Kita
masih berada dalam kitab Wahyu 2-3, ini dalam susunan tabernakel
menunjuk tujuh kali percikan darah di depan tabut perjanjian, sama
dengan tujuh surat yang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa
kafir (sidang jemaat akhir zaman), sama dengan penyucian terakhir
yang TUHAN lakukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir, supaya
tidak bercacat cela, sempurna seperti YESUS, menjadi Mempelai Wanita
Surga yang siap untuk menyambut kedatangan YESUS ke dua kali di
awan-awan yang permai.
Sekarang
ini kita sudah berada pada ayat yang ke sepuluh.
Wahyu
2:10,
Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya
Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara
supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh
hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan
kepadamu mahkota kehidupan.
Keadaan
sidang jemaat di Smirna, mereka berada dalam kesusahan, kemiskinan,
difitnah, bahkan dimasukkan ke dalam penjara, dicobai dan mendapatkan
kesusahan selama sepuluh hari (ini puncaknya). Kalau dibuat dalam
satu kalimat sama dengan mengalami penderitaan bersama
YESUS/mengalami sengsara daging bersama YESUS/mengalami percikan
darah. Inilah penyucian terakhir.
Dalam
gambar tabut perjanjian ada dua kali tujuh percikan darah:
- Diatas
tabut, ini untuk YESUS = sengsara dari YESUS.
- Yang
di depan, untuk sidang jemaat= sengsara dari sidang jemaat.
Pada
ay 10 dituliskan '
Jangan takut terhadap apa yang harus engkau
derita!..... Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan
mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan' Inilah sikap yang
benar dalam menghadapi penderitaan bersama YESUS. Tetapi ada juga
sikap yang tidak benar, yaitu kecewa sampai meninggalkan TUHAN dan
sebagainya.
Jadi
sikap yang benar dalam menghadapi penderitaan daging bersama YESUS,
adalah: 'Jangan
takut terhadap apa yang harus engkau derita'
Kalau takut dalam penderitaan daging (takut nanti
ditangkap dan sebagainya), pasti melarikan diri dari TUHAN, sampai
telanjang, bahkan sampai menyangkal TUHAN seperti Petrus. Jika sudah
menyangkal TUHAN sama dengan kebinasaan. Bayangkan, Petrus sebagai
hamba TUHAN yang hebat, tetapi saat menghadapi penderitaan, Petrus
dapat menyangkal TUHAN.
Mari,
kita lihat ayat-ayatnya dengan membaca di dalam
Markus
14:50-52,70, 71,
50.
Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
51.
Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai kain
lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak
menangkapnya,
52.
tetapi ia melepaskan kainnya dan lari dengan telanjang.
70.
Tetapi Petrus menyangkalnya pula. Tidak lama kemudian orang-orang
yang ada di situ berkata juga kepada Petrus: "Engkau ini pasti
salah seorang dari mereka, apalagi engkau seorang Galilea!"
71.
Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal
orang yang kamu sebut-sebut ini!"
Ay
50 => Ketika YESUS ditangkap (ini penderitaan), karena takut =>
'nanti saya akan ditangkap juga' Akhirnya murid-murid
meninggalkan YESUS = melarikan diri.
Ay
52 => Kalau takut dalam penderitaan bersama YESUS pasti melarikan
diri dari TUHAN (jauh dari TUHAN, tidak setia lagi), dan telanjang
(jatuh bangun dalam dosa), bahkan menyangkal TUHAN seperti Petrus.
Ay
70, 71 => Petrus menyangkal TUHAN; mengutuk dan bersumpah. Ini
berarti kebinasaan untuk selama-lamanya. Biarlah kita memiliki sikap
yang benar, yaitu jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita.
Semoga kita dapat mengerti.
Praktik
sehari-hari tidak takut dalam menghadapi penderitaan bersama YESUS,
yaitu:
- 1
Petrus 4:1, 2,
1.
Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun
harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --
karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah
berhenti berbuat dosa -- ,
2.
supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan
manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Ay
1 => 'Jadi, karena Kristus telah
menderita penderitaan badani' =>
menderita penderitaan badani di kayu salib.
'kamupun
harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian'
=> Bukan takut, tetapi justru penderitaan ini menjadi senjata.
Kalau tidak takut dalam penderitaan, maka penderitaan ini menjadi
senjata kita.
'karena barangsiapa
telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa'
=> Senjata untuk apa? Untuk menghentikan/mematikan dosa.
Justru
bukan takut atau menghindar dari penderitaan (salib), tetapi
menggunakan salib sebagai senjata.
Praktik
pertama menggunakan penderitaan bersama YESUS (salib), sebagai
senjata untuk dua hal:
- Untuk
berhenti berbuat dosa
= mati
terhadap dosa
= bertobat.
Saat kita menderita bersama TUHAN (mengalami salib, penderitaan
daging) merupakan kesempatan untuk berhenti berbuat dosa.
- Untuk
hidup menurut kehendak ALLAH.
Contohnya seperti Nuh yang hidup
menurut kehendak ALLAH. Sementara anak-anak TUHAN bersama manusia
di dunia ini berbuat dosa sampai puncaknya dosa (dosa makan minum
dan kawin mengawinkan), tetapi Nuh rela menderita daging untuk
berhenti berbuat dosa dan hidup menurut kehendak ALLAH.
Apa
artinya hidup menurut kehendak ALLAH?
Kejadian
6 : 9,
Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela
di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan
Allah.
Hidup menurut
kehendak ALLAH yaitu:
- 'Nuh
adalah seorang yang benar' => Hidup
menurut kehendak ALLAH = hidup dalam kebenaran. Semuanya harus
benar.
- 'tidak
bercela di antara orang-orang sezamannya'
=> istilah tidak bercela dalam terjemahan lama adalah jujur
(hidup dalam kejujuran/tulus hati). Saya selalu mengajarkan,
kejujuran dimulai dari soal TUHAN (soal pengajaran yang benar).
Jika ya katakan ya, tidak katakan tidak, benar katakan benar, tidak
benar katakan tidak benar. Baru kita dapat jujur dalam segala hal.
Kejujuran inilah hidup menurut kehendak ALLAH.
- 'Nuh
itu hidup bergaul dengan Allah' =>
Hidup bergaul dengan ALLAH sama dengan menjadi senjata kebenaran;
beribadah melayani TUHAN dengan setia dan benar. Salib menjadi
senjata untuk menghancurkan dosa, untuk dapat hidup benar dan kita
menjadi senjata TUHAN (senjata kebenaran). Semoga kita dapat
mengerti.
