Ibadah Doa Surabaya, 26 Agustus 2009 (Rabu Sore)

Matius 24: 32-35
NUBUAT TENTANG POHON ARA/ISRAEL
Disini pohon ara rantingnya mulai melembut dan bertunas, serta berbuah. Ini dikaitkan dengan keubahan hidup/pembaharuan. Keubahan hidup, itulah mujizat mutlak yang harus kita alami hari-hari ini, sebab kedatangan Yesus kedua kali identik dengan keubahan hidup.

Pembaharuan/keubahan hidup ini bagaikan pohon ara yang melembut, bertunas dan berbuah. Kalau tidak berubah, maka manusia daging tidak bisa terangkat ke Surga.

Matius 24: 34-35
= pembaharuan/keubahan hidup dikaitkan dengan langit dan bumi yang berlalu. Jadi, kalau tidak mengalami pembaharuan, maka kita akan berlalu seperti dunia ini.

1 Korintus 7: 29-32
ay. 29-31= tidak ada ikatan dengan apapun yang ada di dunia ini.
ay. 32= yang harus dibaharui adalah PERHATIANkita. Perhatian kita sekarang terutama kepada perkara Tuhan, perkara yang tidak berlalu (kekal), yaitu:

  1. 'Perkataan-Ku'= Firman Tuhanyang merupakan perkataan Tuhan Yesus sendiri, Firman yang dibukakan rahasianya (sudah dijelaskan senin kemarin).
  2. Mazmur 106: 1(baca terjemahan lama)= 'kemurahanNya kekal selama-lamanya'. Jadi yang juga kekal selain dari Firman Tuhan, yaitu kemurahan Tuhan(dibahas malam ini).
Jadi, hari-hari ini kita harus memperhatikan kemurahan Tuhan, tidak mengandalkan segala sesuatu yang dari bumi ini.

Mazmur 107: 43
Praktik bergantung pada kemurahan Tuhan:

  1. Mazmur 23: 6= tekun dalam penggembalaan, tergembala dengan baik..
    Hanya dalam penggembalaan ada kemurahan Tuhan. Orang yang tergembala, itu seperti carang melekat pada PokokNya. Jadi, kalau mau tergembala, harus lihat dulu PokokNya. Pokok yang benar, itulah Pribadi Yesus.

    Kemudian, kita juga melihat kandangnya. Kandangnya adalah ruangan suci(ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok).

    Sikap kita dalam penggembalaan adalah taat dengar-dengaran.

    Inilah praktik dari bergantung pada kemurahan Tuhan. Kalau kita tergembala dengan baik, maka langkah-langkah kita adalah langkah kemurahan Tuhan. Semua yang ada dalam hidup kita adalah kemurahan Tuhan. 1 Langkah, itu sama dengan 1 denyut jantung. Jangan takut dengan masa depan kita, kalau kita benar-benar hidup dari kemurahan Tuhan.

  2. 2 Korintus 4: 1= tidak tawar hati dalam pelayanan, tetapi senantiasa setia dan berkobar-kobar dalam pelayanan.
    Bangsa kafir seharusnya tidak bisa melayani Tuhan. Tapi karena kemurahan Tuhan, kita bisa melayani Tuhan. Sebab itu, kita seharusnya seperti ibu Musa yang bisa menyusui Musa, bisa setia dan berkobar-kobar dalam pelayanan.

    Kalau kita setia dan berkobar dalam melayani Tuhan, maka hidup kita ada dalam kemurahan Tuhan.

  3. Mazmur 123: 1= melihat Tuhan yang bertahta di Surga= menyembah Tuhan.
    Sesudah tergembala dan melayani dengan baik, kita memandang pada Tuhan sampai Ia berbelas kasihan pada kita.
    Menyembah Tuhan= mata memandang Tuhan, mulut menyeru nama Yesus, tangan diangkat kepada Tuhan (menyerah sepenuh kepada Tuhan).

    Kalau tangan kita terulur pada Tuhan, maka Tuhan juga akan mengulurkan Tangan Belas KasihanNya kepada kita. Sebab itu, jangan jemu-jemu dalam menyembah Tuhan.
Hasil kalau Tuhan mengulurkan Tangan Belas kasihanNya kepada kita: Tuhan memberkati.