Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih berada di dalam kitab Wahyu 2-3, secara keseluruhan menunjuk tentang tujuh percikan darah di depan tabut pernjanjian = tujuh surat yang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir. Sekarang artinya penyucian terakhir yang TUHAN lakukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir (sekarang kita semua) supaya tidak bercacat cela, sempurna seperti YESUS (menjadi Mempelai Wanita TUHAN). Percikan darah itu terjadi di ruangan maha suci. Yang pertama mulai dari Wahyu 2: 1-7 sidang jemaat di Efesus.

Wahyu 2: 4, Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

Sidang jemaat Efesus diakui oleh TUHAN baik dalam pelayanan, pekerjaan (begitu baik, ada kelebihan-kelebihan). Tetapi kalau ada cela, tidak ada gunanya, sebab tidak dapat menjadi sempurna. Sekalipun pelayanannya baik, tetapi jika ada cela (tidak berkenan kepada TUHAN), maka tidak berguna, dan juga tidak dapat sempurna, ini berarti tetap binasa selamanya (ketinggalan saat YESUS datang kembali). Oleh sebab itu TUHAN mengadakan penyucian terakhir bagi sidang jemaat Efesus.

Penyucian terakhir bagi sidang jemaat Efesus sebab sidang jemaat Efesus telah kehilangan kasih yang mula-mula (kasih ALLAH atau kasih agape lewat kurban Kristus, salib Kristus). TUHAN memuji pekerjaan sidang jemaat Efesus, tetapi masih ada celanya. Sudah banyak diterangkan tentang kasih mula-mula. Sekarang kita belajar pada ayat ke 5, akibat jika kehilangan kasih mula-mula.

Wahyu 2: 5, Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Ay 5 => 'Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan' => kembali kepada kasih mula-mula.

Akibat jika kehilangan kasih mula-mula adalah kaki dian diambil dari tempatnya = gelap (hidup dalam kegelapan). Satu-satunya penerangan di ruangan suci tabernakel adalah pelita emas. Kalau diambil dari tempatnya berarti gelap. Sidang jemaat akhir zaman akan hidup dalam kegelapan. Saya bandingkan dengan kitab Keluaran.

Keluaran 10: 21-23,
21. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya datang gelap meliputi tanah Mesir, sehingga orang dapat meraba gelap itu."
22. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari.
23. Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.

Keluaran 10: 21-23 => ini tulah yang ke sembilan, yaitu gelap gulita.

Ay 21 => 'sehingga orang dapat meraba gelap itu' => gelap ini dapat diraba, semestinya hanya dapat dilihat. Jadi begitu gelapnya, sampai dapat diraba.
Tulah-tulah ini terjadi pada waktu Israel akan keluar dari Mesir. Lalu TUHAN memberikan tulah kepada bangsa Mesir (sepuluh tulah), salah satu tulah adalah kegelapan. Jadi pada waktu bangsa Israel akan keluar dari Mesir, maka di Mesir terjadi kegelapan selama tiga hari (sekarang akan terjadi pada sidang jemaat Efesus atau akan terjadi pada sidang jemaat akhir zaman).

Ini menubuatkan bahwa pada waktu gereja TUHAN akan keluar dari dunia ini (Mesir gambaran dunia) di akhir zaman untuk bertemu dengan YESUS di awan-awan permai, maka keadaan dunia (termasuk keadaan sidang jemaat) dalam kegelapan. Sidang jemaat, hamba TUHAN, pelayan TUHAN justru hidup dalam kegelapan. Ini meniru Mesir, dulu saat Israel akan keluar dari Mesir, Mesir berada dalam kegelapan. Sekarang saat sidang jemaat hendak keluar dari dunia ini (YESUS akan datang kembali ke dua kali dan sidang jemaat akan terangkat ke awan-awan), dunia akan gelap, termasuk sidang jemaat juga hidup dalam kegelapan. Ini mengerikan! Sebab itu kita harus waspda dan berhati-hati sebab hidup dalam kegelapan justru terjadi menjelang kedatangan TUHAN YESUS yang ke dua kali.

Praktik hidup dalam kegelapan (tanpa kasih mula-mula) adalah

  1. Keluaran 10: 23, Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.

    Praktik pertama: 'Tidak ada orang yang dapat melihat temannya' = tidak dapat melihat sesama mulai:


    • Dalam nikah. Suami tidak dapat melihat isteri, karena terlalu gelap. Jangan-jangan isteri dikira bola kemudian ditendang => 'ini siapa, tonjok saja' Inilah keadaan akhir zaman yang mengerikan.


    • Dalam penggembalaan (dalam gereja). Tidak peduli lagi.
    • Antar penggembalaan (antar gereja).


    Tidak dapat melihat sesama = egois. Egois artinya:


    • Hanya mementingkan diri sendiri,
    • Tidak dapat memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan. Ini berarti tanpa kasih ALLAH (tanpa kasih mula-mula) = tanpa matahari.


      Dalam alkitab kasih ALLAH itu diibaratkan matahari:


    • Tidak mau masuk pembangunan/persekutuan Tubuh Kristus yang benar. Tubuh Kristus dimulai:


      1. dari nikah (tidak mau masuk dalam nikah yang benar),
      2. tidak mau masuk dalam penggembalaan yang benar,
      3. tidak mau masuk persekutuan antar penggembalaan yang benar. Semoga kita dapat mengerti.


    Perhatikanlah sesama kita. Harus memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan, mulai dalam nikah (sesama dalam nikah): antara suami isteri saling memberi dan mengunjungi (dalam kebutuhan apapun), anak dengan orang tua. Saya selalu berpesan kepada kaum muda. Kalau sudah bekerja, ada berkat yang lebih, harus selalu ingat kepada orang tua yang dalam kebutuhan. Juga ingat saudara-saudara yang dalam kebutuhan. Ini supaya tidak gelap. Bagaimana kaum muda yang belum bekerja? Kaum muda yang belum bekerja (masih minta uang spp, kos, dll), prihatinlah. Mengasihi orang tua, mulai dari prihatin. Jangan menuntut => kosnya harus begini, hp-nya harus bermerk ini (akhirnya orang tuanya berhutang).

    Prihatin artinya yang:


    • baik,
    • sederhana,
    • jangan berfoya-foya. Ini sudah mengasihi (membantu, mengingat) orang tua.


    Jangan gelap-gelapan dihari-hari ini. Kalau tidak dapat memberi, mengunjungi (mengasihi) orang lain, maka timbul kebencian tanpa alasan. Hanya dua ini, kalau tidak dapat memberi-mengunjungi, pasti ada kebencian tanpa alasan. Contohnya: antara suami isteri? 'tidak tahu! yang penting, isteri saya salah' Isterinya sudah baik, tidak peduli? 'dia salah' (dan juga sebaliknya).

    Praktik hidup dalam kegelapan:


    • tidak dapat melihat sesama, artinya tidak memberi mengunjungi atau tidak mengasihi (tanpa kasih). Jika di dalam penggembalaan, ada sesama yang membutuhkan, mari saling memberi dan mengunjungi. Ada sesama yang dalam dukacita, kita mengunjungi dll. Juga antar penggembalaan (kunjungan-kunjungan). Nanti paling dekat di hotel Kartika Graha Malang, mari kita memberi dan mengunjungi. Dalam ibadah persekutuan terutama butuh yang rohani; pembukaan Firman, urapan yang baru. Inilah yang kami terima dalam ibadah persekutuan. Semoga kita dapat mengerti.

