Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Juni 2010 (Sabtu Sore)

Markus 14:40-42
14:40 Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada-Nya.
14:41 Kemudian Ia kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa.
14:42 Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."

Menjelang kedatangan Yesus kedua kali, kita akan mengalami suasana Getsemani = suasana kesesakan, masalah, dan lain-lain, yang tidak dapat ditanggulangi dengan hal lain kecuali dengan berjaga-jaga.

Yang harus dijaga: tidak boleh tidur secara rohani.

Tuhan tahu bahwa manusia daging itu lemah, tetapi saat-saat menghadapi musuh/sengsara, kita harus dalam kebangunan rohani.

Suasana tidur rohani:
  1. Bebal dan bodoh = tidak mengerti kehendak/firman Tuhan = tanpa firman Allah.
    Efesus 5:14-17
    5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
    5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal,tetapi seperti orang arif,
    5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
    5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh,tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

    Praktiknya:
    • Bebal -->tidak bisa ditegur/dinasihati = menolak firman pengajaran.
      Titus 3:10-11
      3:10 Seorang bidat yang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.
      3:11 Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesat dan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.

      Akibatnya: sesat, mempertahankan dosa, sampai dibinasakan.

    • Bodoh -->mendengar firman tetapi tidak mempraktikkan/melakukan firman = rumah rohaninya roboh, binasa.
      Matius 7:26-27

      7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
      7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

  2. Mabuk = hidup dalam hawa nafsu daging, tanpa urapan roh kudus.
    Efesus 5:18
    5:18 Dan janganlah kamu mabukoleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu,tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

    Galatia 5:19-21
    5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu:percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
    5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
    5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

    Prakteknya adalah menghasilkan perbuatan-perbuatan daging.
    Akibatnya adalah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah = binasa.

  3. Lumpuh = bergantung pada manusia = tidak ada kasih.
    Yohanes 5:5-8
    5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
    5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
    5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
    5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."

    Praktiknya:
    • Non-aktif, tidak setia dalam ibadah pelayanan = tidak mengasihi Tuhan lagi.
      Akibat tidak setia dalam ibadah dan pelayanan = jatuh di tilam, masuk dalam dosa seks, kenajisan.
    • Berharap pada orang lain, tidak mempercayakan diri pada Tuhan.

Murid-murid tidur sebanyak 3 kali = menunjuk pada 3 suasana tidur rohani.
Akibatnya: tidak tahan saat menghadapi Getsemani, tertinggal saat kedatangan Yesus kedua kali = kebinasaan.

Tuhan membiarkan murid-murid-Nya tidur, tetapi membangunkan mereka saat musuh datang.
Artinya: manusia daging bisa lemah, tetapi saat musuh datang, kita harus dalam kebangunan secara rohani.

Suasana kebangunan rohani:
  1. Mengerti kehendak Tuhan, taat dengar-dengaran kepada kehendak Tuhan.
    Efesus 5:17
    5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

    Pada Tabernakel menunjuk pada Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab, taat dengar-dengaran.

  2. Penuh dengan Roh Kudus.
    Efesus 5:18
    5:18 Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,

    Pada Tabernakel menunjuk pada Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya, setia dalam ibadah dan pelayanan.

  3. Mengucap syukur dan menyembah kepada Tuhan.
    Efesus 5:19-20
    5:19 dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.
    5:20 Ucaplah syukursenantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita

    Pada Tabernakel menunjuk pada Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu.

Tiga macam ketekunan = tekun dalam penggembalaan, supaya kehidupan kita tidak mengalami tiga kali tidur rohani.

Mazmur 23:6
23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Dalam penggembalaan, kita akan merasakan kemurahan dan kebajikan Tuhan, hasilnya:
  1. Tangan kebajikan dan kemurahan Tuhan akan melindungi dan menaungi kita sehingga kita tetap berada dalam kelegaan dan damai sejahtera.

    Mazmur 118:1,5-8
    118:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    118:5 Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan.
    118:6 TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
    118:7 TUHAN di pihakku, menolong aku; aku akan memandang rendah mereka yang membenci aku.
    118:8 Lebih baik berlindung pada TUHANdari pada percaya kepada manusia.

  2. Tangan kebajikan dan kemurahan Tuhan melakukan keajaiban yang besar dalam hidup kita.
    Mazmur 136:1-4
    136:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
    136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

    Secara jasmani, yang mustahil menjadi tidak mustahil, yang tidak ada menjadi ada, yang mati menjadi hidup.
    Secara rohani, keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani = menjadi rendah hati, takut akan Tuhan.

    Efesus 5:21
    5:21. dan rendahkanlah dirimuseorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.

    Keubahan hidup dimulai dari:
    • Rendah hati: bisa mengaku dosa, bisa mengakui kelebihan orang lain.
    • Takut akan Tuhan: menjauhi dosa.

    Sampai keajaiban terakhir, kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Tuhan dan bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

Tuhan memberkati!