Pada
hari ini kebaktian doa penyembahan disertai dengan doa puasa. Kita
berpuasa untuk mempercepat proses perobekan daging, dan kita masih
tetap membaca di dalam kitab Wahyu 2 : 9, 10
Wahyu
2: 9, 10,
9.
Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya --
dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang
sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
10.
Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya
Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara
supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh
hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan
kepadamu mahkota kehidupan.
Keadaan
sidang jemaat Smirna yaitu mereka berada:
- dalam
kesusahan,
- kemiskinan,
- menghadapi
fitnahan, bahkan
- menghadapi
penjara => sama dengan penderitaan daging atau sengsara daging
bersama YESUS.
Inilah
yang sedang dihadapi sidang jemaat Smirna (sidang jemaat bangsa
kafir). Mungkin kita tidak susah, tidak miskin dan sebagainya, tetapi
berpuasa, ini sama nilainya dengan penderitaan daging bersama YESUS.
Doa puasa yaitu penderitaan atau sengsara daging bersama YESUS. Apa
yang dialami oleh jemaat Smirna (dalam kesusahan, kemiskinan dsb),
ini nilainya sama dengan doa puasa yang kita lakukan. Bentuknya dapat
berbeda-beda tetapi nilainya sama yaitu penderitaan daging bersama
dengan YESUS.
Matius
6 : 17,
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah
mukamu,
Tanda
berpuasa yang benar yaitu:
- Cucilah
mukamu.
Muka/wajah sama dengan hati. Kalau hatinya takut, wajahnya pucat.
Hatinya marah, wajahnya merah. Cucilah mukamu dengan air sama dengan
penyucian hati oleh Firman ALLAH.
- Minyakilah
kepalamu.
Kepala menunjuk pikiran. Minyak
menunjuk Roh Kudus. Minyakilah kepalamu artinya pikiran diurapi oleh
Roh Kudus.
Inilah
tanda puasa yang benar yaitu hati disucikan oleh Firman ALLAH dan
pikiran diurapi oleh Roh Kudus. Jika digabung, doa puasa adalah
memberi kesempatan seluas-luasnya kepada Firman dalam urapan Roh
Kudus (pedang Firman) untuk menyucikan hati dan pikiran kita.
Harus ada Firman dan Roh Kudus. Dalam doa puasa ini kita mengalami
penderitaan daging, penyucian, dan ada kegunaannya.
Sekarang,
kegunaan berpuasa yaitu:
- Matius
4 : 1, 2,
1.
Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
2.
Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam,
akhirnya laparlah Yesus.
Kegunaan
pertama: untuk
menghadapi pencobaan-pencobaan di padang gurun dunia.
Ada
tiga macam pencobaan yaitu:
- Matius
4 : 3, 4,
3.
Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika
Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi
roti."
4.
Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari
roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut
Allah."
Pencobaan
pertama: pencobaan
di dalam bidang ekonomi yang sulit bahkan yang mustahil, dan dalam
bidang lainnya (kesehatan dan sebagainya).
Semoga kita dapat mengerti.
Tetapi TUHAN berkata =>
"Manusia hidup bukan dari roti saja (dari
dunia), tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Lewat doa puasa kita bergumul agar
supaya kita dapat hidup dari Firman ALLAH (tidak tergantung pada
dunia) yang mampu menciptakan:
- Yang
tidak ada menjadi ada untuk memelihara kehidupan kita. Sekalipun
ada pekerjaan, gaji dan lain-lain, tetapi kita tidak bergantung
pada itu semua, tetapi kita bergantung pada Firman.
- Yang
mustahil menjadi tidak mustahil untuk menolong kita.
- Matius
4 : 5, 6,
5.
Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di
bubungan Bait Allah,
6.
lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah
diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan
memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau
di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada
batu."
