Kita
masih tetap berada di dalam kitab Wahyu 2: 11 yang berbicara tentang
sidang jemaat di Smyrna.
Wahyu 2: 11,
Siapa bertelinga hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa
menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."
Ini
janji TUHAN kepada sidang jemaat di Smyrna =>
Barangsiapa
menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."
Kematian yang kedua = neraka/lautan api dan belerang.
Di
dalam kitab
Wahyu 20: 14,
=> inilah kematian yang kedua, itulah lautan api dan
belerang/neraka.
Lalu
maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah
kematian yang kedua: lautan api.
Di
dalam
Wahyu 21: 8,
Tetapi orang-orang penakut,
orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang
pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir,
penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat
bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan
belerang; inilah kematian yang kedua." lautan api dan
belerang = neraka untuk selama-lamanya. Barangsiapa menang, ia tidak
akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua = dia tidak akan
masuk ke dalam neraka.
Menang
atas apa? Menang atas maut. Jadi, jika kita menang atas kematian/atas
maut, maka kita tidak akan menderita apa-apa = tidak masuk ke dalam
neraka, tetapi masuk ke dalam kerajaan surga yang kekal. Hanya ada
dua, kalau tidak masuk ke dalam neraka, maka akan masuk ke dalam
surga untuk selama-lamanya.
1
Korintus 15: 55-58,
55.
Hai maut di manakah
kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
56.
Sengat maut ialah dosa dan
kuasa dosa ialah hukum Taurat
57.
Tetapi syukur kepada Allah
yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus
Tuhan kita.
58.
Karena itu, saudara-saudaraku
yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu
dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan
dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
ALLAH
Yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh YESUS Kristus TUHAN
kita = menang atas maut.
Jadi
ini, ada tiga bukti bahwa kita menang atas maut:
- berdirilah
teguh dan jangan goyah, => 1
Korintus 16: 13,
berjaga-jagalah!
Berdirilah dengan teguh dalam iman! bersikaplah sebagai laki-laki!
Dan tetap kuat! Artinya berdiri teguh
dalam iman =
kebenaran.
Praktek
sehari-hari dari berdiri teguh dalam iman yaitu:
- tetap
hidup di dalam kebenaran apa-pun risiko yang kita hadapi di
hari-hari ini.
Seumpama di dalam pekerjaan, kita diminta untuk berbuat yang tidak
benar, kita menolak sekali-pun risikonya kita akan dipecat atau di
phk, tetapi kita tetap hidup di dalam kebenaran apa-pun risiko yang
kita hadapi dihari-hari ini. Berdiri teguh di dalam iman itu bukan
hanya ucapan saja, tetapi prakteknya => baru digoda sedikit
untuk melakukan korupsi, kita sudah tidak kuat atau baru digoda
untuk menyontek di sekolah, kita sudah tidak kuat lagi => tidak
berdiri teguh.
- 2
Tesalonika 2: 15,
Sebab itu,
berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu
terima dari kami, baik secara lisan, mau-pun secara
tertulis.
berdirilah teguh dan berpeganglah pada
ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami
= berpegang teguh pada Firman pengajaran
yang benar dan taat dengar-dengaran.
Firman pengajaran yang benar itu
tertulis di dalam alkitab dan di ilhamkan oleh TUHAN = dibukakan
rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain. Bukan
ayat yang diterangkan dengan lawakan atau diterangkan dengan
pengetahuan tetapi diterangkan dengan ayat.
Kita menang atas
maut dengan bukti pertama
yaitu kita berdiri teguh/jangan goyah = berdiri teguh dalam iman
dengan praktek kita tetap hidup benar apa-pun risiko yang harus
kita hadapi => secara pribadi benar, k.t.p benar, s.i.m benar,
pekerjaan benar, sekolah benar, kuliah benar, nikah juga benar,
ibadah benar apa-pun risiko yang harus kita hadapi.
Bukti
kedua, kita berpegang teguh pada Firman
pengajaran yang benar dengan praktek kita taat dengar-dengaran.
Pengajaran yang benar itu ada di dalam alkitab seperti yang
dikatakan oleh YESUS kepada setan waktu IA dicobai => ada
tertulis, ada tertulis => luar biasa. Kalau Firman itu tertulis
di dalam alkitab, kita jangan ragu sebab ada kuasa untuk
mengalahkan setan. Semoga kita dapat mengerti.
