Kita
membaca di dalam kitab Wahyu 2 dan 3, dalam tabernakel ini menunjuk
tentang tujuh kali percikan darah didepan tabut perjanjian = tujuh
surat yang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir.
Sekarang artinya penyucian terakhir yang TUHAN lakukan kepada tujuh
sidang bangsa kafir (tujuh sidang jemaat akhir zaman), supaya tidak
bercacat cela dan sempurna seperti YESUS. Tujuh sidang jemaat bangsa
kafir (tujuh sidang jemaat akhir zaman) yang mengalami percikan
darah, yang pertama adalah sidang jemaat di Efesus (Wahyu 2: 1-7).
Kita masih membaca pada ayat 4 dan 5.
Wahyu
2: 4, 5,
4.
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan
kasihmu yang semula.
5.
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah
dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak
demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu
dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
Penyucian
yang terakhir bagi sidang jemaat Efesus adalah sidang jemaat Efesus
telah kehilangan kasih mula-mula. Akibatnya adalah kaki dian diambil
dari tempatnya (kemarin sudah dipelajari). Kaki dian diambil dari
tempatnya artinya hidup dalam kegelapan, menjadi pelayan TUHAN, hamba
TUHAN, anak TUHAN yang buta seperti Barthemeus yang buta = hanya puas
menerima perkara-perkara yang jasmani tetapi tidak punya arah ke
Yerusalem Baru (kota terang) dan binasa untuk selamanya. Nanti banyak
terjadi seperti sidang jemaat Efesus, hanya puas dengan yang jasmani,
tetapi buta (tidak memiliki arah menuju ke Yerusalem Baru). Semoga
kita dapat mengerti.
Sekarang
kita membaca pada ayat yang ke-6.
Wahyu
2: 6,
Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan
pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
Bersyukur,
bahwa sidang jemaat di Efesus membenci atau menolak pengikut-pengikut
Nikolaus (pengajaran Nikolaus). Pengajaran Nikolaus yaitu
mengumpulkan orang banyak dalam ibadah dengan menghalalkan segala
cara, terutama lewat cara dunia (hiburan, entertainment, artis,
kemakmuran) tetapi tanpa pengajaran yang benar (tanpa Pribadi YESUS,
tanpa penyucian). Ini jelas mengarah kepada pembangunan tubuh babel
(mempelai wanita setan yang akan dibinasakan). Inilah ajaran-ajaran
palsu (salah satunya ajaran Nikolaus) yang dibenci oleh sidang jemaat
Efesus. Salah satu tamu kita dalam ibadah persekutuan di Kartika
Graha (dari Singapura), dia kirim email kepada saya dan dia mengakui:
'pengajaran sekarang di gereja-gereja hanya menampilkan
'prosperity' Mereka lupa tentang kedatangan YESUS ke dua kali,
mereka lupa penyucian. Tetapi ini disebut juga 'teaching' =>
'kami punya pengajaran tetapi menampilkan kemakmuran-kemakmuran
tetapi tanpa penyucian'
Hati-hati,
sebab ada bermacam-macam pengajaran sesat. Sejak bpk pdt Totaijs dan
bpk pdt Pong masih hidup, beliau mengatakan => 'hati-hati banyak
macam-macam pengajaran palsu' Ini bukan berarti kita paling benar,
tetapi kita harus tetap berada di garis yang benar (sesuai dengan
alkitab). Dari Wahyu 2: 2-3 ditambah ay 6, ada sembilan kelebihan
atau kebisaan pada sidang jemaat di Efesus (ini merupakan pengakuan
TUHAN).
Wahyu
2: 2, 3, 6,
2.
(1)Aku
tahu segala pekerjaanmu: (2)baik
jerih payahmu (3)maupun
ketekunanmu. Aku tahu, (4)bahwa
engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, (5)bahwa
engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang
sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka
pendusta.
3.
Dan (6)engkau
tetap sabar dan (7)menderita
oleh karena nama-Ku; dan (8)engkau
tidak mengenal lelah.
6.
Tetapi ini yang ada padamu, yaitu (9)engkau
membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga
Kubenci.
Ay
2 => '
Aku tahu segala pekerjaanmu' => pelayanannya
luar biasa.
Ay
6 => '
engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut
Nikolaus, yang juga Kubenci' => membenci pengajaran Nikolaus
(pengajaran palsu).
Inilah
sembilan kelebihan atau kebisaan sidang jemaat Efesus yang diakui
oleh TUHAN (bukan hanya diakui manusia, tetapi TUHAN juga mengakui).
Sidang jemaat Efesus memiliki sembilan kelebihan atau kebisaan
(mungkin kita mempunyai kebisaan bermain musik, berkhotbah, dan lain
sebagainya), tetapi tanpa kasih mula-mula (ayat 4 '
Aku mencela
engkau karena kehilangan kasih mula-mula), maka akan menjadi
kebanggaan-kebanggaan atau kesombongan-kesombongan, sehingga sidang
jemaat Efesus jatuh ke tempat yang dalam ('
betapa dalamnya
engkau jatuh') sampai kegelapan yang paling gelap (kaki dian
diambil). Kalau sombong (ditinggikan), maka akan direndahkan.
Bersyukur
kepada TUHAN, jika kita memiliki kebisaan; kepandaian, kekayaan,
silahkan, tetapi kalau tanpa kasih mula-mula, bahaya! Sebab akan
menjadi kebanggaan, kesombongan yang membuat kita jatuh ke tempat
yang dalam sampai kegelapan yang paling gelap (binasa selamanya).
Yang positif adalah sembilan kelebihan atau kebisaan ditambah dengan
kasih mula-mula, akan menjadi sembilan karunia-karunia Roh Kudus.
Semoga kita dapat mengerti.
Mungkin
saudara pandai bermain gitar, lalu ditambah dengan kasih mula-mula,
nanti akan menjadi karunia (bisa menjadi pemain musik). Kalau sudah
ada karunia, pasti ada jabatan (TUHAN menetapkan jabatan). Contohnya:
kalau ada karunia bermain gitar, berarti nanti jabatannya adalah
pemain musik. Ada karunia menimbang roh, maka jabatannya adalah
gembala. Sembilan karunia Roh kudus, sembilan jabatan pelayanan dari
Anak ALLAH = sembilan perbuatan kasih ALLAH Bapa. Kalau sudah ada
karunia, maka ada jabatan pelayanan (ditetapkan), maka kita harus
melayani dengan kasih (perbuatan kasih). Setelah memiliki sembilan
perbuatan kasih, nanti akan menjadi sembilan buah-buah Roh Kudus.
Semoga kita dapat mengerti.
