Mengapa kita harus mengalami jalan salib? Supaya terjadi pembaharuan--lahir baru dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Malam ini, lahir baru yaitu menjadi seperti
bayi yang baru lahir.
Matius 21: 16
21:16 lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayidan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"
Bayi yang baru lahir, yang dipentingkan di sini adalah
mulutnya:
- Yang ke dalamhanya menikmati air susu yang murni dan yang rohani, yaitu firman pengembalaan yang benar--makanan yang benar.
- Kalau ke dalam makanannya sudah benar, maka yang ke luardari mulut bayi hanya menyediakan puji-pujian.
Artinya: berkata benar, jujur, bisa bersaksi, memuji TUHAN dan menyembah TUHAN--menangis kepada TUHAN; bahasa bayi hanya menangis.
Malam ini apapun keadaan kita, biarlah kita menangis kepada TUHAN, karena keadaan kita hanya seperti bayi yang tidak berdaya. Tangan TUHAN yang akan memeluk kita dengan tangan kasih karunia-Nya; tangan belas kasih; tangan kemurahan TUHAN; dan tangan anugerah TUHAN.
Malam ini kita seperti bayi yang hanya minum air susu yang murni dan rohani. Perhatikan firman pengajaran yang benar, dan jangan dengar suara asing!
Kemudian, kita hanya menangis kepada TUHAN sampai tangan kasih anugerah-Nya memeluk kita semua. Kita serahkan semua kepada TUHAN.
Yesaya 46: 4
46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendongkamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggungkamu terus; Aku mau memikulkamu dan menyelamatkankamu.
Kalau kita dipeluk tangan kasih karunia TUHAN,
hasilnya:
- Tangan anugerah TUHAN mengendongkita semua. Artinya: memelihara, melindungi, menghangatkan, dan membahagiakan kita.
- 'Menanggungkamu terus', artinya TUHAN yang bertanggungjawabatas mati hidup kita.
- 'Memikul kamu', artinya TUHAN memikul segala letih lesu dan beban berat kita sehingga semua menjadi enak dan ringan; hidup kita menjadi berhasil dan indah.
- 'Menyelamatkan kamu', artinya mengubahkankita sampai sempurna seperti Dia--seperti bayi yang kotor dimandikan terus--dan kita layak menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali.
- 'Sampai masa tuamu dan sampai masa putih rambutmu', artinya kita tidak hanya tua di dunia ini, tetapi kita bisa sampai di takhta sorga.
Daniel 7: 9
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersihseperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
'Yang Lanjut Usianya', ini sama dengan istilah 'sampai masa tuamu'.
Yang Putih Rambuntnya ada di takhta sorga. Ini istilah 'sampai masa tuamu dan sampai masa putih rambutmu'.
Bukan hanya tua di dunia, tetapi sampai kita bertemu dengan TUHAN di takhta-Nya.
Mari, pada kesempatan doa malam nii, apapun keadaan kita, kita hanya seperti bayi yang menangis kepada TUHAN.
Kita merendahkan diri seperti bayi, serahkan semua--letih lesu, beban berat dan sebagainya--kepada TUHAN. Sampai nanti kita pulang, benar-benar seperti bayi yang tertidur pulas--semuanya menjadi tenang.
Serahkan semua kepada tuHAN baik secara rohani dan jasmani.
Secara rohani: pelayanan kita tanggal 07-08, tidak perlu terlalu dipikir, nanti stres, tetapi menangis saja kepada TUHAN; juga serahkan kekurangan dan kekotoran kita, seperti bayi yang tidak bisa apa-apa.
Secara jasmani: kesulitan, pekerjaan, studi, masa depan dan lain-lain.
Kita menjadi seperti bayi yang hanya menangis dan digendong oleh tangan kasih karunia TUHAN.
Kita hanya bergantung pada tangan kasih karunia TUHAN sampai seperti bayi yang tertidur pulas--kita mengalami ketenangan.
TUHAN memberkati.