Kita
masih tetap berada di dalam kitab Wahyu 2: 9.
Wahyu
2: 9,
Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan
fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang
sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Keadaan
sidang jemaat di Smirna sbb:
- berada
di dalam kesusahan,
- berada
di dalam kemiskinan,
- difitnah.
Mengalami fitnahan dari jemaah iblis (mengaku orang Yahudi tetapi
sebenarnya tidak demikian; mengaku anak TUHAN tetapi suka memfitnah,
itulah jemaah iblis).
- 'namun
engkau kaya'
Jadi
keadaan sidang jemaat Smirna, sekalipun mereka dalam kesusahan,
kemiskinan, penderitaan (fitnahan) secara jasmani, namun kaya secara
rohani. Kaya secara rohani akan kita pelajari dalam 2 Korintus
2
Korintus 8: 2-5,
2.
Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita
mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya
dalam kemurahan.
3.
Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka,
bahkan melampaui kemampuan mereka.
4.
Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami,
supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam
pelayanan kepada orang-orang kudus.
5.
Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka
memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh
karena kehendak Allah juga kepada kami.
Ay
2 => '
namun mereka kaya dalam kemurahan' => inilah
kaya secara rohani.
Keadaan
sidang jemaat Smirna sama dengan keadaan sidang jemaat Makedonia yang
miskin, menderita secara jasmani, namun kaya dalam kemurahan (kaya
secara rohani). Kaya dalam kemurahan= dapat memberi. Jadi sidang
jemaat Makedonia ini miskin (dalam pencobaan), tetapi mereka dapat
memberi. Demikian juga dengan sidang jemaat di Smirna.
Dalam
1 Timotius 6 diperingatkan juga kepada orang kaya, supaya bisa
memberi.
1
Timotius 6: 17-19,
17.
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka
jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu
seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya
memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
18.
Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam
kebajikan, suka memberi dan membagi
19.
dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik
bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang
sebenarnya.
Ay
17 => '
Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini
agar mereka jangan tinggi hati' => tinggi hati = sombong.
'
jangan
berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan' =>
Jadi orang kaya itu sombong kalau berharap pada kekayaan. Kalau
berharap kekayaan (tidak berharap TUHAN) = bangga (sombong).
'
melainkan
pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala
sesuatu untuk dinikmati' => kekayaan bukan untuk
dibanggakan, tetapi untuk dinikmati. Boleh kaya, tetapi untuk
dinikmati.
Ay
18 => '
menjadi kaya dalam kebajikan' => kaya dalam
kemurahan.
Ay
19 => menabung harta di surga.
Peringatan
bagi orang kaya; orang kaya secara jasmani diperingatkan supaya juga
kaya dalam kemurahan (kaya secara rohani) = dapat memberi. Tadi
sidang jemaat Smirna, sedangkan sidang jemaat Makedonia miskin, dalam
pencobaan (penderitaan, difitnah), tetapi dapat memberi (kaya dalam
kemurahan). Sekarang orang kaya juga diperingatkan supaya dapat
memberi (kaya dalam kemurahan). Jadi kalau disimpulkan = kaya dalam
kemurahan (dapat memberi) tidak bergantung pada kaya secara jasmani
ataupun miskin secara jasmani, tetapi bergantung pada hati yang suci
yaitu tidak terikat pada harta di dunia (tidak tergantung pada harta
di dunia). Ini baru dapat kaya dalam kemurahan (dapat memberi).
Kalau
hatinya masih terikat, sudah kaya secara jasmani, tetapi tidak mau
memberi, apalagi kalau miskin, maka kemiskinan itu menjadi kesempatan
=> 'aku sendiri masih butuh...' Kalau hati suci (tidak terikat
harta dunia), maka baik kaya atau miskin pasti kaya dalam kemurahan
(dapat memberi). Jadi tergantung pada hati yang suci. Semoga kita
dapat mengerti.