Karena
Nuh hidup dalam kebenaran (bertobat, hidup dalam kebenaran), maka
Nuh mendapatkan kasih karunia TUHAN => Kejadian
6: 8,
Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Jika
kita menggunakan penderitaan atau salib sebagai senjata untuk
bertobat, hidup benar, hidup jujur, menjadi senjata kebenaran, maka
kita mendapatkan kasih karunia di Mata TUHAN. Kasih karunia ini
lebih dari apapun yang ada di dunia ini.
Hasilnya:
- Kasih
karunia TUHAN mampu untuk memelihara dan melindungi kita secara
jasmani di tengah air bah (kemustahilan). Seperti Nuh dipelihara
dan dilindungi dari air bah. Mungkin sudah mustahil => mencari
uang sulit dan sebagainya, tetapi kalau ada kasih karunia tidak ada
yang mustahil. Bagaikan hidup ditengah air bah, orang kaya, orang
pandai, orang yang hartanya banyak, mati semuanya, hanya kehidupan
yang mendapatkan kasih karunia yang dapat hidup.
- Kasih
karunia TUHAN mampu memelihara dan melindungi kita secara rohani,
yaitu kita dapat hidup benar dan hidup suci ditengah puncaknya
dosa- dosa di akhir zaman.
- Tadi
dilindungi secara jasmani ditengah kemustahilan dunia akhir zaman,
banyak persaingan, tetapi kita hidup dari kasih karunia TUHAN.
Jangan mengandalkan sesuatu dari dunia, seperti kepandaian,
kekayaan, tidak akan bisa. Kita bagaikan hidup ditengah air bah,
bagaimana? Gunung saja dapat hilang, bagaimana kita dapat hidup di
akhir zaman? Hanya hidup dari kasih karunia TUHAN. Kami hamba
TUHAN tidak hidup dari jemaat, tetapi hidup dari kasih karunia
TUHAN. Saudara-saudara yang mempunyai toko dan sebagainya itu
hanya sarana, kita bukan hidup dari itu (nanti semuanya itu
tenggelam), tetapi hidup dari kasih karunia TUHAN.
- Secara
rohani, kita dapat hidup benar dan suci ditengah puncaknya dosa
(dosa makan minum dan kawin mengawinkan). Ini luar biasa;
benar-benar mendapatkan kasih karunia TUHAN. Mau hidup benar dalam
berdagang sudah susah sekarang. Ada orang yang menjual barang
palsu tetapi mengatakan asli, kita sudah kecil hati => aduh,
kalau saya menjual barang asli, dapat kalah saingan. Semoga kita
dapat mengerti.
- Kasih
karunia TUHAN memelihara dan melindungi nikah dan buah nikah kita
dari kehancuran nikah, supaya kita dapat masuk perjamuan kawin Anak
Domba (nikah yang sempurna). Nuh bersama anak menantunya di bahtera
Nuh. Kalau Nuh sudah memiliki cucu, pasti cucunya juga masuk ke
dalam bahtera Nuh. Hari-hari ini berapa banyak nikah yang hancur.
Korban perang dunia pertama dan kedua masih dapat dihitung, tetapi
korban dari nikah yang hancur tidak dapat dihitung. Tidak ada
statistiknya. Itu sebabnya nikah harus dijaga dengan kasih karunia
TUHAN.
- Kasih
karunia TUHAN mampu melindungi kita dari hukuman ALLAH yang akan
datang, yaitu api dari langit yang membakar atau memusnahkan dunia
ini, dan dari api neraka selama-lamanya. Kita dipelihara dan
dilindungi oleh kasih karunia TUHAN.
Sekarang
secara jasmani kita dilindungi dari air bah (kesulitan-kesulitan),
juga dilindungi secara rohani, nikah rumah tangga, sampai dipelihara
dilindungi dari hukuman ALLAH yang akan menimpa dunia (api yang
menghanguskan dunia) dan juga dari api neraka. Ini berarti kita
dapat hidup kekal selama-lamanya.
Jangan takut menghadapi
penderitaan. Praktiknya bagaimana? Justru menggunakan penderitaan,
menjadi senjata untuk menghantam dosa (bertobat), untuk hidup benar
sampai menjadi senjata kebenaran, maka kita mendapatkan kasih
karunia TUHAN. Kasih karunia TUHAN inilah yang kita butuhkan di
akhir jaman. Semoga kita dapat mengerti.
- Yakobus
5: 8-11,
8.
Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena
kedatangan Tuhan sudah dekat!
9.
Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling
mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah
berdiri di ambang pintu.
10.
Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para
nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
11.
Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang
telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu
telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena
Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Tadi
praktik pertama, jadikan salib sebagai senjata untuk bertobat, hidup
benar, sehingga kita menerima kasih karunia.
Praktik kedua:
sabar dan
tekun dalam penderitaan bersama YESUS.
Tidak lari dan sebagainya, tetapi
sabar dan tekun. Disini diberikan contoh yaitu Ayub (merupakan
gambaran dari keadaan gereja akhir jaman).
Ayub
1:1 - 3,
1.
Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan
jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
2.
Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
3.
Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima
ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam
jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya
dari semua orang di sebelah timur.
Ay
1 => 'Ada seorang laki-laki di tanah Us
bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur'
=> Ayub bukanlah orang yang berbuat dosa dan najis, bukan! Ayub
orang yang saleh, suci dan jujur.
Ay 2 => nikah dan buah
nikahnya diberkati.
Ay 3 => secara jasmani juga diberkati oleh
TUHAN.
Inilah keadaan Ayub. Jadi keadaan gereja TUHAN di
akhir jaman sama seperti keadaan Ayub, yaitu jujur dan saleh, takut
akan TUHAN, diberkati nikah dan buah nikahnya, diberkati juga secara
jasmani (Ayub menjadi orang yang paling kaya). Tetapi harus
mengalami penderitaan daging bersama YESUS (percikan darah, ujian
habis-habisan). Dan sikap kita menghadapi ujian habis-habisan
(penderitaan bersama YESUS) yaitu sabar dan tekun.
Sabar
artinya:
- kemampuan
untuk menantikan waktu-Nya TUHAN. Sabar, pasti ada waktu-Nya TUHAN.
Dalam penderitaan jangan bersungut-sungut dan sebagainya. Jika
bersungut akan berhadapan dengan hakim (di depan hakim) dan
dihukum.