Inilah
pentingnya kasih mula-mula. Jika tanpa kasih mula-mula,
kebisaan-kebisaan akan menjadi kesombongan (ketinggian hati). Tetapi
jika kebisaan ditambah dengan kasih mula-mula, maka akan menjadi
sembilan karunia, dan TUHAN akan menetapkan jabatan, TUHAN berikan
perbuatan kasih, dan nanti yang terakhir akan menghasilkan sembilan
buah-buah Roh Kudus. Semoga kita dapat mengerti.
- Kita
mulai dahulu dengan sembilan karunia-karunia Roh Kudus.
Karunia
bahasa aslinya adalah kharis (kharisma), artinya kemampuan ajaib
dari Roh Kudus yang melebihi ijasah, uang dan melebihi dari apapun
(lebih dari segala sesuatu di dunia ini). Semoga kita dapat
mengerti.
1
Korintus 12: 8-10,
8.
Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk
berkata-katadengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama
memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
9.
Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang
lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
10.
Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat,
dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan
kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan
bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk
berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan
karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
Ay
8 => 'Sebab kepada yang seorang Roh
memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat'
=> karunia hikmat.
'kepada yang lain
Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan'
=> karunia pengetahuan.
Ay 9 => 'Kepada
yang seorang Roh yang sama memberikan iman'
=> karunia iman.
'kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk menyembuhkan' =>
karunia kesembuhan.
Ay 10 => 'Kepada
yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat'
=> karunia mujizat.
'kepada yang lain
Ia memberikan karunia untuk bernubuat' =>
karunia bernubuat.
'kepada yang lain
lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh'
=> karunia membedakan bermacam-macam roh (gembala).
'kepada
yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa
roh' => karunia berkata dengan bahasa
Roh.
'kepada yang lain Ia memberikan
karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu'
=> ini yang kesembilan. Disini terdapat sembilan karunia Roh
Kudus.
Sembilan
karunia Roh Kudus terbagi menjadi tiga bagian:
- Karunia
pembukaan Firman
= makanan
bagi sidang jemaat.
Karunia
pembukaan yaitu:
- karunia
hikmat, jabatannya adalah rasul.
- karunia
mahrifat (pengetahuan), jabatannya adalah guru.
- karunia
menimbang roh, jabatannya adalah gembala.
Jadi
ini menyangkut soal makanan. Oleh sebab itu sidang jemaat akan
sangat berbahagia kalau gembalanya adalah seorang guru. Ada
pembukaan Firman dan ia juga dapat menerangkan Firman, sehingga
jemaat dapat makan dengan baik. Maaf kalau perlu seperti makan
pisang. Sudah dikupas kulitnya, tinggal memakan saja = dapat
mengerti Firman.
- Karunia
penyembahan
= nafas.
Karunia
penyembahan yaitu:
- karunia
nubuat, jabatannya adalah nabi.
- karunia
berkata-kata dalam bahasa Roh, jabatannya adalah berkata-kata
dalam bahasa Roh.
- karunia
menafsirkan bahasa Roh, jabatannya adalah menafsirkan bahasa Roh.
- Karunia
kuasa =
kesehatan
(supaya sidang jemaat sehat jasmani dan rohani).
Karunia
kuasa yaitu:
- karunia
iman, jabatannya adalah pelayan (melayani).
- karunia
menyembuhkan, jabatannya adalah penyembuh.
- karunia
mujizat, jabatannya adalah pembuat mujizat.
Inilah
sembilan karunia Roh Kudus, dengan sembilan jabatan.
Sekarang
tentang sembilan jabatan pelayanan dari Anak ALLAH.
Mari kita membaca ayatnya yang terdapat di dalam 1
Korintus 12: 28-30,
28.
Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: (1)pertama
sebagai rasul, (2)kedua
sebagai nabi, (3)ketiga
sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk
(4)mengadakan
mujizat, (5)untuk
menyembuhkan, (6)untuk
melayani, (7)untuk
memimpin, dan (8)untuk
berkata-kata dalam bahasa roh.
29.
Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka
semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,
30.
atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh,
atau
(9)untuk
menafsirkan bahasa roh?
Ay 28
=> 'ketiga sebagai pengajar'
=> guru.
'untuk melayani'
=> pelayan (iman).
'untuk memimpin'
=> gembala.
Sekali-pun di dalam sidang jemaat ada rasul,
nabi, tetapi tetap pemimpinnya adalah seorang gembala. Semoga kita
dapat mengerti.
Sembilan jabatan pelayanan dari Anak ALLAH
kalau dimampatkan (dirampingkan), maka menjadi lima jabatan pokok,
antara lain:
- rasul,
sebagai ibu jari.
- nabi
(bernubuat), sebagai jari telunjuk.
- penginjil,
sebagai jari tengah (paling menonjol).
- gembala,
sebagai jari manis (gembala manis).
- guru,
sebagai jari kelingking (jari kelingking ini dapat masuk kedalam
telinga).
Lima
jabatan pokok bagaikan lima Jari Tangan TUHAN, artinya jika kita
melayani sesuai jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, maka Tangan
TUHAN nyata (bekerja) di dalam sidang jemaat. Jadi tidak boleh
sembarangan. Melayani harus sesuai dengan jabatan pelayanan dari
TUHAN. Bukan berarti, karena kehidupan itu adalah orang yang kaya
sehingga ia dapat membangun gereja, maka berarti ia dapat menjadi
gembala (yang dapat mengatur semuanya). Kalau bukan gembala yang
sebenarnya, maka tidak akan dapat memberi makan (tidak dapat
berkhotbah). Jika orang demikian menjadi gembala, ini bukanlah
berasal dari Tangan TUHAN dan kalau bukan Tangan TUHAN, berarti
tangan setan. Ini mengerikan! Jadi kalau tidak sesuai dengan jabatan
pelayanan, itu bukanlah Tangan TUHAN, tetapi tangan setan.
2
Tawarikh 26: 16-19,
16.
Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia
melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya,
dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah
pembakaran ukupan.
17.
Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan
puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
18.
mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai,
Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah
imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar
ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah
setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah
karena hal ini."
19.
Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi
marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah
penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN,
dekat mezbah pembakaran ukupan.
Ay
16 => 'Setelah ia menjadi kuat'
=> ia = raja Uzia.
'Ia berubah setia
kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar
ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan'
=> padahal ia seorang raja. Yang membakar ukupan seharusnya
adalah imam besar.
Ay 17 => 'orang-orang
yang tegas' => hari-hari ini harus
tegas. Kalau tegas dalam pengajaran, berarti tegas dalam tahbisan.
Jangan berkata => 'yang penting melayani' Kalau melayani
tetapi salah, bagaimana? Kalau salah (tidak sesuai dengan kehendak
TUHAN), nanti akan ditolak oleh TUHAN.
Ay 18 => tidak peduli
kepada raja atau kepada siapapun. Kita harus memakai pedang
pengajaran, supaya semuanya menjadi benar.
