Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih tetap membahas kitab Wahyu 2-3 yang menunjuk tujuh kali percikan darah di depan tabut perjanjian = tujuh surat yang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir (sidang jemaat akhir zaman) = penyucian terakhir bagi tujuh sidang jemaat bangsa kafir (sidang jemaat akhir zaman) sampai tidak bercacat cela, sempurna seperti YESUS, menjadi Mempelai Wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya ke dua kali di awan-awan yang permai.

Tujuh sidang jemaat bangsa kafir yang mengalami percikan darah:

  1. Sidang jemaat di Efesus (sudah dipelajari),
  2. Sidang jemaat di Smirna (Wahyu 2: 8-11).

Kita masih belajar ayat yang ke 9.
Wahyu 2: 9, Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

Keadaan sidang jemaat Smirna secara jasmani adalah mereka berada dalam kesusahan, kemiskinan, menghadapi fitnah oleh jemaah iblis, namun kaya secara rohani. Orang Yahudi (gambaran orang Kristen) tetapi suka memfitnah ini disebut jemaah iblis. Apa yang dimaksud dengan kaya secara rohani?

Kaya secara rohani artinya:

  1. Kaya dalam kemurahan = dapat memberi. Ini sudah dipelajari dalam 2 Kor 8:2-5 'Makedonia miskin tetapi kaya dalam kemurahan'
  2. Yakobus 2: 5, Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?

    Kaya secara rohani yaitu kaya dalam iman. Yang penting dihari-hari ini, iman itu harus dipertahankan. Mengapa harus kaya dalam iman? Diulangi lagi (waktu yang lalu sudah kita baca). Lukas 18: 8, Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Dalam ibadah kemarin, iman yang bertambah-tambah itulah kaya dalam iman (menjadi kekayaan). Kita mendengarkan Firman, sehingga menjadi iman, akan terus ditambahkan. Kita harus kaya dalam iman, sebab hanya kehidupan (anak TUHAN, hamba TUHAN, pelayan TUHAN) yang kaya dalam iman yang dapat menyambut kedatangan TUHAN YESUS ke dua kali di awan-awan permai ('jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?") sampai masuk kerajaan surga yang kekal (sampai mewarisi surga). Jadi kerajaan surga tidak dicapai dengan kepandaian, kekayaan jasmani dll, tetapi hanya dapat dicapai dengan kekayaan iman. Kedatangan TUHAN YESUS ke dua kali, kita sambut dengan iman sampai masuk ke dalam kerajaan surga yang kekal.

Jadi kaya dalam iman artinya iman yang bertambah-tambah, iman yang meningkat (tidak merosot atau statis), iman yang berkembang sampai mencapai iman yang sempurna. Dosa semakin memuncak, sebab itu imam juga harus memuncak.

Sekarang ini kita belajar proses perkembangan iman sampai dengan iman yang sempurna (menurut tabernakel):

  1. Iman yang benar. Ini menunjuk halaman tabernakel. Kalau imannya salah, maka semuanya akan habis. Kalau imannya benar, baru bisa bertumbuh. Ini yang menjadi dasar terlebih dahulu.

    Praktik sehari-hari dari iman yang benar yaitu:


    • Pintu gerbang (di halaman tabernakel ada pintu gerbang) = iman atau percaya dan menerima YESUS => Roma 10: 17, Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

      Iman yang benar berasal dari mendengar Firman Kristus (Firman yang diurapi oleh Roh Kudus). Kristus artinya yang diurapi. Kalau bapak, ibu, saudara melihat gambar pintu gerbang tabernakel. Pintu gerbang ini berada pada lebar tabernakel. Tabernakel ini ada panjangnya dan ada lebarnya. Lebar tabernakel itu lima puluh hasta. Angka lima puluh menunjuk pentakosta (Roh Kudus). Kalau mau masuk pintu gerbang (percaya dan menerima YESUS) harus melalui pertolongan Roh Kudus. Kalau dengan otak => 'mana ada YESUS, mana ada Anak ALLAH? Nanti ada cucunya ALLAH dan lain-lain' Tetapi kalau melalui Roh Kudus, kita dapat menerima YESUS.

      Dalam ibadah pada waktu yang lalu sudah disebutkan, tetapi sekarang ini akan lebih diperdalam lagi dengan proses sbb:


      1. Roh Kudus menolong kita agar supaya kita dapat mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh, sampai kita dapat mengerti Firman ALLAH. Seperti anjing menjilat remah-remah roti (orang lapar makan roti), inilah kesungguhan. Kalau kita mengerti berarti Firman ALLAH ditulis di dahi (akal budi, pikiran).


      2. Kemudian, Roh Kudus menolong kita untuk percaya, yakin kepada Firman ALLAH, sehingga Firman ALLAH menjadi iman didalam hati (Firman ALLAH ditulis dalam hati). Dulu di sekolah, kita mendengarkan pelajaran matematika sampai kita dapat mengerti, naik kelas sampai kita dapat lulus ujian dan tidak sia-sia. Sekarang, kalau kita mendengar Firman sampai mengerti belum cukup (kalau sampai mengerti seperti kita belajar matematika), Sebab itu harus sampai percaya atau yakin, baru setelah itu ada gunanya => 'saya percaya, kalau laut Kolsom terbelah' Ini ada gunanya. Kalau mengerti, tetapi tidak yakin => 'Ah masa bisa..' Ini tidak ada gunanya.


      Ibrani 8: 10-12,
      10. "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
      11. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
      12. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."

      Ay 10 => 'Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi merekai' => 'akal budi' = di dahi (pengertian).
      'menuliskannya dalam hati mereka' => ditulis di hati = iman.

      Kalau kita percaya pada Firman (Firman ditulis di hati); hati percaya YESUS (mengenal TUHAN, mengenal YESUS dengan pasti, tahu dengan pasti tentang YESUS), mulut akan mengaku dosa kepada TUHAN (vertikal) dan kepada sesama (horizontal), maka kita akan mendapatkan pengampunan dosa oleh Darah YESUS (ay 12) sehingga kita dibenarkan (diselamatkan) oleh TUHAN. Sekalipun orang itu berdosa, najis, tetapi kalau masih mau mendengarkan Firman, maka kehidupan itu masih dapat ditolong.

      Sebab itu jangan mengusir orang => 'ini orang najis, tidak boleh' Jangan! Kalau kehidupan itu mau melayani, baru ada syaratnya. Tetapi kalau mau mendengarkan Firman, siapa saja boleh. Siapa tahu dia dapat mengerti, percaya atau yakin kepada TUHAN (yakin kepada Firman, yakin kepada Pribadi YESUS), mulut mengaku dosa, maka dia akan mendapatkan pengampunan dosa oleh Darah YESUS dan dibenarkan atau diselamatkan oleh TUHAN. Inilah iman yang benar. Praktiknya bagaikan masuk pintu gerbang surga = mendengarkan Firman sampai mengerti, percaya-yakin kepada Firman.

