Penataran
calon imam dan imam-imam III
Kita
masih berada dalam Kitab Wahyu 2 ini tentang tujuh kali percikan
darah = tujuh surat yang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa
kafir = penyucian terakhir yang TUHAN lakukan kepada tujuh sidang
jemaat bangsa kafir (sidang jemaat akhir zaman), supaya tidak
bercacat cela, sempurna seperti TUHAN (menjadi mempelai wanita yang
siap menyambut kedatangan YESUS ke dua kali). Sidang jemaat pertama;
sidang jemaat Efesus (ay 1-7) sudah dipelajari. Sekarang kita berada
pada sidang jemaat ke dua; sidang jemaat di Smirna (ay 8-11).
Wahyu
2: 9,
Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya --
dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang
sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Keadaan
sidang jemaat di Smirna, yaitu mengalami sengsara daging bersama
YESUS (mengalami pengalaman salib bersama dengan YESUS). Mengapa
TUHAN ijinkan sidang jemaat Smirna mengalami sengsara daging bersama
YESUS?
1
Petrus 2: 19,
Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak
Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Jawabannya
adalah supaya menerima kasih karunia TUHAN. Kasih karunia TUHAN
mampu:
- Memberikan
kekuatan ekstra supaya kita dapat bertahan dalam pengikutan dan
melayani TUHAN. Ini sudah kita pelajari, ada kekuatan seorang
petani, dan juga kekuatan dari seorang prajurit.
- Kasih
karunia TUHAN mampu mengubahkan dan membaharui kita dari manusia
daging menjadi manusia rohani seperti YESUS (menjadi Mempelai Wanita
Surga yang sempurna, yang siap menyambut kedatangan YESUS ke dua
kali). Contohnya adalah Saulus diubahkan menjadi Paulus. Inilah
pekerjaan dari kasih karunia TUHAN.
Sejahat
dan senajis apapun manusia, kalau mendapatkan kasih karunia TUHAN,
masih dapat diubahkan seperti Saulus menjadi Paulus.
1
Timotius 1: 12-15,
12.
Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus,
Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan
pelayanan ini
kepadaku
--
13.
aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang
ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah
kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
14.
Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan
limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
15.
Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus
Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di
antara mereka akulah yang paling berdosa.
Ay
13 => '
tetapi aku telah dikasihani-Nya' => belas
kasihan = kasih karunia.
Ay
15 => '
Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan
orang berdosa," => kasih karunia TUHAN.
Kekuatan
kasih karunia memberikan kekuatan kepada kita untuk bertahan dalam
pengikutan dan melayani TUHAN. Jangan gugur! Tetap seperti petani
sampai memetik buah, tetap seperti prajurit sampai menang, seperti
olahragawan sampai mendapatkan mahkota. Kasih karunia TUHAN mampu
mengubahkan dan membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia
rohani seperti YESUS (Mempelai Wanita Surga). Contohnya: Saulus
menjadi rasul Paulus.
Tanda-tanda
pembaharuan oleh kasih karunia TUHAN, yaitu:
- Berani
mengaku => 'sayalah manusia yang paling berdosa' (ay
15).
Kalau
mengaku diri sendiri benar, sedang yang lainnya salah, itu bukan
pembaharuan.
Mengaku
paling berdosa artinya (praktiknya):
- Tidak
menghakimi orang lain.
Kalau ada orang berdosa, aku lebih berdosa lagi (aku paling
berdosa), sehingga tidak menghakimi orang lain.
- Berani
mengaku segala dosa kepada TUHAN (vertikal) dan sesama
(horinsontal).
Jika diampuni jangan berbuat dosa
lagi = bertobat = hidup dalam kebenaran (hidup dalam iman),
sehingga bisa menjadi teladan iman (ay 16).
Mengaku dosa kepada sesama, berarti
kepada siapa saja. Rasul Paulus ini menulis surat kepada Timotius
(muridnya, pengerjanya, orang yang lebih muda). Rasul Paulus berani
mengakui kepada yang lebih muda. Apalagi orang muda kepada orang
yang lebih tua, seharusnya lebih gampang.