Jadi
kaya dalam kemurahan (dapat memberi) adalah menikmati harta
dunia.
Mungkin saudara berpikir => 'menikmati itu kalau
saya bisa beli ini..' Semoga kalau sudah mengalami penyucian hati
nanti kita dapat merasakan, kita merasa senang karena dapat membeli
ini, tetapi jika kita menerima, kita juga akan merasa senang. Tetapi
kalau hati sudah disucikan justru kita akan lebih merasa berbahagia
memberi daripada menerima. Saat-saat kita dapat memberi = kita
benar-benar dapat menikmati harta di dunia. Kaya dalam kemurahan
(memberi) = menabung atau mengumpulkan harta di surga (1 Timotius
6:18-19). Semoga kita dapat mengerti.
Inilah keadaan sidang
jemaat Smirna sama dengan keadaan sidang jemaat Makedonia yang secara
jasmani mereka memang menderita (dalam kesusahan, kemiskinan), tetapi
mereka dapat memberi (kaya dalam kemurahan = kaya secara rohani).
Kaya dalam kemurahan ini merupakan salah satu kekayaan rohani. Nanti
kita pelajari lagi ada kekayaan rohani yang lainnya.
Praktik
sehari-hari dari kaya dalam kemurahan:
- Memberi
untuk pekerjaan TUHAN,
yaitu memberi waktu, tenaga, pikiran, keahlian (ahli dalam bidang),
harta. Seperti dulu saat pembangunan tabernakel tidak sembarangan;
ada yang ahli tenun dan sebagainya (mereka menyerahkan keahliannya
juga), sampai menyerahkan harta. Sekaligus mereka juga dapat memberi
untuk sesama yang membutuhkan. Memberi untuk pekerjaan TUHAN dan
memberi kepada sesama yang membutuhkan, ini yang disebut dengan
persembahan khusus (sesuai dengan kerelaan hati kita). Persembahan
khusus itu sesuai kerelaan hati, sebab itu tidak dapat dibatasi dan
juga tidak dapat dipaksakan. Persembahan khusus dan persepuluhan itu
berjalan bersama-sama.
- Mengembalikan
persepuluhan milik TUHAN,
sesuai dengan kebenaran (sepersepuluh dikalikan berkat yang kita
terima). Kalau persembahan khusus, sesuai dengan kerelaan hati kita.
Semoga kita dapat mengerti.
Inilah praktik sehari-hari dari
kaya dalam kemurahan. Jadi kaya dihadapan TUHAN bukanlah berapa
rumahnya, berapa mobilnya, bukan! Melainkan kaya dalam kemurahan =
dapat memberi untuk pekerjaan TUHAN dan juga dapat memberi kepada
sesama yang membutuhkan dan mengembalikan milik TUHAN (bukan mencuri
milik TUHAN).
- 2
Korintus 8: 5,
Mereka memberikan lebih
banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka,
pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga
kepada kami.
Praktik ketiga:
memberikan diri kepada TUHAN =
memberikan
seluruh kehidupan kita kepada TUHAN lewat doa penyembahan kepada
TUHAN.
Inilah puncaknya! Saat ini kita dapat memberikan seluruh kehidupan
kita kepada TUHAN lewat doa penyembahan kepada TUHAN. Semoga kita
dapat mengerti.
Jemaat Smirna memang berada di dalam
kesusahan, penderitaan, difitnah, kemiskinan, tetapi mereka kaya.
Kaya apa? Mereka kaya seperti jemaat Makedonia yaitu kaya dalam
kemurahan (dapat memberi) yaitu:
- dapat
memberi untuk pekerjaan TUHAN, untuk sesama yang membutuhkan,
- mengembalikan
persepuluhan yang merupakan milik TUHAN,
- sampai
dapat memberikan seluruh kehidupan kita kepada TUHAN lewat doa
penyembahan kepada TUHAN.
Filipi
4: 16-18,
16.
