Kita
berada dalam kitab Wahyu 2:8-11, tentang sidang jemaat di Smirna.
Wahyu
2: 8, 9,
8.
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman
dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:
9.
Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya --
dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang
sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Kita
sampai pada ay 9. Keadaan sidang jemaat di Smirna, yaitu mengalami
sengsara daging bersama YESUS (menderita sengsara daging bersama
YESUS) = mengalami pengalaman salib bersama YESUS. Mengapa diijinkan
mengalami pengalaman salib bersama YESUS?
1
Petrus 2: 19,
Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak
Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Jawabannya
adalah supaya menerima kasih karunia dari TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Sudah
beberapa kali kita sudah membaca tentang kasih karunia. Sekarang ini
tentang praktik sehari-hari kehidupan yang menerima kasih karunia
TUHAN. Kasih karunia merupakan pemberian TUHAN kepada manusia yang
tidak layak.
Praktik
sehari-hari menerima kasih karunia TUHAN, yaitu
- Filipi
1: 29,
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada
Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Ay
29 => 'dikaruniakan'
=> kasih karunia.
Praktik pertama:
percaya
atau iman kepada YESUS yang sudah mati di kayu salib, bangkit dan
naik ke surga.
Apa buktinya kita percaya kepada
YESUS? Banyak kita mengatakan => 'saya percaya YESUS' baik!!,
tetapi ada buktinya?
Bukti
bahwa kita percaya kepada YESUS Yang sudah mati di kayu salib
(menebus dosa kita), bangkit dan naik ke surga (menyediakan tempat
bagi kita semuanya):
- 2
Korintus 5: 7,
sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena
melihat --
Bukti pertama:
hidup kita bukan karena melihat perkara dunia, tetapi karena
melihat TUHAN = hidup
kita dari mendengar Firman TUHAN dan dengar-dengaran kepada Firman
TUHAN.
Contohnya seperti Abraham. Abraham diperintahkan oleh TUHAN
=> 'Tinggalkan negaramu, tinggalkan sanak saudaramu' Dia
hanya mendengar (tidak melihat) negara atau tempat yang dituju.
Inilah iman (karena mendengar Suara TUHAN atau Firman TUHAN). Apa
yang kita dengar, praktikkan, itulah orang yang percaya (orang
beriman).
Kalau melihat yang di dunia, itu bukan iman. Iman
itu sesuatu yang tidak dapat kita lihat dengan mata, tetapi kita
dengar dari Firman, sampai nanti menjadi kenyataan. Kalau kita
praktikkan, nanti akan menjadi kenyataan.
- 2
Korintus 5: 8,
tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh
ini untuk menetap pada Tuhan.
Bukti
kedua: tabah
= kuat
teguh hati dalam menghadapi segala sesuatu, pencobaan yang
mustahil,
sehingga:
- Kita
tidak kecewa, tidak putus asa, tidak bersungut-sungut, tidak
tinggalkan TUHAN,
- Kita
selalu mengucap syukur kepada TUHAN.
- Kita
tetap percaya dan berharap sepenuhnya kepada TUHAN.
Dalam
menghadapi sesuatu, pencobaan sampai yang mustahil, kalau kita
tidak tabah, maka kita akan mulai bersungut-sungut atau mengomel,
sampai kecewa, putus asa, bahkan kita akan meninggalkan TUHAN.
Kalau kita tabah, kita akan kuat teguh hati jika kita harus
menghadapi sesuatu, dan juga menghadapi pencobaan yang mustahil.
- 2
Korintus 5: 9,
Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini,
maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan
kepada-Nya.
Bukti ketiga:
kita selalu berusaha untuk hidup
berkenan kepada TUHAN
= hidup
di dalam kebenaran.
Inilah yang berkenan kepada
TUHAN. Semuanya harus benar, secara pribadi benar, nikah harus
benar, pelayanan benar, berlalu lintas benar, dan juga bekerja
harus benar. Sesudah hidup dalam kebenaran, maka kita menjadi
senjata kebenaran = menjadi imam-imam dan raja-raja yang dipakai
untuk beribadah melayani TUHAN = menjadi hamba TUHAN atau
pelayan-pelayan TUHAN. Hari ini masih terkena dalam penataran calon
imam dan imam-imam (ada bonus).
Sebenarnya
yang boleh menjadi imam dan raja hanya orang Israel asli. Ini supaya
kita tahu bahwa harga ibadah pelayanan seharga kasih karunia TUHAN /
belas kasihan TUHAN / seharga korban Kristus.
Keluaran
19: 6,
Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.
Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang
Israel."
Ay 6 => 'Kamu
akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam' =>
imam-imam dan raja-raja.
Jadi sebenarnya yang layak menjadi
imam dan raja hanyalah bangsa Israel (suku Lewi dan keturunannya).
Inilah yang berhak menjadi imam dan raja. Lalu bagaimana dengan
bangsa kafir (kita semuanya)? Dituliskan kembali dalam perjanjian
baru (dalam srt Petrus). Ini untuk bangsa kafir.
1
Petrus 2: 9, 10,
9.
