Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih membahas dalam kitab Wahyu 2-3, ini menunjuk tujuh kali percikan darah di depan tabut perjanjian sama dengan tujuh surat yang ditujukan kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir. Ini menunjuk penyucian terakhir yang YESUS lakukan terhadap tujuh sidang jemaat bangsa kafir, supaya tidak bercacat cela, sempurna seperti YESUS. Yang pertama yaitu terhadap sidang jemaat di Efesus (Wah 2: 1-7).

Wahyu 2: 4, Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

Penyucian terhadap sidang jemaat Efesus yaitu harus kembali kepada kasih mula-mula. Kasih mula-mula adalah kasih ALLAH atau kasih agape lewat kurban Kristus di kayu salib. Dalam Filipi 2: 8, YESUS taat sampai mati di kayu salib untuk memberikan kasih ALLAH/kasih agape/kasih mula-mula kepada manusia yang berdosa (sidang jemaat bangsa kafir). Jadi kembali kepada kasih mula-mula = taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi.

Yohanes 14: 15, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.

Ay 15 => 'kamu akan menuruti segala perintah-Ku' = taat dengar-dengaran. Inilah mengasihi TUHAN atau menerima kasih mula-mula /kasih agape. Semoga kita dapat mengerti.

Kenyataannya, dari zaman ke zaman manusia tidak taat dengar-dengaran:

  1. Mulai zaman permulaan (zaman ALLAH Bapa). Diwakili oleh:


    • Adam dan Hawa tidak taat. Akibatnya: telanjang.
    • Pada zaman Nuh banyak manusia tidak taat, bahkan anak kecil pun tidak taat. Dari satu dunia hanya delapan orang yang taat. Akibatnya: telanjang, masuk dalam dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Ini pelajaran bagi kita, jangan menggampang-gampangkan dan berkata 'masa satu gereja semuanya tidak masuk sorga' Pada zaman Nuh, dari satu dunia hanya delapan orang yang selamat.


  2. Zaman pertengahan (zaman Anak ALLAH, dari Abraham sampai kedatangan YESUS pertama kali). Diwakili Petrus. Petrus tidak taat yaitu dari penjala manusia kembali menjadi penjala ikan (kembali menangkap ikan). Akibatnya: gagal total ('semalam-malaman tidak menangkap ikan') dan telanjang (Yohanes 21).


  3. Zaman akhir. Terutama, pelayan-pelayan TUHAN tidak taat (termasuk saya). Justru akhir zaman TUHAN mengatakan => 'pada hari terakhir Aku akan berterus terang kepada pelayan-pelayan TUHAN'

Matius 7: 21-23,
21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23. Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Ay 21 => 'melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga' => yang taat itulah yang masuk surga. 
Ay 22 => 'Pada hari terakhir' => zaman akhir. 
Ay 23 => "kamu sekalian pembuat kejahatan!" => tidak taat. Justru pelayan-pelayan TUHANlah yang tidak taat.

'Pada hari terakhir banyak orang ...' Ingat pada zaman Nuh (banyak yang tidak taat, sedikit yang taat). Harus hati-hati! Biar orang menghina kita => 'sok benar dia..' Biarkan saja, yang penting kita harus taat kepada alkitab (pengajaran yang benar), sehingga pintu surga terbuka bagi kita dan pintu-pintu di dunia juga terbuka bagi kita.

Jadi pada akhir zaman, justru banyak pelayan TUHAN yang tidak taat dengar-dengaran kepada TUHAN, sehingga diusir oleh TUHAN (seperti peristiwa di taman Eden) dan binasa untuk selamanya. Lalu bagaimana kita dapat taat dengar-dengaran? Padahal tadi untuk kembali kepada kasih mula-mula, kita harus taat. Sidang jemaat Efesus (bangsa kafir) harus taat, itulah bukti memiliki kasih mula-mula/kasih agape. Sedangkan manusia dari generasi ke generasi sudah tidak taat, bagaimana kita dapat taat dengar-dengaran?