      Saya selalu bersaksi, mohon maaf kalau dianggap sombong. Kalau tidak ingat pembangunan Tubuh Kristus, sudah cukup dengan di Malang dan Surabaya (sudah sibuk). Tetapi jangan sampai egois. Dalam ibadah kemarin diterangkan, seperti kambing. Sudah diberkati dll, tetapi menjadi rawa (tidak mau mengalir), itulah Babel. Inilah yang saya takutkan. Mari kita memberi dan mengunjungi. Sebab kalau tidak disitu, pasti masuk ke satunya lagi.


    • Sampai kebencian tanpa alasan. Ini egois juga. Tidak peduli lagi, orangnya sudah baik, tetap dibilang salah. Inilah tanpa matahari. Banyak hamba TUHAN, pelayan TUHAN, gereja TUHAN, tanpa kasih (tanpa matahari), sehingga gelap. Mari periksa nikah kita, periksa di penggembalaan, antar penggembalaan. Di kantor, dimanapun juga periksa, jangan sampai tanpa matahari.


    Hati-hati! Kalau mulai ada rasa tidak suka, harus diselesaikan, baik antara suami-isteri. Kalau tidak, nanti menjadi kebencian tanpa alasan (tidak ada matahari, tidak akan bisa melihat lagi). Dalam penggembalaan, kalau ada sesuatu mari diselesaikan. Kecuali orang itu tidak mau, biarkan saja. Kita sudah datang => 'ayo selesaikan, tunjukkan salah saya, kalau saya salah, saya mengaku' Tetapi tetap tidak bisa, ya sudah, kita tidak bersalah. Mari selesaikan, jangan tanpa matahari.


  2. Keluaran 10: 23, Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.

    Praktik kedua: 'tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya' arti rohaninya tidak mengalami kebangunan rohani = tidak mengalami peningkatan rohani =


    • Jatuh bangun dalam dosa sampai puncaknya dosa. Puncak dosa yaitu Dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba, termasuk juga judi,
    • Dosa kawin mengawinkan (maafkan): dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks (homoseks, lesbian, seks terhadap diri sendiri), sampai nikah yang salah (kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan/seks bebas). Saya selalu mengulang-ulang, perempuan Samaria (bangsa kafir) lima kali kawin cerai. Yang ke-enam, ke-tujuh dan selanjutnya sudah seks bebas (kawin mengawinkan). Semoga kita dapat mengerti. Pertama kali jatuh bangun (tidak ada kebangunan rohani), akhirnya rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi, ini berarti tidak dapat bertobat, sampai binasa selamanya = tanpa bulan (tanpa penebusan). Penebusan oleh Darah YESUS digambarkan dengan bulan berwarna merah dibawah Kaki Mempelai. Kalau tanpa penebusan (tanpa bulan), akan gelap. Bagaimana itu rebah dan tidak bangkit lagi? Enjoy dalam dosa, tidak ada rasa menyesal lagi malah bangga => 'Biar saya begini, kenapa? Saya diberkati' Bahkan menantang => 'buktinya, buktinya' Sampai tidak dapat bertobat lagi seperti setan dan binasa selamanya. Kalau kami sebagai hamba TUHAN, biarpun sudah jatuh nikahnya => 'oo gereja kami besar, mau apa?' Ini sudah rebah = enjoy dalam dosa sampai tidak dapat bertobat lagi. Inilah tanpa penebusan oleh Darah YESUS (tanpa bulan). Hati-hati, kalau kita sudah senang-senang dalam dosa, itu sudah terperangkap. Saya pernah menerangkan, kalau kita senang terhadap suatu dosa, mulai ada perhatian dan senang, berarti perangkapnya semakin masuk. Tetapi kalau kita => 'aduh TUHAN, kok begini' Ini keluar dari perangkap. Kalau => 'tidak apa-apa ya, cuma begini' Ini terus masuk perangkap, seperti tikus memakan roti di daerah perangkap, semakin bertambah masuk perangkap, akhirnya tertangkap tikusnya.


    • Lumpuh rohani. Tidak bangun itu lumpuh rohani. Celakanya, lumpuhnya ini di pintu gerbang indah. Semestinya hidupnya indah, tetapi lumpuh di pintu gerbang bait ALLAH banyak terjadi kelumpuhan-kelumpuhan.

      Kisah rasul 3: 1, 2,
      1. Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
      2. Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.

      Kalau tidak ada kebangunan rohani, akan lumpuh. Lumpuh di depan pintu bait ALLAH (pintu gerbang indah), sekarang artinya tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan atau tidak setia sampai tinggalkan jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus yang TUHAN percayakan kepada seorang hamba TUHAN, pelayan TUHAN. Inilah lumpuh di pintu gerbang indah (tidak masuk dalam bait ALLAH, bahkan mundur). Semoga kita dapat mengerti.

      Jika tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan, sama dengan hidupnya tidak indah. Saya sering menerangkan, jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus bagaikan jubah yang maha indah (seperti jubah Yusuf). Inilah yang menentukan indah atau tidaknya hidup kita. Bukan ijasah, gaji, banyaknya jemaat ataupun gedung gereja yang besar, bukan! Melainkan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Mari pertahankan! Semoga kita dapat mengerti.

      Kecuali ada mutasi. Saya juga dulu di mutasi ke Gending, lalu ke Malang. Bpk pdt Pong mengatakan kepada saya => 'kalau mutasi dari TUHAN (TUHAN Yang pindahkan), kamu pasti meningkat' Kalau ini karena keinginan saya => 'di desa (di Gending) tidak enak, lebih baik saya berusaha pindah ke kota' Inilah karena keinginan. Saudara-saudara yang dari daerah karena kuliah atau karena sesuatu, harus meningkat. Inilah mutasi dari TUHAN (kehendak TUHAN). Tetap pertahankan keindahan! Kalau hidup tidak indah, seperti tanpa mahkota, bintang (tanpa bintang), sehingga gelap. Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus, nanti menjadi bintang (mahkota dua belas bintang). Tadi jika tanpa penebusan, jatuh dan tidak bisa bangun (jatuh bangun dalam dosa). Tanpa penebusan Darah YESUS = tanpa bulan. Kemudian, jika tidak dapat melihat temannya atau egois (tidak dapat mengasihi, tidak dapat memberi/mengunjungi, bahkan membenci), itu tanpa matahari. Tanpa kasih = tanpa matahari. Inilah akibat dari kehilangan kasih mula-mula. Semoga kita dapat mengerti.

Jadi akibat kehilangan kasih mula-mula, maka keadaan sidang jemaat, hamba TUHAN, akan hidup dalam kegelapan = tanpa matahari, tanpa bulan, tanpa bintang. Keadaan ini sama dengan keadaan kapal yang dinaiki rasul Paulus (berlayar menuju Roma). Disitu tidak ada matahari, bulan dan bintang, yang ada hanya bahaya. Jika tidak ada matahari, bulan dan bintang, yang datang adalah badai. Itu pasti! Kalau kaki dian emas dipindah dari tempatnya, maka akan gelap (hidup dalam kegelapan bagaikan tanpa matahari, bulan dan bintang), maka datanglah badai.  

Kisah rasul 27: 18-20,
18. Karena kami sangat hebat diombang-ambingkan angin badai, maka pada keesokan harinya mereka mulai membuang muatan kapal ke laut.
19. Dan pada hari yang ketiga mereka membuang alat-alat kapal dengan tangan mereka sendiri.
20. Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.

