Kita akan membahas kitab Wahyu pasal yang kedua dan
sekaligus dengan pasal yang ketiga yang berbicara tentang tujuh kali
percikkan darah di depan tabut perjanjian. Ini merupakan tujuh surat
yang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang untuk
sekarang menunjukkan sidang jemaat akhir jaman yaitu kita semua
sebagai bangsa kafir = penyucian terakhir yang TUHAN YESUS lakukan
kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir agar supaya ketujuh sidang
jemaat bangsa kafir itu tidak bercacat cela/sempurna seperti YESUS
dan menjadi Mempelai Wanita Surga yang siap untuk menyambut
kedatangan YESUS kembali yang kedua kali diawan-awan yang permai.
Puji TUHAN.
Kita masih berada di dalam kitab Wahyu 2 : 11,
yang adalah sidang jemaat yang kedua. Sidang jemaat yang
pertama adalah sidang jemaat Efesus yang telah kehilangan kasih
mula-mula, kemudian sidang jemaat yang kedua yaitu sidang jemaat
Smyrna yang menghadapi penderitaan, kesusahan, fitnahan dll dan TUHAN
menasihatkan agar supaya mereka tidak takut menghadapi penderitaan
dan juga tetap setia sampai mati.
Wahyu
2 : 11, Siapa
bertelinga hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada
jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa
oleh kematian yang kedua.
Untuk
sidang jemaat Efesus, mereka makan buah dari pohon kehidupan di taman
Firdaus => ini janji TUHAN kepada sidang jemaat Efesus; tetapi
janji kepada sidang jemaat di Smyrna => barangsiapa menang, ia
tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua. Ini ada
istilah kematian yang kedua.
Jadi
sebenarnya ada tiga macam kematian atau maut yaitu:
- Kematian
secara jasmani = kematian secara tubuh yang disebut meninggal dunia
karena sakit/karena usia yang sudah tua/karena kecelakaan dllnya.
- Kematian
secara rohani/mati rohani/kering rohani = terpisah dari TUHAN karena
dosa-dosa => Efesus 2 : 1,2,
1.Kamu
dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2.
Kamu hidup di dalamnya,
karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa
kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara
orang-orang durhaka.
Mentaati penguasa kerajaan
angkasa = taat kepada setan = berbuat dosa. Inilah kematian kedua
yaitu kematian secara rohani/kering rohani karena taat kepada setan
= berbuat dosa. Dosa inilah yang memisahkan kita denganTUHAN dan
kita menjadi kering/mati rohani. Semoga kita dapat mengerti.
- ini
yang disebut di dalam Wahyu 2 dengan kematian yang kedua, sekalipun
berada di dalam urutan yang ketiga tetapi istilah di alkitab disebut
sebagai kematian yang kedua. Wahyu 20 :
14,15,
14.
Lalu maut dan kerajaan maut
itu dilemparkanlah kedalam lautan api. Itulah kematian yang kedua
lautan api.
15.
Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam
kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Di
dalam kitab Wahyu 21 : 8, disebutkan lautan api dan belerang =
neraka.
Wahyu
21 : 8, Tetapi
(1)orang-orang
penakut, (2)orang-orang
yang tidak percaya, (3)orang-orang
keji, (4)orang-orang
pembunuh, (5)orang-orang
sundal, (6)tukang-tukang
sihir, (7)penyembah-penyembah
berhala dan semua (8)pendusta,
mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala
oleh api dan belerang; Inilah kematian yang kedua.
Jadi
kematian yang kedua adalah lautan api dan belerang = neraka untuk
selama-lamanya. Inilah tiga macam kematian yang harus kita ketahui
dihari-hari ini yaitu:
- Kematian
secara jasmani/secara tubuh dan sudah umum terjadi dikarenakan usia
lanjut, karena sakit, karena kecelakaan dllnya. Tetapi yang sering
kurang diketahui adalah
- Kematian
secara rohani, tubuhnya mungkin sehat tetapi kerohaniannya
mati/kering karena taat dengar-dengaran kepada setan sehingga
berbuat dosa bahkan sampai pada puncaknya dosa yaitu dosa makan
minum dan dosa kawin mengawinkan dan dosa inilah yang memisahkan
kita dengan TUHAN. Kalau dibiarkan maka akan masuk ke dalam kematian
bagian yang ketiga yaitu
- Kematian
yang kedua => masuk ke dalam lautan api dan belerang = neraka
untuk selama-lamanya/kebinasaan di dalam neraka untuk
selama-lamanya.
Sekarang
mari kita melihat kaitan-kaitan satu dengan yang lain. Janji TUHAN
kepada sidang jemaat di Smyrna, kalau mereka menang, maka mereka
tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua.Kita akan
melihat hubungan kematian secara jasmani, kematian rohani sampai pada
kematian yang kedua.
Ibrani
9 : 27, 28,
27.