Ay 19 =>
'Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di
tangannya untuk dibakar menjadi marah' =>
ditegor menjadi marah. Orang yang bekerja tidak sesuai dengan
jabatan, kalau ditegor oleh Firman menjadi marah.
'timbullah
penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN'
=> kusta artinya kebenaran diri sendiri.
Jika bekerja
tidak sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus yang
TUHAN percayakan, maka hanya akan merusak Tubuh Kristus sebab tangan
setan yang bekerja. Ini tidak main-main! Kalau menamakan diri
seorang gembala, lihat karunianya. Karunia gembala itu merupakan
karunia pembukaan (soal makanan). Nomor satu adalah memberikan
makanan. Kalau tidak memberi makan, biarpun berhasil dan sebagainya,
itu bukanlah seorang gembala. Gembala harus dapat memberi makan.
Saya percaya, kalau TUHAN mengangkat (memberikan jabatan) sebagai
gembala (ada karunia menimbang roh), maka kita dapat melakukan tugas
sebagai gembala. Memang berat tugas gembala, tetapi kita dapat
melakukan tugas, sebab ada Tangan TUHAN. Berat, tetapi menjadi
ringan, sebab ada Tangan TUHAN Yang bekerja. Tetapi kalau tidak
sesuai jabatan, akan berat, sebab tangan setan yang bekerja,
sehingga hancur dan rusak semuanya. Semoga kita dapat
mengerti.
Ciri-ciri orang yang bekerja
diluar jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus adalah:
- orang
sombong (tinggi hati). Contohnya seperti raja Uzia. Setelah dia
berhasil, ia menjadi tinggi hati. Kalau kami hamba TUHAN akan
berkata 'buktinya saya dapat membangun gereja' Inilah sombong.
- ada
kusta: kebenaran diri sendiri, suka menghakimi orang lain, suka
menyalahkan orang lain. Semoga kita dapat mengerti.
- Suka
marah tanpa sebab, marah tanpa alasan.
- Bodoh
dan nekat. Demikian juga raja Saul. Samuel mengatakan menunggu
selama tujuh hari, nanti aku yang mempersembahkan korban. Sudah
ditunggu selama tujuh hari tetapi Samuel belum juga datang, kurang
sedikit lagi (dalam hitungan jam atau detik), akhirnya Saul yang
membakar korban (karena musuh sudah datang, rakyatnya
berserak-serak). Setelah Samuel datang dan berkata kepada Saul =>
'engkau bodoh dan nekat' Maaf, seperti ini istilahnya.
Mari
kita bersungguh-sungguh! Jangan sampai ada tangan setan, melainkan
ada Tangan TUHAN. Kita harus berhati-hati, dalam menetapkan seorang
gembala dan sebagainya. Saya teringat perkataan bpk pdt Pong.
Sesudah saya di Malang, beliau bercerita kepada saya. Dulu gembala
di Malang meninggal dunia, kemudian tujuh orang bergiliran untuk
menjadi pembicara (mereka diundang secara bergiliran jadi pembicara
untuk dipilih sekitar setengah tahun lebih) dan saya yang ke
delapan. Saya diundang satu kali, dan saya yang terpilih. Tetapi bpk
pdt Pong tidak setuju, karena bpk Pong memandang saya masih sebagai
calon menantunya (dulu saya masih pacaran). Satu waktu bpk pdt Pong
naik satu mobil dengan pdt Totaijs, mereka bercerita-cerita, lalu
bpk pdt Totaijs mengatakan => 'Pong, hati-hati ya, kalau mau
menetapkan seorang gembala, sebab bpk pdt Van Gessel pernah salah'
Waktu bpk pdt Van Gessel pergi ke Irian Jaya (waktu itu namanya
Hindia Belanda), TUHAN tetapkan dalam hati bpk pdt Van Gessel yang
harus menggantikan yang di Surabaya adalah menantunya (bpk pdt
Totaijs). Tetapi karena ada pandangan => 'ini calon menantu,
janganlah, nanti apa kata orang' Akhirnya bpk pdt Totaijs diboyong
juga ke Hindia Belanda, lalu digantikan oleh orang lain dan hancur.
Setelah mendengar cerita itu, bpk pdt Pong jadi kaget. Padahal bpk
pdt Totaijs, tidak tahu soal pergantian gembala di Malang, tetapi
mendadak bicara soal itu kepada bpk pdt Pong. Jadi harus sesuai
dengan jabatan, bukan karena kemauan kita dan sebagainya.
Dari
sinilah kita belajar untuk bersungguh-sungguh, melayani apapun
(zangkoor dsb) harus sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh
Kudus. Kalau tidak sesuai, akan seperti raja Uzia, yaitu menjadi
sombong, kusta (kebenaran sendiri), marah tanpa alasan (benci tanpa
alasan), bodoh dan nekat. Ini berarti tangan setan yang bekerja
untuk menghancurkan Tubuh Kristus. Bodoh dan nekat artinya
tindakan-tindakan (termasuk pelayanan) diluar Firman pengajaran yang
benar. Semoga kita dapat mengerti.
- Kemudian
sembilan perbuatan kasih ALLAH Bapa.
Jika
sembilan kemampuan atau kelebihan ditambah kasih mula-mula, maka
akan menjadi sembilan karunia, sembilan jabatan, dan sembilan
perbuatan kasih ALLAH Bapa.
1
Korintus 13: 1-8,
1.
Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan
bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
2.
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui
segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku
memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika
aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
3.
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku,
bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
4.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak
memegahkan diri dan tidak sombong.
5.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan
diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang
lain.
6.
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena
kebenaran.
7.
Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan
segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
8.
Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan
berhenti; pengetahuan akan lenyap.
Sembilan
perbuatan kasih ALLAH Bapa, antara lain:
Ayat 1-3: jika disimpulkan yaitu kasih yang terutama.
- kasih
itu sabar,
- kasih
itu murah hati,
- kasih
itu bersuka cita karena kebenaran,
- kasih
menutupi segala sesuatu,
- kasih
itu percaya segala sesuatu,
- kasih
itu mengharapkan segala sesuatu,
- kasih
itu sabar menanggung segala sesuatu,
- kasih
itu tidak berkesudahan (kekal selama-lamanya). Jadi tanpa kasih
semuanya sia-sia dan binasa (tidak kekal). Semoga kita dapat
mengerti.
Tadi,
ada karunia, jabatan, dan ada kasih. Jadi setiap jabatan pelayanan
dan karunia Roh Kudus, harus dipraktikkan dengan kasih. Jadi motor
penggerak di dalam ibadah pelayanan adalah kasih (bukan uang).
Semoga kita dapat mengerti.
