Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita membaca di dalam kitab Wahyu 2 dan 3, dalam tabernakel ini menunjuk tentang tujuh kali percikan darah didepan tabut perjanjian = tujuh surat yang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir. Sekarang artinya penyucian terakhir yang TUHAN lakukan kepada tujuh sidang bangsa kafir (tujuh sidang jemaat akhir zaman), supaya tidak bercacat cela dan sempurna seperti YESUS. Tujuh sidang jemaat bangsa kafir (tujuh sidang jemaat akhir zaman) yang mengalami percikan darah, yang pertama adalah sidang jemaat di Efesus (Wahyu 2: 1-7). Kita masih membaca pada ayat 4 dan 5.

Wahyu 2: 4, 5,
4. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
5. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Penyucian yang terakhir bagi sidang jemaat Efesus adalah sidang jemaat Efesus telah kehilangan kasih mula-mula. Akibatnya adalah kaki dian diambil dari tempatnya (kemarin sudah dipelajari). Kaki dian diambil dari tempatnya artinya hidup dalam kegelapan, menjadi pelayan TUHAN, hamba TUHAN, anak TUHAN yang buta seperti Barthemeus yang buta = hanya puas menerima perkara-perkara yang jasmani tetapi tidak punya arah ke Yerusalem Baru (kota terang) dan binasa untuk selamanya. Nanti banyak terjadi seperti sidang jemaat Efesus, hanya puas dengan yang jasmani, tetapi buta (tidak memiliki arah menuju ke Yerusalem Baru). Semoga kita dapat mengerti.

Sekarang kita membaca pada ayat yang ke-6.

Wahyu 2: 6, Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.

Bersyukur, bahwa sidang jemaat di Efesus membenci atau menolak pengikut-pengikut Nikolaus (pengajaran Nikolaus). Pengajaran Nikolaus yaitu mengumpulkan orang banyak dalam ibadah dengan menghalalkan segala cara, terutama lewat cara dunia (hiburan, entertainment, artis, kemakmuran) tetapi tanpa pengajaran yang benar (tanpa Pribadi YESUS, tanpa penyucian). Ini jelas mengarah kepada pembangunan tubuh babel (mempelai wanita setan yang akan dibinasakan). Inilah ajaran-ajaran palsu (salah satunya ajaran Nikolaus) yang dibenci oleh sidang jemaat Efesus. Salah satu tamu kita dalam ibadah persekutuan di Kartika Graha (dari Singapura), dia kirim email kepada saya dan dia mengakui: 'pengajaran sekarang di gereja-gereja hanya menampilkan 'prosperity' Mereka lupa tentang kedatangan YESUS ke dua kali, mereka lupa penyucian. Tetapi ini disebut juga 'teaching' => 'kami punya pengajaran tetapi menampilkan kemakmuran-kemakmuran tetapi tanpa penyucian'

Hati-hati, sebab ada bermacam-macam pengajaran sesat. Sejak bpk pdt Totaijs dan bpk pdt Pong masih hidup, beliau mengatakan => 'hati-hati banyak macam-macam pengajaran palsu' Ini bukan berarti kita paling benar, tetapi kita harus tetap berada di garis yang benar (sesuai dengan alkitab). Dari Wahyu 2: 2-3 ditambah ay 6, ada sembilan kelebihan atau kebisaan pada sidang jemaat di Efesus (ini merupakan pengakuan TUHAN).

Wahyu 2: 2, 3, 6,
2. (1)Aku tahu segala pekerjaanmu: (2)baik jerih payahmu (3)maupun ketekunanmu. Aku tahu, (4)bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, (5)bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
3. Dan (6)engkau tetap sabar dan (7)menderita oleh karena nama-Ku; dan (8)engkau tidak mengenal lelah.
6. Tetapi ini yang ada padamu, yaitu (9)engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.

Ay 2 => 'Aku tahu segala pekerjaanmu' => pelayanannya luar biasa.

Ay 6 => 'engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci' => membenci pengajaran Nikolaus (pengajaran palsu).

Inilah sembilan kelebihan atau kebisaan sidang jemaat Efesus yang diakui oleh TUHAN (bukan hanya diakui manusia, tetapi TUHAN juga mengakui). Sidang jemaat Efesus memiliki sembilan kelebihan atau kebisaan (mungkin kita mempunyai kebisaan bermain musik, berkhotbah, dan lain sebagainya), tetapi tanpa kasih mula-mula (ayat 4 'Aku mencela engkau karena kehilangan kasih mula-mula), maka akan menjadi kebanggaan-kebanggaan atau kesombongan-kesombongan, sehingga sidang jemaat Efesus jatuh ke tempat yang dalam ('betapa dalamnya engkau jatuh') sampai kegelapan yang paling gelap (kaki dian diambil). Kalau sombong (ditinggikan), maka akan direndahkan.

Bersyukur kepada TUHAN, jika kita memiliki kebisaan; kepandaian, kekayaan, silahkan, tetapi kalau tanpa kasih mula-mula, bahaya! Sebab akan menjadi kebanggaan, kesombongan yang membuat kita jatuh ke tempat yang dalam sampai kegelapan yang paling gelap (binasa selamanya). Yang positif adalah sembilan kelebihan atau kebisaan ditambah dengan kasih mula-mula, akan menjadi sembilan karunia-karunia Roh Kudus. Semoga kita dapat mengerti.

Mungkin saudara pandai bermain gitar, lalu ditambah dengan kasih mula-mula, nanti akan menjadi karunia (bisa menjadi pemain musik). Kalau sudah ada karunia, pasti ada jabatan (TUHAN menetapkan jabatan). Contohnya: kalau ada karunia bermain gitar, berarti nanti jabatannya adalah pemain musik. Ada karunia menimbang roh, maka jabatannya adalah gembala. Sembilan karunia Roh kudus, sembilan jabatan pelayanan dari Anak ALLAH = sembilan perbuatan kasih ALLAH Bapa. Kalau sudah ada karunia, maka ada jabatan pelayanan (ditetapkan), maka kita harus melayani dengan kasih (perbuatan kasih). Setelah memiliki sembilan perbuatan kasih, nanti akan menjadi sembilan buah-buah Roh Kudus. Semoga kita dapat mengerti.

Inilah pentingnya kasih mula-mula. Jika tanpa kasih mula-mula, kebisaan-kebisaan akan menjadi kesombongan (ketinggian hati). Tetapi jika kebisaan ditambah dengan kasih mula-mula, maka akan menjadi sembilan karunia, dan TUHAN akan menetapkan jabatan, TUHAN berikan perbuatan kasih, dan nanti yang terakhir akan menghasilkan sembilan buah-buah Roh Kudus. Semoga kita dapat mengerti.

  1. Kita mulai dahulu dengan sembilan karunia-karunia Roh Kudus.
    Karunia bahasa aslinya adalah kharis (kharisma), artinya kemampuan ajaib dari Roh Kudus yang melebihi ijasah, uang dan melebihi dari apapun (lebih dari segala sesuatu di dunia ini). Semoga kita dapat mengerti.