Dan sama seperti manusia
ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
28.
demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya
untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan
diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan
keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
ay
27. Manusia ditetapkan mati hanya satu kali saja = kematian secara
tubuh dan sesudah itu dihakimi.
ay
28. Demikian juga dengan YESUS Yang hanya satu kali mati. Keselamatan
penuh kepada mereka yang menantikan Dia.
Jadi
jelas di sini, manusia mati secara tubuh/meninggal dunia, hanya satu
kali, sesudah itu dihakimi/dihukum. Istilah manusia mati hanya satu
kali, berarti manusia hidup di dunia ini tidak untuk selamanya = ada
garis akhirnya. Ini merupakan pelajaran => kalau diberkati
sehingga hidupnya enak, jangan lupa/sombong/bangga sebab itu hanya
untuk sementara/tidak untuk selamanya. Demikian juga kalau
menderita/sengsara dllnya => jangan putus asa sebab itu hanyalah
sementara = ada garis akhirnya. Jadi, manusia tidak boleh bangga
dengan sesuatu yang enak dllnya tetapi juga jangan putus asa dan
kecewa dengan penderitaan dllnya tetapi harus selalu mengucap syukur
kepada TUHAN, sebab semuanya itu ada batasnya/ada garis akhirnya.
Ada
dua macam garis akhir hidup manusia di dunia ini yaitu:
- Meninggal
dunia/mati secara tubuh
- Hidup
sampai TUHAN YESUS datang kembali kedua kali
Jadi
kesimpulannya adalah:
- Manusia
siapa pun dia, hanya satu kali hidup di dunia dan
- Hanya
satu kali mati di dunia
Ada
ajaran-ajaran lain tentang reinkernasi dll, ini tidak benar kalau
kita melihat ayat-ayat di Ibrani 9 ini, manusia hanya satu kali mati
dan juga hanya satu kali hidup.
Di
dalam kitab
Ayub 14 : 7 - 10,
7.
Karena bagi pohon masih ada
harapan: apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak
berhenti bertumbuh.
8.
Apabila akarnya menjadi tua
di dalam tanah, dan tunggulnya mati di dalam debu,
9.
maka bersemilah ia, setelah
diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai.
10.
Tetapi bila manusia mati,
maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, di manakah ia?
ay
9, seperti rumput, jika musim kemarau terlihat seperti mati, kalau
ada air datang, maka rumput itu akan hidup kembali.
ay
10, kalau manusia mati, maka ia tidak akan hidup kembali. Manusia
tidak akan menjelma menjadi ini atau itu => tidak!!! Manusia hanya
satu kali hidup dan satu kali mati di dunia ini. Ini yang harus
digaris bawahi => tidak terjadi penjelmaan; setelah mati, selesai
dan akan berhadapan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Tetapi
setelah selesai hidup di dunia ini = meninggal dunia atau hidup
sampai TUHAN datang kembali, juga akan dihakimi, jadi sama-sama.
Istilah dihakimi = dihukum di dalam neraka = mengalami kematian
kedua. Mengapa?
- Sebab
semua manusia sudah berbuat dosa di dalam dunia
- Mengalami
kematian secara rohani dan akibatnya adalah upah dosa adalah maut =
kebinasaan untuk selama-lamanya
Inilah
kaitan dari kematian tubuh, kematian secara rohani (berbuat dosa
selama hidup) sampai kematian yang kedua dan akan dihakimi serta
dihukum di dalam neraka untuk selama-lamanya.
Kenyataan
dari semua manusia sudah berbuat dosa =>
Roma 3 : 23. Dan
celakanya tidak ada kekuatan apa-pun di dunia yang dapat
menyelesaikan dosa seperti:
- Kekayaan
- Kepandaian
- Kedudukan
Tidak
dapat menyelesaikan dosa bahkan manusia siapapun di dunia termasuk
rohaniawan seperti pendeta, rasul, nabi, dllnya, tidak dapat
menyelesaikan dosa sebab semua manusia sudah berbuat dosa; berarti
manusia berdosa tinggal menunggu kematian kedua.
Jadi,
artinya manusia hidup di dunia mengalami kematian secara rohani
karena berbuat dosa dan nanti akan mengalami kematian secara jasmani
kemudian akan mengalami kematian yang kedua/selama-lamanya dihukum di
neraka. Sebenarnya hanya ini saja siklus dari manusia.
Sekarang
bagaimana jalan keluarnya?
Dari surga =
dari pihak TUHAN.
Ibrani
9 : 28a, demikian
pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk
menanggung dosa banyak orang.
