Kita
kembali membahas di dalam kitab Wahyu 2 dan 3 yang merupakan
penyucian terakhir/tujuh kali percikan darah di depan tabut
perjanjian; penyucian terakhir bagi tujuh sidang jemaat bangsa kafir
yang sekarang menunjuk sidang jemaat akhir supaya menjadi tidak
bercacat cela = sempurna seperti YESUS.
Ketujuh
sidang jemaat dimulai dari yang pertama yaitu:
- Sidang
jemaat di Efesus => ay 1 - ay 7
- Sidang
jemaat di Smirna => ay 8 - ay 11
- Sidang
jemaat di Pergamus => ay 12 - ay 18
Wahyu
2 : 12,
"Dan tuliskanlah
kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai
pedang yang tajam dan bermata dua; =>
YESUS tampil sebagai Imam Besar dengan pedang tajam bermata
dua/Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua
untuk:
- menghadapi
takhta iblis, sebab jemaat di Pergamus berada di tempat takhta
iblis
- memindahkan
takhta iblis menjadi Takhta surga.
Sekarang,
kita membaca di dalam kitab
Wahyu
2 : 13 - 16,
13.
Aku tahu
di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan
engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu
kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia
kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
14.
Tetapi
Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada
beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat
kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan
persembahan berhala dan berbuat zinah.
15.
Demikian
juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut
Nikolaus.
16.
Sebab itu
bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan
Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.
Kalau
kita simpulkan ay 13 - ay 16, maka ada dua keadaan takhta iblis
yaitu:
- ay
13, takhta kegelapan = kenajisan dan kejahatan. Jemaat Pergamus
mereka kuat menghadapi takhta iblis yaitu kenajisan dan kejahatan
- ay
14 - ay 16, takhta penyesatan/ajaran-ajaran sesat. Ada beberapa
orang yang disesatkan karena tidak kuat untuk melawan penyesatan.
Ketika menghadapi kenajisan dan kejahatan, mereka kuat; tetapi
melawan penyesatan, mereka tidak kuat. Seperti Petrus yang berjalan
di atas air, Petrus kuat, tetapi begitu ia terkena angin, ia menjadi
takut dan tenggelam; itu sebabnya, kita harus waspada terhadap dua
keadaan takhta iblis.
Sekarang
ini, kita mempelajari yang pertama yaitu takhta kegelapan = kenajisan
dan kejahatan.
*Kenajisan,
menunjuk pada dosa-dosa sampai pada puncaknya dosa yaitu dosa makan
minum dan kawin mengawinkan, di sinilah takhta iblis berada. Makan
minum ini termasuk merokok, mabuk, narkoba dan jika ikut mengambil
bagian, maka itu adalah takhta iblis. Itu sebabnya kita harus
waspada. Kemudian dosa kawin mengawinkan yaitu dosa percabulan/dosa
sex dengan berbagai ragamnya, dan juga penyimpangan-penyimpangan sex
seperti homo sex, lesbian dllnya. Dan juga nikah yang salah =>
kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan, sex bebas. Inilah
takhta iblis/takhta kegelapan = kenajisan dan kejahatan.
*Kejahatan,
menunjuk pada kikir dan serakah.
Kikir
tidak dapat memberi = mencuri milik orang lain yang membutuhkan =>
ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan. TUHAN memberkati
kita, tetapi di dalam berkat itu ada milik orang lain yang
membutuhkan dan kita harus berikan.
Serakah
= merampas hak orang lain terutama Hak dari TUHAN yaitu persepuluhan
dan persembahan khusus yang harus dikembalikan dan dimulai dari saya;
selain mencuri milik TUHAN; juga mencuri milik orang lain yang berhak
seperti berhutang, tetapi tidak dibayar kembali, melakukan korupsi
milik perusahaan dlsbnya.
Tadi
disebutkan, bahwa kejahatan itu juga ada pembunuhan =>
juga
tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang
dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
Jadi,
kejahatan itu selain kikir dan serakah = keinginan akan uang yang
merupakan akar dari kejahatan, kejahatan ini juga termasuk kebencian
tanpa alasan seperti iri hati, dendam.