- tidak
menyalahkan orang lain,
- tidak
mencari jalan keluar sendiri diluar Firman. Tetapi selalu mengucap
syukur dan menyembah TUHAN. Sekali lagi saya katakan => 'dalam
bidang apapun (dalam pekerjaan, study, menikah dan sebagainya),
kalau mencari jalan keluar di luar Firman, itu merupakan jalan
buntu ditambah dengan kebinasaan' Akan berhadapan dengan hakim
yang menghukum dan membinasakan. Sekalipun kita sudah disucikan,
diberkati, harus mengalami percikan darah. Bentuk dari percikan
darah itu berbeda-beda (tadi Ayub mengalami ujian habis-habisan;
semua yang ia miliki diijinkan TUHAN habis). Tetapi sikapnya sama
yaitu sabar dan tekun. Semoga kita dapat mengerti.
Tekun
artinya:
- Ketekunan
dalam iman;
- Ketekunan
dalam Firman pengajaran yang benar. Seringkali kita menghina =>
'tidak perlu Firman pengajaran' Yang salah bukan Firman
pengajarannya, oknumnya lah yang salah. Firman pengajaran yang
benar tidak pernah salah, jangan rugi dan jangan bodoh! Semoga kita
dapat mengerti.
Mari
tekuni! Tekun dalam iman:
- tekun
dalam Firman pengajaran yang benar,
- yang
sudah kita terima,
- yang
sudah dikhotbahkan (bagi hamba TUHAN),
- yang
sudah kita saksikan,
- yang
sudah kita alami. Banyak yang tidak tekun menjelang kedatangan
TUHAN, hati-hati! Pada waktu yang lalu ada yang berkata
sedikit-sedikit Firman pengajaran' Sekarang berkata => 'sama
saja, sama saja, hanya seperti itu, tidak penting'
- Ketekunan
dalam kandang penggembalaan; ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok; ketekunan dalam ruangan suci. Inilah yang harus ditekankan;
harus sabar dalam penderitaan, tekun dalam pengajaran dan tekun
dalam penggembalaan. Disitulah tempat kita menunggu. Jangan diluar!
Jika diluar dapat dimakan oleh serigala. Ketekunan dalam tiga macam
ibadah pokok yaitu
- Pelita
emas = ketekunan dalam ibadah raya (kebaktian umum). Ini
persekutuan dengan ALLAH Roh Kudus dengan karunia-karunia-Nya. Ini
termasuk persekutuan Tubuh Kristus.
- Meja
roti sajian = ketekuan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci. Ini persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam Firman
pengajaran yang benar dan Korban Kristus.
- Mezbah
dupa emas = ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini
persekutuan dengan ALLAH Bapa didalam kasih-Nya. Inilah ketekunan
dalam tiga macam ibadah pokok = ketekunan dalam kandang
penggembalaan.
Jadi
sabar dan tekun artinya
- Tubuh,
jiwa, roh kita melekat pada ALLAH Tritunggal seperti carang melekat
pada Pokok Anggur Yang Benar.
Kalau mau berbuah harus sabar dan tekun sehingga satu waktu pasti
berbuah manis. Saya sebagai seorang guru di Lempin-El selalu
menekankan kepada murid-murid (dulu saya juga ditekankan oleh
guru-guru saya) => 'percayalah, kalau kita sabar dan tekun,
kita bersungguh-sungguh seperti carang melekat pada Pokok anggur
yang benar, cepat atau lambat pasti akan berbuah manis'
- Yakobus
5:11,
Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang
telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan
kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya,
karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Ay
11 => 'karena Tuhan maha penyayang dan
penuh belas kasihan' => Inilah TUHAN,
Gembala Agung, Imam Besar.
Sabar dan tekun artinya kita
sedang bergaul erat dengan YESUS sebagai Gembala Agung/Imam Besar
Yang selalu mengulurkan Tangan-Nya Yang maha penyayang dan penuh
belas kasihan. Tadi sabar dan
tekun, tubuh, jiwa, roh kita melekat pada ALLAH Tritunggal,
sehingga tidak dapat diganggu gugat oleh apapun dan kita berbuah
manis. Setan tidak bisa menjatuhkan kita, sekalipun kita dalam
penderitaan seperti Ayub (Ayub habis semuanya). Tinggal menunggu
waktu, kita akan berbuah manis. Kedua, kita sedang bergaul erat
dengan YESUS, Gembala Agung, Imam Besar Yang selalu mengulurkan
Tangan-Nya Yang maha penyayang dan penuh belas kasihan. Semoga kita
dapat mengerti.
Hasilnya
sebagai
berikut:
- Ibrani
2:17,
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh
belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa
seluruh bangsa.
Ay 17 =>
'Ia menjadi Imam Besar'
=> Gembala Agung.
Hasil pertama: Tangan Imam Besar,
Gembala Agung diulurkan untuk mendamaikan dosa-dosa kita = kita
mengalami penyucian terakhir dari dosa-dosa yang seringkali tidak
kita sadari.
Sudah suci, saleh, takut akan TUHAN, tetapi masih ada dosa yang
tidak disadari seperti Ayub yang memiliki dosa kebenaran sendiri.
Inilah dosa yang seringkali tidak disadari. Ayub merasa suci,
saleh, diberkati, tetapi ada dosa yang tersembunyi yaitu dosa yang
tidak disadari.
Ayub
32:1, 2,
1.Maka
ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub,
karena ia menganggap dirinya benar.
2.Lalu
marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah
terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada
Allah,
Ayub seorang yang
suci, saleh, diberkati, luar biasa, dahsyat, tetapi ia mempunyai
cacat cela, kalau TUHAN datang, ia akan ketinggalan, oleh sebab itu
TUHAN mengijinkan ujian habis-habisan. Ayub harus mengalami
penderitaan (mengalami penyucian terakhir dari dosa yang tidak
disadari yaitu dosa kebenaran diri sendiri).
Kebenaran
sendiri yaitu:
- Kebenaran
diluar Firman ALLAH (diluar alkitab) dalam segala hal. sekalipun
orang mengatakan => 'tidak mengapa oom, sekarang bebas,
sekarang sudah umum itu' Tidak bisa! Sekalipun sudah umum di
dunia ini, sekalipun menurut pendeta-pendeta sudah umum, tetapi
kalau tidak sesuai dengan alkitab, tidak boleh!! Dalam masalah
apapun (pekerjaan, study, nikah, ibadah) harus sesuai dengan
alkitab, kalau tidak, itulah kebenaran diri sendiri. Semoga kita
dapat mengerti.
- Menutupi
dosa dengan cara menyalahkan orang lain, menyalahkan TUHAN
(menyalahkan Firman pengajaran yang benar). Sudah berbuat dosa,
tetapi menutupi dosa. Dulu Adam dan Hawa menutupi ketelanjangan
dengan cawat dari daun pohon ara. Daun ara bertahan hanya
sementara waktu, kemudian akan rusak lagi (kering, hancur) dan
mereka akan telanjang lagi. Inilah kebenaran sendiri. Semoga kita
dapat mengerti.