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang
kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
10.
kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah
menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang
telah beroleh belas kasihan.
Ay
9 => 'imamat yang rajani'
=> imam-imam dan raja-raja.
Ay 10 => 'belas
kasihan' => kasih karunia.
Tadi
dalam Keluaran 19:6 'inilah Firman kepada bangsa Israel asli (suku
Lewi dan keturunannya). Sekarang kepada siapa? 1 Petrus 2:10 'kamu,
yang dahulu bukan umat Allah' => kepada
bangsa kafir (kita semuanya).
Secara
jalur keturunan bangsa kafir tidak boleh dan tidak dapat menjadi
imam-imam dan raja-raja (tidak boleh beribadah melayani TUHAN). Oleh
sebab itu TUHAN membuka jalan bagi bangsa kafir lewat jalur kasih
karunia TUHAN (belas kasihan) yang seharga Korban Kristus (Darah
YESUS) di kayu salib, sehingga bangsa kafir dapat ditebus dari
dosa-dosa dan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja. Itu
sebabnya, kita harus memanfaatkan ini dengan
sungguh-sungguh!
Sesudah diangkat menjadi imam dan raja
(dapat beribadah melayani TUHAN), tetapi kalau bangsa kafir tidak
setia dalam ibadah pelayanan bahkan meninggalkan ibadah pelayanan
(tinggalkan jabatan pelayanan), maka dia sedang menghina Darah YESUS
(menginjak-injak Darah YESUS). Itu berarti kebinasaan dan
kesengsaraan untuk selamanya. Biarlah kita menghargai ibadah
pelayanan (jabatan pelayanan) yang sudah TUHAN percayakan kepada
kita. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah praktik
sehari-sehari kehidupan yang menerima kasih karunia TUHAN.
Pertama,
mari percaya YESUS/iman kepada YESUS Yang sudah mati di kayu salib
(untuk menebus dosa kita), bangkit dan naik ke surga (untuk
menyediakan tempat bagi kita). Buktinya apa? Hidup kita bukan karena
melihat perkara jasmani, tetapi karena melihat TUHAN (mendengarkan
Firman dan dengar-dengaran kepada Firman). Kemudian, harus tabah
dalam menghadapi apapun hari-hari ini. Juga harus hidup di dalam
kebenaran (hidup yang berkenan) dan menjadi senjata kebenaran
(menjadi imam-imam dan raja-raja). Semoga kita dapat mengerti.
Mari
biarlah lewat penataran calon imam dan imam-imam, yang belum
melayani dapat melayani, yang sudah melayani dapat ditingkatkan,
yang sudah tinggalkan pelayanan dapat melayani kembali. Kalau bangsa
kafir tidak setia bahkan tinggalkan jabatan pelayanan (ibadah
pelayanan), berarti menghina (menginjak-injak) Darah YESUS dan
mengalami sengsara (ratap tangis dan kebinasaan untuk selamanya.
Semoga kita dapat mengerti.
- Filipi
1: 29,
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada
Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Ay
29 => 'Sebab kepada kamu dikaruniakan
bukan saja untuk percaya kepada Kristus'
=> kalau kita dapat percaya, maka itu merupakan kasih karunia,
sebab banyak orang yang menolak YESUS. Kita dapat percaya YESUS dan
diangkat menjadi imam dan raja, ini bukan karena kepandaian, bukan!
Tetapi hanya karena kasih karunia TUHAN (karena Darah
YESUS).
Praktik kedua (Filipi 1:29b):
kita rela
menderita bersama YESUS,
karena:
- Mempertahankan
Firman pengajaran yang benar. Seperti rasul Paulus, karena
memberitakan Injil, dia dibelenggu dan lain sebagainya. Kita mau
hidup benar, seringkali kita juga harus menderita.
- Pelayanan
yang benar (rela menderita karena melayani TUHAN dalam pelayanan
yang benar). Ini seperti jubah dicelup dalam darah. Inilah kasih
karunia TUHAN.
Pengalaman
rasul Paulus (menderita dalam pelayanan) dituliskan dalam 2 Korintus
6. Mari kita tunjukkan bahwa kita merupakan pelayan-pelayan TUHAN
yang rela menderita karena TUHAN. Contohnya: pada hari Minggu yang
seharusnya kita beristirahat (setelah enam hari bekerja atau kuliah,
seharusnya pada hari Minggu beristirahat), tetapi kita datang untuk
beribadah melayani TUHAN. Ini salah satu tanda bahwa kita menerima
kasih karunia TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
2
Korintus 6: 4, 5,
4.
Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah
pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam
penderitaan, kesesakan dan kesukaran,
5.
dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih
payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;
Disini
jelas, kita rela menderita karena beribadah melayani TUHAN dalam
pelayanan yang benar. Ibadah pelayanan yang benar ditandai dengan
penderitaan daging (salib), bukan yang enak-enak. Kalau hura-hura,
itu bukan ibadah yang benar. Orang yang menderita karena TUHAN,
tidaklah gampang. Seringkali, kita tidak layak (tidak diijinkan oleh
TUHAN). Jangankan untuk hidup di surga, untuk menderita bersama YESUS
seringkali kita tidak layak. Kalau boleh menderita bersama YESUS,
berarti kita dianggap layak. Inilah kasih karunia TUHAN.
