Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan bahagia TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berdoa dan bergumul bersama-sama malam hari ini.
Matius 17: 1-217:1.Enam harikemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanessaudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
17:2. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
Sebenarnya murid Yesus ada dua belas orang, tetapi yang diajak naik ke gunung penyembahan hanya tiga orang--hanya 25%.
Artinya: tidak semua ibadah pelayanan/penyembahan berkenan atau diterima oleh TUHAN.
Hanya ibadah pelayanan/penyembahan yang benar, yang diterima/berkenan oleh TUHAN.
Tanda ibadah pelayanan/penyembahan yang benar:
- 'enam hari'= ditandai dengan enam hari.
Angka 6= angka daging.
Jadi, doa penyembahan yang benar adalah proses perobekan/penyaliban daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya. Penyaliban daging itu tidak enak bagi daging.
Mungkin malam ini sudah mengantuk, capek--tidak enak bagi daging--, tetapi itulah yang berkenan pada TUHAN.
- Lukas 9: 28
9:28.Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaranitu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.
Tanda keduapenyembahan yang benar: didorong oleh firman pengajaran yang benar. Kalau ajaran palsu, penyembahannya juga palsu.
- Tadi, yang diajak naik adalah Yakobus, Petrus dan Yohanes.
Yakobus= menulis tentang iman--kebenaran.
Petrus= pengharapan--kesucian.
Yohanes= kasih--ketaatan.
Tanda ketigapenyembahan yang benar: kita menyembah dengan kebenaran, kesucian, dan ketaatan.
Malam ini biarlah doa kita juga berkenan pada TUHAN. Kalau doa penyembahan kita berkenan pada TUHAN, kita akan
menerima kuasa kemuliaan TUHAN--tadi dituliskan: '
Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.'
Hasilnya:
- Kuasa kemuliaan TUHAN sanggup mengubahkankita dari manusia daging menjadi manusia mulia/rohani seperti Yesus:
- Mulai dari wajah; wajah itu hati--kita memiliki hati yang lembut. Kita mulai berubah, kita memiliki hati yang lembut; hati yang memancarkan kasih Allah sehingga bisa mengasihi/mengutamakan TUHAN lebih dari semua di dunia, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Ini adalah hati mempelai.
- Wajah juga menunjuk pada panca indera, kita ambil mulut dan telinga--di Matius 17: 6: mendengar; ayat 4: mulut bicara.
Matius 17: 5-6, 4
17:5.Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suarayang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
17:6. Mendengaritu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan.
17:4.Kata Petruskepada Yesus: "TUHAN, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
Telingahanya untuk mendengar dan dengar-dengaran pada firman Allah. Jangan dengar gosip dan lain-lain!
Muluthanya untuk berkata-kata yang benar--sesuai firman--dan baik--menjadi berkat bagi orang lain. Jangan menyinggung orang atau memfitnah orang!
Markus 7: 37
7:37.Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
Kalau telinga dan mulut baik, semua akan menjadi baik. Telinga dan mulut ini menentukan hidup kita. Apa yang didengar, nanti bicaranya juga seperti itu. Kalau kita mendengar firman, mulutnya juga benar dan baik sehingga semua menjadi baik.
Kalau telinga mendengar yang salah, itu berarti tuli--tuli terhadap TUHAN. Kalau mulutnya bicara sia-sia, itu berarti bisu. Yang baik justru menjadi tidak baik.
Seperti perempuan Kanaan, karena mulutnya tidak baik, akhirnya anaknya kerasukan setan.
TUHAN katakan: Roti untuk anak tidak patut diberikan kepada anjing--ibu ini lidahnya seperti anjing yang menjilat muntah: perkataan sia-sia, gosip. Akhirnya anaknya kerasukan setan, yang baik menjadi tidak baik.
Tetapi sebaliknya, kalau malam ini kita mau diubahkan--telinga dan mulut baik--, yang hancur akan menjadi baik; semua menjadi baik. TUHAN tolong kita.
Ini adalah telinga dan mulut mempelai.
- Efesus 5: 8
5:8.Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terangdi dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
Dari hati, kita mengasihi TUHAN dan sesama; dari panca indera--telinga dan mulut--, semua baik. Kemudian pakaian bersinar terang.
Artinya: kita memancarkan:
- Perbuatan yang benar/sinar kebenaran--pakaian menunjuk pada perbuatan--; kalau tidak benar, jangan!