Kemudian
disebutkan berpeganglah
pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami. Dari kami
=
dari rasul Paulus/dari hamba TUHAN dan
ini bukanlah suatu kesombongan tetapi suatu keyakinan penuh atas
kebenaran Firman ALLAH (kebenaran ini bukanlah kebenaran sendiri)
dan juga suatu ketegasan sebab banyak ajaran-ajaran yang
lain/racun/yang palsu/yang menyesatkan yang mematikan rohani. Jadi,
rasul Paulus menegaskan => yang kamu terima dari kami sebab dia
yakin apa yang diberitakan itu benar dan suatu ketegasan sebab
banyak ajaran-ajaran lain yang palsu yang meracuni/mematikan
kerohanian kita. Semoga kita dapat mengerti.
Kemudian
bagaimana prosesnya jika kita mau berpegang teguh pada pengajaran
yang benar dan dapat taat dengar-dengaran? Dimulai dari:
- Mendengar
terlebih dahulu yaitu mendengar dan dengar-dengaran dengan proses
kita harus
mendengar Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus (dan
ini yang penting) dengan sungguh-sungguh sampai kita dapat mengerti
baik yang disampaikan secara lisan mau-pun secara tertulis.
Rasul Paulus selalu menulis
surat-surat; di dalam kitab Wahyu, TUHAN memerintahkan kepada rasul
Yohanes => tulislah kepada ketujuh sidang jemaat. Setelah kita
dapat mengerti, maka kita percaya sehingga menjadi iman yang teguh
di dalam hati dan yakin barulah kita dapat mempraktekannya. Usia,
kepandaian dllnya tidaklah penting, yang penting apakah ada urapan
dari Roh.Kudus untuk Firman TUHAN; kalau untuk matematika memang
diperlukan kepandaian.
Iman yang teguh itu berarti tidak
memberi kesempatan satu kali-pun untuk mendengarkan ajaran yang
lain. Firman pengajaran yang benar itulah
Pribadi YESUS. Inilah awal dari keteguhan, sebab kalau kita sudah
mendengarkan ajaran yang lain, maka keimanan kita dapat menjadi
goyah dan ini dapat kita pelajari di dalam kitab Kejadian. Hawa
hanya satu kali mendengarkan suara ular; ia berdialog dengan ular
sehingga Hawa kehilangan Firdaus dan harus diusir ke dalam dunia.
Itu sebabnya telinga itu sangat menentukan/iman yang teguh
menentukan apa yang hendak kita katakan. Semoga kita dapat
mengerti. Sesudah kita percaya dan yakin, maka proses selanjutnya
- Roh
Kudus menolong kita untuk mempraktekan
Firman pengajaran yaitu taat
dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar. Semoga kita
dapat mengerti.
Hasilnya:
Matius 7: 24,
25,
24.
"Setiap
orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama
dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas
batu.
25.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda
rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas
batu.
- Kalau
kita taat dengar-dengaran, maka kita
dipakai di dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus di atas dasar
Batu Karang YESUS
= YESUS
sebagai Kepala.
Sehingga:
- kita
dapat tahan uji menghadapi segala pencobaan
- tidak
rubuh
- tetap
kokoh sampai TUHAN YESUS datang kembali
- nikah
rumah tangga kita juga tetap kokoh. Tubuh Kristus itu dimulai dari
rumah tangga dan Tubuh Kristus itu juga
- di
dalam penggembalaan. Kalau seorang gembala itu berpegang teguh
pada Firman dan juga taat = hidup benar. Maka penggembalaan itu
tetap kokoh/tidak pernah rusak. Saya mohon maaf jika kesaksian ini
di anggap sombong => waktu alm pdt Pong meninggal dunia tahun
2002, saya bertahan pada persekutuan dan pengajaran yang benar,
maka ada celaan, juga dari orang dalam yang mengatakan sebentar
lagi gereja di Malang ini akan ambruk => saya diam saja sebab
prinsip saya itu, jika saya benar, hidup benar, nikah benar dan
juga pengajaran yang disampaikan juga benar, maka akan ada Batu
Karang YESUS. Ternyata di Malang itu TUHAN tambahkan dengan lantai
tiga => tidak roboh, bahkan bertambah dengan satu lantai lagi.
Kalau dianggap sombong, maka saya minta ampun; tetapi ini
merupakan suatu kesaksian/suatu keteguhan yang sungguh-sungguh dan
kita tidak perlu merasa takut. Demikian juga dengan di jalan W.R.