Kebencian
tanpa alasan ini juga berarti
- kebencian
karena YESUS. Benci karena kita melayani TUHAN = kebencian tanpa
alasan sampai
- menderita
aniaya karena YESUS dan benar-benar
- sampai
pada pembunuhan karena YESUS. Salah satunya adalah Antipas yang
dibunuh/saksi YESUS yang setia, ia dibunuh karena ia tetap bertahan
dalam iman/tidak mau mengikuti takhta iblis. Nanti akan terjadi lagi
pembunuhan besar-besaran pada jaman antikris. Pembunuhan karena
YESUS sudah dialami oleh Antipas dan nanti akan dialami oleh
anak-anak TUHAN yang tidak disingkirkan ke padang gurun dan yang
ketinggalan pada jaman antikris = menghadapi aniaya dan pembunuhan
oleh antikris. Inilah yang namanya takhta iblis yaitu takhta
kegelapan itulah kenajisan dan kejahatan.
Markus
7 : 21 - 23,
21.
sebab
dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat
(1)percabulan
(2)pencurian
(3)pembunuhan
22.
(4)perzinahan
(5)keserakahan
(6)kejahatan
(7)kelicikan
(8)hawa
nafsu (9)iri
hati (10)hujat
(11)kesombongan
(12)kebebalan
23.
semua
hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Jadi,
jika hati dan pikiran kita dikuasai oleh kedua belas keinginan najis
dan jahat, maka kehidupan itu menjadi takhta setan; memang jemaat
Pergamus hidup di takhta setan, tetapi semuanya itu tergantung kepada
kita. Jika kehidupan kita jahat dan najis, maka di situlah takhta
setan/menjadi takhta setan dan Antipas tidak mau, ia tetap menjadi
saksi TUHAN/terang, itu sebabnya ia dibunuh.
Dari
hati orang = pikiran jahat = meja hati.
Percabulan
= kenajisan
Pencurian
dan pembunuhan = kejahatan
Perzinahan
= kenajisan
Keserakahan
= kejahatan
Kelicikan
= kejahatan
Iri
hati = kejahatan
Jadi,
jika hati dan pikiran/meja kehidupan kita ini dikuasai/diisi oleh dua
belas keinginan najis dan jahat, maka kehidupan itu menjadi takhta
setan. Memang suasana dari sidang jemaat Pergamus berdiam dalam
suasana takhta setan/suasana kejahatan dan kenajisan; tetapi semua
itu tergantung dari pribadi kita, kalau hati kita jahat dan najis,
maka kita akan menjadi takhta setan = di situlah setan bertakhta.
Antipas sampai dibunuh sebab ia tidak mau berada di dalam takhta
kegelapan dan tetap menjadi saksi TUHAN/terang.
Menjadi
takhta iblis/takhta setan =
hanya
melakukan perbuatan-perbuatan yang jahat dan najis/perbuatan
kegelapan sampai puncaknya yaitu kesempurnaan dalam kejahatan dan
kenajisan sehingga ia ditampilkan menjadi perempuan Babel/mempelai
wanita setan/mempelai wanita iblis yang akan dibinasakan untuk
selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Itu sebabnya
TUHAN menolong dengan satu-satunya cara hanya dengan pedang =>
Wahyu 2 : 12,
Dan tuliskanlah kepada
malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang
yang tajam dan bermata dua:
Ibrani
4 : 12,
Sebab firman
Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh,
sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan
pikiran hati kita.
ia
sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
= menyucikan hati kita.
Oleh
sebab itu untuk menghadapi takhta iblis,YESUS tampil sebagai Imam
Besar dengan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata
dua untuk
menyucikan
hati dan pikiran sidang jemaat Pergamus dan sekarang kita
semua/sidang jemaat akhir jaman dari dua belas keinginan jahat dan
najis. Sebab kalau tidak disucikan akan menjadi takhta iblis = hanya
berbuat jahat dan najis sampai menjadi Babel/mempelai perempuan iblis
yang akan dibinasakan untuk selama-lamanya.
Kalau
hati dan pikiran disucikan dari kedua belas keinginan jahat dan
najis, maka hati dan pikiran kita yang suci, akan diisi dengan dua
belas roti yang disusun menjadi dua susun yang masing-masing susun
terdiri dari enam buah roti. Enam dan enam = enam puluh enam kitab
dalam alkitab = Firman pengajaran yang benar = Pribadi YESUS Sendiri
sehingga menjadi Takhta TUHAN. Sekarang ini, kita tinggal memilih,
kita menjadi takhta setan atau menjadi Takhta TUHAN? Semoga kita
dapat mengerti.