Semoga
kita dapat mengerti.
Kisah
rasul 5: 41,
Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira,
karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena
Nama Yesus.
Rasul-rasul
ini dipenjara, di sidang, di pukul dan lain sebagainya tetapi mereka
gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan
karena Nama YESUS. Jadi hanya orang yang menerima kasih karunia, maka
dia dianggap layak untuk menderita bersama YESUS. Sikap kita adalah
gembira, berbahagia (jangan mengomel) dan kita juga akan layak untuk
dipermuliakan bersama dengan Dia (layak untuk masuk kerajaan surga
bersama dengan Dia). Inilah rumusnya. Kalau kita dianggap layak
menderita karena YESUS, dan kita berbahagia (tidak mengomel), maka
kita juga dianggap layak untuk dipermuliakan bersama Dia (untuk masuk
kerajaan surga bersama dengan Dia). Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
praktik sehari-hari dari kehidupan yang menerima kasih karunia TUHAN
yaitu:
- Praktik
pertama yaitu percaya kepada YESUS, dengan bukti-buktinya.
- Kemudian,
rela menderita bersama dengan Dia, karena mempertahankan pengajaran
yang benar (hidup benar).
- Melayani
TUHAN dalam ibadah pelayanan yang benar.
Sekarang,
mengapa TUHAN ijinkan kita menderita bersama dengan Dia?
2
Korintus 4: 16, 17,
16.
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah
kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari
sehari ke sehari.
17.
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari
pada penderitaan kami.
Jawabannya
adalah sebab dibalik penderitaan daging, ada kemuliaan TUHAN yang
kekal (Shekinah Glory). Banyak yang sudah berhenti sampai pada
kemuliaan jasmani (gereja besar dan lain-lain).
Kemuliaan
yang kekal yaitu keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia
baru (manusia rohani) seperti YESUS = menjadi ciptaan baru.
Inilah yang penting! Baik bangsa Israel maupun bangsa kafir, semuanya
harus menjadi ciptaan baru. Baik bersunat atau tidak bersunat
tidaklah penting, yang penting adalah menjadi ciptaan baru.
Galatia
6: 15,
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi
ciptaan baru, itulah yang ada artinya.
Ay
15 => '
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya'
=> ini tanda-tanda lahiriah. Baik bangsa Israel atau bangsa kafir
sama saja; tidak ada artinya.
'
menjadi
ciptaan baru, inilah yang ada artinya' itu sebabnya ini yang
harus kita perjuangkan.
Jadi
tanda-tanda lahiriah tidak ada artinya, baik bangsa Israel ataupun
bangsa kafir sama saja, baik bersunat atau tidak bersunat sama saja
(secara lahiriah), tetapi yang penting (yang berarti) adalah menjadi
ciptaan baru (manusia baru), sebab manusia lama (manusia darah
daging) apapun tandanya tidak mewarisi kerajaan surga (tidak dapat
masuk kerajaan surga). Semuanya harus menjadi ciptaan baru. Bangsa
Israel juga harus menjadi ciptaan baru, sekali-pun bangsa Israel yang
merupakan umat pilihan TUHAN, dapat masuk surga. Bangsa kafir tidak
dapat masuk surga. Bersunat masuk surga, tidak bersunat tidak dapat
masuk surga' Tidak! Tanda-tanda lahiriah tidak penting. Yang
penting (yang ada artinya) adalah menjadi ciptaan baru. Semoga kita
dapat mengerti.
Kalau
kita sudah menerima kasih karunia karena kita percaya kepada YESUS,
menjadi imam dan raja. Kemudian, rela menderita bagaikan jubah
dicelup dalam darah, sehingga kita mengalami kemuliaan kekal, itulah
keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Bagaimana
tanda-tanda manusia baru atau penampilan manusia baru (manusia rohani
seperti YESUS)?
Kolose
3: 10-14,
10.
dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui
untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
11.
dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang
bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak
atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala
sesuatu.
12.
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan
dikasihi-Nya, kenakanlah (1)belas
kasihan, (2)kemurahan,
(3)kerendahan
hati, (4)kelemahlembutan
dan (5)kesabaran.
13.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan (6)ampunilah
seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap
yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat
jugalah demikian.
14.
Dan di atas semuanya itu: (7)kenakanlah
kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Ay
11 => '
dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang
Yahudi' => bangsa Israel atau bangsa kafir sama saja.
'
orang
bersunat atau orang tak bersunat' => orang bersunat atau
tidak bersunat sama saja.
'
orang
Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus
adalah semua dan di dalam segala sesuatu' => semuanya harus
menjadi manusia baru (mengalami pembaharuan).
Ay
12 => inilah tanda-tanda atau penampilan manusia baru (manusia
rohani seperti YESUS). Inilah yang penting dihari-hari ini.
- Kalau
kita mengalami pembaharuan merupakan kasih karunia.