YESUS
juga harus mati di atas kayu salib satu kali saja => inilah jalan
keluar dari surga/dari pihak TUHAN. Nanti ada dua lagi dari pihak
TUHAN, ini masih separuhnya. ALLAH lahir menjadi Manusia Yang tidak
berdosa di dalam Pribadi YESUS. ALLAH lahir => bukan menjelma, itu
sebabnya jangan memakai istilah menjelma tetapi
lahir
supaya kita dapat lahir baru. Dan YESUS harus mati satu kali diatas
kayu salib untuk menanggung dosa-dosa manusia dan menanggung
kebinasaan/kutukan dosa dan menanggung hukuman akibat dosa. Inilah
inisiatif dari TUHAN/dari surga yaitu ALLAH harus lahir menjadi
Manusia Yang tidak berdosa di dalam Pribadi YESUS.
Sekarang
dari pihak kita, sudah ada jalan keluar dari pihak surga,
sekarang kita hanya mau menerima atau tidak? Jalannya sudah
diberikan, sekarang dari pihak kita, bagaimana kita menerima jalan
dari pengampunan dosa itu? Di bagian atas sudah diterangkan bahwa
YESUS mati satu kali saja untuk:
- Menyelesaikan
dosa-dosa manusia =
- Menanggung
hukuman atas dosa-dosa manusia =
- Mengampuni
dosa-dosa manusia =
- Menanggung
kutukan =
- Menyelamatkan
manusia
Dari
pihak kita, kita hanya percaya =>
Yohanes
3 : 16, Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Anak-Nya
Yang tunggal = ALLAH lahir menjadi Manusia di dalam Pribadi YESUS
Yang tidak berdosa tetapi harus mati satu kali di atas kayu salib.
Supaya
setiap orang yang percaya; kata setiap orang => diganti dengan
nama kita masing-masing, tidak binasa = tidak perlu masuk ke dalam
kematian yang kedua sebab kutukan dosa semuanya sudah ditanggung.
Jadi, dari pihak kita, kita harus percaya kepada YESUS sehingga
dosa-dosa kita diampuni dan kita diselamatkan oleh TUHAN.
Diselamatkan
itu berarti tidak masuk ke dalam kematian kedua dan ini seperti
jemaat di Smyrna yang tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang
kedua. Semoga kita dapat mengerti.
Di
dalam dunia ini/dibawah kolong langit tidak ada nama lain yang dapat
menyelamatkan kecuali Nama YESUS =>
Kisah
rasul 4 :11, 12,
11.
Yesus adalah batu yang
dibuang oleh tukang-tukang bangunan - yaitu kamu sendiri -, namun
ia telah menjadi batu penjuru.
12.
Dan keselamatan tidak ada di
dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong
langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang
olehnya kita dapat diselamatkan."
ay
11. YESUS adalah Batu Yang Indah tetapi dibuang. Istilah dibuang =
disalib
ay
12. Dia = YESUS. Ini harus digaris bawahi/diukir di dalam hati,
jangan ditukar dengan
siapa-pun. Jadi, di dalam dunia tidak ada kedudukan, kepandaian yang
dapat menyelamatkan kita; manusia siapa-pun juga tidak dapat
menyelamatkan sebab semua manusia sudah berbuat dosa kecuali hanya
Satu itulah YESUS/Manusia Yang tidak berdosa. Ini yang harus
ditekankan di dalam hati kita masing-masing.
Mari!!
Supaya kita tidak mengarah kepada kematian kedua/hidup ini tidak
sia-sia maka TUHAN sudah memberikan jalan yang begitu luar biasa
yaitu ALLAH lahir menjadi Manusia Yang tidak berdosa di dalam Pribadi
YESUS Yang harus satu kali mati di atas kayu salib untuk
menyelamatkan manusia. Dan jalan dari kita => kita
harus
percaya kepada YESUS.
Percaya
ini bukan hanya di mulut, tetapi ada praktek sehari-hari dari
kehidupan yang percaya kepada YESUS; seringkali kita mengatakan kalau
kita percaya tetapi perbuatannya tidak cocok sebab iman itu harus
disertai dengan perbuatan. Sebab iman tanpa perbuatan = mati = iman
dari setan. Setan percaya kepada YESUS tetapi perbuatannya berbeda;
di dalam surat Yakobus dikatakan => iblis itu gemetar. Kalau
manusia berani tetapi setan itu gemetar. Itu sebabnya kalau kita
percaya kepada YESUS harus kita buktikan/ada praktek sehari-hari =>
2
Korintus 5 : 7 - 10,
7.
- sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena
melihat-
8.
tetapi hati kami tabah, dan
terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.
9.
Sebab itu juga kami berusaha,
baik kami diam di dalam tubuh ini mau-pun kami diam di luarnya,
supaya kami berkenan kepada-Nya.
10.
Sebab kita semua harus
menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh
apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam
hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Ay
7. Hidup kami karena iman, bukan karena melihat. Iman yang benar itu
tidak melihat, tetapi percaya = dari mendengar Firman Kristus =
Firman yang diurapi oleh Roh. Kudus. Kita harus berhati-hati, sebab
sekarang ini banyak diajarkan iman karena melihat => oh, ada mobil
putih, pegang supaya kita dapat memiliki mobil seperti itu = iman
dari Tomas yang setelah melihat, baru ia percaya. Sebelum aku
mencucukkan jariku ke LambungNya Yang terluka, aku belum percaya.
