Kita
masih melanjutkan dalam kitab Wahyu 2 dan 3. Saat ini kita belum
membacanya, tetapi kita masih melihat kerangkanya terlebih dahulu.
Wahyu 2 dan 3 dalam sususan tabernakel menunjuk tujuh kali percikan
darah di depan tabut perjanjian. Tujuh percikan darah di depan tabut
perjanjian = tujuh surat yang dikirim kepada tujuh sidang jemaat
bangsa kafir (dalam Wahyu 1: 11).
Wahyu
1: 11,
katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah
kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: (1)ke
Efesus, (2)ke
Smirna, (3)ke
Pergamus, (4)ke
Tiatira, (5)ke
Sardis, (6)ke
Filadelfia dan (7)ke
Laodikia."
Tujuh
percikan darah di depan tabut perjanjian = tujuh surat yang dikirim
kepada tujuh sidang jemaat bangsa kafir, ini menunjuk tentang
penyucian terakhir yang TUHAN lakukan kepada tujuh sidang jemaat
bangsa kafir (kita semuanya), supaya kita menjadi sempurna, tidak
bercacat cela seperti YESUS (menjadi Mempelai Wanita Surga).
Sebenarnya ini sudah dituliskan di dalam kitab nabi Yesaya.
Yesaya
4: 1,
Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki,
serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami
sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah
aib yang ada pada kami!"
Jadi
penyucian atas tujuh sidang jemaat bangsa kafir, merupakan kegenapan
dari nubuat yang tertulis di dalam kitab nabi Yesaya ('
tujuh
orang perempuan akan memegang seorang laki-laki').
Di
dalam Yesaya 4:1 ('tujuh
orang perempuan akan memegang seorang laki-laki')
terdapat dua pengertian:
- Pengertian
negatif yang akan terjadi di bumi ini: menunjukkan
kehancuran nikah (kawin cerai, kawin mengawinkan)
= puncak
kenajisan yang mengarah kepada Babel.
Tujuh perempuan, menunjuk tujuh wanita di dunia ini. Tujuh lawan
satu ini bisa terjadi, seorang laki-laki A, kawin dengan perempuan
B, cerai lalu kawin lagi dengan perempuan C, cerai lalu kawin lagi
dengan perempuan D dan seterusnya. Itu sebabnya kita harus waspada!
- Pengertian
secara positif: penyucian
atas tujuh sidang jemaat bangsa kafir, yang merupakan penggenapan
dari nubuat yang tertulis dalam kitab nabi Yesaya.
Tujuh perempuan = tujuh sidang jemaat bangsa kafir. Satu laki-laki
itulah Pribadi YESUS (YESUS sebagai Mempelai Pria Surga).
Disebutkan
dalam ayat 1 => '
Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan
memegang seorang laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung
makanan dan pakaian kami sendiri' => perempuan memegang
laki-laki, maksud-tujuannya bukan untuk minta makan dan pakaian,
tidak!
'
hanya
biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada
pada kami!" => inilah yang dirindukan.
Jadi,
dalam Yesaya 4: 1, artinya ibadah di akhir zaman sudah harus
meningkat sedemikian rupa, sehingga ibadah bukan lagi untuk mencari
berkat jasmani (makanan, pakaian), tetapi kita berlomba-lomba untuk
semakin melekat/ mendekat kepada YESUS sebagai Mempelai Pria Surga
dan kita mengalami penyucian terakhir sampai sempurna, tidak bercacat
cela seperti YESUS (menjadi Mempelai Wanita Surga yang tidak terpisah
lagi untuk selamanya). Sekarang banyak diajarkan => 'mari,
supaya kita diberkati' Salah besar! Kalau beribadah hanya untuk
mencari berkat jasmani, kita akan ketinggalan. Kalau ke gereja untuk
mencari berkat jasmani, sama dengan pergi ke gunung (gua-gua) untuk
mendapatkan kekayaan. Harus meningkat! Yang dicari dalam ibadah
pelayanan adalah penyucian. Makanan dan pakaian, itu hanya sebagai
bonus.
YESUS
sebagai Mempelai Pria (Kepala), sedangkan kita sebagai Mempelai
Wanita atau isteri (Tubuh Kristus). Kepala (Mempelai Pria) dengan
Tubuh (Mempelai Wanita) tidak terpisah lagi untuk selamanya. Mari
kita tingkatkan ibadah kita, bukan sekedar untuk mencari yang
jasmani, tetapi sampai mendekat /melekat kepada YESUS untuk mengalami
penyucian sampai sempurna. Semoga kita dapat mengerti.