- Kalau
percaya YESUS, hidup benar, menjadi senjata kebenaran, menjadi imam
dan raja yang beribadah melayani, ini kasih karunia.
- Kemudian
menderita bersama YESUS, jubah dicelup dalam darah, ini kasih
karunia juga.
- Sampai
kita tampil menjadi manusia baru seperti YESUS.
Tanda-tanda
manusia baru (manusia rohani seperti YESUS) yaitu
- Berbelas
kasihan:
- Tidak
menghakimi orang berdosa. Orang berdosa itu sudah berat, kalau
dihakimi, dapat lebih berat lagi.
- Tetapi
juga tidak menyetujui orang berdosa. Kalau ada orang berbuat dosa,
dan kita mengatakan => 'sudah, tidak apa-apa'. Ini yang
tidak boleh.
- Yang
benar, yaitu membawa orang berdosa kepada TUHAN. Kalau tidak mau
diajak beribadah, dibawa lewat doa. Kalau mau, diajak beribadah
kepada TUHAN, supaya TUHAN tolong.
Inilah
orang yang berbelas kasih; kalau melihat orang berdosa, dia mau
membawa orang berdosa kepada TUHAN (lewat doa dan lewat ibadah
pelayanan), bukan malah menghakimi ataupun mengelus-elus
(menyetujui) => 'tidak apa-apa berbuat dosa' Jangan! Semoga
kita dapat mengerti.
- Kemurahan
= dermawan,
artinya dapat memberi.
- Kerendahan
hati = kemampuan
untuk mengaku dosa.
Jika diampuni jangan berbuat dosa
lagi. Kalau orang berbuat dosa, tidak mau mengaku, itu sombong.
Kalau orang berdosa, tidak mau mengaku, lalu menyalahkan orang lain,
ini berarti sombong seperti setan (pendakwa). Setan tidak pernah
mengakui kalau dia bersalah, tetapi dia terus mendakwa orang. Semoga
kita dapat mengerti.
- Kelemah-lembutan
= kemampuan untuk
menerima pedang Firman (Firman TUHAN) sekeras apapun, setajam
apapun, untuk menyucikan hidupnya (mengoreksi dosa-dosanya).
Inilah yang kita harapkan. Mari kita berdoa kepada TUHAN, supaya
setiap ibadah kita selalu menerima Firman yang keras, yang tajam
untuk mengoreksi/ menyucikan kehidupan kita (menunjukkan dosa-dosa).
Semoga kita dapat mengerti.
- Kesabaran:
- Sabar
dalam menderita,
- Selalu
mengucap syukur dalam penderitaan (tidak mengomel, tidak
bersungut-sungut),
- Sabar
menunggu waktu TUHAN. TUHAN mempunyai waktu-Nya, tidak terlalu
cepat atau lambat. Jangan mengambil jalan keluar sendiri di luar
Firman. Banyak kali kita mengambil jalan keluar sendiri di luar
Firman, ini merupakan jalan buntu, bahkan kebinasaan. Kalau diluar
Firman, itu bukan jalan keluar, tetapi jalan buntu ditambah
kebinasaan. Ini bermacam-macam, misalnya: ada yang sulit di
pekerjaannya, kemudian menganggap ini karena kuasa kegelapan,
akhirnya pergi ke dukun. Jalan keluar ke dukun, ini diluar FIrman,
berarti jalan buntu ditambah kebinasaan. Semoga kita dapat
mengerti.
Contoh
lainnya lagi, ujiannya sulit, lalu supaya lulus, menyontek. Ini
bukan jalan keluar, tetapi jalan buntu dan kebinasaan. Kalau tidak
diselesaikan, maka orang seperti ini akan terus mengalami
kesulitan-kesulitan sampai binasa. Mungkin kaum muda soal jodoh
(tidak disetujui orang tua), lalu lewat jalan belakang. Ini juga
bukan jalan keluar. Mari kita kembali kepada Firman (kebenaran),
inilah jalan TUHAN. Sekalipun mustahil, tetapi kalau itu Firman
ALLAH, maka disitu ada kuasa TUHAN untuk menyelesaikan semua
masalah. Semoga kita dapat mengerti.
- Saling
mengampuni dosa dan melupakannya.
Kalau kehidupan itu sudah meminta ampun
dengan sungguh-sungguh, kita harus mengampuni dan melupakannya. Kita
ingat, kita minta ampun kepada TUHAN, TUHAN sudah mengampuni dan
melupakan. Kalau TUHAN tidak melupakan, sudah tidak ada saya disini,
sudah setinggi gunung dosa-dosa saya. Dari saya kecil sampai
sekarang (usia limapuluhan tahun), sudah berapa banyak dosa saya
itu? Kalau TUHAN tidak melupakan, dosanya tetap segunung, saya tidak
boleh ada disini, sebab terlalu jahat dan najis (sudah banyak
dosanya). Tetapi TUHAN selalu mengampuni dan melupakan. Demikian
kita juga, saling mengampuni dosa orang lain dan melupakannya
(seperti TUHAN sudah mengampuni dosa kita dan melupakannya). Semoga
kita dapat mengerti.