Bpk pdt In Juwono selalu
mengatakan (maaf) => 'kalau semuanya uang yang di dahulukan,
maka itu adalah pegawai negeri' Maksudnya, kalau pegawai negeri
diberikan tugas untuk rapat, harus ada uang terlebih dahulu. Kalau
tidak ada uang, tidak akan bisa. Tetapi kalau tanpa uang (dengan
kasih), itulah hamba TUHAN, pelayan TUHAN. TUHAN sudah buktikan
dalam kehidupan saya. Saat saya disuruh untuk berkhotbah
kemana-mana, tidak pernah diberikan uang, bahkan tidak boleh
mengambil kolekte. Inilah didikan supaya motor penggerak dari
pelayanan adalah kasih. Kasih itu kekal, lebih dari semuanya, sebab
kasih adalah Firman pengajaran yang benar, yang dipraktikkan. Kalau
ada pengajaran yang benar (kasih yang benar), tidak perlu bingung,
sebab kasih itu kekal dan Firman dapat menciptakan dari yang tidak
ada menjadi ada. Semuanya dapat dilakukan di dalam pelayanan. Semoga
kita dapat mengerti.
Jika
sudah ada sembilan karunia, sembilan jabatan, lalu dipraktikkan
dengan kasih ALLAH Bapa, maka hasilnya adalah:
- Jabatan
pelayanan kita menjadi kekal sampai di takhta surga.
Tidak akan pensiun ditengah jalan.
Inilah yang harus digaris bawahi oleh gembala (termasuk saya), hamba
TUHAN. Jangan pensiun ditengah jalan, apalagi pensiun dini. Saya
kenal seorang hamba TUHAN, sekarang sudah bergelar doktor (dia
mempunyai gelar sekuler sampai doktor). Dulunya dia seorang pegawai
negeri (tingkatannya tinggi), oleh pemberitaan Firman justru
sekarang dia pensiun dini dari pegawai negeri, supaya dapat menjadi
fulltimer (melayani menjadi gembala). Jadi sangat salah besar kalau
gembala mau pensiun dini. Orang yang bekerja di dunia,
sungguh-sungguh dia relakan gajinya yang tinggi (pensiun dini),
supaya dapat menjadi fulltimer. Bagaimana kita sebagai fulltimer?
Hati-hati, jangan terbalik! Mari kita pertahankan, supaya jabatan
pelayanan kita kekal sampai di takhta surga.
- Daging
tidak bersuara lagi, sehingga kita tidak jatuh dalam ketinggian hati
(kesombongan),
tidak
akan jatuh ke lubang yang dalam.
Kalau kita melayani dengan jabatan, karunia, semuanya dilakukan
dengan kasih (tanpa pamrih), maka daging tidak bersuara lagi,
sehingga tidak akan jatuh dalam ketinggian hati (kesombongan), tidak
akan jatuh ke lubang yang dalam. Seperti jemaat Efesus => 'betapa
dalamnya engkau jatuh' Kalau tanpa kasih (sombong, bangga dengan
segala sesuatu), akan jatuh ke lubang yang dalam. Tetapi kalau
didorong oleh kasih, tidak akan jatuh dalam ketinggian hati, tidak
akan jatuh ke lubang yang dalam.
Hati-hati, maafkan kejatuhan
yang dalam ini dikenal dengan istilah 'tiga ta' Kalau melayani
TUHAN motor penggeraknya bukan kasih, dapat jatuh ke dalam 'tiga
ta', sekarang sudah menjadi empat ta' yaitu:
- tahta:
mencari kedudukan,
- harta:
keuangan, kekayaan (keinginan akan uang),
- wanita
(maaf): dosa seks, dosa percabulan. Hari-hari ini harus
berhati-hati, sebab dosa ini dapat terjadi antar sesama pelayan
TUHAN, contohnya seperti Hofni dan Pinehas. Mereka tidur dengan
pelayan-pelayan perempuan. Hati-hati antar sesama pelayan TUHAN. Di
dalam injil Lukas 10, pengutusan itu berdua-dua. Berdua-dua artinya
suami-isteri dengan TUHAN. Berdua-dua, kalau masih lajang berarti
satu orang ditambah dengan TUHAN. Saya banyak mendengar
pengakuan-pengakuan dari pelayan TUHAN, mereka saling jatuh. Kita
harus berhati-hati. Dosa percabulan ini bermacam-macam, bisa
terjadi antara lajang dengan lajang, lajang dengan suami orang,
lajang dengan isteri orang. Harus dijaga! Semua yang melayani,
harus dibungkus dengan kasih ALLAH (pengajaran yang dipraktikkan).
Mari kita mohon, kekuatan dari TUHAN.
- Kalau
sudah ada 'tiga ta' pasti ada 'ta' yang ke empat, yaitu
dusta. Kalau ada keinginan akan tahta (kedudukan), maka mulai
berdusta. Saya mengajarkan kepada Lempin-EL Kristus Ajaib (mereka
sedang mendengarkan di Malang), perhatikan! Terutama dalam
organisasi gereja, benar-benar berdusta (dibolak-balik). Pendeta
hebat, orang yang hebat, bisa berdusta kalau sudah mengejar takhta
atau kedudukan dalam organisasi. Mengejar uang, bisa berdusta.
Mengejar dosa percabulan, juga bisa berdusta (menutupi dengan
dusta). Inilah yang menjatuhkan dihari-hari ini.
Mari
kita mohon pertolongan dari TUHAN. Siapapun yang sudah jatuh, bahkan
raja Daud sudah jatuh dengan Betsyeba, kalau mengaku akan diangkat
oleh TUHAN dan jangan berbuat dosa lagi. Selesai. Harus dibungkus
dengan kasih ALLAH, semuanya kembali kepada kasih ALLAH. Semoga kita
dapat mengerti.
Tadi hasil pertama, jabatan kita kekal (tidak
pensiun), kedua daging tidak bersuara (kita tidak jatuh dalam 'empat
ta').
- Menghasilkan
sembilan buah-buah Roh Kudus.
Sidang
jemaat Efesus memiliki sembilan kelebihan atau kebisaan, tetapi
tidak ada kasih sehingga hancur. Hanya menjadi kesombongan,
kebanggaan, akhirnya jatuh ke tempat yang dalam (gelap). Tetapi
kalau ditambah kasih mula-mula, menjadi sembilan karunia, sembilan
jabatan, ditambah sembilan kasih (dibungkus dengan kasih), maka
pelayanan menjadi kekal, tidak jatuh ke dalam 'empat ta'
(dilindungi oleh kasih ALLAH) dan akan menghasilkan sembilan
buah-buah Roh Kudus.
Galatia
5: 22, 23,
22.
Tetapi buah Roh ialah: (1)kasih,
(2)sukacita,
(3)damai
sejahtera, (4)kesabaran,
(5)kemurahan,
(6)kebaikan,
(7)kesetiaan,
23.