Tetapi TUHAN berkata: Tomas, kamu percaya karena sudah melihat,
tetapi berbahagialah orang yang percaya sekali-pun ia tidak melihat.
Ini jelas!, iman itu bukan karena melihat tetapi karena mendengar
Firman Kristus/Firman Yang diurapi oleh Roh. Kudus. Semoga kita dapat
mengerti.
Tanda-tanda/praktek
sehari-hari dari kehidupan yang percaya kepada YESUS:
- ay
8. Memiliki hati
yang tabah.
Arti dari tabah adalah:
- tetap
percaya kepada YESUS dan menyeru Nama YESUS
= tidak pernah menyangkal Nama YESUS apa-pun
risiko yang kita hadapi sampai garis akhir
= sampai meninggal dunia/sampai mati atau sampai kedatangan YESUS
kedua kali. Kalau kita tetap hidup sampai TUHAN datang, maka kita
harus terus,jangan berhenti di tengah jalan. Kita nanti akan banyak
diperhadapkan. Orang yang membunuh orang Kristen/orang yang percaya
kepada YESUS, mereka merasa beribadah. Itu sebabnya mereka
berlomba-lomba mau membunuh ( Yoh 16 ). Tabah ini merupakan ujian
bagi kita. Semoga kita dapat mengerti.
- tetap
berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar yang adalah
Pribadi YESUS Sendiri apa-pun risiko yang harus dihadapi sampai
garis akhir. Mungkin kita mengalami
goncangan, tetapi kita tetap percaya kepada YESUS, tetap menyeru
Nama YESUS dan juga tetap berpegang teguh pada Firman pengajaran
yang benar = kita tidak mau disesatkan, sebab kalau sesat, akan
berubah arah/tidak sampai ke surga dan kalau kita menyangkal YESUS,
maka kita juga akan disangkal oleh YESUS dan akan masuk ke dalam
kematian kedua = binasa.
- tetap
percaya dan berharap kepada TUHAN
menghadapi apa-pun juga sampai garis akhir. Seperti Sadrakh, Mesakh
dan Abidnego dan juga seperti Daniel yang dimasukkan ke dalam gua
singa, mereka tetap percaya dan berharap hanya kepada TUHAN sampai
garis akhir.
- ay
9, berusaha untuk selalu hidup berkenan kepada TUHAN sampai garis
akhir. Kita
harus hidup untuk selalu berkenan kepada TUHAN, jangan memilukan dan
memalukan TUHAN. Jangan seperti jaman Nuh yang memilukan Hati TUHAN
sehingga air bah yang datang; juga di jaman Lot, memilukan Hati
TUHAN, maka api belerang yang datang dari langit untuk menghukum
manusia. Inilah orang yang percaya kepada YESUS yang selalu berusaha
untuk selalu hidup berkenan kepada TUHAN sampai garis akhir. Hidup
berkenan kepada TUHAN = selalu
hidup di dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran.
Ini
yang berkenan kepada TUHAN => bukan kaya/miskin yang menjadi
ukuran berkenan kepada TUHAN.
Hidup di dalam kebenaran = sesuai
dengan Firman TUHAN/sesuai dengan Firman pengajaran yang benar di
saat kita bekerja, saat menuntut ilmu/bersekolah/saat berada di
jalan raya dan dalam hal apa saja sampai garis akhir (jika tidak
benar/tidak sesuai dengan Firman pengajaran yang benar jangan
diikuti sebab itu berarti kita memilukan Hati TUHAN dan akan
mendatangkan penghukuman) sehingga kita menjadi senjata kebenaran =
beribadah dan melayani TUHAN dengan setia dan benar dan juga dengan
setia dan berkobar-kobar sampai garis akhir. Jangan berhenti di
tengah jalan tetapi sampai garis akhir. Semoga kita dapat mengerti.
- ay
10, jadi kita harus percaya kalau satu saat kita akan dihakimi;
banyak orang yang tidak percaya dengan mengatakan: "mana ada
penghakiman? Hidup di dunia ini kalau kita sengsara itulah neraka,
kalau hidup kita senang, itulah surga". Tetapi orang yang percaya
YESUS, maka praktek sehari-harinya adalah kita
harus percaya bahwa ada takhta pengadilan Kristus dan kita harus
siap untuk menghadap tahta pengadilan Kristus itu.
Apa yang akan dihakimi atau
diadili? Di dalam 2
Korintus 5 : 10,
Sebab kita
semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang
memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang
dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Apa
yang akan dihakimi?