Supratman Surabaya, juga ada suara-suara yang mengatakan akan
ditutup => tetapi saya membiarkan saja, sebab kalau bukan dari
TUHAN, akan ditutup. Dan sampai hari ini, masih ada kemurahan Hati
TUHAN dan tidak ditutup. Yang penting kita berpegang teguh pada
pengajaran yang benar, taat dengar-dengaran dan juga hidup benar =
mendirikan pembangunan Tubuh Kristus di atas Batu Karang YESUS =
YESUS sebagai Kepala Yang bertanggung jawab semuanya, sehingga:
- kita
dapat tahan uji/tidak rubuh oleh pencobaan apa-pun oleh tiga
macam pencobaan yaitu hujan, angin, dan juga dengan banjir = oleh
setan tri tunggal, tetapi kita tidak rubuh sampai kedatangan
YESUS kembali
- nikah
rumah tangga kita juga kokoh/tidak goncang oleh isue-isue
- juga
di dalam penggembalaan, kita kokoh sampai di
- antar
penggembalaan = persekutuan kita kokoh sampai kita menjadi Tubuh
yang sempurna. Persekutuan yang kokoh itu bukan dari memiliki
uang yang banyak tetapi kalau ada pengajaran yang benar sehingga
kita dapat hidup benar dan kita mempraktekan => 'siapa yang
mendengarkan perkataan-Ku dan melakukannya. Semoga kita dapat
mengerti.
- Matius
7: 21,
Bukan
setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke
dalam kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku
yang di sorga.
Kalau kita
taat dengar-dengaran, maka pintu
surga akan terbuka dan kita akan masuk ke dalam kerajaan surga yang
kekal.
Kita masuk dalam suasana surga
sekarang ini ditangah dunia yang
sudah terkutuk ini = pintu surga terbuka. Semoga kita dapat
mengerti.
- 1
Korintus 15: 58,
giatlah
selalu dalam pekerjaan Tuhan!
inilah menang atas maut. Saya akan memberikan arti yang lain yaitu
giat/aktif selalu di dalam ibadah pelayanan sesuai dengan jabatan
pelayanan dari TUHAN/yang TUHAN percayakan kepada kita. Apa saja
yang dipercayakan oleh TUHAN. Ada pelayanan yang tidak kelihatan
seperti team doa, juga ada yang membersihkan gedung gereja yang
tidak kelihatan => saudara belum datang, ada yang membersihkan
demikian juga di saat saudara pulang juga dibersihkan lagi. Juga ada
yang menyanyi, ada yang menjadi gembala, semua ini sesuai dengan
jabatan dan kita harus selalu giat/aktif.
2
Korintus 3: 5-8,
5.
Dengan
diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu
seolah-olah pekerjaan kami sendiri: tidak, kesanggupan kami adalah
pekerjaan Allah.
6.
Ialah
membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu
perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi
dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh
menghidupkan.
7.
Pelayanan
yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh
batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia
diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu
cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya.
Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian
8.
betapa
lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh!
Jadi,
ada dua macam pelayanan:
- Musa
=> pelayanan perjanjian lama/taurat, yang mengandalkan kekuatan
daging = siapa yang mengerjakan, maka kehidupan itu yang
mendapatkan hasilnya, sedangkan yang tidak mengerjakan, akan di
hukum. Dan TUHAN mengatakan: tidak ada seorangpun yang mampu
menggenapkan seluruh hukum taurat dan ini berarti semuanya akan
binasa. Inilah taurat yang menuju kepada kematian secara jasmani.
Untuk sekarang kalau kita melayani pekerjaan TUHAN dengan
menggunakan kekuatan daging; contohnya seperti saya yang sudah
sering berkhotbah sebab sudah dua puluh dua tahu saya sudah menjadi
seorang gembala sehingga saya tenang-tenang saja kemudian
tidur-tiduran => tidak perlu persiapan sebab semuanya sudah
biasa saya lakukan, akhirnya kerohanian saya dapat menjadi
kering/mati rohani sampai binasa. Semoga kita dapat mengerti.
- Pelayanan
perjanjian baru = pelayanan Roh yang mengandalkan kekuatan
Roh.Kudus/urapan Roh.Kudus sehingga akan menuju kepada
kemuliaan/hidup kekal = tidak binasa. Itu sebabnya, anak-anak kecil
dibiarkan untuk mendengarkan Firman sebab ada Roh.Kudus; dan saya
yakin sebab guru dan gembala saya mengatakan 'kalau anak kecil
belum dapat menerima Firman, maka anak itu dapat menerima melalui
pori-porinya. Roh Kudus dapat bekerja lewat apa-pun. Semoga kita
dapat mengerti.