Inilah
dosa Ayub yang tidak disadari. Setelah lewat percikan darah Ayub
menjadi sadar. Inilah pentingnya penyucian terakhir.
Ayub
42: 5, 6,
5.
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi
sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
6.
Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku
duduk dalam debu dan abu."
Dosa
kebenaran sendiri banyak terdapat dalam perkataan-perkataan yang
salah. Kita harus selalu berjuang, hati-hati! Lewat percikan darah
(ujian habis-habisan; penderitaan daging), maka Ayub disucikan dari
dosa yang tidak disadari (disucikan dari dosa kebenaran sendiri).
Ayub mencabut perkataan-perkataannya yang salah, sehingga ia dapat
berkata benar dan baik (menjadi berkat), sampai satu waktu tidak
salah dalam perkataan = seluruh hidupnya menjadi sempurna.
Yakobus
3 : 2,
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak
bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat
juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Ay
2 => 'ia adalah orang sempurna, yang
dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya'
=> seluruh hidupnya sempurna.
Tidak salah lagi dalam
perkataan = sempurna seluruh hidupnya, tetapi harus melewati ujian
habis-habisan untuk menyucikan dosa yang sering tidak kita
sadari.
Mari kita mohon kepada TUHAN dihari-hari ini agar
supaya TUHAN akan menolong kita. Kita bergaul erat dengan YESUS
(sabar dan tekun), ini seperti mengulurkan kedua tangan kepada
TUHAN (menyerah kepada TUHAN) dan Gembala Agung juga akan
mengulurkan Tangan-Nya Yang maha penyayang dan berbelas kasihan
untuk mendamaikan dosa (mengalami penyucian terakhir).
- Ibrani
2:18,
Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka
Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Ay
18 => 'maka Ia dapat menolong mereka
yang dicobai' => istilah 'dapat'
berarti tidak bisa dibatasi. Berapa kali YESUS dicobai? Tiga kali,
antara lain:
- Pencobaan
terhadap tubuh: menyangkut hal-hal jasmani (pekerjaan dan lain
sebagainya).
- Pencobaan
terhadap jiwa,
- Pencobaan
terhadap roh.
Semuanya
sudah dicobai. Oleh sebab itu Dia dapat dan tepat menolong kita.
Misalnya ada orang tenggelam. Kalau sudah tenggelam baru mau
ditolong, sudah terlambat; jadi harus tepat waktu. Dapat artinya
tidak bisa dibatasi. Tepat artinya tidak terlalu lama atau tidak
terlalu cepat (tepat waktunya).
Ibrani
4:16,
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta
kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih
karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Ay
16 => 'dan menemukan kasih karunia
untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya'
=> tepat waktunya.
Jadi Ibrani 2:18 digabung dengan
Ibrani 4:16.
Hasil kedua:
Tangan Gembala Agung, Imam Besar
Yang maha penyayang dan berbelas kasihan diulurkan untuk dapat
menolong kita artinya menyelesaikan
semua masalah sampai yang mustahil tepat pada waktu-Nya
(tidak terlalu lama, tidak terlalu
lambat).
Dalam menghadapi penderitaan, jangan takut! Bentuk
dari penderitaan itu bermacam-macam: berpuasa, doa semalam suntuk.
Jangan takut! Gunakan ini sebagai senjata untuk berhenti berbuat
dosa, bertobat, hidup benar seperti Nuh, sehingga kita mendapatkan
kasih karunia TUHAN untuk menghadapi air bah yang menghantam dunia
akhir zaman. Kedua, sabar dan tekun (jangan lari) supaya kita dapat
menerima uluran Tangan TUHAN: kita disucikan dari dosa-dosa yang
tidak disadari dan kita dapat ditolong tepat pada waktu-Nya. Dia
dapat menyelesaikan semua masalah tepat pada waktu-Nya. Semoga kita
dapat mengerti.
- 2
Korintus 4: 16 -18,
16.
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah
kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari
sehari ke sehari.
17.
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari
pada penderitaan kami.
18.
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak
kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang
tak kelihatan adalah kekal.
Praktik
ketiga: tidak
tawar hati dalam menghadapi penderitaan bersama YESUS = tidak
kecewa, tidak berputus asa, tetapi berbahagia (bergembira) dalam
penderitaan bersama YESUS.
Mengapa berbahagia atau bergembira
saat mengalami penderitaan? Sebab sebenarnya kita tidak layak
menderita karena YESUS. Rasul-rasul/murid-murid tidak layak, apalagi
kita sebagai bangsa kafir. Itu sebabnya kalau kita menderita karena
YESUS, harus berbahagia sebab itu berarti kita dipercaya/mendapat
kepercayaan.
Kisah
rasul 5 :41,
Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira,
karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena
Nama Yesus.
Ay 41 =>
'karena mereka telah dianggap layak
menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus'
=> sebenarnya mereka tidak layak.
Rasul-rasul yang hebat
merasa tidak layak menderita bersama dengan TUHAN, apalagi kita
bangsa kafir, semestinya tidak layak. Itu sebabnya tidak sembarangan
untuk menderita bersama YESUS, apalagi untuk masuk surga (mengalami
kemuliaan). Jangan digampang-gampangkan! Mau menderita bersama YESUS
masih harus dilayakkan (dapat ijin), apalagi untuk masuk surga. Ini
benar-benar suatu perjuangan.
Sebenarnya sehebat apapun
manusia di dunia ini (manusia berdosa) tidak layak untuk menderita
bersama YESUS. Hanya karena kasih karunia TUHAN kita dilayakan untuk
menderita bersama YESUS dan kita harus bergembira (berbahagia). Yang
lainnya tidak boleh, tetapi kita terpilih (boleh menderita bersama
YESUS), harus berbahagia (murid-murid berbahagia). Semoga kita dapat
mengerti.
Jangan sampai kita putus asa, kecewa. Kalau putus
asa, kecewa, maka kita akan habis (hancur). Mungkin banyak
pengalaman-pengalaman bapak, ibu, saudara, termasuk juga saya,
sampai hampir lari dan sebagainya, jangan! Biarlah kita
bersungguh-sungguh di hari-hari ini. Banyak kita tidak tahan, sampai
mau berhenti beribadah dan melayani TUHAN, jangan! Harusnya kita
bergembira (berbahagia), karena dilayakkan untuk menderita bersama
YESUS. Sebab dibalik penderitaan, pasti ada kemuliaan (kita dianggap
layak untuk dipermuliakan bersama YESUS selama-lamanya). Kalau
dianggap layak menderita bersama YESUS, pasti juga dianggap layak
untuk dipermuliakan bersama Dia selama-lamanya. Kita berbahagia,
yang memang jalannya harus lewat penderitaan. Salib terlebih dahulu,
baru ada kemuliaan. Kalau YESUS tidak disalibkan, Dia tidak akan
pernah dipermuliakan. Semoga kita dapat mengerti.