Wahyu
2 : 13,
Aku tahu di
mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau
berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu
kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia
kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
Inilah,
jika kita menjadi Takhta TUHAN, maka kita memiliki iman yang
teguh/yang kuat =
- tidak
menyangkal Nama TUHAN/tidak menyangkal iman =
- tetap
percaya kepada YESUS dan
- tetap
menyeru Nama YESUS apa-pun yang dihadapi =
- tetap
hidup di dalam kebenaran dan kesucian apa-pun yang dihadapi
- tetap
menyembah YESUS apa-pun yang di hadapi seperti Antipas. Tidak mau
menjadi takhta iblis = tidak mau berbuat jahat dan najis bagaikan
menyembah iblis. Semoga kita dapat.
Jadi,
hati dan pikiran yang suci, adalah Takhta TUHAN = landasan yang kuat
untuk menerima berkat-berkat dari TUHAN. TUHAN tidak menipu kita, IA
melihat hati, kalau di dalam pelajaran injil Matius, Markus, YESUS
selalu berjalan/lewat di jalan yang rata; bukan naik turun atau
berkelok-kelok => tidak!! tetapi di jalan yang rata.
Hati
dan pikiran yang suci itu bagaikan meja roti sajian; di dalam
pelajaran tabernakel, ada alat yang namanya meja roti sajian yang
untuk sekarang menunjuk pada hati dan pikiran yang suci. Meja dibuat
dari kayu penaga/manusia berdosa tetapi disalut dengan emas
murni/kesucian Roh.Kudus. Jadi,hati yang awalnya merupakan hati yang
jahat dan najis sudah disalut dengan emas murni sehingga menjadi hati
dan pikiran yang suci inilah meja roti sajian.
Paling
sedikit ada tiga hal/tiga macam berkat TUHAN yang diterima oleh hati
dan pikiran yang suci/Takhta TUHAN yaitu:
- Imamat
24 : 5 - 8,
5."Engkau
harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti
bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua
sepersepuluh efa;
6.engkau
harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja
dari emas murni itu, di hadapan TUHAN
7.
Engkau
harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan
itulah yang harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu
korban api-apian bagi TUHAN.
8.
Setiap
hari Sabat ia harus tetap mengaturnya di hadapan TUHAN; itulah dari
pihak orang Israel suatu kewajiban perjanjian untuk
selama-lamanya.
ay 6, Dua
belas menjadi enam, enam, inilah pengajaran yang benar/Firman yang
lebih tajam dari pedang bermata dua =
enam puluh enam kitab di dalam alkitab.
ay 8, jadi setiap
hari Sabat, roti yang lama/dua belas roti yang lama diambil dan
diganti dengan dua belas roti yang baru dan sama disusun enam,
enam.
Jadi, ada tiga hal/tiga macam berkat TUHAN yang
diterima oleh hati dan pikiran yang suci/Takhta TUHAN/meja roti
sajian yaitu: setiap hari Sabat selalu ada roti yang baru. Artinya
bagi seorang
hamba TUHAN/bagi saya, selalu ada pembukaan rahasia Firman ALLAH
Yang menjadi makanan bagi sidang jemaat.
Jadi tugas dari seorang gembala nomor
satu adalah menyediakan makanan, sebab kalau kita melihat kehidupan
kita ini mulai dari bayi sampai sekarang ini ditentukan oleh
makanan. Bukan ditentukan oleh:
- otak
dllnya, bukan!! Sekali-pun pandai sebab memiliki IQ yang tinggi,
tetapi kalau tidak diberi makan saat mengerjakan matematika, dapat
memikir satu sampai dua jam, lama kelamaan akan jatuh pingsan
karena lapar
- kekayaan,
saya sering mengatakan, kehidupan itu memiliki mobil yang bagus
dengan harga milyar, tetapi tidak diberi makan dan terus naik
mobil. Lama kelamaan akan menabrak orang karena jatuh pingsan.
Semuanya
ditentukan oleh makanan dari mulai bayi, sekali-pun bayi itu lucu
dan bagus, tetapi kalau tidak diberi makan atau diberikan makanan
yang sembarangan/susu yang sudah basi, lama kelamaan akan mati; itu
sebabnya jangan sembarangan soal makanan. Itu sebabnya tugas pokok
dari seorang gembala adalah menyediakan makanan => bukan otak
yang pandai yang dapat menyediakan makanan tetapi hati dan pikiran
yang suci selalu ada roti yang baru = selalu ada pembukaan rahasia
Firman ALLAH sebagai makanan bagi sidang jemaat supaya sidang jemaat
bertumbuh kearah kedewasaan rohani atau kesempurnaan.