Imamat
21: 12,
Janganlah ia
keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilang-garnya kekudusan
tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang
menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya. Akulah
Tuhan.
Tidak boleh keluar dari
tempat kudus, supaya ia disucikan dan diurapi. Dulu, di jaman
perjanjian lama/taurat, seorang imam harus berada di tempat
kudus/ruangan suci. Dulu, Musa naik ke gunung Sinai dan TUHAN
perlihatkan kerajaan surga dan ia diperintahkan oleh TUHAN untuk
membuat kerajaan surga di bumi agar supaya bangsa Israel beribadah
dan melayani TUHAN seperti di surga (di bumi, tetapi seperti di
surga) namanya tabernakel. Kerajaan surga di bumi ini namanya
tabernakel/kemah suci (Kel 25-Kel 40).
Kemah suci ini
memiliki halaman, ruang suci dan ruang maha suci yang hanya imam
besar yang diperbolehkan masuk, sedangkan bagi imam-imam sesudah di-
halaman harus berada di dalam ruangan suci secara jasmani/tabernakel
secara jasmani yang dibangun oleh Musa supaya mereka mengalami
penyucian/hidup di dalam kesucian dan urapan Roh.Kudus. Dulu,
imam-imam harus tinggal di dalam ruangan suci = tidak boleh keluar;
begitu mereka keluar, mereka akan mati. Inilah hukum taurat. Semoga
kita dapat mengerti.
Sekarang di dalam perjanjian baru dalam
arti rohani, sebab tabernakel yang dibangun oleh Musa sudah hancur
semuanya. Dalam perjanjian baru/sekarang merupakan penggenapan dari
pelayanan perjanjian lama/taurat, maka seorang imam/pelayan TUHAN
juga harus berada di dalam ruangan suci/tabernakel secara rohani =
berada di dalam kandang penggembalaan.
Sekarang ini, ruangan suci = kandang penggembalaan.
Ada
tiga macam alat di dalam ruangan suci, yang untuk sekarang adalah
ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok yaitu:
- Pelita
emas => ketekunan di dalam ibadah umum/ibadah raya = persekutuan
dengan ALLAH Roh Kudus di dalam karunia-karunia (ada nyanyian dan
juga ada kesaksian-kesaksian)
- Meja
roti sajian => ketekunan di dalam ibadah pendalaman alkitab
disertai perjamuan suci = persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam
Firman pengajaran dan Korban Kristus
- Mezbah
dupa emas => ketekunan di dalam ibadah doa penyembahan =
persekutuan dengan ALLAH Bapa di dalam kasih
Jadi
lengkap, ketika Petrus ditanya oleh TUHAN sebanyak tiga kali =>
adakah engkau mengasihi Aku? Gembalakanlah domba-domba-Ku. Inilah
ketekunan di dalam tiga macam ibadah pokok. Manusia ini terdiri dari
tubuh, jiwa dan roh; ALLAH terdiri dari ALLAH Tri Tunggal yaitu
ALLAH Bapa, Anak dan Roh Kudus => jadi, klop.
Di dalam
kandang penggembalaan, maka tubuh, jiwa dan roh imam-imam disucikan
secara intensif oleh ALLAH Tri Tunggal sehingga imam-imam hidup di
dalam kesucian dan diurapi oleh Roh.Kudus. Ini merupakan kekuatan
dari imam-imam/pelayan TUHAN => suci terlebih dahulu, baru
diurapi dengan urapan Roh.Kudus.
Pelayanan untuk pekerjaan
TUHAN tidak tergantung pada kepandaian dllnya, sebab kalau
tergantung pada kepandaian, maka TUHAN tidak adil, tetapi bergantung
pada kesucian dan juga pada urapan Roh.Kudus. Semakin disucikan,
maka urapan Roh.Kudus akan semakin kuat dan kita akan semakin
dipakai oleh TUHAN dan juga semakin diberkati. Itu sebabnya, mari!
Kita tinggal di dalam ruangan suci = ketekunan di dalam tiga macam
ibadah pokok. Kita tidak rugi sebab TUHAN tidak pernah menipu kita.
Semoga kita dapat mengerti.
Sekarang,
tanda dari pelayanan Roh yaitu:
- 2
Korintus 4: 1,
Oleh
kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami
tidak tawar hati.
Tidak
tawar hati
=
- Tidak
kecewa sekali-pun tidak berhasil
- Tidak
bangga pada sesuatu tetapi selalu mengucap syukur kepada TUHAN.
