Kita
masih tetap membaca di dalam kitab Wahyu pasal 2 dan Wahyu pasal 3
yang di dalam susunan tabernakel menunjuk pada tujuh kali percikkan
darah di depan tabut perjanjian = tujuh surat yang ditujukan kepada
tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang sekarang menunujuk pada sidang
jemaat akhir jaman = penyucian terakhir yang TUHAN YESUS lakukan
kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir/sidang jemaat akhir jaman
supaya tidak bercacat cela/sempurna seperti Dia = menjadi Mempelai
Wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya Yang kedua.
Kita
membaca di dalam kitab
Wahyu 2 : 11,
Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa
menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."
Barangsiapa
menang => ini merupakan janji TUHAN kepada sidang jemaat di
Smyrna. Waktu yang lalu kita sudah mendengarkan ada tiga macam
kematian/maut yaitu:
- Kematian
secara jasmani/secara tubuh = meninggal dunia
- Kematian
secara rohani = mati di dalam dosa = berbuat dosa sehingga terpisah
dari TUHAN = kerohaniannya menjadi kering
- Kematian
yang kedua, itulah neraka untuk selama-lamanya.
Jika
selama hidup, kerohanian kita mati karena berbuat dosa/hidup dalam
dosa = terpisah dari TUHAN, maka kehidupan itu akan masuk ke dalam
kematian yang kedua/lautan api belerang = neraka untuk
selama-lamanya. Tetapi janji TUHAN kepada sidang jemaat di Smyrna
adalah
"barangsiapa menang, dia tidak akan menderita apa-apa
oleh kematian yang kedua".
Siapa
yang tidak masuk ke dalam kematian yang kedua?
Wahyu
20 : 6, Berbahagia
dan kuduslah ia yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu.
Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka
akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah
sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
Siapa
yang menang = kehidupan yang mendapatkan bagian dalam kebangkitan
yang pertama, sehingga kehidupan itu tidak mengalami kematian yang
kedua di neraka, tetapi mereka masuk ke dalam kerajaan seribu tahun
damai/mereka menjadi imam-imam dan raja-raja di dalam kerajaan seribu
tahun damai/Firdaus yang akan datang sampai nanti masuk ke Yerusalem
Baru/kerajaan surga untuk selama-lamanya.
Syarat
agar dapat masuk ke dalam kebangkitan yang pertama/kehidupan yang
menang =>
Roma 6 : 5,
Sebab jika kita telah menjadi
satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi
satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-nya.
Jika
kita mau mengalami kebangkitan, maka kita harus mengalami pengalaman
kematian dan kebangkitan bersama dengan YESUS =
mengalami keubahan
hidup. Semoga kita dapat mengerti.
1
Korintus 15 : 51, 52,
51.
Sesungguhnya aku menyatakan
kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita
semuanya akan diubahkan,
52.
dalam sekejap mata, pada
waktu bunyi nafiri yang terakhir, sebab nafiri akan berbunyi dan
orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat
binasa dan kita semua akan diubah.
ay
51, suatu rahasia berarti tidak semua orang mengetahui sampai-pun
orang Kristen seringkali tidak mengetahui, hamba TUHAN-pun tidak
mengetahui. Apa rahasianya? Kita tidak akan mati semuanya, berarti
ada yang mati dan juga ada yang hidup. Kita akan diubahkan =
pengalaman kematian dan kebangkitan.
Jadi,
ada dua peristiwa besar yang terjadi pada saat kebangkitan yang
pertama = pada saat kedatangan YESUS Yang kedua kali yaitu:
- orang
yang mati di dalam YESUS, artinya orang yang selama hidupnya
mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan bersama dengan YESUS =
mengalami keubahan hidup oleh bunyi sangkakala/Firman pengajaran
yang keras dan yang lebih tajam dari pedang bermata dua, maka
kehidupan itu akan dibangkitkan (sekali-pun mati dan dikubur) dalam
tubuh kemuliaan seperti YESUS.
- orang
yang hidup sampai kedatangan YESUS Yang kedua kali. Jadi, tidak
perlu meninggal dunia; kita berdoa, supaya kita yang masih hidup ini
diberikan panjang umur, siapa tahu kita dapat hidup sampai
kedatangan YESUS Yang kedua kali. Orang yang hidup sampai kedatangan
YESUS Yang kedua kali, yang selama hidupnya mengalami pengalaman
kematian dan kebangkitan bersama YESUS = mengalami keubahan hidup
oleh bunyi sangkakala/Firman pengajaran yang keras yang lebih tajan
dari pedang bermata dua, maka dalam sekejap mata kehidupan itu akan
diubahkan dalam tubuh kemuliaan seperti YESUS.
Jadi
keduanya akan
menjadi Satu Tubuh Kristus yang sempurna/yang mulia,
untuk masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang
permai/pertemuan di udara =>
Wahyu
19 : 9, Lalu
ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang
diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku,
"Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Berbahagialah
mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba = pertemuan di
udara dengan YESUS sebagai Mempelai Pria Surga/Suami dengan kita
Mempelai Wanita/Tubuh Kristus yang sempurna akan bertemu di awan-awan
dan masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba ALLAH. Sesudah itu masuk
ke dalam kerajaan seribu tahun damai/Firdaus yang akan datang dan
menjadi imam dan raja yang memerintah bersama dengan YESUS di dalam
kerajaan seribu tahun damai, sesudah itu masuk Yerusalem
Baru/kerajaan surga yang kekal. Inilah kebangkitan yang pertama.