Itu
sebabnya saya selalu mengatakan => kita tergembala, kita
berfellow-ship atau melihat orang, melihat gedung gerejanya, bukan!!
Tetapi kita harus melihat makanannya apakah gembala itu bertanggung
jawab untuk memberikan makanan? Kalau tidak bertanggung jawab
sehingga orang lain yang memberikan makanan, akan menjadi gawat.
Coba saja jika saudara memiliki bayi dan tidak mau mengurusnya
bahkan menyerahkan kepada orang lain, bagaimana nasib dari bayi itu?
Ini sama dengan kehidupan rohani. Jadi, sekali lagi seorang gembala
itu bukan otak, tetapi hati dan pikiran yang suci sehingga setiap
Sabat selalu ada roti yang baru/ada pembukaan Firman/makanan bagi
sidang jemaat.
Artinya bagi sidang jemaat juga harus memiliki
hati dan pikiran yang suci, maka sidang jemaat dapat makan Firman
pengajaran yang benar yang disediakan oleh seorang gembala = Firman
penggembalaan =
- mendengar
Firman dengan sungguh-sungguh
- sampai
mengerti
- sampai
percaya/yakin pada Firman sehingga menjadi iman di dalam hati
sehingga dapat mempraktekan Firman ALLAH = Firman mendarah daging
sehingga kita bertumbuh kearah kedewasaan rohani.
Inilah
yang namanya makan Firman. Kalau kita makan nasi, ya kita makan di
mulut kita kunyah-kunyah kemudian masuk ke dalam lambung dan kita
menjadi kenyang. Setelah di dalam lambung, dikirim ke seluruh tubuh
dan mendarah daging di dalam tubuh/menjadi sel-sel yang baru dllnya.
Inilah makanan secara daging; demikian juga sama dengan makanan
rohani yaitu makan Firman bukan di makan di mulut tetapi ke telinga
= mendengar dengan sungguh-sungguh (seperti jika kita makan juga
sungguh-sungguh) sampai kita mengerti, sampai percaya yakin pada
Firman di dalam hati, dan sampai kita mempraktekan Firman sehingga
Firman pengajaran mendarah daging di dalam kehidupan kita. Jika hati
suci, maka berkat itu adalah pembukaan Firman/makanan. Jika kita
sudah dapat makan sebab gembala dapat menyediakan makanan, maka bagi
keduanya ada berkat yang luar biasa. Kalau roti dari surga dapat
dikirim, masakan nasi pecel tidak dapat dikirim?
Hasilnya
Imamat 24
: 9,
Roti itu
teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka harus memakannya
di suatu tempat yang kudus; itulah bagian maha kudus baginya dari
segala korban api-apian TUHAN; itulah suatu ketetapan untuk
selama-lamanya.
Roti itu
teruntuk bagi Harun serta anak-anaknya dan mereka
harus
memakannya; inilah hasilnya yaitu Harun dan anak-anaknya yang untuk
sekarang menunjuk pada kita semua harus makan roti dari TUHAN
artinya ?ada
jaminan kepastian dari TUHAN untuk memelihara kehidupan jasmani kita
secara langsung.
Harus = jaminan kepastian; 'harus',
tidak boleh tidak dan saya sangat percaya.
Dulu, guru-guru
saya yang bersaksi bahwa TUHAN memelihara dari Firman. Saya
mendengar dari kitab Keluaran, setiap hari bangsa Israel memungut
manna/Roti dari Surga/Firman = hidup dari Firman. Tidak tergantung
pada apa-pun; sekali-pun kita memiliki gaji dllnya, semuanya itu
hanyalah sarana, tetapi yang memelihara kita secara langsung
hanyalah TUHAN/Firman dan TUHAN tidak pernah menipu kita.
Nanti
kita akan merasakan sepenuhnya di saat penyingkiran,di padang
belantara selama tiga setengah tahun; di saat itu kita tidak dapat
berbuat apa-apa lagi => tidak dapat bekerja, deposito dan ijazah
sudah tidak laku lagi. Benar-benar kita hidup dari surga dan ini
adalah puncaknya. Semoga kita dapat mengerti.
