Ibadah Persekutuan Tubuh Kristus Kartika Graha III, 29 April 2010 (Kamis Sore)

Yohanes 1:29
Tema: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia."

Ini merupakan kesaksian Yohanes Pembaptis tentang pribadi Yesus sebagai Anak domba Allah yang menghapus/ melepaskan dosa dunia = Yesus sebagai Anak domba Paskah (istilah melepaskan --> Paskah).

Mengapa Yesus disembelih? Supaya menghasilkan darah yang paling banyak untuk menghapus dosa-dosa yang sangat banyak.

Kita sudah membahas soal syarat dan ketetapan dari anak domba paskah.

Malam ini kita membahas tugas dari Anak domba Paskah/ Anak domba Allah yang tersembelih.

Wahyu 5: 6-10
5:6. Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
5:8 Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
5:9 Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membelimereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10 Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."


2 tugas utama dari Anak domba Allah yang tersembelih adalah:

  1. [Wahyu 5:9-10] Membeli manusia dari segala suku bangsa untuk dilepaskan dari dosa oleh kuasa darahNya dan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja.

    Imam-imam dan raja-raja = hamba Tuhan/ pelayan Tuhan.
    Jadi, hanya orang yang sudah dibebaskan dari dosa yang bisa jadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan.

    Imam = seorang yang memangku jabatan pelayanan dan dilengkapi dengan karunia-karunia Roh Kudus (kemampuan ajaib dari Roh Kudus untuk kita bisa melakukan pekerjaan Tuhan).

    Jabatan dan karunia Roh Kudus ini sama dengan jubah Yusuf yang maha indah.
    Siapapun manusia selama belum memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, belum memiliki jubah yang maha indah, maka hidupnya belum indah dan masih telanjang.

    Tuhan mengangkat kita jadi imam dan raja, bukan untuk menyiksa kita, tapi:

    • Supaya kehidupan kita semakin diperindah, sampai yang paling indah, kita menjadi mempelai wanita Tuhan.

    • Penghuni kerajaan Surga adalah imam dan raja.
      Wahyu 20:6
      20:6 Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.


    Jangan sampai kita tinggalkan jabatan pelayanan itu!
    Dulu manusia telanjang di Firdaus dan dibuang ke dunia. Yesus rela mati untuk memberikan jubah pelayanan, jubah maha indah kepada manusia. Kalau jubah itu dilepaskan, hidup itu bukan kembali ke Firdaus lagi, tapi akan dibuang ke neraka.

    Wahyu 22:3,5
    22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
    22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

    Setelah jadi orang yang dilepaskan dari dosa dan bisa melayani, itu masih setengah jalan. Harus dilanjutkan pada tugas yang kedua.

  2. [Wahyu 5:9] Menerima gulungan kitab dan membuka meterai-meterainya = membukakan rahasia Firman Allah.
    Jadi, Yesus harus tersembelih untuk membukakan rahasia Firman Allah.
    Firman inilah yang HARUS kita dengar sekarang, sebab inilah yang mempersiapkan kita untuk masuk ke Surga.

Dulu, Israel sudah lepas dari Mesir untuk menuju Kanaan oleh kuasa darah. Tapi ditengah jalan, banyak yang tersandung dan jatuh. Hanya 2 orang yang bisa masuk ke Kanaan.
Untuk itu, kita harus memperhatikan pembukaan rahasia Firman, supaya kita jangan sampai tersandung dan jatuh ditengah jalan.

Firman yang dibukakan rahasianya= firman yang diwahyukan/ di ILHAM kan oleh Allah, bukan di ILMIAH kan.
Artinya ayat yang satu menerangkan ayat yang lain DALAM ALKITAB, bukan buku yang lain.
Ini yang lazim kita sebut firman pengajaran yang benar, firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Pengajaran Tabernakel yang kita pelajari diwahyukan pada alm. Pdt. van Gessel, dan sekarang kita lanjutkan (bukan merubah) sesuai dengan perkembangan akhir zaman, sesuai dengan kebutuhan jemaat di akhir zaman.

Wahyu 5:4-5
5:4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya,karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya.
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud,telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya."

'Menangis dengan amat sedih'= lebih sedih dari apapun juga.
Disini Rasul Yohanes berada di Pulau Patmos yang penuh dengan batu-batu, terasing dan sulit untuk mencari makan.
Rasul Yohanes di sini menangis bukan untuk mencari makan dan lain-lain, tapi menangis untuk mendapat pembukaan rahasia Firman Allah. Inilah yang harus kita contoh.