Mulai
sekarang kita mengalami kemuliaan. Bukan nanti kita dipermuliakan di
awan-awan sampai di kerajaan surga, tetapi mulai dari sekarang ini
=> 2 Korintus
4:16, 17,
16.
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah
kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari
sehari ke sehari.
17.
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari
pada penderitaan kami.
Ingat,
penderitaannya itu ringan,itu sebabnya jangan diberat-beratkan.
Kalau sudah mau diberat-beratkan, ingat YESUS di kayu salib.
Misalnya kita berpuasa, menderita karena difitnah, lalu kita merasa
lemah => Jangan! Ingatlah penderitaan YESUS di kayu salib, maka
semuanya akan menjadi ringan. Pulang gereja, harus belajar,
sedangkan besok ujian, saya tidak tidur; kalau sudah mau mengeluh
(kecewa, putus asa), ingat penderitaan YESUS di kayu salib. Jika
dibandingkan dengan penderitaan YESUS, penderitaan kita itu ringan
(tidak ada apa-apanya dengan penderitaan YESUS). YESUS meninggalkan
kerajaan surga lalu ke dunia, penderitaan kita sudah tidak ada
apa-apanya. Berani tinggalkan surga lalu ke dunia? Penderitaan kita
itu ringan, tetapi kemuliaannya yang besar.
Itu sebabnya kita
jangan mundur! Penderitaan yang kita alami bersama YESUS merupakan
penderitaan ringan, tetapi kemuliaan yang kita dapatkan bersama
dengan TUHAN merupakan kemuliaan yang besar/kemuliaan yang kekal
yang jauh lebih besar dari penderitaan kita.
Ay 16 =>
'namun manusia batiniah kami dibaharui dari
sehari ke sehari' => inilah kemuliaan
yang sekarang.
Jadi lewat penderitaan bersama YESUS (percikan
darah), maka kita mengalami shekinah glory; satu tahun satu kali
Harun masuk ke ruangan maha suci membawa darah, begitu dipercikkan
terjadi sinar kemuliaan (shekinah glory). Dulu terjadi sinar
kemuliaan yang dapat dilihat dengan mata jasmani. Sekarang sinar
kemuliaan lewat keubahan hidup yang juga dapat dilihat lewat mata
jasmani.
Jadi lewat penderitaan bersama YESUS (percikan
darah), maka kita mengalami shekinah glory untuk membaharui
kehidupan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti
YESUS. Di ay 18, pembaharuan mulai dari perhatian (pandangan) =>
2 Korintus 4:18,
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak
kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang
tak kelihatan adalah kekal.
Ay
18 => ' Sebab kami tidak memperhatikan
yang kelihatan' => tidak memperhatikan
yang di bumi ini lagi. Inilah manusia baru (manusia rohani seperti
YESUS).
Pembaharuan itu dimulai dari perhatian = pandangan
jasmani diubahkan menjadi pandangan yang rohani. Sekarang ini kita
diubahkan dari pandangan jasmani = tidak lagi melihat perkara
jasmani, nanti bungkuk seperti perempuan yang bungkuk selama delapan
belas tahun di dalam bait ALLAH.Perempuan ini sudah berada di dalam
bait ALLAH tetapi bungkuk, perhatiannya terus menerus hanya kepada
perkara jasmani dan itu berarti ia dicap 666 => tubuhnya daging,
rohnya daging, jiwanya daging = sama sekali tidak berubah. Sekalipun
sudah berada di dalam bait ALLAH, sudah menjadi pendeta dan
sebagainya, tetap tidak berubah. Inilah kelicikan dari
antikris/setan.
Sekarang di dalam ibadah yang dinilai hanya
yang jasmani (dinilai dengan uang). Sekalipun sudah melayani (aktif
dalam kegiatan di dalam bait ALLAH), tetapi diarahkan kepada berkat
jasmani), sehingga dia akan bungkuk (perhatiannya ke bawah), dicap
666 (tetap manusia darah daging yang tidak berubah, menjadi sama
dengan antikris dan binasa untuk selamanya).
Kelicikan dari
setan, dia menghalangi anak TUHAN, hamba TUHAN untuk masuk dalam
ibadah. Jika tidak dapat dihalangi (tetap masuk dan rajin
beribadah), maka di dalam rumah ibadah setan bekerja yaitu dengan
mengalihkan pandangan yang rohani menjadi jasmani. Kelihatan
kegiatannya rohani tetapi semuanya bersifat jasmani (semuanya
dinilai dengan uang, berkat jasmani) sampai dicap 666 = menjadi sama
dengan antikris dan akan binasa. Justru dalam penderitaan bersama
YESUS (percikan darah), biarlah kita semuanya mengalami pembaharuan
dari perhatian/pandangan jasmani menjadi pandangan rohani.
Apa
yang menjadi praktik dari pandangan rohani?
Yohanes
4:35,36,
35.
Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai?
Tetapi
Aku
berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang
yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
36.
Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah
untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama
bersukacita.
Pandangan
rohani adalah pandangan kearah ladang TUHAN = aktif dalam kegerakan
menabur dan menuai. Menabur itu cepat tumbuh, begitu menabur benih
beberapa hari lagi sudah hijau-hijau (bertumbuh). *
Menabur
= kegerakan Roh Kudus hujan awal; kegerakan dalam injil keselamatan
(Efesus 1:13); Firman penginjilan/Kabar Baik untuk memanggil
orang-orang berdosa supaya percaya kepada YESUS, diselamatkan
(dibenarkan) dan diberkati TUHAN. Menabur itu cepat sekali. Semoga
kita dapat mengerti.
Kegiatan
menabur harus dilakukan. Berapa banyak orang-orang yang belum percaya
YESUS di tempat pekerjaan kita, di rumah kita. Dimanapun kita harus
bersaksi. Kemudian **
Menuai ('ladang sudah
menguning') = Kegerakan Roh Kudus hujan akhir; kegerakan dalam
cahaya injil kemuliaan Kristus (2 Korintus 4:3-4) => Firman
pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Kabar Mempelai.