Satu lagi ??ada
jaminan kepastian pemeliharaan dari TUHAN secara rohani yaitu kita
mengalami Sabat/damai sejahtera/ketenangan/perhentian dari surga
sampai hidup kekal selamanya di Yerusalem Baru.
Tidak
ada lagi:
- kepahitan
hati
- iri
- letih
lesu beban berat
- kegusaran
- kekuatiran.
Sehingga semuanya menjadi enak dan ringan karena kita hidup
bergantung dari Firman; banyak orang yang bekerja, karena banyak
saingan, tiba-tiba semuanya habis, tetapi Firman itu kekal.
Kita
melihat letak dari meja roti sajian ini terletak di sebelah utara,
dan saya akan tunjukan arah dari Yerusalem Baru => Keluaran
26 : 35,
Meja itu
haruslah kautaruh di depan tabir itu, dan kandil itu berhadapan
dengan meja itu pada sisi selatan dari Kemah Suci, dan meja itu
haruslah kau tempatkan pada sisi utara.
Jadi,
letak dari meja roti sajian itu di sebelah utara. Apa yang dimaksud
dengan utara itu? Mazmur
48 : 3,
Gunung-Nya
yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh
bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar.
Kota
Raja Besar = kota Yerusalem Baru. Sampai kesinilah pemeliharaan
TUHAN yaitu:
- hidup
secara jasmani dipelihara
- hidup
rohani dipelihara => damai sejahtera, enak
dan ringan sampai jaminan kepastian sampai hidup kekal/Harun dan
anak-anaknya harus
memakannya. Jaminan pemeliharaan selama-lamanya sampai di kota Raja
Besar/kota Yerusalem Baru. Semoga kita dapat mengerti.
- Efesus
4 : 7, 11, 12,
7.
Tetapi
kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut
ukuran pemberian Kristus.
11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar
12.
untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus,
ay
7. Karunia-karunia Roh.Kudus = kasih karunia
ay 12.Untuk
memperlengkapi orang-orang suci dengan jabatan dan
karunia-karunia.
Inilah berkat kedua yang kita terima. Berkat
pertama adalah pembukaan Firman yang menjamin kehidupan kita baik
secara jasmani mau-pun secara rohani sampai hidup kekal.
Kalau
ada pembukaan Firman dan kita dapat menerima/makan Firman, maka
TUHAN Yang menjamin. Kalau hati dan pikiran suci/menjadi Takhta
TUHAN, akan menerima jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh.
Kudus = jubah
yang indah/jubah yang maha indah.
Seperti yang sudah diterima oleh Yusuf, artinya ada jaminan
kepastian dari TUHAN supaya hidup ini akan menjadi indah/masa depan
yang indah. Inilah berkat yang kedua. Itu sebabnya kita harus
menjaga hati dan pikiran yang suci sehingga menjadi Takhta TUHAN.
Semoga kita dapat mengerti.
Tadi:
- kita
diberi makan sehingga kita menjadi kenyang
- indah
=> hidup ini betul-betul indah. Hati ini yang menentukan, bukan
otak (kalau pandai, maka kehidupan itu pasti kenyang karena dapat
makan => belum tentu! Tetapi kalau hati dan pikiran suci, maka
kehidupan itu dapat makan baik secara rohani mau-pun secara
jasmani, dan kehidupan itu dapat menjadi indah/masa depan yang
indah sebab ada jaminan dari TUHAN sampai hidup kekal. Semoga kita
dapat mengerti.
1
Timotius 4 : 14,
Jangan lalai
dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan
kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang
penatua.
Nubuat = pembukaan
Firman.
TUHAN Yang memberikan karunia Roh. Kudus dan jabatan
pelayanan, kemudian bagaimana kita dapat menerima karunia Roh.Kudus
dan jabatan pelayanan? Lewat:
- nubuat/pembukaan
rahasia Firman
- penumpangan
tangan dari seorang penatua/gembala
Jadi,
kalau saudara dapat makan/pembukaan Firman dan terus menerus dapat
makan dan juga dapat disucikan, otomatis (tidak perlu disuruh) kita
juga akan menerima jabatan = orang-orang kudus diperlengkapi oleh
TUHAN. Jika kita sudah menerima pembukaan Firman/disucikan, pasti!
