Pengalaman kematian: mati terhadap dosa.
1 Petrus 2:24
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
1 Korintus 5:11
5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
Terutama dari 6 dosa yang mendarah daging:
- Cabul, yaitu dosa seks dengan berbagai ragamnya (penyimpangan seks, perselingkuhan, kawin-cerai, kawin-mengawinkan).
- Mabuk, merokok, narkoba.
- Kikir.
- Pemfitnah, yaitu menyalahkan yang benar, membenarkan yang salah.
- Penipu/ dusta.
- Penyembah berhala.
Kalau tidak mau mati terhadap 6 dosa, maka akan mati rohaninya, terpisah dari tubuh Kristus dan masuk tubuh Babel.
Kalau sudah mati terhadap dosa, baru kita bisa masuk pengalaman kebangkitan, yaitu hidup untuk kebenaran.
Kalau hidup benar, maka kita akan mengalami kuasa bilur Tuhan untuk menyembuhkan dan menyehatkan. Baik sehat secara jasmani, maupun secara rohani. Rohani yang sehat, pelayanan yang sehat, nikah yang sehat, akan masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, untuk dipermuliakan bersama Tuhan.
Mengutamakan/ menyulungkan ibadah pelayanan lebih dari perkara apapun di bumi.
Kolose 3:1-3
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
1 Timotius 4:8-10
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
4:9 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
4:10 Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.
Kita harus berjuang untuk bisa menyulungkan ibadah pelayanan lebih dari apapun, untuk setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.
Kisah Rasul 20:24
20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun,asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
'Tidak menghiraukan nyawa' artinya tidak mau dihalangi oleh apapun, bahkan sampai tidak bisa dihalangi oleh apapun.
Dua kali Tuhan berjuang untuk ibadah pelayanan. Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menghukum Mesir sampai 10 kali supaya bangsa Israel bisa beribadah. Dalam Perjanjian Baru, Yesus harus berkorban sampai mati di kayu salib supaya bangsa Kafir bisa beribadah melayani Tuhan.
Oleh sebab itu, jangan sampai kita ragu untuk memperjuangkan ibadah pelayanan.
Bahkan untuk ketiga kalinya, sekarang sampai selamanya Tuhan sedang berdoa syafaat bagi kita supaya tidak ada yang gugur di tengah jalan.
1 Timotius 4:8
4:8 Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
Tuhan tidak menipu. Kalau mau berjuang untuk ibadah pelayanan, hasilnya adalah kita mengalami berkat kesulungan yang dobel:
- Pemeliharaan untuk hidup sekarang sampai masa depan.
- Hak waris untuk masuk Kerajaan Sorga.
Keluaran 4:22-23
4:22 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
4:23 sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."
Kalau tidak menyulungkan ibadah, maka akan bisa kehilangan anak sulung, yaitu sesuatu yang dibanggakan, sesuatu yang diharapkan, dll.