Kita
kembali membaca di dalam kitab Wahyu pasal 2 dan pasal 3 yang
sekali-gus menunjuk pada tujuh kali percikkan darah di depan tabut
perjanjian artinya penyucian terakhir yang TUHAN lakukan kepada tujuh
sidang jemaat bangsa kafir/sidang jemaat akhir jaman supaya tidak
bercacat cela = sempurna seperti YESUS = menjadi Mempelai Wanita
Surga yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS kedua kali
diawan-awan yang permai. Puji TUHAN.
Ketujuh
sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami penyucian terakhir dimulai
dari:
- Sidang
jemaat di Efesus => Wahyu 2: 1 - 7
- Sidang
jemaat yang kedua di Smirna => Wahyu 2 : 8 - 11
- Sidang
jemaat yang ketiga di Pergamus => Wahyu 2: 12 -17
Sidang
jemaat di Pergamus ini yang sekarang kita sedang pelajari. Penyucian
terakhir bagi sidang jemaat di Pergamus adalah mereka harus
meninggalkan ajaran-ajaran palsu yaitu ajaran Nikolaus ini
mengumpulkan banyak orang dengan menghalalkan segala cara dan ajaran
Bileam ini menyukai upah yang jasmani/mengejar upah yang jasmani dan
mereka saling bekerja sama. Jadi, cocok, maksudnya kalau ada banyak
orang, maka akan terkumpul banyak uang. Inilah ajaran palsu yang ada
di Pergamus dan yang harus ditinggalkan.
Kalau
mereka mau disucikan maka akan ada janji TUHAN kepada sidang jemaat
di Pergamus =>
Wahyu 2 : 17,
Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh, kepada jemaat-jemaat:
Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang
tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di
atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun selain
oleh yang menerimanya."
Jadi
janji TUHAN kepada sidang jemaat di Pergamus yang mau meninggalkan
ajaran-ajaran palsu/yang mau mengalami penyucian terakhir, akan
diberi:
- manna
yang tersembunyi
- batu
putih yang di atasnya
tertulis nama baru
Kita
masih mempelajari tentang manna yang tersembunyi; manna itu
disebutkan sebagai roti yang turun dari surga = pembukaan
Firman/Firman ALLAH yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu
menerangkan ayat yang lain dalam alkitab dan ini yang disebut
wahyu/ilham dari TUHAN = Firman pengajaran yang benar. Inilah manna
yang tersembunyi.
Atau
di dalam
Mazmur 78 : 23 - 25,
23.
Maka Ia memerintahkan
awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
24.
menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan
kepada mereka gandum dari langit
25.setiap
orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada
mereka berlimpah-limpah.
Jadi
manna = roti malaikat/Firman penggembalaan/Firman pengajaran yang
benar.
Firman
penggembalaan/Firman pengajaran yang benar yang dipercayakan oleh
TUHAN kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat
dengan:
- Setia
- Teratur/berkesinambungan
dan
- Diulang-ulang
untuk menjadi makanan bagi sidang jemaat sehingga kerohanian dari
sidang jemaat bertumbuh kearah kedewasaan rohani/kesempurnaan di
dalam YESUS. Inilah manna yang diturunkan dari langit yang untuk
sekarang adalah Firman pengajaran yang benar dan kalau
diulang-ulang/Firman penggembalaan.
Seorang
gembala yang setia memberikan makanan Firman penggembalaan kepada
domba-domba/sidang jemaat, akan menjadi malaikat bagi sidang jemaat.
Di
dalam sidang jemaat ada:
- Malaikat
- Pemeliharaa/Perlindungan
Tetapi
kalau gembala tidak mau memberi makan domba-domba = iblis yang
menyamar menjadi malaikat terang yang akan memakan domba-domba; kalau
tidak mau memberi makan, maka ia akan memakan domba-domba. Hal ini
harus dicamkan dengan baik-baik. Semoga kita dapat mengerti.
Sedangkan
bagi domba-domba, harus makan Firman penggembalaan, maka domba-domba
akan mendapatkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Pemeliharaan,
perlindungan, masa depan, semuanya di dapat dari makan Firman
penggembalaan. Sebaliknya, kalau domba tidak mau makan Firman
penggembalaan, maka domba-domba akan menjual/memakan
gembala/mengkhianati gembala seperti Yudas yang tidak pernah makan
Firman penggembalaan sampai terakhir 'siapa yang mencelupkan roti
bersama Aku di dalam pinggan, dialah itu yang akan menyerahkan Aku',
tetapi Yudas berkata 'bukan aku' = Yudas tidak dapat makan 'bukan
aku, bukan aku' maka Yudas menjual YESUS Gembalanya.