Sekarang
kita belajar,
proses penyucian terakhir,
sampai kita sempurna seperti YESUS (menjadi Mempelai Wanita Surga):
- Yesaya
4: 1,
Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang
laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan
pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama
kami; ambillah aib yang ada pada kami!"
Proses
pertama: 'Kami akan menanggung makanan dan
pakaian kami sendiri'
= penyucian
terhadap tabiat daging yang namanya kekuatiran.
Lukas
12: 29, 30,
29.
Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa
yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.
30.
Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya
itu.
Ay 29 => 'janganlah
kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu
minum' => sama dengan dalam Matius 6
'janganlah kuatir apa yang kamu makan, apa yang kamu
minum.
'janganlah cemas hatimu'
=> jangan kuatir tentang itu.
Ay 30 => 'Semua
itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah'
=> bangsa kafir. Kita semuanya (bangsa kafir) memang mencari itu.
Oleh sebab itu sekarang diajarkan di gereja => 'datang supaya
diberkati' Sudah cocok. Tetapi akan rugi, dapat yang jasmani,
hilang yang rohani = hilang segala-galanya.
Bangsa kafir
selalu kuatir tentang apa yang dimakan, dipakai (kebutuhan
sehari-hari), kuatir akan masa depan (kebutuhan hidup selanjutnya),
dll. Hanya ini saja yang menjadi pertanyaan bangsa kafir. Kuatir
akan masa depan, termasuk sekolah, jodoh dll. Kalau dibuka ibadah
yang => 'mari datang supaya kita diberkati' Cocok, bangsa
kafir senang, tetapi kehilangan semuanya, sebab sebenarnya bukan ini
yang dicari.
Kalau bangsa kafir berani berkata => 'Kami
akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri'
(tidak perlu diberi), artinya bangsa kafir mengalami penyucian dari
tabiat kekafiran, yaitu kekuatiran. Nomor satu ini harus disucikan.
Kalau mau menjadi Mempelai Wanita TUHAN (mengalami penyucian yang
terakhir sampai sempurna), tidak boleh ada tabiat kekafiran lagi,
yaitu tidak boleh ada kekuatiran. Contohnya: mau datang beribadah,
tutup toko, nanti kuatir langganannya tidak datang lagi
(langganannya diambil orang). Yang bersekolah, nanti kalau datang ke
gereja, belajarnya kurang. Inilah kekuatiran dan harus
disucikan.
Mungkin sekarang ini bapak, ibu, saudara, termasuk
saya, datang beribadah => 'saya sudah bebas dari kekuatiran'
Baik. Yang masih kuatir, biar disucikan.
Kalau
sudah disucikan dari tabiat kekafiran, itulah kekuatiran, buktinya
adalah
- Lukas
12: 31,
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan
juga kepadamu.
Ay 31 =>
'Tetapi carilah Kerajaan-Nya'
=> carilah dahulu kerajaan surga dan kebenarannya (Matius
6).
'semuanya itu akan ditambahkan juga
kepadamu' => semuanya itu hanya
ditambahkan saja.
Bukti pertama:
carilah terlebih dahulu kerajaan surga dan
kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita,
artinya kita
beribadah dan melayani TUHAN dengan setia dan benar, setia dan
bertanggung jawab, setia dan berkobar-kobar (mengutamakan ibadah
pelayanan), maka semua kebutuhan kita akan ditambahkan oleh TUHAN
dan selalu surplus.
Inilah
bukti kita terlepas dari kekuatiran. Setia artinya tidak dapat
dihalangi oleh apapun juga. Ada
daftar hadir, itu sebagai rasa tanggung jawab kita. Bukan supaya
dipecat dll, bukan! Tetapi bentuk tanggung jawab kita kepada TUHAN.
Supaya kita tahu bagaimana tanggung jawab kita kepada
TUHAN.