(8)kelemahlembutan,
(9)penguasaan
diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Tadi
sembilan karunia Roh Kudus dibagi menjadi tiga bagian (karunia
pembukaan atau makanan, nafas, kesehatan).
Sembilan
buah Roh Kudus dibagi menjadi tiga bagian:
- Kasih,
sukacita, damai sejahtera:
Gambar dan Rupa dari ALLAH Bapa
(TUHAN) = tabiat ALLAH Bapa.
- Kesabaran,
kemurahan dan kebaikan:
Gambar dan Rupa dari Anak ALLAH
(YESUS) = tabiat Anak ALLAH.
- Kesetiaan,
kelemah-lembutan, penguasaan diri:
Gambar dan Rupa dari ALLAH Roh Kudus
(Kristus) = tabiat ALLAH Roh Kudus. Semoga kita dapat mengerti.
Inilah hasilnya. Kalau ada sembilan karunia, sembilan jabatan, kita
melayani dengan kasih, kita terus teguh, maka jabatan kita kekal
sampai di takhta, tidak jatuh dalam 'empat ta' (tidak jatuh
dalam lubang yang dalam) dan justru menghasilkan sembilan buah Roh.
Menghasilkan sembilan buah Roh artinya kita dikembalikan kepada
Gambar dan Rupa ALLAH Tritunggal sampai dikembalikan ke Firdaus
(tempat manusia di firdaus) atau kerajaan seribu tahun damai, sampai
ke Yerusalem Baru. Saya lengkapi, jadi lewat ibadah pelayanan yang
benar (tahbisan yang benar), kita sedang dikembalikan kepada Gambar
dan Rupa ALLAH Tritunggal (menjadi sama mulia dengan YESUS), sampai
dikembalikan ke firdaus (kerajaan seribu tahun damai), bahkan sampai
masuk ke Yerusalem Baru.
Jadi,
kita melayani bukanlah untuk disiksa, sebab lewat ibadah pelayanan
yang benar (tahbisan yang benar), kita bukan disiksa => Tidak!
Justru kita sedang dikembalikan kepada Gambar dan Rupa ALLAH. Kita
dibawa kepada kemuliaan (kita dialihkan dari kutukan atau dunia yang
dikutuk kepada kemuliaan atau berkat TUHAN), bahkan sampai ke
firdaus. Kalau tahbisan kita benar, semakin jauh kita melayani, maka
Gambar dan Rupa ALLAH semakin nyata dan semakin dekat dengan firdaus
(suasana kutukan semakin hilang, suasana firdaus semakin nyata dalam
kehidupan kita). Sampai kita benar-benar masuk firdaus (kerajaan
seribu tahun damai), sampai masuk Yerusalem Baru yang kekal
selamanya.
Harus
memiliki empat kali sembilan (sembilan karunia, sembilan jabatan,
sembilan perbuatan kasih dan sembilan buah Roh), barulah kita dapat
menjadi Mempelai = kita kembali kepada Gambar dan Rupa ALLAH
Tritunggal yang sama mulia dengan YESUS, kita menjadi Mempelai Wanita
untuk masuk ke dalam kerajaan seribu tahun damai (firdaus) sampai
masuk Yerusalem Baru. Sebab itu setan mengincar empat kali sembilan
ini.
Dalam
Yosua 7 ini tentang kegerakan hujan akhir. Waktu itu Israel masuk ke
Kanaan. Musa membawa bangsa Israel hanya sampai di tapal batas,
karena Musa tidak taat, maka arahnya berbeda (tidak lagi mengarah ke
Kanaan tetapi mengarah ke kuburan). Hati-hati, justru di garis
terakhir, banyak yang terdahulu menjadi terakhir. Ini karena
merubah-ubah. TUHAN berkata kepada Musa => 'Musa berkatalah
kepada gunung batu, tetapi malah dipukul' Ini diubah! Merubah
Firman yang benar berarti merubah arah. Jangan ikut-ikutan,
perhatikan Lempin-EL! Ada yang bertanya (hamba-hamba TUHAN) =>
'bagaimana ini, pengajaran yang benar diubah?' Saya hanya
menjawab => 'buka catatan Lempin-El mulai dari angkatan pertama
sampai dengan angkatan tiga puluh enam. Pelajari dari pintu gerbang
sampai ke tabut perjanjian. Kalau sama dengan catatan (itu semuanya
dari Firman TUHAN), berarti benar. Kalau tidak sama, berarti sudah
diubah.
Jika
merubah Firman yang benar, berarti merubah arah. Contohnya Musa. Musa
diperintahkan untuk berkata kepada gunung batu. Karena Musa emosi,
maka Musa memukul gunung batu. Mungkin kuasanya ada, tetapi arahnya
sudah berbeda. Mungkin ada yang berkata => 'buktinya ada kuasa,
kita dapat membangun gereja, luar biasa (seperti Musa setelah memukul
gunung batu, ada air yang keluar)' Tetapi arahnya sudah berbeda
yaitu dari arah Kanaan, menuju kuburan. Kalau kita dikatakan =>
'kebenaran sendiri, biarkan saja' Terserah! Mungkin hanya berubah
sedikit: Musa disuruh berkata kepada gunung batu, tetapi malah
dipukul. Isteri Lot diperintahkan jangan menoleh. Kita sering berkata
=> 'hanya menoleh saja, sudah mati' Jangan main-main dengan
pengajaran yang benar. Arah harus dipertahankan. Semoga kita dapat
mengerti.
Dalam
kegerakan hujan akhir ini yang bahaya, sebab empat kali sembilan (4 X
9) ini mau dirongrong atau dihabiskan.
Yosua
7: 3-5,
3.
Kemudian kembalilah mereka kepada Yosua dan berkata kepadanya: "Tidak
usah seluruh bangsa itu pergi, biarlah hanya kira-kira dua atau tiga
ribu orang pergi untuk menggempur Ai itu; janganlah kaususahkan
seluruh bangsa itu dengan berjalan ke sana, sebab orang-orang di sana
sedikit saja."
4.
Maka berangkatlah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu ke sana;
tetapi mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai.
5.
Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari
mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota
itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah
hati bangsa itu amat sangat.
Ay
3 => '
Kemudian kembalilah mereka kepada Yosua dan berkata
kepadanya: "Tidak usah seluruh bangsa itu pergi, biarlah hanya
kira-kira dua atau tiga ribu orang pergi untuk menggempur Ai itu'
=> menghadapi Yerikho yang besar, bisa dihancurkan. Sekarang
menghadapi Ai.
'
janganlah
kaususahkan seluruh bangsa itu dengan berjalan ke sana, sebab
orang-orang di sana sedikit saja' => sedikit saja musuhnya,
kecil saja musuhnya. Yang besar (Yerikho) sudah dihancurkan.
