Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Juli 2011 (Senin Sore)

Matius 26: 26-29
26:26. Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."
26:27. Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
26:28. Sebab
inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.
26:29. Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."


ay. 26-29= MAKAN PERJAMUAN SUCI.
Pada ayat sebelumnya (ay. 17-25), merupakan perjamuan paskah.
Ini merupakan perjamuan paskah yang terakhirdan merupakan perjamuan suci yang pertama kali.

Kita sudah pelajari, bahwa perjamuan paskah adalah makan roti tidak beragi dan daging domba paskah.
Perjamuan suci disini adalah makan tubuh Kristus ('inilah tubuh-Ku') dan minum darah Kristus ('inilah darah-Ku').

Yohanes 6: 54-56
6:54. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekaldan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
6:55. Sebab
daging-Ku adalah benar-benar makanandan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku,
ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

= kegunaan perjamuan suci (tubuh dan darah Yesus):
  1. ay. 55= 'daging-Ku adalah benar-benarmakanan dan darah-Ku adalah benar-benarminuman'= perjamuan suci adalah makanan dan minuman sejatiyang memberikan kepuasan sejati kepada kita (Tuhan katakan 'benar-benar').

    Tuhan memberikan makanan dan minuman sejati kepada kita, karena manusia cenderung tidak pernah puas dalam hal makan dan minum, sehingga jatuh dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
    Bukti bahwa manusia tidak puas: waktu di taman Eden, manusia makan buah, tetapi setelah di buang kedunia, manusia bukan hanya makan buah. Tetapi makan daun, batang tanaman, akar, bahkan makan binatang sampai memakan manusia.

    Karena itu Tuhan berikan makanan dan minuman sejati supaya kita tidak jatuh dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan.

    PERJAMUAN SUCI JUGA MEREDAM SEGALA KETIDAK PUASAN MANUSIA, sehingga bisa selalu mengucap syukur kepada Tuhan.
    Kalau soal makan minum bisa diredam (bisa dipuaskan), maka perjamuan suci juga bisa meredam rasa tidak puas dalam segala hal.

  2. ay. 54= 'ia mempunyai hidup yang kekal'= perjamuan suci memberikan hidup kekal.
    Setiap kehidupan yang menghargai perjamuan suci, TIDAKdikuasai maut.
    Artinya, sekalipun meninggal dunia, akan dibangkitkan untuk mendapat hidup kekal.

  3. ay. 56= 'ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia'= perjamuan suci menyatukan kita dengan Tuhan dalam hubungan tubuh dengan Kepala.
    Ini merupakan hubungan yang paling erat dan tidak bisa terpisahkan selama-lamanya.

    'tubuh'= istri/mempelai wanita.
    'Kepala'= suami/Mempelai Pria.

    Jadi, perjamuan suci juga merupakan hubungan nikahantara kita sebagai mempelai wanita dan Kristus sebagai Mempelai Pria Surga yang akan memuncak pada perjamuan kawin Anak Domba.

    Wahyu 19: 9
    19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

    Perjamuan kawin Anak Domba= pertemuan di awan-awan yang permai antara Yesus dengan kita. Dan selanjutnya masuk kerajaan damai 1000 tahun dan selanjutnya masuk Yerusalem Baru.
Jadi, perjamuan suci berguna untuk membawa kita sampai ke perjamuan kawin Anak Domba.
Biarlah kita menghargai perjamuan suci!

Keluaran 12: 8
12:8. Dagingnya harus dimakan mereka pada malamitu juga; yang dipanggangmereka harus makan dengan roti yang tidak beragibeserta sayur pahit.

= ketentuan perjamuan paskah yang sama dengan ketentuan untuk makan perjamuan suci.

'malam'= akhir jaman.
Jadi, makanan paling cocok untuk menghadapi akhir jamandengan puncaknya dosa adalah perjamuan suci dan pengajaran yang benar.

Peraturan makan perjamuan paskah/perjamuan suci:
  1. dagingnya harus dipanggang dengan api.
    Ini menunjuk pada api Roh Kudus.

    Jadi, makan perjamuan suci HARUSdalam urapan Roh Kudus. Kita tidak boleh sembarangan makan perjamuan suci.
    Api Roh Kudus= mematikan daging dengan segala hawa nafsunya, sehingga kita makan perjamuan suci BUKANuntuk memuaskan dagingyang menimbulkan kebanggaan, perbantahan, dll.
    Dengan urapan Roh Kudus, kita makan perjamuan suci disertai dengan merendahkan diri dan ucapan syukur kepada Tuhan.