      Roma 10: 10, Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

      Inilah dibenarkan dan diselamatkan oleh TUHAN. Sebenarnya tidak ada alasan untuk kita ini binasa, asalkan kita mau mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh, mengerti, percaya-yakin, mulut mengaku dosa, maka dosa apapun diampuni oleh Darah YESUS = kita dibenarkan-diselamatkan oleh TUHAN. Praktik pertama iman yang benar yaitu masuk pintu gerbang; kita diselamatkan, mengaku dosa dan diampuni. Tetapi seringkali masih berbuat dosa lagi.


    • Mezbah korban bakaran. Dulu binatang-binatang itu disembelih, dikorbankan untuk pengampunan dosa, tetapi sekarang sudah digenapi oleh salib Kristus. YESUS sebagai Anak Domba ALLAH sudah mati tersembelih di kayu salib. Mezbah korban bakaran = salib Kristus, artinya percaya dan bertobat. Kalau pintu gerbang, percaya dan menerima YESUS. Bertobat artinya berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN = hidup menurut kehendak TUHAN; hidup dalam kebenaran (tidak boleh lagi ada yang salah). Inilah iman yang benar. Mulai dari masuk pintu gerbang (percaya, menerima YESUS, mulut mengaku dosa, kita diselamatkan), kemudian percaya dan bertobat (berhenti berbuat dosa, kembali kepada TUHAN, hidup sesuai kehendak TUHAN).


    Kesimpulannya (jika digabungkan): Jadi iman yang benar adalah:


    • percaya YESUS, mengaku dosa dan bertobat, sehingga
    • kita dapat hidup dalam kebenaran. Inilah iman yang benar. Semoga kita dapat mengerti.


    Orang benar dipagari oleh TUHAN. Masuk pagar! Jadi masuk pintu gerbang = kita sudah dipagari. Tadinya kita berada di padang pasir dunia (gelap, terhilang), begitu percaya YESUS, bertobat, berarti sudah masuk pintu gerbang dan sudah dipagari = dipisahkan dari dunia.

    Mazmur 5: 13, Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

    Ay 13 => 'Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar' => orang benar = hidup dalam kebenaran.
    Jika kita hidup dalam kebenaran, maka kita dipagari dengan berkat dan anugerah TUHAN. Kita terlepas dari suasana kutukan. Dunia ini dikutuk, tetapi kita bersuasana Firdaus. Kalau hidup benar, kita akan bersuasana Firdaus. Dulu Adam dan Hawa sebelum berbuat dosa tinggal di Firdaus. Setelah berbuat dosa, mereka dibuang ke dunia. Jika kita hidup dalam kebenaran, maka hasilnya, TUHAN memagari kita dengan berkat dan anugerah TUHAN, sehingga kita terlepas dari kutukan di dunia dan kita akan hidup bersuasanakan Firdaus. Mari! Sekarang ini masuk pintu gerbang = iman yang benar. Orang benar itu kaya sebab dipagari dengan berkat dan anugerah TUHAN/bersuasana Firdaus.

    Kaya dalam iman, harus bertambah-tambah imannya, imannya berkembang sampai sempurna. Nomor satu yaitu iman yang benar.


  2. Iman yang suci (iman yang teguh). Ini menunjuk ruangan suci. Masuk pintu gerbang, menuju halaman, ada mezbah korban bakaran (percaya, bertobat, hidup benar, dipagari). Sekarang masuk ke ruangan suci, inilah iman yang suci atau iman yang teguh. Dalam ruangan suci ada alat meja roti sajian, inilah yang menunjuk iman. Pelita emas menujuk pengharapan. Mezbah dupa emas menunjuk kasih.

    Diatas meja roti sajian, ada dua belas roti yang disusun menjadi dua susun (masing-masing susun terdiri dari enam buah roti). Jadi enam enam/dua susun roti ini menunjuk alkitab (pengajaran yang benar). Firman pengajaran yang benar bukunya hanya satu yaitu alkitab. Perjanjian lama (kitab nabi-nabi) ditambah dengan perjanjian baru (kitab rasul-rasul) = Firman pengajaran yang benar (enam enam kitab dalam alkitab). Roti juga menunjuk Tubuh Kristus (1 Korintus). Darahnya dimana? Darah-Nya yaitu korban curahan. Ini supaya jelas mengapa meja roti sajian dikaitkan dengan perjamuan suci. Darah-Nya, ini di dalam Keluaran 25 mulai ayat 23 ini tentang meja roti sajian.

    Keluaran 25: 29, Haruslah engkau membuat pinggannya, cawannya, kendinya dan pialanya, yang dipakai untuk persembahan curahan; haruslah engkau membuat semuanya itu dari emas murni.

    Meja roti sajian merupakan satu-satunya alat yang ada korban curahannya. Korban curahan ini dari anggur (anggur yang dicurahkan). Jadi roti menunjuk Tubuh Kristus dan korban curahan dari anggur menunjuk Darah YESUS. Ini menunjuk perjamuan suci seperti saat ini (ada Tubuh dan Darah). Jadi meja roti sajian menujuk ketekunan dalam kebaktian pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Disinilah kita mendapatkan iman yang suci atau iman yang teguh. Tadi, sudah punya iman yang benar, kita diberkati => bagus!! Tetapi iman yang benar masih dapat digoyahkan sehingga menjadi tidak benar. Sebab itu harus memiliki iman yang teguh, sekalipun ada goncangan kita tetap benar. Semoga kita dapat mengerti.

    Jadi meja roti sajian menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Pendalaman alkitab, berarti benar-benar diperdalam (istilah di alkitab 'diulang-ulang'). Misalnya jika saudara membuat lubang dengan cangkul, menggalinya harus iulang-ulang. Kalau mencangkul hanya satu kali saja, lubangnya akan kecil. Kalau kita menghendaki lubang yang dalam pasti akan dicangkul berulang-ulang/semakin banyak diulang, akan semakin dalam. Jadi semakin banyak Firman yang diulang, akan semakin diperdalam (bukan semakin bosan). Inilah pendalaman alkitab. Bagaimana pendalaman alkitab itu? Firman dibaca terus menerus/diulang terus sampai mendalam.

    2 Tawarikh 36: 15, 16,
    15. Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.
    16. Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.