Ay
5 => '
Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh
enam orang dari mereka' => tiga puluh enam arti rohaninya
adalah empat kali (4 X 9). Inilah yang diincar oleh Ai yang kecil.
Jadi setan mau mengincar atau menewaskan empat kali sembilan (4 X 9 =
36), supaya tahbisan kita tanpa sembilan karunia, tanpa sembilan
jabatan pelayanan, tanpa sembilan perbuatan kasih dan tanpa sembilan
buah-buah Roh = tanpa kasih mula-mula (jika dikaitkan dengan sidang
jemaat Efesus) = runtuh, hancur, gelap (masuk lubang yang dalam),
sebab empat kali sembilan (4 X 9) ini berasal dari kasih mula-mula.
Kalau gembalanya saja tidak mengtahui karunianya, apalagi sidang
jemaatnya (jemaat asal datang melayani). Ini berbahaya! Inilah yang
diperbuat oleh setan pada kegerakan hujan akhir. Akhirnya Musa
digantikan oleh Yosua. Yosua lah yang dapat membawa umat Israel
menyeberang ke sungai Yordan, ini menunjuk kegerakan hujan akhir
dibawah pimpinan tabut perjanjian (Kabar Mempelai, Firman pengajaran
yang benar). Israel dapat menghancurkan Yerikho, tetapi kalah saat
menghadapi Ai. Semoga kita dapat mengerti.
Setan
masih melancarkan Ai (kecil-kecil) dalam ibadah pelayanan, supaya
runtuh, hancur. Apa yang menghancurkan? Yang menghancurkan adalah Ai.
Ai artinya reruntuhan.
Namanya
reruntuhan, berarti perkara kecil, yaitu
(saat ini diterangkan dua saja).
- Amsal
11: 11
Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik
meruntuhkannya.
Yang pertama
adalah lidah
yang kecil,
yaitu dusta, fitnah, menjelekkan orang
lain. Jangan salah dalam kata-kata, sebab bisa runtuh (lidah kecil
bisa meruntuhkan rumah tangga, pelayanan). Semuanya bisa runtuh
karena lidah yang kecil. Mari kita menjaga lidah! Supaya tidak
runtuh, batasi perkataan kita; perkataan benar dan baik. Perkataan
yang benar adalah sesuai dengan Firman pengajaran yang benar.
Perkataan yang baik adalah perkataan yang menjadi berkat bagi orang
lain.
- keinginan
akan uang.
Dalam injil Lukas, uang merupakan perkara
kecil. Apalagi persepuluhan, itu lebih kecil lagi. Contohnya adalah
Akhan mencuri milik TUHAN, yang seharusnya dibawa ke rumah
perbendaharaan, tetapi dia curi. Sekarang ini banyak hamba TUHAN,
pelayan TUHAN yang mencuri milik TUHAN (persepuluhan dan persembahan
khusus). Semoga kita dapat mengerti.
Hati-hati,
inilah yang membuat reruntuhan, sehingga tidak tahan dalam pelayanan.
Hamba TUHAN, pelayan TUHAN (mulai dari saya), tidak akan tahan dalam
pelayanan. Inilah kunci, yang mereka tidak tahu (banyak hamba TUHAN
yang tidak tahu). Saya dulu sebagai murid juga mengamati. Saya
digembalakan, yang terakhir oleh bpk pdt In Juwono dan bpk pdt Pong
selalu mengamati => mengapa dapat begini?
Penekanannya
pada:
- Pengajaran
yang benar => 'tidak mau
kesini-kesana, satu saja' Tahbisan yang benar => 'tidak mau
begini-begitu, tidak mau dicampur'
- Persepuluhan
dan persembahan khusus. Ini
harus! Jangan berdebat soal ini => 'begini-begitu' Tidak
perlu! Jika berdebat, berarti masih ada keinginan. Banyak hamba
TUHAN yang mengusulkan dari beberapa daerah => 'kami banyak
menerima makanan dari Malang, jadi kita memberikan persepuluhan ke
pak Wijaya' Saya jawab => 'ya saya sudah terima, tetapi ada
adrt ke pusat. Saya serahkan ke pusat' Beres! Baik yang memberi
dan menerima, sama-sama benar. Kalau saya mau menerima dari daerah
Sumatera, Poso, dan sebagainya, saya tinggal angkat kaki (tinggal
goyang-goyang saja), tetapi nanti saya akan runtuh (jatuh). Rugi!
Lebih baik jalan, sekalipun capek tetapi tidak jatuh-jatuh.
Inilah
keinginan akan uang. Kalau berdebat soal persepuluhan, berarti di
dalam hatinya ada keinginan akan uang (baik hamba TUHAN, anak-anak
TUHAN). Ini harus disucikan. Semoga kita dapat mengerti.
Dulu
dalam perjanjian lama, Akhan mencuri milik TUHAN (emas, perak, yang
seharusnya dibawa ke rumah perbendaharaan), dan Akhan yang mati
sendiri. Dalam perjanjian baru, Yudas mencuri milik TUHAN (mencuri
uangnya), sehingga yang mati Yudas sendiri. Sekarang ini Yudas modern
(pencuri modern), yang dicuri bukan uangnya, tetapi kepercayaan TUHAN
kepada seorang gembala. Jadi gembala tidak dipercaya lagi untuk
menerima persepuluhan yang menjadi milik TUHAN. Kalau gembala tidak
dipercaya menerima persepuluhan, maka tidak ada makanan dalam sidang
jemaat, sehingga jemaat kering, sampai mati rohani.
Setan
ini meningkat terus. Dulu hanya satu orang saja (Yudas mencuri,
tetapi kesebelas murid lainnya semuanya selamat). Sekarang yang
dihantam satu gereja (satu rumah TUHAN). Kalau gembala tidak
dipercaya lagi untuk menerima persepuluhan yang menjadi milik TUHAN,
maka tidak ada makanan di dalam rumah TUHAN. Kalau dalam satu rumah
TUHAN ada lima ribu jemaat, maka kelima ribu jemaat itu akan menjadi
kering dan semuanya akan mati. Jangan heran, kalau dikatakan =>
'katanya gembala, tetapi mengapa tidak dapat memberi makan sidang
jemaat'?
Penyebabnya
adalah:
- Bukan
jabatan pelayanannya, tetapi karena dia mengangkat diri sendiri.