Dulu, ketika saya diijinkan masuk sekolah alkitab, TUHAN ijinkan
saya tidak makan dllnya, saat itu saya merasa kecewa, tetapi
beruntung, TUHAN tolong. Saya hanya merasa kecewa sebentar saja,
sebab sesudah itu TUHAN tolong; kalau saya terus merasa kecewa,
maka saya akan habis sebab itu bukanlah Roh tetapi daging.
- Tidak
meninggalkan TUHAN.
- Kolose
4: 17,
Dan
sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayanan yang
kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya.
Menjalankan
pelayanan dari TUHAN sepenuhnya, artinya tetap
setia
berkobar-kobar dalam pelayanan sesuai dengan jabatan pelayanan yang
TUHAN percayakan kepada kita sampai garis akhir.
Sampai
garis akhir:
- Sampai
meninggal dunia atau
- Sampai
kedatangan YESUS Yang kedua kalinya
Hasilnya:
2 Petrus 1:
10, 11,
10.
Karena
itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya
panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu
melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
11.
Dengan
demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki
Kerajaan kekal yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus
Kristus.
Kalau kita
dikaruniakan hak penuh = kita mendapatkan tiket untuk masuk dalam
kerajaan yang kekal. Jadi hasilnya adalah pintu
surga terbuka. Kita memiliki hak penuh
untuk masuk ke dalam surga dan neraka tidak dapat berbuat apa-apa.
Untuk sekarang kita mengalami suasana surga ditengah dunia yang
sudah terkutuk; dunia sekarang ini penuh dengan
- letih
lesu,
- beban
berat
- duri-duri
- kepedihan
Sehingga
semua manusia sudah mengeluh, tetapi kalau kita sungguh-sungguh
sudah menjalankan pelayanan sepenuh, maka kita:
- tidak
kecewa
- tetap
setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir, dan, pintu surga
terbuka, kita mengalami suasana kerajaan surga sampai kita
mendapatkan hak penuh untuk masuk kerajaan surga
selama-lamanya/tidak menderita oleh kematian yang kedua. Semoga
kita dapat mengerti.
Jadi,
yang pertama
berdiri teguh di dalam iman =>
- kita
pertahankan hidup dalam kebenaran
- pegang
teguh pengajaran dan kita praktekan sehingga
- kita
menjadi taat dengar-dengaran. Ini sudah cukup sehingga kita di
bangun di atas batu karang dan nikah kita menjadi kokoh, tidak akan
tergoda dan juga terus di dalam penggembalaan sehingga pintu surga
terbuka bagi kita.
Yang
kedua
pelayanan yang sungguh-sungguh.
- dalam
persekutuan dengan TUHAN, maka
jerih payahmu tidaklah sia-sia.
Sehebat apa-pun jerih payah di dunia ini, semuanya sia-sia. Mau jadi
apa saja sia-sia, sampai menjadi seorang presiden-pun sia-sia sebab
semuanya itu hanya sampai di liang kubur => jerih payah di dunia
ini paling maksimal hanya sampai di liang kubur atau sudah pensiun
terlebih dahulu. Hanya ada satu jerih payah yang tidak sia-sia dan
kekal sampai di surga itulah ibadah
pelayanan kepada TUHAN
tetapi celakanya justru satu-satunya ini diremehkan oleh orang
Kristen.
Seandainya kita mau pergi kuliah sekali-pun hujan
atau ada apa-pun, kita tetap pergi apalagi harus menghadapi ujian.
Tetapi kalau untuk pergi beribadah, baru mendengar bunyi guntur
saja, kita sudah mempunyai banyak alasan. Padahal yang diremehkan
ini yang merupakan satu-satunya yang dapat sampai ke tahta surga,
sedangkan hal lain yang kita banggakan paling maksimal hanya sampai
di liang kubur. Ini berarti bukan tidak boleh kuliah atau kerja =>
tidak!! Kuliah dan kerja yang keras tetapi kita harus ingat bahwa
yang mencapai surga itu hanyalah ibadah pelayanan; itu sebabnya kita
harus mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara
apa-pun yang ada di dunia ini. Semoga kita dapat mengerti.
Markus
10: 28-30,
28.
Berkatalah
Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu
dan mengikut Engkau!"
29.
Jawab
Yesus "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena
Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki
atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau
ladangnya,
30.
orang itu
sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali
lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan
ladang, sekali-pun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman
yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
Jadi,
di dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN, kita menerima upah yang
dobel, itu sebabnya kita jangan takut sebab TUHAN tidak menipu
kita.