Menjual
itu dapat seperti menggosipkan, mengkhianati dlsbnya. Semoga kita
dapat mengerti. Mari!! Kita menjaga, sebagai seorang gembala, harus
memberi makan Firman penggembalaan yang benar dengan setia dan
sebagai domba harus makan Firman penggembalaan, maka semuanya ada.
Puji TUHAN.
Keluaran
16 : 16 - 36,
ada tiga
macam kegunaan dari manna yaitu:
- ay
16 - ay 21 => manna
untuk pemeliharaan hidup sehari-hari,
jadi setiap hari makan manna.
- ay
22 - ay 31 => manna
untuk hari Sabat, hari keenam
harus mengambil manna dobel untuk hari ketujuh/hari Sabat. Sabat itu
sampai kepada kerajaan seribu tahun damai.
- ay
32 - ay 36 => manna
yang disimpan di dalam buli-buli emas sebagai peringatan.
Jadi kalau keturunannya bertanya 'apa ini, mengapa ada ini?'
dapat dijelaskan bahwa nenek moyang mereka, dulu memakan manna. Ini
hidup kekal
selama-lamanya.
Kita ini buli-buli tanah liat =>
hancur, tetapi kalau diisi dengan manna, akan menjadi buli-buli emas
yang tidak akan hancur/hidup kekal selama-lamanya.
Inilah
kegunaan dari manna =
- Firman
pengajaran yang benar/Firman penggembalaan, kegunaannya ada untuk
pemeliharaan sehari-hari,
- ada
untuk hari Sabat/untuk kerajaan seribu tahun damai dan akan ke
Firdaus dan juga ada untuk
- hidup
kekal
Itu
sebabnya tidak ada ruginya kalau melihat fungsinya, maka tidak ada
ruginya untuk mengumpulkan manna atau Firman pengajaran yang
benar/Firman penggembalaan sebab Firman pengajaran yang benar/Firman
penggembalaan sanggup untuk memelihara kehidupan kita mulai di bumi
ini, sampai masa depan dan juga sampai hidup kekal selama-lamanya di
surga. Semoga kita dapat mengerti.
Sekarang
kita akan mempelajari kegunaan dari manna
manna
untuk pemeliharaan hidup sehari-hari,
kita membaca kitab
Keluaran
16 : 16, 21, 22,
16.
Beginilah perintah TUHAN:
pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing
kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut
jumlah jiwa."
21.
Setiap pagi mereka
memungutnya, tiap-tiap orang menurut keperluannya; tetapi ketika
matahari panas, cairlah itu.
22.
Dan pada hari yang keenam
mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk
tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah
memberitahukannya kepada Musa.
Jadi,
sampai ay 21, setiap hari selama lima hari dimulai dari hari pertama
sampai hari kelima sebanyak satu gomer. Jadi setiap hari, bangsa
Israel memungut satu gomer manna selama lima hari.
Kalau
saudara membaca di dalam kamus alkitab, satu gomer itu = 3,6 liter,
satu orang disuruh makan sebanyak 3,6 liter roti/manna dan ini sangat
cukup bahkan berlimpah/tidak akan lapar. Jadi, manna satu gomer,
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bahkan melimpah,
artinya,
jika Firman pengajaran yang
benar/Firman penggembalaan melimpah, maka pemeliharaan TUHAN juga
melimpah. Dari
sini jelas, bahwa yang harus kita cari terlebih dahulu/yang harus
kita utamakan adalah Firman penggembalaan/Firman pengajaran sebab ini
yang menentukan pemeliharaan kehidupan kita. Pekerjaan dlsbnya
hanyalah sarana, tetapi yang menentukan adalah Firman
pengajaran/Firman penggembalaan. Semoga kita dapat mengerti.
Di
bagian atas dikatakan bahwa bangsa Israel setiap orang mengumpulkan
satu gomer manna setiap hari selama lima hari; angka lima ini
menunjuk pancaindera/lima indera yang
harus disucikan. Jadi
ada hubungan antara Firman pengajaran yang benar/Firman penggembalaan
dengan indera, apa hubungannya?
Penyucian. Jadi, dari sini
dapat disimpulkan, pertama mengambil satu gomer, kalau Firman
berlimpah, maka pemeliharaan juga berlimpah, ini harus diyakini.
Semoga kita dapat mengerti.