- Kalau
jabatannya sudah benar, tetapi karena dia tidak tegas, maka
kehidupan itu tidak dipercayakan lagi untuk menerima persepuluhan
milik TUHAN. Harus tegas! Motto Lempin-EL => 'lebih baik
ditolak bersama dengan pengajaran yang benar, daripada diterima
tanpa pengajaran yang benar' Persepuluhan dipercayakan TUHAN
kepada seorang gembala, ini termasuk pengajaran yang benar. Kalau
berbeda, berarti berbeda pengajarannya. Sekalipun dilihat secara
mata => 'dia baik, tidak mau menerima uang' Kalau mau mencari
uang, jangan jadi hamba TUHAN. Dulu sudah bekerja ditinggalkan,
tetapi sekarang mau mencari uang lagi, buat apa? Jangan malu rekan
hamba TUHAN (gembala), yang dipertahankan bukan soal uangnya
(setelah uangnya diterima, terserah buat apa, untuk gereja, untuk
membeli ac dan sebagainya), tetapi yang dipertahankan adalah soal
kepercayaan TUHAN (demi makanan dalam sidang jemaat). Hati-hati
dengan lidah dan keinginan akan uang, sebab ini yang akan
meruntuhkan.
Akibatnya
adalah
- Tawar
hati (tiga puluh enam orang mati,
sehingga mereka menjadi tawar hati). Tawar
hati artinya:
- kecewa,
- putus
asa,
- marah-marah
tanpa alasan (bersungut-sungut terus),
- benci
tanpa alasan, sampai tinggalkan TUHAN. Kalau bersungut-sungut
terus, itu sudah tanda tawar hati, berarti dia sudah runtuh
(pelayanannya runtuh, kerohaniannya runtuh, nanti nikah dan buah
nikahnya juga runtuh, semuanya runtuh). Mari kembali! Biarlah lidah
hanya untuk berkata benar dan baik, mengaku dosa dan memuji TUHAN
(menyembah TUHAN). Jangan tinggal di dalam reruntuhan. Perhatikan
persepuluhan (bukan hanya saudara, tetapi saja juga) supaya tidak
runtuh.
- Kalau
sudah kehilangan jabatan pelayanan (runtuh), maka akan jatuh ke
ranjang besi. Ukurannya empat
hasta dikalikan dengan sembilan hasta. Lebar empat hasta = empat
dikalikan dengan empat puluh lima centimeter = seratus delapan puluh
(hampir dua meter). Panjang sembilan hasta = sembilan dikalikan
empat puluh lima centimeter = empat ratus lima (tiga meter lebih).
Ini overdosis.
Ulangan
3: 11,
Hanya Og, raja Basan, yang tinggal hidup dari sisa-sisa orang
Refaim. Sesungguhnya, ranjangnya adalah ranjang dari besi; bukankah
itu masih ada di kota Raba bani Amon? Sembilan hasta panjangnya dan
empat hasta lebarnya, menurut hasta biasa."
Ay
11 => 'ranjang dari besi'
=> ranjang yang kuno.
Kalau runtuh (tidak ada lagi empat
kali sembilan), jatuh ke ranjang besi, dimulai dari:
- Tangan
besi (kekerasan). Suami menjadi pendekar tangan besi, terhadap
isterinya. Kalau isterinya yang menjadi pendekar tangan besi,
terhadap suaminya, lebih celaka lagi. Kalau ada tangan besi
(berbicara dengan suara yang keras, memukul dll), maka nikah akan
hancur. Semua manusia hanyalah tanah liat, ada kesalahan dan
kekurangan. Kegunaan mendengar Firman, supaya TUHAN memperbaiki
kekurangan kita. Awal-awal saya menikah dengan isteri saya, saya
juga menggunakan tangan besi (lewat perkataan). Isteri saya pernah
saya bentak => 'dalam hal ini aku tidak mau mengaku. Aku
benar' Isteri saya malah menjawab => 'aku juga' Ini gawat!
Untunglah TUHAN sadarkan saya => 'ada berapa orang, berapa
puluh nikah dibalik gembala, kalau kamu begini, bagaimana
orang-orang itu?' Akhirnya saya mengaku kepada isteri. Saat mau
mengaku, cuma berjalan beberapa meter, tetapi rasanya seperti naik
ke gunung Golgota => 'aduh, bagaimana ini?' Tetapi begitu
saya mengaku => 'saya yang salah' Isteri saya menjawab =>
'aku yang salah' Selesai. Jangan gunakan tangan besi. TUHAN
akan menolong semuanya.
- Ranjang
overdosis (tidak wajar lagi, ukurannya abnormal), ini menunjuk dosa
percabulan (dosa babel): jatuh dalam dosa perselingkuhan,
perceraian, kawin cerai, seks bebas.
Inilah
gejala-gejala sudah runtuh; tawar hati (mengomel, putus asa, malas
ibadah), jika ini diteruskan maka jatuh dalam ranjang besi (ranjang
raja Og). Semoga kita dapat mengerti.
Contoh
kehidupan yang runtuh adalah Yudas Iskariot. Yudas Iskariot dipakai
TUHAN tetapi runtuh, karena ada keinginan akan uang (perkara kecil)
dan karena lidah yang kecil (berdusta terus).
Matius
26: 23, 25
23.
Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan
tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
25.
Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan
aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah
mengatakannya."
Ay
23 => ini pemberitaan Firman yang tajam (pengajaran yang benar,
yang keras, yang tajam). Ini langsung menusuk hati Yudas yang penuh
dengan keinginan akan uang (hatinya langsung ditusuk oleh pedang).
Ay
25 => '
Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab,
katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" => kalau tetap
mempertahankan keinginan akan uang (perkara kecil), maka mulutnya
berdusta.
Kalau
mempertahankan keinginan akan uang dan berdusta, akhirnya menyalahkan
orang. Kalau Yudas mengatakan =>
"Bukan aku, ya Rabi?"
Ini berarti menyalahkan kesebelas murid lainnya, termasuk TUHAN YESUS
=> 'jangan-jangan YESUS mengarang-ngarang saja' Pengajaran ini
mengarang-ngarang saja, pengajaran 'gatok-menggatok' (dalam
bahasa Jawa). Dulu ada hamba TUHAN yang masih muda (juga meninggal
dalam usia muda , mempunyai gereja yang besar di Surabaya, dia
mengatakan => 'pengajaran Mempelai,itu seperti 'konkordans'
('gatok-menggatok'). Kalau mau menerangkan buah, tinggal ambil
konkordans buah, buah. Tetapi mungkin setelah dia mencoba, dia tidak
dapat melakukan dan dia minta ampun ke bpk pdt In Juwono yang
sebenarnya tidak ia kenal, tetapi ia minta ampun). Pengajaran ini
tidak seperti itu! Kalau tidak ada pembukaan Firman => 'buah-buah
(seribu buah), akan menjadi buah yang busuk' Ini bukan
'gatok-menggatok', kalau tidak ada Roh Kudus tidak akan bisa.
Semoga kita dapat mengerti.