Ditengah kesulitan dan penderitaan, kita harus menangis untuk pembukaan firman Allah.
Inilah tangisan yang benar, sekalipun kita hidup didunia dengan banyak tangisan.

Kalau kita menangis karena perkara-perkara dunia, maka tangisan itu tidak akan pernah berhenti.

Kita harus tahu, bahwa di mana ada pembukaan Firman Allah, di situ ada pembukaan jalan segala sesuatu.Karena itu, kita harus menangis untuk bisa mendapatkan pembukaan Firman Allah.

Membuka jalan ke Sorga, berarti juga membuka jalan yang buntu di dunia dan menyelesaikan segala masalah kita, sehingga tangisan kita bisa berhenti. Sampai suatu waktu, saat pintu Sorga terbuka, tidak ada setetespun air mata.

Yang bisa membukakan rahasia Firman hanya Yesus sebagai Anak Domba Allah yang tersembelih = Yesus sebagai singa Yehuda/ tunas Daud [Wahyu 5:5].

PEMBUKAAN FIRMAN DIKAITKAN DENGAN YESUS SEBAGAI SINGA YEHUDA
Kejadian 49: 10-11
49:10 Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.
49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.

Pembukaan Firman itu untuk mencuci baju kita supaya tidak kotor.

Pembukaan firman dikaitkan dengan Yesus sebagai singa Yehuda, artinya:

PEMBUKAAN FIRMAN DIKAITKAN DENGAN YESUS SEBAGAI TUNAS DAUD
Markus 13: 28
13:28. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas,kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

Pembukaan firman dikaitkan dengan Yesus sebagai tunas Daud artinya untuk membaharui hidup kita. Ini merupakan tajam kedua dari firman pengajaran.

Kalau ranting melembut, maka pasti akan bertunas. Selama belum melembut, tidak akan bisa bertunas.
Keubahan dimulai dengan hati lembut dan lidah lembut.Ini dipelajari dari pohon ara.

Dulu pohon ara ini tidak ada buahnya, hanya berdaun saja mulai dari taman Eden sampai kedatangan Yesus pertama kali. Artinya GAGAL TOTAL selama 4000 tahun.
Kalau kita masih mengalami kegagalan, jangan putus asa. Sebab pohon ara yang sudah gagal 4000 tahun masih Tuhan perhatikan.

Kegagalan dari pohon ara ini dikaitkan dengan makanan. Mulai dari kegagalan mempertahankan/ berpegang teguh pada pengajaran yang benar karena godaan dan ajaran lain seperti yang terjadi pada Hawa. Dan ini merupakan pokok kegagalan.
Kalau sudah gagal dalam pengajaran, juga akan gagal dalam nikah.

Yesaya 64:6
64:6. Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

Pohon ara itu keras pohonnya, hanya mempertahankan kebenaran sendiri. Ini hati yang keras, tidak mau melembut.
Dan ini dibuktikan saat diberkati, ranting itu justru makin keras, hanya menyalahkan orang lain.
Dan saat gagal, ranting itu juga paling keras untuk menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain.
Sebab itu, kita harus hati-hati saat diberkati dan saat mengalami kegagalan.

Adam dan Hawa saat telanjang dan Tuhan datang untuk menolong, tetapi mereka saling menyalahkan, tidak ada yang mengaku dosa.

Tapi biarlah kita belajar pada pohon ara yang melembut. Jangan tunggu waktu lagi. Siapa tahu malam ini adalah kesempatan terakhir untuk kita bisa melembut! Gunakan kesempatan malam ini.

Hati lembut dan lidah lembut, hanya digunakan untuk mengaku dosa, mengaku kegagalan dan untuk menyembah Tuhan.

Salah satu kehidupan yang sudah gagal total dan hanya memiliki waktu terakhir adalah orang yang disalib di sebelah Yesus. Kalau meleset sedikit saja, maka ia akan binasa.
Sekeras-kerasnya hati, kalau ditetesi dengan darah Anak Domba, kita bisa melembut.
Tuhan menunggu kelembutan kita malam ini.

Lukas 23:41-43
23:41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Mulut sudah mengaku dosa dan menyeru nama Yesus. Dan itu membuat Yesus selalu mengingat dan memperhatikan kita bahkan bergumul untuk kita guna menyelesaikan segala kegagalan kita sampai Ia katakan "Sudah Selesai".

Suasana kegagalan akan diganti dengan "hari ini engkau bersama Aku di Firdaus".
Artinya kegagalan kita diganti dengan suasana Firdaus sampai nanti saat Yesus datang sebagai Raja, Ia tidak lupa pada kita dan Ia akan mengangkat kita untuk masuk ke Firdaus.


Tuhan memberkati.