Jadi
siapa yang tidak mengalami kematian yang kedua? Inilah janji TUHAN
kepada jemaat Smyrna karena mereka mau menderita/mengalami pengalaman
kematian dan kebangkitan bersama YESUS, sehingga TUHAN mengatakan
kepada mereka 'siapa yang menang, dia tidak akan menderita apa-apa
lagi oleh kematian yang kedua' sebab sudah cukup di dunia ini ia
menderita untuk YESUS (difitnah, dimasukkan kedalam penjara dll, dan
ini sudah cukup) sebab selama hidupnya kehidupan itu berubah.
Tetapi
ada orang mati yang lain yaitu orang yang mati tetapi tidak di dalam
YESUS sehingga pada waktu kedatangan YESUS Yang kedua itu, kehidupan
itu tidak akan bangkit sebab pada waktu kedatangan YESUS, yang
bangkit hanyalah orang yang mati yang selama hidupnya mengalami
kematian dan kebangkitan/sengsara/mengalami bunyi sangkakala dan
diubahkan.
Ada
orang mati yang lain =>
Wahyu 20 : 5,
Tetapi orang-orang mati yang lain
tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah
kebangkitan pertama.
Jadi,
ada orang mati yang lain yang tidak bangkit/pada kebangkitan yang
pertama kehidupan itu tidak bangkit/tetap berada di kuburan.
Arti
dari orang mati yang lain:
- orang
yang di luar YESUS = tidak
percaya kepada YESUS. Mereka ini waktu YESUS datang kembali, mereka
ini tidak bangkit/tetap berada di kuburan selama seribu tahun
lagi/menunggu seribu tahun lagi. Orang yang mati di dalam YESUS
sudah bangkit dan sudah masuk dalam kerajaan seribu tahun damai
bersama dengan kita yang hidup, barulah mereka yang mati di dalam
YESUS akan dibangkitkan. Marilah kita berdoa dan kita saksikan untuk
keluarga/sanak saudara kita yang belum percaya kepada YESUS sebab
sudah jelas, kalau berada di luar YESUS, sudah termasuk dalam
orang-orang mati yang lain.
- orang
Kristen
(orang Kristen/hamba TUHAN/pelayan
TUHAN juga harus berhati-hati) yang
tidak sungguh-sungguh =
tidak mau mati dan
bangkit bersama dengan YESUS =
tidak mau
berubah/tidak mau mendengarkan bunyi sangkakala yang keras dan
tajam.
Kedengarannya memang tidak enak,
lebih enak mendengarkan Firman yang dengan lawakan/senang-senang.
Inilah mati bangkit dengan mendengarkan bunyi sangkakala yang keras.
Saudara datang beribadah dari jauh, bukannya dipuji => saudara
hebat luar biasa tetapi saudara dikatakan anjing, babi, =>
terlalu keras, tetapi inilah pengalaman kematian dan kebangkitan,
sedangkan yang menolak itulah yang tidak sungguh-sungguh yaitu tidak
mau mengalami kematian dan kebangkitan bersama dengan YESUS/menolak
Firman pengajaran yang keras dan yang lebih tajam dari pedang
bermata dua/menolak bunyi sangkakala. Jika tidak ada pedang, daging
ini tidak dapat mati sehingga tidak dapat berubah/tidak dapat
mati.
Firman yang lebih tajam dari
pedang bermata dua:
- Memiliki
kuasa kematian => penyucian dan juga
- Memiliki
kuasa kebangkitan => keubahan
Itu
sebabnya disebut Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua;
kalau hanya tajam satu sisi maka tangan yang mencuri, jika dipotong
akan hilang maka akan cacat cela. Tetapi karena Firman yang lebih
tajam dari pedang bermata dua => mati/mencuri maka tangan itu
akan hidup dengan tangan yang baru yang bekerja untuk TUHAN dan
tidak mencuri lagi. Kalau ini ditolak maka tidak akan mungkin dapat
berubah sekalipun kehidupan itu adalah seorang hamba TUHAN/pelayan
TUHAN tetapi ia tidak dapat bangkit. Nasibnya akan sama dengan orang
yang berada diluar YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
- orang-orang
Kristen/hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang menyangkal YESUS di jaman
antikrist dan menyembah antikrist.
Jadi, ada anak-anak TUHAN/hamba-hamba TUHAN yang ketinggalan waktu
antikrist berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun dan mereka
tidak ikut disingkirkan ke padang gurun oleh dua sayap burung nazar
yang besar. Di saat itulah kehidupan itu akan diuji => jika tetap
menyembah YESUS akan mengalami siksaan sampai mati dengan kepala
dipancung. Kehidupan itu akan disiksa terlebih dahulu, setelah
setengah mati, barulah kepalanya dipancung. Jika langsung dipancung,
enak!! Sebab banyak yang menang. Setelah disiksa tetapi ia tetap
menyembah YESUS, maka ia akan masuk kedalam kebangkitan yang
pertama.
Tetapi jika kehidupan itu tidak kuat dengan siksaan
yang dihadapinya sehingga ia tidak mau lagi menyembah YESUS dan
menyembah antikrist saja => secara jasmani keadaannya baik sebab
ia dapat melakukan apa saja (boleh berjual beli, deposito di bank
tetap berlaku) tetapi kalau YESUS datang kembali kedua kalinya maka
kehidupan itu tidak akan dibangkitkan.
