Kita
masih membahas dalam kitab Wahyu 2-3, ini menunjuk tujuh kali
percikan darah di depan tabut perjanjian sama dengan tujuh surat yang
ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir. Ini menunjuk
penyucian terakhir yang YESUS lakukan terhadap tujuh sidang jemaat
bangsa kafir, supaya tidak bercacat cela, sempurna seperti YESUS.
Yang pertama yaitu terhadap sidang jemaat di Efesus (Wah 2: 1-7).
Wahyu
2: 4,
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan
kasihmu yang semula.
Penyucian
terhadap sidang jemaat Efesus yaitu harus kembali kepada kasih
mula-mula. Kasih mula-mula adalah kasih ALLAH atau kasih agape lewat
kurban Kristus di kayu salib. Dalam Filipi 2: 8, YESUS taat sampai
mati di kayu salib untuk memberikan kasih ALLAH/kasih agape/kasih
mula-mula kepada manusia yang berdosa (sidang jemaat bangsa kafir).
Jadi kembali kepada kasih mula-mula = taat dengar-dengaran sampai
daging tidak bersuara lagi.
Yohanes
14: 15,
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala
perintah-Ku.
Ay
15 => '
kamu akan menuruti segala perintah-Ku' = taat
dengar-dengaran. Inilah mengasihi TUHAN atau menerima kasih mula-mula
/kasih agape. Semoga kita dapat mengerti.
Kenyataannya,
dari zaman ke zaman manusia tidak taat dengar-dengaran:
- Mulai
zaman permulaan (zaman ALLAH Bapa).
Diwakili oleh:
- Adam
dan Hawa tidak taat. Akibatnya: telanjang.
- Pada
zaman Nuh banyak manusia tidak taat, bahkan anak kecil pun tidak
taat. Dari satu dunia hanya delapan orang yang taat. Akibatnya:
telanjang, masuk dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Ini
pelajaran bagi kita, jangan menggampang-gampangkan dan berkata
'masa satu gereja semuanya tidak masuk sorga' Pada zaman Nuh,
dari satu dunia hanya delapan orang yang selamat.
- Zaman
pertengahan (zaman Anak ALLAH, dari Abraham sampai kedatangan YESUS
pertama kali). Diwakili Petrus.
Petrus tidak taat yaitu dari penjala manusia kembali menjadi penjala
ikan (kembali menangkap ikan). Akibatnya: gagal total
('semalam-malaman tidak menangkap ikan')
dan telanjang (Yohanes 21).
- Zaman
akhir. Terutama, pelayan-pelayan
TUHAN tidak taat (termasuk saya). Justru akhir zaman TUHAN
mengatakan => 'pada hari terakhir Aku
akan berterus terang kepada pelayan-pelayan TUHAN'
Matius
7: 21-23,
21.
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk
ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak
Bapa-Ku yang di sorga.
22.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan,
bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi
nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23.
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata:
Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian
pembuat kejahatan!"
Ay
21 => '
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
surga' => yang taat itulah yang masuk surga.
Ay
22 => '
Pada hari terakhir' => zaman akhir.
Ay
23 => "
kamu sekalian pembuat kejahatan!" => tidak
taat. Justru pelayan-pelayan TUHANlah yang tidak taat.
'
Pada
hari terakhir banyak orang ...' Ingat pada
zaman Nuh (banyak yang tidak taat, sedikit yang taat). Harus
hati-hati! Biar orang menghina kita => 'sok benar dia..'
Biarkan saja, yang penting kita harus taat kepada alkitab (pengajaran
yang benar), sehingga pintu surga terbuka bagi kita dan pintu-pintu
di dunia juga terbuka bagi kita.
Jadi
pada akhir zaman, justru banyak pelayan TUHAN yang tidak taat
dengar-dengaran kepada TUHAN, sehingga diusir oleh TUHAN (seperti
peristiwa di taman Eden) dan binasa untuk selamanya. Lalu bagaimana
kita dapat taat dengar-dengaran? Padahal tadi untuk kembali kepada
kasih mula-mula, kita harus taat. Sidang jemaat Efesus (bangsa kafir)
harus taat, itulah bukti memiliki kasih mula-mula/kasih agape.