1
Timotius 1: 16,
Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini,
sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh
kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang
kemudianpercaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
Karena
hidup dalam kebenaran (hidup dalam iman), sehingga dapat menjadi
teladan bagi yang lainnya, terutama teladan iman. Mulai dari seorang
pemimpin atau gembala harus menjadi teladan iman. Demikian juga para
pelayan-pelayan TUHAN atau imam-imam, harus menjadi teladan
iman.
Ibrani
13: 7-9,
7.
Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman
Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman
mereka.
8.
Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai
selama-lamanya.
9.
Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab
yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan
bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada
mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.
Ay
7 => gembala.
Kita hidup dalam kebenaran (hidup dalam iman),
sehingga menjadi teladan iman sampai garis akhir. Menjadi teladan
bukan hanya di permulaan saja, tetapi sampai garis akhir (sampai
meninggal dunia atau sampai kedatangan TUHAN yang ke dua kali).
Kalau seorang gembala tidak dapat menjadi teladan iman, sidang
jemaat akan runtuh. Semua imam-imam juga menjadi teladan iman dan
kita benar-benar menjadi kokoh.
Menjadi
teladan iman artinya:
- Hidup
dalam kebenaran. Segala aspek kehidupan kita harus benar. Tidak
boleh mengatakan => 'ini hanya sedikit, tidak mengapa' Tidak
boleh ada yang salah, harus benar. Kalau salah, segera diakui dan
segera diperbaiki. Tugas saya sebagai gembala dan imam-imam, harus
menjadi teladan iman. Inilah yang menjadi daya tarik untuk membawa
jiwa-jiwa datang kepada TUHAN. Kalau kekayaan, kehebatan gereja,
tidak bisa, sebab di dunia lebih banyak yang hebat. Kalau ada
teladan iman, inilah yang bisa menarik jiwa-jiwa datang. Seperti
gelap disinari dengan terang (teladan itu sinar), sehingga mereka
akan ikut.
- Tetap
berharap kepada TUHAN saat mengadapi pencobaan, masalah yang besar.
Tidak berharap kepada yang lainnya. Menjadi teladan iman, dapat
dibuktikan saat kita menghadapi pencobaan atau masalah. Kalau tetap
berharap kepada TUHAN, maka kita benar-benar menjadi teladan iman.
Kalau berharap yang lainnya, ini seperti murid-murid saat
menghadapi angin gelombang. Murid-murid berharap kepandaian, lari
sana-sini dan bertambah binasa. Untung mereka melihat YESUS yang
tertidur (berharap TUHAN), setelah itu baru tertolong. Saat
menghadapi masalah atau pencobaan, kita hidup dalam iman atau
tidak? Kita percaya dan berharap kepada siapa? Oleh sebab itu dalam
didikan di Lembaga Pendidikan EL-Kitab Kristus Ajaib, kami
diajarkan => 'hamba TUHAN tidak boleh minta, tidak boleh
berhutang' Ini ada maksudnya, supaya menjadi teladan iman. Jadi
saat-saat menghadapi pencobaan kita hanya berharap kepada TUHAN
saja. Semoga kita dapat mengerti.
- Dikaitkan
dengan ay 8 'YESUS Kristus tetap sama, YESUS tidak berubah, dulu
sekarang sampai selamanya' dan ay 9 'Janganlah
kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing'
Berarti tidak berubah-ubah dalam Firman
pengajaran yang benar = berpegang teguh pada Firman pengajaran yang
benar dan taat dengar-dengaran. YESUS tidak berubah, berarti
pengajaran yang benar tidak berubah. YESUS tidak berubah, bukan
hanya kuasa-Nya tidak berubah, tetapi pengajaran-Nya juga tidak
berubah (dikaitkan dengan ay 9). Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
tanda-tanda pembaharuan oleh kasih ALLAH:
- berani
mengaku => 'sayalah manusia yang paling berdosa' sehingga
kita tidak menghakimi orang lain, justru bisa mengakui dosa-dosa.
- kita
dapat bertobat, hidup benar, hidup dalam iman dan menjadi teladan
iman. Seorang gembala, pelayan TUHAN, hamba TUHAN, semuanya harus
menjadi teladan iman. Teladan iman, yaitu hidup dalam kebenaran
(dalam segala aspek hidup kita, kita harus benar),
- tetap
berharap TUHAN saat mengadapi masalah, pencobaan (tidak berharap
yang lain) dan
- tidak
berubah-ubah dalam Firman pengajaran yang benar = berpegang teguh
dalam Firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran. Semoga
kita dapat mengerti.