Kita menerima upah yang dobel yang pertama adalah upah
seratus kali lipat => kita jangan
menghitung-hitung dan mengatakan saya meninggalkan satu rumah, nanti
akan mendapatkan seratus rumah/seratus kali, sehingga banyak orang
yang mau menjadi seorang hamba TUHAN, bukan seperti ini. Nanti akan
kita pelajari arti yang sesungguhnya.
Dan akan ditambah
dengan upah hidup kekal di surga selamanya.
Inilah menang atas maut/kematian kedua tidak dapat menjamah kita.
Syarat agar
kita mendapatkan upah seratus kali lipat ditambah dengan upah hidup
kekal di surga:
- kita
harus memiliki angka seratus =>
seratus adalah sepuluh kali sepuluh. Kalau kita ingat akan angka
sepuluh, maka itu adalah sepuluh hukum ALLAH yang berkaitan dengan
Firman ALLAH. Jadi sepuluh kali sepuluh (10 10),
sepuluh yang pertama
= mendengar hukum ALLAH/mendengar Firman, sedangkan sepuluh
yang kedua = dengar-dengaran pada Firman =>
inilah ukuran melayani TUHAN => taat dengar-dengaran/harus
memiliki angka seratus.
Jadi, pelayanan yang benar, harus
didorong oleh pengajaran yang benar dan juga taat dengar-dengaran
kepada Firman pengajaran yang benar. Seandainya ada orang yang mau
melayani kita, tetapi ia tidak taat; sebagai contoh: kita sudah
merasa sangat haus, kemudian kita meminta orang itu untuk
mengambilkan air minum. Tetapi karena orang itu merasa bahwa harga
air minum itu murah, maka ia membelikan laptop karena harganya
mahal. Kalau tidak taat, maka tidak akan bisa melayani, apalagi
pelayanan Tubuh. Bukan pandai/bodoh, bukan kaya/miskin untuk
melayani, tetapi taat dan dengar-dengaran. Semoga kita dapat
mengerti.
- harus
disertai dengan pelbagai penganiayaan/sengsara.
Kita hendak melayani itu harus
disertai sengsara = rela mengalami sengsara dan aniaya karena
YESUS. Jika kita tidak rela sengsara, maka
kita tidak dapat melayani.
Angka
seratus => kita harus taat, diperintah apa saja, kita selalu
mengatakan 'ya TUHAN, ya Abba, ya Bapa'
harus
ada tanda salib/sengsara karena
YESUS.
Untuk apa kita harus sengsara?
1 Petrus 4: 12, 14,
12.
Saudara-saudara
yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar
biasa terjadi atas kamu
14.Berbahagialah
kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Kalau
kita rela mengalami sengsara daging bersama YESUS atau istilahnya
percikkan darah, maka kita akan menerima Roh kemuliaan/Roh Kudus
- yang
membuat kita merasa berbahagia di tengah penderitaan.
- membuat
kita (bagaikan nyala api) setia dan berkobar-kobar dalam ibadah
pelayanan sampai garis akhir = sampai meninggal dunia atau sampai
TUHAN datang kembali kedua kalinya.
Jadi,
pelayanan yang benar/jerih payah yang tidak sia-sia ditandai
dengan:
- taat
(ukuran seratus)
- setia
(rela mengalami aniaya bersama YESUS). Jadi, inilah ukuran dari
Roh.Kudus/Roh Kemuliaan yang membuat kita merasa berbahagia
ditengah penderitaan dan juga dapat membuat kita setia dan
berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis
akhir. Jika kita melayani dengan taat dan setia = jerih payahmu
tidak sia-sia.
Wahyu
3: 7, 8,
7.
"Dan
tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari
Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia
membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada
yang dapat membuka.
8.Aku
tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu,
yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu
tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak
menyangkal nama-Ku.
Kalau kita
taat dan setia, maka kita mendapatkan kunci Daud.
Engkau menuruti
Firman-Ku = taat dengar-dengaran = angka seratus (10 10)
Sekali-pun
sengsara/mau menderita apa saja, kita tetap setia dan berkobar-kobar
dalam ibadah pelayanan sehingga kita diberi kunci Daud = TUHAN
mempercayakan kunci Daud kepada kita untuk membuka
pintu-pintu.
Kunci Daud = kemurahan dan kebajikan TUHAN.
Di
dalam kitab Mazmur 23: 6 yang merupakan pasal penggembalaan. Daud
mengakui => kemurahan dan kebajikan TUHAN mengikuti aku seumur
hidupku. Bukan kehebatan, sebab Daud jika dibandingkan dengan
kakak-kakaknya sangat jauh perbedaannya => kakak-kakaknya itu
belajar cara berperang dllnya, sehingga mereka cocok untuk menjadi
raja. Sedangkan Daud hanya menggembalakan dua/tiga ekor domba =>
menjadi seorang gembala di desa bagaimana hendak menjadi raja?