Asalkan kita setia berkobar-kobar dalam ibadah
pelayanan, maka akan ditambahkan (tanda tambah) artinya berasal
dari kayu salib atau kita terima dari salib TUHAN. Salib itu tidak
pernah minus (selalu surplus, selalu tambah). Kita mungkin bekerja,
ada gaji, punya toko tetapi hidup kita bukan dari itu, semuanya
dari salib dan kemurahan TUHAN. Tidak akan pernah minus dan selalu
surplus. TUHAN tidak pernah menipu kita, sebab itu Dia mati di kayu
salib. Itu sebabnya kita tidak perlu takut! Kalau hidup kita dari
bekerja, gaji, akan kurang. Tetapi kalau dari salib, selalu surplus
dan tidak pernah kekurangan. Semoga kita mengerti.
Sekalipun
orang lain mengatakan => 'pekerjaan kamu hanya seperti ini
saja, gaji hanya sekian' Tetapi kalau kita setia dan benar, setia
dan berkobar-kobar, setia dan bertanggung jawab dalam ibadah
pelayanan, hidup kita dari salib TUHAN (kemurahan TUHAN), maka akan
selalu surplus dan tidak pernah kekurangan. Dimanapun, kapanpun,
situasi apapun juga kita dapat hidup dari kemurahan TUHAN (salib
TUHAN), bahkan sampai hidup kekal selama-lamanya. Kalau hidup kita
dari toko, lalu sebentar lagi ada peraturan toko harus
begini-begini, sudah bingung. Hidup dari gaji, lalu ada pajak dll,
sudah kekurangan. Tetapi kalau hidup dari salib TUHAN, dimanapun,
kapanpun, situasi apapun, mau paceklik dll, TUHAN lah yang
memelihara kita. Semoga kita sungguh-sungguh percaya (menjadi iman)
kepada TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
- Lukas
12: 32,
Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah
berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.
Ay
32 => 'hai kamu kawanan kecil!'
=> istilah kawanan kecil artinya kawanan domba. Mungkin cuma
domba kecil, tidak berdaya, tidak mengapa asalkan menjadi satu
kawanan.
Bukti kedua: kita harus menjadi kawanan kecil
(sekawanan domba yang kecil)
=
kehidupan yang tergembala dengan benar dan baik.
Salah
satu faktor dalam penggembalaan adalah harus selalu berada di
kandang. Kita harus selalu berada di dalam kandang penggembalaan.
Musa melihat kerajaan sorga diatas gunung Sinai, kemudian TUHAN
perintahkan Musa untuk membuat kerajaan surga di bumi, supaya hidup
kita di bumi tetapi terasa seperti di surga (doa TUHAN YESUS 'di
bumi seperti di surga), itulah tabernakel. Kalau mau di bumi
seperti di surga, lewat tabernakel ini saja. Kandang penggembalaan,
dalam tabernakel menunjuk pada ruangan suci. Dulu terdapat tiga
macam alat di ruangan suci (sekarang sudah hancur), yang menunjuk
pada ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok yaitu:
- Pelita
emas: ketekunan dalam ibadah raya. Ini
persekutuan dengan ALLAH Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.
Seperti tadi ada nyanyian, kesaksian. Itulah karunia-karunia.
Dalam ibadah raya domba-domba bagaikan diberikan minum (Roh Kudus
bagaikan air kehidupan).
- Meja
roti sajian Ketekunan dalam ibadah
pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Ini persekutuan dengan Anak
ALLAH di dalam Firman pengajaran dan Korban Kristus. Dalam ibadah
pendalaman alkitab, domba-domba bagaikan diberikan makan (roti).
Kalau hanya minum saja, tetapi tidak makan, tidak akan sehat
(perut menjadi buncit).
- Mezbah
dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa
penyembahan. Ini persekutuan dengan ALLAH Bapa di dalam kasih-Nya.
Doa itu bagaikan bernafas. Dalam ibadah doa penyembahan,
domba-domba dapat bernafas dengan baik (ada sirkulasi udara yang
baik).
Di
dalam kandang penggembalaan, domba-domba diberikan minum, makan dan
bernafas. Kalau tidak ada nafas, dapat mati. Perhatikan tiga macam
ibadah! Dalam kandang penggembalaan tubuh, jiwa, roh kita melekat
kepada ALLAH Tritunggal (ALLAH Bapa, Anak ALLAH, Roh Kudus),
seperti carang melekat kepada Pokok Anggur Yang Benar, sehingga:
- Kita
mengalami pemeliharaan oleh ALLAH Tritunggal (Gembala Agung).