1 Petrus 3: 20, 21,
20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,

Ay 20 => 'yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah' => mati tenggelam dalam air bah.
Ay 21 => 'Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan' => baptisan air.

Jawabannya adalah lewat baptisan air. Baptisan air yang benar adalah pembaharuan dari hati nurani yang cenderung jahat ( Matius 7: 23 'pembuat kejahatan', dalam Kejadian 6 pada zaman Nuh hati manusia cenderung jahat) menjadi hati nurani yang baik, yaitu taat dengar-dengaran. Pada zaman Nuh, orang yang tidak taat, tenggelam dalam air bah. Sekarang kepada kita, jangan lagi tenggelam dalam api penghukuman TUHAN, jangan! Biarlah kita sekarang tenggelam dalam baptisan air, sehingga mendapatkan hati nurani yang baik (hati yang taat dengar-dengaran). Tinggal pilih, tenggelam dalam hukuman ALLAH atau tenggelam dalam baptisan air? Semoga kita dapat mengerti.

Roma 10: 17-21,
17. Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
18.Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi."
19.Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."
20. Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku."
21. Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."

Ay 19 => 'orang-orang yang bukan umat'? bangsa kafir.

Jadi Roma 10: 17-21 ini proses taat dengar-dengaran. Tadi, bagaimana kita dapat taat dengar-dengaan? Kita yang sudah tidak taat yang dimulai dari zaman Adam sampai zaman akhir, bagaimana caranya supaya dapat taat? Masuk baptisan air. Sekarang prosesnya. Mau taat itu ada prosesnya atau langkah-langkahnya.

Proses atau langkah-langkah untuk taat dengar-dengaran
:

  1. Roma 10: 17 'Jadi, iman timbul dari pendengaran' = mendengar Firman Kristus (Firman yang diurapi Roh Kudus). Roh Kudus tidak terbatas oleh apapun (tidak terbatas oleh kepandaian, waktu dll). Roh Kudus mendorong kita untuk gemar dalam mendengarkan atau menikmati Firman TUHAN (seperti orang makan sampai terasa nikmat). Inilah kalau dalam urapan Roh Kudus. Seperti waktu YESUS memecah-mecahkan roti, diberikan ikan, sehingga menjadi enak (kalau diberikan roti saja, kurang enak). Ikan itu Roh Kudus. Roti itu Firman.

    Jadi kalau diurapi Roh Kudus, maka kita dapat menikmati Firman ALLAH (gemar dalam Firman ALLAH).
    Mazmur 119: 92, Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku.

    Ay 92 => 'Taurat-Mu' => Firman-Mu.
    Hati-hati kalau tidak gemar dalam mendengarkan Firman: 'kalau menyanyi senang, waktu dengar Firman malas' Ini berbahaya! Harus waspada, jika tidak gemar dalam mendengarkan Firman (tidak dapat menikmati Firman ALLAH), maka kehidupan itu pasti mengalami sengsara, mati rohani, kering rohani sampai binasa selama-lamanya. Sekarang ini proses taat, dari mendengarkan Firman dahulu (gemar dahulu mendengarkan Firman).


  2. Roma 10: 19 'Adakah Israel menanggapnya?' = menanggapi Firman ALLAH dengan positif (menerima Firman), sebab nanti ada tanggapan yang negatif. Tadi, gemar mendengarkan (menikmati) Firman dan dapat menerima Firman.

    Yang menanggapi Firman itu pikiran dan hati. Saat kita menanggapi Firman dengan positif, Roh Kudus mengurapi pikiran kita, sehingga kita mengerti Firman (Firman ditulis di dahi). Sesudah itu Roh Kudus mengurapi hati, kita percaya, yakin (tidak bimbang) kepada Firman, sehingga Firman ALLAH ditulis dalam hati menjadi iman. Semoga kita dapat mengerti.

    Roma 10: 19, Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."