Bagaimana nasib dari orang-orang yang mati berada diluar
YESUS (tidak sungguh-sungguh/hidupnya tidak berubah)?. Kemudian orang
yang menyembah antikrist => kemana mereka pada saat YESUS datang
kedua kali/kebangkitan pertama, mereka/orang-orang mati yang lain,
tidak dibangkitkan tetapi menunggu sesudah kerajaan seribu tahun
damai dan mereka akan dibangkitkan dalam kebangkitan yang kedua untuk
masuk dalam kematian yang kedua yaitu ke dalam neraka untuk
selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
janji TUHAN kepada jemaat Smyrna karena selama hidupnya mereka sudah
menderita untuk TUHAN dan mengalami keubahan hidup = kamu tidak akan
menderita/tidak perlu menderita lagi. Waktu TUHAN datang, kalau mati
akan dibangkitkan dalam Tubuh kemuliaan dalam kebangkitan pertama dan
kalau masih hidup akan diubahkan dalam Tubuh kemuliaan untuk
menyongsong kedatangan YESUS di awan-awan dan masuk dalam kerajaan
seribu tahun/masuk kerajaan surga.
Tetapi
orang mati yang lain, waktu YESUS datang (sementara kita dibangkitkan
diubahkan) tinggal/menunggu dulu sampai seribu tahun damai. Jika
sudah seribu tahun damai, barulah mereka dibangkitkan dalam
kebangkitan kedua dan langsung menuju kematian yang kedua yaitu
neraka untuk selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi
inilah, akan terjadi perpisahan yang besar sekalipun sekarang ini
selama kita hidup:
- kita
tinggal satu rumah,
- satu
kamar dan satu tempat tidur,
- satu
penggembalaan,
- satu
barisan waktu zangkoor
- satu
groep musik di gereja
Perhatikan!!!,
jika cara hidupnya berbeda, cara ibadah pelayanannya berbeda, maka
nasib dari akhir hidupnya, juga akan berbeda yaitu yang
sungguh-sungguh di dalam YESUS akan masuk ke dalam kerajaan seribu
tahun damai. Sedangkan yang tidak sungguh-sungguh dalam YESUS harus
masuk ke dalam kematian yang kedua/selama-lamanya di neraka. Hal ini
sungguh-sungguh serius. Mari berdoa, supaya kita tidak terpisah
tetapi tetap dalam satu kesatuan Tubuh Kristus yang dimulai di dalam
nikah rumah tangga dan juga di dalam penggembalaan, antar
penggembalaan sampai pada Tubuh yang sempurna, jangan terpisah.
Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
tentang kebangkitan pertama. Jadi siapa yang tidak mengalami kematian
kedua? Kalau kehidupan itu masuk dalam kebangkitan pertama sekali-pun
ia mati, ia akan dibangkitkan dan kalau kehidupan itu hidup, ia akan
diubahkan. Kebangkitan pertama itu adalah kedatangan YESUS Yang kedua
kali. Inilah tiga kelompok yang tidak masuk ke dalam kebangkitan yang
pertama.
Sekarang
kita akan mempelajari ada tiga kelompok yang masuk dalam kebangkitan
yang pertama sehingga dapat menyambut kedatangan YESUS Yang kedua
kali yaitu:
- kehidupan
dari anak TUHAN/hamba TUHAN yang memiliki pengalaman kematian dan
kebangkitan bersama dengan YESUS selama hidupnya.
Yang penting selama hidupnya; mati sebelum YESUS datang atau hidup
sampai YESUS datang, tidak masalah sebab bukan mati hidupnya yang
menjadi masalah, tetapi selama hidupnya yang menjadi masalah. Semoga
kita dapat mengerti.
Praktek
dari memiliki pengalaman kematian dan kebangkitan bersama dengan
YESUS selama hidupnya yaitu:
- 1
Petrus 2 : 21 - 25,
21.
Sebab
untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita
untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu
mengikuti jejak-Nya.
22.
Ia
tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulutNya,
23.
Ketika
Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia
menderita, Ia tidak mengancam,tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia,
yang menghakimi dengan adil.
24.
Ia
sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib,
supaya kita yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.
Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
25.
sebab
dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali
kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
ay
21. Jejak-Nya YESUS adalah jejak kematian dan
kebangkitan.
Pengalaman kematian itu mulai dari ay 21 sampai
ayat 24a. Jadi pengalaman kematian adalah mati terhadap dosa =
bertobat.
Selama hidupnya harus mati terhadap
dosa.
Bertobat terhadap apa?
- Ay
22= tidak berbuat dosa
- ay
22= tipu tidak ada dalam mulut-Nya = tidak ada dusta
- ay
23= ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki =
tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas
kejahatan dengan kebaikan. Inilah orang yang memiliki pengalaman
kematian bersama YESUS = mati terhadap dosa = bertobat.
Jadi,
kita sering salah kaprah dengan berpikir kalau pengalaman kematian
itu tidak memiliki uang => ini pengalaman kematian yang hanya
separuh/setengahnya. Tidak memiliki uang tetapi mencuri, ini bukan
pengalaman kematian, tetapi tidak memiliki uang tetapi tidak
berbuat dosa, inilah pengalaman kematian. Bagaimana dengan orang
yang kaya dan memiliki banyak uang, apakah tidak mengalami
kematian? Mereka memiliki banyak uang tetapi tidak berbuat dosa =
inilah mengalami kematian.
Jadi, yang menentukan pengalaman
kematian bukanlah susahnya atau senangnya => bukan!! Tetapi
tidak berbuat dosa itulah kematian. Itu sebabnya kita jangan salah
kaprah.