Diberi makan, minum, sirkulasi udara. Raja Daud mengatakan =>
'TUHAN adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku' Jadi ada
pemeliharaan yang berlimpah dan selalu mengucap syukur kepada
TUHAN ('takkan kekurangan'). Coba saja, kalau ada gembala yang
memiliki kambing, domba, maka ia akan berusaha memberi makanan
sampai berkelimpahan (menyediakan rumput ditumpuk-tumpuk untuk
hari ini, bahkan sampai besok). Tidak mungkin kekurangan, selalu
berkelimpahan. Berkelimpahan itu bukanlah berapa juta-juta dll,
tetapi sampai mengucap syukur kepada TUHAN => 'terima kasih
TUHAN (lewat gaji dll)'
- Kita
mengalami buah-buah yang manis. Kalau carang sudah melekat kepada
Pokok Anggur, pasti berbuah. Carangnya hanya menghisap saja, yang
berusaha adalah pokoknya. Yang mencari air, mineral dalam tanah,
adalah akarnya (pokoknya). Itulah pemeliharaan dari TUHAN.
Tergembala itu melekat. Seperti tujuh perempuan memegang seorang
laki-laki, jangan dilepaskan! Kalau terlepas, menjadi carang
kering. Jangankan untuk berbuah, hidup saja susah. Cepat atau
lambat kita akan berbuah manis (kebahagiaan).
- Kita
mengalami pertumbuhan rohani, sampai ke arah kesempurnaan. 'takkan
kekurangan aku' = tidak ada cacat cela. Kita sering banyak
berbicara => 'mari bertumbuh,bertumbuh' Dimana kita dapat
bertumbuh, kalau carang tidak melekat kepada pokok, mana bisa
bertumbuh? Kalau kita tidak tergembala, mana bisa bertumbuh.
Bertumbuh itu di dalam penggembalaan. Kalau
binatang-binatang (domba-domba) tidak digembalakan, jarang yang
dapat
hidup, sebab banyak yang diterkam oleh binatang buas. Jangankan
untuk bertumbuh, untuk hidup
saja sulit. Tetapi kalau sudah tergembala, akan terjadi
pertumbuhan secara rohani kearah kesempurnaan, tidak bercacat cela
('takkan kekurangan aku'). Semoga kita dapat
mengerti.
- Lukas
12: 33,
Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu
pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang
tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak
dirusakkan ngengat.
Bukti
ketiga: bisa
memberi.
Kalau orang kuatir sekalipun uangnya banyak, ia
tidak dapat
memberi. Tetapi kalau terlepas
dari kekuatiran, seperti jemaat Makedonia, jemaat yang miskin
dan dalam pencobaan, tetapi
mereka dapat
memberi. Memberi itu tidak bergantung banyak sedikitnya uang kita,
tetapi bergantung pada hati kita, kita
kuatir atau tidak. Kalau
hati tidak ada kekuatiran lagi, maka
kita dapat memberi:
- untuk
pekerjaan TUHAN,
- untuk
sesama yang membutuhkan.
Dapat
memberi untuk TUHAN dan
untuk sesama yang membutuhkan = kegerakan iman = kegerakan Roh
Kudus hujan akhir = kegerakan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna. Bangsa kafir harus masuk dalam kegerakan
iman seperti keledai yang ditunggangi oleh YESUS menuju Yerusalem.
Bangsa kafir hanya digambarkan seperti seekor keledai, harus
ditunggangi oleh YESUS,
agar dapat masuk ke
Yerusalem artinya masuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir/kegerakan
pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna (Mempelai
Wania)
untuk masuk Yerusalem Baru
untuk selamanya. Jadi kegerakan iman merupakan kegerakan memberi.
Semoga kita dapat
mengerti.
Sewaktu-waktu kita dituntut pertanggungan jawab
oleh TUHAN => 'ketika Aku lapar kamu tidak memberi aku makan,
ketika Aku haus kamu tidak memberi Aku minum' Nanti TUHAN akan
membedakan antara domba dan
kambing. Domba berada disebelah kanan => 'ketika Aku lapar
kamu memberi Aku makan' Ini masuk kegerakan iman (kegerakan
pembangunan Tubuh
Kristus). Kambing berada disebelah kiri => 'ketika Aku lapar,
kamu tidak memberi Aku makan' Terkutuklah engkau. Kalau kita
kuatir, maka kita menjadi egois
(tidak dapat
memberi), akibatnya adalah terkutuk. Terkutuk artinya keledai
ditunggangi/dipakai oleh Bileam (nabi
palsu, antikris) untuk menuju pembangunan tubuh Babel
(mempelai wanita setan yang akan dibinasakan selamanya). Perempuan
Babel
= pelacur besar.