Karena di Tesalonikapun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan
kepadaku.
17.
Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya,
yang makin memperbesar keuntunganmu.
18.
Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih
dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima
kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu
korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah.
Kalau
hamba TUHAN, pelayan TUHAN dapat memberi secara jasmani sampai
memberikan seluruh hidup kita kepada TUHAN = buah yang
dipersembahkan kepada TUHAN. Kita harus berbuah, jangan berdaun
saja, sebab ada pohon ara yang hanya berdaun. Pohon ara daunnya
lebat tetapi tidak ada buahnya, gambaran dari aktif dalam pelayanan
tetapi tidak ada buahnya. Maaf, TUHAN disuruh makan daun. Waktu itu
TUHAN lapar => 'ini daunnya sudah lebat; sudah lama melayani
seharusnya sudah ada buahnya 1atau 2' Tetapi saat TUHAN mau makan,
malah tidak ada buahnya. Sama seperti memberi TUHAN makan daun,
TUHAN begitu direndahkan.
Banyak pelayan TUHAN yang tidak
berbuah. Salah satu buah yaitu dapat memberi. Jika hamba TUHAN,
pelayan TUHAN dapat memberi secara jasmani, bahkan lebih berbahagia
memberi daripada menerima, sampai memberikan seluruh kehidupan
kepada TUHAN, maka dia sudah menghasilkan buah-buah rohani yang
menyenangkan hati TUHAN (mengenyangkan TUHAN) = persembahan yang
berbau harum (berkenan) dihadapan TUHAN. TUHAN membutuhkan buah,
jangan diberikan daun. Mari biarlah TUHAN mengerjakan hati kita.
Tadi dasarnya adalah hati yang suci. Dasar dari dapat memberi
bukanlah kaya, miskin. Kalau kehidupan itu sudah mengatakan nanti
kalau => 'nanti kalau saya kaya ... nanti kalau gaji sudah
naik...' Ini gawat! Nanti gaji sudah naik, sudah ada kebutuhan
lain. Kalau kehidupan sudah mengatakan => 'nanti kalau ...nanti
kalau' Tidak akan pernah kesampaian. Kalau hati sudah disucikan
maka kita dapat memberi, bahkan lebih bahagia memberi daripada
menerima. Inilah jemaat yang berbuah; jemaat yang menghasilkan
persembahan yang berbau harum dihadapan TUHAN. Biarlah kita
perhatikan untuk pekerjaan TUHAN, dan juga untuk sesama yang
membutuhkan.
Saya
juga membuka kesempatan untuk jemaat di Surabaya, kita memiliki
Yayasan Pelita Emas, ini untuk memberi kepada saudara-saudara kita
yang membutuhkan (dalam gereja kita saja, tidak sampai ke luar).
Untuk janda-janda yang memang tidak mampu, anak-anak sekolah yang
masih sampai smu, yang tidak mampu kita bantu semua lewat Yayasan
Pelita Emas. Juga dalam kunjungan-kunjungan, kita dapat memberi
secara jasmani dan rohani, inilah bukti ada buah/ada persembahan yang
harum dihadapan TUHAN. Jangan hanya berdaun saja, tetapi juga harus
ada buahnya. Dalam Kisah rasul 'jemaat yang dibangun/ yang sudah
masuk kebangunan rohani yaitu lebih bahagia memberi daripada
menerima' Inilah masuk pembangunan Tubuh Kristus = berbuah
dihadapan TUHAN. TUHAN tidak menipu kita. Kalau kita dapat memberi,
maka kita akan diberi. Semoga kita dapat mengerti.
Lukas
6: 38,
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang
dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke
dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu."