Tanpa matahari, bulan dan bintang, hanya angin badai yang datang. Kita harus waspada. Jadi keadaan gereja TUHAN (hamba TUHAN, pelayan TUHAN) yang hidup dalam kegelapan (tanpa matahari, bulan dan bintang) = kapal yang diterpa angin badai dan menuju ketenggelaman ('jatuh'). Seperti ayat mengatakan => 'betapa dalamnya engkau jatuh' Jatuh yang amat dalam itulah tenggelam di lautan, sampai binasa selamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Angin badai mengintai kehidupan yang kehilangan kasih mula-mula; tanpa matahari = tanpa kasih, egois, membenci. Tanpa bulan = tanpa penebusan, sehingga tidak dapat bangun lagi (jatuh bangun dan rebah). Tanpa bintang = lumpuh, mundur, tidak setia sampai tinggalkan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Kami sebagai hamba TUHAN, gembala-gembala banyak yang pensiun. Ini sangat berbahaya. Semoga kita dapat mengerti.

Saya selalu mengingat ajaran dari bpk pdt In Juwono dan pdt Pong => 'hamba TUHAN tidak ada pensiun' Hanya hamba TUHAN yang tidak ada pensiun. Kalau di dunia, pegawai negeri bisa pensiun. Tetapi hamba TUHAN ditahbiskan untuk selamanya. Doakan kami (hamba TUHAN sepenuh, pelayan-pelayan TUHAN), mari kita saling mendoakan supaya kita tetap melayani dan jangan lumpuh. Kalau sudah tanpa matahari, bulan dan bintang, angin badai akan datang.

Angin menunjuk ajaran-ajaran palsu yang menimbulkan badai masalah-masalah, kehancuran-kehancuran di segala bidang (jasmani, rohani, nikah rumah tangga, pelayanan) sampai tenggelam menuju kebinasaan. Inilah kehebatan angin ajaran-ajaran palsu (Efesus 4). Kalau pekerjaan terkena angin, akan ada masalah dalam pekerjaan.

Ada tiga macam angin, antara lain:

  1. Kisah rasul 27: 13,Pada waktu itu angin sepoi-sepoi bertiup dari selatan. Mereka menyangka, bahwa maksud mereka sudah tentu akan tercapai. Mereka membongkar sauh, lalu berlayar dekat sekali menyusur pantai Kreta.

    Ay 13 => ini sudah diberikan nasehat oleh Paulus, agar jangan berlayar, tetapi nahkodanya memerintahkan untuk 'berlayar!' Lebih percaya Paulus atau nakhoda; lebih percaya gembala atau orang yang pintar. Gembala yang dipakai TUHAN, ada wahyu (pembukaan Firman). Rasul Paulus bukanlah seorang yang ahli pelayaran tetapi dia tahu => 'jangan berlayar, bahaya' Daripada nakhoda yang berlayar sudah puluhan tahun => 'tidak apa-apa, tidak apa-apa' Akhirnya terkena badai. Itu sebabnya, wahyu (pembukaan Firman) itu penting!

    Rasul Paulus tidak menikah, tetapi mengajarkan soal mempelai. Itulah wahyu! Tidak perlu dipelajari, tetapi dipelajari dari TUHAN saja. Tetapi mereka menolak. Begitu berlayar, angin sepoi datang, dan semuanya pasti bersorak => 'Paulus salah kan, kita sudah sampai ini' Angin sepoi-sepoi ini seperti ac => 'enak, segar-segar. Wah di gereja tidak segar, disini segar' Itulah ajaran palsu. Hati-hati!

    Pertama: angin sepoi-sepoi; angin selatan (angin yang bertiup dari selatan). Angin sepoi-sepoi artinya angin yang menipu, memutar balikkan Firman pengajaran yang benar (alkitab). Kelihatan mau mencapai tujuan, padahal hancur.

    Praktiknya yaitu:


    • Menafsirkan Firman supaya cocok dengan daging. Enak sepoi-sepoi, kalau daging panas, lalu datang angin sepoi-sepoi => 'segarnya, enaknya' Inilah pengajaran palsu yang cocok dengan daging. Kalau pengajaran yang benar/ pedang, tidak cocok dengan daging, seperti ditusuk => 'aduh, aku datang sudah bayar ongkos, digereja hanya dikatakan anjing babi, terlalu!' Inilah pengajaran yang benar. Kalau ajaran palsu => 'saudara hebat...' Dagingnya yang disenangkan. Hati-hati! Mendadak saya teringat, salah satu contohnya seperti yang selalu dikatakan oleh bpk pdt Totaijs => 'menafsirkan Firman supaya cocok dengan daging (angin sepoi-sepoi)' Orang yang menerima, merasa senang => 'ini pendeta diurapi, luar biasa' Seperti dalam 1 Korintus 7 'janda-janda lebih baik kawin daripada hangus...' Ini senang. Maaf, janda yang dimaksudkan ini bukan janda yang karena cerai. Sebenarnya di alkitab kalau cerai itu tidak disebut sebagai janda.

      Dalam 1 Timotius 5 janda itu ada kriterianya yaitu:


      • yang suaminya sudah meninggal,
      • umur sekian tahun, itulah janda.


      Mari kita baca dalam 1 Korintus 7, ini sering disalahtafsirkan. Firman itu bukan ditafsirkan, tetapi dibukakan. Kalau ditafsirkan, cocok bagi daging dan senang. Kalau dibukakan (tajam), sakit bagi daging. Ini bedanya!

      1 Korintus 7: 8, 9,
      8. Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku.
      9. Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.

      Ay 8 => 'supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku' => Kalau bisa, tinggallah seperti Paulus = tidak perlu kawin.
      Ay 9 => ini seringkali disalah artikan. Orang yang sudah cerai (janda karena cerai) => 'daripada dia hangus berbuat ini, lebih baik dikawinkan' Ini sama dengan mempermanenkan dosa (sama dengan membakar). Bukan hangus lagi, sudah hancur. Inilah yang sering ditafsirkan ayat-ayatnya. Kalau dibukakan, janda itu siapa? Baca di 1 Timotius => 'o janda ini maksudnya yang suaminya meninggal dll, baru kita bisa menyimpulkan. Tetapi kalau menafsirkan, cukup ini saja => 'ini cocok ...' Orang akan senang. Ini yang bahaya. Angin sepoi-sepoi enak bagi daging, tetapi menenggelamkan/membinasakan.


    • Firman yang diilmiahkan = dijadikan pengetahuan (bukan pembukaan Firman). Bukan ilham lagi, tetapi ilmiah. Ini logis, bisa diterima oleh otak, tetapi sudah kehilangan arti rohani. Jika tidak ada arti rohaninya, semuanya sia-sia. Dalam 1 Timotius 6 (pasal tahbisan) rasul Paulus mengingatkan => 'hati-hati dengan pengetahuan' Bukan pembukaan Firman, bukan ilham. Kalau ilham/ wahyu/pembukaan Firman itu dari TUHAN.

      1 Timotius 6: 20, 21,
      20. Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
      21. karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!

      Ay 20 => 'Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu' => pengajaran yang benar yang sudah dipercayakan kepada kita, mari dipelihara.

      Kalau Firman dijadikan pengetahuan, maka semuanya sia-sia dan menyimpang dari kebenaran (menyimpang dari iman).