Inilah
proses penyucian terakhir bagi bangsa kafir, supaya menjadi Mempelai
Wanita
TUHAN (sempurna). Nomor satu adalah 'kami akan menanggung makanan,
pakaian kami sendiri' = penyucian dari tabiat kekafiran, itulah
kekuatiran. Buktinya adalah kita dapat beribadah melayani:
- dengan
setia benar,
- setia
bertanggung jawab.
- kemudian,
dapat
tergembala dengan baik.
- lalu,
dapat
masuk kegerakan iman (dapat
memberi) = inilah
kegerakan pembangunan Tubuh
Kristus.
Dulu
waktu keledai yang
ditunggangi oleh YESUS lewat,
ada yang menghamparkan pakaian (pakaiannya dilempar),
ranting-ranting (makanan) dibuang. Inilah kegerakan iman! Biasanya
bangsa kafir mencari => 'mana makanan dll?' Begitu ada
kegerakan, dibuang semuanya.
Inilah kegerakan iman (percaya sepenuhnya kepada TUHAN), tidak ada
kekuatiran lagi. Kalau kita ditunggangi oleh TUHAN, maka Dia sebagai
Kepala
dalam kehidupan kita dan kita percaya sepenuhnya kepada TUHAN.
Semoga kita dapat mengerti.
Mari
ikut dalam kegerakan iman. Memang ada pengorbanan, tetapi YESUS
sudah terlebih dahulu berkorban untuk kita. Apa yang kita korbankan,
tidak sebanding dengan Korban Kristus. Semoga kita dapat mengerti.
- Yesaya
4: 1,
Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang
laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan
pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama
kami; ambillah aib yang ada pada kami!"
Proses
kedua: "ambillah aib yang ada pada kami!"
=
penyucian
dari aib atau cacat cela.
Apa itu aib atau cacat cela?
Yesaya
54: 4, 5,
4.
Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan
janganlah merasa malu, sebab engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab
engkau akan melupakan malu keremajaanmu, dan tidak akan mengingat
lagi aib kejandaanmu.
5.
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN
semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus,
Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Ay
5 => 'Sebab yang menjadi suamimu'
=> kalau aib dicabut, langsung bertemu dengan Suami (langsung
merasakan penampilan TUHAN YESUS sebagai Mempelai Pria Surga).
Ada
dua macam aib:
- Aib
keremajaan (masa muda) artinya
dosa-dosa yang memuncak kepada puncaknya dosa, yaitu:
- Dosa
makan minum: merokok, mabuk, narkoba.
- Dosa
kawin mengawinkan (maaf): dosa seks dengan berbagai ragamnya,
penyimpangan seks (homoseks, lesbian, seks terhadap diri sendiri).
Semoga kita mengerti.
Dosa-dosa
inilah yang harus disucikan. Kaum muda jangan sampai terjun di
dalamnya, jangan ingin tahu => 'bagaimana rasanya narkoba itu?
Bagaimana merokok?' Jangan! Semuanya itu penuh dengan ikatan
(mengikat kita). Namanya disebut makan minum dan kawin mengawinkan,
dosa ini kalau diulang-diulang, berarti kita terikat. Puncaknya
dosa mengikat kehidupan kita, sampai membawa kita kepada Babel.
Kita harus lepas dari aib.
- Aib
Kejandaan.
Maafkan para ibu-ibu janda, maksudnya bukan
janda dalam arti jasmani. Janda secara jasmani artinya putus
hubungan dengan suami. Janda secara rohani artinya putus hubungan
dengan Mempelai Pria Surga (putus hubungan dengan Suami rohani,
itulah TUHAN YESUS).
Putus
hubungan dengan TUHAN artinya
- Kering
rohani, yaitu
- Mulai
bosan dalam ibadah pelayanan. Inilah aib atau cacat cela! Dulu
begitu berkobar-kobar, sekarang sudah bosan. Mari dikoreksi, nomor
satu terhadap saya terlebih dahulu.