Jadi
memberi ini merupakan salah satu yang diukur oleh TUHAN. Pada ayat
diatasnya tentang menghakimi. Hati-hati, menghakimi juga diukur oleh
TUHAN, sebab itu kita jangan sembarangan menghakimi orang. Menghakimi
orang lain diukur oleh TUHAN, memberi diukur oleh TUHAN, menyembah
juga diukur oleh TUHAN. Kalau kita menghakimi orang lain =>
'begini..begitu' Akan diukur oleh TUHAN, nanti kita dapat
ukurannya juga. Sebaliknya memberi juga diukur oleh TUHAN, nanti kita
dapat ukurannya juga. Menyembah juga diukur oleh TUHAN, kita juga
dapat ukurannya dari TUHAN.
Sekarang,
memberi yang diukur oleh TUHAN, yaitu berilah maka kamu akan diberi,
artinya jika kita kaya dalam kemurahan (dapat memberi buah bagi TUHAN
dan memberi persembahan yang berbau harum dihadapan TUHAN), maka
TUHAN juga berkemurahan untuk memberikan sesuatu kepada kita. Kalau
sudah ada buah, Dia tidak dapat mengelak lagi; TUHAN akan memberikan
sesuatu kepada kita. Kalau tidak ada buah, maka kita akan
dikutuk.
TUHAN memberi apa?
Hasilnya
adalah
- Filipi
4: 19,
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan
kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Ay
16-18 => kalau sudah ada buah, sampai persembahan yang berbau
harum kehadirat TUHAN, maka TUHAN tidak dapat mengelak, maka TUHAN
juga berkemurahan untuk memberi kepada kita.
Hasil pertama:
TUHAN
memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya,
artinya
- TUHAN
mampu memelihara kehidupan kita sehari-hari (apa yang dimakan,
diminum, dipakai) di jaman yang sudah sulit ini, bahkan cenderung
mustahil. Kalau kemampuan manusia terbatas. Sebab itu disebut 'Dia
memelihara kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya' Ini berarti
tidak ada batasnya. Kalau memelihara menurut kekayaan manusia,
pertama diberikan, lama-lama => 'aduh saya sudah tidak cukup
lagi sebab saya sendiri banyak keperluan' Tetapi kalau kekayaan
TUHAN, tidak terbatas. Mungkin saudara sudah mengalami, kesulitan,
kemustahilan, mari naikkan buah kepada TUHAN (kaya dalam
kemurahan); naikkan persembahan harum kepada TUHAN, sehingga TUHAN
tidak dapat mengelak. Dia harus berkemurahan untuk memberi kepada
kita.
- TUHAN
mampu memberikan masa depan yang berhasil dan indah pada waktu-Nya
kepada kita. Untuk sehari-hari ada keperluan, untuk masa depan juga
ada keperluan.
Apa yang menjadi
keperluan kita?
Asal kita dapat menaikkan buah; asal
kita dapat menaikkan persembahan yang harum (kaya dalam kemurahan).
Dia tidak bisa mengelak lagi, Dia harus berkemurahan untuk memberi
kepada kita.
- Pemeliharaan
dan perlindungan TUHAN pada masa jaman antikris berkuasa di bumi
selama tiga setengah tahun.
Dalam Filipi 4:17 disebutkan
'semakin memperbesar keuntunganmu'
Filipi
4: 17,
Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya,
yang makin memperbesar keuntunganmu.
Ay
17 => 'yang makin memperbesar
keuntunganmu' => keuntungan besar
bukanlah berapa juta, keuntungan besar yaitu dua sayap burung nasar
yang besar, yang dapat menyingkirkan kita ke padang gurun jauh dari
mata antikris (mata ular). Kita dilindungi dan dipelihara secara
langsung oleh TUHAN selama tiga setengah tahun lewat Firman
pengajaran dan perjamuan suci. Firman pengajaran dan perjamuan suci
adalah makanan dari burung nasar (bangkai adalah makanan burung
nasar).
Keuntungan besar ini jangan diartikan => 'kalau
saya memberi satu juta, nanti mendapatkan sepuluh juta' Ini
namanya berjudi. Keuntungan yang besar yaitu sayap yang semakin
membesar, dua sayap burung nasar yang besar. Semoga kita dapat
mengerti.