Jadi
harus ditingkatkan. Ada yang sejak dalam kandungan (sejak lahir),
orang tuanya sudah beragama Kristen, bersyukur. Kami yang bukan
keturunan orang Kristen sangat dapat merasakan bagaimana saat
menerima injil (menerima keselamatan). Saya seringkali bercerita,
kami dulu ke kuburan-kuburan. Dulu istilahnya 'ulangan umum (belum
ada istilah sumatif)', kami datang ke kuburan nenek moyang, lalu
sembahyang disitu untuk meminta kepintaran. Kalau hari-hari libur
kami diajak oleh tante, untuk menginap di kuburan orang sakti sampai
ke tepi laut (jalan di tebing). Inilah untuk mencari keselamatan.
Tetapi begitu kami menerima injil keselamatan, maka keselamatan hanya
ada di dalam YESUS.
Banyak
orang yang seperti saya, mencari keselamatan dimana-mana. Sebab itu
kita perlu bersaksi. Inilah kegerakan Roh Kudus hujan awal (menabur).
Sesudah diselamatkan dan diberkati, mau kemana? Firman penginjilan
bagaikan susu, ini untuk bayi yang baru lahir. Masa kita terus
menerus mau menjadi bayi; harus ditingkatkan dalam Firman pengajaran
(makanan keras)! Kegerakan Roh Kudus/ hujan akhir/Kabar Mempelai
untuk memilih (setelah memanggil, sekarang memilih) orang-orang yang
sudah selamat, disucikan sampai tidak bercacat cela, menjadi sempurna
seperti YESUS, kita menjadi Mempelai Wanita Surga = memilih
orang-orang yang selamat untuk masuk pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna. Kepala itu suami (YESUS sebagai Mempelai Pria), Tubuh itu
isteri (kita sebagai Mempelai Wanita). Semoga kita dapat mengerti.
Jadi
jika kita memiliki pandangan rohani (melihat ladang TUHAN) berarti
kita harus aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna. Pelayanan pembangunan Tubuh Kristus mulai dari dalam:
- Nikah.
Nikah harus dilayani dengan baik (masuk kesatuan Tubuh Kristus),
- Kemudian
lebih besar lagi dalam penggembalaan,
- Kemudian
antar penggembalaan (ibadah kunjungan-kunjungan).
- Sampai
nanti terbentuk tubuh yang sempurna, Israel dan kafir menjadi satu
tubuh yang sempurna. Semoga kita dapat mengerti.
Untuk
masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus memang ada pengorbanan. YESUS
harus berkorban Nyawa untuk masuk pembangunan Tubuh Kristus. Demikian
kita juga harus berkorban. Untuk melayani nikah, melayani dalam
penggembalaan, melayani antar penggembalaan, mulai dari gembalanya
harus berkorban. Kalau gembala tidak mau berkorban, bagaimana
domba-dombanya?
Yohanes
2:19 - 21,
19.
Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam
tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
20.
Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang
mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga
hari?"
21.
Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya
sendiri.
Ay
19 => '
dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali'
=> tiga hari menunjuk kematian YESUS; Dia dikubur selama tiga
hari.
YESUS
harus mengorbankan Nyawa-Nya supaya dapat terjadi pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna. Ini berarti kita juga harus mengorbankan
semuanya untuk dapat melayani pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna. Kecuali satu, Firman pengajaran yang benar (Pribadi YESUS)
tidak boleh dikorbankan. Mau menikah harus melihat, kalau tidak satu
pengajaran, jangan dikorbankan, nanti hancur. Dalam penggembalaan,
kalau ibadahnya tidak cocok dengan pengajaran yang benar, jangan!
Kalau berkata "pokoknya beribadah", tetapi tidak sesuai dengan
pengajaran yang benar, itu namanya mengorbankan YESUS ke dua kali
(menghina). Dalam persekutuan, kalau tidak ada pengajaran yang benar,
kemudian kita paksakan => 'Yang penting, yang baik kita makan,
yang tidak baik kita buang ...' Nanti malah terbalik seperti Salomo
(yang tidak baik malah dimakan; filternya sudah terbalik). Tadinya
mungkin => 'Yang tulang kita buang, dagingnya dimakan...'
Jangan berbuat seperti ini.
Jangan
mengorbankan YESUS (Firman pengajaran yang benar) baik dalam nikah,
penggembalaan, antar penggembalaan. Kalau mengorbankan Firman
pengajaran yang benar, berarti menginjak-injak Korban Kristus
(menghina Korban Kristus) dan dibinasakan. Semuanya harus dikorbankan
seperti waktu, tenaga, uang, pikiran, perasaan. Contohnya dalam
melayani nikah. Suami sudah capek, masih harus melayani nikah.
Demikian juga isteri dan anak. Melayani dalam penggembalaan. Sudah
capek, masih harus harus melayani dalam penggembalaan. Inilah
pengorbanan. Ditambah lagi ibadah kunjungan. Setelah pulang ibadah
kunjungan tidak ada istirahat. Karena setelah ibadah kunjungan, maka
ibadah hari Senin dan Rabu libur => tidak! Usahkanlah dalam ibadah
jangan ada libur-libur. Mari kita bersungguh-sungguh di hari-hari
ini.
Sekarang
upahnya. Hati-hati, kalau ada upah jasmani, nanti dapat kehilangan
kemuliaan, bahkan dicap antikris. Dalam Yohanes 4:36, jika menabur
menuai upahnya adalah suka cita (upah yang terakhir). Urusan kita
adalah menabur dan menuai; dalam penginjilan (bersaksi bagi jiwa-jiwa
yang belum percaya YESUS), dalam pengajaran, kita melayani sebagai
pemain musik, sebagai gembala dan sebagainya. Mari kita menabur dan
menuai. Dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan mari layani,
inilah tugas kita. Nanti kita akan mendapatkan upah dari TUHAN.
Matius
6:26,
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak
menuai
dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh
Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Ay
26 => burung pipit tidak menabur dan tidak menuai, tetapi
dipelihara oleh Bapa. Kalau kita menabur dan menuai, masa kita tidak
dipelihara oleh Bapa? Tidak mungkin. TUHAN tidak pernah menipu kita.
Tetapi menabur dan menuainya benar atau tidak? Harus yang benar yaitu
yang sesuai dengan Firman. Inilah upahnya.
Kemudian
kita bandingkan dengan Matius 10:29-31. Kita ini lebih dari burung
pipit.
Matius 10:29 - 31,
29.
Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari
padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
30.
Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
31.
Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada
banyak burung pipit.