Kita tahu mana benar atau tidak, dari alkitab. Kalau alkitab bilang: boleh, lakukan, kalau bilang: tidak boleh, jangan dilakukan. Itu saja. Itulah perbuatan kebenaran; alkitab isinya hanya dua.
Seperti di Taman Eden, TUHAN katakan: Semua buah pohon boleh kamu makan buahnya dengan bebas--ini perintah--, tetapi buah tentang pengetahuan yang baik dan jahat, jangan--ini larangan. Hanya itu saja isi firman yaitu berupa perintah dan larangan; perbuatan kebenaran berdasarkan firman.
- Perbuatan keadilan. Adil itu memihak TUHAN/firman pengajaran yang benar. Pasti adil. Kalau memihak orang, pasti tidak adil.
Di dalam rumah tangga kalau kita memihak TUHAN/firman pengajaran yang benar, kita pasti adil; begitu juga di dalam gereja, kantor dan di mana saja.
Tetapi kalau sudah memihak manusia, pasti condong memihak si a, si b sehingga terjadi kelompok-kelompok. Kalau memihak, pasti terjadi kesatuan.
- Perbuatan kebajikan. Ini adalah pakaian putih--bersinar terang.
Perbuatan kebajikan= memberi untuk pekerjaan TUHAN dan sesama yang membutuhkan, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan. Itu adalah pakaian putih berkilau-kilauan--pakaian mempelai.
Inilah doa penyembahan malam ini. Kuasa kemuliaan TUHAN sanggup mengubahkan kita sampai memiliki hati dan pakaian mempelai.
Jadi, kalau doa penyembahan kita berkenan pada TUHAN, kita akan mengalami kuasa kemuliaan TUHAN. Yang pertama: di atas gunung; yaitu kuasa keubahan hidup--mujizat terbesar--: hati mempelai--mengasihi, tidak ada benci/iri--, panca indera baik--telinga dan mulut baik, semua baik--, dan pakaian mempelai.
- Hasil kedua: kuasa kemuliaan di bawah gunung.
Matius 17: 14-15
17:14.Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
17:15.katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayandan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam apidan juga sering ke dalam air.
Kalau orang sakit ayan jatuh ke dalam api, ia sampai mati; jatuh ke air juga sampai mati tenggelam--badai maut.
Kuasa kemuliaan TUHAN untuk menghadapibadai maut di bawah gunung--masalah yang mustahil.
Pada kesempatan malam ini, semua ada masalah.
Yang pertama, di atas gunung, kita mengalami keubahan. Ini yang penting--mujizat terbesar, yaitu bisa berubah sampai memiliki hati mempelai--mengasihi TUHAN dan sesama--, telinga dan mulut mempelai--dengar-dengaran dan mulutnya baik--, dan pakaian mempelai--kebenaran, keadilan dan kebajikan; ini untuk menjadi mempelai, sempurna seperti Yesus.
Yang kedua, kita turun gunung--pulang dari gereja seperti turun gunung. Apa yang dihadapi? Badai maut! Artinya: masalah-masalah yang mustahil, membuat tangisan, kesedihan, kesusahan; bisa masalah ekonomi, keluarga dan lain-lain. Itu yang kita hadapi sehari-hari.
Tetapi mari, hadapi dengan naik ke atas gunung lebih dulu. Kalau dihadapi langsung dengan kekuatan kita, tidak bisa. Naik ke atas gunung dulu malam ini! Mohon kuasa kemuliaan TUHAN! Kita diubahkan lebih dulu--mujizat rohani terjadi--, baru mujizat jasmani terjadi.
Sakit ayan/gila babi, artinya:
- Kehancuran nikah dan buah nikah. Ini yang kita hadapi.
- Kekeringan rohani--tidak mengalami kepuasan sorga.
Akibatnya:
- 'jatuh ke dalam api'= mencari kepuasan di dalam api, itulah api hawa nafsu(dosa-dosa sampai puncaknya dosa).
Puncaknya dosa:
- Dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba. Itu bagaikan orang sakit ayan masuk ke dalam api, ia akan mati dan binasa.
- Dosa kawin mengawinkan: dosa percabulan (laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri sah), penyimpangan seks (laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan), perselingkuhan, kawin campur, kawin cerai, dan kawin mengawinkan.
- 'jatuh ke dalam air'= tenggelam dalam air--kesegaran dunia. Karena tidak puas, cari kepuasan di dalam air.
Hati-hati! Kesegaran dunia menarik kita untuk tidak setia.