    Ay 19 => 'orang-orang yang bukan umat' => bangsa kafir.
    Sebenarnya yang boleh dan yang layak mendengarkan Firman hanyalah bangsa Israel. TUHAN berfirman untuk bangsa Israel. Tetapi karena bangsa Israel menanggapi dengan negatif (hatinya keras, kepalanya sekeras batu, pikirannya kotor), sehingga terbukalah kesempatan dan kemurahan TUHAN bagi bangsa kafir untuk mendengarkan Firman, mengerti, percaya/yakin kepada Firman dan diselamatkan. Diberitakan 'sampai ke ujung bumi' itulah bangsa kafir.

    Kisah Para Rasul 13: 46, 47,
    46. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain.
    47. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."

    Ay 47 => 'ujung bumi' => bangsa kafir.

    Permisi bicara, kalau bangsa kafir mengabaikan Firman, mengerikan. Berarti mengabaikan kemurahan TUHAN. Contohnya seperti perempuan Samaria. TUHAN berkata => 'tidak patut roti untuk anak-anak diberikan kepada anjing' Roti itu hanya untuk anak-anak itulah bangsa Israel, tidak patut untuk anjing. Tetapi karena tanggapan bangsa Israel tidak baik, dialihkan kepada bangsa kafir. Sekarang, bangsa kafir mau berbuat macam-macam. Maaf, kalau bangsa kafir mengabaikan saat mendengarkan Firman ALLAH = menolak kemurahan TUHAN dan tidak ada kata lain selain binasa.

    Seharusnya hanya untuk bangsa Israel, kita tidak boleh. Tetapi kalau sampai bangsa kafir boleh mendengarkan Firman, itulah kemurahan TUHAN. Jika kita mengabaikannya, berarti menolak kemurahan TUHAN, menghina kemurahan TUHAN, maka masuk sengsara dan kebinasaan. Ini sungguh-sungguh, serius!

    Mohon maaf, saya mempunyai pengalaman (saya melihat dengan mata kepala sendiri). Kami dulu zangkoor sambil menjaga parkir, yang laki-laki menjaga parkir diluar (saat gereja Lemah Putro dibangun) di Johor. Saat pemberitaan Firman kaum muda keluar menuju warung sebelah, saya dengan seseorang berkata => 'gantian saja, kita yang masuk, biar kaum muda yang jaga' Tetapi oleh bpk pdt In Juwono, kaum muda tidak boleh menjaga parkir. Dulu radio masih sulit => 'mobilnya siapa yang memiliki radio', tetapi tetap tidak bisa! Sekarang sudah ada internet (yang di luar dapat memakai internet). Kaum muda yang keluar, tertawa-tertawa sambil minum, tetapi saya lihat (saya tidak menghakimi) => 'payah nasibnya kaum muda, yang menjadi hamba TUHAN pun payah nasibnya' Ini mengabaikan saat-saat pemberitaan Firman, sehingga akan sengsara dan binasa. Kalau TUHAN tidak menolong, binasa. Tidak ada main-main, bagi bangsa kafir.


  3. Praktik Firman ALLAH = taat dengar-dengaran. Setelah mendengar Firman, menanggapi, kemudian mempraktikan Firman. Roh Kudus mengurapi kita untuk dapat melakukan Firman ALLAH, sekalipun bertentangan dengan logika, sekalipun harus menanggung resiko apapun juga. Mungkin Firman TUHAN tidak masuk akal => 'Petrus tebarkanlah jalamu waktu siang hari' Tidak masuk akal, tetapi kalau Roh Kudus menolong, kita dapat taat dengar-dengaran. Bagaimana supaya kita dapt taat? Masuk baptisan air. Proses untuk taat? Mari mendengar Firman Kristus (Firman yang diurapi oleh Roh Kudus). Mohon urapan Roh Kudus, supaya kita dapat mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh. Kemudian dapat menanggapi Firman dengan baik; mengerti dan percaya kepada Firman. Setelah itu barulah kita dapat mempraktikan Firman (taat dengar-dengaran).

