Lain - Rabu Sore, 12 Maret 2008

Kita meneruskan ibadah dengan tema yang sama yang terdapat di dalam ktb Wahyu 21 : 5, Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Sebenarnya penciptaan sudah dilakukan oleh TUHAN di dalam ktb Kejadian, tetapi manusia yang sudah diciptakan menurut Gambar dan Teladan ALLAH itu sudah dirusak oleh setan/dosa sehingga dibuang ke dunia dan di duniapun masih dikejar oleh binatang buas/antikrist untuk dijadikan sama dengan antikrist dengan cap 6.6.6. sehingga manusia harus binasa. Itu sebabnya di dalam ktb Wahyu, TUHAN mengulangi ‘Aku menjadikan/menciptakan segala sesuatu baru!’ termasuk menciptakan manusia yang baru yaitu manusia yang memiliki kembali Gambar dan Teladan ALLAH yang sudah hilang. Usaha TUHAN untuk mengembalikan manusia pada Gambar dan Teladan ALLAH disebut sebagai asuhan TUHAN/TUHAN sebagai Gembala Yang Baik mengasuh kita sehingga kita menjadi sama mulia dengan ALLAH.

Kita akan mempelajari asuhan TUHAN itu di dalam injil Lukas 6 yang terbagi menjadi tujuh bagian. Mulai dari bagian yang pertama yaitu tubuh diasuh oleh TUHAN dan bagian yang kedua yaitu jiwa diasuh oleh TUHAN dstnya sampai bagian yang ketujuh yaitu perjalanan hidup diasuh oleh TUHAN supaya manusia kembali pada Gambar dan Teladan ALLAH dan menjadi sempurna seperti TUHAN.

Bagian pertama yaitu tubuh diasuh oleh TUHAN untuk masuk ke dalam kegiatan rohani yaitu kegiatan ladang gandum/kegiatan makan Firman. Dan ini adalah bagian yang sulit sebab tubuh manusia itu sulit untuk giat di dalam kegiatan rohani apalagi untuk makan/mendengarkan Firman. Menyanyi, berkorban, bersaksi banyak yang mau, tetapi untuk mendengarkan/makan Firman banyak dalih >>> pemberitaan Firman terlalu lama, mengantuk dsbnya. Itu sebabnya tubuh itu diasuh oleh TUHAN supaya memiliki kerinduan bagaikan orang yang lapar dan ini yang ditunggu oleh TUHAN. Jika kita memiliki kerinduan untuk makan Firman, maka kita akan mengalami keajaiban-keajaiban. Ini sudah kita dengar penjelasannya.

Tadi pagi, kita sudah mendengar bagian yang kedua yaitu jiwa diasuh oleh TUHAN untuk masuk kedudukan rohani yaitu menjadi imam-imam dan raja-raja/melayani TUHAN. Jika jiwa manusia tidak diasuh oleh TUHAN, akan menjadi jiwa pengkhianat karena tidak mau melayani TUHAN bahkan melayani dosa. Sudah diciptakan oleh TUHAN tetapi tidak mau melayani TUHAN tetapi mau melayani dunia/melayani dosa. Mencari kedudukan di dunia bahkan di dalam gereja beribadah kepada TUHAN hanya untuk mencari kedudukan secara jasmani. Tetapi TUHAN mau mengasuh jiwa kita untuk melayani TUHAN dan TUHAN menunggu/melihat kesungguhan di dalam pelayanan. Kesungguhan di dalam pelayanan = menjiwai pelayanan. Dan jika ada kesungguhan, maka TUHAN akan memberikan kekuatan ekstra. Jadi melayani/berkhotbah itu bukan hanya sekedar melayani, tetapi harus sungguh-sungguh sampai kita menjiwai. Jika kita menjadi seorang gembala maka kita harus benar-benar menjiwai sehingga sidang jemaat benar-benar merasakan bahwa mereka itu tergembala.

Sekarang kita akan membahas bagian yang ketiga yaitu roh diasuh oleh TUHAN,

Lukas 6 : 17 – 19,
17. Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
18. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
19. Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

Jadi YESUS turun dari bukit dan tiba di tanah yang datar dan menyembuhkan banyak orang yang sakit. Ini adalah roh yang diasuh oleh TUHAN. Manusia yang sudah kehilangan Gambar dan Teladan ALLAH itu, roh mereka berada di dalam keadaan sakit >>> ayat di atas menggambarkan ‘banyak orang sakit’.