- Bosan
dalam mendengarkan Firman ALLAH (mengantuk dan lain-lain). Dulu
mungkin berkata => 'ini Firman, luar biasa, luar biasa'
Sekarang sudah mulai bosan.
- Tidak
ada kepuasan secara rohani. Ini bahaya! Sebab bisa mencari
kepuasan-kepuasan di dunia ini. Seperti ibadah semacam ini, banyak
pelayan-pelayan TUHAN melayani di dalam rumah TUHAN (menyanyi,
menjadi singer, menjadi pemain musik), sebentar lagi pulang dari
rumah TUHAN terus ke rumah mana? Mencari kepuasan di tempat
karaoke dll. Ini karena ada aib kejandaan /kering rohani /putus
hubungan dengan TUHAN, sehingga mencari kepuasan-kepuasan di dunia
dan dapat jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Kalau kering
rohani, dan dibiarkan saja, bisa mati rohani.
- Mati
rohani, yaitu:
- Tidak
dapat menyembah TUHAN. Suami sebagai kepala. Isteri sebagai tubuh.
Hubungan kepala dan tubuh, itulah leher. Kalau janda, berarti
kepala dan tubuh sudah terpisah (tidak ada lehernya).
- Tidak
merasa menyesal lagi saat-saat berbuat dosa, malah enjoy dalam
dosa. Terhadap dosa apa saja, terutama dosa yang sering tidak
disadari, yaitu dosa tidak beribadah. Tidak beribadah itu juga
termasuk dosa. Beribadah merupakan perintah TUHAN kepada kita.
TUHAN berkata kepada Musa => 'Musa! pimpinlah bangsa Israel
keluar dari Mesir untuk beribadah kepada TUHAN' Itulah perintah
TUHAN! Kalau tidak melakukan perintah TUHAN, berarti berbuat
dosa.
Dalam
Ibrani 10: 25-27 dituliskan tentang dosa kebiasaan (sudah tidak
menyesal lagi), bahkan sampai sengaja berbuat dosa. Hati-hati
terhadap dosa tidak beribadah. Hari Minggu tidak beribadah, lalu
jalan-jalan di mall, bertemu temannya => 'tadi kamu tidak
kebaktian' Jarang sekali yang menjawab => 'aduh, tolong saya
bantu doa' Tidak ada! Yang sering malah tertawa-tawa. Ini sudah
bahaya! Demikian terhadap kami sebagai hamba TUHAN (saya juga
diperiksa). Dulu baru ditahbiskan menjadi zangkoor, baru dipanggil
'zang', saya sudah lari maju duluan. Setelah lama-lama
bagaimana? Saat latihan bagaimana? Inilah yang akan diperiksa oleh
TUHAN, apakah masih ada merasa tidak bersalah lagi?
Kemudian,
saya ditahbiskan sebagai gembala di Gending. Pertama kali semangat
sekali, biarpun tidak makan, tidak mengapa. Setelah itu bagaimana?
Sekarang saya menjadi gembala di Malang dan di Surabaya. Ini juga
yang akan diperiksa oleh TUHAN. Dulu di Malang, saya pernah sakit,
kemudian tidak dapat berkhotbah satu atau dua kali. Saya menangis di
tempat tidur => mengapa saya tidak dapat melayani?'
Saya
dari tahun 1995 menjadi gembala di Malang, sekarang sudah 18 tahun,
bagaimana sekarang? Apakah sekarang sudah sengaja tidak mau
berkhotbah, sekalipun ada kesempatan => 'biar yang lain saja,
santai saja'ini juga yang akan diperiksa oleh TUHAN!
Salah
satu bentuk perpisahan yang diceritakan di dalam alkitab (aib
kejandaan); waktu YESUS naik ke atas gunung mengajak tiga murid,
sementara yang lainnya di bawah gunung. Di bawah gunung terjadi
penyakit ayan. Ini mengerikan! Kalau putus hubungan dengan TUHAN
(aib kejandaan), akibatnya adalah menimbulkan penyakit ayan rohani.
Maaf dalam terjemahan lama, penyakit ayan disebut sebagai gila babi.