Inilah hasil pertama. Jika ada buah, ada
persembahan yang berbau harum, maka TUHAN harus berkemurahan untuk
memberi => 'siapa memberi, akan diberi' Rumus ini tidak
salah.
- Efesus
4: 8-12,
8.
Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia
membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada
manusia."
9.
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah
turun ke bagian bumi yang paling bawah?
10.
Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari
pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
12.
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan,
bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ay
9 => 'bahwa Ia juga telah turun ke
bagian bumi yang paling bawah?' => Mati
di kayu salib, kemudian bangkit dan naik ke surga, untuk melepaskan
kita dari tawanan dosa dan memberi pemberian-pemberian. Pemberian
apa itu?
Hasil kedua (pemberian kedua):
YESUS
harus mati di kayu salib, bangkit, naik ke surga untuk memberikan
jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus (kemampuan),
sehingga kita dipakai dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna (kegerakan Roh Kudus hujan
akhir). Ada
jabatannya, maka ada karunianya, dan sebaliknya (ini tidak dapat
dipisahkan). Karunia Roh Kudus yaitu kemampuan ajaib dari Roh Kudus
sehingga kita dapat melayani sesuai jabatan pelayanan.
Kalau
gembala memiliki karunia menimbang roh, maka gembala dapat
membedakan mana makanan yang benar dan yang tidak benar, sehingga
dapat memberi makan jemaat. Kalau gembala tidak mengerti mana yang
racun dan mana makanan yang benar, jangan coba-coba memberi makan
sebab itu sangat riskan. Tidak boleh sembarangan! Sebab kalau tidak
ada karunia menimbang roh, maka tidak dapat membedakan yang benar
dan yang tidak benar, lalu berkata => 'ini hanya sedikit..'
Justru itu racun. Tidak ada yang memberikan racun dalam jumlah yang
banyak sebab dapat ketahuan kalau member racun itu dalam jumlah yang
banyak. Misalnya: nasinya dua sendok, racunnya satu piring, bisa
ketahuan. Kalau nasinya dua piring, racunnya seujung sendok, tidak
akan ketahuan. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi sangat bodoh,
kalau mengatakan => 'beda sedikit, tidak apa-apa ..' Sangat
bodoh! Justru itu seperti racun. Hati-hati! Karunia itu kemampuan
ajaib dari Roh Kudus. Karunia gembala yaitu menimbang roh. Menimbang
roh bukanlah dapat menentukan laki-laki atau perempuan saat seorang
ibu hamil. Ini juga dapat dilakukan tetapi dengan usg lebih tepat.
Jadi bukanlah yang jasmani, karunia menimbang
roh yaitu dapat membedakan makanan yang benar dan racun, sehingga
dia sungguh-sungguh dapat memberi makan sidang jemaat dengan makanan
yang benar (dengan aman). Tidak
berspekulasi!
Mengapa harus dipakai dalam pembangunan Tubuh
Kristus? Supaya tidak masuk dalam pembangunan Babel. Hanya ada dua,
tidak ada lainnya. Pembangunan secara rohani di dunia ini hanya ada
dua yaitu kegerakan pembangunan Tubuh Kristus (hujan akhir), kalau
tidak mau, berarti masuk di dalam kegerakan pembangunan Tubuh Babel.
Tubuh Kristus yaitu Mempelai Wanita Surga. Tubuh Babel yaitu
mempelai wanita setan (antikris) yang akan dibinasakan. Inilah
mengapa TUHAN harus sampai mati, bangkit, naik ke surga untuk
memberikan pemberian-pemberian, sebab TUHAN tidak rela manusia yang
diciptakanNya, apalagi kita semua yang sudah ditebus harus masuk
dalam pembangunan Babel (kejahatan dan kenajisan).