    Taat dengar-dengaran = mengulurkan tangan kepada TUHAN => 'terserah Engkau TUHAN' Pada saat ini mari kembali kepada kasih yang mula-mula, yaitu kembali kepada ketaatan (taat dengar-dengaran). Itu saja! Caranya yaitu masuk dalam baptisan air. Yang sudah baptisan air, perbaiki. Mungkin masih banyak yang melawan Firman, banyak melawan orang tua, mohon hati nurani yang baik (hati nurani yang taat). Yang belum baptisan air, dengarkanlah Firman baik-baik, supaya dapat masuk dalam baptisan air dan sungguh-sungguh mendapatkan hati yang taat.

    Hati yang taat dengar-dengaran, ini sebagai modal. Masih ada prosesnya atau langkah-langkahnya? Mendengarkan Firman dengan sungguh-sungguh, menanggapi dengan positif sampai mengerti dan percaya kepada Firman, mempraktikan Firman (taat dengar-dengaran).

Kisah Para Rasul 5: 32, Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."

Kalau kita taat dengar-dengaran, maka Roh Kudus/Roh Kemuliaan dicurahkan dalam kehidupan kita. Roh Kudus juga merupakan uluran Tangan TUHAN. Tadi taat itu mengulurkan tangan kepada TUHAN. Kalau kita taat (mengulurkan tangan kepada TUHAN), maka Roh Kudus/Roh Kemuliaan dicurahkan kepada kita = TUHAN mengulurkan Tangan kepada kita dan kita hidup di dalam Tangan TUHAN, dan juga di dalam urapan Roh Kudus. Saat ini kita sangat membutuhkan Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, manusia daging ini rapuh, tidak dapat berbuat apa-apa (seperti kayu). Sehebat apapun kayu, terkena panas-dingin akan hancur. Harus ada Roh Kudus! Biarlah saat ini kita bersama-sama (seberapa yang bisa datang) memohon kepada TUHAN, agar TUHAN mencurahkan Roh Kudus.

Kegunaan Roh Kudus / Roh Kemuliaan, antara lain:

  1. 1 Petrus 4: 14, Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

    Kegunaan pertama: memberikan kekuatan ekstra kepada kita, sehingga:


    • Kita tidak kecewa, tidak putus asa, tidak meninggalkan TUHAN dalam menghadapi apapun juga,
    • Kita tetap bahagia di dalam penderitaan. Ini tidak dapat diterangkan, sebab diluar logika,
    • Kita tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan ditengah penderitaan. Kita tidak mundur setapak pun. Inilah kekuatan Roh Kudus.


    Apapun yang kita hadapi seperti aniaya dan sebagainya


    • kita tidak kecewa,
    • tidak putus asa,
    • tidak mundur, tetapi bahagia dan tetap setia berkobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Ini ujian! Kalau dalam penderitaan kita tetap bahagia, berarti ada Roh Kemuliaan di dalam hidup kita. Biar kita lemah seperti kayu, tidak hancur. Kalau kecewa, berputus asa, akan hancur (kayu itu sudah hancur). Mari, sekalipun terkena panas atau apa saja, ada Roh Kudus, sehingga kita tidak mundur setapak pun (tetap maju), tetap bahagia (mengucap syukur kepada TUHAN), tetap setia.


  2. Roh Kudus = Roh Penolong, untuk mengadakan mujizat-mujizat secara jasmani.
    Saya akan memberikan contoh-contoh dari Roh Kemuliaan:

    Keluaran 16: 3, 7, 8,
    3. dan berkata kepada mereka: "Ah, kalau kami mati tadinya di tanah Mesir oleh tangan TUHAN ketika kami duduk menghadapi kuali berisi daging dan makan roti sampai kenyang! Sebab kamu membawa kami keluar ke padang gurun ini untuk membunuh seluruh jemaah ini dengan kelaparan."
    7. Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka kamu bersungut-sungut kepada kami?"
    8. Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan kepada-Nya -- apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."

    Ay 3 => Israel tidak puas, mengalami krisis. Ingin daging, ingin roti seperti di Mesir.