Ada pakaian yang indah itulah jabatan= ditumpangi tangan/lewat
penumpangan tangan dari seorang gembala.
Jika kita sudah
menerima jabatan (bagi yang belum menerima) berdoa! Supaya Firman
yang bekerja di dalam hidup/pembukaan Firman yang mendorong kita
agar kita mendapatkan pakaian pelayanan/jubah yang maha indah.
Semoga kita dapat mengerti.
Setelah kita menerima jabatan dan
karunia, bagaimana sikap kita terhadap jabatan pelayanan dan karunia
Roh. Kudus/jubah yang indah itu? kita
jangan lalai artinya:
- kita
harus setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN
sesuai dengan jabatan dan karunia yang TUHAN percayakan kepada kita
sampai garis akhir yaitu:
- sampai
meninggal
- sampai
TUHAN YESUS datang kembali kedua kalinya
- rela
menderita secara daging/sengsara daging bersama dengan YESUS karena
beribadah dan melayani TUHAN = jubah dicelup dalam darah. Rela
menderita daging bukan untuk berbuat dosa. Kalau berbuat dosa, ini
seperti jubah dicopot/telanjang sehingga merasa malu; orang
telanjang itu menderita. Seandainya ada orang yang kaya dan hebat,
tetapi ia berjalan dengan telanjang = ia sangat menderita. Tetapi
kalau kita menderita karena pelayanan kepada TUHAN = jubah dicelup
di dalam Darah YESUS supaya apa? Supaya:
- kita
tidak ditelanjangi oleh setan sebab setan sangat takut dengan
Darah YESUS
- jubah
kita menjadi semakin indah sampai menjadi jubah putih yang
berkilau-kilauan/pakaian putih yang berkilau-kilauan => Wahyu
19 : 8, pakaian Mempelai untuk layak menyambut kedatangan YESUS
kedua kali diawan-awan yang permai
Wahyu
19 : 8,
Dan
kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang
berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah
perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
Jubah
putih yang berkilau-kilauan/pakaian Mempelai Wanita TUHAN yang siap
untuk menyambut kedatangan TUHAN yang kedua kali di awan-awan yang
permai. Inilah berkat-berkat yang kita terima kalau kita mau menjadi
Takhta TUHAN =>
- sungguh-sungguh
ada berkat makanan Firman sehingga hidup kita menjadi terjamin
sampai hidup yang kekal
- ada
berkat jubah yang indah sehingga hidup kita menjadi indah sampai
yang paling indah yaitu kita memakai pakaian Mempelai. Ini
sungguh-sungguh luar biasa.
- Matius
5 : 8,
Berbahagialah
orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Suci
hatinya, termasuk pikirannya, mereka akan melihat TUHAN/melihat
Wajah TUHAN.
Kalau
hati dan pikiran kita suci sehingga kita menjadi Takhta TUHAN, maka
kita dapat melihat
Wajah TUHAN di dalam kemuliaan,
artinya:
- kita
dapat melihat diri sendiri dengan segala kekurangan (saya mohon
maaf, tidak bermaksud yang tidak baik) tetapi melihat diri sendiri
= melihat ke bawah; (melihat Wajah TUHAN = menyembah TUHAN) dan
melihat diri sendiri itu di mulai dari tahap pertama yaitu
- dada
yang berbicara tentang takhta/kedudukan
dan juga kebanggaan-kebanggaan Melihat diri sendiri apakah masih
ada takhta/kedudukan/kebanggaan dlsbnya => periksa!!. Kemudian
turun lagi, kita melihat tahap kedua yaitu
- perut
yang berbicara tentang kebutuhan-kebutuhan
perut itulah harta; apakah ada keinginan akan harta/kikir/serakah.
Kemudian turun kebawah lagi tahap ketiga
- alat
reproduksi yang berbicara tentang
wanita = dosa sex sampai pada puncaknya dosa. Inilah kita dapat
melihat Wajah TUHAN sehingga kita dapat melihat diri sendiri
dengan segala kekurangan-kekurangannya dimulai dari dada, perut
sampai pada alat reproduksi yang ada kekurangan. Itu sebabnya kita
mohon kepada TUHAN untuk disucikan
- kita
dapat menyembah TUHAN = kita melihat Wajah TUHAN dengan sinar
kemuliaan/dalam kemuliaan. Mari!! Kita hanya percaya dan
mempercayakan diri sepenuh hanya kepada TUHAN, jangan melihat orang
lain tetapi kita melihat TUHAN dan melihat diri sendiri setiap
hari. Jika kita mengetahui ada banyak kekurangan, maka kita tidak
memiliki kesempatan untuk melihat orang lain apalagi melihat
kesalahan orang lain.