Sampaipun
kita harus menjaga salam. Salam adalah pembuka dari pengajaran yang
benar (sudah diterangkan dalam surat Kolose). Jadi dalam salam juga
tidak berubah. Kalau konsisten dalam Firman pengajaran yang benar,
salamnya pun juga tidak berubah. Kalau salamnya (pembukaannya
berubah), nanti isinya juga berubah. Keyakinan saya sampai disitu.
Ajaran guru saya => 'salam itu pembuka dari pengajaran yang
benar' Tetap dipertahankan! Bukan untuk bagus-bagusan atau
terserah saja, tetapi dalam arti pengajaran. Semoga kita dapat
mengerti.
- 1
Timotius 1: 12,
Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus,
Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan
pelayanan ini kepadaku --
Tanda
kedua: setia
dan dapat dipercaya dalam ibadah pelayanan.
Inilah orang yang dibaharui oleh
kasih karunia. Tadi yang pertama mengaku dirinya yang paling berdosa
(bisa mengaku dosa, hidup benar, menjadi teladan iman). Ke dua,
setia dan dapat dipercaya dalam ibadah pelayanan sesuai jabatan
pelayanan yang diberikan TUHAN.
Efesus
4: 8-12,
8.
Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia
membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada
manusia."
9.
Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah
turun ke bagian bumi yang paling bawah?
10.
Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari
pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
12.
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan,
bagi pembangunan tubuh Kristus,
Dalam
Efesus 4: 8-12, kasih karunia TUHAN adalah
- YESUS
turun kebagian bumi paling dalam (alam maut) = mati
di kayu salib, untuk membebaskan tawanan-tawanan dosa
(melepaskan kita dari dosa). Kita semuanya dulu ditawan oleh dosa
(ditawan maut). YESUS tidak turun saja, tetapi Dia juga bangkit dan
naik ke surga.
- YESUS
naik ke sorga untuk memberikan jabatan-jabatan pelayanan kepada
kita yang sudah dilepaskan dari dosa = mengangkat
kita menjadi imam-imam dan raja-raja, untuk dipakai dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus (ayat
12). Semoga kita dapat mengerti.
Sekali
lagi, kalau hanya untuk memberikan mobil, kekayaan (sekarang di
gereja digambar-gemborkan kekayaan), YESUS tidak perlu mati di kayu
salib, orang dunia yang tidak mengenal YESUS juga dapat menjadi
kaya. Tetapi untuk memberikan jabatan pelayanan (mengangkat kita
menjadi imam-imam), YESUS harus mati, bangkit dan naik ke surga.
1
Petrus 2: 5,
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk
pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk
mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus
berkenan kepada Allah.
Ay 5 =>
'pembangunan suatu rumah rohani'
=> pembangunan Tubuh Kristus. Rumah jasmani, itulah tempat
ibadah.
'bagi suatu imamat kudus'
=> imamat rajani = imam-imam dan raja-raja.
Jadi imam dan
raja dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Sebelum
mendapatkan kasih karunia TUHAN, Saulus merupakan pelayan yang gigih
(semangat). Tetapi bukan membangun tubuh, melainkan menghancurkan
Tubuh Kristus. Inilah perlunya penataran calon imam dan imam. Saya
harus ditatar, yang mau melayani juga harus ditatar, yang sudah
melayani juga harus ditatar supaya pelayanannya sungguh-sungguh
dapat berkenan kepada TUHAN. Setelah menerima kasih karunia, Saulus
baru dipakai TUHAN.
Kisah
Para Rasul 9: 1, 2, 4, 5,
1.
Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan
membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,
2.
dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada
majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan
laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap
mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.
4.
Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata
kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya
Aku?"
5.
Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah
Yesus yang kauaniaya itu.
Ay 1
=> 'Sementara itu berkobar-kobar hati
Saulus' => kita datang beribadah apakah
kita berkobar-kobar atau tidak. Kita datang mungkin dengan terpaksa,
tetapi hati Saulus berkobar-kobar, hebat Saulus.
'untuk
mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan'
=> disinilah kesalahannya.
Ay 4 => '"Saulus,
Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
=> inilah menganiaya TUHAN.
