Ibadah Doa Malang, 11 Oktober 2011 (Selasa Sore)

Matius 26:26-29
26:26. Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."
26:27 Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.
26:28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.
26:29 Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku."

Makan Perjamuan Suci = makan tubuh Kristus dan minum darah Kristus.

Kegunaan darah Yesus.
Wahyu 1:5-6
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya--
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.

Kegunaan darah Yesus adalah melepaskan kita dari dosa-dosa sekaligus mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja, yaitu kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan.

Keluaran 29:1
29:1. "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,

Syarat untuk menjadi imam dan raja atau syarat untuk beribadah melayani Tuhan adalah kekudusan/kesucian, sebab yang kita layani adalah Tuhan yang kudus.

Dengan apa kita disucikan?
Ibrani 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Kita disucikan oleh firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, oleh firman pengajaran yang benar.
Pedang firman Allah akan menyucikan hati dan pikiran dari keinginan daging, dari keinginan jahat dan najis yang merupakan sumbernya dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.

Markus 7:21-23
7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.
7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

Kalau hati diisi keinginan jahat dan najis, maka nanti pasti akan menjadi bebal. Bebal jika dibalik akan menjadi Babel. Bebal ini artinya tidak bisa dinasehati, bahkan menyerang orang lain.

Jika hati dan pikiran disucikan oleh pedang firman, maka perbuatan dan perkataan akan disucikan, dan seluruh hidup kita akan disucikan.

Keluaran 32:25-28
32:25 Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari kandang--sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah cemooh bagi lawan mereka--
32:26 maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
32:27 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."
32:28 Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.

Sebagai pelayan Tuhan, kita harus menyandang pedang, artinya berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran pada pengajaran yang benar, apapun resikonya.
Kalau tidak mau menyandang pedang, maka akan menjadi kuda liar, dipermainkan oleh keinginan jahat dan najis sampai memberontak terhadap Tuhan, masuk dalam pembangunan Babel.
Kalau mau menyandang pedang, maka kita akan disucikan dari keinginan jahat dan najis, dan kita memihak Tuhan. Kita menjadi kehidupan yang sungguh-sungguh tergembala dengan baik.

Jika kita mau disucikan dan hidup dalam kesucian, maka kita akan dilengkapi dengan 3 macam perlengkapan, yaitu:
  1. Jabatan pelayanan oleh Anak Allah (Yesus).
    Efesus 4:11-12
    4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
    4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

    Yesus harus turun ke dunia orang mati untuk kemudian naik dan memberikan jabatan pelayanan bagi kita.
    Jabatan pelayanan adalah tempat kita dalam tubuh Kristus. Kalau tidak punya jabatan pelayanan atau tinggalkan jabatan pelayanan, berarti ia tidak punya tempat dalam tubuh Kristus, dan berarti dalam tubuh Babel.

  2. Karunia Roh Kudus dari Allah Roh Kudus (Kristus).
    Efesus 4:7

    4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

    Karunia Roh Kudus adalah kemampuan ajaib dari Roh Kudus, sehingga kita dapat melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan berikan.

  3. Kasih dari Allah Bapa (Tuhan).
    Efesus 4:15
    4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

    Motor dalam melayani Tuhan adalah kasih Allah.
    Segala sesuatu tanpa kasih Allah adalah sia-sia, tidak berguna, bahkan binasa. Kalau kita melayani karena dorongan kasih, maka pelayanan pasti akan kekal selama-lamanya.

Jika kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan, karunia Roh Kudus, dan kasih Allah, maka:
Tuhan memberkati.