Jadi
tekanannya dari pengalaman kematian adalah:
- tidak
berbuat dosa
- tidak
menipu dan
- tidak
membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalas kejahatan
dengan kebaikan
Sekarang
pengalaman kebangkitan adalah hidup
untuk kebenaran/hidup dalam kebenaran.
Inilah yang dimaksud dengan mengalami pengalaman kematian dan
kebangkitan bersama YESUS selama hidupnya/setiap langkah hidupnya
adalah mati terhadap dosa/bertobat dan hidup dalam kebenaran. Hanya
ini saja.
Pengalaman kematian dan kebangkitan itu dimulai
dari baptisan air yang benar; jadi, baptisan air itu penting sebab
menentukan apakah kita:
- dapat
bangkit waktu YESUS datang
- dapat
diubahkan waktu YESUS datang
- atau
ketinggalan. Penentuannya itu disini.
Roma
6 : 2, 4,
2.
Sekali-kali
tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih
dapat hidup di dalamnya?
4.
Dengan demikian
kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam
kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari
antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan
hidup dalam hidup yang baru.
ay
2, telah mati bagi dosa = bertobat.
ay 4, hidup yang baru =
hidup dalam kebenaran.
Jadi baptisan air yang benar adalah
orang yang sudah mati terhadap dosa/sudah bertobat harus
dikuburkan bersama dengan YESUS di dalam air sehingga kehidupan itu
akan bangkit bersama dengan YESUS/keluar dari air bersama dengan
YESUS untuk mendapatkan hidup yang baru/hidup surgawi = langit
terbuka = hidup di dalam kebenaran. Inilah pengalaman kematian dan
kebangkitan yang dimulai dari baptisan air/hidup di dalam
kebenaran. Jika kita sudah hidup benar, maka maut tidak dapat
menjamah kehidupan itu/kematian ke dua, kehidupan itu tidak akan
mengalami penderitaan lagi bahkan kehidupan itu diberkati oleh
TUHAN.
Amsal
10 : 2,
Harta benda
yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran
menyelamatkan orang dari maut.
Harta
benda tidak berguna terlebih di saat menghadapi maut/kematian yang
kedua; itu sebabnya saudaraku, kita jangan menilai keberhasilan di
dalam ibadah/pelayanan dengan harta jasmani sebab semua itu tidak
ada gunanya. Kita boleh mendapatkan yang jasmani tetapi untuk hal
yang rohani, semuanya itu tidak ada gunanya. Apalagi kalau harta
itu diperoleh dengan cara yang fasik, maka harta itu menjadi sangat
tidak berguna.
Kebenaran menyelamatkan orang dari maut =
menyelamatkan dari kematian kedua. Maut di sini berarti
kebinasaan/neraka/kematian kedua.
Inilah pengalaman kematian
dan kebangkitan dengan praktek yang dimulai dari baptisan air =
mati terhadap dosa = bertobat = hidup benar. Semoga kita dapat
mengerti.
Sesudah hidup benar/sudah bebas dari maut maka
kita akan dilindungi oleh TUHAN = tidak akan mengalami penderitaan
di dalam kematian yang kedua = kita diselamatkan dari
maut.
Sesudah kita hidup benar,
kita harus berhati-hati sebab dapat digoncangkan lagi, itu sebabnya
kita harus masuk => 1
Petrus 2 : 25,
sebab
dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali
kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Kalau
kita sudah bertobat/hidup benar yang di mulai dari baptisan air,
maka kita harus tergembala
=> kamu kembali kepada
Gembala.
Orang benar, harus
digembalakan dengan benar dan baik, supaya:
- tidak
disesatkan oleh ajaran-ajaran sesat sehingga binasa.
- tidak
jatuh di dalam dosa lagi dan binasa
Itu
sebabnya harus digembalakan/dikandangkan dengan sungguh-sungguh
supaya pengaruh dari luar tidak dapat masuk. Ajaran-ajaran sesat
dan dosa-dosa dibendung di dalam penggembalaan. Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi, kandang penggembalaan adalah tempat
memantapkan untuk hidup benar dan bertobat = tempat
untuk memantapkan keselamatan/tidak mengalami kematian kedua.
Semoga kita dapat mengerti.
Itu sebabnya, kita semua harus
tergembala sekali-pun ia seorang gembala, ia juga harus
digembalakan supaya mantap. Jika seorang gembala saja tidak mantap
di dalam keselamatannya, bagaimana ia dapat bertanggung jawab atas
domba-dombanya yang dipercayakan oleh TUHAN kepadanya? Seorang
guru, nabi, rasul dan juga penginjil juga harus mantap. Saya baru
mengerti, kalau seorang guru juga harus mantap supaya
murid-muridnya juga mantap di dalam keselamatan. Bukan sebagai
seorang gembala dapat datang dan pergi sesukanya => 'oh tidak!
sebab ini persoalan yang menyangkut jiwa'. Itu sebabnya harus
bersungguh-sungguh dan tidak dapat dilakukan dengan sambil
lalu.
Hasil dari tergembala adalah:
1
Petrus 2 : 25,
sebab
dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali
kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
- Kita
mengalami pemeliharaan jasmani/kebutuhan tubuh secara
berkelimpahan dari Gembala Agung.
Pekerjaan dllnya hanyalah sarana tetapi yang memelihara adalah
Gembala Agung sehingga kita dapat selalu mengucapkan syukur.
Inilah mantap di dalam keselamatan. Kita jangan bersungut-sungut
sebab akan berbahaya jika kita bersungut-sungut, maka kita akan
berhadapan dengan malaikat maut/dengan neraka.
