Kesetiaan dalam nikah rumah tangga.
Maleakhi 2:15-16
2:15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel--juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
Banyak pelayan Tuhan yang keras hati sehingga berkhianat dalam nikah. Prakteknya:
- Kawin campur, menikah dengan kehidupan yang tidak seiman.
- Kawin cerai.
Perceraian terjadi karena keras hati dan mempertahankan kebenaran diri sendiri, yaitu:
- Kebenaran yang di luar firman.
- Sudah berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku, justru menyalahkan orang lain.
- Benar sesuai firman, tetapi tidak mau mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Perceraian berarti memisahkan kepala (suami) dengan tubuh (istri), sama dengan mati. Kalau sesudah bercerai lalu menikah lagi dengan yang lain, maka akan menjadi busuk dan najis.
- Kawin-mengawinkan, seks bebas.
Kejadian 6:4
6:4 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.
Pengkhianatan dalam nikah akan menghasilkan benih raksasa, yaitu manusia yang hidup dalam hawa nafsu daging yang tidak terbatas dan tidak terbendung lagi. Ini merusak benih ilahi, yaitu keturunan yang benar, suci, sampai sempurna.
Tuhan menghendaki kesetiaan dalam nikah yang mengarah pada kesatuan dalam nikah.
Efesus 5:31
5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Rumus nikah adalah 1+1=1. Di antara suami dan istri hanya boleh ada tanda salib, tidak boleh ada yang lain (pria lain, wanita lain, orang tua, anak, uang).
Praktek salib ada di dalam nikah adalah:
- Saling mengaku dan saling mengampuni, maka nikah akan menyatu.
- Saling melayani dalam hal jasmani dan rohani.
Galatia 5:13
5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Kewajiban mutlak seorang suami adalah mengasihi istri seperti diri sendiri.
Kewajiban mutlak seorang istri adalah tunduk pada suami dalam segala hal.
Kewajiban mutlak seorang anak adalah taat dengar-dengaran pada orang tua.
- Saling menghormati, artinya jujur.
Roma 12:10
12:10 Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
Ibrani 13:4-5
13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
Suami-istri harus jujur soal tempat tidur, jangan ada perzinahan, jangan ada pemaksaan kehendak.
Juga harus jujur soal keuangan.
Uang dan tempat tidur adalah satu. Kalau tidak jujur soal uang, pasti tidak jujur soal tempat tidur.
Hasil nikah yang menyatu adalah:
- Menjadi rumah doa, diberkati dan menang atas pencobaan.
Matius 18:19-20
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”
Kalau tidak setia dalam nikah, maka tidak akan bisa menjadi rumah doa.
Maleakhi 2:13-14
2:13 Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu.
2:14 Dan kamu bertanya: “Oleh karena apa?” Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.
- Kesatuan nikah yang jasmani meningkat menjadi kesatuan nikah yang rohani antara Kristus dengan sidang jemaat.
Efesus 5:32
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Kesetiaan dalam ibadah dan pelayanan.
Lukas 12:37-46
12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
12:38 Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.
12:39 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
12:40 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.”
12:41 Kata Petrus: “Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?”
12:42 Jawab Tuhan: “Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
12:43 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
12:44 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
12:45 Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,
12:46 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
Imam-imam harus beribadah melayani Tuhan dengan setia dan bijaksana. Bijaksana artinya taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Kalau taat pada pengajaran yang benar, maka pasti hidupnya benar. Jadi, setia dan bijaksana sama dengan setia dan benar, sama dengan berikat pinggang, selalu siap sedia.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Kalau setia saja tetapi tidak benar, itu bagaikan memakai separuh ikat pinggang. Maka pasti tidak berguna.
Lukas 17:8
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Imam-imam yang beribadah melayani dengan setia dan benar sama dengan memberi makan dan minum Yesus, memuaskan Tuhan.
Hasilnya:
- Tuhan mempersilahkan kita makan dan minum, artinya Tuhan memuaskan hidup kita.
Tuhan memberikan kebahagiaan Surga yang tidak bisa dipengaruhi apa pun juga. Segala urusan makan-minum adalah urusan Tuhan.
- Kita dipakai menjadi pengawas milik Tuhan.
Mulai dari milik Tuhan yang terkecil yaitu perpuluhan. Kalau ada perpuluhan, maka pasti ada penyembahan. Sampai milik Tuhan yang terakhir adalah kita menjadi mempelai wanita Tuhan.
- Kita menjadi mempelai wanita Tuhan yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali (ikat pinggang adalah perhiasan mempelai).
Yeremia 2:32
2:32 Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya.
Lukas 12:41-42
12:41 Kata Petrus: “Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?”
12:42 Jawab Tuhan: “Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
Matius 14:28-29
14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.”
14:29 Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
Petrus setia dalam pelayanan sekalipun menghadapi tantangan dan rintangan, pencobaan, maut, dll. Tetapi kesetiaan Petrus masih diuji.
Matius 14:30
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!”
Tetapi saat menghadapi angin, Petrus menjadi tidak tahan dan bimbang. Tuhan mengijinkan Petrus tenggelam supaya Petrus bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan. Artinya:
- Mengaku kosong, gagal, tidak berarti apa-apa.
- Menyerah sepenuh pada pribadi Tuhan, berpegang teguh pada pengajaran yang benar.
- Menyeru nama Tuhan dengan hancur hati.
Yesaya 57:15
57:15 Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: “Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Maka ada pengangkatan dan pertolongan dari Tuhan. Juga kita akan dipakai oleh Tuhan dalam pembangunan tubuh Kristus. Semua dijadikan indah dan berhasil pada waktuNya. Kita terus disucikan dan diubahkan sampai diangkat ke awan-awan yang permai, sampai mencapai takhta Yerusalem Baru. Yunus yang sudah di dasar lautan menyeru nama Yesus dengan hancur hati dan dia diangkat sampai ke takhta Tuhan. Tuhan memberi kesempatan bagi kita untuk mengulurkan tangan kepadaNya.