Jadi Saulus menganiaya sidang
jemaat, tetapi TUHAN mengatakan => 'mengapa engkau menganiaya
Aku' Jadi sidang jemaat adalah Tubuh Kristus. TUHAN tidak
mengatakan => 'mengapa engkau menganiaya sidang jemaat'
Tidak! Tetapi TUHAN mengatakan ?'mengapa engkau menganiaya AKu'
Sidang jemaat adalah YESUS (Tubuh Kristus).
Sebelum menerima
kasih karunia, pelayanan Saulus bukan untuk membangun Tubuh Kristus,
tetapi menganiaya dan menghancurkan Tubuh Kristus, sekalipun
kelihatannya berkobar-kobar (semangat). Tetapi penuh dengan
kebencian tanpa alasan, iri hati, dendam, ancaman, dan sebagainya.
Inilah yang tidak boleh! Jika ada kebencian tanpa alasan, iri hati,
dendam, ancaman, penuh dengan fitnah berarti berada diluar kasih
karunia. Kita harus benar-benar menjaga. Jangan sampai kita
melayani, tetapi ada kebencian, iri hati, dendam, fitnah, sebab
inilah yang menghancurkan Tubuh Kristus (merusak Tubuh Kristus,
menganiaya Tubuh Kristus). Merusak Tubuh Kristus atau menghancurkan
Tubuh Kristus = menganiaya 'Aku' (menganiaya TUHAN). Inilah yang
tidak boleh.
Hati-hati! Pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus =
- dimulai
dalam nikah. Di dalam nikah tidak boleh ada kebencian tanpa alasan.
Mari layani dalam nikah; suami-isteri, anak-orang tua tidak boleh
ada kebencian tanpa alasan, tidak boleh ada iri hati, dendam, dan
juga saling mengancam.
- kemudian
membesar dalam penggembalaan. Ditempat kita ini tidak boleh ada
kebencian, iri, dendam, gosip, fitnah. Jika ada ini semua
(sekalipun kelihatan berkobar, semangat, datang ibadahnya rajin),
berarti menganiaya, menghancurkan Tubuh Kristus (bukan membangun
Tubuh Kristus).
- Kemudian
antar penggembalaan (kunjungan-kunjungan), bukan untuk menyebarkan
gosip, tetapi untuk memberitakan Firman pengajaran yang benar
(membangun Tubuh Kristus). Di dalam ibadah kunjungan tidak boleh
ada kebencian.
- sampai
terbentuk Tubuh Kristus yang sempurna, yaitu Israel dan kafir
menjadi satu Tubuh yang sempurna. Yang harus dijaga, tidak boleh
ada kebencian dan lain-lain, sebab dapat merusak pembangunan Tubuh
Kristus. Semoga kita dapat mengerti.
Setelah
YESUS mati (turun), melepaskan kita dari tawanan maut (melepaskan
dari dosa), kemudian Dia naik memberikan kita jabatan pelayanan
(mengangkat kita menjadi imam dan raja), sehingga kita dipakai dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus (mulai dalam nikah,
penggembalaan, antar penggembalaan, sampai tubuh yang sempurna),
sikap kita dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yaitu setia dan
dapat dipercaya. Coba saudara lihat tubuh kita masing-masing,
semuanya setia dan dapat dipercaya. Kalau mata kita gatal, lalu
orang lain yang menggarukkan, bagaimana kira-kira? Ada gatal, kita
tenang-tenang saja, sebab tangannya dapat dipercaya. Kalau setia dan
dapat dipercaya, itulah tubuh. Kita tidak mungkin berpikiran buruk
pada tangan kita sendiri. Setia dan dapat dipercaya, itulah Tubuh
Kristus (sikap kita dalam pembangunan Tubuh Kristus). Mari sesuai
pos kita masing-masing, kita setia dan dapat dipercaya. Semoga kita
dapat mengerti.
Kalau kita (imam dan raja) melayani
pembangunan Tubuh Kristus dengan setia dan dapat dipercaya, maka
disebut sebagai batu hidup.
Dalam 1 Petrus 2:4 => 'YESUS sebagai batu hidup' dan 1 Petrus
2: 5 => kamu dipergunakan sebagai batu hidup (kita menjadi batu
hidup)' Batu hidup artinya hidup dari kasih karunia TUHAN,
sehingga dimanapun, kapanpun, situasi apapun kita tetap
hidup.