Ay
29 => burung pipit yang tidak menabur dan menuai dipelihara dan
dibela oleh Bapa
Ay
30 => Inilah kelebihan kita dari burung pipit. Kita lebih dari
burung pipit; kita dihitung oleh TUHAN. Kalau kita aktif dalam
menabur dan menuai kita dihitung oleh TUHAN. Sehelai rambutpun
dihitung oleh TUHAN, tidak akan dapat jatuh.
Ay
31 => '
Sebab itu janganlah kamu takut' => Jangan
takut akan apa yang harus kamu derita.
Kita
dihitung oleh TUHAN, itu sebabnya kita jangan takut! Untuk melayani
pembangunan Tubuh Kristus memang harus menderita. Seperti tadi
contohnya pulang kerja, pulang kuliah harus beribadah, setelah itu
latihan zangkoor. Inilah penderitaan; jangan takut dalam penderitaan,
sebab kita dihitung oleh TUHAN (sehelai rambutpun dihitung oleh
TUHAN).
Sehelai
rambut artinya:
- kehidupan
yang tidak berdaya,
- tidak
mampu berbuat apa-apa,
- tidak
layak,
- tidak
berharga apa-apa, tetapi kalau aktif dalam pelayanan pembangunan
Tubuh (menabur-menuai) akan dihitung oleh TUHAN. Rambut itu licin,
kita ini masih banyak licin-licinnya (banyak dosa; liciknya). Mau
ditangkap sini tidak bisa, ditangkap sana tidak bisa.
Dihitung
oleh TUHAN artinya:
- TUHAN
selalu memperhatikan,
- mempedulikan,
- mengerti
keadaan kita,
- sampai
selalu bergumul untuk kita. Jika aktif menabur menuai kita dihitung
oleh TUHAN, yakinlah! Mari arahkan kepada pandangan rohani
dihari-hari ini. Justru dalam penderitaan jangan memandang =>
'bagaimana masalah saya?' tetapi arahkan kepada pandangan yang
rohani; tetap aktif dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Disitulah sehelai rambut akan dihitung oleh TUHAN. TUHAN
memperhatikan, mempedulikan, mengerti keadaan kita dan TUHAN selalu
bergumul untuk kita. Semoga kita dapat mengerti.
Tiga
kali kesempatan rambut dihitung oleh TUHAN:
- Kisah
rasul 27:33, 34,
33.
Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk
makan, katanya: "Sudah empat belas hari lamanya kamu
menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa.
34.
Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu
perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan
kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."
Ini
sehelai rambut dihitung ditengah gelombang. Waktu itu kapal rasul
Paulus ditimbus angin gelombang.
Kesempatan pertama:
Sehelai rambut ditengah badai dan
gelombang yang menenggelamkan-membinasakan
= kita
menghadapi pencobaan di segala bidang jasmani (ekonomi, penyakit,
sekolah dan sebagainya), bidang rohani (dosa-dosa sampai puncaknya
dosa, ajaran-ajaran palsu), bidang nikah.
Puncak dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Semoga
kita dapat mengerti.
Ada dua jalan
keluarnya, yaitu:
- Nasihat
('Karena itu aku menasihati kamu')
= pemberitaan Firman pengajaran yang benar. Paulus memberikan
nasihat => 'jangan teruskan pelayaran ini, kita behenti
dahulu' Nahkodanya berkata => 'tidak bisa' Mereka lebih
percaya nahkoda daripada rasul Paulus. Lebih percaya kepandaian
manusia daripada wahyu dari TUHAN. Rasul Paulus sendiri tidak
menikah, tetapi ia dapat menuliskan tentang nikah. Rasul Paulus
tidak mengerti soal kapal (nahkoda lebih mengerti soal kapal),
tetapi dia mendapatkan wahyu dari TUHAN. Seringkali kita begitu,
lebih percaya manusia daripada wahyu TUHAN. Nahkoda ini lebih
berpengalaman, senior, kaya dan sebagainya, wahyu dari TUHAN
dibiarkan saja. Pengajaran yang benar itulah wahyu dari TUHAN. Jadi
jalan keluarnya adalah nasihat yang diulang-ulang = Firman
pengajaran yang benar yang diulang-ulang/wahyu yang diulang-ulang.
Inilah Firman penggembalaan.
- 'Makan
roti di hari yang ke empat belas' = makan
paskah = perjamuan suci.
Keluaran
12: 5, 6,
5.
Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu
boleh ambil domba atau kambing.
6.
Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini;
lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada
waktu senja.
Ay 6 => 'harus
menyembelihnya pada waktu senja' =>
dipanggang dagingnya dan dimakan dengan roti tak beragi, sekarang
menunjuk perjamuan suci. Dulu makan paskah, sekarang menunjuk makan
perjamuan suci.
Dulu memang mengorbankan domba (disembelih,
dagingnya dibakar, dimakan dengan roti tak beragi), inilah paskah,
tetapi sekarang menunjuk perjamuan suci (korban Kristus).
Jadi
jalan keluarnya yaitu Firman pengajaran yang diulang-ulang atau
Firman penggembalaan ditambah perjamuan suci merupakan uluran Tangan
Gembala Agung untuk memegang sehelai rambut ditengah gelombang.
Artinya
- Kita
dipelihara-dilindungi ditengah kemustahilan dunia.
- Memberikan
masa depan yang berhasil dan indah di dalam kehidupan kita. Mereka
semuanya putus harapan karena dihantam badai, mati semuanya, tetapi
TUHAN menolong lewat nasihat dan perjamuan suci. AKhirnya mereka
semuanya sampai di darat = ada masa depan yang indah.
Kita
ini bagaikan sehelai rambut, oleh sebab itu kita harus setia, tekun
dalam kebaktian pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Firman dan
perjamuan suci bagaikan uluran Tangan TUHAN Yang memegang sehelai
rambut ditengah angin dan gelombang.
- Matius
10: 29 - 31,
29.
Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari
padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
30.
Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
31.
Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada
banyak burung pipit.
Matius 10
=> ini tentang antikris ('penganiayaan
yang akan datang').
Ay 29,30 =>
burung pipit tidak jatuh dan kita pun tidak jatuh.
Kesempatan
kedua: Sehelai
rambut menghadapi antikris yang berkuasa di bumi selama tiga
setengah tahun.
Apa artinya dua burung pipit itu? Dua
saksi.
Wahyu
11:3,
Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka
bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari
lamanya.
Ay 3 => 'seribu
dua ratus enam puluh hari lamanya' =>
tiga setengah tahun.
Jadi dua burung pipit sama dengan dua
saksi yang bernubuat untuk menguatkan orang-orang (anak TUHAN, hamba
TUHAN) yang tertinggal pada zaman antikris, agar supaya mereka tidak
menyembah antikris, tetapi tetap menyembah TUHAN. Ada yang
diselamatkan, tetap menyembah TUHAN, sekalipun dipancung kepalanya.