Tadi, rendah hati adalah kemampuan untuk
mengaku dosa. Yang salah, mengaku, kalau diampuni jangan berbuat
dosa lagi. Jangan seenaknya! Mungkin isteri mengaku kepada suami
(suami kepada isteri, anak kepada orang tua) => 'ampuni saya'
Lalu berbuat dosa lagi, jangan! Yang mengampuni, juga melupakannya,
jangan diungkit-ungkit lagi, selesaikan semuanya. Kalau mengungkit
lagi, itu sumber pertengkaran atau peperangan. Semoga kita dapat
mengerti.
- Kasih
sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Praktik kita memiliki kasih =
- Dapat
mengasihi sesama seperti diri sendiri = tidak merugikan orang lain.
Kalau diri sendiri tidak mau dipukul, jangan memukul orang. Ini
namanya mengasihi sesama seperti diri sendiri. Saya ini orangnya
tidak dapat mendengar suara yang membentak-bentak (suara keras),
sebab itu jangan membentak-bentak orang. Ini berarti mengasihi
sesama seperti diri sendiri. Apa yang saya dan saudara mau sesama
lakukan kepada kita, lakukan dulu pada dia. Saya ingin sesama ini
baik kepada saya, maka kita harus berbuat baik sama dia. Kalau
suami mengasihi isteri seperti diri sendiri, berarti tidak
merugikan isteri. Kalau suami tidak mau isterinya kasar, maka
jangan kasar kepada isteri. Demikian juga isteri, kalau tidak mau
suaminya kasar, maka jangan kasar juga. Inilah mengasihi sesama
seperti diri sendiri; tidak merugikan orang lain.
- Bahkan
dapat mengasihi musuh (mengasihi orang yang memusuhi kita). Ini
namanya rela dirugikan (tidak merugikan orang, malah mau
dirugikan). Orang sudah memusuhi kita, kita tetap mengasihi dia
(berdoa untuk dia, supaya diampuni, diberkati). Ini rugi => 'dia
sudah menghancurkan saya (menipu saya), masalah uang dan
sebagainya, sekarang saya berdoa (TUHAN ampuni dia, berkati dia),
wah rugi saya'! tidak! Sebab inilah kasih; tidak merugikan orang
lain, bahkan diri sendiri yang rela dirugikan. Contohnya seperti
YESUS. Dia sudah diapakan di kayu salib, tetapi Dia tetap mengasihi
musuh-musuhnya => 'Ya Bapa ampunilah mereka, karena mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat' Mereka yang sudah mencambuk
YESUS, menghina, bahkan menyalibkan YESUS, malah didoakan =>
'Ampunilah mereka' Inilah kasih. Semoga kita dapat mengerti.
- Mengasihi
TUHAN lebih dari segala sesuatu. Kalau mengasihi TUHAN berarti
harus taat dengar-dengaran (menuruti perintah TUHAN).
Yohanes
14: 15,
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala
perintah-Ku.
Ay 15 =>
'Jikalau kamu mengasihi Aku'
=> mengasihi TUHAN.
Jadi
mengasihi TUHAN lebih dari segala sesuatu berarti taat
dengar-dengaran kepada perintah TUHAN (Firman TUHAN), sekalipun tidak
cocok dengan daging, tidak cocok dengan logika = taat dengar-dengaran
sampai daging tidak bersuara lagi. Sebagai contohnya adalah TUHAN
YESUS sendiri.
Filipi
2: 8-10,
8.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama,
10.
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan
yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Ay
8 => '
dalam keadaan sebagai manusia' => YESUS dalam
keadaan sebagai Manusia.
'
taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib' => ini tidak
cocok dengan logika (tidak cocok dengan daging), sebab orang yang
mati disalibkan adalah orang jahat dan yang sudah terkutuk (kalau
orang jahat biasa saja tidak akan sampai disalibkan). Sedangkan YESUS
tidak berbuat dosa, bahkan IA berbuat baik, menolong orang,
menyelamatkan orang tetapi harus mati disalibkan (YESUS taat kepada
Firman TUHAN).
Ay
9 => '
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia' =>
Kalau kita taat jangan takut (sekalipun tidak cocok dengan logika)!
Ay
10 => '
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut' =>
setan tritunggal dikalahkan.
'
segala
yang ada di langit' => setan dengan roh jahat dan najis,
'
yang
ada di atas bumi' => nabi palsu dengan ajaran palsu,
'
yang
ada di bawah bumi' => dari dalam laut itulah antikris dengan
kekuatan mammon (kekuatan ekonomi)
YESUS
taat dengar-dengaran sampai mati di kayu salib, sehingga YESUS
menerima Nama diatas segala nama yang mengandung kuasa kebangkitan
untuk mengalahkan setan tritunggal yang selalu berusaha menghancurkan
anak-anak TUHAN (hamba TUHAN). Itu sebabnya kita harus berhati-hati.
Sesudah melayani, kita harus rela menderita sampai menjadi manusia
baru yang taat dengar-dengaran. Kalau tidak taat akan benar-benar
dihancurkan oleh setan (setan selalu berusaha menghancurkan imam-imam
dan raja-raja). Semoga kita dapat mengerti.
