Ibadah Doa Malang, 15 Oktober 2020 (Kamis Sore)

Bersamaan dengan Ibadah Doa Puasa session III

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Doa puasa artinya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada firman dalam urapan Roh Kudus untuk menyucikan kehidupan kita semua. Kalau suci, kita akan ditahbiskan.

Keluaran 29:1

29:1."Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

Doa puasa merupakan kekuatan untuk memenuhi syarat tahbisan.
Kita membahas korban domba jantan II.

Keluaran 29:25
29:25.Kemudian haruslah kauambil semuanya dari tangan mereka dan kaubakar di atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran, sebagai persembahan yang harum di hadapan TUHAN; itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN.

Ini tentang korban api-apian, korban berbau harum di hadapan Tuhan.
Sekarang artinya seorang pelayan Tuhan yang dipakai Tuhan selalu berbau harum di hadapan Tuhan, bahkan sampai matipun tetap berbau harum.

Mazmur 116:15
116:15.Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

Jadi, pelayan Tuhan yang dipakai Tuhan adalah bagaikan lemak yang dibakar dan menimbulkan bau harum yang menggairahkan Tuhan. Ia indah dan berharga di hadapan Tuhan sampai akhir hidupnya, sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kembali.

Contoh: Yesus.

Matius 27:50,54
27:50.Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
27:54.Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah."

Yesus sebagai pelayan Tuhan yang dipakai Tuhan harus mati terkutuk di kayu salib tetapi tetap berharga di mata Tuhan dan manusia.

Efesus 5:1-2

5:1.Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
5:2.dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kitasebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

Yesus mempersembahkan bau harum sampai garis akhir.

Tanda dari Yesus sebagai kehidupan yang berbau harum:
  1. Yesus menebus dosa-dosa kita sampai mati di kayu salib.
    Ibrani 10:4-7
    10:4.Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.
    10:5.Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku--.
    10:6.Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
    10:7.Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku."

  2. Yesus taat dan setia sampai mati di kayu salib.
    Filipi 2:8
    2:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

  3. Yesus menyembah di atas gunung yang tinggi sehingga terjadi keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia yang mulia seperti Allah.
    Matius 17:1-2,5
    17:1.Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja.
    17:2.Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang.
    17:5.Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."

Lewat korban Kristus yang berbau harum di hadapan Allah, semua manusia diberi kesempatan untuk mempersembahkan persembahan yang berbau harum bagi Allah, bahkan salah satu penjahat yang disalib bersama Yesus juga diberi kesempatan.
Ini pelajaran bagi kita. Jika penjahat diberi kesempatan, apalagi kita yang sudah dipanggil dan dipilih menjadi pelayan Tuhan. Sekalipun kita masih ada banyak kekurangan dan kelemahan, kita masih diberi kesempatan. Yang penting, jangan tinggal dalam kelemahan. Mari berusaha untuk berbau harum di hadapan Tuhan.

Lewat doa puasa/ pembakaran daging/ penyaliban daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya, kita mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk mempersembahkan persembahan berbau harum di hadapan Tuhan.

Praktiknya:
  1. Kita mau mengalami penebusan, menyelesaikan dosa lewat mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.
    Darah Yesus akan membasuh dosa kita, dan kita jangan berbuat dosa lagi. Kita hidup bertobat dan hidup benar. Ini sudah berbau harum.

  2. Taat dan setia sampai daging tidak bersuara lagi.

  3. Banyak menyembah Tuhan sampai mengalami keubahan hidup dari manusia daging yang busuk menjadi manusia yang mulia seperti Yesus. Daging dibakar menjadi asap berbau harum di hadapan Tuhan.
Seorang pelayan Tuhan harus banyak menyembah, karena daging mau menguasai kita.

Daging yang busuk, yang harus diubahkan adalah kebenaran sendiri (putih tetapi kusta). Hati yang keras (kebenaran sendiri) diubahkan jadi hati yang lembut.
Kebenaran sendiri artinya:

Hati lembut artinya mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi kita. Kita hidup dari kebenaran Tuhan, bukan kebenaran sendiri.
Kalau sudah hidup dalam kebenaran, pasti menghasilkan perbuatan benar dan baik. Jangan jahat kepada orang lain apalagi sesama imam. Imam yang berbau harum akan dibela oleh Tuhan.

Kalau sudah menghasilkan bau harum, kita akan menarik hadirat Tuhan yang berbau harum.

Kidung Agung 1:3

1:3.harum bau minyakmu, bagaikan minyak yang tercurah namamu, oleh sebab itu gadis-gadis cinta kepadamu!

Tuhan hadir di tengah kita membawa bau harum minyak urapan dan nama-Nya. Kita diurapi oleh Tuhan, tidak kering rohani. Kita bisa menyeru nama Yesus dan mengalami kuasa nama-Nya.

Yesaya 9:5
9:5.Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

Hasilnya:
Tuhan memberkai.