Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Matius 28: 20b
28:20b. Dan ketahuilah, Aku menyertaikamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."Penyertaan Tuhan bagaikannaungan sayap burung nasar yang menaungi kita mulai dari sekarang sampai kita berada di tahta Surga bersama Dia.
Untuk menghadapi antikris, maka doa kita diukur oleh Tuhan.
Kalau memenuhi ukuran, kita akan lolos dari antikris.
Wahyu 11: 1-211:1. Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukurrupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlahBait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadahdi dalamnya.
11:2. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
'
beribadah'= menyembah.
'
empat puluh dua bulan lamanya'= 3,5 tahun.
Doa penyembahan harus memenuhi ukuran yang diukur dengan Firman.
'
tongkat pengukur'= tongkat gembala= Firman penggembalaan.
Salah satu ukuran Firman adalah
KESUCIANsampai daging tidak bersuara.
Jika penyembahan tidak memenuhi ukuran kesucian, akan diserahkan pada antikris. Pada waktu itu, harus mengalami siksaan yang dasyat sampai dipancung kepalanya (banar-benar daging tidak bersuara).
Mazmur 24: 3-624:3. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4. "Orang yang bersih tangannyadan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
24:5. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
24:6. Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub." Sela
(terjemahan lama)
24:6. Bahwa inilah bangsa orang yang bertanya akan Tuhan, yang mencahari hadirat-Mu, yaitulah Yakub. -- Selah.
Menyembah Tuhan= bagaikan naik gunung (tidak enak dan berat bagi daging).
Ukuran kesucian dalam doa penyembahan:
- 'murni hatinya'= hati suci, tidak ada keinginan jahat dan najis,
- 'bersih tangannya'= perbuatan suci.
- 'tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu'= mulut suci.
Kejadian 32: 2432:24. Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan diasampai fajar menyingsing.
Hosea 12: 5-712:5. Ia bergumul dengan Malaikat dan menang; ia menangis dan memohon belas kasihan kepada-Nya. Di Betel ia bertemu dengan Dia, dan di sanalah Dia berfirman kepadanya:
12:6. --yakni TUHAN, Allah semesta alam, TUHAN nama-Nya--
12:7. "Engkau ini harus berbalik kepada Allahmu, peliharalah kasih setia dan hukum, dan nantikanlah Allahmu senantiasa."
(terjemahan lama)
12:7. Maka sebab itu hendaklah engkau bertobat kepada Allahmu; peliharakanlah olehmu kebajikan dan kebenarandan haraplah senantiasa pada Allahmu.
= Yakub menyembah Tuhan bagaikan naik ke atas gunung penyembahan.
Malam ini, kita bergumul dan menyembah Tuhan, bagaikan naik gunung penyembahan.
'
ia menangis dan memohon belas kasihan kepada-Nya'=
kita bergumul dengan cucuran air mata dan memohon belas kasih Tuhan.
Malam ini, biarlah kita membuang semua dosa dan menyembah dalam kesucian.
ay. 7=
kita bergumul untuk 2 hal:
- 'memelihara kasih setia dan kebenaran'= memelihara ikat pinggang.
Yesaya 11: 5
11:5. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggangtetap terikat pada pinggang.
Artinya: kita tetap beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar sampai garis akhir.
Lukas 17: 8
17:8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmudan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Kalau menggunakan ikat pinggangdalam melayani Tuhan, kita tidak menuntut apapun atau merasa berjasa= kita bagaikan memberi makan minum Tuhan, sehingga menyenangkan dan memuaskan Tuhan.
Dan setelah itu, Tuhan juga akan memuaskan dan membahagiakan kita dengan kebahagiaan Surga, sehingga kita tidak jatuh dalam kepuasan dunia (dosa-dosa sampai puncakinya dosa).
Tuhan juga sanggup memelihara hidup kita secara jasmani. Urusan makan minum kita adalah urusan Tuhan. URUSAN KITA ADALAH MELAYANI TUHAN DENGAN SETIA DAN BENAR.
Tuhan tidak lihat bentuk pelayanan kita, tetapi Tuhan hanya melihat kesetiaan dan kebenaran kita.
- 'nantikanlah Allahmu senantiasa'= menantikan Tuhan senantiasa.
Jangan lengah!Saat-saat kita menderita atau diberkati, kita bisa lengah.
'menantikan Tuhan senantiasa'= menantikan Tuhan dalam hidup sehari-hari sampai kedatangan Tuhan kedua kali.
Mazmur 37: 5-7
37:5. Serahkanlah hidupmukepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
37:6. Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
37:7. Berdiam dirilahdi hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
Sikap menantikan Tuhan: diam ('Berdiam dirilah') dan tenang ('Serahkanlah hidupmu dan percayalah kepada-Nya').
'diam'= mengoreksi diri lewat ketajaman Firman Tuhan. Kalau ditemukan dosa, kita harus mengaku kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa (bertobat).
Selama ada dosa, Tuhan tidak bisa berbuat apa-apa.
'tenang'= berdoa= menyerahkan hidup kepada Tuhan= percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Yesaya 30: 14-15
30:14. seperti kehancuran tempayantukang periuk yang diremukkan dengan tidak kenal sayang, sehingga di antara remukannya tiada terdapat satu kepingpun yang dapat dipakai untuk mengambil api dari dalam tungku atau mencedok air dari dalam bak."
30:15. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diamkamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percayaterletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Mungkin keadaan kita dalam pengalaman kematian seperti periuk yang pecah berkeping-keping, sudah tidak ada gunanya lagi dan terlalu dasyat masalah yang dihadapi sampai tidak bisa apa-apa.
Inilah kesempatan bagi kita untuk diam dan tenang. Saat itulah, kita bagaikan mengulurkan tangan pada Tuhan dan Tuhan juga akan mengulurkan tangan pada kita untuk:
- memulihkankeping-keping yang sudah hancur,
- meneduhkan lautan, sehingga hati kita menjadi damai sejahtera dan semua masalah selesai.
Kalau hati damai, Tuhan bisa bekerja dan semua diselesaikan tepat pada waktunya.
Kalau laut teduh, kapal bisa melaju menuju pelabuhan damai sejahtera (masa depan yang indah dan Yerusalem Baru).
Tuhan memberkati.