Inilah
pemberian kedua. Pemberian pertama untuk keperluan hidup
sehari-hari, keperluan masa depan, ALLAH yang mencukupkan/memberikan
semuanya. Jangan ragu-ragu! Asalkan ada buah, asal ada persembahan
yang berbau harum, TUHAN tidak pernah menipu kita. Memang kita
diijinkan berada dalam kekurangan, itu biasa saja, tetapi itu hanya
tes atau ujian dari TUHAN. Saya juga pernah mengalami tidak dapat
makan, tidak dapat minum, tidak dapat membeli apa-apa, tetapi ini
tidak seterusnya. TUHAN tidak pernah menipu kita. Saya hidup
seadanya, diberi berkat sepatu panjangnya lebih lima centimeter,
saya pakai saja, mau apa lagi, soalnya tidak ada lagi. Tidak
apa-apa, itu hanya ujian dari TUHAN bagaimana pengikutan kita kepada
TUHAN? Bagaimana penyerahan kita kepada TUHAN? Tetapi satu waktu Dia
harus memperlengkapi kita; memberikan segala keperluan kita,
memberikan jabatan pelayanan. Kita dipakai dalam pembangunan Tubuh
Kristus.
Bagaimana cara TUHAN
memberikan jabatan pelayanan?
1
Timotius 4: 14,
Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah
diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang
penatua.
Ay 14 => 'Jangan
lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu'
=> karunia dan jabatan.
'yang telah
diberikan kepadamu oleh nubuat' =>
nubuat= pembukaan Firman.
Cara TUHAN memberikan jabatan
pelayanan dan karunia yaitu lewat pembukaan Firman dan penumpangan
tangan dari seorang gembala (hamba TUHAN). Pembukaan Firman ALLAH
akan mendorong kita, seperti kita ada beban => 'saya harus
melakukan ini untuk TUHAN'
Bagi yang sudah menerima jabatan
pelayanan, jangan lalai. Kalau lalai akan terkutuk. Jangan lalai
sama dengan:
- Tidak
suci. Kalau melayani dengan tidak suci itu lalai.
- Tidak
benar.
- Tidak
setia.
Oleh
sebab itu kita harus melayani TUHAN dengan kesucian, setia dan
berkobar-kobar sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau
sampai TUHAN YESUS datang kembali). Ini sama dengan pelayan TUHAN
bagaikan nyala api.
Ibrani
1: 7,
Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat
malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi
nyala api."
Ay 7 =>
'Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi
badai' => malaikat seperti
badai.
'pelayan-pelayan-Nya menjadi
nyala api' => pelayan TUHAN bagaikan
nyala api.
Jadi pelayan TUHAN yang suci dan setia
berkobar-kobar bagaikan nyala api. Takhta TUHAN bagaikan nyala
api.
Daniel
7: 9,
Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah
Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya
bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan
roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Ay
9 => 'lalu duduklah Yang Lanjut Usianya;
pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu
domba' => Seperti Wahyu 1, itulah
Pribadi YESUS.
Ini sudah dipelajari.
'kursi-Nya
dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar'
=> Kursi-Nya = Takhta-Nya.
Tadi pelayan TUHAN yang suci, setia
berkobar-kobar sama dengan nyala api. Takhta TUHAN sama dengan nyala
api. Berarti pelayan TUHAN yang suci, setia berkobar-kobar sama
dengan Takhta TUHAN. Inilah yang harus kita tampilkan. Mulai dari
saya dan juga setiap pelayan TUHAN harus menampilkan Takhta TUHAN,
supaya sidang jemaat merasakan hadirat TUHAN (merasakan perhatian
TUHAN, merasakan kasih TUHAN, merasakan kuasa TUHAN). Kalau ada
Takhta TUHAN, kita tidak akan lari, melainkan akan senang dan gemar,
berada dalam rumah TUHAN. Tetapi celaka kalau kita menampilkan
takhta setan (tidak suci, tidak setia)! Jemaat akan tercerai berai,
jemaat dalam penderitaan, dalam kesulitan, kering rohani. Mari
bertanggung jawab! Mulai dari saya harus bertanggung jawab.