  2. harus dimakan dengan roti tidak beragi.
    'roti'= Firman Allah.
    'tidak beragi'= murni.
    'roti tidak beragi'= Firman Allahyang murni/benar yang tidak enak bagi daging= Firman pengajaran yang benar (Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua).

    Jadi, makan perjamuan suci HARUSdisertai oleh dorongan Firman pengajaran yang benar.

    2 Timotius 4: 2
    4:2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlahdan nasihatilahdengan segala kesabaran dan pengajaran.

    = isi dari Firman pengajaran yang benar:
    • menyatakan apa yang salah= menyatakan dosa-dosa yang tersembunyi, supaya kita bisa sadar, menyesal dan mengaku dosa (kita diampuni dan tidak dihukum).

    • menegor= menegor dengan keras dan tidak enak bagi daging.
      Kalau daging kita merasa tidak enak, kita sudah memenuhi ketetapan untuk makan perjamuan suci.
      Tegoran yang keras perlu ada, supaya kita berhenti berbuat dosa (tidak mengulang-ulangi dosa).

      Semakin mempertahankan dosa, tegoran itu akan makin keras.

    • menasihati= tuntunan Tangan Tuhan supaya kita tetap berada dalam kebenaran dan kesucian.
      Kalau nasihat Firman pengajaran diabaikan, pastijatuh ke lubang, sebab ia lepas dari tuntunan Tangan Tuhan.

      Nasihat juga merupakan jalan keluar dari segala masalah.
      Kalau mengambil jalan lain diluar Firman, yang ditemui bukanlah jalan keluar, tetapi jalan buntu dan kebinasaan.
    Jadi, makan perjamuan suci dan disertai Firman pengajaran yang benar, menunjuk pada meja roti sajian(https://www.gptkk.org/tabernakel_meja+roti+sajian.html) -->ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.

    Kalau kita tekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, kita akan mengalami penyucian secara terus menerus mulai dari dalam hati.
    Kalau hati disucikan, perkataan dan perbuatan juga akan disucikan. Seluruh kehidupan kita disucikan, sampai satu waktu sempurna.

    Mazmur 24: 3-5
    24:3. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN?Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
    24:4. "Orang yang
    bersih tangannya (perbuatan suci)dan murni hatinya(hati suci), yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan (perkataan suci), dan yang tidak bersumpah palsu.
    24:5. Dialah yang akan
    menerima berkat dari TUHANdan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.

    Kalau kesucian meningkat, kita bagaikan naik gunung penyembahan dan bisa menyembah Tuhan. Hasilnya: kita bisa menerima berkat jasmani dan rohani, sebab diatas gunung, ada hujan berkat dilimpahkan dalam hidup kita. PERJAMUAN SUCI ADA ARTINYA BAGI KITA.

    Kalau makan perjamuan suci TANPAdorongan Firman pengajaran yang benar, maka perjamuan suci bisa menjadi kebiasaan yang menimbulkan hujan kutukan sampai kebinasaan.
    Semakin banyak ia menerima perjamuan suci, semakin banyak kutukan yang ia hadapi.

  3. harus dimakan dengan sayur pahit/gulai pahit.
    Ini menunjuk pada pengalaman salib bersama Tuhan.

    Jadi, makan perjamuan suci HARUSdisertai pengalaman salib bersama Tuhan.

    2 macam pengalaman salib:
    • 1 Petrus 4: 1-2
      4:1. Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,
      4:2. supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.


      Pengalaman salib pertama: mau dan rela BERHENTIberbuat dosa dan melakukan kehendak Tuhan.
      Biarlah malam ini, kita bertekad untuk berhenti berbuat dosa.
      Memang sakit bagi daging, tetapi kita bersama Tuhan dan ada kemuliaan dibaliknya.

      Kalau dalam perjamuan suci, kita tetap bertahan pada dosa seperti Yudas, maka dosa itu akan DIPERMANENKAN, sehingga kehidupan itu tidak bisa bertobat seperti Yudas Iskariot (menjadi bejana tanah liat yang pecah).

      Tetapi kalau kita SUNGGUH-SUNGGUH MAU TERLEPAS, ada kuasa untuk kembali melakukan kehendak Bapa.
Kalau ada pelangi kemuliaan, hasilnya:
Tuhan memberkati.