Tetapi ada kunci dari TUHAN yaitu kemurahan dan kebajikan TUHAN; ini
di dapat dalam penggembalaan. Taat dan setia, maka ada kunci
Daud.
Kemurahan dan kebajikan TUHAN, mengikuti aku seumur
hidupku = langkah-langkah kemurahan dan kebajikan TUHAN = setiap
detak jantung kita ada kemurahan dan kebajikan TUHAN sehingga
terjadi mujizat-mujizat. Saya selalu mengingatkan diri sendiri, jika
ada sesuatu, maka tarik nafas (kalau menjadi sombong, tarik nafas
kemudian dihembuskan kembali = masih ada kemurahan dan kebajikan
TUHAN sehingga kita tidak dapat menjadi sombong). Seandainya kita
menarik nafas, kemudian tidak dapat dihembuskan kembali, apakah kita
mau menjadi sombong? Demikian juga, jika kita mau merasa kecewa
dengan keadaan kita, tarik nafas dan hembuskan lagi. Hidup kita
hanya itu saja => detak jantung kita hanyalah kemurahan dan
kebajikan TUHAN/kunci Daud.
Kegunaan
dari kunci Daud:
- Ulangan
11: 13, 14,
13.
Jika
kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan
beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap
jiwamu,
14.
maka ia
akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan
hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu
dan minyakmu.
ay 13.
Sungguh-sungguh mendengarkan perintah = taat.
Beribadah
kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu =
setia.
ay
14. Memberikan hujan untuk tanahmu = pintu langit terbuka.
Taat
dan setia = kunci Daud sehingga pintu langit terbuka. Jadi nomor
satu kegunaan dari kunci berkat TUHAN kepada kita yaitu berkat
pemeliharaan hidup secara jasmani sampai tak kan kekurangan =
berkelimpahan sampai mengucap syukur kepada TUHAN. Kunci Daud adalah
membukakan pintu
langit untuk mencurahkan berkat-berkat
dan ini sudah dialami oleh raja Daud.
Raja Daud tidak
mengatakan karena aku seorang raja, aku tak kan kekurangan =>
tidak!! Daud mengakui sejak ia masih memiliki dua tiga ekor domba
dan ia diperintahkan oleh kakak-kakaknya untuk kembali ke
penggembalaanmu yang hanya dua/tiga ekor domba itu, sampai-pun ia
menjadi raja => tidak persoalan!! Sebab TUHAN adalah Gembalaku,
tak kan kekurangan aku.
Jadi raja Daud dimulai dari hanya
memiliki dua tiga ekor domba, ia dipelihara oleh TUHAN sampai-pun ia
menjadi seorang gembala, tetap sama/tetap tidak kekurangan. Jadi
bukan profesinya yang memelihara kita sebab profesi hanyalah sarana,
tetapi TUHANlah Gembala Agung/kemurahan dan kebajikan TUHAN yang
menurunkan hujan berkat kepada kita.
Mari!! Kita jangan
sombong karena kita memiliki profesi yang hebat, kalau TUHAN tidak
menurunkan hujan, maka akan kering. Dan juga kita jangan merasa
minder sebab kita hanya memiliki gaji yang sedikit, sebab kalau
TUHAN membuka pintu langit, maka akan ada hujan berkat. Semoga kita
dapat mengerti.
Juga berkat secara rohani untuk memberkati
kerohanian kita supaya kita tetap hidup benar di dalam TUHAN. juga
hidup nikah dan rumah tangga kita supaya ada anggur baru/kebahagiaan
di dalam TUHAN. Inilah pemeliharaan TUHAN, ada anggur, ada gandum.
- membuka
pintu kemenangan. Daud melawan
Goliat (mana bisa? kalau secara manusia ia akan hancur dan mati
sebab akan diinjak-injak), tetapi kemurahan dan kebajikan TUHAN yang
memberikan kemenangan = menyelesaikan segala masalah yang
mustahil-pun bagi kita, kemurahan dan kebajikan TUHAN mampu
menyelesaikannya.
- membuka
pintu pengangkatan kepada kita
= keberhasilan.
