Keluaran
29: 1-35
imamat 8: 1-36
Ditahbiskan artinya:
- dijadikan suci (disucikan dan
dikuduskan)
- diangkat
- membaktikan diri
Tahbisan yang benar
adalah tahbisan kepada/bagi Allah, bukan untuk kepentingan
diri, gereja dan lain-lain.
Allah sangat menghargai
tahbisan kita.
Untuk ini IA mengorbankan AnakNya dan menghapus dosa-dosa kita oleh darahNya
supaya kita dijadikan imam-imam dan raja-raja bagiNya, (Wahyu
1:5-6; 5:9-10) dan kita disebut imam-imam rajani, suatu kedudukan
yang tinggi dan istimewa (I Petrus 2:9-10).
Dalam Keluaran 29:1-3 disebut bahwa untuk tahbisan imam-imam
Allah menentukan dan menuntut korban-korban persembahan sebagai berikut:
- Seekor lembu jantan muda.
- 2 (dua) ekor domba jantan.
- roti tidak beragi.
- roti bundar tidak beragi yang diolah dengan minyak
- roti tipis atau adonan tepung yang tidak beragi yang dioles dengan
minyak.
Disini kita melihat ada 3 korban binatang (korban untuk menghapus dosa
dan kesalahan) dan 3 korban sajian/makanan (berbicara mengenai persekutuan
dengan Kristus), sedangkan angka 3 menunjuk pada Allah Trinitas.
PENGERTIAN ROHANINYA
- 3 macam korban binatang,
yang semuanya menunjuk pada korban Kristus yang menggenapkan semuanya
yakni :
- Korban lembu jantan muda.
Korban Lembu Jantan Muda ini
adalah KORBAN PENDAMAIAN dari KRISTUS untuk menghapus dan
menyucikan dosa-dosa kita supaya kita dibaharui (II Korintus
5:17-19,21).
- Korban domba jantan I.
Ini adalah KORBAN PENYERAHAN
DIRI dari KRISTUS seupaya oleh korbanNya kitapun boleh menyerahkan
segala kepentingan diri kita untuk taat kepadaNya (Filipi
2:4-8; Ibrani 5:7-9).Sebagai seorang budak (“doulos”)
yang tidak memiliki kehendak diri sendiri melainkan kehendak
Tuannya yang berlaku.
- Korban domba jantan II.
Ini adalah KORBAN TAHBISAN KRISTUS
supaya kitapun ditahbiskan olehNya. Dalam Yohanes
17:19 perkataan menguduskan (“hagiazo”)
artinya disucikan atau ditahbiskan.
Baik penyucian/pendamaian, penyerahan
diri sepenuhnya, maupun tahbisan dikerjakan oleh korban Kristus.
- 3 macam korban sajian,
adalah persekutuan kita dengan Allah Trinitas harus murni, tidak
boleh dicampur dengan ragi (dosa dan kemunafikan) terutama dalam
tahbisan kita sebagai imam-imam.
Dalam Keluaran 29:4-9
disebut bahwa Imam Besar dan imam-imam harus dibasuh dengan air
(baptisan air) dan mereka harus diurapi dengan minyak (urapan
Roh Elkudus).
Jangan seorang mau
melayani Tuhan (mentahbiskan dirinya) tanpa lebih dahulu mengalami
kelahiran baru.