    1 Korintus 12: 8-10,
    8. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-katadengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
    9. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
    10. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.

    Ay 8 => 'Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat' => karunia hikmat.
    'kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan' => karunia pengetahuan.

    Ay 9 => 'Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman' => karunia iman.
    'kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan' => karunia kesembuhan.

    Ay 10 => 'Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat' => karunia mujizat.
    'kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat' => karunia bernubuat.
    'kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh' => karunia membedakan bermacam-macam roh (gembala).

    'kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh' => karunia berkata dengan bahasa Roh.
    'kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu' => ini yang kesembilan. Disini terdapat sembilan karunia Roh Kudus.

    Sembilan karunia Roh Kudus terbagi menjadi tiga bagian:


    • Karunia pembukaan Firman = makanan bagi sidang jemaat.
      Karunia pembukaan yaitu:


      1. karunia hikmat, jabatannya adalah rasul.
      2. karunia mahrifat (pengetahuan), jabatannya adalah guru.
      3. karunia menimbang roh, jabatannya adalah gembala.


      Jadi ini menyangkut soal makanan. Oleh sebab itu sidang jemaat akan sangat berbahagia kalau gembalanya adalah seorang guru. Ada pembukaan Firman dan ia juga dapat menerangkan Firman, sehingga jemaat dapat makan dengan baik. Maaf kalau perlu seperti makan pisang. Sudah dikupas kulitnya, tinggal memakan saja = dapat mengerti Firman.


    • Karunia penyembahan = nafas.
      Karunia penyembahan yaitu:


      1. karunia nubuat, jabatannya adalah nabi.
      2. karunia berkata-kata dalam bahasa Roh, jabatannya adalah berkata-kata dalam bahasa Roh.
      3. karunia menafsirkan bahasa Roh, jabatannya adalah menafsirkan bahasa Roh.


    • Karunia kuasa = kesehatan (supaya sidang jemaat sehat jasmani dan rohani).
      Karunia kuasa yaitu:


      1. karunia iman, jabatannya adalah pelayan (melayani).
      2. karunia menyembuhkan, jabatannya adalah penyembuh.
      3. karunia mujizat, jabatannya adalah pembuat mujizat.


    Inilah sembilan karunia Roh Kudus, dengan sembilan jabatan.

    Sekarang tentang sembilan jabatan pelayanan dari Anak ALLAH. Mari kita membaca ayatnya yang terdapat di dalam 1 Korintus 12: 28-30,
    28. Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: (1)pertama sebagai rasul, (2)kedua sebagai nabi, (3)ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk (4)mengadakan mujizat, (5)untuk menyembuhkan, (6)untuk melayani, (7)untuk memimpin, dan (8)untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
    29. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat,
    30. atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau (9)untuk menafsirkan bahasa roh?

    Ay 28 => 'ketiga sebagai pengajar' => guru.
    'untuk melayani' => pelayan (iman).
    'untuk memimpin' => gembala.

    Sekali-pun di dalam sidang jemaat ada rasul, nabi, tetapi tetap pemimpinnya adalah seorang gembala. Semoga kita dapat mengerti.

    Sembilan jabatan pelayanan dari Anak ALLAH kalau dimampatkan (dirampingkan), maka menjadi lima jabatan pokok, antara lain:


    • rasul, sebagai ibu jari.
    • nabi (bernubuat), sebagai jari telunjuk.
    • penginjil, sebagai jari tengah (paling menonjol).
    • gembala, sebagai jari manis (gembala manis).
    • guru, sebagai jari kelingking (jari kelingking ini dapat masuk kedalam telinga).


    Lima jabatan pokok bagaikan lima Jari Tangan TUHAN, artinya jika kita melayani sesuai jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, maka Tangan TUHAN nyata (bekerja) di dalam sidang jemaat. Jadi tidak boleh sembarangan. Melayani harus sesuai dengan jabatan pelayanan dari TUHAN. Bukan berarti, karena kehidupan itu adalah orang yang kaya sehingga ia dapat membangun gereja, maka berarti ia dapat menjadi gembala (yang dapat mengatur semuanya). Kalau bukan gembala yang sebenarnya, maka tidak akan dapat memberi makan (tidak dapat berkhotbah). Jika orang demikian menjadi gembala, ini bukanlah berasal dari Tangan TUHAN dan kalau bukan Tangan TUHAN, berarti tangan setan. Ini mengerikan! Jadi kalau tidak sesuai dengan jabatan pelayanan, itu bukanlah Tangan TUHAN, tetapi tangan setan.

    2 Tawarikh 26: 16-19,
    16. Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
    17. Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
    18. mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."
    19. Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.

    Ay 16 => 'Setelah ia menjadi kuat' => ia = raja Uzia.
    'Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan' => padahal ia seorang raja. Yang membakar ukupan seharusnya adalah imam besar.

    Ay 17 => 'orang-orang yang tegas' => hari-hari ini harus tegas. Kalau tegas dalam pengajaran, berarti tegas dalam tahbisan. Jangan berkata => 'yang penting melayani' Kalau melayani tetapi salah, bagaimana? Kalau salah (tidak sesuai dengan kehendak TUHAN), nanti akan ditolak oleh TUHAN.
    Ay 18 => tidak peduli kepada raja atau kepada siapapun. Kita harus memakai pedang pengajaran, supaya semuanya menjadi benar.

    Ay 19 => 'Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah' => ditegor menjadi marah. Orang yang bekerja tidak sesuai dengan jabatan, kalau ditegor oleh Firman menjadi marah.
    'timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN' => kusta artinya kebenaran diri sendiri.

    Jika bekerja tidak sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus yang TUHAN percayakan, maka hanya akan merusak Tubuh Kristus sebab tangan setan yang bekerja. Ini tidak main-main! Kalau menamakan diri seorang gembala, lihat karunianya. Karunia gembala itu merupakan karunia pembukaan (soal makanan). Nomor satu adalah memberikan makanan. Kalau tidak memberi makan, biarpun berhasil dan sebagainya, itu bukanlah seorang gembala. Gembala harus dapat memberi makan. Saya percaya, kalau TUHAN mengangkat (memberikan jabatan) sebagai gembala (ada karunia menimbang roh), maka kita dapat melakukan tugas sebagai gembala. Memang berat tugas gembala, tetapi kita dapat melakukan tugas, sebab ada Tangan TUHAN. Berat, tetapi menjadi ringan, sebab ada Tangan TUHAN Yang bekerja. Tetapi kalau tidak sesuai jabatan, akan berat, sebab tangan setan yang bekerja, sehingga hancur dan rusak semuanya. Semoga kita dapat mengerti.

    Ciri-ciri orang yang bekerja diluar jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus adalah:


    • orang sombong (tinggi hati). Contohnya seperti raja Uzia. Setelah dia berhasil, ia menjadi tinggi hati. Kalau kami hamba TUHAN akan berkata 'buktinya saya dapat membangun gereja' Inilah sombong.