Daud dari penjaga domba dapat menjadi
seorang raja => ini sesuatu yang mustahil tetapi kemurahan dan
kebajikan TUHAN sanggup memberikan masa depan yang berhasil indah
pada waktuNya. Dari seorang penjaga domba tetapi dapat menjadi
seorang raja, ini yang tidak dapat dipikirkan secara logika tetapi
TUHAN sanggup memberikan.
Bagi
kaum muda, mari!
- Menang
atas maut = berdiri teguh di dalam iman = hidup benar/berpegang
teguh di dalam pengajaran yang benar, taati sehingga kita menjadi
kokoh di dalam TUHAN. Selalu melayani TUHAN dengan sungguh-sungguh
sehingga
- Jerih
payahmu tidak sia-sia = layani TUHAN dengan ketaatan dan
kesungguhan, sehingga jerih payahmu tidak sia-sia. Sekali-pun
kekuatan kita tidak seberapa, tetapi kemurahan dan kebajikan TUHAN
lebih besar dari apa-pun.
- Goliath-pun
dikalahkan = memberi masa depan yang indah = kita diangkat dan
dipakai/ada pemakaian TUHAN untuk pembangunan Tubuh Kristus. Jadi,
kalau kita dipakai itu bukan disiksa tetapi kita diangkat.
Pengangkatan pelayanan/melayani TUHAN itu bersamaan dengan
pengangkatan masa depan.
- Tetapi
Daud yang hanyalah seorang manusia daging, juga pernah jatuh dengan
Betseba = pengangkatan dari cacat cela/kejatuhan. Inilah kemurahan
dan kebajikan TUHAN.
Kalau
saya bertanya => siapa yang tidak pernah berbuat dosa? Saya-pun
masih
berbuat
dosa. Itulah sebabnya kita masih membutuhkan kemurahan dan kebajikan
TUHAN, sebab kalau tidak ada kemurahan dan kebajikan TUHAN =>
begitu Daud jatuh dengan Betseba, maka ia harus dirajam dengan batu
sebab berzinah dan mati, tetapi untung masih ada kemurahan dan
kebajikan TUHAN = pengangkatan.
Pengangkatan
= keubahan hidup. Pengangkatan dari manusia berdosa menjadi manusia
yang berkenan kepada TUHAN. Inilah keubahan hidup = pembaharuan
menjadi hati yang lembut = suka mengampuni. Daud itu hatinya
lembut/suka mengampuni, itu sebabnya di saat ia jatuh, maka ia juga
diampuni oleh TUHAN.
Sama
juga dengan Saul, berapa kali Saul itu diampuni? Dua kali. Yang pasti
Saul itu mati => satu kali di saat ia tidur dan satu kali di saat
ia membuang hajat, tinggal ditikam tetapi ia masih diampuni. Demikian
juga dengan Daud di saat ia menerima teguran dari nabi Nathan =>
itulah kamu!!. Mungkin kalau raja lain, akan mengamuk seperti Herodes
ketika ia ditegur => tidak halal mengambil Herodias istri
saudaramu Filipus, langsung nabi Yohanes di masukkan ke dalam
penjara. Tetapi Daud ketika ditegur oleh nabi Nathan, ia segera
meminta ampun. Inilah pembaharuan.
Pembaharuan/keubahan
hidup itu dimulai dari kita dapat mengaku, siapa-pun kita, raja-pun
harus mengaku segala dosa kita, mengaku segala kegagalan kita. Ini
yang menentukan, apakah kita terangkat atau kita dihempaskan dan
tenggelam di dalam lautan api belerang. Mulut mengaku, jika mulut
dapat mengaku dosa, dapat mengaku kegagalan-kegagalan kita dan
menyerahkan semuanya kepada TUHAN, maka mujizat akan terjadi. Dosa
dihapus, kita dibaharui sehingga mujizat secara rohani juga terjadi.
Pertolongan-pertolongan TUHAN nyata.
Langkah-langkah
mujizat sampai jika YESUS datang kembali kedua kali, kita akan
diubahkan menjadi sempurna seperti Dia sehingga kita layak menyambut
kedatangan-Nya kedua kali diawan-awan yang permai. Kita terangkat,
bukan tenggelam kedalam lautan api belerang, tetapi kita terangkat
sampai ke Tahta surga duduk bersanding dengan Dia untuk
selama-lamanya. Neraka tidak dapat menjamah kita sedikit-pun, tidak
dapat menyakiti sehingga kita tidak akan menderita sedikit-pun. Kita
berada dilembah apa saja, di lembah apa-pun, TUHAN masih sempat
mengangkat kita; itu sebabnya kita jangan sampai di lembah api dan
belerang.
TUHAN menolong kita semuanya.1