Seharusnya batu itu mati, tetapi dapat hidup, ini
karena kasih karunia TUHAN, sebab kalau kita hidup dari gaji, begitu
di phk sudah tidak dapat hidup. Kalau hidup dari toko, tahu-tahu
terbakar habis, tidak dapat hidup lagi. Tetapi kalau kita hidup dari
kasih karunia, dimanapun, kapanpun, situasi apapun (paceklik,
sulit), kita akan tetap hidup, bahkan sampai hidup kekal
selama-lamanya (sampai hidup di sorga). Inilah bedanya kasih karunia
dengan gaji dan sebagainya. Gaji itu dibatasi, begitu harga naik,
sudah tidak cukup. Semoga kita mengerti.
Mari, inilah urusan
kita. YESUS sudah turun (melepaskan kita dari dosa), YESUS sudah
naik untuk memberikan jabatan (menjadi imam dan raja), mari!kita
melayani TUHAN dengan setia dan dapat dipercaya, itu sudah cukup
(menjadi Tubuh-Nya YESUS) dan kita akan hidup dari kasih karunia
TUHAN. Bahkan sampai hidup kekal selama-lamanya. Semoga kita dapat
mengerti.
Hati-hati dengan Yudas. Yudas tidak dapat dipercaya
soal uang, padahal di dalam alkitab, uang ini merupakan perkara
kecil (di rumah TUHAN uang ini perkara kecil). Seringkali di gereja,
uang ini menjadi perkara besar => 'dahyat, luar biasa uangnya'
bahkan dapat bertengkar soal uang. Akhirnya Yudas binasa, kehilangan
kasih karunia. Jangan sampai soal uang kita kehilangan kasih
karunia. Nomor satu saya, jangan sampai kasih karunia ditukar dengan
uang (mencuri milik TUHAN), jangan! Seperti Yudas benar-benar habis,
keindahannya juga habis semuanya (bukan hanya jubahnya yang robek,
perutnya juga robek). Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
tanda-tanda pembaharuan oleh kasih karunia TUHAN; nomor satu berani
mengaku 'saya paling berdosa' (tidak menghakimi orang lain,
mengakui dosa, bertobat, hidup benar, menjadi teladan iman). Kedua,
kita setia dan dapat dipercaya dalam ibadah pelayanan.
- 1
Timotius 1:17, 13
17.
Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman,
Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.
13.
aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan
seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu
telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
Ay
13 => 'tetapi aku telah dikasihani-Nya'
=> mendapat belas kasih; kasih karunia.
Tanda ketiga:
dapat
menyembah YESUS, Raja segala raja, Mempelai Pria Surga
(ay 17).
Pada ay 13, ini pembaharuan. Dulu
sebagai penghujat (menghujat YESUS), menganggap ajaran yang salah,
tetapi sekarang dia dapat menyembah. Tadinya Saulus sebagai
penghujat, tetapi setelah menerima kasih karunia, maka dia dapat
menyembah YESUS sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga,
dengan penyembahan 'Haleluya'
Wahyu
19: 6, 7,
6.
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja.
7.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia!
Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya
telah siap sedia.
Ay 6 =>
YESUS sebagai Raja.
Ay 7 => 'pengantin'
=> YESUS sebagai Mempelai Pria Surga.
YESUS sebagai Raja,
dan Mempelai Pria Surga. Penyembahan dengan kata 'Haleluya'
merupakan penyembahan kepada YESUS Sang Raja, Mempelai Pria Surga.
Kalau penyembahannya lain, berarti belum menyembah YESUS Sang Raja,
belum menyembah YESUS Mempelai Pria Surga, sebab suara mempelai
yaitu 'Haleluya' ('himpunan besar orang banyak dari empat
penjuru dunia', itulah mempelai wanita). Dari empat penjuru dunia,
dari segala bangsa, suku, keluar satu suara mempelai, itulah
Haleluya. Satu tubuh, satu suara 'Haleluya' Kalau menyembah
TUHAN tidak menggunakan 'Haleluya', berarti belum menyembah Dia
sebagai Raja. Kalau Dia datang sebagai Raja, kita akan ketinggalan
(terjadi pemisahan).