    • ada kusta: kebenaran diri sendiri, suka menghakimi orang lain, suka menyalahkan orang lain. Semoga kita dapat mengerti.
    • Suka marah tanpa sebab, marah tanpa alasan.
    • Bodoh dan nekat. Demikian juga raja Saul. Samuel mengatakan menunggu selama tujuh hari, nanti aku yang mempersembahkan korban. Sudah ditunggu selama tujuh hari tetapi Samuel belum juga datang, kurang sedikit lagi (dalam hitungan jam atau detik), akhirnya Saul yang membakar korban (karena musuh sudah datang, rakyatnya berserak-serak). Setelah Samuel datang dan berkata kepada Saul => 'engkau bodoh dan nekat' Maaf, seperti ini istilahnya.


    Mari kita bersungguh-sungguh! Jangan sampai ada tangan setan, melainkan ada Tangan TUHAN. Kita harus berhati-hati, dalam menetapkan seorang gembala dan sebagainya. Saya teringat perkataan bpk pdt Pong. Sesudah saya di Malang, beliau bercerita kepada saya. Dulu gembala di Malang meninggal dunia, kemudian tujuh orang bergiliran untuk menjadi pembicara (mereka diundang secara bergiliran jadi pembicara untuk dipilih sekitar setengah tahun lebih) dan saya yang ke delapan. Saya diundang satu kali, dan saya yang terpilih. Tetapi bpk pdt Pong tidak setuju, karena bpk Pong memandang saya masih sebagai calon menantunya (dulu saya masih pacaran). Satu waktu bpk pdt Pong naik satu mobil dengan pdt Totaijs, mereka bercerita-cerita, lalu bpk pdt Totaijs mengatakan => 'Pong, hati-hati ya, kalau mau menetapkan seorang gembala, sebab bpk pdt Van Gessel pernah salah' Waktu bpk pdt Van Gessel pergi ke Irian Jaya (waktu itu namanya Hindia Belanda), TUHAN tetapkan dalam hati bpk pdt Van Gessel yang harus menggantikan yang di Surabaya adalah menantunya (bpk pdt Totaijs). Tetapi karena ada pandangan => 'ini calon menantu, janganlah, nanti apa kata orang' Akhirnya bpk pdt Totaijs diboyong juga ke Hindia Belanda, lalu digantikan oleh orang lain dan hancur. Setelah mendengar cerita itu, bpk pdt Pong jadi kaget. Padahal bpk pdt Totaijs, tidak tahu soal pergantian gembala di Malang, tetapi mendadak bicara soal itu kepada bpk pdt Pong. Jadi harus sesuai dengan jabatan, bukan karena kemauan kita dan sebagainya.

    Dari sinilah kita belajar untuk bersungguh-sungguh, melayani apapun (zangkoor dsb) harus sesuai dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Kalau tidak sesuai, akan seperti raja Uzia, yaitu menjadi sombong, kusta (kebenaran sendiri), marah tanpa alasan (benci tanpa alasan), bodoh dan nekat. Ini berarti tangan setan yang bekerja untuk menghancurkan Tubuh Kristus. Bodoh dan nekat artinya tindakan-tindakan (termasuk pelayanan) diluar Firman pengajaran yang benar. Semoga kita dapat mengerti.


  2. Kemudian sembilan perbuatan kasih ALLAH Bapa.
    Jika sembilan kemampuan atau kelebihan ditambah kasih mula-mula, maka akan menjadi sembilan karunia, sembilan jabatan, dan sembilan perbuatan kasih ALLAH Bapa.

    1 Korintus 13: 1-8,
    1. Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
    2. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
    3. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
    4. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
    5. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
    6. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
    7. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
    8. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

    Sembilan perbuatan kasih ALLAH Bapa, antara lain: Ayat 1-3: jika disimpulkan yaitu kasih yang terutama.


    • kasih itu sabar,
    • kasih itu murah hati,
    • kasih itu bersuka cita karena kebenaran,
    • kasih menutupi segala sesuatu,
    • kasih itu percaya segala sesuatu,
    • kasih itu mengharapkan segala sesuatu,
    • kasih itu sabar menanggung segala sesuatu,
    • kasih itu tidak berkesudahan (kekal selama-lamanya). Jadi tanpa kasih semuanya sia-sia dan binasa (tidak kekal). Semoga kita dapat mengerti.


    Tadi, ada karunia, jabatan, dan ada kasih. Jadi setiap jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, harus dipraktikkan dengan kasih. Jadi motor penggerak di dalam ibadah pelayanan adalah kasih (bukan uang). Semoga kita dapat mengerti.

    Bpk pdt In Juwono selalu mengatakan (maaf) => 'kalau semuanya uang yang di dahulukan, maka itu adalah pegawai negeri' Maksudnya, kalau pegawai negeri diberikan tugas untuk rapat, harus ada uang terlebih dahulu. Kalau tidak ada uang, tidak akan bisa. Tetapi kalau tanpa uang (dengan kasih), itulah hamba TUHAN, pelayan TUHAN. TUHAN sudah buktikan dalam kehidupan saya. Saat saya disuruh untuk berkhotbah kemana-mana, tidak pernah diberikan uang, bahkan tidak boleh mengambil kolekte. Inilah didikan supaya motor penggerak dari pelayanan adalah kasih. Kasih itu kekal, lebih dari semuanya, sebab kasih adalah Firman pengajaran yang benar, yang dipraktikkan. Kalau ada pengajaran yang benar (kasih yang benar), tidak perlu bingung, sebab kasih itu kekal dan Firman dapat menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Semuanya dapat dilakukan di dalam pelayanan. Semoga kita dapat mengerti.

Jika sudah ada sembilan karunia, sembilan jabatan, lalu dipraktikkan dengan kasih ALLAH Bapa, maka hasilnya adalah:

  1. Jabatan pelayanan kita menjadi kekal sampai di takhta surga. Tidak akan pensiun ditengah jalan. Inilah yang harus digaris bawahi oleh gembala (termasuk saya), hamba TUHAN. Jangan pensiun ditengah jalan, apalagi pensiun dini. Saya kenal seorang hamba TUHAN, sekarang sudah bergelar doktor (dia mempunyai gelar sekuler sampai doktor). Dulunya dia seorang pegawai negeri (tingkatannya tinggi), oleh pemberitaan Firman justru sekarang dia pensiun dini dari pegawai negeri, supaya dapat menjadi fulltimer (melayani menjadi gembala). Jadi sangat salah besar kalau gembala mau pensiun dini. Orang yang bekerja di dunia, sungguh-sungguh dia relakan gajinya yang tinggi (pensiun dini), supaya dapat menjadi fulltimer. Bagaimana kita sebagai fulltimer? Hati-hati, jangan terbalik! Mari kita pertahankan, supaya jabatan pelayanan kita kekal sampai di takhta surga.


