Ibadah Raya Malang, 23 November 2008 (Minggu Pagi)

Matius 24: 29-31->'KEADAAAN PADA MASA KEDATANGAN YESUS KE 2X'

1. Terjadi kegoncangan - kegoncangan (laut, darat dan udara)
2. Terjadi kegelapan.

Praktek hidup dalam kegelapan:

  1. Keluaran 10: 23, tidak ada orang yang bisa melihat temannya.
    Artinya adalah egois, mementingkan diri sendiri. Bahkan mengorbankan orang-orang terdekat di sekitarnya untuk mendapatkan keinginan pribadi. Orang egois itu adalah manusia daging yang tidak berubah hidupnya sekalipun beribadah melayani Tuhan.

    Filipi 2: 19-21
    2 Timotius 3: 1-5

    Kalau egois, akhirnya pasti tidak taat pada firman. Orang egois itu dicap 666, sekalipun dia datang beribadah melayani. Ini terjadi sebab mereka memungkiri kuasa ibadah, yaitu kuasa firman pengajaran.

    2 Korintus 4: 3-4, jangan menolak cahaya Injil Kemuliaan Allah, sebab nanti akan masuk kegelapan, sampai kegelapan paling gelap yang dipenuhi ratap tangis dan kertak gigi.

  2. Keluaran 10: 23, tidak bisa bangun dari tempatnya, artinya:
    1. Tidak mengalami kebangunan rohani lagi= hidup jatuh bangun dalam dosa, rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi dalam dosa = binasa untuk selama-lamanya.
      Kisah Rasul 20: 28, 31-33, 35, kebangunan rohani itu terjadi dalam sistem penggembalaan.

      Gembala harus banyak mencucurkan air mata untuk mendapat firman kasih karunia, itulah firman penggembalaan. Firman kasih karunia ini tidak bisa dipelajari di mana-mana, selain di bawah kaki Tuhan.
      Jemaat juga harus banyak mencucurkan air mata untuk bisa mengerti firman Tuhan. Firman itulah yang akan membuka pintu-pintu bagi kita. Dalam firman penggembalaan itulah hidup kita sebagai domba-domba Tuhan.

      Firman penggembalaan ini membangun kerohanian kita = menyucikan kehidupan kita mulai dari hati yang penuh keinginan najis (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan) dan jahat (keinginan akan uang). Keinginan jahat ini adalah ikatan yang terakhir, seperti saat Israel akan keluar dari Mesir, yang terakhir diminta ditinggalkan adalah kekayaan (ternak). Penyucian terakhir adalah sampai lebih berbahagia memberi daripada menerima.

      Memberi mulai dari memberi kepada sesama yang membutuhkan, dan memberi kepada Tuhan. Memberi kepada Tuhan = mengembalikan hak milik Tuhan, yaitu:
      1. Perpuluhan

      2. Rumah Tuhan, yaitu ibadah dan pelayanan sampai puncaknya penyembahan.
        Tidak mau atau mengabaikan ibadah pelayanan sampai penyembahan = hutang darah yang tidak bisa dibayar oleh apapun juga, sampaipun hukuman di neraka tidak bisa melunasi.
        Kita harus mengutamakan ibadah pelayanan dan penyembahan kepada Tuhan hari-hari ini.

      3. Mempelai Wanita, yaitu sampai bisa mempersembahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan, masuk Pesta Nikah Anak Domba
        Makin kita bisa memberi, kita akan makin bahagia, sampai puncak kebahagiaan di Pesta Nikah Anak Domba.

    2. Tidak bangun dari tempat tidur= lumpuh.
      Kisah Rasul 9: 32-34
      Eneas itu artinya terpuji. Ini bahaya bagi orang yang dipakai Tuhan, pandai, aktif, dll. Tetapi sayang Eneas ini lumpuh, ada sesuatu yang tidak beres.
      Paling sedikit ada 3 hal yang tidak beres:
      1. Tempat tidur -->nikah dan buah nikah
      2. Jala -->pekerjaan (profesi), pelayanan, Markus 1: 19
      3. Hati nurani

      1 Yohanes 3: 19-21, hati nurani yang beres, yang tidak tertuduh, adalah landasan yang kuat untuk menerima kuasa Tuhan.

      Yohanes 19: 28-30
      Yesus di atas kayu salib bergumul berjam-jam untuk membereskan hidup kita sampai berkata 'Sudah selesai'. Maka semua yang belum beres dalam hidup kita, Tuhan sanggup untuk membereskan. Memberi minum Yesus anggur asam artinya mengaku pada Tuhan dan sesama sejujur-jujurnya apa yang belum beres, di situ Tuhan akan membereskan segala sesuatu. Tuhan menunggu kita. Kalau Yesus haus dan tidak dipuaskan, maka kita juga akan semakin haus dan semakin kering sampai mati rohani, sampai binasa. Biar kita mau memberi minum Yesus, mengaku sejujur-jujurnya. Maka Tuhan bukan hanya membereskan yang di dunia, tetapi juga membereskan sampai memindahkan kita ke kota terang Yerusalem Baru (Wahyu 21: 5-6).

Tuhan Memberkati.