    Ay 15 => kalau Firman diulang, ini karena TUHAN sayang, bukan supaya kita bosan, tetapi kita diberikan kesempatan. Mungkin kemarin kita mendengarkan Firman soal dusta, karena belum ada persoalan, maka Firman itu dianggap angin lalu. Firman diulangi dua kali, sudah agak tersentak ?' Ya, rasa-rasanya saya berdusta' Firman diulangi tiga-empat kali => 'Ya, saya berdusta' Inilah pendalaman.

    Ay 16 => 'Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya' => Hati-hati!

    'Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan' => kalau Firman yang diulang-ulang ditolak, maka kehidupan itu tidak akan dapat tertolong.

    Jadi Firman ALLAH yang diulang-ulang sama dengan Firman ALLAH yang diperdalam-ditingkatkan dan merupakan kasih sayang TUHAN. Kita terus menerus selalu diberikan kesempatan, tetapi Jika ada kehidupan yang mengolok atau menolak Firman ALLAH yang diulang-ulang, maka tidak ada pemulihan lagi. Sudah mau ditolong, ditolak. Diulangi lagi, ditolak lagi. Akhirnya tidak ada pemulihan lagi sehingga hancur dan binasa untuk selamanya. Lain lagi kalau kita belum mampu. Seumpama tadi soal dosa dusta => 'saya mau berhenti TUHAN' Tetapi masih berbuat lagi. Dia mengerti (tidak mengolok Firman), ini masih dapat ditolong. Kalau Firman diulang tentang dusta (kemarin dusta, sekarang dusta) => 'Ya, aku belum dapat terlepas dari dusta, ampuni TUHAN, beri lagi kesempatan' Firman diulangi lagi => 'aduh tidak bisa TUHAN' Satu waktu akan lepas dari dusta. Tetapi kalau Firman soal dusta terus diulang-ulang => 'Firman hanya berbicara terus menerus tentang dusta/menembak-nembak, apa ini?' Ini tidak ada pemulihan lagi = tidak dapat ditolong lagi. Semoga kita dapat mengerti.

    Kalau ada Firman yang diulang-ulang berarti ada hadirat Imam Besar disitu. Permisi, banyak orang menghina => 'Firman diulang lagi, mungkin kekurangan bahan untuk dikhotbahkan. Wahyu 2: 9 ini sudah diulang berapa kali, tidak ada bahan ya' Coba saja suruh orang mengulang Wahyu 2:9, besok lagi Wahyu 2:9, bisa apa tidak? Kalau bukan karunia TUHAN tidak akan bisa. Kalau bukan karunia TUHAN mau satu kali kotbah saja sudah susah. Ini bukanlah kepandaian, tetapi karunia dari TUHAN. Mengulang-ulang Firman, ini merupakan karunia bagi seorang gembala.

    Maleakhi 3: 1 - 3,
    1. Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
    2. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
    3. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.

    Ay 1 => 'Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya!' => ini sidak.
    Ay 2 => 'sabun tukang penatu' => ini diulang-ulang. Mencuci pakaian, dikucak ulang. Kalau mengucaknya maju terus bajunya dapat robek.
    Ay 3 => 'Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi' => Ia duduk terutama untuk membersihkan imam-imam. Firman yang diulang ini khusus untuk Lewi (imam-imam), sebab memiliki pakaian. Pakaian imam inilah yang harus dikucak terus supaya tidak bernoda.

    'supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN' => supaya ibadah pelayanannya benar. Habel beribadah melayani dan Kain juga beribadah melayani, tetapi hanya satu yang diterima oleh TUHAN. Jadi jangan sakit hati kalau menggunakan kata 'Firman pengajaran yang benar', 'ibadah benar' => 'mengapa menggunakan kata benar, ini kebenaran sendiri' Tidak! Harus berhati-hati; harus korban yang benar, persembahan yang benar, ibadah yang benar. Caranya lewat dikucak.Dimana ada pembukaan Firman atau Firman yang diperdalam (diulang-ulang), maka disitu YESUS sebagai Imam Besar, Gembala Agung hadir ditengah-tengah kita; YESUS duduk bertakhta ditengah-tengah sidang jemaat.

    Kalau duduk berarti:


    • menggunakan waktu,
    • tidak terburu-buru,
    • membersihkan dengan sungguh-sungguh. Misalnya mencuci baju sambil berdiri, dapat lima baju sudah capek. Kalau duduk lebih enak. Pengalaman kami di desa, mencuci baju sambil duduk di sungai, enak sekali, sebab airnya banyak.


    Firman yang diulang-ulang digambarkan dalam dua hal:


    • Seperti sabun tukang penatu, untuk menyucikan noda-noda pada pakaian pelayanan. Ini bagian luar, noda itu kelihatan dari luar. Jangan hanya diluar saja, jika disucikan diluar saja tetapi dalamnya berkarat, ini namanya merasa suci. Banyak orang yang merasa suci, bagian luarnya saja yang dijaga (jangan sampai orang tahu), tetapi dalamnya tidak ada yang tahu. Itu sebabnya masih ada yang kedua.


    • Seperti api tukang pemurni logam (las), untuk menyucikan karat dosa pada emas dan perak. Karat itu bagian dalam. Tadi kalau mencuci pakaian tidak mungkin maju terus satu kali, tetapi harus dikucak (diulang-ulang). Demikian juga dengan las, harus terus diulang-ulang. Kalau ada mobil yang berkarat akan terus di las. Jadi luar dan dalam harus disucikan. Kalau mau mendapatkan iman yang suci atau iman yang teguh, maka luar dan dalam harus disucikan. Kalau disucikan bagian luar saja, tidak akan teguh. Mungkin kelihatannya suci, tahu-tahu sudah terbanting => 'masa dia berbuat itu' Ini karena tidak disucikan luar dan dalam. Kalau sudah disucikan luar dan dalam, menghasilkan iman yang teguh. Semoga kita dapat mengerti.


    Noda dan karat ditulis dalam Yakobus 5: 1- 6,
    1. Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!
    2. Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!
    3. Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.
    4. Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.
    5. Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan.
    6. Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.

    Ay 2 => 'pakaianmu telah dimakan ngengat' => kalau pakaian ada nodanya, dibiarkan terus, nanti akan muncul ngengat. Lama-lama pakaian itu akan robek.
    Ay 3 => 'Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir' => Kaya dalam kemurahan = menabung di surga (seperti jemaat Makedonia). Tetapi disini hanya kaya secara jasmani, tidak kaya di surga (tidak kaya secara rohani).

    Ay 5 => 'Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi' => Istilah 'berfoya-foya' = dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
    Inilah noda dan karat yang harus disucikan lewat sabun tukang penatu dan api tukang pemurni logam (Firman yang diulang-ulang terus dalam pendalaman alkitab). Jika seorang gembala, hamba TUHAN tidak mau mengikuti ibadah pendalaman alkitab, mengerikan (pakaiannya mengerikan, dan juga di dalamnya akan berkarat).