- perbuatan
dosa => setiap kali kita berbuat dosa,
ada raportnya/ada catatannya => tanggal sekian kita ada di mana
dan kita tidak dapat berkelit; nanti dipengadilan semua kitab-kitab
akan dibuka sampai jam perbuatan dosa kita semuanya ada. Semoga
kita dapat mengerti.
- Matius
12 : 36,
Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus
dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Perkataan
sia-sia => dusta, fitnah (yang benar
jadi salah, yang salah jadi benar) dan juga gosip yang tidak benar
akan dihakimi.
- Roma
2 : 16,
Hal itu
akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang
keberitakan akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam
hati manusia, oleh Kristus Yesus.
Angan-angan
dosa => hati pikiran yang berdosa. Belum
diperbuat, belum dikatakan tetapi sudah ada di dalam hati dan
pikiran. Seperti prasangka buruk juga akan diadili. Semoga kita
dapat mengerti.
- apa
yang tidak dilakukan, padahal kita sudah didorong oleh TUHAN untuk
berbuat, tetapi tidak kita lakukan =>
Matius 25 : 44, 45,
44.
Lalu
mereka pun akan
menjawab Dia,
katanya'Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus,
atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam
penjara dan kami tidak melayani Engkau?
45.
Maka Ia
akan
menjawab
mereka:
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu
lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak
melakukannya juga untuk Aku.
Apa
yang tidak kita lakukan, padahal kita sudah digerakkan/didorong
oleh TUHAN lewat pekerjaan Firman TUHAN, tetapi kita tidak
melakukannya dan berkata "nanti dulu, sebab saya masih harus
melakukan ini" ini juga akan dihakimi/diadili.
Kita sudah
digerakkan oleh TUHAN terutama untuk pembangunan Tubuh Kristus =>
memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan. Jika kita sudah
digerakkan oleh TUHAN untuk melakukan apa saja (digerakkan untuk
mengikuti kunjungan, digerakkan untuk berdoa, digerakkan berkorban
dana dllnya, tetapi kita katakan tunggu dulu/kita tahan-tahan, ini
yang juga akan dihakimi. Sebab jika kita sudah digerakkan dan kita
menolak/tidak mau melakukan, satu waktu kita tidak dapat lagi
melakukan sekali-pun kita sudah mau melakukan. Ini yang berbahaya
sebab akan masuk ke dalam penghakiman. Semoga kita dapat
mengerti.
Kita yang sudah percaya kepada YESUS, sudah harus
siap. Bagaimana persiapan kita untuk menghadapi Tahta Pengadilan
Kristus? Kita sudah tahu apa yang akan diadili yaitu dosa-dosa baik
yang sudah dilakukan, dikatakan, angan-angan dosa sampai dengan
yang tidak dilakukan sekali-pun sudah digerakkan oleh TUHAN =
tidak melakukan perintah TUHAN adalah dosa. Kita sudah tahu
semuanya.
Bagaimana
persiapan kita untuk menghadapi Tahta Pengadilan Kristus?
Persiapannya adalah
berdamai. Berdamai = mengalami pelayanan
Imam Besar.
Matius
5 : 23 - 25, => berdamai
ditengah jalan.
Supaya
tidak dihakimi/diserahkan kepada Hakim. Inilah persiapan kita untuk
menghadapi Tahta Pengadilan Kristus Yang akan membawa kepada kematian
yang kedua. Jangan sampai kita masuk kesitu, jemaat Smyrna bebas dari
penghakiman. Kita juga harus bersiap, baik kita meninggal dunia, baik
kita hidup sampai kedatangan TUHAN => semuanya sama harus
mempersiapkan diri dihari-hari ini.
23.
Sebab itu, jika engkau
mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan
sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
24.
tinggalkanlah persembahanmu
di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu,
lalu kembali untuk mempersembahkan persembahananmu itu.
25.
Segeralah berdamai dengan
lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya
lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu
menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam
penjara.
Ay
23, mempersembahkan persembahan di atas mezbah = pelayan TUHAN =
melayani TUHAN.
Ay
24, dengan saudara = horizontal; vertikal = dengan TUHAN => kayu
salib = berdamai dengan TUHAN dan sesama.
Ay
25, akan ada penghakiman. Lawanmu = TUHAN => Lawan dari orang yang
berdosa.
Berdamai
dengan TUHAN dan dengan sesama => inilah persiapan kita untuk
menghadapi Tahta Pengadilan Kristus = mengalami pelayanan Imam Besar.
Dulu imam besar Harun yang satu tahun satu kali menuju ruangan maha
suci dengan membawa dupa dan darah yang dipercikkan sehingga segala
dosa diampuni. Tetapi sekarang, pelayanan Imam Besar YESUS Yang duduk
di sebelah Kanan Tahta ALLAH Bapa. YESUS membawa DarahNya Sendiri dan
YESUS berdoa syafaat siang dan malam. Mata TUHAN tidak pernah tidur.