Di dalam
surat Yakobus dituliskan bersungut-sungut maka kamu akan
berhadapan dengan malaikat maut. Juga di dalam surat 1 Korintus
dituliskan tentang bangsa Israel yang bersungut-sungut sehingga
mereka berhadapan dengan malaikat maut. Kalau mengucap syukur,
maka akan berhadapan dengan Gembala Agung/Imam Besar. Semoga kita
dapat mengerti.
- Kita
juga mengalami pemeliharaan secara rohani dari Gembala Agung
seperti:
- ketenangan
sebab sudah memiliki kandang, sekali-pun ada hujan mau-pun angin,
kita tetap merasa tenang/mengalami damai sejahtera sehingga
semuanya menjadi enak dan ringan. Sekali lagi, kita masuk ke
dalam kandang penggembalaan melalui pintu yang sempit = tidak
enak/terasa berat bagi daging, tetapi enak dan ringan bagi hidup
kita. Semoga kita dapat mengerti.
- hidup
kita disucikan terus menerus sampai kita mencapai kesempurnaan =>
tak akan kekurangan aku. Inilah praktek dari pengalaman kematian
dan kebangkitan bersama YESUS selama hidup kita yang dimulai
dari:
- mati
terhadap dosa sehingga kita hidup di dalam kebenaran = masuk
dalam baptisan air kemudian masuk di dalam
- penggembalaan
sehingga kita betul-betul mantap dalam hal keselamatan dan
pemeliharaan juga mantap. TUHAN menolong kita semuanya.
- Kolose
3 : 1 - 3,
1.Karena
itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan
Allah.
2.
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3.
Sebab
kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di
dalam Allah.
Mati bangkit =
carilah perkara yang di atas. Inilah kelompok yang kedua dari orang
yang masuk dalam kebangkitan yang pertama; ada tiga kelompok dari
orang yang masuk dalam kebangkitan yang pertama. Nomor satu
kelompok yang pertama yang masuk dalam kelompok kebangkitan yang
pertama yaitu kelompok dari para hamba TUHAN/pelayan TUHAN yang
selama hidupnya mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan
bersama YESUS selama hidupnya lewat:
- mati
terhadap dosa/bertobat => hidup benar
- baptisan
air
- digembalakan/dimantapkan
= dipelihara oleh TUHAN
Prakteknya:
YESUS duduk disebelah Kanan ALLAH
Bapa sebagai Imam Besar/Gembala Agung Yang mengimami ibadah
pelayanan. Pikirkan yang diatas = cari perkara yang diatas =
mengutamakan ibadah
pelayanan lebih dari segala sesuatu/segala perkara di dunia.
Ini yang harus dilakukan selama
hidup, jangan hanya sekian bulan mengutamakan ibadah pelayanan,
sesudah itu hilang => jangan!!! Ini bukan berarti tidak perlu
kuliah, tidak perlu bekerja => oh, tidak! Tetap bekerja dan
kuliah yang keras, tetapi tetap mengutamakan ibadah pelayanan;
bekerja dan kuliah jangan sampai menghalangi ibadah pelayanan. Itu
sebabnya kita berdoa (kalau istilah sehari-hari) agar
tetap dapat setia dan berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan
kepada TUHAN. Inilah orang yang mati,
bangkit bersama dengan YESUS.
Setia dan berkobar-kobar di
dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN itu dimulai dari seorang
gembala. Gembala itu berjalan di depan dan domba berjalan di
belakang; kalau gembalanya saja tidak setia dan tidak
berkobar-kobar, bagaimana dengan dombanya? Coba dipikirkan!! Itu
sebabnya gembala yang berjalan di depan,donba di belakang. Itu
sebabnya di mulai dari gembala yang harus setia dan berkobar-kobar
di dalam ibadah pelayanan.
- Efesus
4 : 21 - 25,
21.
Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di
dalam Dia menurut kebenaran yang nyata di dalam Yesus.
22.
yaitu
bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus
menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya
yang menyesatkan,
23.
supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu.
24.
dan
mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak
Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
25.
Karena
itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain,
karena kita adalah sesama anggauta.
ay
21, telah menerima pengajaran di dalam Dia menurut
kebenaran/pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang
bermata dua.
ay 22, menanggalkan manusia lama = mematikan
manusia lama; binasa = kebinasaan/kematian kedua.
ay 23,
dibaharui = dibangkitkan dalam hidup yang baru.
Mati
dari hidup yang lama dan bangkit dalam hidup yang baru. Jadi yang
ketiga mengalami kematian dari manusia lama dan mengalami
kebangkitan sebagai manusia yang baru = mengalami
keubahan hidup oleh pekerjaan Firman pengajaran yang benar yang
lebih tajam dari pedang bermata dua.
Itu
sebabnya kita harus menerima pedang sebab itu adalah kematian dan
kebangkitan. Kita datang ke gereja dan kita menerima pedang dan
dipedang, sehingga daging betul-betul mati tetapi bangkit dalam
hidup yang baru. Manusia yang lama mati tetapi bangkit dalam hidup
yang baru dan dimulai dengan/tandanya adalah tidak
boleh ada dusta =
- berkata
benar dan baik = menjadi berkat bagi orang lain
- jujur
terutama soal pengajaran yang benar/soal TUHAN harus jujur =>
kalau berbicara benar dan memang benar, jangan ya memang benar
tetapi ...jangan!! Salah, tetapi ... jangan!! Sebab itu adalah
ular/manusia lama. Tetapi kalau kita jujur soal pengajaran yang
benar => ya katakan ya, benar katakan benar, maka kita dapat
jujur di dalam segala hal.