    Penyucian noda pada pakaian pelayanan yaitu noda jahat dan malas, termasuk noda najis. Inilah yang akan dimakan atau dirusak oleh ngengat. Dalam Matius 25 'hai hamba yang jahat dan malas', juga berfoya-foya (najis).

    Jahat yaitu:


    • Iri hati. Seperti cerita pekerja di kebun anggur dengan upah satu dinar. Ada yang bekerja dari pagi, ada yang bekerja hanya satu jam, ternyata upahnya sama-sama yaitu mendapatkan satu dinar. Satu dinar ini = kemurahan TUHAN. Yang bekerja dari pagi sudah hitung-hitung? 'dapat berapa dinar aku?' Padahal dia lupa, bahwa janjinya hanya mendapatkan satu dinar. Akhirnya iri hati. Kalau iri hati nanti dapat berselisih (iri hati dan perselisihan).


    • Bersungut-sungut. Kalau sudah bersungut-sungut nanti dapat menghasut. Bersungut-sungut itu tanda tidak puas, nanti akhirnya menghasut (mencerai beraikan Tubuh Kristus). Iri hati dan perselisihan juga dapat mencerai beraikan Tubuh Kristus.


    Kalau ada perselisihan tentang kesalahan (dosa-dosa), mari saling berdamai. Kalau perselisihan tentang pengajaran, mari baca alkitab. Perhatikan lulusan Lempin-EL Kristus Ajaib, paling gampang sebab saudara tinggal membuka catatan saja. Mau berselisih soal apa saja, tinggal buka catatan saja. Kalau tidak benar, jangan! Kalau kita dalam pengajaran yang benar sebenarnya tidak perlu ada perselisihan, tinggal mau mengakui atau tidak? Gurunya semuanya sama, ajarannya semuanya juga sama, saudara tinggal membuka catatan saja. Semoga kita dapat mengerti.

    Noda kenajisan (berfoya-foya), yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Namanya saja dosa makan minum, ini diulang-ulang. Sebab itu kalau tidak mau Firman yang diulang-ulang (untuk menyucikan), bahaya, nanti bisa mengulang dosa, sampai kepada puncaknya dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan). Inilah yang akan diulang terus. Noda kenajisan harus disucikan dengan sabun tukang penatu (Firman pengajaran yang diperdalam). Semoga kita dapat mengerti.

    Penyucian karat dosa (bagian dalam). Ini tentang orang kaya yang tidak memberikan upah kepada buruhnya. Jadi penyucian karat dosa yaitu:


    • Penyucian dari kikir dan serakah. Karat dosa itu ada di dalam hati yang jahat dan najis. Kalau noda, ada di pakaian. Kikir yaitu tidak dapat memberi untuk pekerjaan TUHAN dan untuk sesama yang membutuhkan. Serakah yaitu merampas hak orang lain, terutama hak TUHAN yaitu persepuluhan dan persembahan khusus. Inilah karat dosa. Firman (api tukang pemurni logam) harus diulang-ulang, kalau hanya satu kali tidak dapat tembus. Misalnya Firman tentang persepuluhan diulang terus, ini untuk membersihkan karat dosa. Mulai dari saya, bayangkan saja kalau gembalanya berkarat (pencuri), bagaimana dengan sidang jemaat?


    • Karat dalam hati juga kebenaran diri sendiri (ay 6 'Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu dan ia tidak dapat melawan kamu'). Ini berbahaya, seperti jemaah iblis yaitu menghukum dan menghakimi orang benar. Bagaimana menghukum? membunuh yang tidak dapat melawan (orang benar memang tidak dapat melawan)? Dengan fitnahan. Kalau difitnah, kita tidak akan dapat melawan (apalagi diajarkan untuk berdiam diri). Ini mengerikan!


    Karat kebenaran diri sendiri yaitu:


    • Menghakimi orang lain, memfitnah orang lain (yang benar menjadi salah, yang salah menjadi benar), menjelekkan orang lain, dan sebagainya. Ini sangat berbahaya, seperti jemaah iblis (orang Yahudi tetapi memfitnah orang benar). Orang Yahudi gambaran dari orang Kristen.


    • Menutupi dosa dengan menyalahkan orang lain, menyalahkan TUHAN (Firman pengajaran yang benar). Inilah karat-karat yang harus disucikan.


    Jika hamba TUHAN, pelayan TUHAN disucikan dari noda dan karat, maka ibadah pelayanannya berkenan kepada TUHAN (mempersembahkan ibadah pelayanan yang berkenan). Berkenan itu bukan memiliki gereja yang besar, bukan! Berkenan itu jika setiap hamba TUHAN, pelayan TUHAN (imam-imam) dibersihkan dari noda dan karat (ada Firman yang diulang-ulang, pendalaman alkitab, Firman yang dibukakan rahasianya => ini lebih mendalam lagi). Inilah pelayanan yang berkenan kepada TUHAN. Dengarkan! Kalau pakaian terus disucikan dari karat (bagian dalam) terus disucikan, disucikan, sampai kita mendapatkan pakaian putih berkilau-kilauan (pakaian Mempelai). Istilah berkilau itu dari dalam hati. Tidak palsu! Kalau Babel memiliki pakaian putih tetapi tidak berkilau, ini namanya merasa suci padahal hanya bagian luarnya saja yang dijaga.

    Satu waktu saya berjalan, kemudian saya bertemu dengan seseorang yang merokok di tempat yang gelap, begitu sudah dekat dia kaget bertemu dengan saya dan langsung ia meremas rokoknya. Ini hanya menutupi saja sebab tidak dari dalam hati. Tetapi kalau noda yang diluar dibersihkan dan karat yang di dalam dibersihkan maka kita akan mendapatkan pakaian putih berkilau-kilauan/pakaian Mempelai. Seperti Firman => 'siapa yang tahan berdiri menghadapi kedatangan-Nya' Kalau telanjang seperti Adam dan Hawa akan lari (TUHAN datang di taman Eden, mereka lari). Jika memiliki pakaian putih yang berkilau-kilauan, maka kita akan siap (tahan berdiri) untuk menyambut kedatangan-Nya.

    Wahyu 19: 8, Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)

    Kita akan mendapatkan pakaian putih berkilau-kilauan (pakaian Mempelai) dan tahan berdiri sampai TUHAN YESUS datang kembali ke dua kali (tidak akan tinggalkan pelayanan) = setia berkobar dalam beribadah melayani sampai TUHAN datang kembali. Kalau tidak memiliki pakaian putih atau telanjang, maka cepat atau lambat akan lari. Ini bukan dipecat atau diusir, tetapi lari dengan sendirinya sebab tidak kuat. Mari pertahankan pakaian putih! Kalau tidak ada pakaian kita akan berhenti melayani, tetapi kalau kita memiliki pakaian, maka kita akan lanjut melayani. Dimana saja, situasi apa saja, kapan saja, kita akan lanjut melayani (tahan berdiri) sampai kedatangan YESUS ke dua kali, bahkan usia tua pun tidak akan menghalangi. Semoga kita dapat mengerti.