Karena
YESUS Imam Besar sudah taat sampai mati di kayu salib, maka YESUS
menjadi Persembahan yang harum dihadapan TUHAN (bau harum dihadapan
TUHAN). Demikian juga kita sebagai imam-imam dan raja-raja, harus
taat sampai daging tidak bersuara lagi = mengasihi TUHAN lebih dari
semuanya. Contoh lainnya adalah Abraham taat kepada TUHAN untuk
menyembelih Ishak (anaknya). Kalau menurut manusia daging ini berat
sekali sebab diluar logika dan dapat dianggap orang gila. Tetapi
kalau manusia baru yang mengasihi TUHAN lebih dari semuanya tidaklah
berat, sebab Abraham tahu, TUHAN lah Yang akan bertanggung jawab
(Yang menyuruhlah yang akan bertanggung jawab). Abraham yakin bahwa
TUHAN mampu membangkitkan orang mati.
Kalau
kita taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara (mengasihi
TUHAN lebih dari semuanya), maka kita juga akan menerima kuasa
kebangkitan dalam Nama YESUS untuk dapat mengalahkan setan
tritunggal. Kalau kita sudah taat dengar-dengaran sampai daging tidak
bersuara, menerima kuasa kebangkitan dalam Nama YESUS untuk
mengalahkan setan tritunggal, buktinya apa? FIlipi 2:10 => setan
tritunggal dikalahkan.
Filipi
2: 11,
dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan,"
bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Buktinya
dapat dilihat dari lidahnya; lidahnya hanya untuk memuliakan TUHAN
artinya lidah hanya menghasilkan:
- Perkataan
yang benar (tidak ada dusta lagi). Kalau orang sering berdusta,
berarti dikuasai oleh setan tritunggal (setan tritunggal itu
semuanya binatang buas). Kalau dikuasai, maka lidahnya buas sekali
(dusta, fitnah dll).
- Perkataan
yang baik yang berguna bagi orang lain (perkataan yang menguatkan),
bukan perkataan yang jahat, gosip, fitnah, dll bukan! Jika dikuasai
tiga binatang buas (setan, antikris,nabi palsu), lidahnya tidak
dapat ditaklukan (lidah menjadi sangat buas), lidahnya kemana-mana.
- Lidah
digunakan untuk bersaksi (untuk kemuliaan Nama TUHAN),
- Lidah
digunakan untuk berdoa menyembah TUHAN.
Hanya
ini saja; inilah bukti bahwa kita menang atas setan tritunggal.
Manusia baru mulai dari belas kasih sampai memiliki kasih (taat),
buktinya dilihat dari lidahnya dahulu. Kalau sering berdusta =>
'tidaklah mengapa jika kita berdusta sedikit saja' Tetap tidak
boleh!
Manusia
baru atau lama dapat dilihat dari lidahnya. Kalau masih berdusta,
sekalipun menjadi pendeta puluhan tahun, berarti masih manusia lama.
Manusia baru, perkataan harus benar, tidak boleh ada dusta. Juga
perkataannya baik = berguna bagi orang lain (membawa berkat bagi
orang lain, bersaksi untuk kemuliaan Nama TUHAN dan berdoa menyembah
TUHAN. Inilah bukti manusia baru. Semoga kita dapat mengerti.
Lidah
ini sebagai penentu. Kalau lidah berdusta, maka perbuatannya tidak
akan baik. Kalau lidahnya berkata benar (tidak berdusta, ya katakan
ya, tidak katakan tidak), berkata baik, bersaksi, dan sebagainya,
maka perbuatannya juga benar dan baik, sehingga kita menjadi
persembahan yang berbau harum yang naik sampai ke hadirat TUHAN.
Salah satu perbuatan benar dan baik, adalah kita dapat memberi untuk
pekerjaan TUHAN dan untuk sesama yang membutuhkan (bersedekah).
Tadi
YESUS taat sampai mati di kayu salib, kita juga taat sampai daging
tidak bersuara lagi, berarti kita menang atas setan tritunggal;
perkataan benar dan baik, sampai kita dapat berdoa menyembah TUHAN,
perbuatan kita juga benar dan baik (dapat memberi untuk pekerjaan
TUHAN dan sesama yang membutuhkan), maka kita menjadi persembahan
yang berbau harum dihadapan TUHAN, sekalipun kita adalah bangsa
kafir.
Maaf,
bangsa kafir di alkitab diibaratkan seperti anjing dan babi yang
tidak boleh dipersembahkan kepada TUHAN, tetapi jika:
- bangsa
kafir dapat taat dengar-dengaran,
- menerima
kasih karunia TUHAN,
- percaya
YESUS sampai menjadi pelayan TUHAN/hamba TUHAN,
- rela
menderita sampai jubah dicelup dalam darah, sehingga mengalami
keubahan hidup sampai taat dengar-dengaran dan menang atas setan
tritunggal (lidah benar/baik, perbuatannya benar/baik), maka
anjing-babi menghasilkan asap yang berbau harum dihadapan TUHAN.