  2. Daging tidak bersuara lagi, sehingga kita tidak jatuh dalam ketinggian hati (kesombongan), tidak akan jatuh ke lubang yang dalam. Kalau kita melayani dengan jabatan, karunia, semuanya dilakukan dengan kasih (tanpa pamrih), maka daging tidak bersuara lagi, sehingga tidak akan jatuh dalam ketinggian hati (kesombongan), tidak akan jatuh ke lubang yang dalam. Seperti jemaat Efesus => 'betapa dalamnya engkau jatuh' Kalau tanpa kasih (sombong, bangga dengan segala sesuatu), akan jatuh ke lubang yang dalam. Tetapi kalau didorong oleh kasih, tidak akan jatuh dalam ketinggian hati, tidak akan jatuh ke lubang yang dalam.

    Hati-hati, maafkan kejatuhan yang dalam ini dikenal dengan istilah 'tiga ta' Kalau melayani TUHAN motor penggeraknya bukan kasih, dapat jatuh ke dalam 'tiga ta', sekarang sudah menjadi empat ta' yaitu:


    • tahta: mencari kedudukan,
    • harta: keuangan, kekayaan (keinginan akan uang),
    • wanita (maaf): dosa seks, dosa percabulan. Hari-hari ini harus berhati-hati, sebab dosa ini dapat terjadi antar sesama pelayan TUHAN, contohnya seperti Hofni dan Pinehas. Mereka tidur dengan pelayan-pelayan perempuan. Hati-hati antar sesama pelayan TUHAN. Di dalam injil Lukas 10, pengutusan itu berdua-dua. Berdua-dua artinya suami-isteri dengan TUHAN. Berdua-dua, kalau masih lajang berarti satu orang ditambah dengan TUHAN. Saya banyak mendengar pengakuan-pengakuan dari pelayan TUHAN, mereka saling jatuh. Kita harus berhati-hati. Dosa percabulan ini bermacam-macam, bisa terjadi antara lajang dengan lajang, lajang dengan suami orang, lajang dengan isteri orang. Harus dijaga! Semua yang melayani, harus dibungkus dengan kasih ALLAH (pengajaran yang dipraktikkan). Mari kita mohon, kekuatan dari TUHAN.


    • Kalau sudah ada 'tiga ta' pasti ada 'ta' yang ke empat, yaitu dusta. Kalau ada keinginan akan tahta (kedudukan), maka mulai berdusta. Saya mengajarkan kepada Lempin-EL Kristus Ajaib (mereka sedang mendengarkan di Malang), perhatikan! Terutama dalam organisasi gereja, benar-benar berdusta (dibolak-balik). Pendeta hebat, orang yang hebat, bisa berdusta kalau sudah mengejar takhta atau kedudukan dalam organisasi. Mengejar uang, bisa berdusta. Mengejar dosa percabulan, juga bisa berdusta (menutupi dengan dusta). Inilah yang menjatuhkan dihari-hari ini.


    Mari kita mohon pertolongan dari TUHAN. Siapapun yang sudah jatuh, bahkan raja Daud sudah jatuh dengan Betsyeba, kalau mengaku akan diangkat oleh TUHAN dan jangan berbuat dosa lagi. Selesai. Harus dibungkus dengan kasih ALLAH, semuanya kembali kepada kasih ALLAH. Semoga kita dapat mengerti.

    Tadi hasil pertama, jabatan kita kekal (tidak pensiun), kedua daging tidak bersuara (kita tidak jatuh dalam 'empat ta').


  3. Menghasilkan sembilan buah-buah Roh Kudus.
    Sidang jemaat Efesus memiliki sembilan kelebihan atau kebisaan, tetapi tidak ada kasih sehingga hancur. Hanya menjadi kesombongan, kebanggaan, akhirnya jatuh ke tempat yang dalam (gelap). Tetapi kalau ditambah kasih mula-mula, menjadi sembilan karunia, sembilan jabatan, ditambah sembilan kasih (dibungkus dengan kasih), maka pelayanan menjadi kekal, tidak jatuh ke dalam 'empat ta' (dilindungi oleh kasih ALLAH) dan akan menghasilkan sembilan buah-buah Roh Kudus.

    Galatia 5: 22, 23,
    22. Tetapi buah Roh ialah: (1)kasih, (2)sukacita, (3)damai sejahtera, (4)kesabaran, (5)kemurahan, (6)kebaikan, (7)kesetiaan,
    23. (8)kelemahlembutan, (9)penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

    Tadi sembilan karunia Roh Kudus dibagi menjadi tiga bagian (karunia pembukaan atau makanan, nafas, kesehatan).

Sembilan buah Roh Kudus dibagi menjadi tiga bagian:

  1. Kasih, sukacita, damai sejahtera: Gambar dan Rupa dari ALLAH Bapa (TUHAN) = tabiat ALLAH Bapa.
  2. Kesabaran, kemurahan dan kebaikan: Gambar dan Rupa dari Anak ALLAH (YESUS) = tabiat Anak ALLAH.
  3. Kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri: Gambar dan Rupa dari ALLAH Roh Kudus (Kristus) = tabiat ALLAH Roh Kudus. Semoga kita dapat mengerti. Inilah hasilnya. Kalau ada sembilan karunia, sembilan jabatan, kita melayani dengan kasih, kita terus teguh, maka jabatan kita kekal sampai di takhta, tidak jatuh dalam 'empat ta' (tidak jatuh dalam lubang yang dalam) dan justru menghasilkan sembilan buah Roh. Menghasilkan sembilan buah Roh artinya kita dikembalikan kepada Gambar dan Rupa ALLAH Tritunggal sampai dikembalikan ke Firdaus (tempat manusia di firdaus) atau kerajaan seribu tahun damai, sampai ke Yerusalem Baru. Saya lengkapi, jadi lewat ibadah pelayanan yang benar (tahbisan yang benar), kita sedang dikembalikan kepada Gambar dan Rupa ALLAH Tritunggal (menjadi sama mulia dengan YESUS), sampai dikembalikan ke firdaus (kerajaan seribu tahun damai), bahkan sampai masuk ke Yerusalem Baru.

Jadi, kita melayani bukanlah untuk disiksa, sebab lewat ibadah pelayanan yang benar (tahbisan yang benar), kita bukan disiksa => Tidak! Justru kita sedang dikembalikan kepada Gambar dan Rupa ALLAH. Kita dibawa kepada kemuliaan (kita dialihkan dari kutukan atau dunia yang dikutuk kepada kemuliaan atau berkat TUHAN), bahkan sampai ke firdaus. Kalau tahbisan kita benar, semakin jauh kita melayani, maka Gambar dan Rupa ALLAH semakin nyata dan semakin dekat dengan firdaus (suasana kutukan semakin hilang, suasana firdaus semakin nyata dalam kehidupan kita). Sampai kita benar-benar masuk firdaus (kerajaan seribu tahun damai), sampai masuk Yerusalem Baru yang kekal selamanya.