Di
dalam setiap ibadah kita dan juga setiap kali ada
kunjungan-kunjungan, banyak biaya yang dibutuhkan, tetapi kalau ada
pembukaan Firman/pengajaran yang benar, maka semuanya tersedia dan
juga ada pemeliharaan yang cukup. Semoga kita dapat mengerti.
Kemudian,
mengambil manna satu gomer setiap hari selama lima hari = ada
penyucian pancaindera. Itu sebabnya yang kita butuhkan sehari-hari,
bukan beras dlsbnya, apalagi saya sebagai seorang hamba TUHAN. Tetapi
yang kita butuhkan sehari-hari adalah
penyucian pancaindera =
penyucian hati dan pikiran. Dan jika pancaindera/hati dan
pikiran disucikan, maka kebutuhan hidup sehari-hari merupakan urusan
dari TUHAN/TUHAN Yang mengurus, bagi manusia merupakan hal yang
mustahil menjadi tidak mustahil. Urusan kita hanyalah kesucian = mau
disucikan setiap hari, sebab hati dan pikiran ini merupakan sumber
dari dosa.
Mari!!
Setelah kita mempelajari tentang manna ini, janji TUHAN kepada sidang
di Pergamus yang hidup dari uang/bukan dari TUHAN; mereka beribadah
untuk mendapatkan upah secara jasmani => hanya mencari berkat
secara jasmani dllnya. kemudian mereka mengumpulkan orang yang
banyak. Bileam bekerja sama dengan Nikolaus. Mengumpulkan banyak
orang dengan segala cara/cara dunia yang menarik terutama untuk kaum
muda yang mau datang. Padahal mereka itu sudah tidak berada di dalam
rumah TUHAN lagi, tetapi sudah berada di kuil Dagon. Melawak, menari,
menyanyi seperti waktu Simson ditangkap, ia disuruh untuk melawak.
Ditipu, hanya untuk mendapatkan uang sebab mereka merasa hidup dari
uang, bukan dari TUHAN. Tetapi biarlah kita mengubah pandangan kita
dengan mencari Firman yang dapat menyucikan pancaindera/menyucikan
hati dan pikiran dan ini berarti seluruh hidup disucikan sehingga
urusan makan dan minum/urusan kebutuhan hidup sehari-hari merupakan
urusan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Sekarang
bukti kalau kehidupan kita mengalami penyucian sehari-hari seperti
waktu bangsa Israel mengambil manna setiap hari selama lima hari
yaitu:
- Keluaran
16 : 36,
Adapun
segomer ialah sepersepuluh efa.
Kalau
segomer itu dijadikan liter, maka segomer itu 3,6 liter, tetapi
kalau dijadikan efa = sepersepuluh efa. Jadi ada persepuluhan. Bukti
kalau kita mengalami penyucian di dalam kehidupan sehari-hari adalah
kita dapat
mengembalikan persepuluhan yang merupakan milik TUHAN.
Ini, kita sudah masuk ke dalam
penyucian hidup sehari-hari. Semoga kita dapat mengerti.
Kita
mengalami penyucian kelima indera/ hati pikiran dari keinginan jahat
dan najis yang terdapat di dalam injil Markus 7, Matius 15 : 19, ini
macam-macam tetapi kalau dibagi menjadi dua kelompok => Matius
15 : 19,20,
19.Karena
dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan,
percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.
20.
Itulah
yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh
tidak menajiskan orang."
Jahat
dan najis. Jadi, kita mengalami penyucian hati dan pikiran dari
keinginan najis dan keinginan jahat dan ini yang menjadi
satu.
Keinginan najis
ini mengarah kepada dosa makan minum dan kawin mengawinkan; itu
sebabnya diperlukan Firman penggembalaan/Firman pengajaran terus
menerus dan diulang-ulang untuk menyucikan kelima indera kita. Sebab
tanpa pedang Firman/Firman pengajaran yang benar, siapa-pun kita
tidak akan mampu termasuk kami sebagai hamba TUHAN = sangat
diragukan kesuciannya. Sebab semua mengarah ke dosa makan
minum/merokok, mabuk/narkoba dllnya, sedangkan kawin
mengawinkan/dosa sex dengan berbagai ragamnya termasuk penyimpangan
sex, nikah yang salah. Itu sebabnya kita membutuhkan manna/Firman
pengajaran/Firman penggembalaan yang benar setiap hari untuk
menyucikan kelima indera kita dari keinginan najis dan keinginan
jahat.
Keinginan jahat
kita disucikan dari dosa kikir dan serakah.