Pencobaan kedua:
pencobaan di
dalam ibadah pelayanan (soal Bait ALLAH) dimana kita menghadapi
banyak tantangan, rintangan, sandungan, bahkan satu waktu akan
menghadapi aniaya (Dalam 2
Timotius 'siapa yang beribadah kepada TUHAN akan menderita
aniaya'). Setan berusaha supaya kita tersandung dalam ibadah
pelayanan. Inilah yang akan dilancarkan oleh setan! Sekarang kita
dihalangi, dirintangi, disandung, sampai satu waktu dianiaya,
supaya kita tidak beribadah melayani TUHAN. Inilah kenyataan yang
akan terjadi.
Lewat doa puasa kita bergumul supaya bisa
menghindari tantangan, rintangan, sandungan sehingga kita tetap
dapat setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Inilah kita menang. Semoga kita dapat mengerti.
- Matius
4 : 8-10,
8.
Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan
memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan
kemegahannya,
9.
dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu,
jika Engkau sujud menyembah aku."
10.
Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada
tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada
Dia sajalah engkau berbakti!"
Pencobaan
ketiga: pencobaan
mengenai doa penyembahan.
Jadi kegunaan puasa nomor satu adalah untuk menghadapi
pencobaan-pencobaan di padang gurun dunia.
Pencobaan
dibidang ekonomi, dan bidang jasmani lainnya (kesehatan dll) yang
sulit-mustahil. Kalau mau makan ini seperti harus mengubah batu
jadi roti. Ekonomi nanti sulit. Bayangkan, profesor ahli kimia mana
yang dapat mengubah batu jadi roti? Mau bergantung ilmu, susah!
Lewat doa puasa kita bergumul supaya kita dapat hidup dari Firman
yang keluar dari Mulut ALLAH Yang mampu menciptakan yang tidak ada
menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Pencobaan
kedua mengenai Bait ALLAH (ibadah pelayanan). Ini nanti akan
dihalangi, dirintangi, ada sandungan, ada aniaya dari setan, supaya
kita tidak dapat beribadah melayani TUHAN. Lewat doa puasa kita
bergumul supaya kita dapat menghindari segala halangan, tantangan,
rintangan, sandungan, sehingga kita dapat tetap setia
berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Yang
ketiga, pencobaan dalam doa penyembahan.
Iblis
memperlihatkan kekayaan dunia (seluruh dunia ini/seluruh kerajaan
dunia) kepada TUHAN. Sekarang ini iblis memperlihatkan dunia dengan
segala pengaruhnya, yaitu kesibukan, kesukaan, kesusahan, kejahatan,
kenajisan. Dunia ini sibuk, manusia mulai lahir bahkan sampai
matipun sibuk (membuat sibuk terus). Dunia dengan segala pengaruhnya
berusaha untuk mengikat anak-anak TUHAN, hamba TUHAN (dulu berusaha
untuk mengikat YESUS), sehingga mengasihi dunia. Kalau mengasihi
dunia, berarti tidak mengasihi TUHAN = tidak taat dengar-dengaran.
Seringkali ditengah kesukaan dunia, kita tidak taat lagi. Ditengah
kesusahan dunia (kuliah susah), malah kita menyontek, inilah tidak
taat lagi = mengasihi dunia.
Jika kita tidak taat
dengar-dengaran kepada TUHAN (mengasihi dunia), sama dengan
menyembah setan, sehingga kita menjadi serupa dengan dunia (serupa
dengan setan yang akan dibinasakan untuk selama-lamanya). Inilah
pencobaan tentang doa penyembahan; mau menyembah TUHAN atau
menyembah setan. Kalau karena suka cita dunia, kita tidak taat, itu
sudah menyembah setan. Saat dalam kesusahan (tidak dapat
makan-minum), lalu mencuri = menyembah setan.
Lewat doa puasa
saat ini, kita bergumul supaya kita mengalami keubahan hidup dari
manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS (taat
dengar-dengaran), kita menjadi serupa/sama mulia dengan TUHAN,
sehingga kita layak menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali
(terangkat bersama Dia di awan-awan yang permai). Lalu kita masuk
kerajaan seribu tahun damai, masuk kerajaan surga yang kekal. Kalau
diikat dunia, menjadi serupa dengan setan (menyembah setan), akan
ketinggalan saat TUHAN datang dan binasa untuk selamanya.