Ada dupa = doa dan ada darah untuk memperdamaikan segala dosa-dosa.
Inilah
persiapan kita untuk berdamai, terutama pelayan TUHAN. Di bagian atas
disebutkan mau mempersembahkan korban/mau melayani, kemudian teringat
ada kesalahan yang aku lakukan, maka harus meninggalkan mezbah
terlebih dahulu untuk berdamai, baru kemudian kembali untuk
mempersembahkan korban.
Banyak
yang melakukan kesalahan dengan berkata bahwa saya sudah berbuat
dosa, maka saya berhenti melayani TUHAN karena saya tidak layak =>
ini salah!!! Yang benar, dosanya yang harus terlebih dahulu
diselesaikan/dibuang, pelayanannya jangan dibuang dan banyak yang
melakukan demikian; kita menyelesaikan dosa, baru kita melayani
TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
persiapan kita yaitu kita berdamai = melayani pelayanan Imam Besar.
YESUS sebagai Imam Besar duduk di sebelah Kanan Tahta ALLAH Bapa. IA
sedang membawa DarahNya Sendiri dan juga Ia sedang membawa dupa/IA
sedang berdoa syafaat siang dan malam bagi kita semua. MATA TUHAN
tidak pernah tertutup/tidak pernah tidur untuk memperdamaikan dan
menyelesaikan segala dosa-dosa kita.
Ayo!
Jika kita sudah menyelesaikan dosa/meminta ampun dan kita diampuni,
kita jangan berbuat dosa lagi. Kita mengampuni dosa orang lain dan
melupakannya = Darah YESUS menyelesaikan segala dosa-dosa kita.
Inilah proses berdamai dan yang harus kita lakukan juga.
Jadi,
mari!! Kita menggunakan setiap langkah hidup kita/ perpanjangan umur yang
TUHAN berikan:
- untuk
berdamai
- untuk
mengalami pelayanan Imam Besar
- untuk
menyelesaikan dosa-dosa oleh Darah YESUS. Jangan untuk menambah dosa
di bidang apa-pun. Bagi saudara yang kuliah, berkat perpanjangan
umur yang TUHAN berikan agar dapat kuliah, tetapi digunakan untuk
berbuat dosa seperti menyontek => untuk apa semuanya itu? dan
untuk yang bekerja, jangan melakukan korupsi dllnya. Biarlah kita
menggunakan setiap langkah hidup kita/setiap detak jantung
kita/setiap perpanjangan umur kita dari TUHAN untuk:
- berdamai
- menyelesaikan
dosa-dosa oleh Darah YESUS
- mengalami
pelayanan Imam Besar. Semoga kita dapat mengerti.
Ibrani
2 : 17,18,
17.Itulah
sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas
kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh
bangsa.
18.
Sebab oleh karena Ia sendiri
telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang
dicobai.
Sudah
mendamaikan sehingga dosa selesai, maka semua pencobaan akan
diselesaikan oleh Tangan belas kasih YESUS Imam Besar Yang sanggup
untuk menyelesaikan segala masalah kita tepat pada waktunya. Tepat
pada waktunya itu berarti tidak terlalu cepat dan juga tidak
terlambat. Kalau istilah 'dapat' berarti Ia dapat menolong dan
menyelesaikan dan istilah 'dapat' itu tidak dibatasi dengan
apapun juga. Kalau saya menolong ada batasnya, sebab kita manusia
dibatasi, tetapi kalau istilah Imam Besar 'dapat' menolong itu
tidak ada batasnya. Dapat menyelesaikan semua masalah kita, semua
persoalan kita tepat pada waktunya. Kita harus yakin, tidak terlalu
cepat, tidak terlalu lambat (Ibr 4). Jadi, kuncinya di sini, kalau
sudah berdamai/dosa diselesaikan maka masalah diselesaikan, air mata
juga akan diselesaikan.
Setelah
dosa-dosa sudah diselesaikan, masalah-masalah juga selesai, maka
TUHAN memberikan yang baru/masa depan
yang indah =>
Yeremia 29 : 11,
Sebab
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai
kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang
penuh harapan.
Tangan
belas kasih Imam Besar sanggup untuk memberikan masa depan yang
berhasil
dan indah tepat pada waktunya. Inilah orang yang percaya kepada
YESUS. Dikaitkan dengan kematian => manusia di dunia ini satu kali
mati, sesudah itu dihakimi. Seharusnya dibinasakan tetapi YESUS
sudah
satu kali mati untuk menanggung semuanya supaya kita tidak binasa.
Dari pihak TUHAN sudah jelas yaitu DIA mati di atas kayu salib,
sedangkan dari pihak kita, kita harus percaya kepada Satu-satunya
YESUS.
Apa
yang menjadi praktek dari orang yang percaya?
- Tabah
sampai garis akhir => jangan menyangkal TUHAN, tetap memegang
Pribadi TUHAN/pengajaran yang benar. Percaya dan berharap kepada Dia
sampai garis akhir.