Sedangkan manusia dari generasi ke generasi sudah tidak taat,
bagaimana kita dapat taat dengar-dengaran?
1
Petrus 3: 20, 21,
20.
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh
sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan
orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
21.
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan --
maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk
memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan
Yesus Kristus,
Ay
20 => '
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh
tidak taat kepada Allah' => mati tenggelam dalam air bah.
Ay
21 => '
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
baptisan' => baptisan air.
Jawabannya
adalah lewat baptisan air. Baptisan air yang benar adalah pembaharuan
dari hati nurani yang cenderung jahat ( Matius 7: 23 '
pembuat
kejahatan', dalam Kejadian 6 pada zaman Nuh hati manusia
cenderung jahat) menjadi hati nurani yang baik, yaitu taat
dengar-dengaran. Pada zaman Nuh, orang yang tidak taat, tenggelam
dalam air bah. Sekarang kepada kita, jangan lagi tenggelam dalam api
penghukuman TUHAN, jangan! Biarlah kita sekarang tenggelam dalam
baptisan air, sehingga mendapatkan hati nurani yang baik (hati yang
taat dengar-dengaran). Tinggal pilih, tenggelam dalam hukuman ALLAH
atau tenggelam dalam baptisan air? Semoga kita dapat mengerti.
Roma
10: 17-21,
17.
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman
Kristus.
18.Tetapi
aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah
mendengarnya: "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan
perkataan mereka sampai ke ujung bumi."
19.Tetapi
aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata:
"Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan
umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."
20.
Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan
ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri
kepada mereka yang tidak menanyakan Aku."
21.
Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah
mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang
membantah."
Ay
19 => '
orang-orang yang bukan umat'? bangsa kafir.
Jadi
Roma 10: 17-21 ini proses taat dengar-dengaran. Tadi, bagaimana kita
dapat taat dengar-dengaan? Kita yang sudah tidak taat yang dimulai
dari zaman Adam sampai zaman akhir, bagaimana caranya supaya dapat
taat? Masuk baptisan air. Sekarang prosesnya. Mau taat itu ada
prosesnya atau langkah-langkahnya.
Proses
atau langkah-langkah untuk taat dengar-dengaran:
- Roma
10: 17 'Jadi, iman timbul dari pendengaran'
= mendengar Firman
Kristus (Firman yang diurapi Roh Kudus).
Roh Kudus tidak terbatas oleh apapun (tidak terbatas oleh
kepandaian, waktu dll). Roh Kudus mendorong kita untuk gemar dalam
mendengarkan atau menikmati Firman TUHAN (seperti orang makan sampai
terasa nikmat). Inilah kalau dalam urapan Roh Kudus. Seperti waktu
YESUS memecah-mecahkan roti, diberikan ikan, sehingga menjadi enak
(kalau diberikan roti saja, kurang enak). Ikan itu Roh Kudus. Roti
itu Firman.
Jadi kalau diurapi Roh Kudus, maka kita dapat
menikmati Firman ALLAH (gemar dalam Firman ALLAH).
Mazmur
119: 92,
Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa
dalam sengsaraku.
Ay 92 =>
'Taurat-Mu' =>
Firman-Mu.
Hati-hati kalau tidak gemar dalam mendengarkan Firman:
'kalau menyanyi senang, waktu dengar Firman malas' Ini
berbahaya! Harus waspada, jika tidak gemar dalam mendengarkan Firman
(tidak dapat menikmati Firman ALLAH), maka kehidupan itu pasti
mengalami sengsara, mati rohani, kering rohani sampai binasa
selama-lamanya. Sekarang ini proses taat, dari mendengarkan Firman
dahulu (gemar dahulu mendengarkan Firman).
- Roma
10: 19 'Adakah Israel menanggapnya?'
= menanggapi Firman
ALLAH dengan positif (menerima Firman),
sebab nanti ada tanggapan yang negatif. Tadi, gemar mendengarkan
(menikmati) Firman dan dapat menerima Firman.