Ciri tenggelamadalah:
- Tidak setiasampai meninggalkan ibadah pelayanan.
Kaum muda, perhatikan baik-baik! Belajar yang keras, silahkan, tetapi jangan tinggalkan ibadah pelayanan!
- Tidak taatpada firman. Ini tenggelam di dalam air.
Kalau tidak setia, itu sudah bersahabat dengan dunia. Kalau tidak taat, itu sudah serupa dengan dunia, yang akan dibinasakan selamanya.
Inilah pengertian sakit ayan secara rohani yaitu kehancuran nikah dan buah, kekeringan rohani/ketidakpuasan/ketidakbahagiaan sampai lari ke api--dosa sampai puncaknya--dan air--kesegaran/pergaulan dunia sampai tidak setia dan taat; ini sudah tenggelam.
- Penderitaan, masalah yang tidak pernah selesai, air mata yang tidak pernah kering dan kemustahilan. Itu yang kita hadapi.
Inilah badai maut yang membinasakan.
Markus 9: 22-24
9:22.Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
9:23.Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"
9:24.Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
Sakit ayan ini (kehancuran nikah dan buah nikah, kekeringan rohani/tidak puas/tidak bahagia, penderitaan, masalah, dan kemustahilan) membuat hati tidak percaya. Ini adalah badai maut yang terbesar dan terhebat.
Hati-hati! Banyak kehidupan yang hatinya tidak percaya; bimbang/ragu.
Mari, malam ini, apapun keadaan kita biarlah kita tetap percaya, berdoa dan menyembah TUHAN dengan iman/percaya; yang tidak benar, buang--iman itu kebenaran. Itu sama dengan mengulurkan tangan pada TUHAN. Buang yang tidak benar! Buang kebimbangan! Kita berdoa dengan iman/kebenaran, dan TUHAN akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya yang besar--'kasihanilah kami'.
Iman ditambah belas kasih sama dengan mujizat terjadi--anaknya sembuh. Semua selesai pada waktunya dan air mata dihapus.
Mari, banyak naik gunung, kita mengalami keubahan ke arah mempelai--hati mempelai, panca indera mempelai--telinga dan mulut yang baik--dan pakaian mempelai. Belum sempurna--kita terus diubahkan--, tetapi kita turun gunung menghadapi masalah apapun, asal berdoa dengan iman, akan terjadi mujizat, semua selesai.
Percayalah! Jangan putus asa dan kecewa, tetapi hati percaya!
Setia dan percaya, kita terus beribadah melayani dan menyembah TUHAN. TUHAN tolong.
Contoh: Daud.
1 Samuel 30: 630:6.Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.
Waktu itu Amalek menyerang Daud, sudah dijarah semua dan semua orang-orangnya ditawan. Dari luar sudah kalah, dari dalam, ia mau dilempari batu karena orang-orang marah--terjepit luar dalam--, tetapi Daud
menguatkan kepercayaannya pada TUHAN.
Malam ini, jangan kecewa, putus asa dan berharap yang lain, tetapi tetap percaya dan setia pada Tuhan, sampai waktu-Nya menolong kita semua.
Kita ulurkan tangan iman, setia dan percaya, dan
Dia ulurkan tangan belas kasih-Nya. Mujizat pasti terjadi! Apa yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Mungkin kita sering kalah menghadapi dosa-dosa, TUHAN tolong.
Apapun keadaan kita, menghadapi dosa kita kalah, mungkin nikah dan buah nikah, masa depan, ekonomi, penyakit, studi, pergumulan apa saja,
yang ditunggu TUHAN adalah keyakinan kita. Daud menguatkan kepercayaannya dan dia menang, semua kembali, utuh semua, tidak ada yang hancur sedikitpun. Serahkan pada TUHAN!
Mungkin suami tidak tahu, isteri tidak tahu, anak tidak tahu, orang tua tidak tahu, TUHAN yang tahu semua. Sekalipun mata melihat suatu yang mustahil--seperti Daud sudah dijarah semua, sudah tidak ada lagi, tidak mampu, dari dalam dan luar terjepit--, saatnya untuk menguatkan kepercayaan pada TUHAN. Biar Dia mengulurkan tangan belas kasih-Nya dan mujizat akan terjadi. Soal apa saja: dosa-dosa, hidup lama, nikah-buah nikah dan persoalan jasmani--masa depan, penyakit, ekonomi dan lain-lain--TUHAN tolong semuanya.
TUHAN memberkati.