Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 19 Mei 2009 (Selasa Malam)

Keluaran 19: 10-15
Pasal 19 ini dalam susunan Tabernakel, terkena pada mezbah dupa emas (penyembahan).
ay. 10-15= menunjuk tentang kesucian.
Jadi, ukuran penyembahan adalah kesucian. Tanpa kesucian, tidak ada seorang pun bisa melihat Tuhan/menyembah Tuhan (Ibrani 12: 14).

Dengan kata lain, tanpa kesucian, doa penyembahan tidak bisa naik ke hadirat Tuhan.

Yohanes 4: 24
Penyembahan yang benar, didorong oleh roh (urapan Roh Kudus) dan kebenaran.
Kebenaran= pengajaran yang benardalam urapan Roh Kudus yang menghasilkan KESUCIANuntuk mendorong pada penyembahan yang benar. Ini merupakan dasar penyembahan.

Kalau pengajaran palsu, mungkin enak didengar, tapi tidak menghasilkan kesucian dan hanya SOK SUCIsaja yang akan membawa pada penyembahan palsu, itulah penyembahan antikris.
Sebab itu, kalau mau suci, HANYA bisa lewat PENGAJARAN YANG BENAR.

Malam ini, kita sungguh-sungguh berdoa supaya kita bisa mendengar Firman pengajaran yang benar.
Lalu apa yang harus disucikan, supaya bisa menyembah Tuhan?(Mazmur 24: 3-4):

Kalau sudah suci hati, perbuatan dan perkataan, maka kita bisa melihat Tuhan= menyembah Tuhan.

Hasilnya:

  1. Mazmur 16: 8= tidak goyah.
    Artinya, tidak bimbang, tidak kecewa/putus asa, tidak berharap orang lain, tapi tetap kuat dan teguh hati untuk percaya dan berharap pada Tuhan. Ini yang terpenting dan ingin dihancurkan setan. Jangan sampai kita bimbang! Sebab kalau sudah goyah, sudah tidak bisa diapa-apakan lagi dan hanya menunggu untuk ambruk.
    Yang 'senantiasa' kita lakukan ada bernafas, tidak boleh berhenti sebentarpun, sekalipun kita sedang tidur. Jadi, setiap bernafas, biar kita bisa memandang Tuhan.

    Sadrakh, Mesakh dan Abednego kalau melihat api, akan gugur. Tapi karena ia melihat Tuhan, maka mereka tetap kuat hati.

  2. Mazmur 123: 1-2= ada belas kasihan Tuhan.
    Kalau sudah ada landasan yang kuat (tidak goyah), maka hanya tinggal tunggu waktuuntuk belas kasihan Tuhan atas hidup kita.
    Dan untuk itu, kita butuh KETEKUNANdan KESABARANsampai belas kasihan Tuhan dicurahkan atas hidup kita.
    Siapa tahu kalau sabar dari malam ini sampai besok pagi, belas kasihan Tuhan sudah turun atas kita.

Belas kasihan Tuhan, itu bagaikan mujizat atas hidup kita.

2 Tawarikh 20: 1-3, 12, 17, 24
Saat kita ketakutan, itu adalah saat untuk mencari Tuhan. Jangan malah jauh dari Tuhan.
ay. 12= Yosafat hanya memandang pada Tuhankarena tidak ada kemampuan menghadapi lawan yang besar dan tidak tahu jalan keluarnya.
ay. 17= hasil kalau belas kasihan Tuhan sudah turun.

Disini, semua masalah yang hebat dijadikan bangkai oleh Tangan Tuhan. Inilah kuasa Tuhan yang mengadakan mujizat, semua masalah diselesaikan oleh belas kasihan Tuhan.

Yohanes 11: 31-32
Disini, Maria menghadapi Lazarus yang sudah jadi bangkai. Tapi Maria tidak meratap, justru MELIHAT pada Yesus dan tersungkur di kaki Tuhan (menyembah Tuhan).
"Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."= bukti kalau Maria hanya berharap pada Tuhan.

Dan Maria bisa mengalami mujizat Tuhan, dimana apa yang sudah jadi bangkai, bisa dibangkitkan kembali, yang mustahil jadi tidak mustahil.

Bangkai ini bisa secara jasmani (masalah-masalah) dan juga secara rohani (dosa-dosa). Kalau ini dibangkitkan, maka kita akan diubahkan dan satu waktu kita akan jadi sama dengan Tuhan, siap untuk menyambut kedatangan Tuhan.

Tuhan memberkati.