Mungkin ada yang bertanya, bagaimana bisa tahu kalau keadaan dari roh itu sedang sakit?’ Kalau tubuh jasmani kita sakit, kita dapat mengetahuinya, tetapi kalau roh yang sakit itu bagaimana? Praktek dari roh yang sakit/sakit rohani itu adalah jatuh di dalam dosa/berbuat dosa. Kalau orang yang sakit itu dibiarkan dan tidak diobati, maka lama kelamaan akan mati. Demikian juga rohnya sakit/sakit rohani dan tidak di asuh oleh TUHAN, lama kelamaan akan menuju pada mati rohani. Apa praktek dari mati rohani? Hidup di dalam dosa/sengaja berbuat dosa. Dan akibatnya adalah masuk dalam kebinasaan. Efesus 2 : 1, Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Sudah hidup dalam dosa = pelanggaran dan juga sengaja berbuat dosa. Semoga kita dapat mengerti.

Bagaimana cara menolong orang yang sakit rohnya, bahkan mungkin sudah mati rohaninya? Lukas 6 : 19, Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Untuk menolong, harus ada kontak dengan Pribadi YESUS >>> dulu mereka menjamah dan dijamah oleh YESUS Yang memang masih dalam Wujud Manusia. Sekarang bagaimana? Jika sekarang ini ada yang berbuat dosa dengan memiliki dua isteri, sekalipun sudah tahu bahwa itu adalah hal yang berdosa tetapi sudah bertahun-tahun hidup dengan dua isteri >>> itu namanya hidup di dalam dosa/sengaja berbuat dosa bahkan rohaninya sudah mati. Kalau berselingkuh itu namanya jatuh dalam dosa/sakit dan jika ia sadar, maka ia akan dijamah oleh TUHAN sehingga menjadi sembuh. Untuk menolong orang yang mati rohaninya >>> dulu menjamah dan dijamah oleh YESUS, untuk sekarang adalah lewat Firman, Roh.Kudus dan kasih ALLAH supaya rohnya dilepaskan dari dosa.

Jika sekarang ini ada orang tua yang memiliki anak yang sangat nakal, sudah dibawa ke ahli jiwa tidak dapat menjadi baik, cara agar anak itu dapat menjadi baik adalah dibawa ke gereja untuk mendengarkan Firman. Jika saja anak itu dijamah sepatah kata saja, maka anak itu akan dibaharui menjadi anak yang baik. Itu sebabnya sangatlah penting untuk memiliki kontak dengan TUHAN.

Di mana terjadinya kesembuhan/kontak? Lukas 6 : 17, Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
Kontak dengan Pribadi TUHAN/kesembuhan terjadi adalah di tempat yang datar. Tidak terjadi di atas gunung maupun di lembah. Jadi TUHAN mengasuh roh kita supaya menjadi tempat yang datar. Sebab tempat yang datar itu adalah tempat untuk dijamah oleh TUHAN.

Apa yang dimaksud dengan tempat yang datar? Tempat yang datar adalah hati yang rata; jika hati rata, maka pribadi itu memiliki roh yang sehat supaya terjadi kontak dengan Pribadi TUHAN; bukan saja terjadi kontak/saling menjamah, tetapi hati yang rata itu menjadi tempat bagi Pribadi TUHAN yaitu Firman, Roh.Kudus dan kasih. Sebab kalau hati kita kosong, itu menjadi kesempatan bagi roh jahat untuk masuk >>> rumah yang kosong, maka roh yang jahat itu mengajak tujuh roh jahat yang lain sehingga rohaninya menjadi benar-benar sakit. Itu sebabnya hati itu tidak boleh kosong, harus menjadi tempat bagi Firman, Roh.Kudus dan kasih.

Yesaya 40 : 3 – 5,
3. Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita!
4. Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran;
5. maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."

Jalan raya = jalan yang rata. Seruan ini nanti diulangi di dalam injil Matius yaitu suara dari Yohanes Pembaptis.
TUHAN mencari hati yang rata, supaya dapat menjadi tempat bagi Pribadi TUHAN, tetapi kenyataannya di dalam ay 3 – ay 5 >>> manusia yang sudah kehilangan Gambar dan Teladan ALLAH sehingga hatinya menjadi seperti bukit-bukit dan lembah-lembah, dan juga berlekuk-lekuk >>> tidak lurus/rata.


Apa artinya itu? Kejadian 6 : 5, Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Inilah hati yang berbukit-bukit, berlembah-lembah dan berlekuk-lekuk yaitu hati yang cenderung jahat, najis sehingga memilukan Hati TUHAN sehingga harus dibinasakan seperti pada waktu jaman Nuh. Hati yang cenderung jahat itu tidak memuliakan tetapi memilukan Hati TUHAN sehingga menarik hukuman TUHAN turun dalam bentuk air bah.