Sudah
ditusuk, tetapi masih berdusta, bahkan menyalahkan yang lainnya,
termasuk menyalahkan TUHAN => 'salah ajaran itu, terlalu itu'
Jadi Yudas tidak sungguh-sungguh dalam pemberitaan Firman pengajaran
yang benar dan tidak sungguh-sungguh dalam perjamuan suci (tidak
sungguh-sungguh inilah yang harus digaris bawahi) = tidak
sungguh-sungguh dalam penyucian. Tidak sungguh-sungguh inilah yang
bahaya sebab awal dari kehancuran adalah tidak sungguh-sungguh. Yudas
selalu mengelak dari pekerjaan pedang Firman, karena mempertahankan
keinginan akan uang dan dusta. Dua perkara kecil inilah yang
meruntuhkan. Akhirnya Yudas keluar dari Tubuh Kristus dan menjadi
antikris.
Kalau
pelayanan kita tidak sungguh-sungguh, akan menjadi Yudas. Yudas sudah
mengetahui kalau imam-imam kepala ajarannya berbeda dengan YESUS
(memusuhi YESUS), tetapi dia terus berfellowship dengan mereka dan
akhirnya Yudas mengikuti mereka. Salomo yang hebat juga mengikuti
isterinya. Kalau mengikuti dua, tidak mungkin memilih yang benar.
Sebab itu, pilih satu saja, pilih yang benar. Semoga kita dapat
mengerti.
1
Yohanes 2: 18, 19,
18.
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang
telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah
bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini
benar-benar adalah waktu yang terakhir.
19.
Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak
sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh
termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita.
Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua
mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Ay
18 => '
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir'
=> dulu sudah terjadi kepada Yudas, nanti pada waktu terakhir akan
terjadi lagi seperti Yudas.
Ay
19 => '
Memang mereka berasal dari antara kita' =>
dalam satu penggembalaan, satu zangkoor, satu pemain musik, bahkan
satu tempat tidur (suami-isteri), satu tempat duduk, bisa terpisah
(yang sungguh-sungguh dan yang tidak sungguh-sungguh). Hati-hati!
'
tetapi
mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita' => Inilah
yang harus digaris bawahi. Nanti perpisahan akan terjadi pada yang
sungguh-sungguh dengan yang tidak sungguh-sungguh.
Sekalipun
satu rumah TUHAN, satu pelayanan, satu tempat tidur dapat terpisah
(antara yang sungguh-sungguh dengan yang tidak sungguh-sungguh).
Kalau tidak sungguh-sungguh (tidak sungguh-sungguh dalam penyucian,
tahbisan atau pelayanan) nanti akan keluar dari Tubuh Kristus dan
menjadi antikristus (seperti Yudas). Hati-hati, saat ini ada Firman
dan perjamuan suci. Saat perjamuan suci, sementara Yohanes bersandar
(bersungguh-sungguh), tetapi Yudas keluar. Hanya dua ini pilihannya!
Biarlah pemberitaan Firman dan perjamuan suci mendorong kita untuk
bersungguh-sungguh dalam penyucian, tahbisan (ibadah pelayanan kepada
TUHAN). Yang tidak bersungguh-sungguh, mari bersungguh-sungguh. Yang
sudah bersungguh-sungguh, mari lebih bersungguh-sungguh lagi.
TUHAN
tidak melihat kehebatan dan kekurangan kita dalam ibadah pelayanan.
Mungkin lulusan S2, S3 silahkan, tetapi TUHAN tidak melihat itu.
Sebaliknya, yang tidak punya ijasah, tidak memiliki kemampuan
apa-apa, masih berdosa, ada kekurangan, tidak mengapa, sebab TUHAN
melihat kesungguhan hati kita. Mungkin kita ada dosa-dosa (apapun
dosanya, termasuk kenajisan), masih dapat ditolong oleh TUHAN, kalau
saat ini kita bersungguh-sungguh? 'saya mau disucikan
sungguh-sungguh, saya mau melayani dengan sungguh-sungguh' Inilah
yang mau dilihat oleh TUHAN. Jangan seperti Yudas, tetapi seperti
Yohanes.
Jika
bersungguh-sungguh, hasilnya adalah
- 2
Tawarikh 16: 9,
Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan
kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam
hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang
ini engkau akan mengalami peperangan."
Hasil
pertama: TUHAN
memberikan kekuatan ekstra untuk menang atas musuh
= menang
atas masalah, pencobaan yang mustahil.
Saya terhibur dengan pemberitaan
Firman pada saat ini.
- Ulangan
8: 18,
Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah
yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan
maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah
kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Hasil
kedua: TUHAN
memberikan kekuatan ekstra agar kita dapat memiliki kekayaan rohani
(kekayaan sorga), itulah pembukaan rahasia Firman (pembukaan Firman
ALLAH).
Kalau ada pembukaan Firman, maka ada
jalan terbuka bagi kita semuanya, untuk:
- Menerima
berkat jasmani,
- Menerima
masa depan yang berhasil, indah pada waktu-Nya,
- 1
Tesalonika 3: 13,
Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di
hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita,
dengan semua orang kudus-Nya.
Ay
13 => 'Kiranya Dia menguatkan hatimu'
=> kekuatan.
Hasil ketiga:
TUHAN
memberikan kekuatan ekstra untuk bertahan sampai garis akhir (sampai
meninggal dunia, atau sampai TUHAN datang kembali)
= kita dapat bertahan melayani TUHAN
sampai garis akhir = kuat teguh hati dalam menghadapi:
- pencobaan.
Kita tetap percaya YESUS (tidak kecewa),
- dosa.
Kita tetap hidup benar,
- ajaran
sesat. Kita tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar,
sampai TUHAN datang kembali, kita benar-benar diubahkan menjadi
sama dengan Dia (disempurnakan). Kita menjadi Mempelai Wanita yang
siap untuk menyambut kedatangan-Nya yang ke dua kali.
Sekali
lagi, TUHAN hanya melihat kesungguhan. TUHAN tidak melihat kehebatan
(jangan sombong), TUHAN tidak melihat kekurangan, bahkan kejatuhan
kita, asalkan:
kita
masih mau menerima Firman dan perjamuan suci: kita bersungguh-sungguh
(mau disucikan, dan mau melayani), maka kita masih dapat diangkat
oleh TUHAN. TUHAN memberikan kekuatan kepada kita:
- untuk
melawan musuh (semua masalah selesai),
- untuk
menerima kekayaan rohani atau pembukaan Firman (ada pembukaan
Firman, maka ada semuanya),
- dan
memberikan kekuatan bertahan sampai TUHAN datang kembali atau kuat
teguh hati. Jangan tinggalkan pelayanan, sampai TUHAN datang. Semoga
kita dapat mengerti.
Yang
belum melayani mari berdoa. Yang sudah melayani juga berdoa. Yang
mutasi juga berdoa. Mari semuanya berdoa, supaya kita tetap bertahan
(kuat teguh hati) dalam pelayanan, dalam menanti kedatangan TUHAN
sampai di awan-awan, bahkan sampai selama-lamanya.
TUHAN
memberkati kita semuanya.1