Ini buktinya kalau kita mengalami penyucian di dalam kehidupan
sehari-hari dan yang pertama adalah kita dapat mengembalikan
persepuluhan yang menjadi milik TUHAN. Tidak mudah terutama bagi
kami para hamba-hamba TUHAN tidaklah mudah untuk mengembalikan
persepuluhan (saya tidak menghakimi, tetapi betul-betul tidaklah
mudah). Tidak dapat mengembalikan persepuluhan itu bukan miskin atau
kaya, tetapi karena ikatan/diikat oleh keinginan jahat = keinginan
akan uang sehingga menjadi kikir dan serakah.
Kikir = tidak
dapat memberi
Serakah = merampas hak orang lain itulah hak dari
TUHAN terutama persepuluhan dan persembahan khusus. Semoga kita
dapat mengerti.
Jadi kenajisan dan kejahatan yang harus
disucikan sebab kedua hal ini berbahaya sebab merupakan satu paket.
Kalau jahat/mencuri milik TUHAN, akan larinya kepada kenajisan =>
ini sangat berbahaya bagi kami seorang hamba TUHAN karena merasa
hidupnya dari uang, bukan dari TUHAN/dari Firman/dari manna. TUHAN
tidak membutuhkan uangnya tetapi TUHAN membutuhkan pengakuannya;
kalau uangnya banyak/sedikit tidak masalah, tetapi pengakuannya
yaitu kita ini hidup dari siapa?
Jika kita disucikan dari
keinginan jahat, maka kita dapat mengembalikan persepuluhan =>
Kejadian 14 : 18 -
20,
18.
Melkisedek,
raja Salem, membawa roti dan anggur, ia seorang imam Allah Yang
Mahatinggi.
19.
Lalu ia
memberkati Abram katanya: "Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah
Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
20.
dan
terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke
tanganmu." Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari
semuanya
Memberikan
sepersepuluh yang ditunggu oleh TUHAN yaitu pengakuannya bahwa kita
sudah diberkati, bukan uangnya. Apalagi salah kalau kita
mengembalikan persepuluhan supaya kita diberkati => ini namanya
kita bermain judi. Jadi, setelah Abram diberkati, maka ia
mengembalikan persepuluhan. Jadi persepuluhan merupakan pengakuan
bahwa kita hidup dari TUHAN/kita sudah diberkati oleh TUHAN/oleh
Firman pengajaran yang benar/Firman penggembalaan/manna.
Seperti
bangsa Israel yang tidak dapat bekerja menabur dan menuai sebab
mereka berada di padang gurun selama empat puluh tahun dan mereka
hanya makan manna dan sekarang bagi kita adalah kita makan Firman
(kita dapat bekerja, ini benar, tetapi ini hanyalah sarana) tetapi
kita hidup dari TUHAN/dari Firman pengajaran yang benar/dari Firman
penggembalaan. Kalau kita tidak mengembalikan persepuluhan berarti
kita mengaku, kalau kita hidup dari uang, maka kita akan binasa
bersama dunia. Tetapi kalau kita mengembalikan persepuluhan/kita
mengaku bahwa kita hidup dari TUHAN, maka kita akan hidup kekal
bersama TUHAN. Ini yang dibutuhkan. Jadi kita jangan salah paham
termasuk saya, bukan uangnya sebab semuanya ini milik TUHAN, tetapi
butuh pengakuannya, kita ini hidup dari siapa? Dari TUHAN atau dari
dunia? Kalau dari dunia = dari setan sehingga kita akan binasa untuk
selamanya.
Kejadian
14 : 21 - 23.
Pengakuan Abram bahwa ia hidup dari
TUHAN.
21.
Berkatalah
raja Sodom itu kepada Abram: "Berikanlah kepadaku orang-orang itu,
dan ambillah untukmu harta benda itu"
22.
Tetapi
kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: "Aku bersumpah demi
TUHAN, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi:
23.
Aku tidak akan
mengambil apa-apa dari kepunyaanmu itu, sepotong benang atau tali
kasutpun tidak, supaya engkau jangan dapat berkata: Aku telah
membuat Abram menjadi kaya.
Abram
tidak mau memiliki kaitan dengan Sodom. Jadi, di sini Abraham
memberikan sepersepuluh kepada Melkisedek/kepada TUHAN sebagai
pengakuan bahwa Abraham:
- diberkati
oleh TUHAN
- hidup
dari Firman TUHAN dan
- Abraham
terlepas dari ikatan Sodom dan Gomora => 'aku tidak mau
sepotong benang-pun/tidak mau ada ikatan dengan Sodom. Inilah
sungguh-sungguh dalam hal persepuluhan.