    Roh Kudus:


    • menolong bangsa Israel (kita) menghadapi krisis secara jasmani (lapar), krisis rohani (tidak puas, bersungut-sungut). Roh Kudus mampu memberikan makanan secara jasmani, untuk memelihara kehidupan kita ditengah krisis, kemustahilan. Ini mujizat. TUHAN datangkan burung puyuh. Ditiup angin burung puyuh datang semuanya, tinggal makan saja. Roti manna ditiupkan dari atas dan mereka juga makan roti.


    • juga memelihara kehidupan rohani, yaitu memuaskan kehidupan kita, sehingga kita tidak bersungut-sungut, tetapi selalu mengucap syukur kepada TUHAN.


    Dalam Keluaran 14 waktu menghadapi laut Kolsom (jalan buntu). Ini mustahil. Tadi menghadapi krisis => 'pekerjaan sulit, semuanya sulit' Tangan TUHAN itulah Roh Kudus mampu memelihara kehidupan kita secara ajaib. Sekarang menghadapi jalan buntu; di belakang ada firaun, di depan ada laut Kolsom, di kiri dan kanan tidak bisa. Ada Roh Kudus bagaikan angin timur.

    Keluaran 14: 21, 22,
    21. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
    22. Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.

    Ay 21 => 'angin timur' => sekarang gambaran Roh Kudus atau Tangan TUHAN.

    Roh Kudus:


    • mampu memberikan jalan keluar dari segala masalah, sampai masalah yang mustahil = menyelesaikan segala masalah sampai dengan yang mustahil.


    • kalau laut sudah terbelah, maka bangsa Israel dapat maju ke depan (tidak jadi mati) = Roh Kudus mampu memberikan masa depan yang berhasil, indah pada waktunya.


    • Ada kegerakan = Roh Kudus mampu memberikan karunia-karunia Roh Kudus kepada kita untuk di pakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir (kegerakan ke Kanaan).


    Roh Kudus adalah Roh Penolong. Tadi, dapat memelihara kehidupan kita secara jasmani ditengah krisis atau kemustahilan dan juga dapat memelihara kehidupan kita secara rohani; kita dipuaskan. Menghadapi jalan buntu, Roh Kudus bekerja dan memberikan jalan keluar dari segala masalah sampai yang mustahil, ada masa depan, ada pemakaian TUHAN yang nyata kepada kita.

    Pengalaman-pengalaman kita ditolong oleh TUHAN, harus di inventarisasi untuk disaksikan. Di inventarisasi itu bukan seperti surat yang diletakkan begitu saja, tidak! Kalau di inventarisasi itu = disaksikan. Ini berarti kita sudah yakin => 'inilah pertolongan TUHAN yang pertama, lalu disaksikan. Pertolongan TUHAN kedua, lalu disaksikan (akan naik tingkat lagi, ketiga dst)' Inilah kita dipakai oleh TUHAN dan kesaksian kita semakin besar. Kita akan dipakai oleh TUHAN dalam kegerakan hujan akhir = kegerakan pembangunan Tubuh Kristus. Semoga kita dapat mengerti.

    Kemudian dalam menghadapi penyakit. Dalam Matius 17 YESUS naik ke atas gunung, WajahNya bercahaya bagaikan matahari (Roh Kemuliaan, sinar kemuliaan), sedangkan di bawah ada penyakit ayan (Matius 17: 14-18). Sudah dibawa kemana-mana, tidak dapat sembuh, bahkan sudah dibawa ke murid-murid YESUS, juga tidak dapat sembuh. Begitu YESUS datang dengan Wajah kemuliaan (Roh Kemuliaan), semuanya menjadi selesai.

    Jadi, Roh Kudus mampu untuk menyembuhkan penyakit ayan:


    • Penyakit ayan secara jasmani. Tangan TUHAN dapat menyembuhkan penyakit secara jasmani. Mungkin sudah dibawa kemana-mana, tidak dapat sembuh, tetapi Roh Kudus dapat menyembuhkan.