Kerajaan
seribu tahun damai (Firdaus), dan kerajaan surga inilah yang hendak
ditukar dengan kerajaan dunia. Jangan mau ditukar! Lepas semuanya
dan biarlah kita mengalami keubahan hidup. Jangan seperti dunia
(seperti setan), baik cara berpakaian dll. Hati-hati! Bukannya tidak
boleh mode, tetapi mode yang mengarah kepada ketidak taatan (tidak
taat pada Firman), jangan! Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
tiga macam pencobaan yang dialami oleh YESUS dan akan dialami oleh
kita juga. Inilah perlunya kita berpuasa (kegunaan doa puasa), yaitu
untuk menghadapi tiga macam pencobaan di padang gurun dunia.
Pencobaan di bidang ekonomi, bidang jasmani yang sulit dan mustahil,
mari kita berusaha untuk hidup dari Firman. Kita bergumul saat ini.
Jangan bergantung pada dunia, tetapi kepada Firman.
Kemudian,
pencobaan tentang ibadah pelayanan. Mari bergumul supaya kita dapat
tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Menghadapi
pencobaan dalam doa penyembahan, jangan menjadi serupa dengan dunia,
jangan diikat dunia, jangan tidak taat (mengasihi dunia). Kita tetap
mengasihi TUHAN (menyembah TUHAN), sehingga diubahkan sampai kita
menjadi serupa dengan YESUS/sama mulia dengan YESUS dan akan
terangkat di awan-awan permai bersama dengan Dia. Kita masuk
kerajaan seribu tahun dan kerajaan surga (bukan kerajaan
dunia).
Apapun pergumulan kita, kesulitan apapun yang
dihadapi bahkan sampai yang mustahil, baik dalam bidang jasmani dll.
Harus ditambah dengan puasa. Harus ambil waktu untuk berpuasa, tidak
bisa tidak! Untuk menghadapi tiga macam pencobaan yang dilancarkan
setan (untuk menjatuhkan, menghancurkan kita), hanya ini saja
rumusnya, mari ditangkal dengan doa puasa. YESUS Sendiri sudah
memberikan Teladan, Dia berpuasa.
- Matius
17:14, 15, 21
14.
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu,
datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
15.
katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat
menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam
air.
21.
Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan
berpuasa."
Kegunaan
kedua: untuk
menghadapi kehancuran nikah dan buah nikah yang disebabkan oleh
penyakit ayan rohani
('gila babi' dalam terj.lama). Ini
mengerikan! Dalam Markus 9 ini juga dituliskan. Penyakit ayan rohani
disebabkan oleh roh jahat dan roh najis (roh setan).
Markus
9 : 25,
Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia
menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang
menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau,
keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
Roh
jahat mengakibatkan tuli dan bisu rohani. Bagaimana orang dapat
sakit ayan rohani (gila babi)? Roh jahat bekerja terlebih dahulu,
menyerang dua indera (telinga dan mulut). Telinga dan mulut ini
memang ada hubungannya (salurannya). Roh jahat menyerang telinga dan
mulut sehingga menjadi tuli dan bisu rohani.
Tuli
artinya tidak dapat mendengarkan Firman
pengajaran yang benar dan tidak dapat taat dengar-dengaran. Yang
didengar hanyalah gosip. Inilah permulaannya penyakit ayan yaitu:
- Ada
yang dapat mendengarkan Firman tetapi tidak dapat dengar-dengaran.
- Ada
juga yang dua-duanya yaitu tidak dapat mendengar Firman dan tidak
dapat dengar-dengaran.
Disinilah
permulaan kehancuran nikah, sebab itu kita harus berhati-hati.
Jangan terlalu banyak mendengarkan yang lainnya. Saya berkata pada
kaum muda => berhati-hatilah dengan facebook. Kalau terlalu
banyak mendengarkan yang lainnya, nanti tidak ada kesempatan
mendengarkan Firman. Bahaya, gila babi mau menyerang. Saya katakan
kepada kaum muda => saya setuju dengan kecanggihan elektronik,
bahkan kita memakai juga untuk siaran lansung dengan menggunakan
internet. Kemarin saya mendapatkan email dari Bali dan dari
mana-mana (saya tidak mengenal mereka) bahwa mereka juga
mendengarkan Firman.