Hasilnya:
- Mazmur
17 : 15,
Tetapi aku,
dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku
akan menjadi puas dengan rupa-Mu.
Nomor
satu memandang Wajah TUHAN, menyembah TUHAN, percaya dan
mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN, maka kita akan mengalami
kepuasaan surga/kepuasaan sejati
= kebahagiaan
surga yang tidak dapat dipengaruhi oleh apa-pun di dunia,
sehingga:
- kita
tidak akan mencari kepuasaan di dunia,
- kita
tidak akan jatuh dalam dosa-dosa sampai puncaknya dosa, dan juga
- kita
tidak akan jatuh dalam pergaulan=pergaulan yang tidak baik
Petrus
waktu ia diajak naik ke atas gunung, begitu ia melihat Wajah TUHAN
Yang berkilau-kilauan, maka ia berkata 'betapa bahagia'. Ia
tidak mau turun lagi dan berkata 'aku akan membuat tiga
pondok/tiga kemah' Petrus tidak mau turun sekali-pun ia berada di
dalam suasana gunung karena ia berada di atas gunung.
Petrus
merasa lebih berbahagia dari lima roti dan dua ikan untuk lima ribu
orang => Petrus tidak pernah mengatakan 'betapa
senangnya/betapa bahagianya' tetapi di atas gunung yang mungkin
hawanya dingin, ia mengatakan 'betapa bahagianya' dan ia tidak
mau turun. Kepuasaan surga/kebahagiaan surga yang tidak dapat
dipengaruhi oleh apa-pun di dunia. Semoga kita dapat mengerti.
- Bilangan
6 : 25,
'Tuhan
menyinari engkau dengan dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih
karunia;
Tadi dibagian atas
TUHAN menyinari kita dengan sinar kepuasaan/kebahagiaan surga
sehingga kita merasa puas dan yang kedua ini TUHAN
menyinari kita dengan sinar kasih karunia.
Saat kita memandang Wajah-Nya maka TUHAN
menyinari kita dengan sinar kasih karunia sehingga kita menjadi
takhta kasih karunia. Di dalam Ibrani 4, supaya kita mendapatkan
pertolongan dari Imam Besar tepat pada waktunya.
Ibrani
4 : 16,
Sebab itu
marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih
karunia supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia
untuk mendapat pertolongan kita tepat pada wakktunya.
Kita
mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya dan kita dapat ditolong
oleh TUHAN dari segala masalah sampai dengan yang mustahil = dapat
dan tepat.
Saya sering mengatakan, Lazarus sudah mati selama
empat hari dan bagi manusia, Lazarus ini sudah sangat terlambat dan
mau diapakan lagi => jangankan untuk menolong, datang untuk
melihat saja sudah tidak bisa sebab Lazarus sudah dikubur, mau
diapakan lagi? Tetapi bagi TUHAN tidak ada yang terlambat:
- kalau
kita menyembah Dia =
- kalau
kita dapat memandang Wajah-Nya
- berharap,
percaya dan mempercayakan diri kepada-Nya. Semoga kita dapat
mengerti.
- kita
mengalami sinar
kemuliaan/shekina glory, sehingga kita mengalami
pembaharuan/keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia
rohani seperti YESUS.
Pembaharuan hidup merupakan mujizat
terbesar/mujizat rohani. Mengalami pembaharuan berarti perjalanan
hidup kita menuju ke Yerusalem Baru.
Jika miskin kemudian
menjadi kaya => belum tentu menuju ke Yerusalem Baru; sebab ada
orang yang miskin kemudian datang ke dukun dan menjadi kaya dan ini
bisa. Tetapi kalau keubahan hidup misalnya dari suka berdusta
kemudian menjadi jujur, ini betul-betul menuju ke Yerusalem Baru.Apa
buktinya kalau perjalanan hidup kita menuju ke Yerusalem Baru?
Buktinya kita mengalami pembaharuan dan pembaharuan apa untuk menuju
Yerusalem Baru => Wahyu
21 : 11,
Kota itu
penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang
paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti
kristal.