- Selalu
berkenan sampai garis akhir => hidup benar sehingga menjadi
senjata kebenaran.
- Harus
percaya bahwa di garis akhir kita, baik meninggal dunia/mati mau-pun
hidup sampai TUHAN datang kembali, nanti akan diperhadapkan pada
Tahta pengadilan. Kita harus percaya, apa yang kita lakukan sekarang
=> mari persiapkan diri untuk berdamai dan juga untuk
menyelesaikan dosa-dosa dalam bentuk perbuatan, perkataan,
angan-angan/pikiran, sesuatu yang tidak kita lakukan, padahal itu
merupakan perintah TUHAN = dosa. Menyelesaikan dosa dengan mengaku
kepada TUHAN, kita diampuni, jangan berbuat dosa lagi dan juga kita
mengampuni dosa orang lain. Maka Darah Imam Besar/Darah YESUS akan
menyelesaikan dosa. Kalau dosa sudah diselesaikan, maka hal yang
lain juga akan selesai. Masalah diselesaikan dan masa depan yang
berhasil dan indah diberikan oleh TUHAN.
- Jika
kita sudah mau berdamai/mengalami pelayanan YESUS Imam Besar, maka
semua masalah sampai air mata selesai sehingga ada masa depan yang
berhasil dan indah, dan, nama kita ditulis di dalam kitab kehidupan.
Inilah yang akan membuat kita tidak akan mengalami kematian yang
kedua.
Keluaran
32 : 30 - 33,
30.
Keesokan harinya berkatalah
Musa kepada bangsa itu: "Kamu ini telah berbuat dosa besar, tetapi
sekarang aku akan naik menghadap Tuhan, mungkin aku akan dapat
mengadakan pendamaian karena dosamu itu."
31.
Lalu kembalilah Musa
menghadap Tuhan dan berkata: Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar,
sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
32.
Tetapi sekarang, kiranya
Engkau mengampuni dosa mereka itu - dan jika tidak, hapuskanlah
kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kau tulis."
33.
Tetapi Tuhan berfirman kepada
Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan
Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.
Ay
30, dahulu sebelum ada tabernakel, Musalah yang mengadakan pelayanan
pendamaian. Sesudah ada tabernakel, maka imam besar Harun yang
mengadakan pelayanan pendamaian.
Kalau
kita berdamai/dosa-dosa dihapuskan, maka nama kita akan tertulis di
dalam kitab kehidupan = Tangan Imam Besar sanggup menuliskan nama
kita di dalam kitab kehidupan.
Mari!
Sekarang ini, biarlah kita jangan sampai masuk ke dalam kematian
kedua/kebinasaan tetapi kita menggunakan hidup satu kali dan mati
satu kali dengan sebaik-baiknya untuk percaya kepada YESUS yang bukan
hanya di mulut, tetapi dengan praktek:
- tabah
- selalu
berkenan
- hidup
benar sampai kita menjadi senjata kebenaran dan
- berdamai.
Jangan menambah dosa tetapi kita berdamai/menyelesaikan dosa-dosa =>
berdamai dengan TUHAN dan juga berdamai dengan sesama. Kalau kita
diampuni, kita jangan berbuat dosa lagi, kemudian kita mengampuni
dosa orang lain dan melupakannya dan Darah YESUS Yang akan
menyelesaikan semuanya sehingga masalah-masalah juga dapat
diselesaikan. Tangan belas kasih Imam Besar sanggup menyelesaikan
masalah apa-pun juga tepat pada waktunya; dan juga memberikan masa
depan yang berhasil dan indah dan juga Tangan belas kasih Imam
Besar sanggup menuliskan nama kita di dalam kitab kehidupan. Nama
yang ditulis di dalam kitab kehidupan itulah nama
baru. Nama baru itu menunjuk pada
pembaharuan.
Saudara
mungkin bertanya => apakah nama saya sudah ditulis di dalam kitab
kehidupan? Yang ditulis di dalam kitab kehidupan oleh Imam Besar
adalah nama yang baru yang menunjuk pada pembaharuan. Kalau kita
mengalami pembaharuan => sedikit demi sedikit nama kita ditulis
sampai selesai/sampai garis akhir baru selesai. Penulisan itu sampai
garis akhir.
Apa
arti dari pembaharuan? Awal dari pembaharuan adalah hati yang taat.
Taat pada setan = berbuat dosa = kematian secara rohani. Seperti
Hawa yang taat kepada setan/tidak taat kepada TUHAN. Inilah awal mula
dari adanya kematian secara rohani dan juga ada kematian yang kedua.
Yehezkiel
11 => inilah awal dari pembaharuan yaitu kembali kepada ketaatan
yaitu taat kepada TUHAN, jangan berbuat dosa.
Yehezkiel
11 : 19, 20,
19.