Itu sebabnya kita harus menggunakan
kecanggihan, nomor satu untuk Firman, jangan untuk status-status
yang tidak benar. Gunakan untuk menulis status yang bagus =>
'saya terkena Firman, Firman mengubahkan saya' jangan menulis
status => Saya galau. Itu sebabnya hati-hati, terlebih lagi untuk
soal nikah (soal nikah jangan diobral). Seperti yang pernah
dikatakan oleh bpk pdt In Juwono pernah berkata 'satu waktu nikah
ini akan diobral' itu sebabnya gunakan kecanggihan untuk
menyebarkan Firman. Jangan banyak mendengarkan yang lainnya, sebab
hal itu dapat menyebabkan tuli. Bahaya! kalau kaum muda sudah tuli
terhadap Firman => Ah malas dengarkan Firman, sebentar lagi akan
gila babi. Maaf, babi saja sudah seperti itu. Gila saja, sudah
seperti itu. Kalau digabungkan 'gila babi' sudah benar-benar
gawat.
Kalau sudah tuli terhadap Firman pengajaran yang
benar, maka akan menjadi bisu. *Bisu
artinya mulutnya berdusta, tidak dapat
berkata yang benar dan baik (bergosip, memfitnah). Inilah yang
terlebih dahulu dihantam oleh roh jahat. Kalau telinganya tuli =
tidak dapat mendengarkan Firman dan mulutnya bisu = mulutnya tidak
baik, akibatnya membabi buta, sehingga terjadi pertengkaran dalam
nikah., kebencian dalam nikah, sampai kekerasan dalam nikah.
Inilah
sudah membabi buta. Anak melawan orang tua (orang tua
dibentak-bentak), ini sudah membabi buta. Kalau gila babi, maka
hidupnya akan membabi buta (tidak ada remnya). Dua inilah remnya;
kalau Firman masuk di telinga, mulut di rem, maka semuanya di rem.
Jika Firman tidak masuk ke telinga, mulut tidak dapat di rem, maka
semuanya juga tidak dapat di rem (membabi buta). Kalau membabi buta
akan menabrak sana, dan menabrak sini.
Kalau
sudah membabi buta, akan terjadi:
- pertengkaran,
- kebencian,
- kekerasan
dalam nikah rumah tangga, kemudian roh najis akan masuk. Roh najis
= dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Dosa makan minum yaitu
mabuk, merokok, narkoba. Dosa kawin mengawinkan yaitu dosa seks
dengan berbagai ragamnya, perselingkuhan, kawin campur, kawin
cerai, kawin mengawinkan, sampai nikah dan buah nikah hancur.
Inilah
penyakit ayan rohani yang disebabkan oleh roh jahat dan roh najis.
Matius 17:21 'Jenis ini tidak dapat diusir
kecuali dengan berdoa dan berpuasa'
Doa puasa itu penting! Orang tua yang
memiliki anak kaum muda, remaja, ambilah doa puasa untuk diri
sendiri, tetapi juga untuk anak-anak kita. Berdoa supaya mereka
tidak membabi buta. Lewat doa puasa kita bergumul, supaya kita dapat
memiliki telinga yang baik (mendengar dan dengar-dengaran pada
Firman pengajaran yang benar) dan mulut yang baik (dapat berkata
benar dan baik, bersaksi, menyembah TUHAN), sehingga semuanya
menjadi baik (Markus 7:37 'jika telinga dan mulut baik, maka
semuanya menjadi baik') nikah menjadi satu/suami istri, anak
semuanya menjadi satu untuk masuk dalam kesatuan yang lebih besar,
perjamuan kawin Anak Domba saat YESUS datang kembali. Semoga kita
dapat mengerti.
Tergantung dari telinga dan mulut. Kalau
telinga dan mulut rusak (tuli dan bisu), maka akan membabi buta.