    • Menambah dan mengurangi Firman seperti Hawa, akhirnya telanjang. Yang tidak boleh, karena ditambah-tambah, akhirnya jadi boleh. Inilah yang memecah belah, saya seringkali mengatakan (dulu saya adalah guru yang mengajar matematika) => 'masa alkitab kalah dengan matematika. Karangan buku matematika dari orang Indonesia saja sudah berapa ratus ribu, ada juga yang dari Amerika. Tetapi mengapa semuanya dapat sama? 2 + 2 = 4 (tidak ada yang 4,1)' Tidak ditambah dan dikurangi. Sedangkan kita, alkitab hanya satu, tetapi mengapa bisa tidak sama? Ini karena ditambah dan dikurangi. Yang tidak boleh => 'ini karena masih muda ..' Akhirnya jadi boleh. Inilah yang membuat tidak sama. Coba baca alkitab saja, jangan ditambah dan dikurangi, pasti satu. Semoga kita dapat mengerti.

      Kalau ditambah dan dikurangi akan menjadi ajaran palsu, membuat telanjang dan suasana kutukan. Seperti Hawa, begitu menambah dan mengurangi, ia langsung memakan buah yang dilarang oleh TUHAN, sehingga telanjang (mengalami kutukan). Nanti di akhir zaman dalam Wahyu 22: 18-19 (nanti akan kita pelajari) => 'ada orang yang menambah dan mengurangi, tidak dapat masuk Firdaus, binasa selamanya' Inilah angin sepoi-sepoi; ditambah dan dikurangi supaya cocok bagi daging dan orang merasa senang. Angin selatan itu angin kering. Jadi ajaran-ajaran palsu membuat kering rohani. Semoga kita dapat mengerti.


    Lukas 12: 55, Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi.

    Angin selatan membawa panas terik; angin sepoi-sepoi (angin ajaran palsu) membawa kekeringan rohani sampai mati rohani.

    Kekeringan rohani adalah:


    • Sudah tidak bergairah dengan pengajaran yang benar (tidak bergairah dengan perkara rohani). Kalau dulu => 'ini Firman, luar biasa' Sekarang => 'sama saja, tidak apa-apa, hanya beda sedikit' Yang memegang ajaran yang benar, dikatakan => 'itu kebenaran sendiri' Ini sudah kering rohani.


    • Tidak dapat mengakui dosa-dosa lagi (selalu merasa benar) atau sudah tidak merasa berdosa, itu juga sudah kering rohani. Dia sendiri yang bersalah, tetapi terus menyalahkan dan menjelekkan orang lain, inilah kering rohani. Semoga kita dapat mengerti.


    • Sampai menuju kebinasaan, tenggelam dalam lautan api belerang.


  2. Kisah rasul 27: 4, Oleh karena angin sakal kami berlayar dari situ menyusur pantai Siprus.

    Kedua: angin sakal. Angin sakal ini langsung dari depan. Angin sakal yaitu angin yang menetang dari depan = angin yang menentang pembangunan Tubuh Kristus yang benar (yang tidak benar, justru didukung). Misalnya: ada kapal jalan ke kiri, angin langsung menentang. Semoga kita dapat mengerti.

    Dasar pembangunan Tubuh Kristus itulah salib. Salib inilah yang ditentang. Tidak mau yang sakit bagi daging.

    Filipi 3: 18, 19,
    18. Karena, seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
    19. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi.

    Ay 18 => 'banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus' => inilah yang perlu digaris bawahi.

    Salib = sengsara daging bersama YESUS. Angin sakal = ajaran yang menentang salib (tidak mau sengsara daging bersama YESUS) => 'YESUS sudah disalibkan, kita tidak perlu salib, ibadah yang enak-enak saja' Ajaran ini mengarahkan sidang jemaat kepada perkara-perkara jasmani, yaitu kemakmuran dan hiburan. Contohnya: di gereja ada hiburannya yang luar biasa. Waktu kebaktian kaum muda 'gereja jadi kuburan modern' Saya mengatakan => 'kuburan modern contohnya diskotik, gedung bioskop' Sekarang ini gereja ditata menjadi sama dengan diskotik, gedung bioskop. Inilah kuburan rohani. Padahal ada ayat mengatakan => 'ibadah mu yang sejati, janganlah sama atau serupa dengan dunia' Sekarang ini justru disamakan dengan dunia. Hati-hati, inilah benar-benar angin sakal, tetapi banyak yang merasa senang. Datang ke gereja mendapatkan kemakmuran, hiburan, siapa yang tidak mau? Kalau datang pada pengajaran yang benar, dapat salib. Pasti pilih kemakmuran dan hiburan. Kita harus sungguh-sungguh berhati-hati.

    Kalau kita beribadah benar-benar sengsara bagi daging, itu sudah benar. Seperti itulah juga nasihat dari bapak pdt Pong. Lempin-El yang mendengarkan, kalau nanti saudara melayani TUHAN dengan memikul salib, itu sudah benar, jangan lari, jangan mencari yang tidak ada salib. Semoga kita dapat mengerti.

    Salah satu ajaran angin sakal yang terkenal adalah ajaran Bileam. Ajaran Bileam yaitu beribadah melayani TUHAN hanya untuk mendapatkan upah secara jasmani (perkara jasmani). Sekarang banyak yang diberikan upah. Apa yang dikuatirkan? Jika mendapatkan upah yang jasmani, maka akan kehilangan upah hidup kekal. Dengan keahlian berkhotbah, bermain musik, kita bisa mendapatkan uang. Mungkin mendapatkan, tetapi ini sudah menjadi profesi dan hilang kemuliaan (hilang upah hidup kekal). Semoga kita dapat mengerti.

    Satu waktu saya diuji tentang guru sekolah Minggu. Memang ada program dari pemerintah, guru sekolah Minggu bisa mendapatkan insentif dan saya didatangi. Saya sebagai gembala mendapatkan kebijaksanaan dari TUHAN, lalu saya jawab => 'tidak' Dulu saya sebagai guru biasa, tidak dibayar satu jam saja => 'apakah tidak salah ini, kurang satu jam', bayar!!. Tetapi kalau guru sekolah Minggu (melayani TUHAN), diberikan insentif (upah jasmani), saya kuatirkan hilang upah yang rohani. Tidak akan ada artinya! Ini tanggung jawab saya sebagai gembala, mungkin ditentang orang banyak, teserah! Saya katakan => 'kalau kekurangan ongkos, minta ke saya saja' Jangan bergantung pada orang. Jangan sampai kehilangan upah yang kekal. Semoga kita dapat mengerti.

    Angin sakal ini membawa kepada kegelapan (tanpa arah ke arah yang benar). Bagitu kapal ditabrak oleh angin sakal, maka kapalnya akan menjadi tanpa arah. Tanpa arah kepada pembangunan Tubuh Kristus, berarti arahnya kepada Babel (menuju pembangunan Babel). Semoga kita dapat mengerti.

    Hati-hati terhadap angin sepoi sebab kelihatan enak bagi daging, cocok dengan logika, senang, tetapi tidak ada arti rohaninya lagi. Hati-hati terhadap angin sakal; menentang salib, tanpa arah, hanya untuk mendapatkan perkara jasmani terus.


  3. Kisah rasul 27: 14, Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin "Timur Laut".

    Ketiga: angin badai = ajaran setan-setan. Semoga kita dapat mengerti.

    Praktik dari angin badai adalah


    • Wahyu 2: 20, Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

      Yang pertama: ajaran Izebel, yaitu ajaran palsu yang mengijinkan perempuan atau wanita mengajar dan memerintah laki-laki. Ini jangan disalah artikan => 'kalau begitu wanita tidak boleh melayani' Salah! Mari kita bandingkan dengan 1 Timotius 2: 11-14 Kita baca perikopnya dulu supaya jelas 'mengenai sikap orang laki-laki dan perempuan dalam ibadah jemaat' Ini jelas dalam ibadah sudah diatur, bagaimana laki-laki dan bagaimana perempuan.