Jadi,
adanya persepuluhan adalah kita terlepas dari:
- ikatan
akan uang dan juga
- ikatan
Sodom dan Gomora. Inilah sungguh-sungguh tentang persepuluhan
Persepuluhan
ini selain kita mengaku bahwa kita hidup dari TUHAN dan pelajaran
tentang persepuluhan dari Abraham adalah kita
terlepas dari ikatan Sodom dan Gomora yang akan dibinasakan.
Semoga kita dapat mengerti.
Inilah yang pertama bukti kalau
kita mengalami penyucian dalam kehidupan sehari-hari seperti bangsa
Israel yang setiap hari makan satu gomer manna selama lima hari
yaitu:
- kita
dapat memberikan persepuluhan dan ini berarti pancaindera kita
sudah disucikan = hati dan pikiran disucikan dari keinginan najis
dan keinginan jahat sehingga kita dapat mengaku bahwa hidup kita
dari TUHAN sehingga kita menjadi tenang. Selama kita dapat makan
Firman, maka kita dipelihara dan
- saya
tidak mau terikat oleh Sodom dan Gomora/puncak kenajisan sehingga
tidak binasa bersama dunia. Semoga kita dapat mengerti.
- taat
dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.
Inilah bukti kita mengalami penyucian
di dalam kehidupan sehari-hari yang pertama adalah:
- penyucian
pancaindera atau penyucian hati dan pikiran
- taat
dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi = memiliki hati
dan pikiran seperti YESUS yaitu taat dengar-dengaran mati di kayu
salib. Kalau kita, taat dengar-dengaran sampai daging tidak
bersuara; hati dan pikiran terus disucikan sampai kita taat = tidak
keras hati lagi. Tetapi kalau kita memiliki pikiran najis, maka
kita menjadi keras, harus mengembalikan persepuluhan saja, kita
tidak dapat melakukan/kita membantah dllnya.
Sebagai
contoh adalah Abraham yang mengalami penyucian dari keinginan jahat
dan najis, maka ia memiliki Hati dan Pikiran seperti YESUS yaitu taat
dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara dengan bukti Abraham
dapat menyerahkan Isak anaknya yang tunggal sesuai dengan kehendak
TUHAN.
Kalau
daging bersuara = memakai hati dan pikiran sendiri dan ketika Abraham
diperintahkan Isak, maka Abraham dapat mengamuk/dapat berhenti
beribadah = Abraham dapat berhenti mengikut TUHAN. Tetapi karena
Abraham sudah disucikan dari keinginan jahat dan najis maka ia dapat
mengembalikan persepuluhan sehingga Abraham dapat meningkat
sekali-pun anaknya yang tunggal diminta oleh TUHAN, Abraham dapat
menyerahkan sesuai dengan kehendak TUHAN.
Tetapi
TUHAN tidak pernah menipu kita kalau kita taat dengar-dengaran;
sekali-pun kita sepertinya dirugikan sebab harus menyerahkan anaknya
yang tunggal, tetapi TUHAN tidak pernah menipu kita dan TUHAN Yang
menanggung risiko = Siapa yang menyuruh, Dialah yang menanggung
risikonya. Semoga kita dapat mengerti.
Kita
jangan menjadi ragu untuk taat dengar-dengaran sebab TUHAN Yang
memerintahkan = TUHAN Yang menanggung risikonya = TUHAN Yang
bertanggung jawab atas kehidupan kita yang taat dengar-dengaran.
Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
kita tidak taat, maka kita akan menjadi busuk seperti yang
diperintahkan oleh TUHAN kepada Musa supaya manna itu jangan
disimpan, tetapi ada yang menyimpan sehingga menjadi busuk =>
Keluaran 16 : 19, 20,
19.
Musa berkata kepada mereka:
"Seorangpun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi."
20.
Tetap ada yang tidak
mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu
berulat dan berbau busuk. Maka Musa menjadi marah kepada mereka.
Kalau
tidak taat dan tidak dengar-dengaran pada Firman penggembalaan/Firman
pengajaran yang benar, maka akibatnya akan berulat dan berbau busuk.
Berbau
busuk = berbuat dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum
dan
dosa kawin mengawinkan. Pasti akan jatuh kearah sana. Bagi kaum muda
harus percaya, kalau tidak taat dengar-dengaran pada TUHAN/pada
Firman pengajaran yang benar/Firman penggembalaan, satu waktu pasti
akan menjadi busuk.
berulat
= sampai ke tempat di mana ulatnya tidak mati = kebinasaan.