Kita
melayani TUHAN harus menampilkan Takhta TUHAN, supaya:
- kita
merasakan hadirat TUHAN sebagai Imam Besar ditengah-tengah kita
- kita
merasakan perhatian TUHAN,
- merasakan
kasih TUHAN,
- merasakan
urapan Roh Kudus,
- merasakan
kuasa TUHAN, sehingga semuanya dapat bergemar di dalam rumah TUHAN.
Ingin rindu datang di rumah TUHAN, rindu beribadah, sebab
benar-benar merasakan Takhta TUHAN, hadirat TUHAN. Saat ada
persoalan, akan terdorong sekali untuk dapat datang beribadah.
Kalau pelayan TUHAN menampilkan takhta setan, sembarangan (tidak
suci, tidak setia? 'kalau bisa, masuk, tidak bisa,tidak masuk'
Bahaya! Jemaat akan kering rohani dan tercerai berai satu dengan
yang lain. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
pemberian yang kedua. Biarlah kita menjadi Takhta TUHAN; menampilkan
Takhta TUHAN, benar-benar merasakan hadirat TUHAN. Semuanya ada
disana. TUHAN akan menolong kita.
- Lukas
11: 13,
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada
anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh
Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Hasil
ketiga (pemberian ketiga):
TUHAN
memberikan Roh Kudus kepada kita semuanya.
Mengapa kita membutuhkan Roh
Kudus?
Yohanes
14: 16-18,
16.
Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang
Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,
17.
yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia
tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia,
sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
18.
Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang
kembali kepadamu.
Hamba
TUHAN, pelayan TUHAN sehebat apapun, tanpa Roh Kudus hanya seperti
yatim piatu. Maaf, ini yatim piatu secara rohani, artinya:
- Kehilangan
status sebagai anak ALLAH (tidak memiliki bapak ibu lagi). Kita
sudah ditebus dan menjadi anak-anak ALLAH, tetapi tanpa Roh Kudus
kita hanya seperti yatim piatu. Kalau kehilangan status sebagai
anak ALLAH, bahaya, sebab dapat menjadi anak setan atau lainnya.
- Tidak
berdaya, tidak dapat berharap kepada siapa-siapa, sehingga mudah
menjadi kecewa dan putus asa. Apalagi saat menghadapi penderitaan,
akan lari (tidak kuat). Mau seperti Smirna-Makedonia (miskin, dalam
pencobaan, difitnah), akan lari tunggang-langgang kalau tanpa Roh
Kudus.
- Tidak
tahu asal-usul (tidak tahu bapak dan ibunya seperti tidak
dilahirkan),
- Tidak
mengalami kelahiran baru, sehingga tidak berubah. Tanpa Roh Kudus
manusia daging tidak dapat berubah (tetap manusia daging yang dicap
dengan angka enam enam enam). Dalam 2 Timotius 3 'manusia daging
dengan delapan belas sifat/tabiat daging di cap enam enam enam'
TUHAN
melihat bahwa kita memerlukan Roh Kudus, sebab itu Dia mati, bangkit,
naik ke surga juga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita semuanya.
Biarlah sekarang ini kita mohon supaya kuasa Roh Kudus dicurahkan
kepada kita semuanya.
Kegunaan
Roh Kudus yaitu:
- Roh
Kudus memberikan kekuatan ekstra sehingga kita kuat teguh hati,
artinya
- kita
tidak kecewa,
- tidak
putus asa,
- tidak
meninggalkan TUHAN dalam menghadapi apapun juga, tetapi
- kita
tetap mengikuti dan melayani TUHAN sampai TUHAN datang kembali ke
dua kali.
- Titus
3: 5,
pada waktu
itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang
telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian
kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh
Kudus,
Ay 5 => 'tetapi
karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali'
=> baptisan air.