    Mengapa harus ada meja roti sajian (kebaktian pendalaman alkitab dan perjamuan suci/Firman yang diulang-ulang)?


    • Filipi 3:1b-3,
      1b. Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.
      2. Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,
      3. karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah.

      Ay 1b => 'Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku' => ditulis diulang-ulang lagi. Memang Firman itu dapat secara lisan dan juga dapat secara tertulis (2 Tesalonika 2). Dalam Wahyu 'tuliskanlah kepada jemaat...' Dulu hanya dua ini saja yaitu secara lisan dan secara tertulis sebab pada waktu itu belum ada fotokopi. Sekarang sudah ada fotokopi, lebih maju lagi ada kaset, lebih maju lagi ada vcd dan juga ada dvd, lebih maju lagi ada internet (khotbah disini, lalu dimana-mana dapat langsung mendengar). Ini sama saja, baik lisan, tertulis dan sebagainya, kuasa TUHAN tidak dapat dibatasi oleh apapun. Alkitab ini ditulis berapa ribu tahun yang lalu, yang menulis sudah meninggal dunia semuanya, tetapi begitu kita baca, maka tulisan itu menjadi hidup. Kita mau mendengar lewat apa saja, bisa. Kuasa TUHAN tidak dapat dibatasi. Semoga kita dapat mengerti.

      Ay 2 => 'Hati-hatilah terhadap anjing-anjing' => ini mengecoh kita dengan perkara jasmani.
      Ay 3 => 'tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah' => Hati-hati, jangan terkecoh oleh yang lahiriah.

      Jawabannya: untuk memberikan kepastian iman kepada kita, sehingga kita memiliki iman yang teguh. Kalau diulang terus, tetapi berbeda, ini gawat! Dulu diterangkan => 'ini tidak boleh ...' Lama-lama => 'boleh ....' Wah gawat! Pengajaran itu tidak berubah, baik dulu,sekarang dan selamanya. Sebab itu perlu dicatat. Kita mencatat itu sebagai bukti autentik. Dua tahun yang lalu diterangkan tentang iman yang benar, dua tahun lagi diterangkan tentang iman yang benar harus sama. Memang ada perkembangannya tetapi tidak boleh bertentangan. Harus memberi kepastian!

      Firman diulang-ulang supaya kita menjadi teguh. Seperti menggali dasar atau fondasi, semakin banyak mengulangnya (dicangkul berulang-ulang), semakin dalam fondasinya, semakin kokoh bangunannya. Inilah iman yang teguh. Jadi bersyukur, jangan mengomel kalau sudah tiga bulan, kita hanya berbicara tentang kitab Wahyu ...' Kitab Wahyu ini sudah beberapa bulan. Dulu kami membahas injil Matius, seringkali satu pasal selama satu tahun. Inilah semakin digali, fondasinya semakin teguh. Semoga kita dapat mengerti.

      Kalau kita memiliki iman yang teguh hasilnya yaitu:


      1. Kita tidak jatuh dalam dosa = hidup suci (iman yang suci).
      2. Tidak diombang-ambingkan oleh ajaran palsu (ay 2 nabi-nabi palsu) = sudah dewasa rohani (bukan lagi anak-anak). Ini berarti mendewasakan kita juga.
        Efesus 4: 14, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

        Tidak diombang-ambingkan oleh ajaran palsu, termasuk juga tidak diombang-ambingkan oleh perkara-perkara dunia. Jangan diombang-ambing oleh ajaran palsu dan perkara jasmani. Ajaran palsu dan perkara jasmani ini menjadi satu. Jadi senjata ajaran palsu itulah perkara-perkara jasmani (menawarkan yang enak-enak; menggembar-gemborkan berkat jasmani). Sama dengan antikris. Kalau antikris berkuasa tiga setengah tahun, yang ketinggalan tetapi tetap menyembah YESUS, tidak boleh makan, tidak boleh berdagang bahkan disiksa. Yang ketinggalan, tetapi menyembah antikris, diberikan semuanya. Mari kita memiliki iman yang teguh; tidak diombang-ambingkan ajaran oleh palsu; dewasa rohani sampai kedewasaan penuh seperti YESUS. Kalau dewasa rohani, nanti bisa menikah.

        Efesus 4:13, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

        Kedewasaan penuh seperti Kristus = sempurna. Inilah maksudnya Firman yang diulang-ulang. Salah satu kemurnian Firman, yaitu diulang-ulang terus. Pesan-pesan terakhir bpk pdt In Juwono kepada bpk pdt Pong (sudah beberapa tahun menggembalakan di Manado) => 'belajarlah menjadi gembala' Dimana belajarnya? Memberitakan Firman yang diulang-ulang, terus berkesinambungan, terus diperdalam. Ini untuk memberi iman yang teguh = dewasa. Semoga kita dapat mengerti.


    • Untuk menyucikan kita dari noda dan karat dosa, sampai kita memiliki pakaian Mempelai Wanita Surga (pakaian putih berkilau-kilau).


  3. Iman yang sempurna. Ini menunjuk kepada ruangan maha suci.
    Praktiknya? Di ruangan maha suci, ada alat yang bernama tabut perjanjian. Tabut perjanjian ini memiliki tiga alat dan salah satunya yaitu buli-buli emas berisi manna. Jadi praktiknya yaitu buli-buli emas berisi manna. Inilah iman yang sempurna; permanen (tidak dapat goyah lagi).

    Ibrani 9: 4, Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

    Ay 35 => 'di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian' => buli-buli emas berisikan tiga hal ini. Sekarang kita berbicara tentang buli-buli emas berisi manna.

    Sebenarnya manusia merupakan buli-buli tanah liat (berasal dari tanah liat). Sehebat apapun manusia di dunia (diisi uang, kedudukan, gelar, apa saja) hanyalah buli-buli tanah liat yang rapuh, hancur dan binasa. Rapuh = gampang retak (terkena singgung sedikit sudah retak). Jadi supaya menjadi buli-buli emas, harus diisi dengan manna. Kalau bertahan pada buli-buli tanah liat, diisi apa saja dari dunia tetap menjadi buli-buli tanah liat. Misalnya diisi gelar, orang pandai juga banyak yang putus asa (orang Jepang banyak yang pandai, tetapi juga ada yang bunuh diri). Banyak orang kaya yang putus asa. Inilah rapuh, tidak mampu, hancur dan binasa. Jika diisi manna, maka buli-buli tanah liat berubah menjadi buli-buli emas yang tahan (sekalipun dibakar, emas tetap bertahan).