Sudah diterangkan dalam ibadah
sebelumnya, waktu bangsa Israel menyeberang banyak yang lari; suku
Efraim ketika ditanya => 'Sibolet atau Syibolet' Yang bilang
'Sibolet', dibunuh. Yang mengatakan 'Syibolet', boleh
menyeberang. Nanti yang menyembah dengan 'Haleluya' dapat
menyeberang, sedangkan yang menyembah dengan kata lainnya (selain
kata 'Haleluya') baik bahasa apa saja, bangsa apa saja di
seluruh dunia, semuanya akan berada dibawah (binasa semuanya).
Sekalipun bahasanya paling bagus, sukunya paling bagus, tetapi
selain kata 'Haleluya' akan berada di bawah. Yang menyembah
dengan 'Haleluya' akan berada diatas (boleh menyeberang keatas).
Inilah terjadi pemisahan. Tidak main-main, sebab inilah sebagai
penentuannya. Semoga dapat mengerti.
Zakharia
14: 17, 18,
17.
Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem
untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada
mereka tidak akan turun hujan.
18.
Dan jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk menghadap, maka
kepada mereka akan turun tulah yang ditimpakan TUHAN kepada
bangsa-bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok
Daun.
Ay 18 => 'Dan
jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk menghadap, maka kepada
mereka akan turun tulah' => turun hujan
atau turun tulah. Kalau menyembah dengan 'Haleluya' akan turun
hujan, kalau tidak, maka akan turun tulah (kering). Ini sangat jelas
ayat-ayatnya.
Jangan ikut-ikutan kering, sebab kita akan
rugi! Mari kita menyembah dengan benar. Satu pengajaran, satu
Kepala, satu tubuh, satu suara. Kalau tidak satu suara, berarti
tidak satu tubuh dan tidak satu Kepala. Ini jelas! Coba kalau ada
orang disamping saya, saya mengatakan => 'oe', dia mengatakan
=> 'iii', sudah lain. Kalau lain suara, berarti lain tubuh
(tidak satu tubuh), juga berarti tidak satu Kepala (tidak satu
pengajaran). Ini jelas terpisah untuk selama-lamanya. Jangan
ikut-ikutan! Mau beribadah, melayani, fellowship, harus
berhati-hati, lihat dulu (kalau Kepalanya satu, tubuhnya satu, baru
suaranya juga satu). Kalau ikut-ikutan, kita juga akan menjadi
kering Biarpun dikatakan, kita ini 'ekslusif' Terserah! Yang
penting, kalau ada pengajaran yang benar, dan kita tidak mendukung,
maka kita akan menjadi kering. Tetapi kalau ada pengajaran tidak
benar dan kita mendukung, kita juga akan menjadi kering. Tidak
mungkin tidak! Semoga kita dapat mengerti.
Jadi, kalau kita
menyembah dengan 'Haleluya' kepada Raja, hasilnya adalah hujan
turun dari surga (dari langit). Hujan apa itu?
Yesaya
44: 3,
Sebab
Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke
atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas
keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.
Kalau
kita menyembah dengan 'Haleluya', maka kita menerima hujan dari
surga. Hujan apa
yang turun?
- Hujan
berkat dari surga yaitu berkat rohani, berkat rumah tangga, berkat
jasmani sampai ke anak cucu.
Luar biasa! Inilah kasih karunia
TUHAN.
Mari
kita hidup benar =
- mengakui
kita yang paling berdosa, jangan menyalahkan orang (jangan lihat
dosa orang lain),
- menjadi
teladan iman. Kedua, kalau sudah diangkat menjadi imam, mari
layani TUHAN. Yang belum menjadi imam, berdoa. Hari ini (Rabu),
kita sudah tiga kali penataran calon imam dan imam-imam, ini sudah
cukup. Nanti pada hari Minggu, kita masih berbicara lagi soal
kasih karunia, ada bonus satu kali lagi. Seharusnya penataran hari
Minggu, Senin dan Rabu, siapa tahu belum ada yang tergerak, hari
Minggu ditambah lagi kasih karunia. Tambah lagi, diberikan waktu
lagi, supaya dapat melayani TUHAN.
- sampai
dapat menyembah Sang Raja. Itulah hidup kita, berada dibawah kasih
karunia dan hujan akan turun.