      1 Timotius 2: 11-14,
      11. Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
      12. Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
      13. Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
      14. Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.

      Wanita mengajar dan memerintah laki-laki, ini dikaitkan dengan kejatuhan Hawa. Di taman Eden, TUHAN memberikan perintah kepada Adam dan Hawa => 'semua buah pohon di taman boleh kamu makan buahnya dengan bebas, kecuali satu' Sekarang artinya wanita boleh melayani apa saja, kecuali satu yaitu tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki dalam ibadah (dalam ayat lain termasuk juga dalam rumah tangga). Hanya satu ini saja yang tidak boleh. Kalau ada yang bertanya => 'kalau jadi bendahara' boleh! silahkan. Semoga kita dapat mengerti.

      Pokoknya yang namanya ibadah, wanita tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki. Ada juga yang bertanya => 'kalau wanita melatih paduan suara, bagaimana?' Namanya juga latihan zangkoor, masa itu ibadah? Tidak ada istilah ibadah/kebaktian zangkoor. Bpk pdt Pong ditanya oleh pendeta dari GPT, sampai sejauh mana tentang wanita ini (saya baca di catatan). Bpk pdt Pong hanya menjawab => 'bacalah alkitab dan jangan keras hati (jujur, akui saja)' Semoga kita dapat mengerti.

      Untuk mempertahankan pengajaran yang benar, memang membayar harga yang mahal, sampai saya diancam mau diblack list => tidak mengapa, tidak ada masalah, semuanya itu di Tangan TUHAN. Kita harus bersungguh-sungguh dihari-hari ini. Seperti Efesus sudah luar biasa => 'kamu begini, begini, tetapi Aku mencela engkau' Tidak ada gunanya. Sudah hebat, dahsyat, tetapi dicela, tidak ada gunanya. Demikian juga dengan jemaat Tiatira (ada wanita Izebel) => 'pekerjaan kamu maju, tetapi Aku mencela engkau' Tidak ada gunanya, ada cela berarti tidak sempurna. Kita harus berhati-hati.

      Banyak orang bertanya => 'kalau begitu orang satu gereja tidak masuk surga (masuk neraka semuanya), saya katakan => 'bukan hanya satu gereja, bisa satu dunia. Pada zaman Nuh dari satu dunia hanya delapan orang yang selamat' Jangan coba-coba untuk memancing TUHAN. Pada zaman Nuh sudah pernah terjadi. Tinggal sekarang, kita mau atau tidak. Terserah kita. Seperti angin, dari sepoi-sepoi (enak-enak), tahu-tahu terkena badai dan hampir tenggelam. Lebih baik kita percaya kepada Firman, daripada kita mengajukan kebenaran sendiri. Kalau membaca ayat itulah kebenaran Firman. Jangan dibalik-balik!

      Sekalipun hanya satu orang (pada zaman Nuh hanya delapan orang) dibanding seluruh orang di dunia (mengolok-olok Nuh) => 'tidak ada angin, tidak ada hujan, mau membuat bahtera, ini kebenaran sendiri. Gayanya seperti merasa suci, merasa akan masuk surga sendiri' Akhirnya benar terjadi, Nuh sekeluarga yang masuk surga sedangkan yang lainnya binasa. Jangan main-main terhadap orang yang benar (pengajaran yang benar), sebab dapat sungguh-sungguh terjadi. Semoga kita dapat mengerti.

      Ingatkan, nasihatkan = saling menasihati kepada suami, isteri, anak, orang tua tentang ibadah. Dalam Ibrani 10, mari nasihati kepada orang yang tidak beribadah. Orang yang beribadah dan orang yang tidak beribadah ada perbedaan. Tetapi masih ada perbedaan diantara orang yang beribadah. Contohnya Kain dan Habel. Satu diterima dan yang satunya lagi tidak diterima. Ibadah yang benar, diterima. Tetapi kalau ada cela, tidak diterima oleh TUHAN. Biarpun orang lain mengatakan => 'maju, luar biasa, dahysat' Tidak diterima oleh TUHAN. Mari tegakkan kembali. Tadi saya mengajar Lempin-El, saya juga minta doa untuk organisasi GPT, supaya ditegakkan kembali. Sebab sudah agak miring dan saya mendengar berita-berita bahwa sudah payah. Semoga kita dapat mengerti.

      1 Korintus 14: 34, 35,
      34. Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat.
      35. Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.

      Ay 34 => 'Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga oleh hukum Taurat' => sejak diatur zaman taurat.
      Mungkin ada yang bertanya => wanita tidak boleh mengajar? Wanita boleh mengajar sesama wanita (dalam 1 Timotius). Wanita boleh mengajar di sekolah Minggu. Semoga kita dapat mengerti.

      Mengapa wanita harus berdiam diri dalam pertemuan jemaat (dalam ibadah) dimana ada laki-laki? Kalau wanita berdiam diri, maka laki-laki menjadi kepala atas wanita (menempatkan laki-laki pada posisi yang sebenarnya, yaitu sebagai kepala dari wanita). Ini maksudnya! Kalau laki-laki menjadi kepala dari wanita, maka YESUS menjadi kepala dari laki-laki (YESUS menjadi Kepala di dalam sidang jemaat atau dalam ibadah). Jika YESUS menjadi Kepala dalam nikah (ibadah), maka nikah menjadi kudus (sidang jemaat menjadi suci). Inilah tempat yang benar. Dalam 1 Korintus 13 disebutkan => 'YESUS Kepala dari laki-laki dan laki-laki kepala dari wanita' Kalau posisinya sudah benar, ini seperti kaki dian pada tempatnya (pelita diatas kaki dian), terjadilah terang. Suci itu terang (rumah tangga dan ibadah menjadi terang atau suci).

      Jika wanita menjadi kepala dari laki-laki (terbalik; tidak pada tempatnya), maka kaki dian diambil dari tempatnya yaitu:


      • Diletakkan di kolong tempat tidur, maka nikah menjadi hancur.
      • Diletakkan di bawah gantang (tempat makanan), maka ekonomi menjadi hancur (dosa makan minum akan masuk).


      Jangan sampai dipindah, tetapi letakkan pada tempatnya. Kalau suami menjadi kepala dari isteri, maka YESUS sebagai Kepala dalam nikah dan sidang jemaat. Berarti kaki dian pada tempatnya (pelita diatas kaki dian), maka menjadi terang dan suci.

      Jika terbalik (dipaksakan dibalik), kaki dian diambil dari tempatnya:


      • Diletakkan dibawah tempat tidur, sehingga menjadi gelap. Terjadi kegelapan dalam tempat tidur: mulai terjadi pertengkaran, kekerasan dalam rumah tangga, dan dosa kawin mengawinkan masuk semuanya (perselingkuhan, perceraian, kawin cerai dll). Mari kita menjaga kesucian nikah kita.


      • Diletakkan dibawah gantang, gelap soal makanan (ekonomi mulai gelap), lebih dari itu dosa makan minum akan masuk. Semoga kita mengerti.


      Jadi angin badai membawa kepada kenajisan. Nanti kita akan mempelajari jemaat Tiatira lagi, kalau membaca disana => 'pekerjaanmu lebih dari yang mula-mula, meningkat, hebat, dahsyat, tetapi didalamnya najis' Semoga kita dapat mengerti.