Apa yang dimaksud dengan manna? Mazmur 78: 23-25,
23. Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
24. menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
25. setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

Ay 23 => manna berasal dari langit.

Jadi manna adalah roti malaikat dari surga (pintu langit terbuka; surga terbuka). Roti menunjuk Firman. Malaikat menunjuk gembala. Seperti ayat => 'tuliskan kepada malaikat jemaat Efesus, malaikat jemaat Smirna' Jadi manna adalah Firman penggembalaan yang turun dari surga. Firman penggembalaan itu tidak ada sekolahnya. Supaya buli-buli tanah liat dapat menjadi buli-buli emas, maka kita harus tergembala dengan baik dan benar (diisi Firman penggembalaan). Tidak ada jalan lain! Gembala harus menggembalakan dengan benar dan baik. Ini semua hanya tergantung pada hati nurani yang baik.

Kalau kita memiliki hati nurani yang baik (taat dengar-dengaran), maka kita dapat tergembala dengan benar dan baik. Jika gembala memiliki hati nurani yang baik (taat dengar-dengaran), maka ia dapat menggembalakan dengan benar dan baik. Yudas Iskariot (rasul, bendahara) hebat, gembalanya YESUS Yang super hebat dan sempurna, tetapi karena hati nurani Yudas jahat (ada keinginan akan uang), Yudas tidak dapat tergembala. Bukan otak, tetapi tergantung dari hati.

Sekali lagi, kalau buli-buli tanah liat tidak mau hancur, melainkan dapat berubah menjadi buli-buli emas, tidak ada jalan lain, selain harus diisi dengan Firman penggembalaan (harus tergembala dengan benar dan baik). Tadi, manna (Firman penggembalaan) turun dari surga (pintu langit terbuka).

Bagaimana supaya manna dicurahkan dan langit dapat terbuka?

  1. Seorang gembala harus bergumul di bawah Kaki TUHAN lewat membaca Firman TUHAN, berdoa (doa puasa, doa semalam suntuk), juga lewat fellowship yang benar dalam satu pengajaran yang benar (berfellowship dengan hamba-hamba TUHAN yang dipakai dalam pengajaran yang benar). Sebab juga ada fellowship/persekutuan yang tidak benar, bukan manna yang diturunkan, tetapi racun. Itu sebabnya kita jangan sembarangan berfellowship! Kalau sembarangan, pintu surga dapat tertutup. Tadinya pintu surga sudah terbuka sedikit-sedikit, tetapi karena mengikuti fellowship yang salah, akhirnya pintu surga tertutup = tidak ada pembukaan Firman dan semuanya kering. Harus selektif! Sekali-pun ada orang yang mengatakan => eksklusif, terserah!!

    Kalau saya harus selektif, sebab saya tidak mempunyai filter. Ada yang mengatakan => 'kami punya filter, bisa..' Terserah! Saya belajar dari Salomo. Salomo hebat, di alkitab ditulis luar biasa (tidak ada yang melebihi hikmat Salomo), tetapi filternya bocor, apalagi Widjaja. Jadi jangan coba-coba. Sebab itu lebih baik tidak perlu memakai filter-filteran, dan menolak yang tidak benar. Kita juga tidak merasa benar sendiri sebab ada ukurannya (pelajaran yang sudah kita terima/Firman ALLAH). Semoga kita dapat mengerti.

    Jemaat juga bergumul (berdoa) menyatakan kerinduan akan Firman penggembalaan sebagai makanan rohani. Kalau jemaat merindu, maka TUHAN akan membukakan Firman penggembalaan itu. Jika jemaat tidak merindu, maka Firman tidak dapat dibukakan oleh TUHAN.


  2. Gembala dan sidang jemaat harus sama-sama mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus milik TUHAN, supaya pintu langit tetap terbuka dan ada makanan di rumah TUHAN. Manna yang diletakkan itu, sebanyak satu gomer = sepersepuluh efa. Ini ada kaitannya dengan persepuluhan. Semoga kita dapat mengerti.

    Keluaran 16: 32-34, 36,
    32. Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir."
    33. Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah buli-buli, taruhlah manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan TUHAN untuk disimpan turun-temurun."
    34. Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah buli-buli itu ditempatkan Harun di hadapan tabut hukum Allah untuk disimpan.
    36. Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.

    Jadi manna yang disimpan di buli-buli emas itu sepersepuluh. Inilah persepuluhan yang membuka pintu langit, supaya manna dicurahkan. Bukan memberi persepuluhan supaya kita diberkati sepuluh kali lipat => ini togel kecil-kecilan. Kalau pintu langit terbuka, manna (makanan) akan dicurahkan. Pilih mana makanan atau mobil? Kalau mobil dicurahkan tetapi tidak boleh makan, ini seperti naik mobil selama empat puluh hari, lalu mati. Kalau ada manna (makan sehat), kita dapat membeli mobil dan sebagainya. Jadi harus manna terlebih dahulu (Firman penggembalaan). Semoga kita dapat mengerti.

Kalau gembala memberikan makanan rohani (manna/Firman penggembalaan) bagi sidang jemaat, maka gembala dipercaya untuk menerima persepuluhan yang menjadi milik TUHAN. Hanya kepercayaan! Kalau tidak dipercaya, akan dihentikan juga oleh TUHAN.

Lukas 12: 42- 44,
42. Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
43. Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
44. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

Ay 44 => pengawas milik TUHAN. Milik TUHAN yang paling kecil yaitu persepuluhan. Milik TUHAN selanjutnya yaitu penyembahan sampai Mempelai. Itulah gembala. Kalau tidak dipercaya persepuluhan, maka juga tidak akan dipercaya penyembahan (tidak ada penyembahan), juga tidak dipercaya Mempelai (tidak ada yang menjadi Mempelai). Ini gawat! Saya mengajarkan Lempi-El? 'Jangan takut, pertahankan kepercayaan TUHAN (bukan pertahankan uangnya)' gembala yang memberi makan sidang jemaat dengan manna dari surga (Firman penggembalaan), maka TUHAN juga akan mempercayakan persepuluhan milik-Nya, penyembahan yang benar dipercayakan sampai sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita. Luar biasa, mari bersungguh-sungguh.