Dalam alkitab, babi itu sudah berarti najis. Kalau gila babi itu
bagaimana? Ini sungguh-sungguh serius. Kaum muda atau orang tua yang
memiliki anak kaum muda, yang masih di sekolah Minggu, mari jangan
sampai terpisah. Nanti susah! Cerita di alkitab, orang tuanya sudah
membawa kemana-mana, tetapi tidak dapat disembuhkan. 'Sejak kapan
ini? Sejak kecil' Ini menunjuk anak sekolah Minggu. Kalau perlu
sejak dalam kandungan sudah harus dibawa kepada TUHAN.
Kaum
muda, remaja, anak sekolah Minggu, kalau sudah terkena penyakit ayan
(putus hubungan dengan TUHAN) secara tidak sadar akan menjadi
semakin jauh, mengerikan, sebab sering kambuh. Mungkin kelihatan
sudah baik-baik, lalu kambuh lagi. Inilah bahayanya penyakit ayan,
sebab tidak dapat diprediksi. Daripada besok kita susah karena
menghadapi penyakit ayan, lebih baik sekarang susah karena
menggendong anak kecil untuk datang ke sekolah Minggu, lebih baik
sekarang susah membonceng kaum muda untuk datang ibadah kaum muda.
Daripada nanti kita membawa sana sini, sehingga benar-benar
susah.
Penyakit ayan artinya:
- Kerusakan
moral seperti babi (gila babi). Namanya gila babi, sudah rusak
moralnya, najis.
- Penderitaan,
penuh air mata. Kalau terputus dengan TUHAN (tidak beribadah),
bukan enak, tetapi menderita! Paling enak, dekat dengan TUHAN
(seperti tujuh perempuan, memegang TUHAN YESUS). Terus pegang,
jangan lepaskan! Mungkin kita berkata => 'dia tidak beribadah,
tetapi kaya' Biarkan saja kaya, tetapi menderita. Jauh dari TUHAN
itu menderita.
- Mulai
masuk kehancuran nikah dan buah nikah. Kaum muda, remaja, anak-anak
perhatikan! Kalau kita sudah dianggap dewasa, lalu TUHAN berkati
kita seorang pacar, silahkan! tetapi tujuannya hanya satu yaitu
untuk menikah. Kalau masih kecil-kecil janganlah berpacaran.
Berpacaran tujuannya jangan untuk happy-happy, enak-enak, jangan!
Jika demikian, bisa benar-benar hancur. Jadi berpacaran tujuannya
adalah untuk menikah. Harus serius, juga diketahui oleh orang tua.
Kalau orang tua sudah setuju, saya tidak menghalangi dan kita
doakan. Yang sudah menikah, harus dijaga juga. Bpk pdt In Juwono
alamarhum selalu mengatakan => 'korban perang dunia I-II bisa
dihitung, tetapi korban nikah yang hancur, tidak bisa
dihitung'
Inilah kerusakan moral, sampai dengan kehancuran
nikah dan buah nikah.
- Kalau
salah satu ada yang berkhianat, jangan ikut-ikut! Ini sudah terjadi
di Malang, dia dapat surat panggilan ke pengadilan, mau diceraikan
oleh suami, saya katakan => 'tidak usah ikut-ikut ya' Kalau
ditanya suami => 'saya berpegang pada Firman: apa yang
disatukan oleh TUHAN, tidak boleh diceraikan oleh manusia'
Masalah, dia mau pakai jalan belakang, terserah. Kita berdoa saja
untuk nikah kita.
- Masalah-masalah
yang tidak pernah selesai, sampai masalah yang mustahil. Sembuh,
sakit lagi (kambuh). Ini masalah yang tidak pernah selesai. Kalau
bapak, ibu, saudara dan saya, mengalami masalah yang tidak pernah
selesai, koreksi, jangan menyalahkan orang lain. Koreksi hubungan
kita dengan TUHAN; hubungan dalam ibadah, hubungan dalam Firman
(saat mendengarkan Firman), hubungan dalam penyembahan bagaimana?
Perbaiki, supaya TUHAN menolong kita. Semoga kita dapat mengerti.
TUHAN mau menolong kita, TUHAN mau menyucikan kita dari aib. Dia
sebagai Mempelai Pria Surga rela mati untuk memandikan kita secara
dobel (dua kali).
Efesus
5: 25-27
25.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi
jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
26.
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya
dengan air dan firman,
27.
upaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya
dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi
supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Ay
25 => 'sebagaimana Kristus telah
mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya'
=> mati di kayu salib.