Harus memiliki empat kali sembilan (sembilan karunia, sembilan jabatan, sembilan perbuatan kasih dan sembilan buah Roh), barulah kita dapat menjadi Mempelai = kita kembali kepada Gambar dan Rupa ALLAH Tritunggal yang sama mulia dengan YESUS, kita menjadi Mempelai Wanita untuk masuk ke dalam kerajaan seribu tahun damai (firdaus) sampai masuk Yerusalem Baru. Sebab itu setan mengincar empat kali sembilan ini.

Dalam Yosua 7 ini tentang kegerakan hujan akhir. Waktu itu Israel masuk ke Kanaan. Musa membawa bangsa Israel hanya sampai di tapal batas, karena Musa tidak taat, maka arahnya berbeda (tidak lagi mengarah ke Kanaan tetapi mengarah ke kuburan). Hati-hati, justru di garis terakhir, banyak yang terdahulu menjadi terakhir. Ini karena merubah-ubah. TUHAN berkata kepada Musa => 'Musa berkatalah kepada gunung batu, tetapi malah dipukul' Ini diubah! Merubah Firman yang benar berarti merubah arah. Jangan ikut-ikutan, perhatikan Lempin-EL! Ada yang bertanya (hamba-hamba TUHAN) => 'bagaimana ini, pengajaran yang benar diubah?' Saya hanya menjawab => 'buka catatan Lempin-El mulai dari angkatan pertama sampai dengan angkatan tiga puluh enam. Pelajari dari pintu gerbang sampai ke tabut perjanjian. Kalau sama dengan catatan (itu semuanya dari Firman TUHAN), berarti benar. Kalau tidak sama, berarti sudah diubah.

Jika merubah Firman yang benar, berarti merubah arah. Contohnya Musa. Musa diperintahkan untuk berkata kepada gunung batu. Karena Musa emosi, maka Musa memukul gunung batu. Mungkin kuasanya ada, tetapi arahnya sudah berbeda. Mungkin ada yang berkata => 'buktinya ada kuasa, kita dapat membangun gereja, luar biasa (seperti Musa setelah memukul gunung batu, ada air yang keluar)' Tetapi arahnya sudah berbeda yaitu dari arah Kanaan, menuju kuburan. Kalau kita dikatakan => 'kebenaran sendiri, biarkan saja' Terserah! Mungkin hanya berubah sedikit: Musa disuruh berkata kepada gunung batu, tetapi malah dipukul. Isteri Lot diperintahkan jangan menoleh. Kita sering berkata => 'hanya menoleh saja, sudah mati' Jangan main-main dengan pengajaran yang benar. Arah harus dipertahankan. Semoga kita dapat mengerti.

Dalam kegerakan hujan akhir ini yang bahaya, sebab empat kali sembilan (4 X 9) ini mau dirongrong atau dihabiskan.

Yosua 7: 3-5,
3. Kemudian kembalilah mereka kepada Yosua dan berkata kepadanya: "Tidak usah seluruh bangsa itu pergi, biarlah hanya kira-kira dua atau tiga ribu orang pergi untuk menggempur Ai itu; janganlah kaususahkan seluruh bangsa itu dengan berjalan ke sana, sebab orang-orang di sana sedikit saja."
4. Maka berangkatlah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu ke sana; tetapi mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai.
5. Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat.

Ay 3 => 'Kemudian kembalilah mereka kepada Yosua dan berkata kepadanya: "Tidak usah seluruh bangsa itu pergi, biarlah hanya kira-kira dua atau tiga ribu orang pergi untuk menggempur Ai itu' => menghadapi Yerikho yang besar, bisa dihancurkan. Sekarang menghadapi Ai.

'janganlah kaususahkan seluruh bangsa itu dengan berjalan ke sana, sebab orang-orang di sana sedikit saja' => sedikit saja musuhnya, kecil saja musuhnya. Yang besar (Yerikho) sudah dihancurkan.

Ay 5 => 'Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka' => tiga puluh enam arti rohaninya adalah empat kali (4 X 9). Inilah yang diincar oleh Ai yang kecil. Jadi setan mau mengincar atau menewaskan empat kali sembilan (4 X 9 = 36), supaya tahbisan kita tanpa sembilan karunia, tanpa sembilan jabatan pelayanan, tanpa sembilan perbuatan kasih dan tanpa sembilan buah-buah Roh = tanpa kasih mula-mula (jika dikaitkan dengan sidang jemaat Efesus) = runtuh, hancur, gelap (masuk lubang yang dalam), sebab empat kali sembilan (4 X 9) ini berasal dari kasih mula-mula. Kalau gembalanya saja tidak mengtahui karunianya, apalagi sidang jemaatnya (jemaat asal datang melayani). Ini berbahaya! Inilah yang diperbuat oleh setan pada kegerakan hujan akhir. Akhirnya Musa digantikan oleh Yosua. Yosua lah yang dapat membawa umat Israel menyeberang ke sungai Yordan, ini menunjuk kegerakan hujan akhir dibawah pimpinan tabut perjanjian (Kabar Mempelai, Firman pengajaran yang benar). Israel dapat menghancurkan Yerikho, tetapi kalah saat menghadapi Ai. Semoga kita dapat mengerti.

Setan masih melancarkan Ai (kecil-kecil) dalam ibadah pelayanan, supaya runtuh, hancur. Apa yang menghancurkan? Yang menghancurkan adalah Ai. Ai artinya reruntuhan.

Namanya reruntuhan, berarti perkara kecil, yaitu (saat ini diterangkan dua saja).

  1. Amsal 11: 11 Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.

    Yang pertama adalah lidah yang kecil, yaitu dusta, fitnah, menjelekkan orang lain. Jangan salah dalam kata-kata, sebab bisa runtuh (lidah kecil bisa meruntuhkan rumah tangga, pelayanan). Semuanya bisa runtuh karena lidah yang kecil. Mari kita menjaga lidah! Supaya tidak runtuh, batasi perkataan kita; perkataan benar dan baik. Perkataan yang benar adalah sesuai dengan Firman pengajaran yang benar. Perkataan yang baik adalah perkataan yang menjadi berkat bagi orang lain.


  2. keinginan akan uang. Dalam injil Lukas, uang merupakan perkara kecil. Apalagi persepuluhan, itu lebih kecil lagi. Contohnya adalah Akhan mencuri milik TUHAN, yang seharusnya dibawa ke rumah perbendaharaan, tetapi dia curi. Sekarang ini banyak hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang mencuri milik TUHAN (persepuluhan dan persembahan khusus). Semoga kita dapat mengerti.

Hati-hati, inilah yang membuat reruntuhan, sehingga tidak tahan dalam pelayanan. Hamba TUHAN, pelayan TUHAN (mulai dari saya), tidak akan tahan dalam pelayanan. Inilah kunci, yang mereka tidak tahu (banyak hamba TUHAN yang tidak tahu). Saya dulu sebagai murid juga mengamati. Saya digembalakan, yang terakhir oleh bpk pdt In Juwono dan bpk pdt Pong selalu mengamati => mengapa dapat begini?