Kalau tidak memberikan persepuluhan itu = pencuri. Jika gembala tidak memberi makan sidang jemaat, lalu menerima persepuluhan, ini = penipu ulung (pencuri ulung). Hati-hati! Waktu ibadah hari Minggu di Malang, mulut bayi kedalam hanya minum susu (paling murni itu air susu ibu, itulah Firman penggembalaan). Tugas gembala yaitu memberi makan bayi; memberi minum susu seperti seorang ibu. Maaf kalau gembala tidak memberi makan jemaat sama dengan jemaat di penitipan bayi. Ini kenyataannya, cuma dititip-titipkan dan apa yang harus dibayar untuk dibelikan susu, tetapi diberikan air tajin yang tidak ada gizinya. Kalau diberikan makan campuran racun bagaimana?

Ini bisa saja terjadi, seperti keponakan saya => 'baik ya, diam terus' Ternyata minumannya diberi pala oleh baby sitternya, akhirnya anak itu diam terus. Ada tetangga yang mengatakan bahwa anak itu diberi pala, jadi agak tidur-tidur' Begitulah kalau dititip-titipkan. Kalau seorang gembala, dia akan bertanggung jawab dihadapan TUHAN. Mari tergembala dengan benar dan baik. Dan juga para gembala, mari! menggembalakan siding jemaat dengan benar dan baik. Jika tidak, hutang darah yang tidak dapat dibayar. Semoga kita dapat mengerti.

Kita mencari gelar, uang, bekerja keras dan sebagainya, boleh silahkan. Selain mencari gelar, uang, sesuai kebutuhan, tetapi jangan lupa ada waktu untuk diisi dengan manna (Firman penggembalaan).

2 Korintus 4: 7- 9,
7. Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
8. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
9. kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.

Ay 7 => 'harta ini' => Dalam 2 Korintus 4: 3,4 harta yaitu Cahaya Injil Kemuliaan Kristus = Firman pengajaran = manna dari surga.

Ay 8 => Kalau tanah liat biasa tertindas, akan hancur. Jika dijepit, pecah dan habis. Tetapi disini tidak demikian, bahkan tidak binasa (ayat 9).

Ay 9 => Sampai mautpun tidak dapat menjamah kita.Sekali lagi, jika kita ada waktu
untuk mengisi bejana tanah liat dengan gelar, kedudukan, berkat jasmani, dan sebagainya, ini tidak salah, tetapi jangan lupa (yang utama) harus ada waktu untuk mengisi bejana tanah liat dengan manna dari surga (Firman penggembalaan), supaya kita mendapatkan kekuatan yang melimpah-limpah dari TUHAN.

Kekuatan yang melimpah-limpah dari TUHAN (kekuatan ekstra yang melebihi kekuatan dari manusia biasa) yaitu tabah dalam menghadapi percikan darah (salib, ujian, sengsara daging bersama YESUS, sengsara daging tanpa dosa).Dan kalau sudah diisi dengan Firman, maka kita akan mampu menghadapi salib. Tadi, sudah terjepit tidak apa-apa, sudah habis akal (tidak bisa apa-apa lagi), tidak berputus asa, bahkan menyerah kepada TUHAN. Inilah kekuatan dari Firman. Kalau tidak ada Firman, disaat kita habis akal, kita dapat bunuh diri.

Kita harus tabah dalam menghadapi percikan darah, supaya dapat mencapai kesempurnaan. Tidak ada jalan lain. Di ruangan maha suci (kesempurnaan) harus ada percikan darah. Kalau ada jalan lain, TUHAN tidak akan memberi percikan darah.

Ada dua kali percikan darah:

  1. Tujuh kali diatas tutup, menunjuk sengsara YESUS (darah YESUS) untuk menyelamatkan dan menyempurnakan.
  2. Di depan tabut, menunjuk sengsara kita, supaya kita menjadi sempurna.

Keduanya, sama-sama harus menghadapi ujian. Kalau tidak menghadapi percikan darah, tidak akan dapat menjadi sempurna.

Mengapa TUHAN mengijinkan kita menghadapi salib/ujian/percikan darah?

  1. 1 Petrus 1: 6, 7,
    6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
    7. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.

    Ay 7 => 'Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana' => buli-buli tanah liat yang rapuh sudah menjadi buli-buli emas (iman yang murni; iman yang sempurna).

    Ay 7 => Jika YESUS datang kembali ke dua kali, kita dapat bersama dengan Dia.

    Pertama: supaya iman kita meningkat menjadi iman yang teruji (iman yang sempurna) bagaikan emas murni. Buktinya yaitu tidak pernah kecewa, tidak pernah putus asa, tidak pernah merasa bangga, tetapi selalu mengucap syukur, hanya percaya dan berharap kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.


  2. 2 Korintus 4:10, Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.

    Ay 9 => kita mendapatkan emas murni (tabah menghadapi salib).

    Inilah iman yang sempurna, yang:


    1. tidak dapat gugur lagi;
    2. tidak dapat kecewa,
    3. tidak dapat putus asa,
    4. tidak dapat merasa bangga, tetapi,
    5. selalu mengucap syukur (tidak bisa bersungut-sungut lagi) dan
    6. hanya percaya berharap hanya kepada TUHAN.


    Pada tabut perjanjian, tutupnya terbuat dari emas murni (tidak ada kayunya), itulah YESUS. Petinya terbuat dari kayu dan harus dilapis (disalut) dengan emas murni. Lewat percikan darah dan pemberitaan Firman, kita terus menerus disalut dengan emas, kayunya ditutupi, satu waktu sudah tidak kelihatan kayunya lagi = hanya sifat YESUS yang ada/kehidupan YESUS yang ada.

    Kedua: supaya kehidupan YESUS menjadi nyata dalam kehidupan kita = kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani (sempurna) seperti YESUS. Buli-buli tanah liat menjadi buli-buli emas yang berisi manna. Begitu diisi manna, ada percikan darah (lewat ujian), kita dibaharui terus menerus. Diuji, dibaharui oleh TUHAN sampai menjadi sempurna seperti YESUS, layak masuk Yerusalem baru. Semoga kita dapat mengerti.

    Wahyu 21: 8, Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

    Delapan inilah yang tidak boleh ada lagi, sampai yang terakhir adalah tidak boleh ada dusta. Inilah pembaharuan, sehingga kita dapat menjadi manusia sempurna seperti YESUS, masuk Yerusalem yang Baru. Jika masih ada dusta berarti tujuh yang lain masih ada. Kita harus jujur, berkata benar dan baik. Soal pengajaran harus jujur, tidak boleh berdusta. Jika ditanya => 'bagaimana pengajaran? Benar' Jawabannya => 'Ya, begitulah ...' Jangan! Harus jujur, jika benar katakan benar, jika salah katakan salah; Ya katakan ya, tidak katakan tidak. Jika tidak ada dusta lagi,

itulah buli-buli emas, manusia sempurna seperti YESUS dan layak untuk masuk Yerusalem yang Baru.Jadi jangan salah paham, kalau kita diijinkan TUHAN menghadapi ujian-ujian yang tidak enak bagi daging (salib/percikan darah). Ini berarti kita sedang latihan berjalan di Yerusalem Baru, sebab Yerusalem Baru itu jalannya terbuat dari emas murni. Saat menghadapi ujian, kita mendapatkan iman bagaikan emas murni (mendapatkan hidup bagaikan emas murni, kayu sedang dilapis dengan emas. Sekarang ini kalau kita sedang berjalan di lantai yang bagus, mau jatuh. Nanti saat berjalan diatas emas murni bagaimana? Itu sebabnya sekarang kita latihan. Kalau diuji jangan mengamuk, sebab kita sedang latihan berjalan diatas emas murni.