Aku akan memberikan mereka
hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan
menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka
hati yang taat,
20.
supaya mereka hidup menurut
segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka
mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.
Ay
20, menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka => ditulis
di Yerusalem Baru => Wahyu 21.
Awal
dari pembaharuan adalah hati yang taat dengar-dengaran/tidak berbuat
dosa = hati yang damai sejahtera. Inilah buktinya jika nama kita
sedang ditulis di dalam kitab kehidupan.
Taat
dengar-dengaran:
- kepada
TUHAN/tidak berbuat dosa dan juga tidak memilukan Hati TUHAN
- kepada
orang tua yang benar => tidak memedihkan hati orang tua kita
sendiri. Jika hati orang tua kita pedih, maka hati kita sendiri juga
akan pedih/tidak merasa damai dan juga jangan
- membuat
gembala berkeluh kesah, tetapi kita harus taat kepada gembala yang
dipercayakan oleh TUHAN.
Inilah
hati yang damai sejahtera/hati yang taat kepada TUHAN, kepada orang
tua yang benar dan juga kepada gembala yang benar. Hati damai
sejahtera/taat dengar-dengaran = tidak merasakan apa-apa lagi yang
daging rasakan tetapi yang ia rasakan hanyalah mengasihi TUHAN lebih
dari semuanya. Seperti Abraham yang diperintahkan oleh TUHAN untuk
menyembelih anaknya, Abraham taat sebab ia tidak merasakan apa-apa
yang daging rasakan. Kalau daging masih merasakan apa-apa, maka
Abraham akan mengamuk.
Juga
dengan Maria yang harus mengandung sebelum memiliki suami. Awalnya
Maria merasa takut dan bimbang, tetapi setelah ia menyerah =>
'jadilah padaku apa yang menurut kehendak-Mu'.
Mari!!
Sekarang ini kita memiliki hati yang taat dan hati yang damai
sejahtera => nama sedang ditulis. Inilah awalnya, kita terus
dibarui; kalau kita sudah taat akan mudah seperti tanah liat yang
menurut/tidak melawan => mau dijadikan bejana apa saja, semuanya
sudah gampang.
Mari,
sekarang ini kita pulang dengan hati yang damai sejahtera => tidak
merasakan apa-apa lagi yang daging rasakan, tidak merasa takut dan
juga tidak
merasa
susah lagi, tetapi hanya
- menyerahkan
semuanya kepada TUHAN
- mengasihi
TUHAN lebih dari segala sesuatu.
Hati
damai sejahtera = diam dan tenang. Seandainya kita menghadapi perahu
kehidupan kita/perahu ekonomi/perahu studi/perahu nikah/perahu apa
saja yang menghadapi angin gelombang/badai di tengah laut, tetapi
kalau kita mengalami pelayanan Imam Besar yang mampu menyelesaikan
dosa sampai hidup kita ini berubah/dibaharui sampai hati menjadi taat
dan damai = diam dan tenang = menyerah sepenuhnya kepada TUHAN, maka
badai lautan akan menjadi teduh, semuanya selesai/semuanya menjadi
indah. Semoga kita dapat mengerti.
Kita
terus dibaharui sampai garis akhir dan jika TUHAN datang kedua
kalinya, maka kita akan dibaharui menjadi sama mulia dengan DIA, kita
menjadi Mempelai Wanita Surga yang namanya sudah tertulis. Kita siap
untuk menyambut kedatangan TUHAN.
Dari
pihak TUHAN dua kali, pertama IA datang dan mati satu kali di kayu
salib untuk menyelematkan kita dan juga untuk meneduhkan angin
gelombang dan jika semua sudah, nanti garis akhirnya jika IA datang
kedua kali, maka kita betul-betul akan disempurnakan.
Ibrani
9 : 28b, Sesudah
itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa
untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia.
Menyatakan
diri-Nya sekali lagi = datang yang kedua kalinya sebagai Raja segala
raja Imam Besar diawan-awan yang permai maka kita akan dibaharui
sampai menjadi sempurna/sama mulia seperti Dia = menjadi Mempelai
Wanita yang siap untuk terangkat diawan-awan menyambut kedatangan-Nya
Yang kedua kali. Kita masuk kerajaan seribu tahun damai/Firdaus,
sesudah itu masuk kerajaan surga/Yerusalem Baru dengan nama yang baru
yang sudah selesai ditulis. Nama yang baru = nama Mempelai Wanita dan
kita duduk bersanding dengan Dia selama-lamanya. Mari! Sekarang ini
kita gunakan waktu untuk tabah, untuk hidup benar sehingga kita
menjadi senjata kebenaran sehingga kita berkenan kepada TUHAN dan
juga untuk berdamai/mengalami pelayanan Imam Besar sampai hati
menjadi damai sejahtera. Kalau masih ada iri, dendam, serahkan kepada
TUHAN.
TUHAN memberkati kita sekalian.1