Salah satu perbuatan jahat dan najis antara lain adalah kawin campur antara anak-anak TUHAN dengan anak-anak manusia >>> ay 2; kawin campur ini akan menghasilkan kawin cerai dan dari kawin cerai akan menghasilkan kawin mengawinkan. Ini yang dibenci oleh TUHAN sebab TUHAN tidak menginginkan percampuran dalam nikah maupun di dalam ibadah. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan. Hanya hamba TUHAN yang hatinya cenderung jahat dan najis, yang mau mencampurkan ibadah dengan cara dunia, mau mencampur pengajaran bahkan mau mencampur adukkan agama.

Selain kawin campur, kita juga harus berhati-hati, sekalipun tidak ditulis, tetapi ibadah seringkali juga dicampur dan ini merupakan salah satu taktik dari Firaun. Waktu Musa diperintah oleh TUHAN untuk mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir, terjadi tawar menawar >>> Musa mengatakan bahwa kami mau pergi ke padang gurun sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh TUHAN yaitu jauh dari Mesir/jauh dari dunia tiga hari perjalanan untuk beribadah dan salah satu tawaran dari Firaun adalah untuk tetap beribadah di Mesir. Sekarang ini ibadah itu dicampur dengan cara-cara dunia baik itu dari segi menyanyi, dari segi pemberitaan Firman diambil topik-topik dari dunia yang lucu-lucu, sampai dengan iklan-iklan dunia semuanya dimasukkan di dalam khotbah supaya terlihat menarik. Hanya orang yang memiliki hati nurani yang jahat dan najis yang suka percampuran yang rohani dengan yang jasmani, baik di dalam nikah maupun di dalam ibadah dan hal ini bukanlah memuliakan TUHAN tetapi memilukan Hati TUHAN sehingga menarik hukuman TUHAN untuk membinasakan manusia, dulu dengan air bah, tetapi nanti dengan api yang menyambar dari langit. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah keadaan saudara dan saya yaitu manusia yang sudah kehilangan Gambar dan Teladan ALLAH sehingga memiliki hati seperti bukit, seperti lembah dan juga berkelok-kelok/tidak lurus dan juga tidak rata. Sedangkan yang dicari oleh TUHAN/tempat jamahan TUHAN adalah tanah yang datar/hati yang rata. Tempat Pribadi TUHAN adalah di dalam hati yang rata.

Bagaimana jalan keluarnya/bagaimana caranya sebab sementara kenyataannya hati manusia yang sudah kehilangan Gambar dan Teladan ALLAH itu berkelok-kelok/cenderung jahat, tetapi TUHAN merindu akan hati yang rata/yang datar?. Dikaitkan dengan jaman Nuh, sebab jaman Nuh hati yang cenderung jahat itu sudah tidak dapat diperbaiki sebab suka mencampur hal yang rohani dengan yang jasmani sehingga TUHAN menghukum dengan air bah. Tetapi bagaimana caranya untuk mengubahkan hati yang cenderung jahat/yang berbukit-bukit, berlembah-lembah, berkelok-kelok menjadi hati yang rata. Jalannya adalah lewat baptisan air.

Itu sebabnya baptisan air itu bukanlah hal yang seremonial tetapi menentukan apakah kita dimurkai oleh ALLAH ataukah kita menjadi tempat tinggal TUHAN!

1 Petrus 3 : 20, 21,
20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,

Kita harus berhati-hati, sebab sampai anak kecilpun tidak taat. Mendapatkan hati nurani yang baik itu lewat baptisan air (gbr: http://gptkk.org/bejana.php) Semoga kita dapat mengerti.

Syarat untuk masuk ke dalam baptisan air itu adalah bertobat/mati terhadap dosa dan pelaksanaan baptisan yang benar adalah seperti YESUS dibaptis, kitapun dibaptis/bersama YESUS kita dibaptis >>> Roma 6 : 2, 4,
2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Pelaksanaan baptisan air adalah orang mati/mati terhadap dosa harus dikuburkan bersama YESUS sehingga kita bangkit dalam hidup yang baru. Jika syarat dan pelaksanaan baptisan air itu benar, maka hasilnya juga benar yaitu hidup baru = mendapatkan hati nurani yang baik/hati yang rata/roh yang sehat. Semoga kita dapat mengerti.

Tanda dari hati yang rata ialah:

Hati yang rata/roh yang sehat sebab sudah diasuh oleh TUHAN, digambarkan dalam tiga hal yaitu:

Inilah usaha yang ingin dilihat oleh TUHAN dan dimulai dari:

TUHAN memberkati.