    • Wahyu 2: 24, Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.

      Yang kedua: ajaran setan-setan yang mempelajari seluk beluk iblis. Seluk beluk artinya mendalam. Jadi ajaran ini mempelajari setan secara mendalam, sampai mempelajari rumahnya setan. Seringkali orang senang dengan pelajaran neraka. Kalau pelajaran tentang tabenakel dianggap porno. Kalau pelajaran tabernakel dan Mempelai (rumah TUHAN) => 'apa itu/ itu taurat! Kalau pelajaran tentang neraka, tidak ada ayat-ayatnya => 'ini luar biasa, dia melihat luar biasa (ada yang lidahnya sepanjang satu meter, tiga puluh cm, semuanya menjadi bingung)' Inilah mempelajari seluk beluk iblis, sampai mempelajari neraka. Ajaran ini benar-benar menentang pengajaran tabernakel (pengajaran tentang kerajaan surga). Itu sebabnya kita jangan sampai menerima ajaran ini, bahkan membaca pun jangan! Saat kita membaca, tetapi masih kuat => 'apa itu'

      Tetapi begitu kita lemah atau goyah, akan ingat dengan apa yang dulu pernah kita baca' Disinilah jatuhnya orang. Jangan menghina! Waktu itu Salomo pasti menghina isterinya => 'tidak apa-apa, saya kuat' Lama-lama dia ikuti ajaran isterinya. Jangan mendengar dan jangan membaca yang lainnya. Hawa sudah mendengarkan suara TUHAN sekian tahun (sudah mendengar pengajaran yang benar sekian lama), tidak ditulis di taman Eden berapa lama, tetapi begitu mendengarkan suara ular satu kali saja, semuanya hilang. Kalau sudah mendengarkan dua, pasti melepas yang benar. Ada contohnya dari kitab Kejadian sampai Wahyu, Salomo yang hebat melepaskan yang benar dan mengambil yang tidak benar. Ini serius, mari bersunguh-sungguh dihari-hari ini.

      Kata bpk pdt Pong => 'bukan fanatik bodoh-bodoh' Bukan! Kalau kita sudah menemukan yang benar (kalau kita yakin kepada yang benar), mengapa kita harus mencari yang lain? Semoga kita dapat mengerti.

      Terutama Lempin-El, saya selalu mengatakan => 'tujuh sampai sembilan bulan, secara cuma-cuma (saya dulu juga cuma-cuma)' Bahkan saya dulu sampai tidak punya uang untuk kolekte. Kesalahan saya, saat ada kolekte, saya turun ke kamar mandi (ini karena saya malu dan saya kenal semua petugas kolekte). Dulu saya sebagai guru les, lumayan ada uang, dan bisa memberi untuk kolekte. Ini saya mengaku kepada Lempin-El => 'jangan meniru saya. Saat kolekte saya turun ke kamar mandi, entah sungguh-sungguh membutuhkan ke kamar mandi atau tidak, saya turun sambil berlari ke kamar mandi' Tetapi makan-minum semuanya dapat cuma-cuma. Tinggal menyanyi, dengarkan Firman, lalu makan. Ini berlangsung tujuh sampai sembilan bulan. Tidak punya jemaat dan tidak mendapatkan apa-apa, tetapi tetap dapat makan dan tidak kekurangan. Ini karena sudah menerima pengajaran yang benar, mengapa harus mencari yang lain? Jangan salahkan saya, kalau saya tidak mau ke yang lain. Semoga kita dapat mengerti.

      Harus benar-benar tegas dihari-hari ini. Bukan karena sombong, eksklusif, kebenaran sendiri, tidak! Kalau yang tidak cocok dengan Firman kita terima, itulah kebenaran sendiri. Biar satu orang,delapan orang dibandingkan dengan satu dunia, yang di dalam alkitab (Firman), itulah yang benar. Banyak angin-angin yang menghancurkan.


    • Ajaran Farisi: ajaran kawin cerai (memperbolehkan kawin cerai). Saya tunjukkan ayatnya supaya kita jelas. Alasan apapun tidak bisa.

      Markus 10: 2, 10-12,
      2. Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?"
      10. Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu.
      11. Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.
      12. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."

      Ay 2 => ini jelas ajaran Farisi memperbolehkan kawin cerai. Rahasia harus dibukakan, ayat menerangkan ayat.
      Ay 10 => murid-murid pun tidak mengerti soal kawin cerai. Rasulpun tidak mengerti, itu sebabnya kita harus berhati-hati.

      Bpk pdt Totaijs selalu mengatakan => 'kalau meminta nasihat nikah, harus berhati-hati, kepada pendetapun harus berhati-hati' Apalagi kepada orang dunia, jangan pernah! Murid-murid YESUS tidak mengerti, bahkan dalam Matius => 'ah lebih baik tidak kawin' Ini marah namanya (tidak mengerti). Tetapi YESUS jelaskan. Semoga kita dapat mengerti.


    • Ajaran Saduki: tidak ada kebangkitan. Setelah mati, habis perkara. Hati-hati hari-hari ini. Saya mendengarkan sendiri (masih family) => 'kalau dipikir-pikir tidak ada surga dan neraka; kalau kita senang itu surga. Kalau tidak senang itu neraka' Begitulah orang sekarang. Yang penting sekarang, nikmati, kemudian mati, habis perkara (seperti ayam goreng).


    Angin badai ini membuat putus harapan (Kisah rasul 27). Kalau tanpa kasih mula-mula, gelap. Tanpa matahari, bulan dan bintang, benar-benar berhadapan dengan angin badai (tiga macam angin pengajaran palsu). Apa akibatnya? Membuat putus harapan (tenggelam).

    Kisah rasul 27: 20, Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.

    Akibatnya adalah putus asa, kecewa, hancur dan tenggelam untuk selama-lamanya (binasa untuk selama-lamanya). Di segala bidang dapat hancur, jangan main-main! Tetapi TUHAN memberikan jalan keluarnya. Sekarang ini mungkin kita menghadapi angin badai, sudah diombang-ambing, hampir hancur, hampir tenggelam.

Masih ada jalan keluarnya dari TUHAN:

  1. Kisah rasul 27: 21, 22,
    21. Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: "Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini!
    22. Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.

    Ay 21 => 'Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti...' => ini wahyu, pembukaan Firman atau pengajaran yang benar dituruti, maka tidak akan terjadi begini. Perbedaannya disini. Kalau menentang pengajaran yang benar => 'ini benar sendiri, tetapi nanti akan berkata, aduh aku rugi' Tetapi kalau sekarang mengikuti pengajaran yang benar, mungkin diolok-olok, nanti akan berkata: 'untung aku mengikuti pengajaran yang benar' Nanti cuma 'aduh' atau 'untung', ini saja. Percayalah sungguh-sungguh!

    TUHAN memberikan saya pengalaman menjadi guru. Kalau murid saya tidak naik kelas, saya menangis (saya merasa gagal). Lalu TUHAN mengangkat saya menjadi gembala, tanggung jawab saya lebih dari itu. Saya juga pernah berbuat salah (waktu itu belum menjadi hamba TUHAN), murid saya tidak naik kelas sampai dua kali, saya sarankan untuk membeli raport. Saya salah, karena ingin menolong. Tetapi sekarang persoalan jiwa, saya tidak dapat main-main, karena tanggung jawabnya terlalu berat. Doakan saya sebagai gembala. Sekalipun hanya beda sedikit saja, saya tidak mau. Sekalipun saya harus dibuang, terserah. Yang penting arah atau tujuan jemaat jelas, yaitu kepada pengajaran yang benar (YESUS sebagai Kepala, kesempurnaan). Sekalipun sekarang masih jauh, tetapi kita harus meraih dan TUHAN akan menolong kita semuanya.