Petrus
seorang hamba TUHAN yang hebat, tetapi ia berdusta terutama soal
YESUS/soal pengajaran yang benar; ketika ia ditanya apakah ia
mengenal YESUS? Petrus mengatakan bahwa ia tidak mengenal YESUS.
Petrus seorang hamba TUHAN yang hebat dapat berkata dusta soal
pengajaran, apalagi saya/kita yang lemah; itu sebabnya kita memohon
kekuatan dari TUHAN ketika menghadapi pengalaman kematian.
Efesus
4 : 26,
(ini masih soal Petrus). Apabila
kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari
terbenam, sebelum padam amarahmu.
Matahari
= kasih; matahari terbenam = tidak ada kasih => marah tanpa
kasih. Tidak boleh lagi marah tanpa kasih =
- marah
dengan emosi
- marah
dengan kebencian
Petrus
marah dengan kebencian => waktu di taman Getsemani dan YESUS akan
ditangkap, Petrus mengambil pedang dan menebas pedang itu ke telinga
Malkus sampai putus. Marah dengan emosi dan marah dengan kebencian
sampai merugikan dan memecah belah anggauta Tubuh Kristus.
Jadi,
Petrus berkata dusta dan juga melakukan marah tanpa kasih =>
inilah Petrus, siapa saya? Itu sebabnya kita harus berhati-hati
sehingga kita diubahkan dengan tidak berdusta; mari! Biarlah kita
tetap dengan kasih/matahari tetap bersinar untuk menolong
orang-orang yang lain. Kita boleh marah tetapi marah dengan kasih
untuk menolong orang-orang lain. Semoga kita dapat mengerti pada
kesempatan ini.
Jika kelompok pertama ini/orang yang selama
hidupnya mengalami pengalaman kematian dan kebangkitan bersama
dengan YESUS yaitu:
- hidup
benar
- tergembala
dengan baik
- setia
berkobar-kobar di dalam ibadah pelayanan
- berubah/tidak
ada dusta
- tidak
ada kebencian dan diijinkan oleh TUHAN meninggal dunia, maka waktu
YESUS datang/kebangkitan pertama, maka ia akan dibangkitkan di
dalam Tubuh kemuliaan/masuk kerajaan seribu tahun. Tetapi jika
TUHAN ijinkan kehidupan itu masih hidup sampai YESUS datang/sampai
kebangkitan pertama, maka kehidupan itu akan diubahkan dalam
kemuliaan maka keduanya menjadi satu tubuh yang mulia dan dapat
menyambut kedatangan YESUS Yang kedua kalinya.
Yang
penting selama hidupnya, bukan mati hidupnya. Ada orang yang sombong
dengan melihat seorang hamba TUHAN meninggal dunia dan ia berkata =>
lihat! Hamba TUHAN itu meninggal dunia. Saya katakan, jangan berkata
begitu. Antikrist tidak mati-mati => hanya luka parah, tetapi
sembuh. Mati hidup manusia merupakan otoritas dari TUHAN sehingga
kita tidak boleh menuding-nuding. Ada juga yang mengatakan =>
orang itu mati kecelakaan. Saya katakan jangan menghakimi sebab
YESUS saja mati disalib/terkutuk. Itu sebabnya kita tidak boleh
menghakimi, biarkan saja sebab itu merupakan otoritas dan kemurahan
dari TUHAN, terserah TUHAN. Yang penting selama hidup ini, kita
harus mati dan bangkit bersama dengan YESUS.
Kelompok satu
mengalami: Pengalaman kematian dan kebangkitan bersama dengan YESUS
selama hidupnya dengan praktek:
- hidup
benar => masuk baptisan air = bertobat
- tergembala
- setia
dan berkobar-kobar di dalam ibadah (Kol 3)
- hidup
baru (Ef 4) = mengalami keubahan, tidak berdusata dan juga tidak
membenci => jangan seperti Petrus, tetapi harus diubahkan.
- Wahyu
6 : 9 - 11
dan Wahyu
20 : 4,
Wahyu
6 : 9 - 11,
9.
Dan
ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di
bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman
Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.
10.
Dan
mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah
lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan
tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"
11.
Dan
kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan
kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit
waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan
saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti
mereka.
Inilah
mereka/orang-orang yang mati syahid seperti rasul-rasul karena
YESUS. Dimulai dari Habel sampai sekarang ini masih ada. Waktu
peristiwa di Poso, saya mendengar sendiri dari hamba-hamba TUHAN
yang diambil tanda pengenalnya dan jika kehidupan itu beragama
Kristen, maka akan dibunuh. Tetapi jika kehidupan itu menyangkal,
maka akan dibiarkan hidup. Bagi mereka yang mati syahid harus
menunggu sedikit waktu lagi => berapa lama lagi ya TUHAN, ayo,
balaskan. Tetapi mereka harus menunggu dulu sebab masih ada yang
harus ditunggu. Menunggu waktu itu pada saat jaman antikrist, sebab
masih ada orang Kristen yang mati syahid di jaman antikrist. Mereka
yang ketinggalan waktu antikrist datang, mereka ini tidak ikut
disingkirkan bersama dengan kita sebab tidak memiliki dua sayap
burung nazar/kehidupan itu tetap tinggal di dunia dan waktu
antikrist bertanya => apakah menyembah YESUS atau menyembah
antikrist? Jika berkata menyembah YESUS akan dianiaya sampai mati,
tetapi mereka akan dibangkitkan
Wahyu
20 : 4,
Lalu aku
melihat takhta-takhta
dan orang-orang yang duduk di atasnya: kepada mereka diserahkan
kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang
telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena
firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan
yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan
mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan
Kristus untuk masa seribu tahun.