Yesaya
66 : 24, Mereka
akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah
memberontak kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan
apinya tidak akan padam, maka semuanya akan menjadi kengerian bagi
segala yang hidup.
Memberontak
kepada:
- TUHAN
- Orang
tua yang benar, harus berhati-hati
- Gembala
yang benar, harus berhati-hati
Sampai
ketempat yang ulatnya tidak mati = terus berulat dan apinya tidak
akan padam = neraka/lautan api = kematian kedua.
Kembali
kepada ketaatan => jika hati dan pikiran/pancaindera sudah
disucikan, maka kita akan menjadi orang yang taat = memiliki Hati dan
Pikiran YESUS Yang hanya satu yaitu taat sampai mati di kayu salib.
YESUS
disuruh:
- Untuk
turun dari surga => ya
- Lahir
di kandang => ya
Ya
Bapa, ya Abba sampai terakhir ketika berada di taman Getsemani, IA
sedikit menawar ketika harus menghadapi salib => 'kalau boleh,
cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi bukan kehendak-Ku yang jadi,
kehendak-Mu yang jadi.' YESUS tetap taat sampai mati di kayu salib.
Hanya ini Hati dan Pikiran YESUS, tidak ada yang aneh-aneh.
Hasil
kalau kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara
- 1
Petrus 1 : 22,
22.
Karena
kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran,
sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas
hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap
hatimu.
Ketaatan kepada
kebenaran = taat kepada Firman pengajaran yang benar/Firman
penggembalaan. Jadi, hasil pertama kalau kita taat dengar-dengaran
pada Firman pengajaran yang benar/pada Firman penggembalaan = kita
hidup di dalam kesucian sehingga kita
memiliki kasih yang tulus ikhlas.
Jadi, kasih dengan kesucian itu
merupakan satu kesatuan => kasih yang tulus ikhlas itu berasal
dari kesucian.
Ada banyak kasih yang berasal dari dunia ini
seperti cinta-cintaan yang banyak di dalam lagu-lagu = kasih
daging/eros = hanya keinginan daging = bukan kasih sebab tanpa
kesucian. Tetapi kalau kita hidup di dalam kesucian, maka kita akan
memiliki kasih yang tulus ikhlas.
Untuk
apa kasih yang tulus ikhlas itu?
- untuk
mengasihi sesama seperti diri sendiri = tidak merugikan orang lain
=> apa yang kita tidak mau orang lain perbuat, kita juga jangan
berbuat kepada orang lain seperti kita tidak mau dipukul, jangan
memukul, kita tidak mau digosip, kita juga jangan menggosip; kamu
tidak boleh bergosip, aku yang boleh bergosip = egois. Dan lain
sebagainya.
- sampai
kita mengasihi musuh = mengasihi orang yang memusuhi kita = tidak
membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi kita membalas kejahatan
dengan kebaikan; kita berdoa untuk orang yang memusuhi kita supaya
kehidupan itu diampuni dan diberkati dan ini berarti kita tidak
memiliki musuh lagi = kita sudah masuk ke dalam kesatuan Tubuh
Kristus sampai sempurna. Inilah pentingnya ketaatan sebab kalau
kehidupan itu tidak suci/cacat cela, pasti tidak taat.
- kita
mengasihi TUHAN lebih dari semua = mengutamakan TUHAN lebih dari
semua = setia di dalam ibadah pelayanan = menyembah TUHAN dan ini
berarti menempatkan TUHAN sebagai Kepala. Pada mulanya adalah
Firman. Sudah ada tubuh = mengasihi sesama sampai mengasihi musuh
kemudian menempatkan YESUS sebagai Kepala dan IA Yang bertanggung
jawab atas hidup kita seperti dulu bangsa Israel di padang gurun
yang tidak dapat bekerja/menabur dan menuai, semuanya TUHAN sebagai
Kepala Yang bertanggung jawab.
Sekarang
juga kalau kita mau sungguh-sungguh makan Firman penggembalaan
sehingga kita mengalami penyucian sehari-hari yang merupakan
kebutuhan kita => kita bekerja, silahkan! kuliah, silahkan!
Tetapi semuanya ditentukan oleh penyucian sehari-hari.
Mari!