    Ay 22 => masih ada kesempatan. Selama masih ada pemberitaan Firman pengajaran, berarti masih ada kesempatan untuk ditolong. Apapun keadaan kita, masih bisa ditolong. Itulah anugerah TUHAN, kemurahan TUHAN. Dalam ibadah pada waktu yang lalu, kita sudah membicarakan tentang anugerah. Sekarang juga masih ada anugerah TUHAN. Dalam menghadapi angin badai, masih ada anugerah TUHAN.

    Jalan keluar pertama: kita harus mendengarkan pemberitaan Firman pengajaran yang benar dalam kesabaran (yang diulang-ulang). Firman diiulang-ulang, itu juga merupakan kesabaran.

    Pemberitaan Firman pengajaran yang benar dalam kesabaran, berisi:


    • Menyatakan apa yang salah atau dosa, supaya kita dapat menyadari, menyesali dan mengakui dosa. Kita diampuni dan tidak dihukum. Inilah isi dari Firman pengajaran (nanti kita baca dalam 2 Timotius 4: 2).


    • Tegoran yang keras, supaya dapat bertobat (berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN). Seringkali kita mengaku dosa, tetapi berbuat dosa lagi. Semoga kita dapat mengerti.


    • Nasihat.
      Nasihat yaitu:


      1. Tuntunan Tangan TUHAN supaya kita tetap hidup dalam kebenaran dan kesucian. Sesudah berbuat dosa, mengaku, diampuni, maka ditegur. Sudah berhenti berbuat dosa (sudah lurus), lalu mau melenceng lagi, diberikan nasihat => 'jangan..jangan'


      2. Jalan keluar dari segala masalah. Kalau sudah sampai nasihat, maka ada jalan keluar dari segala masalah. Banyak yang salah => 'oom, saya tidak di pengajaran, karena tidak ada mujizat. Kalau penginjilan banyak mujizat' Siapa bilang? Yang salah bukan pengajarannya. Karena kita dalam pengajaran masih dalam tahap yaitu terus ditegur (ditunjukkan dosa, ditegur, lalu berbuat dosa lagi). Masih berbuat dosa lagi, maka tidak akan ada jalan keluar. Jika dosa sudah ditunjuk, mengaku, berhenti berbuat dosa (ditegur, stop berbuat dosa), kemudian terus hidup di dalam kebenaran (dipeluk atau dituntun oleh TUHAN untuk hidup dalam kebenaran), maka pasti ada jalan keluar dari segala masalah. Saudara ingat, waktu tabut perjanjian dibawa oleh bangsa Israel, begitu menginjakkan kaki, maka terbelahlah sungai Yordan (bahkan tembok Yerikho bisa hancur). Tabut perjanjian = Firman pengajaran. Asal kita sudah sampai kepada nasihat. Kita sudah hidup benar dan suci, tinggal menunggu TUHAN untuk membuka jalan (ada jalan keluar dari segala masalah). Semoga kita dapat mengerti.

        Ay 22 => 'aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati' => Firman pengajaran membuat kita kuat dan teguh hati, artinya


        1. Tidak kecewa, tidak putus asa dalam menghadapi apapun,
        2. Tetap percaya, berharap kepada TUHAN dalam menghadapi apapun,
        3. Tetap dalam penggembalaan yang benar (tetap berada di kapal). Rasul Paulus mengatakan => 'jangan keluar dari kapal, kalau keluar mati' Semoga kita dapat mengerti.

          Kisah rasul 27: 22, 30-31
          22. Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.
          30. Akan tetapi anak-anak kapal berusaha untuk melarikan diri dari kapal. Mereka menurunkan sekoci, dan berbuat seolah-olah mereka hendak melabuhkan beberapa sauh di haluan.
          31. Karena itu Paulus berkata kepada perwira dan prajurit-prajuritnya: "Jika mereka tidak tinggal di kapal, kamu tidak mungkin selamat."

          Tinggal di kapal = tinggal dalam penggembalaan yang benar (tergembala dengan benar dan baik). Disitulah kita tetap terpelihara, kuat dan teguh hati.

          Semoga kita dapat mengerti.


        4. Hanya menyembah kepada TUHAN.


  2. Kisah rasul 27: 33-36,
    33. Ketika hari menjelang siang, Paulus mengajak semua orang untuk makan, katanya: "Sudah empat belas hari lamanya kamu menanti-nanti saja, menahan lapar dan tidak makan apa-apa.
    34. Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."
    35. Sesudah berkata demikian, ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah di hadapan semua mereka, memecah-mecahkannya, lalu mulai makan.
    36. Maka kuatlah hati semua orang itu, dan merekapun makan juga.

    Jalan keluar kedua: makan roti pada hari ke empat belas = perjamuan suci. Dalam Keluaran 12, domba paskah disembelih pada hari ke empat belas.

    Keluaran 12: 5, 6,
    5. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.
    6. Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.

    Makan domba paskah dengan roti tidak beragi, sekarang menunjuk perjamuan suci (Kurban Kristus). Jadi Firman pengajaran yang benar ditambah dengan Kurban Kristus adalah uluran Dua Tangan Gembala Yang baik (Yang penuh dengan kemurahan, anugerah kepada kita), supaya kita kuat-teguh hati (tidak putus asa, tetap tergembala dan hanya menyembah Dia). TUHAN mengulurkan dua Tangan anugerahNya dan kita menyembah TUHAN (mengulurkan dua tangan iman kepada TUHAN). Jadi iman ditambah belas kasih, anugerah TUHAN sama dengan mujizat terjadi, yaitu 'sehelai rambutpun tidak akan jatuh' Ditengah gelombang, sehelai rambutpun tidak akan jatuh, ini luar biasa. Sehelai rambut yang jatuh, tidak ada artinya (tidak ada yang mencari sehelai rambut yang jatuh). Kalau ada satu anting-anting yang jatuh, sudah heboh.

    Sehelai rambut, artinya


    • tidak berdaya (tidak punya kekuatan apa-apa. sehelai rambut tidak bisa digunakan untuk mengecat),
    • tidak berharga (tidak ada yang mau melihat sehelai rambut), tidak ada apa-apa, tidak layak. Mungkin seperti inilah keadaan kita. Apalagi kalau sehelai rambut ditengah gelombang. Sehelai rambut yang biasa saja, sudah tidak berharga, tidak berdaya, apalagi kalau ditengah gelombang. Bagaimana sehelai rambut ditengah gelombang? Tetapi kalau berada dalam Tangan Gembala Yang Baik, luar biasa, yaitu sehelai rambut tidak akan jatuh.

      Sehelai rambutpun tidak akan jatuh, artinya sekalipun kita tidak bisa apa-apa, tetapi Tangan anugerah TUHAN mampu:


      1. memelihara kehidupan kita ditengah kemustahilan-kesulitan. Mana bisa sehelai rambut bertahan ditengah badai-gelombang? Hanya jika berada di dalam Tangan TUHAN. Mungkin sekarang kita berkata => 'dulu pekerjaan saya enak, sekarang banyak saingan, ada badai-gelombang, yang lain modalnya banyak, alatnya lebih canggih. Saya tidak mampu (saya bagaikan sehelai rambut)' Datang kepada TUHAN, letakkan hidup di dalam Tangan TUHAN, kuat dan teguh hati. Dengan Firman pengajaran, terima perjamuan suci, kuat teguh hati => 'hidup saya dari Engkau TUHAN, dari Tangan anugerah TUHAN' Tangan anugerah TUHAN mampu memelihara kehidupan kita ditengah gelombang. Semoga kita dapat mengerti.