Jadi
kalau disimpulkan, Wahyu 6 : 9 -11 dengan Wahyu 20 : 4, adalah
kehidupan dari hamba-hamba TUHAN/pelayan TUHAN/anak-anak TUHAN yang
mati syahid = rela
mati karena Nama YESUS dan dimulai dari jaman Habel sampai sekarang
bahkan nanti sampai jaman antikrist.
Mereka ini akan dibangkitkan saat YESUS
datang kembali kedua kali untuk masuk kerajaan seribu tahun damai
dan memerintah bersama dengan YESUS.
Inilah kuncinya, pedang
antikrist atau pedang Firman? Jika sekarang kita rela mengalami
pedang Firman yang sakit bagi daging sebab dicincang-cincang, maka
kita tidak perlu lagi mengalami pedang dari antikrist. Jika kita
mengalami pedang Firman yang menyucikan dosa-dosa, maka kita
membayar dengan Darah YESUS => pedang menusuk menyucikan
dosa/kita meminta ampun dari TUHAN, maka Darah YESUS Yang membayar,
bukan kita yang membayar; tetapi nanti kalau pedang dari antikrist,
maka kita harus membayar dengan darah kita sendiri.
Kita
memilih yang mana? Sekarang YESUS sudah menanggung dosa kita di atas
kayu salib => ayo! Itu sebabnya kalau kita beribadah, kita jangan
mencari yang enak bagi daging, tetapi kita mencari pedang Firman
yang akan menusuk kita/menunjuk dosa-dosa kita, kita meminta ampun,
maka Darah YESUS Yang akan membayar, tetapi kalau pedang dari
antikrist, maka Darah YESUS sudah tidak ada lagi, itu sebabnya kita
membayar dengan darah kita sendiri. Tetapi yang mati syahid juga
akan dibangkitkan. Semoga kita memilih pedang Firman.
- jalur
khusus/ini fifty- fifty dan berbahaya sebab kalau luput akan habis.
Kalau benar, dapat naik, tetapi kalau tidak, akan mengalami kematian
kedua. Ini sudah yang terakhir; begitulah TUHAN Yang masih memberi
kesempatan. Jalur khusus = kelompok khusus.
Lukas
23 : 39 - 43,
masuk Firdaus/kerajaan seribu tahun
merupakan jalur khusus.
39.
Seorang
dari penjahat yang digantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah
Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
40.
Tetapi
yang seorang menegor dia, katanya: Tidakkah engkau takut, juga tidak
kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
41.Kita
memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal
dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang
salah."
42.
Lalu ia
berkata: Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai
Raja."
43.
Kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga
engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
ay
39, menghujat Dia => itu sebabnya saya katakan fifty-fifty sebab
ada dua orang, yang satu menghujat/kematian kedua, yang satu
Firdaus. Ini betul-betul berbahaya. Kita jangan sampai masuk yang
pada yang terakhir. Alm pdt Pong waktu mengajar, beliau bercerita,
ada seorang hamba TUHAN (tidak tahu siapa sebab namanya itu tidak
disebut) waktu ia akan meninggal, justru ia tidak percaya kepada
YESUS. Itu sebabnya kita harus berhati-hati.
ay 39, Engkau
adalah Kristus? = menghujat.
Selamatkanlah diri-Mu dan kami =
masuk kematian kedua sebab menolak YESUS.
ay 41, tidak
menghujat, tetapi mengaku => kita yang layak dihukum, Dia tidak
bersalah.
ay 43, Firdaus itu = kerajaan seribu tahun = jalur
khusus yang diwakili oleh penjahat yang disalib bersama dengan
YESUS.
Fifty-fifty => penjahat yang satu menuju kepada
kebinasaan/kematian kedua karena menghujat YESUS; sedangkan penjahat
lainnya, masuk ke dalam kerajaan seribu tahun damai/Firdaus. Inilah
saudaraku, lima puluh persen-lima puluh persen. Itu sebabnya kita
harus berhati-hati.
Penjahat yang disalib = manusia
terkutuk sebab berada:
- dalam
kejatuhan/ketenggelaman
- dalam
kejahatan dan kenajisan
- dalam
kegagalan => ia betul-betul gagal sehingga disalib
- tanpa
harapan
- dalam
penderitaan => menderita saat disalib sebab dipaku
- penuh
air mata
- dalam
ketakutan
- dipermalukan
=> disalib itu malu dlsbnya. Tidak ada satu-pun yang bagus.
Semoga kita dapat mengerti.
Ini
merupakan pelajaran yang penting bagi kita. Jika penjahat diingat
oleh YESUS, apalagi kita sebagai pelayan-pelayan TUHAN, sebagai
anak-anak TUHAN dan juga sebagai hamba-hamba TUHAN, pasti
TUHAN akan selalu mengingat kita.
Apa
arti dari TUHAN masih mengingat kita?
Artinya TUHAN selalu memberi kesempatan dan ini merupakan kelompok
terakhir dan sangat berbahaya sebab begitu luput sedikit saja, akan
habis. Jadi TUHAN masih mengingat kita = kita masih mendapatkan
kemurahan dan belas kasihan TUHAN.
Jadi, jalur khusus ini
merupakan jalur
kemurahan TUHAN.