Yang menanggapi
Firman itu pikiran dan hati. Saat kita menanggapi Firman dengan
positif, Roh Kudus mengurapi pikiran kita, sehingga kita mengerti
Firman (Firman ditulis di dahi). Sesudah itu Roh Kudus mengurapi
hati, kita percaya, yakin (tidak bimbang) kepada Firman, sehingga
Firman ALLAH ditulis dalam hati menjadi iman. Semoga kita dapat
mengerti.
Roma
10: 19,
Tetapi aku
bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata:
"Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan
umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."
Ay
19 => 'orang-orang yang bukan umat'
=> bangsa kafir.
Sebenarnya yang boleh dan yang layak
mendengarkan Firman hanyalah bangsa Israel. TUHAN berfirman untuk
bangsa Israel. Tetapi karena bangsa Israel menanggapi dengan negatif
(hatinya keras, kepalanya sekeras batu, pikirannya kotor), sehingga
terbukalah kesempatan dan kemurahan TUHAN bagi bangsa kafir untuk
mendengarkan Firman, mengerti, percaya/yakin kepada Firman dan
diselamatkan. Diberitakan 'sampai ke ujung bumi' itulah bangsa
kafir.
Kisah
Para Rasul 13: 46, 47,
46.
Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang
kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi
kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh
hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa
lain.
47.
Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan
engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah,
supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
Ay
47 => 'ujung bumi'
=> bangsa kafir.
Permisi bicara, kalau bangsa kafir
mengabaikan Firman, mengerikan. Berarti mengabaikan kemurahan TUHAN.
Contohnya seperti perempuan Samaria. TUHAN berkata => 'tidak
patut roti untuk anak-anak diberikan kepada anjing'
Roti itu hanya untuk anak-anak itulah bangsa Israel, tidak patut
untuk anjing. Tetapi karena tanggapan bangsa Israel tidak baik,
dialihkan kepada bangsa kafir. Sekarang, bangsa kafir mau berbuat
macam-macam. Maaf, kalau bangsa kafir mengabaikan saat mendengarkan
Firman ALLAH = menolak kemurahan TUHAN dan tidak ada kata lain
selain binasa.
Seharusnya hanya untuk bangsa Israel, kita
tidak boleh. Tetapi kalau sampai bangsa kafir boleh mendengarkan
Firman, itulah kemurahan TUHAN. Jika kita mengabaikannya, berarti
menolak kemurahan TUHAN, menghina kemurahan TUHAN, maka masuk
sengsara dan kebinasaan. Ini sungguh-sungguh, serius!
Mohon
maaf, saya mempunyai pengalaman (saya melihat dengan mata kepala
sendiri). Kami dulu zangkoor sambil menjaga parkir, yang laki-laki
menjaga parkir diluar (saat gereja Lemah Putro dibangun) di Johor.
Saat pemberitaan Firman kaum muda keluar menuju warung sebelah, saya
dengan seseorang berkata => 'gantian saja, kita yang masuk,
biar kaum muda yang jaga' Tetapi oleh bpk pdt In Juwono, kaum muda
tidak boleh menjaga parkir. Dulu radio masih sulit => 'mobilnya
siapa yang memiliki radio', tetapi tetap tidak bisa! Sekarang
sudah ada internet (yang di luar dapat memakai internet). Kaum muda
yang keluar, tertawa-tertawa sambil minum, tetapi saya lihat (saya
tidak menghakimi) => 'payah nasibnya kaum muda, yang menjadi
hamba TUHAN pun payah nasibnya' Ini mengabaikan saat-saat
pemberitaan Firman, sehingga akan sengsara dan binasa. Kalau TUHAN
tidak menolong, binasa. Tidak ada main-main, bagi bangsa kafir.
- Praktik
Firman ALLAH
= taat
dengar-dengaran.