      2. melindungi kita ditengah celaka marabahaya, supaya kita tidak gugur (tidak tenggelam) sampai YESUS datang kembali ke dua kali. Nanti banyak yang berguguran, biarlah kita tetap bertahan. Semuanya bertahan dan TUHAN tolong kita semuanya.


      3. memakai kehidupan kita untuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir = kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Semuanya dipakai oleh TUHAN. Mungkin saudara sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi, asalkan kita kuat teguh hati, tidak putus asa, tidak kecewa, percaya kepada Dia, tetap tergembala dengan benar dan baik, tetap menyembah Dia, berserah sepenuh kepada TUHAN, maka kita akan dipakai oleh TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.


      4. Sehelai rambut tidak jatuh, berarti menjadi utuh: sempurna, tidak ada cacat cela saat kedatangan YESUS ke dua kali, kita menjadi satu Tubuh Kristus yang utuh, yang sempurna tidak bercacat cela dan siap untuk menyambut kedatangan YESUS ke dua kali.


      5. Tangan anugerah TUHAN menuntun kehidupan kita ke masa depan yang indah dan bahagia (dituntun ke seberang oleh TUHAN), sampai pelabuhan damai sejahera. Tidak hanya gelombangnya diselesaikan oleh TUHAN, tetapi kita juga dituntun ke masa depan yang berhasil indah, sampai pelabuhan damai, itulah kerajaan seribu tahun damai (firdaus) dan Yerusalem Baru untuk selama-lamanya.


    Mazmur 107: 28-30,
    28. Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,
    29. dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang.
    30. Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka.

    Ay 30 => 'sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka' => dituntun ke masa depan yang berhasil indah sampai ke pelabuhan damai sejahtera. Pelabuhan kesukaan menunjuk kerajaan seribu tahun damai (firdaus) dan Yerusalem Baru.

Inilah yang dapat saya sampaikan. Jangan kehilangan kasih mula-mula, jangan gelap! Kalaupun sudah gelap (tidak ada matahari, bulan dan bintang, yang ada hanyalah badai), masih ada pertolongan dari TUHAN, itulah Firman pengajaran dan perjamuan suci (uluran Tangan TUHAN).

Kita harus kuat teguh hati, mari:

  • ulurkan tangan kepada TUHAN,
  • menyembah TUHAN => 'saya percaya Engkau TUHAN, saya tidak berharap yang lain.
  • Saya seperti sehelai rambut, tetapi saya hanya percaya Engkau TUHAN, saya bergantung pada anugerah-Mu, tetesan darah-Mu TUHAN, bukan bergantung gaji, ijasah. Sekalipun saya memilikinya tetapi saya bergantung pada kemurahan anugerah TUHAN' TUHAN akan menolong kita semuanya.  

Setiap helaan nafas ini merupakan anugerah TUHAN. Sehelai rambut, memang tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi masih ada kekuatan dari TUHAN. Anugerah TUHAN lebih besar dari semuanya.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Januari 2018 (Kamis Sore)
    ... babi dan setan yang terkutuk dan dibinasakan. Oleh sebab itu Tuhan menciptakan kembali langit dan bumi yang baru juga manusia baru yang sama mulia dengan Dia untuk ditempatkan di Yerusalem baru bahagia dan kekal selamanya. Prosesnya disebut dengan PEMBAHARUAN. Dalam Wahyu ada empat macam pembaharuan Wahyu pembaharuan langit dan bumi yang ...
  • Ibadah Doa Malang, 27 Januari 2009 (Selasa Sore)
    ... oleh orang yang menerima kemurahan Tuhan. Yohanes - Lukas Yesus ditampar tapi tidak membalas Ia membalas kejahatan dengan kebaikan bahkan mendoakan orang yang jahat kepadanya. Biar kita belajar diam dan menguasai diri saat kejahatan datang supaya bisa berdoa. Penyebab Tuhan ditampar Tuhan menyampaikan kebenaran Tuhan menyampaikan tentang kerajaan. Kalau digabung artinya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 Februari 2020 (Minggu Siang)
    ... ukuran lewat firman penggembalaan dari pada sekarang enak-enak--tidak sungguh-sungguh beribadah--tetapi nanti harus berjuang sendiri di zaman antikris. Wahyu . Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku supaya mereka bernubuat sambil berkabung seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. 'seribu dua ratus enam puluh hari lamanya' empat puluh dua bulan tiga ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 01 September 2011 (Kamis Sore)
    ... Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur yang pada waktu keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya. Miryam gambaran pelayan Tuhan yang kena kusta anak gugur dilahirkan dalam keadaan sudah setengah busuk dagingnya. Mengapa Sebab ada kusta memakai kebenaran diri sendiri. Prakteknya selalu menyalahkan orang lain untuk menutupi kesalahan dosa ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 Juni 2010 (Minggu Pagi)
    ... kebinasaan. Praktek sehari-hari gadis bodoh adalah mencemoohkan korban tebusan menghina korban Kristus. Amsal . Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan. Dalam Perjanjian Lama korban tebusan ini berupa binatang. Tetapi dalam Perjanjian Baru korban tebusan ini sudah digenapkan oleh korban Kristus. Ibrani - Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Agustus 2015 (Rabu Sore)
    ... mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Manusia berdosa dan telanjang--kita semua-- HARUS diperdamaikan terlebih dahulu oleh kurban Kristus di kayu salib--korban pendamaian dulu korban lembu jantan muda-- sehingga diampuni dosanya--ditutupi ketelanjangannya--supaya layak dipercaya pelayanan pendamaian--menerima pakaian putih layak ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Oktober 2017 (Minggu Pagi)
    ... mempunyai muka seperti muka manusia dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang. Makhluk keempat adalah seperti burung nasar yang sedang terbang menunjuk pada kehidupan yang aktif dan siap untuk menantikan dan menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Jadi untuk bisa lolos dari macam maut ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 Juni 2012 (Minggu Pagi)
    ... memvonis menuntut Yesus Kristus dengan hukuman mati di kayu salib. Peranan bangsa Kafir diwakili oleh Pilatus adalah melaksanakan hukuman mati bagi Yesus Kristus di kayu salib. Jadi Israel dan Kafir sama-sama membutuhkan Yesus Kristus sebagai Raja Kebenaran yang mati di kayu salib. Matius Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 09 Mei 2009 (Sabtu Sore)
    ... bertahan menghadapi pembunuhan dan kebencian di dunia. Praktek mengasihi Tuhan Mazmur membenci kejahatan membenci dosa. Amsal - kalau mengasihi Tuhan maka kita harus membenci dosa terutama dosa mata sombong lidah bercabang bersilat kata perbuatan dosa hati jahat dan najis perjalanan hidup yang jahat saksi dusta bertengkar. Kalau dosa ini disingkirkan kita akan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 Februari 2016 (Senin Sore)
    ... kepadanya Sebelum Filipus memanggil engkau Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara. . Kata Natanael kepada-Nya Rabi Engkau Anak Allah Engkau Raja orang Israel . Yesus menjawab kata-Nya Karena Aku berkata kepadamu Aku melihat engkau di bawah pohon ara maka engkau percaya Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.