Maafkan, kalau ada dua orang tuli dan bisu lalu sama-sama berbicara,
apa tidak berantem? Sama-sama tidak mengerti sehingga dapat terjadi
pertengkaran. TUHAN tolong kita semuanya. Lewat doa puasa, mari kita
perangi roh tuli dan bisu, supaya telinga dapat mendengar dan
dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar dan mulut dapat
berkata benar yang baik (dapat bersaksi, menyembah TUHAN). Semuanya
akan menjadi baik, nikah menjadi satu, sampai masuk perjamuan kawin
Anak Domba.
- Kisah
rasul 13: 2-5,
2.
Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa,
berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku
untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."
3.
Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke
atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.
4.
Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke
Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.
5.
Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam
rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka
sebagai pembantu mereka.
Kegunaan
ketiga: untuk
melaksanakan tugas khusus dari TUHAN,
yaitu untuk
memberitakan Firman ALLAH kepada orang-orang yang sudah selamat
('di dalam
rumah-rumah ibadat orang Yahudi', sekarang
gambaran orang Kristen). Disini titik beratnya. Ini berarti
memberitakan Kabar Mempelai kepada orang-orang yang sudah selamat,
supaya mereka dapat masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna = pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna (ibadah
kunjungan-kunjungan yang dipercayakan TUHAN kepada kita).
Kita
dipakai dalam kegerakan pembangunan Tubuh Kristus sesuai dengan
gerakan dari TUHAN (gerakan Firman). Ada yang digerakkan untuk ikut
serta dalam ibadah kunjungan. Ibadah kunjungan ke Jakarta nanti
cukup banyak yang ikut (kurang lebih tujuh puluh orang). Ada juga
yang tinggal (tidak ikut serta), tetapi digerakkan untuk berdoa,
berkorban, lewat apa saja, silahkan. Ini sama (sama-sama dipakai
TUHAN). Kita tetap dalam satu tim (yang berangkat dan yang tinggal
tetap satu tim atau satu tubuh). Yang harus diperhatikan adalah
jangan menolak gerakan dari TUHAN, sekalipun ada halangan. Sebab
setiap kali menolak gerakan TUHAN (tidak mau terus), satu waktu
tidak dapat dipakai oleh TUHAN dalam kegerakan pembangunan Tubuh
Kristus. Ini bearti masuk dalam Babel (kebinasaan). Ini serius! Mari
kita bersungguh-sungguh. Semoga kita dapat mengerti.
Mari
kita tetap bekerja sama dalam satu tim (tetap bekerja sama dalam satu
Tubuh). Ada yang memberitakan Firman. Tadi, ada Yohanes Markus
menjadi pembantu (angkat koper dan sebagainya), dan memang kita akan
menghadapi halangan. Semoga kita dapat mengerti.
Kisah
Para Rasul 13: 6, 7,
6.
Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka
bertemu
dengan
seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi
palsu.
7.
Ia adalah kawan gubernur pulau itu, Sergius Paulus, yang adalah orang
cerdas. Gubernur itu memanggil Barnabas dan Saulus, karena ia ingin
mendengar firman Allah.
Ay
7 => tetapi nanti dihalang-halangi oleh Baryesus.
Jadi
ada dua halangan atau rintangan:
- Baryesus
menghalangi gubernur untuk menerima Firman pengajaran yang benar.
Ini gambaran dari nabi palsu dan antikris. Nabi palsu dengan ajaran
palsu (gosip-gosip yang tidak benar) banyak kali menghalangi untuk
masuk pembangunan Tubuh Kristus yang benar. Justru kegerakan yang
benar => tidak mau menerima, tetapi kegerakan yang salah,
didukung. Ini salah besar! Semoga kita dapat mengerti.
Kemudian,
antikris dengan ikatan uang. Contohnya seperti Yudas. Begitu ada
perempuan yang meminyaki /mengurapi Tubuh YESUS dengan minyak yang
mahal (tiga ratus dinar = gaji satu tahun diberikan semuanya untuk
pembangunan Tubuh). Yudas langsung berkata => ini pemborosan.
