Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Januari 2015 (Sabtu Sore)

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Lukas 8 menunjuk pada Pelita Emas. Dalam Lukas 8 terdapat 7 cerita yang menunjuk pada 7 lampu pada Pelita Emas:
  1. Perempuan-perempuan yang melayani Yesus (Lukas 8:1-3).
  2. Perumpamaan tentang seorang penabur (Lukas 8:4-15).
  3. Perumpamaan tentang pelita (Lukas 8:16-18).
  4. Yesus dan sanak saudara-Nya (Lukas 8:19-21).
  5. Angin ribut diredakan (Lukas 8:22-25).
  6. Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa (Lukas 8:26-39).
  7. Yesus membangkitkan anak Yairus dan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan (Lukas 8:40-56).

Kita membahas cerita kelima: angin ribut diredakan.
Lukas 8:22-25
8:22 Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan Ia berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang danau.” Lalu bertolaklah mereka.
8:23 Dan ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur. Sekonyong-konyong turunlah taufan ke danau, sehingga perahu itu kemasukan air dan mereka berada dalam bahaya.
8:24 Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Guru, Guru, kita binasa!” Iapun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dan angin dan air itupun reda dan danau itu menjadi teduh.
8:25 Lalu kata-Nya kepada mereka: “Di manakah kepercayaanmu?” Maka takutlah mereka dan heran, lalu berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?”

Tuhan mengajak murid-murid naik perahu dan bertolak ke seberang danau. Ini menunjuk tentang kerinduan Tuhan supaya kita bisa menggunakan tubuh ini untuk beribadah dan melayani Dia sampai mencapai pelabuhan damai sejahtera, pelabuhan Yerusalem Baru, Kerajaan Surga yang kekal.

Bertolak ke seberang (ibadah dan pelayanan) adalah suatu pengorbanan dan perjuangan:
Tujuan setan meniupkan angin dan gelombang adalah supaya perahu kehidupan kita tenggelam, tidak sampai pada pelabuhan damai sejahtera, Yerusalem Baru. Cara Tuhan menolong adalah Yesus tidur, artinya Yesus mati.
Filipi 2:8-10
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

Yesus taat sampai mati di kayu salib untuk mengalahkan setan tritunggal, sumber dari angin dan gelombang.Dari pihak kita:
  1. Percaya dan taat dengar-dengaran.
    Lukas 8:25
    8:25 Lalu kata-Nya kepada mereka: “Di manakah kepercayaanmu?” Maka takutlah mereka dan heran, lalu berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga Ia memberi perintah kepada angin dan air dan mereka taat kepada-Nya?”

    Angin dan gelombang bisa taat kepada Tuhan, demikian pula kita harus percaya dan taat dengar-dengaran kepada Tuhan, dimulai dari taat kepada orang tua jasmani.

    Kejadian 6:5-6

    6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
    6:6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.


    Manusia memiliki hati nurani yang cenderung jahat dan najis, sehingga perbuatan dan perkataannya memilukan Tuhan, memedihkan hati orang tua, dan menyakiti hati orang lain.Supaya kita bisa memiliki hati nurani yang baik, kita harus dilahirkan baru.

    1 Petrus 3:20-21
    3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,


    Baptisan air
    membaharui hati nurani yang cenderung jahat dan najis menjadi hati nurani yang baik.

  2. Yesus harus selalu berada dalam perahu kita.
    Yang menentukan tenggelam atau tidaknya perahu kita bukan besar atau kecilnya gelombang, tetapi ada atau tidaknya Yesus dalam perahu kehidupan kita.
    Yesus berada dalam perahu kita artinya kita selalu setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
    Jika taat dan setia, Tuhan memberikan kunci Daud pada kita.

    Wahyu 3:7-8
    3:7 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
    3:8 Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.


    Kunci Daud dapat:
    • Membuka pintu jalan keluar dari segala masalah sampai yang mustahil sekalipun, membuka masa depan yang indah dan bahagia.

    • Memulihkan keadaan kita dari kejatuhan, kegagalan, dan ketenggelaman dalam dosa, memulihkan nikah dan rumah tangga. Yang gagal diubahkan menjadi berhasil.

    • Memberikan kemenangan atas setan Tritunggal, seperti Daud menang melawan Goliat.
      Filipi 2:10-11
      2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
      2:11 dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!


      Bukti kita menang atas setan Tritunggal adalah bisa mengendalikan lidah untuk menyembah Tuhan, sampai tidak bersalah dalam perkataan.

      Yakobus 3:2
      3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

      Jika kita bisa mengendalikan lidah, kita sudah berada dalam kemurahan dan kebajikan Tuhan. Tuhan mengangkat kehidupan kita, sampai hidup kekal selama-lamanya.

      Wahyu 19:6-7

      19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: “Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
      19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.


Tuhan memberkati.