Penekanannya pada:

  1. Pengajaran yang benar => 'tidak mau kesini-kesana, satu saja' Tahbisan yang benar => 'tidak mau begini-begitu, tidak mau dicampur'
  2. Persepuluhan dan persembahan khusus. Ini harus! Jangan berdebat soal ini => 'begini-begitu' Tidak perlu! Jika berdebat, berarti masih ada keinginan. Banyak hamba TUHAN yang mengusulkan dari beberapa daerah => 'kami banyak menerima makanan dari Malang, jadi kita memberikan persepuluhan ke pak Wijaya' Saya jawab => 'ya saya sudah terima, tetapi ada adrt ke pusat. Saya serahkan ke pusat' Beres! Baik yang memberi dan menerima, sama-sama benar. Kalau saya mau menerima dari daerah Sumatera, Poso, dan sebagainya, saya tinggal angkat kaki (tinggal goyang-goyang saja), tetapi nanti saya akan runtuh (jatuh). Rugi! Lebih baik jalan, sekalipun capek tetapi tidak jatuh-jatuh.

Inilah keinginan akan uang. Kalau berdebat soal persepuluhan, berarti di dalam hatinya ada keinginan akan uang (baik hamba TUHAN, anak-anak TUHAN). Ini harus disucikan. Semoga kita dapat mengerti.

Dulu dalam perjanjian lama, Akhan mencuri milik TUHAN (emas, perak, yang seharusnya dibawa ke rumah perbendaharaan), dan Akhan yang mati sendiri. Dalam perjanjian baru, Yudas mencuri milik TUHAN (mencuri uangnya), sehingga yang mati Yudas sendiri. Sekarang ini Yudas modern (pencuri modern), yang dicuri bukan uangnya, tetapi kepercayaan TUHAN kepada seorang gembala. Jadi gembala tidak dipercaya lagi untuk menerima persepuluhan yang menjadi milik TUHAN. Kalau gembala tidak dipercaya menerima persepuluhan, maka tidak ada makanan dalam sidang jemaat, sehingga jemaat kering, sampai mati rohani.

Setan ini meningkat terus. Dulu hanya satu orang saja (Yudas mencuri, tetapi kesebelas murid lainnya semuanya selamat). Sekarang yang dihantam satu gereja (satu rumah TUHAN). Kalau gembala tidak dipercaya lagi untuk menerima persepuluhan yang menjadi milik TUHAN, maka tidak ada makanan di dalam rumah TUHAN. Kalau dalam satu rumah TUHAN ada lima ribu jemaat, maka kelima ribu jemaat itu akan menjadi kering dan semuanya akan mati. Jangan heran, kalau dikatakan => 'katanya gembala, tetapi mengapa tidak dapat memberi makan sidang jemaat'?

Penyebabnya adalah:

  1. Bukan jabatan pelayanannya, tetapi karena dia mengangkat diri sendiri.
  2. Kalau jabatannya sudah benar, tetapi karena dia tidak tegas, maka kehidupan itu tidak dipercayakan lagi untuk menerima persepuluhan milik TUHAN. Harus tegas! Motto Lempin-EL => 'lebih baik ditolak bersama dengan pengajaran yang benar, daripada diterima tanpa pengajaran yang benar' Persepuluhan dipercayakan TUHAN kepada seorang gembala, ini termasuk pengajaran yang benar. Kalau berbeda, berarti berbeda pengajarannya. Sekalipun dilihat secara mata => 'dia baik, tidak mau menerima uang' Kalau mau mencari uang, jangan jadi hamba TUHAN. Dulu sudah bekerja ditinggalkan, tetapi sekarang mau mencari uang lagi, buat apa? Jangan malu rekan hamba TUHAN (gembala), yang dipertahankan bukan soal uangnya (setelah uangnya diterima, terserah buat apa, untuk gereja, untuk membeli ac dan sebagainya), tetapi yang dipertahankan adalah soal kepercayaan TUHAN (demi makanan dalam sidang jemaat). Hati-hati dengan lidah dan keinginan akan uang, sebab ini yang akan meruntuhkan.

Akibatnya adalah

  1. Tawar hati (tiga puluh enam orang mati, sehingga mereka menjadi tawar hati). Tawar hati artinya:


    1. kecewa,
    2. putus asa,
    3. marah-marah tanpa alasan (bersungut-sungut terus),
    4. benci tanpa alasan, sampai tinggalkan TUHAN. Kalau bersungut-sungut terus, itu sudah tanda tawar hati, berarti dia sudah runtuh (pelayanannya runtuh, kerohaniannya runtuh, nanti nikah dan buah nikahnya juga runtuh, semuanya runtuh). Mari kembali! Biarlah lidah hanya untuk berkata benar dan baik, mengaku dosa dan memuji TUHAN (menyembah TUHAN). Jangan tinggal di dalam reruntuhan. Perhatikan persepuluhan (bukan hanya saudara, tetapi saja juga) supaya tidak runtuh.


  2. Kalau sudah kehilangan jabatan pelayanan (runtuh), maka akan jatuh ke ranjang besi. Ukurannya empat hasta dikalikan dengan sembilan hasta. Lebar empat hasta = empat dikalikan dengan empat puluh lima centimeter = seratus delapan puluh (hampir dua meter). Panjang sembilan hasta = sembilan dikalikan empat puluh lima centimeter = empat ratus lima (tiga meter lebih). Ini overdosis.

    Ulangan 3: 11, Hanya Og, raja Basan, yang tinggal hidup dari sisa-sisa orang Refaim. Sesungguhnya, ranjangnya adalah ranjang dari besi; bukankah itu masih ada di kota Raba bani Amon? Sembilan hasta panjangnya dan empat hasta lebarnya, menurut hasta biasa."

    Ay 11 => 'ranjang dari besi' => ranjang yang kuno.

    Kalau runtuh (tidak ada lagi empat kali sembilan), jatuh ke ranjang besi, dimulai dari:


    1. Tangan besi (kekerasan). Suami menjadi pendekar tangan besi, terhadap isterinya. Kalau isterinya yang menjadi pendekar tangan besi, terhadap suaminya, lebih celaka lagi. Kalau ada tangan besi (berbicara dengan suara yang keras, memukul dll), maka nikah akan hancur. Semua manusia hanyalah tanah liat, ada kesalahan dan kekurangan. Kegunaan mendengar Firman, supaya TUHAN memperbaiki kekurangan kita. Awal-awal saya menikah dengan isteri saya, saya juga menggunakan tangan besi (lewat perkataan). Isteri saya pernah saya bentak => 'dalam hal ini aku tidak mau mengaku. Aku benar' Isteri saya malah menjawab => 'aku juga' Ini gawat! Untunglah TUHAN sadarkan saya => 'ada berapa orang, berapa puluh nikah dibalik gembala, kalau kamu begini, bagaimana orang-orang itu?' Akhirnya saya mengaku kepada isteri. Saat mau mengaku, cuma berjalan beberapa meter, tetapi rasanya seperti naik ke gunung Golgota => 'aduh, bagaimana ini?' Tetapi begitu saya mengaku => 'saya yang salah' Isteri saya menjawab => 'aku yang salah' Selesai. Jangan gunakan tangan besi. TUHAN akan menolong semuanya.


