Keluaran 1:1
1:1 Inilah nama para anak Israel yang datang ke Mesir bersama-sama dengan Yakub; mereka datang dengan keluarganya masing-masing:
Yakub turun dari Kanaan menuju ke Mesir.
Kanaan adalah negeri perjanjian atau negeri kegerakan yang penuh dengan susu dan madu.
Mesir adalah gambaran dunia.
Mengapa Tuhan ijinkan hal ini terjadi? Sebab seirama dengan jalan Yesus turun dari Sorga ke dunia.
Ini yang disebut dengan pengalaman kematian.
1 Petrus 4:1-2
4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.Pengalaman kematian adalah sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan hidup sesuai kehendak Allah.
Wahyu 21:8
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”
Terutama kita harus bertobat dari delapan dosa yang membawa pada kematian kedua di neraka.
Lebih baik sengsara daging untuk mati terhadap delapan dosa, daripada mati di neraka untuk selamanya.
2 Petrus 3:13
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Jika kita mau masuk pengalaman kematian sehingga kita bertobat dan hidup benar, maka kita bisa menantikan bahkan masuk langit baru dan bumi baru yang penuh dengan kebenaran, yaitu Yerusalem Baru.
Kejadian 46:1-5a
46:1 Jadi berangkatlah Israel dengan segala miliknya dan ia tiba di Bersyeba, lalu dipersembahkannya korban sembelihan kepada Allah Ishak ayahnya.
46:2 Berfirmanlah Allah kepada Israel dalam penglihatan waktu malam: “Yakub, Yakub!” Sahutnya: “Ya, Tuhan.”
46:3 Lalu firman-Nya: “Akulah Allah, Allah ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana.
46:4 Aku sendiri akan menyertai engkau pergi ke Mesir dan tentulah Aku juga akan membawa engkau kembali; dan tangan Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matamu nanti.”
46:5 Lalu berangkatlah Yakub dari Bersyeba,
Di Bersyeba, Yakub menjadi takut, ragu, bimbang. Bersyeba adalah tapal batas antara Kanaan dan Mesir.
Bagi siswa-siswi Lempinel, tapal batas adalah sekolah Lempinel. Jangan sampai menjadi ragu dalam Lempinel. Ini yang menentukan menjadi hamba Tuhan atau tidak.
Bagi sidang jemaat, tapal batas kita adalah penggembalaan. Jangan sampai kita menjadi ragu dalam penggembalaan. Kalau ragu dalam penggembalaan, maka pasti akan gugur.
Dalam keadaan ragu, jangan mengambil keputusan sendiri, sebab kemungkinan besar pasti salah.
Dalam keraguan, sikap yang benar adalah datang kepada Tuhan, seperti Yakub yang mempersembahkan korban.
Sekarang artinya adalah memandang korban Kristus, menghargai salib Kristus, pengalaman kematian.
Memandang korban Kristus artinya membawa daging dengan segala keinginan hawa nafsu daging, keinginan mata, kesombongan, untuk disembelih dengan ketajaman pedang firman Allah. Daging dengan segala keinginannya ini yang seringkali membuat bimbang.
Pengalaman kematian adalah pengalaman pertama dalam mengikut Tuhan. Tanpa pengalaman kematian, tidak akan ada pengalaman kebangkitan, tidak akan ada pengalaman kemuliaan.
Pada akhir jaman, setan mengganti pengalaman kematian dengan kesukaan, kemewahan, dll. Padahal kesukaan tanpa salib, kemewahan tanpa salib, hanya akan membawa pada kebinasaan untuk selama-lamanya.
Oleh sebab itu, mulai sekarang kita harus belajar untuk menerima apa adanya. Jangan menuntut apa yang tidak ada. Jangan menuntut apa yang salah. Juga jangan memanjakan daging.
Daging harus disembelih dan dibakar untuk mempersembahkan bau harum di hadapan Tuhan.
Kita harus mengalami pengalaman kematian sampai memuncak seperti Yesus, yaitu taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib.
Filipi 2:8-11
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!Daging harus disembelih dan dibakar sampai tidak bersuara lagi. Maka kita akan mengalami kuasa nama Yesus.
Hasilnya:
- Kuasa kemenangan atas setan tritunggal.
Artinya kuasa untuk memelihara hidup kita, kuasa pertolongan secara ajaib, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Kuasa pengangkatan dari kejatuhan dosa sehingga kita bisa hidup benar dan suci. Juga kuasa pengangkatan dari kegagalan menjadi berhasil.
- Kuasa memperindah hidup kita.
Ibrani 1:3-4
1:3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
1:4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
Secara rohani, ini berarti hidup kita dibaharui dari manusia daging menjadi manusia rohani. Mulai dari pembaharuan lidah, ini yang menentukan indah tidaknya hidup kita.
Kalau secara rohani terjadi pembaharuan, maka secara jasmani juga semua akan menjadi indah pada waktuNya.
Tuhan memberkati.