Hati-hati dengan ikatan akan uang, sebab ikatan uang membuat kita
terlalu perhitungan dengan TUHAN (Yudas terlalu perhitungan terhadap
TUHAN). Kalau terlalu perhitungan terhadap TUHAN, kita tidak akan
dihitung (akhirnya Yudas tidak dihitung). Perempuan yang meminyaki
YESUS yang tadinya tidak dihitung (orang berdosa), akhirnya masuk
(dihitung) dalam pembangunan Tubuh Kristus. Jangan terlalu
perhitungan terhadap TUHAN, baik waktu, tenaga, keuangan. Hati-hati,
bisa-bisa kita tidak dihitung (keluar) dari Tubuh Kristus = tidak
mendapat tempat di dalam Tubuh Kristus. Semoga kita dapat mengerti.
- Gubernur
(orang sibuk),
ini menujuk kesibukan dunia.
Pejabat-pejabat ini sibuk sekali. Saya bertanya kepada seorang
pejabat (wakil bapak Habibie, beliau usianya sudah tua sekarang,
hampir delapan puluh tahunan) di PT PAL => 'jadi bapak
bagaimana setiap hari?' beliau menjawab => saya jarang di
rumah, tidurnya juga kurang. Kesibukan dunia seringkali menghalangi
kita. Tetapi TUHAN berkuasa memanggil orang yang sibuk, untuk
dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus. Inilah kewibawaan TUHAN,
bukan orang menganggur yang dipanggil, justru orang yang
sibuk.
Matius
4: 18-20,
18.
Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat
dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas,
saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka
penjala ikan.
19.
Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan
Kujadikan penjala manusia."
20.
Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti
Dia.
Mereka lagi sibuk saat
dipangil YESUS. Inilah kewibawaan TUHAN sebagai Imam Besar. Jadi
hanya wibawa YESUS sebagai Imam Besar yang sanggup memanggil /
memakai kehidupan kita ditengah kesibukan dunia. Mungkin kita sibuk
kuliah dan sebagainya, tetapi masih dapat masuk gereja. Inilah
wibawa YESUS, kalau tidak ada wibawa YESUS, sekalipun disuruh orang
(orang tua) tidak akan mau (sebab besok ada ulangan, ini dan itu).
Inilah wibawa YESUS = kekuatan YESUS Imam Besar lewat pedang Firman,
lewat doaNya, sehingga Dia dapat memutuskan hubungan kita dari dunia
ini.
Jangan
ragu-ragu! Kalau saudara merindu, tetapi banyak halangan, mari saat
ini bergumul, supaya wibawa YESUS lewat pedang Firman, lewat doa
syafaat-Nya dapat melepaskan kita dari kesibukan, sehingga kita dapat
dipakai oleh TUHAN. Bukan berarti kita berhenti bekerja, sekolah,
tidak! Kita tetap bekerja dan sebagainya, tetapi nanti TUHAN yang
mengatur semuanya. TUHAN yang menolong semuanya.
Dalam
Matius 4 kegiatan pelayanan pembangunan Tubuh Kristus digambarkan
sebagai menebar jala dan membereskan jala (ayat 21). Dalam bentuk apa
saja, berkhotbah, menyanyi, bermain musik, berkorban, ini seperti
menebar jala dan membereskan jala.
Menebarkan
jala artinya:
- Memanggil
orang berdosa untuk diselamatkan lewat Kabar Baik (Firman
penginjilan). Banyak disekitar kita, di rumah tangga kita yang masih
belum percaya YESUS, mari kita menebarkan jala.
- Tetapi
ada juga yang sudah selamat, harus dibawa juga. Ini berarti memilih
orang yang sudah selamat lewat Kabar Mempelai untuk masuk dalam
pembangunan Tubuh Kristus.
Ke
mana-mana kita menebarkan jala. Lewat nyanyian, bermain musik,
berkhotbah, bersaksi => inilah pembangunan Tubuh Kristus. Jangan
lupa, tidak hanya menebar jala, tetapi juga membereskan jala.