    2. Ranjang overdosis (tidak wajar lagi, ukurannya abnormal), ini menunjuk dosa percabulan (dosa babel): jatuh dalam dosa perselingkuhan, perceraian, kawin cerai, seks bebas.

Inilah gejala-gejala sudah runtuh; tawar hati (mengomel, putus asa, malas ibadah), jika ini diteruskan maka jatuh dalam ranjang besi (ranjang raja Og). Semoga kita dapat mengerti.

Contoh kehidupan yang runtuh adalah Yudas Iskariot. Yudas Iskariot dipakai TUHAN tetapi runtuh, karena ada keinginan akan uang (perkara kecil) dan karena lidah yang kecil (berdusta terus).

Matius 26: 23, 25
23. Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.
25. Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

Ay 23 => ini pemberitaan Firman yang tajam (pengajaran yang benar, yang keras, yang tajam). Ini langsung menusuk hati Yudas yang penuh dengan keinginan akan uang (hatinya langsung ditusuk oleh pedang).

Ay 25 => 'Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" => kalau tetap mempertahankan keinginan akan uang (perkara kecil), maka mulutnya berdusta.

Kalau mempertahankan keinginan akan uang dan berdusta, akhirnya menyalahkan orang. Kalau Yudas mengatakan => "Bukan aku, ya Rabi?" Ini berarti menyalahkan kesebelas murid lainnya, termasuk TUHAN YESUS => 'jangan-jangan YESUS mengarang-ngarang saja' Pengajaran ini mengarang-ngarang saja, pengajaran 'gatok-menggatok' (dalam bahasa Jawa). Dulu ada hamba TUHAN yang masih muda (juga meninggal dalam usia muda , mempunyai gereja yang besar di Surabaya, dia mengatakan => 'pengajaran Mempelai,itu seperti 'konkordans' ('gatok-menggatok'). Kalau mau menerangkan buah, tinggal ambil konkordans buah, buah. Tetapi mungkin setelah dia mencoba, dia tidak dapat melakukan dan dia minta ampun ke bpk pdt In Juwono yang sebenarnya tidak ia kenal, tetapi ia minta ampun). Pengajaran ini tidak seperti itu! Kalau tidak ada pembukaan Firman => 'buah-buah (seribu buah), akan menjadi buah yang busuk' Ini bukan 'gatok-menggatok', kalau tidak ada Roh Kudus tidak akan bisa. Semoga kita dapat mengerti.

Sudah ditusuk, tetapi masih berdusta, bahkan menyalahkan yang lainnya, termasuk menyalahkan TUHAN => 'salah ajaran itu, terlalu itu' Jadi Yudas tidak sungguh-sungguh dalam pemberitaan Firman pengajaran yang benar dan tidak sungguh-sungguh dalam perjamuan suci (tidak sungguh-sungguh inilah yang harus digaris bawahi) = tidak sungguh-sungguh dalam penyucian. Tidak sungguh-sungguh inilah yang bahaya sebab awal dari kehancuran adalah tidak sungguh-sungguh. Yudas selalu mengelak dari pekerjaan pedang Firman, karena mempertahankan keinginan akan uang dan dusta. Dua perkara kecil inilah yang meruntuhkan. Akhirnya Yudas keluar dari Tubuh Kristus dan menjadi antikris.

Kalau pelayanan kita tidak sungguh-sungguh, akan menjadi Yudas. Yudas sudah mengetahui kalau imam-imam kepala ajarannya berbeda dengan YESUS (memusuhi YESUS), tetapi dia terus berfellowship dengan mereka dan akhirnya Yudas mengikuti mereka. Salomo yang hebat juga mengikuti isterinya. Kalau mengikuti dua, tidak mungkin memilih yang benar. Sebab itu, pilih satu saja, pilih yang benar. Semoga kita dapat mengerti.

1 Yohanes 2: 18, 19,
18. Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
19. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

Ay 18 => 'Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir' => dulu sudah terjadi kepada Yudas, nanti pada waktu terakhir akan terjadi lagi seperti Yudas.

Ay 19 => 'Memang mereka berasal dari antara kita' => dalam satu penggembalaan, satu zangkoor, satu pemain musik, bahkan satu tempat tidur (suami-isteri), satu tempat duduk, bisa terpisah (yang sungguh-sungguh dan yang tidak sungguh-sungguh). Hati-hati!

'tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita' => Inilah yang harus digaris bawahi. Nanti perpisahan akan terjadi pada yang sungguh-sungguh dengan yang tidak sungguh-sungguh.

Sekalipun satu rumah TUHAN, satu pelayanan, satu tempat tidur dapat terpisah (antara yang sungguh-sungguh dengan yang tidak sungguh-sungguh). Kalau tidak sungguh-sungguh (tidak sungguh-sungguh dalam penyucian, tahbisan atau pelayanan) nanti akan keluar dari Tubuh Kristus dan menjadi antikristus (seperti Yudas). Hati-hati, saat ini ada Firman dan perjamuan suci. Saat perjamuan suci, sementara Yohanes bersandar (bersungguh-sungguh), tetapi Yudas keluar. Hanya dua ini pilihannya! Biarlah pemberitaan Firman dan perjamuan suci mendorong kita untuk bersungguh-sungguh dalam penyucian, tahbisan (ibadah pelayanan kepada TUHAN). Yang tidak bersungguh-sungguh, mari bersungguh-sungguh. Yang sudah bersungguh-sungguh, mari lebih bersungguh-sungguh lagi.

TUHAN tidak melihat kehebatan dan kekurangan kita dalam ibadah pelayanan. Mungkin lulusan S2, S3 silahkan, tetapi TUHAN tidak melihat itu. Sebaliknya, yang tidak punya ijasah, tidak memiliki kemampuan apa-apa, masih berdosa, ada kekurangan, tidak mengapa, sebab TUHAN melihat kesungguhan hati kita. Mungkin kita ada dosa-dosa (apapun dosanya, termasuk kenajisan), masih dapat ditolong oleh TUHAN, kalau saat ini kita bersungguh-sungguh? 'saya mau disucikan sungguh-sungguh, saya mau melayani dengan sungguh-sungguh' Inilah yang mau dilihat oleh TUHAN. Jangan seperti Yudas, tetapi seperti Yohanes.

Jika bersungguh-sungguh, hasilnya adalah

  1. 2 Tawarikh 16: 9, Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."

    Hasil pertama: TUHAN memberikan kekuatan ekstra untuk menang atas musuh = menang atas masalah, pencobaan yang mustahil. Saya terhibur dengan pemberitaan Firman pada saat ini.