Setelah mendengar Firman, menanggapi,
kemudian mempraktikan Firman. Roh Kudus mengurapi kita untuk dapat
melakukan Firman ALLAH, sekalipun bertentangan dengan logika,
sekalipun harus menanggung resiko apapun juga. Mungkin Firman TUHAN
tidak masuk akal => 'Petrus tebarkanlah jalamu waktu siang
hari' Tidak masuk akal, tetapi kalau Roh Kudus menolong, kita
dapat taat dengar-dengaran. Bagaimana supaya kita dapt taat? Masuk
baptisan air. Proses untuk taat? Mari mendengar Firman Kristus
(Firman yang diurapi oleh Roh Kudus). Mohon urapan Roh Kudus, supaya
kita dapat mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh. Kemudian
dapat menanggapi Firman dengan baik; mengerti dan percaya kepada
Firman. Setelah itu barulah kita dapat mempraktikan Firman (taat
dengar-dengaran).
Taat dengar-dengaran = mengulurkan tangan
kepada TUHAN => 'terserah Engkau TUHAN' Pada saat ini mari
kembali kepada kasih yang mula-mula, yaitu kembali kepada ketaatan
(taat dengar-dengaran). Itu saja! Caranya yaitu masuk dalam baptisan
air. Yang sudah baptisan air, perbaiki. Mungkin masih banyak yang
melawan Firman, banyak melawan orang tua, mohon hati nurani yang
baik (hati nurani yang taat). Yang belum baptisan air, dengarkanlah
Firman baik-baik, supaya dapat masuk dalam baptisan air dan
sungguh-sungguh mendapatkan hati yang taat.
Hati yang taat
dengar-dengaran, ini sebagai modal. Masih ada prosesnya atau
langkah-langkahnya? Mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh,
menanggapi dengan positif sampai mengerti dan percaya kepada Firman,
mempraktikan Firman (taat dengar-dengaran).
Kisah
Para Rasul 5: 32, Dan
kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang
dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."
Kalau
kita taat dengar-dengaran, maka Roh Kudus/Roh Kemuliaan dicurahkan
dalam kehidupan kita. Roh Kudus juga merupakan uluran Tangan TUHAN.
Tadi taat itu mengulurkan tangan kepada TUHAN. Kalau kita taat
(mengulurkan tangan kepada TUHAN), maka Roh Kudus/Roh Kemuliaan
dicurahkan kepada kita = TUHAN mengulurkan Tangan kepada kita dan
kita hidup di dalam Tangan TUHAN, dan juga di dalam urapan Roh Kudus.
Saat ini kita sangat membutuhkan Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, manusia
daging ini rapuh, tidak dapat berbuat apa-apa (seperti kayu). Sehebat
apapun kayu, terkena panas-dingin akan hancur. Harus ada Roh Kudus!
Biarlah saat ini kita bersama-sama (seberapa yang bisa datang)
memohon kepada TUHAN, agar TUHAN mencurahkan Roh Kudus.
Kegunaan
Roh Kudus / Roh Kemuliaan, antara lain:
- 1
Petrus 4: 14,
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Kegunaan
pertama: memberikan
kekuatan ekstra kepada kita,
sehingga:
- Kita
tidak kecewa, tidak putus asa, tidak meninggalkan TUHAN dalam
menghadapi apapun juga,
- Kita
tetap bahagia di dalam penderitaan. Ini tidak dapat diterangkan,
sebab diluar logika,
- Kita
tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan ditengah
penderitaan. Kita tidak mundur setapak pun. Inilah kekuatan Roh
Kudus.
Apapun
yang kita hadapi seperti aniaya dan sebagainya
- kita
tidak kecewa,
- tidak
putus asa,
- tidak
mundur, tetapi bahagia dan tetap setia berkobar dalam ibadah
pelayanan kepada TUHAN. Ini ujian! Kalau dalam penderitaan kita
tetap bahagia, berarti ada Roh Kemuliaan di dalam hidup kita. Biar
kita lemah seperti kayu, tidak hancur. Kalau kecewa, berputus asa,
akan hancur (kayu itu sudah hancur). Mari, sekalipun terkena panas
atau apa saja, ada Roh Kudus, sehingga kita tidak mundur setapak
pun (tetap maju), tetap bahagia (mengucap syukur kepada TUHAN),
tetap setia.
- Roh
Kudus =
Roh
Penolong, untuk mengadakan mujizat-mujizat secara jasmani.
Saya
akan memberikan contoh-contoh dari Roh Kemuliaan:
Keluaran
16: 3, 7, 8,
3.
dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di
tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali
berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami
keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan
kelaparan."