Kalau tidak mau menderita sekarang atau takut menderita => 'kalau
ibadah, tutup toko, nanti ...' Jika terus takut menderita, maka
nanti akan diperhadapkan dengan antikris, dan akan dipancung
kepalanya. Mari pilih menderita sekarang sebab nanti kita akan diuji
habis-habisan.
Dua saksi ini akan bekerja luar biasa sampai
ada yang diselamatkan; ada yang rela dipancung kepalanya, tetapi
waktu YESUS datang kembali, dia akan dibangkitkan dalam Tubuh
kemuliaan, menjadi Mempelai Wanita TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Pada ayat selanjutnya dua saksi ini juga dibunuh.
Tiga setengah hari mayatnya bisa dilihat diseluruh dunia, lewat apa?
Internet. Sebab itu sekarang grup internet harus bersungguh-sungguh
(dengan hati tulus). Tidak ada cara yang lain. Sebelum nanti
internet dipakai antikris untuk bermegah-megah => 'musuh sudah
kalah, mati...' Sekarang kita pakai untuk penderitaan Firman. Saya
banyak dicela juga karena internet. Tetapi juga banyak orang yang
tertolong. Ada orang tidak dikenal => oom, saya dengar lewat
internet, saya begitu tertolong'. Inilah kenyataan yang terjadi.
Semoga kita dapat mengerti.
Kita ini lebih dari burung pipit.
Apa kelebihannya? Kita disingkirkan dengan dua sayap burung nasar ke
padang gurun jauh dari mata antikris, kita dipelihara selama tiga
setengah tahun. Sekarang kita rela menderita, maka nanti tidak perlu
menderita lagi pada zaman antikris. Kita tidak perlu disiksa lagi,
kita disingkirkan dengan kekuatan dua sayap burung nasar yang besar
ke padang gurung, jauh dari mata ular. Kita dipelihara secara
langsung oleh TUHAN tiga setengah tahun (dulu bangsa Israel
dipelihara oleh TUHAN selama empat puluh tahun), semuanya menjadi
fulltimer (semuanya hanya melayani TUHAN). Hari-hari ini kita jangan
terikat. Bukan berarti harus menjual semuanya, berhenti sekolah
semuanya, tidak! Sekolah yang keras, saya doakan bisa sampai S1, S2.
Bekerja yang keras, tetapi jangan terikat lagi. Artinya kita
mengutamakan TUHAN lebih dari pekerjaan, kuliah, sekolah. Inilah
sudah mulai penyingkiran. Memang menderita, tetapi sudah
disingkirkan oleh TUHAN. Kalau sekarang tidak menderita (enak-enak),
nanti harus memilih: mau menyembah antikris (terus enak, tetapi
binasa) atau menyembah TUHAN (mengalami siksaan tetapi nanti
dibangkitkan menjadi Mempelai). Lebih baik sekarang kita
disingkirkan.
- Sehelai
rambut menghadapi kedatangan TUHAN YESUS ke dua kali; Sehelai rambut
dihitung = tidak akan jatuh; utuh; sempurna.
Artinya kita
disucikan diubahkan sedikit demi sedikit sampai sempurna seperti
YESUS.
Keubahan hidup dimulai dengan kuat dan teguh hati. Waktu di kapal
rasul Paulus mengatakan => kamu harus kuat teguh hati
(tabah).
Kisah
rasul 27: 22,
Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu,
supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun di antara
kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.
Ay
22 => 'supaya kamu tetap bertabah hati'
=> kuat teguh hati.
'sebab tidak
seorangpun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini'
=> tidak ada satupun yang rontok.
Kuat
teguh hati merupakan empat pilar:
- Berpegang
teguh dan taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar.
Ini harga mati! Jangan rontok! Jangan mengatakan sama saja.
Bukannya kita sombong, tetapi ini kenyataan. Tidak semuanya sama,
banyak yang ditambah dan dikurangi dengan lawakan, pengetahuan,
pendapat sendiri, kepentingan daging. Sudah tidak murni lagi yaitu
ayat menerangkan ayat.
- Tetap
hidup benar apapun resikonya; ibadahnya benar, penyembahannya benar
seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego => sekalipun TUHAN tidak
menolong, saya tidak mau menyembah patung. Semuanya benar, nikah
benar.
- Tidak
kecewa, tidak putus asa dalam menghadapi apapun, tidak tinggalkan
TUHAN, tetapi tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan
sampai garis akhir. Tidak berhenti, tetapi tetap setia berkobar
sampai garis akhir.
- Tetap
menyembah kepada TUHAN; percaya mempercayakan diri; berserah dan
berseru kepada TUHAN => 'terserah Engkau TUHAN'
Inilah
empat pilar dari kuat teguh hati. TUHAN akan menolong kita, TUHAN
akan menyempurnakan kita semuanya, tidak ada satupun yang rontok.
Doakan keluarga kita, tidak ada sehelai rambut yang rontok, semuanya
kuat teguh hati, semuanya akan selesai pada waktu-Nya. Jika kuat
teguh hati, maka pembangunan Tubuh Kristus selesai. Masalah selesai,
air mata selesai, tidak ada air mata lagi dan kita akan terangkat
bersama Dia.
1
Tawarikh 28:20,
Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan
teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan
janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau.
Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala
pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Ay
20 => 'Ia tidak akan membiarkan dan
meninggalkan engkau' => TUHAN bergumul,
TUHAN mengerti.
'sampai segala pekerjaan
untuk ibadah di rumah Allah selesai' =>
pembangunan Tubuh Kristus selesai; sempurna. Semua masalah selesai,
air mata selesai (tidak ada setetespun air mata) dan juga tidak ada
satupun yang rontok.
Yohanes
4:36,
Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah
untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama
bersukacita.
Ay 36 =>
'sehingga penabur dan penuai sama-sama
bersukacita' => ada sukacita surga;
kita bersuka cita karena nama kita tertulis dalam kerajaan
surga/Yerusalem Baru. Inilah upah yang kita terima. Sehelai rambut
diperhatikan, dipedulikan sampai nama kita ditulis dalam kerajaan
surga ('bersuka citalah karena namamu tertulis dalam kerajaan
surga').
Jangan
bersukacita karena musuh kalah ('racun tidak mempan' dan
sebagainya), tetapi kita bersukacita karena nama kita tertulis dalam
kerajaan surga. Ini berarti kuasa yang lain sudah kita dapatkan
semuanya.
TUHAN memberkati kita.1