    • Penyakit ayan secara rohani: dosa-dosa sampai puncaknya dosa. Kepandaian dll, tidak akan dapat, tetapi Roh Kudus (Roh Kemuliaan) dapat menyelesaikan dosa-dosa, sampai puncaknya dosa (dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan).


    • Penyakit nikah: kehancuran nikah dan buah nikah. Roh Kudus sanggup menolong nikah-nikah dan buah nikah yang sudah hancur = dipulihkan, disatukan kembali, sampai berbahagia di dalam TUHAN. Itu sebabnya kita memerlukan ketaatan dan juga dengar-dengaran = mengulurkan tangan kepada TUHAN, TUHAN mencurahkan Roh Kudus kepada kita (seperti TUHAN mengulurkan Tangan kepada kita).


    Saat ini Kuasa Roh Kudus (Roh Kemuliaan) akan kita alami:


    • pertama untuk memberikan kekuatan supaya kita tidak kecewa, tidak putus asa, tetap maju terus, sampai berbahagia dalam penderitaan.


    • kedua, Roh Penolong menolong kita dalam menghadapi krisis, jalan buntu, penyakit, nikah yang hancur. Mari kita mohon pada saat ini. Asalkan kita taat! Kembali pada kasih mula-mula = taat dengar-dengaran. Yakinlah! Kita tinggal menunggu waktu saja.


    Kalau sudah taat, kita tinggal menunggu waktu TUHAN, bahkan setan/firaunpun tidak akan dapat menghalangi kita, semuanya dikalahkan sebab TUHAN Yang menolong kita.


  3. Yang terakhir mujizat secara rohani (Roh Kudus membaharui kita).
    Titus 3: 5, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

    Ay 5 => 'permandian kelahiran kembali' => baptisan air. Baptisan air bahasa Pantekosta lama yaitu permandian. Pada zaman saya (tahun 1970), masih menggunakan kata 'permandian air' Kalau memberi pengumuman, bukan => 'nanti baptisan air, tetapi permandian air'

    Roh Kudus sanggup mengadakan mujizat secara rohani, yaitu membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti YESUS. Sedikit demi sedikit kita dibaharui sampai sempurna.

    Pembaharuan mulai dari mulut, yaitu:


    • Dapat berseru 'Ya Abba Ya Bapa' (Roma 8:15). Orang yang diurapi atau dipenuhi oleh Roh Kudus, mulutnya hanya berseru 'Ya Abba Ya Bapa' = benar-benar taat sampai daging tidak bersuara. Seperti YESUS di taman Getsemani => 'kalau bisa lalukan cawan ini daripada ku, tetapi bukan kehendak ku, melainkan kehendak Mu .., Ya Abba Ya Bapa' Yang keluar dari mulut yaitu Ya Abba Ya Bapa.


    • Sampai nanti yang keluar dari mulut yaitu 'Haleluya' = tidak salah dalam perkataan, menjadi sempurna seperti YESUS. Kita berseru 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke dua kali di awan-awan yang permai.

Mari sekarang ini kembali kepada kasih mula-mula, itulah taat dengar-dengaran. Biarlah Roh Kudus dicurahkan ditengah kita = Tangan TUHAN diulurkan kepada kita semuanya untuk:

  • memberikan kekuatan (kebahagiaan),
  • memberikan pertolongan (membuka jalan bagi kita) sehingga terjadi mujizat rohani.
  • sampai kita sempurna dan layak untuk menyambut kedatangan-Nya yang ke dua kali di awan-awan permai.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Surabaya, 20 Oktober 2013 (Minggu Sore)
    ... adalah pembuka dari suatu pengajaran kitab-kitab dibuka dengan salam . Dan ini menentukan isi dari pengajaran. Dikaitkan dengan pengajaran ada hal yang perlu diperhatikan jangan berubah-ubah atau ikut-ikutan orang lain dalam memberi salam. Kalau berubah-ubah dikhawatirkan isi pengajarannya juga berubah-ubah Yohanes - . Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 19 Mei 2024 (Minggu Siang)
    ... dan perjamuan suci persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran dan kurban Kristus. Mezbah dupa emas ketekunan dalam ibadah doa persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Imamat . Janganlah ia keluar dari tempat kudus supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya karena minyak urapan Allahnya yang menandakan bahwa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 Februari 2010 (Minggu Sore)
    ... akan uang yang membuat manusia menjadi kikir dan serakah. Kejahatan ini juga satu paket dengan kemalasan tidak setia . Tipu muslihat termasuk dusta. Kita tidak boleh berdusta apapun resiko yang harus kita tanggung. Kemunafikan. Kedengkian termasuk iri hati benci dan dendam. Fitnah. Kalau hal ini dibuang maka kita bisa bertobat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 13 Agustus 2009 (Kamis Sore)
    ... hidup untuk bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali. Keubahan hidup pohon ara yang berbuah artinya keubahan hidup adalah menghasilkan buah-buah yang rohani. Kedatangan Yesus kedua kali sudah di ambang pintu artinya sudah saatnya bagi kita harus menghasilkan buah-buah rohani. Ada macam buah-buah rohani yaitu Matius buah pertobatan. Bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 12 Desember 2009 (Sabtu Sore)
    ... harta sorgawi yaitu firman pengajaran yang keras yang lebih tajam dari pedang bermata dua II Korintus - . Proses bagi buli-buli tanah liat untuk diisi dengan firman pengajaran yang keras Mendengar firman pengajaran yang keras dengan sungguh-sungguh. Mengerti firman pengajaran yang keras. Percaya yakin pada firman pengajaran yang keras. Mempraktikkan ...
  • Ibadah Raya Malang, 25 Oktober 2009 (Minggu Pagi)
    ... - . Yesus datang pertama kali untuk melakukan kehendak Bapa taat dengar-dengaran. Yesus datang kedua kali juga untuk melakukan kehendak Bapa taat dengar-dengaran. Jadi kita harus taat dengar-dengaran seperti Yesus untuk bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali supaya kita tidak terhukum bersama dunia tetapi kita terangkat di awan-awan yang permai bersama Yesus. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 Oktober 2019 (Rabu Sore)
    ... meterainya. Di sini Yesus tampil sebagai singa dari suku Yehuda dan tunas Daud yang mampu membukakan rahasia firman Allah--'Ia dapat membuka gulungan kitab itu'-- dan Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti seperti singa yang mengaum. YESUS SEBAGAI SINGA DARI SUKU YEHUDAAmos - . Sungguh Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 22 Agustus 2011 (Senin Sore)
    ... dupa emas. html ketekunan dalam Ibadah Doa persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya. Dengan macam ibadah ini ibadah kita tidak akan monoton. Didalam kandang penggembalaan kali Yesus tampil sebagai Gembala Yohanes . Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya Penampilan pertama Yesus sebagai Gembala Yesus tampil sebagai Gembala ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 28 Juli 2013 (Minggu Sore)
    ... engkau tidak tahu bahwa engkau melarat dan malang miskin buta dan telanjang Keadaan suam-suam rohani yang pertama keadaan rohani yang tidak dingin dan tidak panas TANPA KASIH ALLAH . 'tidak dingin' tidak ada damai sejahtera. Yang ada hanya iri hati dendam kepahitan dan lain-lain. 'tidak panas' tidak setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan. Keadaan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Agustus 2009 (Kamis Sore)
    ... tertuju kepada dunia yang berlalu tetapi terutama tertuju pada perkara Tuhan perkara yang kekal perkara yang tidak berlalu yaitu Firman pengajaran yang benar ayat menerangkan ayat perkataan-Ku . Kemurahan dan kebaikan Tuhan. Petrus Kerajaan Sorga. ad. . Perhatian masuk Kerajaan Sorga. Perhatian kita yang utama haruslah masuk Kerajaan Sorga. Sebab semua ijazah pekerjaan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.