7.
Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah
mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka
kamu bersungut-sungut kepada kami?"
8.
Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan
daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu
pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu
sungut-sungutkan kepada-Nya -- apalah kami ini? Bukan kepada kami
sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."
Ay
3 => Israel tidak puas, mengalami krisis. Ingin daging, ingin
roti seperti di Mesir.
Roh
Kudus:
- menolong
bangsa Israel (kita) menghadapi krisis secara jasmani (lapar),
krisis rohani (tidak puas, bersungut-sungut). Roh Kudus mampu
memberikan makanan secara jasmani, untuk memelihara kehidupan kita
ditengah krisis, kemustahilan. Ini mujizat. TUHAN datangkan burung
puyuh. Ditiup angin burung puyuh datang semuanya, tinggal makan
saja. Roti manna ditiupkan dari atas dan mereka juga makan roti.
- juga
memelihara kehidupan rohani, yaitu memuaskan kehidupan kita,
sehingga kita tidak bersungut-sungut, tetapi selalu mengucap syukur
kepada TUHAN.
Dalam
Keluaran 14 waktu menghadapi laut Kolsom
(jalan buntu). Ini mustahil. Tadi menghadapi krisis => 'pekerjaan
sulit, semuanya sulit' Tangan TUHAN itulah Roh Kudus mampu
memelihara kehidupan kita secara ajaib. Sekarang menghadapi jalan
buntu; di belakang ada firaun, di depan ada laut Kolsom, di kiri dan
kanan tidak bisa. Ada Roh Kudus bagaikan angin timur.
Keluaran
14: 21, 22,
21.
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman
itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang
keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air
itu.
22.
Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat
kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok
bagi mereka.
Ay 21 =>
'angin timur' =>
sekarang gambaran Roh Kudus atau Tangan TUHAN.
Roh
Kudus:
- mampu
memberikan jalan keluar dari segala masalah, sampai masalah yang
mustahil = menyelesaikan segala masalah sampai dengan yang
mustahil.
- kalau
laut sudah terbelah, maka bangsa Israel dapat maju ke depan (tidak
jadi mati) = Roh Kudus mampu memberikan masa depan yang berhasil,
indah pada waktunya.
- Ada
kegerakan = Roh Kudus mampu memberikan karunia-karunia Roh Kudus
kepada kita untuk di pakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir
(kegerakan ke Kanaan).
Roh
Kudus adalah Roh Penolong. Tadi, dapat memelihara kehidupan kita
secara jasmani ditengah krisis atau kemustahilan dan juga dapat
memelihara kehidupan kita secara rohani; kita dipuaskan. Menghadapi
jalan buntu, Roh Kudus bekerja dan memberikan jalan keluar dari
segala masalah sampai yang mustahil, ada masa depan, ada pemakaian
TUHAN yang nyata kepada kita.
Pengalaman-pengalaman kita
ditolong oleh TUHAN, harus di inventarisasi untuk disaksikan. Di
inventarisasi itu bukan seperti surat yang diletakkan begitu saja,
tidak! Kalau di inventarisasi itu = disaksikan. Ini berarti kita
sudah yakin => 'inilah pertolongan TUHAN yang pertama, lalu
disaksikan. Pertolongan TUHAN kedua, lalu disaksikan (akan naik
tingkat lagi, ketiga dst)' Inilah kita dipakai oleh TUHAN dan
kesaksian kita semakin besar. Kita akan dipakai oleh TUHAN dalam
kegerakan hujan akhir = kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Semoga
kita dapat mengerti.
Kemudian dalam menghadapi penyakit.
Dalam Matius 17 YESUS naik ke atas gunung, WajahNya bercahaya
bagaikan matahari (Roh Kemuliaan, sinar kemuliaan), sedangkan di
bawah ada penyakit ayan (Matius 17: 14-18). Sudah dibawa
kemana-mana, tidak dapat sembuh, bahkan sudah dibawa ke murid-murid
YESUS, juga tidak dapat sembuh. Begitu YESUS datang dengan Wajah
kemuliaan (Roh Kemuliaan), semuanya menjadi selesai.