Kita setiap hari makan manna seperti bangsa Israel setiap hari satu
gomer selama lima hari makan manna bukan hanya sampai pada
pemeliharaan tetapi supaya:
- hati
pikiran di sucikan sehingga kita dapat mengembalikan persepuluhan
milik TUHAN dan kita betul-betul hidup dari TUHAN = kita terlepas
dari Sodom dan Gomora = kebinasaan bersama dunia
- kita
memiliki hati dan pikiran seperti YESUS sehingga kita dapat hidup
suci dan kita memiliki kasih yang tulus ikhlas dan dapat menjadi
satu Tubuh.
- 1
Petrus 1 : 23,
Karena kamu
telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari
benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang
kekal.
Kamu dilahirkan kembali
oleh Firman ALLAH = kita
mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani
seperti YESUS.
Jadi, kuasa Firman ini selain untuk
menyucikan juga mengubahkan/membaharui = mengalami pembaharuan dari
manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS agar dapat masuk
Yerusalem Baru/sampai masuk Yerusalem Baru. Inilah kekuatan
Firman/manna = Firman penggembalaan yang memang diulang-ulang.
Setiap pagi manna, setiap pagi manna.
Memang Firman ini perlu
diulang-ulang supaya kita menjadi mantap dan juga sampai kita dapat
mengembalikan persepuluhan = kita dapat taat dengar-dengaran
dihari-hari ini dan juga dapat saling mengasihi sampai mengasihi
TUHAN dan juga dapat mengalami pembaharuan dari manusia daging
menjadi manusia rohani seperti YESUS untuk dapat masuk ke Yerusalem
Baru.
Perjalanan menuju ke Yerusalem Baru adalah
perjalanan pembaharuan dan ini merupakan
mujizat yang terbesar dari manusia daging menjadi manusia rohani
seperi YESUS.
Apa
yang harus diperbaharui agar dapat tiba di Yerusalem Baru?
- Wahyu
21 : 1,
Lalu aku melihat
langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan
bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada
lagi.
Langit dan bumi yang
baru sudah tidak ada laut lagi. Apa artinya
sudah tidak ada laut lagi? Yakobus
1 : 6,
Hendaklah
ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab
orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang
diombang-ambingkan kian kemari oleh angin.
Tidak
boleh ada hati yang bimbang => Bimbang
terhadap Pribadi YESUS/pengajaran yang benar. Kita harus mantap dan
kita minta hati yang peka; ini memang sulit tetapi kalau kita terus
menerus ditusuk oleh pedang, maka satu waktu kita dapat menjadi
peka. Banyak berdoa kepada TUHAN supaya hati menjadi peka seperti
yang pernah dikatakan oleh bpk.pdt Pong Dongalemba bahwa pribadi
itu tidak perlu mengatakan bahwa ia adalah nabi palsu => kalau
kita sudah peka, maka pribadi itu lewat saja dan karena urapan
bertambah, maka kita dapat mengetahui kalau itu adalah nabi
palsu.
Semoga kita dapat mengerti.
Mari! Kita banyak
disucikan dan juga banyak menyembah sampai urapan itu bertambah.
Saya memiliki pengalaman => dulu waktu bpk.pdt Pong masih hidup,
saya banyak bergantung sehingga tidak ada doa semalam, ada doa
puasa tetapi hanya begitu saja. Jadi waktu mendengarkan khotbah,
saya langsung catat ketika mendengarkan tentang mengapa YESUS tidak
turun dari kayu salib? Karena YESUS menjaga gengsi dan ini saya
catat. Tetapi setelah oom Pong meninggal, kami berdua membuka-buka
catatan dan apa yang ditulis itu sama dan kami tidak merasa
bersalah, tetapi setelah membaca ulang kami berdua berteriak 'ya
YESUS kami sudah ditipu'. Padahal YESUS disalib merupakan puncak
kerendahan hati, bukan gengsi, tetapi dikatakan menjaga gengsi
(saya tidak menyebut siapa orangnya, tetapi pribadi itu merupakan
pribadi yang hebat). Semoga kita dapat mengerti.
Itu
sebabnya kita jangan bimbang terhadap:
- Pribadi
TUHAN/terhadap pengajaran yang benar, tetapi kita harus memastikan
'ini yang benar dan ini yang salah' supaya kita tidak diombang
ambingkan oleh angin pengajaran yang lain
- Jangan
bimbang terhadap kuasa TUHAN supaya kita tidak berharap pada yang
lain tetapi kita harus percaya sepenuh pada Pribadi TUHAN/Firman
pengajaran yang benar dan percaya sepenuh kepada kuasa TUHAN.
Semoga kita dapat mengerti.
