Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 27 Juli 2009 (Senin Sore)

Pembicara: Pdm. Dadang

Kisah Rasul 14: 22
Untuk bisa masuk kerajaan Surga, kita harus mengalami banyak sengsara, terutama sengsara bersama dengan Tuhan, yaitu percikan darah. Tetapi, justru banyak anak-anak Tuhan yang mau masuk Surga, tapi tidak mau mengalami sengsara.

1 Petrus 2: 19
Orang kristen yang tidak mau mengalami sengsara, ia akan jadi seteru salib Kristus dan hidupnya tidak akan pernah berubah, sehingga dosanya akan makin bertambah-tambah.

Matius 7: 13-14
Sengsara bersama Yesus adalah masuk pada pintu yang sempit= menjadi kehidupan yang tergembala. Banyak yang tidak mau menerima hal ini, sehingga hidupnya beredar-edar dan dagingnya akan makin bertumbuh.

Keluaran 34: 25
Peraturan pesta paskah, yaitu tidak boleh ada ragi dan tidak boleh ada daging yang tersisa sampai pagi.
Pagi= saat Yesus datang kembali.
Ragi= dosa.

Kalau ragi dosa masih ada saat Yesus datang kembali, maka kehidupan itu akan ketinggalan.

Proses membuang ragi dalam kehidupan kita:

  1. berdamai. Artinya mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.
  2. bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan= mati terhadap dosa.

    Yehezkiel 18: 21-24
    Kalau mati terhadap dosa, maka tidak akan mengalami penghukuman. Tapi kalau tidak mau bertobat, maka kehidupan itu harus mati (ay. 24).

  3. baptisan air, dikuburkan bersama dengan Yesus untuk bangkit dalam hidup yang baru (Roma 6: 1-4).
  4. baptisan air Firmanpengajaran yang benar (Efesus 5: 26).

Kalau kita ingin membuang dosa-dosa kita, maka kita harus mendengar Firman pengajaran yang benardengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan, sehingga kita bisa tetap mendengar Firman dengan baik, percaya dan sampai bisa melakukannya.
Kalau tidak mau mendengar firman, tidak mungkin dosa itu bisa disucikan!

Kalau mendengar Firmannya salah, maka dosanya juga tidak akan dihapuskan!

Efesus 5: 26
Mandi dengan air dan Firman, itu sama dengan penyucian terhadap dosa kusta(dimandikan 2 kali).

Imamat 14: 8-9
Dosa kusta itu seringkali tidak kelihatan karena warnanya putih. Berbuat dosa, tapi merasa benar. Tapi lewat firman pengajaran, seputih apapun dosa itu, tetap akan dinyatakan.

2 Raja-raja 5: 9-12
= kebenaran diri sendiri dari Naaman. Firman menunjukan jalannya supaya bisa sembuh, tapi tidak mau dan malah gusar dan panas hati.
Tapi saat ia menurut pada Firman, maka ia disembuhkan dan jadi tahir. Kalau kita mau mendengar Firman pengajaran yang benar, maka kita akan disucikan sampai satu waktu tidak bercacat cela lagi, segala ragi dibuang sampai pada dosa yang putih sekalipun.

Efesus 5: 26-27

Tidak boleh ada daging yang tersisa sampai pagi, artinya tidak boleh ada suara daging lagi.

Keluaran 12: 9-10
Proses supaya tidak ada daging sampai pagi, yaitu daging harus mau dibakar= sengsara daging bersama dengan Tuhan.

ay. 9= yang harus dibakaradalah:

  1. 'kepala'= pikiran.
    Pikiran ini dibakar dengan api Roh Kudus, sehingga kita memiliki pikiran salib.

    1 Petrus 4: 1-2
    = pikiran salib, yaitu pikiran untuk berhenti berbuat dosa dan hanya taat dengar-dengaran pada Firman Allah. Untuk bisa taat dengar-dengaran pada kehendak Tuhan, itu sudah merupakan sengsara bagi kita.

    Kolose 3: 1-2
    = pikiran salib, yaitu memikirkan perkara yang diatas (ibadah pelayanan), bukan yang dibumi. Kalau bisa memikirkan perkara yang diatas, itu sama dengan TIDAK KUATIR, bisa mengutamakan Surga dan kebenarannya (Matius 6: 31-34).

  2. 'betis'= bagian kaki= perjalanan hidup sehari-hari.
    Perjalanan hidup ini adalah tabiat kita sehari-hari yang seringkali gelap dan kotor.
    Dan ini harus dibakar dengan api firman, sehingga bisa mempunyai jalan salib.

    Mazmur 119: 105
    Jadi punya jalan salibadalah tidak pernah tersandung dan tidak gampang menjadi sandungan= kuat dan teguh hati dalam panggilan dan piihan Tuhan.

  3. 'isi perut'= bagian dalam= batin/hati.
    Ini dibakar dengan kasih Allah Bapa, sehingga kalau hati ini dibakar, akan menjadi hati yang taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.

    Filipi 2: 8
    = contoh ketaatan dari Yesus.
    Kalau hati dibakar, kita akan mempunyai hati yang seperti hatiNya Yesus.

Kalau pikiran, perjalanan hidup dan batin sudah dibakar, maka kita bisa menjadi sama dengan Yesus.

Filipi 2: 5-11
Pikiran dibakar= dalam ibadah raya.
Tabiat dibakar= dalam ibadah pendalaman alkitab.
Hati dibakar= dalam ibadah doa penyembahan.

Jadi, TEPAT bahwa kita diproses untuk bisa jadi sama seperti Yesus, itu hanya ada di dalam penggembalaan.

Kalau daging dibakar, maka ada asap yang berbau harus yang menyenangkan hati Tuhan.

Kejadian 8: 20-22
Kalau ada bau harum, maka:

Tuhan memberkati.