Contohnya adalah Kornelius. Kornelius adalah bangsa kafir, tetapi
ada doa (lidah menyembah TUHAN), ada sedekah. Ini bagaikan asap yang
berbau harum yang naik di hadirat TUHAN.
Dalam
Kisah rasul 10 => pembukaan pintu bagi bangsa kafir. Diwakili oleh
Kornelius (perwira bangsa kafir). Tadinya (dalam perjanjian lama)
anjing babi tidak boleh dipersembahkan kepada TUHAN (binatang haram),
tetapi dapat menjadi binatang halal yang dapat dibakar, sampai
menghasilkan bau harum dihadapan TUHAN.
Kisah
rasul 10: 1, 2, 4
1.
Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira
pasukan yang disebut pasukan Italia.
2.
Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi
banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
4.
Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa,
Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu
telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.
Ay
2 => ada doa dan sedekah.
Ay
4 => '
Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu
telah naik ke hadirat Allah' => Bagaikan asap yang berbau
harum dan yang naik ke hadirat TUHAN.
Inilah
bangsa kafir yang tadinya anjing babi yang tidak boleh dipersembahkan
(hanya dibuang). Tetapi biarlah kita sungguh-sungguh mengalami
pembaharuan. Kita mendapatkan kasih karunia, yaitu kita dapat percaya
YESUS dengan sungguh-sungguh (hidup benar, menjadi senjata kebenaran,
tabah) dan rela menderita bersama YESUS; mengalami salib bagaikan
jubah dicelup dalam darah, sehingga kita mengalami kemuliaan TUHAN,
pembaharuan sampai lidah, perbuatan juga diperbaharui. Lidah yang
benar dan baik sampai dapat berdoa menyembah TUHAN, perbuatan kita
benar, suci dan baik. Doa ditambah sedekah (perbuatan baik, benar dan
suci) akan naik ke hadirat TUHAN.
Kalau
kita dapat menaikkan asap yang berbau harum kehadirat TUHAN, maka
TUHAN selalu mengingat kepada kita (tidak melupakan kita), artinya
TUHAN selalu memperhatikan, mempedulikan, bergumul untuk kita
semuanya. TUHAN mengingat kita sebagai apa?
Yesaya
49: 14, 15,
14.
Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah
melupakan aku."
15.
Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak
menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku
tidak akan melupakan engkau.
Ay
14 => Sion merupakan umat TUHAN/bangsa Israel tetapi mengalami
kesengsaraan => 'Percuma, TUHAN sudah melupakan kita' Apalagi
bangsa kafir! Tetapi jika bangsa kafir seperti Kornelius yang
mengalami pembaharuan (menjadi manusia baru dengan lidah baru,
perbuatan baru yang benar dan suci), menjadi asap dupa yang berbau
harum, maka akan diingat oleh TUHAN. Diingat sebagai apa?
Ay
15 => '
Sekalipun dia melupakannya' => permisi,
sekalipun ada ibu kandung yang membuang anak kandungnya yang saat ini
sudah terjadi, sebab kasih ibu sudah bergeser. Dulu kasih ibu disebut
sepanjang masa, tetapi sekarang kasih ibu sudah bergeser. Banyak bayi
dibuang dalam kantung plastik.
'
Aku
tidak akan melupakan engkau' => kasih TUHAN tidak pernah
bergeser.
TUHAN
mengingat bangsa kafir:
- yang
dapat menaikkan asap dupa harum dihadapanNya.
- sebagai
bayi-bayi dalam gendongan Tangan-Nya.
Yesaya
46: 4,
Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku
menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu
terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
Ay
4 => '
sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu'
=> bayi-bayi dalam gendongan Tangan TUHAN.
Mari,
hanya inilah tugas kita. Tadinya bangsa kafir (anjing babi) harus
binasa, tetapi kita dapat menerima kasih karunia (seperti jemaat
Smirna menerima kasih karunia dari TUHAN).
Apa
praktik dari kita menerima kasih karunia?
- Praktik
pertama yaitu percaya kepada YESUS yang sudah mati, bangkit dan naik
ke surga untuk menyediakan tempat bagi kita. Apa buktinya? Mari
dengar Firman dan dengar-dengaran, tabah, hidup benar dan menjadi
senjata kebenaran (imam-imam dan raja-raja).
- Praktik
kedua, jubah dicelup dalam darah(rela menderita). Supaya apa? Ada
kemuliaan, pembaharuan. Mulut dibaharui, perbuatan dibaharui, sampai
menjadi asap dupa yang berbau harum dihadapan TUHAN. Kita selalu
diingat oleh TUHAN, seperti bayi dalam gendongan Tangan-Nya.
Hasilnya
adalah:
- Ay4
'Aku telah melakukannya dan mau menanggung
kamu terus' = TUHAN
bertanggung jawab atas mati hidupnya kita.
Kalau bayi dalam gendongan ibunya, maka yang menentukan mati
hidupnya adalah ibunya. Biarpun bayi itu hebat (pintar, ganteng),
tetapi kalau Ibunya masuk sumur, bayi tidak dapat berbuat apa-apa
lagi. TUHAN lah yang menentukan mati hidup kita.