Inilah Yerusalem Baru
yang jernih seperti kristal, artinya, sekarang kepada kita yaitu
kita harus tampil/kita dibaharui harus jernih seperti kristal yaitu
kita harus:
- transparan
- jujur
terutama soal pengajaran/soal TUHAN = kalau benar, maka kita harus
katakan benar, ya, ya, tidak, tidak. Jangan berkata benar ?tetapi,
tidak benar ?namun, sebab itu adalah ular sehingga bukan kota
Yerusalem Baru, tetapi Babel. Kalau ya, kita harus katakan ya,
tidak, kita harus mengatakan tidak dalam segala hal terutama soal
pengajaran/soal TUHAN => inilah Takhta TUHAN/Yerusalem Baru
- iman
yang tulus ikhlas, tidak ada keragu-raguan, betul-betul transparan
= jujur dan percaya => ini sedang menuju kota Yerusalem Baru.
Pastikan itu, tetapi kalau kita ragu-ragu, kita akan tenggelam
seperti Petrus yang begitu ia bimbang/ragu, ia tenggelam. Itu
sebabnya harus iman/percaya yang tulus ikhlas. Memang untuk menuju
kota Yerusalem Baru, kita akan dihantam oleh:
- kebusukan
(bagaikan Lazarus yang sudah empat hari mati) yang menghadang kita
dan juga
- dicegah
oleh maut/kebusukan bagaikan Lazarus yang sudah mati empat hari
tetapi dilawan dengan jujur dan percaya dengan tulus ikhlas.
Sehingga mujizat rohani terjadi, kita diubahkan maka mujizat
jasmani pasti terjadi dan ini sangat mudah sebab setan saja dapat
melakukan
Lazarus
sudah empat hari mati dan ini bagaikan buluh yang tidak terkulai lagi
tetapi sudah patah dan juga bagaikan sumbu yang sudah padam =>
sudah gelap, mau di apakan lagi. Tetapi kalau masih ada sinar
kemuliaan TUHAN akan mengubahkan kita menjadi jujur dan percaya
dengan tulus ikhlas maka akan terjadi mujizat secara rohani dan
mujizat secara jasmani juga pasti akan terjadi.
Yohanes
11 : 39, 40,
39.
Kata
Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal
itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat
hari ia mati."
40.
Jawab
Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya
engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Mau
tidak jujur, diperintahkan untuk mengangkat batu, tetapi Lazarus
sudah empat hari mati sehingga berbau busuk => jangan!! Sebab
nanti akan merasa malu = tidak jujur. Marta mau menyembunyikan
sesuatu, sehingga ia tidak jujur dan juga tidak percaya, ia mau
menutupi apa yang berbau busuk. Kita jangan melakukan seperti yang
dilakukan oleh Marta, tetapi kita mengakui:
- segala
yang sudah busuk
- segala
yang gagal dll. Mari kita akui dan
- jujur
dan percaya = iman yang tulus ikhlas. Lazarus yang sudah mati,
dibangkitkan kembali =
- apa
yang mustahil menjadi tidak mustahil = apa yang mustahil, menjadi
tidak mustahil
- apa
yang sudah busuk menjadi indah pada waktunya
Semuanya
kita serahkan kepada TUHAN dengan memandang TUHAN, Dia Imam
Besar/Gembala Agung; apa-pun yang kita alami, kita serahkan dan
pandang Dia dan Dia akan mengadakan mujizat. Sampai terakhir nanti,
jika TUHAN datang kembali kedua kalinya, maka kita betul-betul
diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia sehingga kita dapat terangkat
diawan-awan yang permai dan memandang Dia Muka dengan muka
selama-lamanya sampai nanti di Takhta TUHAN dan duduk bersanding
dengan TUHAN di Takhta-Nya selama-lamanya. Semoga kita dapat
mengerti.
Memang
perjalanan rohani kita menuju kota Yerusalem Baru dihadapkan dengan
Lazarus =>
- kesulitan
- kemustahilan
- kebusukan
- malu
dan lain sebagainya yang tidak baik itu. Tetapi kita hadapi dengan
Semua
ini adalah sinar kemuliaan TUHAN dari Yerusalem Baru. Mari! Kita
hanya memandang Dia saja dan TUHAN menolong kita semuanya.
TUHAN
memberkati.1