Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita belajar tentang pelita emas/ kaki dian emas.
Keluaran 25:31-40 tentang perintah.
Keluaran 37:17-24 tentang pelaksanaan.
Pengajaran tabernakel adalah pengajaran yang praktis, bisa langsung dipraktikkan sehingga kita bisa mengalami hasil yang nyata dalam hidup kita, sampai kesempurnaan.
Pelita emas terdiri dari 2 bagian:
- Kaki dian emas terdiri dari 1 batang di tengah dan 6 cabang, 3 di kiri dan 3 di kanan. Menunjuk persekutuan dengan Tuhan (seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar) dan persekutuan dengan sesama (saling mengasihi). Hubungan ranting dengan pokok (Tuhan) yaitu hubungan kesucian dan kesetiaan, maka kita bisa berbuah manis, mengalami pemeliharaan Tuhan.
Hubungan ranting dengan ranting, yaitu saling mengasihi, mulai dalam nikah.
Hubungan ranting dengan dunia, yaitu lewat bersaksi.
- Tujuh pelita/ lampu yang menyala.
Wahyu 4:5
4:5Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Ini sama dengan 7 obor yang menyala di tahta Tuhan, yaitu Roh Kudus dengan 7 manifestasinya.
Yesaya 11:1-2
11:1Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2(1)Roh TUHAN akan ada padanya, (2)roh hikmat dan (3)pengertian, (4)roh nasihat dan (5)keperkasaan, (6)roh pengenalan dan (7)takut akan TUHAN;
Puncak urapan Roh Kudus adalah takut akan Tuhan. Setiap kehidupan kita dan pelayanan kita harus ditandai dengan roh takut akan Tuhan.
Praktik takut akan Tuhan:
- Tidak berbuat dosa dan membenci dosa, sampai dusta.
Amsal 8:13
8:13Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
- Beribadah melayani Tuhan dengan setia dan tulus ikhlas, tidak mau dihalangi oleh apapun.
Yosua 24:14
24:14Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN.
- Berpegang teguh dan taat dengar-dengaran pada firman pengajaran benar, apa pun risikonya.
Pengkhotbah 12:13
12:13Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.
Kita rela kehilangan hak untuk melakukan kewajiban, maka hak dan upah kita ada di tangan Tuhan. Tuhan tidak pernah menipu.
- Bernafas dengan takut akan Tuhan.
Yesaya 11:3a
11:3ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN (bernafas dengan takut akan Tuhan, TL) ....
Yaitu supaya kita tidak terpengaruh oleh roh jahat dan roh najis di udara. Kita takut akan Tuhan dalam segala hal, dalam setiap langkah hidup kita.
Yesaya 11:1
11:1Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
Sekalipun kita hanya tunggul, jika takut akan Tuhan, maka akan menghasilkan tunas, sampai berbuah.
Tunggul menunjuk kehidupan yang tidak punya apa-apa, tidak berharga, tidak berdaya, tidak bisa apa-apa.
Keluaran 5:12
5:12Lalu berseraklah bangsa itu ke seluruh tanah Mesir untuk mengumpulkan tunggul gandum sebagai pengganti jerami.
Tunggul menunjuk pada kehidupan yang berbuat dosa sampai puncaknya dosa, dipakai oleh setan untuk pembangunan Babel. Juga kehidupan yang kering rohani, mati rohani, sampai binasa.
Jika ada Roh Kudus, maka tunggul bisa bertunas. Roh Kudus menolong supaya rohani kita hidup, bisa hidup benar. Kita bisa menjadi senjata kebenaran, dipakai oleh Tuhan. Roh Kudus sanggup untuk memelihara hidup kita secara ajaib di tengah kesulitan dunia. Seperti tunas yang menembusi tanah kering dan berbatu, tidak bisa dihalangi, tidak bisa dipahami. Roh Kudus sanggup menyelesaikan semua masalah yang mustahil.
Lanjut berbunga, yaitu hidup kita menjadi berhasil dan indah, dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Lanjut berbuah = berubah, mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Mulai dari rendah hati dan lemah lembut. Rendah hati = kemampuan untuk mengaku dosa, jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Lemah lembut = kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakan. Maka darah Yesus menghapus dosa-dosa kita. Hidup kita menjadi damai sejahtera, semua enak dan ringan. Sampai suatu disempurnakan untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Tuhan memberkati.