Jadi,
Roh Kudus mampu untuk menyembuhkan penyakit ayan:
- Penyakit
ayan secara jasmani. Tangan TUHAN dapat
menyembuhkan penyakit secara jasmani. Mungkin sudah dibawa
kemana-mana, tidak dapat sembuh, tetapi Roh Kudus dapat
menyembuhkan.
- Penyakit
ayan secara rohani: dosa-dosa sampai
puncaknya dosa. Kepandaian dll, tidak akan dapat, tetapi Roh Kudus
(Roh Kemuliaan) dapat menyelesaikan dosa-dosa, sampai puncaknya
dosa (dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan).
- Penyakit
nikah: kehancuran nikah dan buah nikah. Roh
Kudus sanggup menolong nikah-nikah dan buah nikah yang sudah hancur
= dipulihkan, disatukan kembali, sampai berbahagia di dalam TUHAN.
Itu sebabnya kita memerlukan ketaatan dan juga dengar-dengaran =
mengulurkan tangan kepada TUHAN, TUHAN mencurahkan Roh Kudus kepada
kita (seperti TUHAN mengulurkan Tangan kepada kita).
Saat
ini Kuasa Roh Kudus (Roh Kemuliaan) akan kita alami:
- pertama
untuk memberikan kekuatan supaya kita tidak kecewa, tidak putus
asa, tetap maju terus, sampai berbahagia dalam penderitaan.
- kedua,
Roh Penolong menolong kita dalam menghadapi krisis, jalan buntu,
penyakit, nikah yang hancur. Mari kita mohon pada saat ini. Asalkan
kita taat! Kembali pada kasih mula-mula = taat dengar-dengaran.
Yakinlah! Kita tinggal menunggu waktu saja.
Kalau
sudah taat, kita tinggal menunggu waktu
TUHAN, bahkan setan/firaunpun tidak akan
dapat menghalangi kita,
semuanya dikalahkan sebab
TUHAN Yang menolong
kita.
- Yang
terakhir mujizat secara rohani (Roh Kudus membaharui kita).
Titus
3: 5,
pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan
baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh
permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan
oleh Roh Kudus,
Ay
5 => 'permandian
kelahiran kembali'
=> baptisan air. Baptisan air bahasa Pantekosta lama yaitu
permandian. Pada zaman saya (tahun 1970), masih menggunakan kata
'permandian air' Kalau memberi pengumuman, bukan => 'nanti
baptisan air, tetapi permandian air'
Roh Kudus sanggup
mengadakan mujizat secara rohani, yaitu membaharui kita dari manusia
daging menjadi manusia rohani seperti YESUS. Sedikit demi sedikit
kita dibaharui sampai sempurna.
Pembaharuan
mulai dari mulut, yaitu:
- Dapat
berseru
'Ya Abba Ya Bapa' (Roma 8:15). Orang yang diurapi atau dipenuhi
oleh Roh Kudus, mulutnya hanya berseru 'Ya Abba Ya Bapa' =
benar-benar taat sampai daging tidak bersuara. Seperti YESUS di
taman Getsemani
=> 'kalau
bisa lalukan cawan ini daripada ku, tetapi bukan kehendak ku,
melainkan kehendak Mu .., Ya Abba Ya Bapa'
Yang keluar dari mulut yaitu Ya Abba Ya Bapa.
- Sampai
nanti yang keluar dari mulut yaitu 'Haleluya' = tidak salah
dalam perkataan, menjadi sempurna seperti YESUS. Kita berseru
'Haleluya' untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali di
awan-awan yang permai.
Mari
sekarang
ini kembali kepada kasih mula-mula, itulah taat dengar-dengaran.
Biarlah Roh Kudus dicurahkan ditengah kita = Tangan
TUHAN diulurkan kepada kita semuanya untuk:
-
memberikan
kekuatan (kebahagiaan),
-
memberikan
pertolongan (membuka jalan bagi kita) sehingga
terjadi mujizat rohani.
-
sampai
kita sempurna dan layak untuk menyambut kedatangan-Nya yang ke dua
kali di awan-awan permai.
TUHAN
memberkati kita semuanya.1