Seharusnya sudah tidak bisa lagi karena berbuat dosa, penjahat itu
sudah disalib; kalau YESUS disalib itu karena menanggung dosa-dosa
kita dan IA akan dibangkitkan, tetapi kedua orang ini disalib karena
memang sudah menjadi hukumannya. Tetapi masih dibuka kesempatan
terakhir lewat jalur kemurahan. Mari, sekarang ini, masih dibuka
jalur kemurahan dan belas kasih TUHAN yang seharga Korban Kristus.
Mungkin
kita sudah:
- gagal
- jatuh
- tenggelam
- hancur
- malu
karena orang sudah tidak mau melihat lagi. Tetapi masih dibuka jalur
kemurahan. Tinggal kita mau atau tidak.
Ini
merupakan jalur kemurahan yang terakhir dan jika ditolak, maka sudah
tidak ada jalur lain lagi => luar biasa. Mari periksa
kegagalan-kegagalan, kenajisan-kenajisan dan juga
kejatuhan-kejatuhan, mungkin juga pikiran-pikiran kita =>
periksa!!! Sebab masih ada jalur kemurahan dan belas kasihan TUHAN
yang seharga dengan Korban TUHAN.
Bagaimana
caranya agar dapat masuk dalam jalur yang terakhir yaitu jalur
kemurahan dan belas kasihan TUHAN? Caranya hanya satu yaitu
kita
harus menjaga mulut. Pintunya ada di mulut/pintu hati
kita ini yang menentukan apakah kita mau pintu perjamuan kawin Anak
Domba/pintu Firdaus terbuka atau pintu kematian kedua/neraka yang
terbuka ada di mulut. Itu sebabnya kita harus menjaga mulut sebab itu
merupakan jalur kemurahan. Memang kita banyak membuat kesalahan, saya
juga mengalaminya, tetapi saat ini masih dibuka kesempatan dengan
cara kita menjaga mulut.
Biasanya
dalam keadaan gagal atau terjepit, mulut ini sering kali membela
diri/tidak terkontrol sehingga suka menghakimi orang lain sampai
menghujat TUHAN/menghujat pengajaran dllnya. Inilah mulut kita.
Mari!! Kita mohon kepada TUHAN.
Kalau
kita kembali kepada kemurahan TUHAN/tetesan Darah YESUS letakkan
terlebih dahulu di mulut ini. Dulu darah ini dioleskan pintu rumah
dari bangsa Israel => ambang satu/kiri kanan, diambang atas/tiang
kiri dan tiang kanan. Mari!! Biar saat ini, kita letakkan di hati dan
juga letakkan di bibir(bukan memakai pemerah bibir/lipstick, tetapi
memakai Darah YESUS Yang lebih merah/lebih menarik. Ini ada tertulis
di kitab Kidung Agung.
Kita
ingat kepada Rahab dengan tali kermizi yang berwarna merah darah;
jika mulut diberi Darah YESUS, maka dalam kemurahan TUHAN, mulut akan
terkontrol sebab
sudah
diberi Darah, maka mulut ini hanya:
- untuk
mengucap syukur kepada TUHAN, kita jangan bersungut-sungut/mengomel.
Mungkin secara daging, kita melihat yang tidak sesuai dengan keadaan
kita, tetapi kita harus tetap mengucap syukur kepada TUHAN. Kita
belajar dari Ayub => kalau aku diberi yang baik, aku akan
mengucap syukur dan sekarang yang tidak baik bagiku, aku tetap harus
mengucap syukur
- untuk
mengaku dosa => kita jangan menghakimi. Kita mengaku dosa kepada
TUHAN dan juga kepada sesama (vertical dan horizontal) dan jika
diampuni, jangan berbuat dosa lagi
- untuk
menyeru Nama YESUS = untuk menyembah TUHAN. Kalau kita berada di
dalam situasi ketenggelaman, menyeru Nama YESUS, maka Tangan
kemurahan TUHAN/Tangan Yang berlubang paku akan diulurkan kepada
kita untuk memulihkan kita yang sudah gagal
- untuk
memberikan suasana Firdaus kepada kita. Kita memang belum masuk
Firdaus, tetapi kita dikembalikan kesuasana Firdaus/suasana
kebahagiaan surga.
Mari!!
Yang datang dengan kepedihan/kesedihan dan juga dengan kegagalan,
TUHAN akan memulihkan dan juga akan memberikan suasana Firdaus kepada
kita. Dan jika YESUS datang kedua kalinya, maka bagi yang sudah
meninggal dunia akan dibangkitkan dalam Tubuh kemuliaan dan bagi yang
masih hidup sampai Dia datang, juga akan diubahkan dalam Tubuh
kemuliaan. Semua akan masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba sampai
masuk dalam kerajaan seribu tahun damai/Firdaus yang akan datang
bersama-sama dengan Dia selama=lamanya di Yerusalem Baru.
Mari!!
Sekarang ini masih ada jalur kemurahan bagi yang sudah hancur dlsbnya
dan juga bagi yang sudah berhasil, jangan sombong sebab seringkali
dalam keadaan berhasil, mulut ini juga kadang-kadang tidak dapat
dikendalikan. Itu sebabnya bagi yang berada di dalam suasana terdesak
maupun yang sudah berhasil => mari, kunci dengan Darah YESUS.
Mulai dari saya => mari!! Kita menyembah Dia saja dan menyeru Nama
YESUS; kita serahkan semuanya kepada Dia, maka Tangan Yang berlubang
paku mampu melakukan semuanya dan juga mampu membawa kita ke
Firdaus.
TUHAN memberkati.1