- Hujan
Roh Kudus
= hujan
air kehidupan dari takhta surga.
Permisi, bangsa kafir tanpa Roh
Kudus sama dengan kering, dan haus seperti perempuan Samaria dan
pasti jatuhnya kesana yaitu lima kali kawin cerai, kumpul kebo.
Kita harus bertahan! Sekali lagi, sehebat apapun bangsa kafir,
tetapi tanpa Roh Kudus nasibnya hanya seperti perempuan Samaria dan
pasti akan jatuh dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
Hidupnya menjadi kering, haus (mencari kepuasan di dunia sampai
jatuh dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan).
Sekarang
ini mari, sekering apapun keadaan saya dan saudara, tetapi kalau
masih dapat kembali pada kebenaran, pelayanan (setia dan dapat
dipercaya), menyembah Dia (merendahkan diri) => 'YESUS
Haleluya, YESUS saya kering, haus, gagal (tunjukan)' Maka Roh
Kudus akan dicurahkan kepada kita.
Kalau
air kehidupan (Roh Kudus) dicurahkan kepada kita, maka:
- Kita
dapat minum air kehidupan dan kita akan mengalami kepuasan surga,
kebahagiaan surga dan dapat bersaksi kepada yang lain. Setelah
perempuan Samaria minum air kehidupan, ia bersaksi sehingga banyak
jiwa dimenangkan.
- Kita
dimandikan oleh air kehidupan. Saat ini kita tidak akan kering
lagi. Sekalipun kita datang dengan kekeringan (kering kerontang,
tidak dapat berbuat apa-apa lagi), merendah kepada TUHAN, tunjukkan
dosa dan kesalahan kita => 'Roh Kudus tolong saya' Supaya
kita dapat minum air kehidupan, dapat merasa puas = dapat selalu
mengucapkan syukur dan akan selalu bersaksi.
Titus
3: 5,
pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan
baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh
permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan
oleh Roh Kudus,
Ay 5 =>
'oleh permandian kelahiran kembali'
=> baptisan air.
'oleh pembaharuan
yang dikerjakan oleh Roh Kudus' =>
pemandian oleh Roh Kudus (pemandian oleh air kehidupan).
Setelah
dimandikan oleh pemandian air (baptisan air), dilanjutkan pemandian
oleh air kehidupan (baptisan Roh Kudus) = pembaharuan oleh Roh
Kudus. Kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi
manusia rohani seperti YESUS, dimulai dari taat dengar-dengaran ('Ya
Abba Ya Bapa'). YESUS berkata => 'Kalau bisa lalukan cawan
ini dari pada Ku'.
Memang benar, YESUS tidak berdosa dan
secara logika, semuanya harus mengakui, profesorpun mengakui bahwa
YESUS tidak berdosa, dan tidak boleh disalibkan. Tetapi YESUS juga
berkata => 'Tetapi bukan kehendak-Ku yang jadi, .... Ya Abba Ya
Bapa' Inilah taat dengar-dengaran. Biarpun tidak masuk akal, kita
taat saja. Contohnya: seperti Abraham taat kepada TUHAN untuk
menyembelih anaknya. Kalau kita taat, itulah mujizat yang terbesar
yaitu keubahan hidup.
Kalau kita sudah taat, maka
mujizat-mujizat yang lain pasti akan terjadi. Semua pasti terjadi;
yang tidak ada menjadi ada, yang mustahil menjadi tidak mustahil,
yang kering menjadi basah. Mungkin tempat kita kering, akan ada
hujan disana. Mujizat jasmani akan terjadi. Sampai yang terakhir,
kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia. Kita menjadi Mempelai
Wanita yang terangkat di awan-awan permai bersama-sama dengan Dia,
akan terjadi sorak sorai 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan
TUHAN YESUS ke dua kali. Kita selamanya bersama dengan Dia.
Mari!:
- kita
hidup benar dihari-hari ini,
- menjadi
teladan iman.
- layani
TUHAN dengan setia dan dapat dipercaya dan
- menyembah
Dia. Saat kita mengalami sesuatu, sembahlah Dia, sampai hujan turun.
Hujan berkat turun, hujan Roh Kudus akan turun dan mujizat-mujizat
akan terjadi.
TUHAN
memberkati kita semuanya.1