Sementara kita menebarkan jala, ada juga yang membereskan jala.
Membereskan
jala artinya TUHAN akan membereskan semuanya yang belum beres dalam
kehidupan kita. Jangan hitung-hitung => 'Saya begini, saya
masih banyak ini dan itu, nanti saja kalau sudah selesai, baru saya
akan melayani' Tidak akan pernah selesai jika seperti ini. Anak
saya Markus seringkali tertawa kalau saya bersaksi tentang hal ini
(waktu dia kecil saya bersaksi, dia ingat sampai sekarang). Ada orang
mengandung, saya besuk ke rumahnya (tempatnya jauh, beberapa
kilometer dari gereja kami di Gending) => 'mari bu, masuk ibadah
lagi ya' Jawabannya => 'aduh saya masih hamil muda, oom'
Saya datangi lagi (karena sudah lama tidak datang) => 'aduh,
hamil tua, oom' Saya datangi lagi => 'aduh, anak saya masih
bayi, oom'. Saya datangi lagi => 'sudah lari-lari oom, susah
ke gereja' Selamanya tidak ke gereja. Jangan sampai seperti ini.
Biarlah
kita giat menebar dan TUHAN yang membereskan jala. Jangan ragu-ragu,
TUHAN tidak menipu kita, TUHAN sedang membereskan jala = TUHAN sedang
membereskan semuanya yang belum beres dalam hidup kita. Saat ini apa
yang belum beres, serahkan kepada Dia. Yang penting kita menebarkan
jala, biarkan Dia yang membereskan jala. Ingat! waktu Saul mencari
keledainya yang hilang, Samuel mengatakan => 'Ayo ke saya
dahulu, kita membakar korban untuk TUHAN (mempersembahkan korban
untuk TUHAN), kita makan bersama' Soal keledai tidak perlu bingung,
sebab sudah ditemukan. Dahulukan menebar jala, sebab membereskan jala
itu urusan TUHAN, sampai kita menjadi sempurna.
Mari
kita bergumul dalam doa puasa. Jika puasa kita benar, TUHAN
memperhatikan kita.
Matius
6 : 18,
supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa,
melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
Ay
17 => 'kalau berpuasa minyakilah kepalamu, cucilah mukamu'
Jika
puasa kita benar, maka TUHAN sedang melihat kita dari surga. TUHAN
melihat bagaimana kita bergumul sampai berpuasa. Saya selalu saksikan
kepada kaum muda dan anak saya Markus => 'TUHAN catat, tidak
perlu ragu' Dulu saya tinggal di gereja selama empat tahun, sambil
bersekolah, susah, pulang sekolah tidak bermain, di gereja mengepel.
Tetapi TUHAN catat (sengsara selama empat tahun). Nanti TUHAN akan
memberikan kelegaan selama-lamanya. Daripada sekarang aku bermain,
sekarang masa muda (tidak mau sengsara untuk TUHAN), tetapi nanti
sengsara untuk selama-lamanya.
Kalau
puasa kita benar, maka mata TUHAN tertuju kepada kita, TUHAN melihat
kita = TUHAN memperhatikan, TUHAN mempedulikan, TUHAN bergumul untuk
kita semuanya, sampai Dia berteriak => 'sudah selesai di kayu
salib (sudah beres)' Juga sudah selesai di Yerusalem baru = sudah
sempurna dan kita layak untuk masuk kerajaan surga yang kekal. Saya
bergumul, saudara juga bergumul lewat doa puasa, kita tidak
sendirian, sebab TUHAN juga bergumul untuk kita.
Tiga
masalah di padang gurun yaitu:
- masalah
ekonomi,
- masalah
nikah (kerusakan nikah, kehancuran nikah dan buah nikah),
- masalah
pelayanan (tugas khusus kita dari TUHAN), TUHAN juga bergumul untuk
memakai kita semuanya, sampai semuanya beres. Mari bereskan
semuanya, dosa-dosa, masalah, dan lain sebagainya, sampai kita
menjadi sempurna dihadapan TUHAN.
TUHAN
memberkati kita semuanya.1