Kegunaan kedua: Roh
Kudus sanggup mengubahkan-membaharui kehidupan kita dari manusia
daging menjadi manusia rohani seperti YESUS
(mujizat secara rohani). Keubahan hidup dimulai dari taat
dengar-dengaran => 'Ya Abba Ya Bapa' Kalau tidak taat,
berarti kedelapan belas sifat/tabiat setan ada disitu. Biarlah Roh
Kudus membaharui kehidupan kita mulai dari taat dengar-dengaran.
Kalau taat itulah anak ALLAH (statusnya kembali menjadi anak ALLAH).
Saya percaya, kalau sudah mengalami mujizat rohani atau mujizat
terbesar (Roh Kudus mengadakan mujizat secara rohani; membuat kita
taat; menjadi anak-anak ALLAH), maka mujizat jasmani juga akan
terjadi.
Banyak orang yang hidup dalam
ketaatan, lalu terjadi mujizat. Contohnya:
- Musa
menghadapi Laut Kolsom dan Firaun, ia hanya mengulurkan tangan,
maka angin timur bergerak, dan laut terbelah (mujizat jasmani
terjadi). Kalau kita taat, itulah bukti bahwa ada Roh Kudus dalam
hidup kita. Mujizat jasmani terjadi yaitu yang mustahil menjadi
tidak mustahil. Kaum muda mari taat dengar-dengaran, sehingga
mengalami mujizat-mujizat jasmani.
- Petrus
tidak mendapatkan ikan (gagal, telanjang). Tetapi TUHAN
memerintahkan (di siang hari, di pinggir pantai) => 'tebarkan
jalamu' Ini tidak masuk akal. Tadi perintah TUHAN kepada Musa
juga tidak masuk akal Tetapi Roh Kudus bekerja. Demikian juga
Petrus. Setelah taat, akhirnya Petrus dapat menangkap ikan.
- Ada
air menjadi anggur, artinya kebahagiaan. Air untuk cuci tangan-kaki
=> 'cedok, cicipi' Akhirnya berubah menjadi air anggur. Jika
TUHAN datang ke dua kali terjadi mujizat yang terakhir yaitu kita
diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia. Kita menjadi Mempelai
Wanita yang siap menyambut kedatangan-Nya ke dua kali di awan-awan
permai, kita masuk perjamuan kawin Anak Domba. Lalu kita masuk
kerajaan seribu tahun damai (Firdaus yang akan datang) dan kita
masuk Yerusalem Baru (kerajaan surga).
Inilah
menabung harta di surga, sampai benar-benar masuk kerajaan surga.
Mari sekarang kita menabung harta di surga (kaya dalam kemurahan),
tetapi satu waktu bukan hanya harta kita ada di surga, kita juga akan
berada di surga untuk menikmati harta surga untuk selama-lamanya.
Inilah yang dapat kita nikmati! Tabungan di surga yang dapat
dinikmati. Kalau tabungan di dunia paling maksimal sampai pada jaman
antikris (kalau kita semua diberikan panjang umur, tabungan kita di
dunia hanya sampai pada jaman antikris). Tiga setengah tahun sebelum
kedatangan YESUS, antikris akan datang terlebih dahulu. Kalau kita
sekarang menabung harta di surga (kaya dalam kemurahan), maka kita
akan menikmati harta di surga untuk selama-lamanya.
Dalam
pelayanan mungkin banyak gangguan dan sebagainya, itu sebabnya kita
membutuhkan Roh Kudus. Saat ini kita mohon supaya Roh Kudus
dicurahkan. Sekalipun sengsara, mari layani TUHAN. Biarlah Roh Kudus
dicurahkan ditengah-tengah kita sekalian.
Kita
tidak sia-sia melayani TUHAN:
- lewat
dapat memberi untuk pekerjaan TUHAN
- sampai
kita dapat memberi hidup kita kepada TUHAN.
TUHAN
memberkati kita semuanya.1