Ibadah Raya Surabaya, 31 Januari 2010 (Minggu Sore)

Matius 24: 45-51
= berjaga-jaga untuk menyambut kedatangan Tuhan yang tidak diduga waktunya, yaitu:
  1. ay. 45-47= dikaitkan dengan pembagian makanan rohani (sudah diterangkan).
  2. ay. 48-51a= dikaitkan dengan ibadah pelayanan.
  3. ay. 51b= dikaitkan dengan tabiat.
Kita masih pelajari bagian ke-2.
Kalau lengah/tidak setia dalam ibadah pelayanan, PASTIberbuat dosa= melayani setan.
Hati-hati! Jangan kendor dalam ibadah pelayanan.

Kalau sudah lengah, hidup itu akan dibunuh= mati rohani, ketinggalan saat Tuhan datang dan binasa bersama dunia.

Yohanes 21: 1-4
2 hal yang harus dijaga dalam ibadah pelayanan:
  1. Ketaatan.
    Petrus tidak taat, sebab ia kembali jadi penjala ikan, padahal Tuhan perintahkan untuk menjadi penjala manusia.
    Jadi, kita harus melayani dengan taat dengar-dengaran, sesuai dengan Firman pengajaran yang benar (kehendak Tuhan).

    Ukuran pelayanan kita adalah melakukan kehendak Tuhan apapun resikonya.

    Matius 7: 21-23
    Diluar kehendak Tuhan, semua pelayanan akan ditolak sekalipun kelihatannya hebat.

  2. Kesetiaan.
    Petrus tidak setia dalam pelayanan dengan jalan tinggalkan pelayanan.
    Jadi, kita harus setia dalam pelayanan, apapun halangan yang merintangi.
Akibat tidak taat dan tidak setia, Petrus tidak menangkap apa-apa= tidak bisa berbuat apa-apa= GAGAL TOTAL + TELANJANG.

Yohanes 21: 7
Telanjang, artinya: hidup dalam dosa/hidup dalam kutukan, itulah suasana kepahitan.
Kalau dibiarkan, akan sampai pada kebinasaan untuk selama-lamanya.

Tuhan tidak membiarkan pelayanNya terkutuk dan binasa, sebab pelayan Tuhan adalah kehidupan yang sudah ditebus Tuhan dengan harga yang mahal.
Dan saat kita gagal dalam ibadah pelayanan, Tuhan mau menolong kita.

Yohanes 21: 5-6
Cara Tuhan menolongadalah Tuhan tampil sebagai Imam Besar dan Gembala Agung dengan sebuah pedang tajam yang keluar dari mulut (Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua).

Ibrani 4: 12-13
= Firman pengajaran menyucikan mulai dari hati dan pikirankita yang menjadi sumbernya dosa dan kegagalan.
Kalau kita gagal, Tuhan datang dengan pedang. Tinggal kita mau atau tidak.

Yohanes 21: 5-6
ay. 5= pertanyaan Tuhan ini merupakan penyucian hati/perasaan.
Disini, Petrus ditanya soal kegagalannya. Dan untung Petrus tidak marah dan menjawab dengan jujur= menunjukkan segala dosa dan kegagalan kita, sehingga Tuhan bisa menyucikan dan menolong kita.
Jangan mudah tersinggung kalau kita mengalami penyucian hati/perasaan.

Yudas tidak pernah merasa kena Firman dan akibatnya, isi perutnya terburai keluar.

ay. 6= penyucian pikiran.
Petrus sudah tahu jam-jam menangkap ikan, tapi Yesus perintahkan untuk menebar jalan pada siang hari. Seringkali, Firman tidak sesuai dengan logika kita. Tapi untung, Petrus mau taat.
Sebab itu, kita harus berani menerima Firman pengajaran yang benar sekalipun mustahil bagi pikiran kita.

Kalau hati dan pikiran kita disucikan, maka pikiran dan perasaan kita akan menjadi sama dengan Yesus yang taat dengar-dengaran sampai mati dikayu salib.
Sebab itu, kita harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Seringkali kita takut untuk taat.

Hasilnya bila kita taat:
Yohanes 21 : 11=Petrus berhasil menangkap ikan 153 ekor.

153
:
Jadi, orang yang tergembala adalah orang yang taat, setia dan jujur. Dan kita akan mengalami angka 9 (1+5+3)= angka kasih karunia dari Gembala Agung.

Kegunaan kasih karunia:
  1. Kejadian 6: 7-8= melindungi kitadari segala celaka sampai hukuman yang akan datang.
  2. Markus 6: 34, 39-40= memindahkan kitadari suasana padang gurun ke padang rumput (penggembalaan). Artinya: Tangan kasih karunia Tuhan mampu memelihara kita secara jasmani dan rohani.
  3. Wahyu 22: 20-21= mengubahkan dan menyempurnakan kitauntuk siap menjadi mempelai wanita Tuhan apapun keadaan kita sekarang ini. Dan mujizat secara jasmani juga bisa kita alami.
Tuhan memberkati.