  2. Ulangan 8: 18, Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.

    Hasil kedua: TUHAN memberikan kekuatan ekstra agar kita dapat memiliki kekayaan rohani (kekayaan sorga), itulah pembukaan rahasia Firman (pembukaan Firman ALLAH). Kalau ada pembukaan Firman, maka ada jalan terbuka bagi kita semuanya, untuk:


    1. Menerima berkat jasmani,
    2. Menerima masa depan yang berhasil, indah pada waktu-Nya,


  3. 1 Tesalonika 3: 13, Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.

    Ay 13 => 'Kiranya Dia menguatkan hatimu' => kekuatan.

    Hasil ketiga: TUHAN memberikan kekuatan ekstra untuk bertahan sampai garis akhir (sampai meninggal dunia, atau sampai TUHAN datang kembali) = kita dapat bertahan melayani TUHAN sampai garis akhir = kuat teguh hati dalam menghadapi:


    1. pencobaan. Kita tetap percaya YESUS (tidak kecewa),
    2. dosa. Kita tetap hidup benar,
    3. ajaran sesat. Kita tetap berpegang teguh pada pengajaran yang benar, sampai TUHAN datang kembali, kita benar-benar diubahkan menjadi sama dengan Dia (disempurnakan). Kita menjadi Mempelai Wanita yang siap untuk menyambut kedatangan-Nya yang ke dua kali.

Sekali lagi, TUHAN hanya melihat kesungguhan. TUHAN tidak melihat kehebatan (jangan sombong), TUHAN tidak melihat kekurangan, bahkan kejatuhan kita, asalkan:

kita masih mau menerima Firman dan perjamuan suci: kita bersungguh-sungguh (mau disucikan, dan mau melayani), maka kita masih dapat diangkat oleh TUHAN. TUHAN memberikan kekuatan kepada kita:

  • untuk melawan musuh (semua masalah selesai),
  • untuk menerima kekayaan rohani atau pembukaan Firman (ada pembukaan Firman, maka ada semuanya),
  • dan memberikan kekuatan bertahan sampai TUHAN datang kembali atau kuat teguh hati. Jangan tinggalkan pelayanan, sampai TUHAN datang. Semoga kita dapat mengerti.

Yang belum melayani mari berdoa. Yang sudah melayani juga berdoa. Yang mutasi juga berdoa. Mari semuanya berdoa, supaya kita tetap bertahan (kuat teguh hati) dalam pelayanan, dalam menanti kedatangan TUHAN sampai di awan-awan, bahkan sampai selama-lamanya.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Juli 2024 (Selasa Sore)
    ... sehingga makin bertambah orang yang diselamatkan. Secara kualitas merupakan hasil pekerjaan firman pengajaran Kabar Mempelai yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja Mempelai Pria Surga untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna seperti Yesus menjadi mempelai wanita. Pertumbuhan gereja Tuhan ditandai angka dan . Yesus ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 30 April 2023 (Minggu Siang)
    ... segala raja dan Mempelai Pria Sorga. Hanya gereja Tuhan yang sudah siap sedia lewat mendengar kabar mempelai bisa menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kemudian masuk perjamuan kawin Anak Domba kerajaan Seribu Tahun Damai Firdaus yang akan datang dan Yerusalem baru. Sudah siap sedia artinya Mendengar dan dengar-dengaran ...
  • Ibadah Raya Malang, 10 Agustus 2014 (Minggu Pagi)
    ... Tabernakel menunjuk pada tabut perjanjian. Ini menunjuk pada penampilan pribadi Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga atau kedatangan Yesus kedua kali untuk mengangkat kita ke awan-awan yang permai. Ini adalah puncaknya kasih atau kasih sempurna. Jadi lewat tersungkur di depan kaki Yesus dan lewat jamahan tangan Tuhan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 21 Januari 2024 (Minggu Siang)
    ... mau tergembala Tidak mau masuk kandang penggembalaan--ruangan suci-- tidak mau tekun dalam kandang penggembalaan--tiga macam ibadah pokok-- berarti tidak masuk ruangan suci. Halaman Tabernakel menunjuk pada keselamatan--percaya Yesus bertobat baptisan air-- ruangan maha suci menunjuk pada kesempurnaan. Kita sudah selamat tetapi belum sempurna jadi kita harus berada di ruangan suci--tergembala. Mengapa tidak ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Agustus 2019 (Selasa Sore)
    ... undangan-Nya' berdiam diri dikaitkan dengan kesucian. Artinya kita harus selalu mengoreksi menghakimi diri sendiri lewat mendengar firman pengajaran yang benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua Kabar Mempelai. Kabar Mempelai akan menunjuk dosa-dosa yang ada di dalam hati kita keinginan jahat dan najis perbuatan dosa sampai puncaknya dosa dan perkataan dosa ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 08 Juli 2017 (Sabtu Sore)
    ... yang memuncak pada penyembahan. Ada macam persekutuan atau ibadah pelayanan Ibadah pelayanan orang Farisi dan ahli taurat. Yaitu ibadah pelayanan sistem taurat ibadah pelayanan yang menonjolkan perkara-perkara lahiriah kebiasaan tidak mengutamakan firman tidak mau mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Tandanya Kemunafikan. Lukas Tetapi Tuhan berkata kepadanya Kamu orang-orang Farisi kamu ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 November 2013 (Minggu Pagi)
    ... mendapatkan kebahagiaan Surga yaitu membaca mendengar dan menuruti firman nubuat. Prosesnya Membaca dan mendengarkan firman nubuat dengan sungguh-sungguh yaitu dalam urapan Roh Kudus dan dengan suatu kebutuhan. Hasilnya adalah kita bisa mengerti firman pengajaran yang benar sama dengan firman ditulis di dahi. Selanjutnya kita bisa percaya dan yakin pada firman ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 12 April 2016 (Selasa Malam)
    ... mungkin Firaun akan mendengarkan aku Delapan kali Musa mengakui kelemahannya sama dengan menyembah Tuhan Keluaran Keluaran Keluaran Keluaran Keluaran Keluaran Keluaran Keluaran Enam kali disertai penolakan. Yang dua kali tidak disertai penolakan yaitu Keluaran Lalu Musa berkata kepada Allah Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka Allah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 Maret 2020 (Selasa Sore)
    ... Karena Musa dan Elia sudah mempunyai pengalaman menghadapi penyembahan berhala dari bangsa Israel dan mereka menang. Musa menghadapi penyembahan lembu emas yaitu keras hati dan suam-suam. Malam ini kita belajar tentang Elia. raja-raja . Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati Kalau ...
  • Ibadah Doa Malang, 29 Oktober 2013 (Selasa Sore)
    ... terjadi dalam gereja Tuhan. Penyebabnya antara lain Terjerat dalam kejahatan dan kenajisan. Kisah Rasul sebab kulihat bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan. Keinginan jahat yaitu mengejar yang jasmani sehingga mengorbankan yang jasmani. Sampai binasa seperti Yudas. Kisah Rasul --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.