Wahyu 21: 21, Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.

Kalau tidak latihan mulai sekarang, nanti tidak akan betah seba kita sering jatuh saat berjalan/kalau menghadapi ujian, lebih baik sekarang belajar. Mungkin suami berbuat sesuatu, ini ujian. Jangan langsung berpikir negatif tetapi => 'saya diuji berjalan diatas emas murni, terima kasih TUHAN, saya doakan suamiku/isteriku supaya menjadi baik (kami bersama-sama berjalan diatas emas murni)' Sekarang kita sedang belajar, nanti benar-benar berjalan di kota Yerusalem Baru yang jalannya terbuat dari emas murni.

Jangan takut! Kalau belajar berjalan diatas emas murni nanti jatuh sebab kalau TUHAN ijinkan kita menghadapi ujian (percikan darah), TUHAN sedang menuntun kita semuanya/ Gembala Agung sedang menuntun kita masuk ke Yerusalem Baru.

Jangan takut kalau harus menghadapi ujian! Ini bukan menantang, tetapi ini harus dilewati. Ada lagunya Daud 'ujilah aku TUHAN ...' Orang tidak berani menyanyikannya => 'Ini menantang' Bukan! Kita harus melewati ujian. Kalau tidak melewati ujian, tidak akan dapat masuk kota Yerusalem Baru. Kalau ada menyanyi 'Ujilah aku TUHAN' => 'kehidupan itu sombong' Bukan! Tetapi menyerah kepada TUHAN => 'saya rindu TUHAN untuk berjalan di Yerusalem Baru' Jalannya itulah jalan salib, jalan ujian, tetapi ada tuntunan dari TUHAN.

Wahyu 7: 17, Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Jangankan terluka, air matapun dihapuskan oleh TUHAN. Jangan takut menghadapi percikan darah, sebab Tangan Gembala Agung sedang menuntun kita untuk berjalan ke masa depan yang berhasil, indah, bahagia bersama TUHAN. Setiap air mata dihapuskan oleh TUHAN, sampai satu waktu tidak ada lagi air mata disana. Kita bersama dengan Dia untuk selamanya.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 11 Juli 2009 (Sabtu Sore)
    ... dalam damai sejahtera hidup dalam kebenaran Yesaya . Kalau tidak damai pasti tidak benar. Kita harus hidup benar mulai dari perkara yang kecil-kecil. Kalau hidup tidak benar tidak damai maka kerohanian pasti akan merosot menjadi suam-suam rohani. Ada pengertian suam-suam rohani Wahyu - tidak dingin dan tidak panas. Tidak dingin berarti ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 Agustus 2017 (Rabu Sore)
    ... putus asa . kami dianiaya namun tidak ditinggalkan sendirian kami dihempaskan namun tidak binasa. 'harta ini' cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Bagaimana caranya diisi harta sorgawi Lewat mendengar firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua kabar mempelai dalam urapan Roh Kudus ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 Maret 2024 (Minggu Pagi)
    ... dan rasul yang lain yaitu rela sengsara daging karena Yesus melayani Tuhan dengan pengabdian diri bukan untuk mencari keuntungan jasmani malah berkorban apa saja untuk Tuhan. Maka kita menjadi saksi Tuhan. Wahyu Maka tampaklah suatu tanda besar di langit Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 26 Juli 2011 (Selasa Pagi)
    ... bakaran suatu persembahan yang harum bagi TUHAN yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN. 'Meletakkan tangan ke atas kepala domba jantan' artinya Kita harus bersekutu dengan korban Kristus. Kita harus menghargai korban Kristus dengan membuang dosa. Perlakuan-perlakuan terhadap korban domba jantan pertama adalah Ayat Meletakkan tangan ke atas kepala domba jantan. Ayat Disembelih. Ayat Dipotong-potong ...
  • Ibadah Paskah Surabaya, 08 April 2012 (Minggu Sore)
    ... Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. . Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah. . Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia Mereka menerima tiga puluh uang perak yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel . ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Januari 2023 (Minggu Pagi)
    ... kautaruh Urim dan Tumim haruslah itu di atas jantung Harun apabila ia masuk menghadap TUHAN dan Harun harus tetap membawa keputusan bagi orang Israel di atas jantungnya di hadapan TUHAN. Tutup dada keputusan di atas jantung Imam Besar artinya segala keputusan untuk sidang jemaat karena kasih kepada sidang jemaat. Babel dunia tanpa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 04 Juni 2019 (Selasa Pagi)
    ... Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Mengapa harus ada pelayanan pendamaian Roma Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Semua manusia sudah hidup dalam dosa terkutuk dan menuju kebinasaan selamanya. Semua yang hebat di dunia kepandaian kekayaan kedudukan dll tidak bisa menyelesaikan dosa malah memicu manusia berbuat ...
  • Ibadah Doa Puasa Malang Session III, 23 Desember 2008 (Selasa Sore)
    ... Selama Roh Kudus masih bekerja tidak ada alasan untuk tidak menyembah Tuhan. Sebaliknya kalau kita tidak mau menyembah maka kita tergolong orang yang menghujat Roh Kudus antikris Wahyu - dan akan dibinasakan untuk selama-lamanya. Roh Kudus akan membantu kita dengan keluhan dan erangan yang tidak terucapkan. Wahyu - penyembahan yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Desember 2017 (Minggu Pagi)
    ... ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas permata dan mutiara dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Dan pada dahinya tertulis suatu nama suatu rahasia Babel besar ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi. Tanda pembangunan Babel adalah Dalam ibadah pelayanan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Desember 2013 (Minggu Sore)
    ... Allah dan di hadapan-Nya. Firman Allah yang disampaikan tanpa pamrih tidak mencari keuntungan yang jasmani tapi malah ditandai dengan pengorbanan-pengorbanan. Sekarang darimana kita mendapatkan Firman Pengajaran yang mendarah daging yaitu lewat mendengar Firman dan perjamuan Suci ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci meja roti sajian. Dalam meja roti sajian ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.