- Wahyu
21 : 4,
Dan Ia akan
menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada
lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau
dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Maut
tidak akan ada lagi. Apa arti dari maut ini
=> Yesaya 28 :
15, Karena
kamu telah berkata: "Kami telah mengikat perjanjian dengan maut,
dan dengan dunia maut kami telah mengadakan persetujuan; biarpun
cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami tidak akan kena; sebab
kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan dalam
dusta kami menyembunyikan diri,
Jadi
berdusta = menandatangani kontrak dengan maut = kebinasaan.
Maut
tidak akan ada lagi, berarti tidak boleh ada dusta = jujur
dalam
- Mengaku
dosa
- Pengajaran
yang benar
- Mengaku
kegagalan kita maka TUHAN akan mengampuni kita
Inilah
perjalanan menuju Yerusalem Baru adalah:
perjalanan pembaharuan/perjalanan mujizat yang ditandai dengan
jujur dan percaya.
*Laut tidak ada lagi = harus percaya dan *maut tidak ada lagi =
harus jujur. Inilah perjalanan jujur dan percaya = perjalanan
mujizat.
Memang ada banyak halangan menuju Yerusalem Baru,
tetapi kalau kita menghadapi dengan jujur dan percaya, maka mujizat
akan terjadi dan kita akan sampai di Yerusalem Baru. Semoga kita
dapat mengerti.
Tetapi perjalanan menuju ke Yerusalem Baru,
kita juga menghadapi angin badai gelombang sehingga banyak yang
tenggelam seperti Petrus yang juga tenggelam yang seharusnya dia
harus jujur dan percaya tetapi karena dia bimbang, maka dia
tenggelam. Begitu ia jujur => 'TUHAN tolong dan mengangkat
tangan = Petrus jujur mengaku bahwa ia bimbang dan takut. Sekarang
Petrus percaya maka TUHAN mengangkatnya.
Matius
14 : 30, 31,
30.Tetapi
ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu
berteriak. "Tuhan tolonglah aku!"
31.
Segera
Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai
orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Menghadapi
angin gelombang apa saja dihari-hari ini secara jasmani menghadapi
pencobaan masalah ekonomi dlsbnya, juga secara rohani menghadapi
dosa-dosa dll yang menghantam kita maka kita harus menghadapi
dengan jujur dan tenang seperti Petrus yang bimbang, maka ia
tenggelam tetapi ia jujur => 'TUHAN tolonglah aku'. Inilah
kejujuran => dia tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa=apa
karena bimbang dan ragu. Kita mengakui dan TUHAN mengangkat kita
dari ketenggelaman supaya kita tidak terhalang menuju Yerusalem
Baru/pelabuhan damai sejahtera.
Menghadapi Lazarus yang
sudah mati empat hari/orang yang menghadapi masalah, sudah
mustahil/kehancuran nikah kita harus menghadapi dengan
kejujuran.
Yohanes
11 : 38 - 40,
38.
Maka
masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi kekubur itu.Kubur itu
adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
39.
Kata
Yesus: 'Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal
itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah
empat hari ia mati."
40.
Jawab Yesus: "Bukankah
sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan
melihat kemuliaan Allah?"
Engkau
melihat kemuliaan Allah? dan Lazarus-pun bangkit.
Mari! Kita
jujur => angkat batu itu = segala kebusukan-kebusukan diakui =
jujur
- mengaku
segala kesalahan kita,
- kegagalan-kegagalan
kita.
- ketidak
berdayaan kita.
Dan
percaya serta yakin kepada TUHAN, maka Lazarus yang sudah mati
selama empat hari, dapat dibangkitkan kembali => selama kita
jujur dan percaya, halangan apa-pun sampai yang mustahil tidak
dapat menenggelamkan dan menghancurkan kita dan kita tetap dapat
berjalan menuju Yerusalem Baru/pelabuhan damai sejahtera bersama
dengan TUHAN selama-lamanya. Dan jika YESUS datang, kita diubahkan
menjadi sempurna seperti Dia untuk masuk Yerusalem yang baru.
Semoga kita dapat mengerti.
Mari!
Kita sungguh-sungguh:
makan
manna seperti bangsa Israel = penyucian pancaindera setiap hari =
hati dan pikiran disucikan sehingga yang pertama kita dapat
mengembalikan persepuluhan/milik TUHAN dan yang kedua, kita taat
dengar-dengaran kepada TUHAN sehingga kita dapat saling mengasihi dan
juga mengalami keubahan hidup/jujur dan percaya. TUHAN akan menolong
kita semuanya.
TUHAN memberkati.1