Ibadah Raya Surabaya, 18 April 2010 (Minggu Sore)

Pembicara: Budiman Tampubolon

Matius 25: 1-13
= ada 2 pribadi disini: Sebelum menjadi mempelai, ada 3 tingkatan:
  1. menjadi sahabat mempelai.

    Yohanes 3: 29
    Sahabat mempelai adalah kehidupan yang bersukacita saat mendengarkan suara Mempelaisampai sukacita penuh.
    Suara Mempelai= kabar mempelai.

    Bersukacita mendengar Firman, artinya mendengar Firman dengan sungguh-sungguh sampai bisa menikmati Firman.
    Yudas, adalah kehidupan yang menolak suara Mempelai.

    Ibrani 4: 12-13
    Firman mempelai, itu sama dengan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2.
    Kalau kita mendengar Firman ini, maka kita akan mengalami penyucian.

    Matius 15: 19
    = 7 hal dalam hati yang harus disucikan.

    Setelah hati disucikan, ada sendi-sendi yang juga disucikan.
    Sendi= hubungan tulang dengan tulang. Artinya hubungan kita dengan sesama juga disucikan.

    2 Korintus 12: 20
    = dosa yang ada di dalam sendi-sendi yaitu perselisihan dan iri hati.
    Penyebab perselisihan adalah karena dosa. Jalan keluarnya adalah saling mengaku dan saling mengampuni.
    Perselisihan juga bisa terjadi karena masalah pengajaran. Jalan keluarnya adalah kembali pada Alkitab.

    Penyucian berikutnya adalah penyucian sumsum.

    Mazmur 32: 1-4
    Sumsum kering= orang yang tidak mau mengaku dosa.

    Sudah jadi sahabat mempelai, masih belum cukup, karena sahabat Mempelai masih bisa bimbang, menyangkal dan bahkan berkhianat terhadap Tuhan.

    Matius 11: 2-3
    Untuk itu, jangan kita berhenti pada sahabat Mempelai saja.

  2. menjadi tunangan Mempelai.

    2 Korintus 11: 2-3
    2 hal yang harus dijaga dalam posisi menjadi tunangan Mempelai:
    • menjaga kesetiaan. Kesetiaan ini merupakan buah-buah Roh Kudus. Jadi, orang bisa setia kalau diurapi dengan Roh Kudus.

      Kesetiaan ini dikaitkan dengan peristiwa Hawa.
      Artinya setia ini dikaitkan dengan setia berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar.

      Setia ini juga dalam hal ketekunan dalam 3 macam ibadah.
      Dan ketekunan ini menutupi segala kelemahan kita.

    • menjaga kesucian.
      Supaya bisa suci, harus mau mendengar Firman.

  3. menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap sedia.

    Wahyu 21: 9-10
    Mempelai wanita= Yerusalem baru.
    Kalau kita mau jadi mempelai, maka kita harus mengalami pembaharuan Yerusalem baru.
2 hal pembaharuan Yerusalem baru:
  1. Wahyu 21: 11= 'permata yaspis'= tampil seperti permata yaspis.
    'Yaspis'= kerinduan yang menyala-nyalauntuk ibadah melayani Tuhan dan menjadi mempelai wanita Tuhan.

  2. Jernih seperti kristal= jujur.
Jadi, mempelai wanita Tuhan adalah kehidupan yang menyala-nyala dalam ibadah pelayanan dan jujur.

Jujur ini dalam 2 hal:
  1. jujur mengaku dosa.
  2. jujur mengakui keadaan kita.
Kalau ada kerinduan dan kejujuran, Tuhan akan mengulurkan Tangan kasihNya pada kita.

Kegunaan uluran Tangan kasih Tuhan:
  1. Zefanya 3: 16-18a= memberikan kekuatan extrasupaya kita bisa bertahan dalam beribadah dan melayani Tuhan.

    Roma 8: 35-37
    Kekuatan extra itu juga mampu membuat kita untuk menjadi lebih dari pemenang.

  2. Zefanya 3: 16-18a= Tuhan akan membaharui kehidupan kitaterus menerus sampai pada pertemuan raya (pesta nikah Anak Domba). Kita bersama-sama dengan Tuhan untuk selama-lamanya.
Tuhan memberkati.