TUHAN
bertanggung jawab menentukan mati hidup kita artinya:
- Tangan
belas kasih TUHAN sanggup memelihara kehidupan kita ditengah
ketidakberdayaan, kesulitan, kemustahilan. Bayi itu tidak berdaya
dan berada di dalam kesulitan. Sekalipun banyak susu, bayi tetap
dalam kesulitan, apalagi tidak ada apa-apa lagi. Saya sudah
bersaksi (ini kesaksian yang membuat saya kuat), tadinya saya lemah
sekali, saya mau berhenti dari sekolah alkitab dan mau bekerja
lagi. Begitu saya mau menyelami, saya ditolong oleh TUHAN. Ini
kesaksian yang tidak pernah saya lupakan. Saya tidak dapat makan,
tidak dapat minum sebab tidak punya air, tidak punya uang, saya
putus asa, begitu saya berdoa, TUHAN tidak menipu, TUHAN datangkan
orang. Saya tidak minta, tidak berhutang, tetapi TUHAN dapat
mendatangkan orang. Inilah satu pengalaman hidup saya yang tidak
pernah saya lupakan.
- Tangan
belas kasih TUHAN mampu memberikan masa depan yang berhasil, indah
pada waktunya,
- Tangan
belas kasih TUHAN mampu memberikan hidup kekal kepada kita.
Inilah
artinya Dia menanggung (kita digendong)= Dia bertanggung jawab atas
hidup matinya kita; Dia memelihara ditengah kesulitan,
ketidakberdayaan, kemustahilan (seperti bayi). Tangan kasih karunia
anugerah TUHAN mampu memberikan masa depan yang berhasil dan indah.
- Ay
4 'Aku
mau memikul kamu'
artinya:
- Tangan
belas kasihan TUHAN menanggung segala letih lesu dan beban berat,
sehingga kita merasakan kelegaan, perhentian, damai sejahtera dan
semua menjadi enak ringan. Kalau bayi digendong dengan berat lima
belas kilogram berarti semuanya (lima belas kilo gram) yang
ditanggung oleh TUHAN (tidak mungkin hanya kepalanya saja dengan
berat tiga kilo gram). Semuanya dipikul oleh TUHAN. Kalau
digendong, sudah enak dan ringan. Kalau digendong, mau dibawa naik
ke gunung tidak apa-apa, tetap enak dan ringan. Mau siang hari atau
malam hari, enak dan ringan semuanya. Dia lah yang memikul
semuanya.
- Tangan
kasih karunia anugerah TUHAN sanggup untuk menyelesaikan segala
masalah kita sampai masalah yang mustahil. Bayi tidak dapat berbuat
apa-apa saat menghadapi masalah. Saya sering mengatakan, saat gatal
saja sulit untuk menggaruk.
- Ay
4 ' Aku menyelamatkan kamu'
artinya:
- Tangan
kasih karunia anugerah TUHAN sanggup menyelamatkan kita bersama
keluarga kita; mengampuni dosa-dosa, supaya tidak dihukum. TUHAN
mau menyelamatkan sekeluarga kita. Asal ada satu orang saja yang
mau menaikkan asap yang berbau harum, nanti sekeluarga diselamatkan
oleh TUHAN. Kornelius mengumpulkan saudara-saudaranya.
Kisah
rasul 10: 24,
Dan pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea. Kornelius
sedang menantikan mereka dan ia telah memanggil sanak saudaranya
dan sahabat-sahabatnya berkumpul.
TUHAN
bukan hanya menyelamatkan satu orang saja. Kalau ada satu orang
saja dalam rumah tangga yang menaikkan bau harum, maka ada harapan
satu keluarga diselamatkan oleh TUHAN, biarpun kita bangsa kafir,
TUHAN dapat menyelamatkan.
- Istilah
menyelamatkan juga berarti menyelamatkan sepenuhnya =
menyempurnakan (kita dimandikan seperti bayi yang dimandikan).
Tangan kasih karunia anugerah TUHAN sanggup memandikan bayi-bayi
yang kotor = menyucikan, mengubahkan kita sampai sempurna seperti
YESUS. Jika YESUS datang kembali ke dua kali, kita diubahkan
menjadi Mempelai Wanita yang siap diangkat untuk menyambut
kedatangannya kembali ke dua kali di awan permai. Kita masuk ke
dalam kerajaan surga yang kekal. Inilah yang dapat disampaikan
tentang kasih karunia.
Kita
sudah menerima kasih karunia TUHAN, mari praktikan:
- dengan
percaya sampai menjadi imam,
- mau
dicelup dalam darah (sengsara) sampai
- taat/sampai
daging tidak bersuara,
- menjadi
bau yang harum dihadapan TUHAN). Kita akan sungguh-sungguh diingat
oleh TUHAN. TUHAN mempedulikan, memperhatikan, mengerti keadaan
kita, bergumul bagi kita, untuk bertanggung jawab, untuk memikul
kita, dan untuk menyelamatkan (menyempurnakan kita).
TUHAN
memberkati kita semuanya.1