Ay 27 => 'tetapi
supaya jemaat kudus dan tidak bercela' =>
tidak beraib.
YESUS sebagai Mempelai Pria Surga rela mati di
kayu salib untuk memandikan (menyucikan) kita secara dobel dari aib
(aib keremajaan, aib kejandaan), lewat baptisan air dan lewat air
hujan Firman pengajaran yang benar. Tahun ini sudah dua kali di
adakan baptisan air. Tetapi masih ada lagi, mungin satu sampai dua
kali lagi baptisan air. Mari kita berdoa, supaya ada perkembangan
Firman yang mendorong saya untuk mengadakan baptisan air lagi. Yang
belum baptisan air, siap-siap. Yang sudah baptisan air dengarkan
Firman. Sesudah kita menyelam dalam baptisan air, kita harus
menyelam (mendalam) dalam Firman pengajaran, supaya kita mengalami
penyucian dobel dari aib yang dobel juga (aib keremajaan dan aib
kejandaan), sampai tidak bercacat cela, sempurna seperti Dia. Kita
bebas dari penyakit ayan, semua masalah selesai. Itu sebabnya
kebaktian pendalaman alkitab itu penting! Jika kita mau disucikan
secara dobel, terhadap aib yang dobel, maka segala masalah selesai,
bahkan kita tidak bercacat cela, menjadi sempurna seperti YESUS.
Semoga kita dapat mengerti.
Pertama 'kami menanggung
makanan dan pakaian kami sendiri'; penyucian dari tabiat kafir,
yaitu kekuatiran, sampai masuk ke gerakan iman. Kedua 'ambilah aib
kami'; aib yang dobel dengan penyucian yang dobel dengan air
(baptisan air dan air hujan Firman pengajaran). Sesudah
menyelam/tenggelam dalam baptisan air, kita juga menyelam/tenggelam
dalam Firman pengajaran, supaya kita mengalami penyucian dobel dari
aib yang dobel, sampai kita tidak bercacat cela seperti YESUS, kita
masuk Yerusalem Baru. Kalau kita tidak mau tenggelam dalam baptisan
air, tidak mau tenggelam dalam pengajaran, berbahaya!! sebab dapat
tenggelam dalam lautan api dan belerang untuk selamanya. Kita
tinggal memilih. Semoga kita dapat mengerti.
- Yesaya
4: 1,
Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang
laki-laki, serta berkata: "Kami akan menanggung makanan dan
pakaian kami sendiri; hanya biarlah namamu dilekatkan kepada nama
kami; ambillah aib yang ada pada kami!"
Proses
ketiga: 'hanya biarlah namamu dilekatkan
kepada nama kami'
=
Nama
YESUS (nama Laki-laki) dilekatkan pada nama kita.
Bagaimana
YESUS menerima nama?
Filipi
2: 8, 9,
8.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama,
YESUS
mendapatkan Nama diatas segala nama, Nama yang berkuasa, lewat taat
sampai mati di kayu salib. Jangankan untuk mati di kayu salib,
disalib pun YESUS tidak boleh sebab YESUS tidak berbuat dosa, Dia
berbuat baik dan juga menolong. Kalau penjahat, terkutuk, itu boleh
disalibkan. YESUS sebenarnya tidak boleh disalibkan, tetapi Dia
rela, untuk melakukan kehendak Bapa (taat dengar-dengaran sampai
mati di kayu salib). YESUS melakukan kehendak Bapa, sekalipun tidak
cocok dengan kehendak daging (bertentangan dengan kehendak daging).
Semoga kita dapat mengerti.
Kalau kita mau menerima Nama
YESUS, maka kita harus taat dengar-dengaran sampai daging tidak
bersuara lagi. YESUS taat sampai mati di kayu salib, bagi kita; taat
sampai daging tidak bersuara lagi. Saya selalu memberi contoh yang
mudah diingat dari pelajaran sekolah Minggu, yaitu Abraham
(manusia). Kalau saya memberi contoh YESUS, nanti ada yang berkata
=> 'YESUS memang kuat, kalau manusia mana ada yang kuat'
Abraham taat kepada TUHAN saat diperintahkan untuk menyembelih
anaknya. Kalau dagingnya masih bersuara => 'dia akan bertanya
kepada orang, aku disuruh menyembelih anakku, bagaimana ini?'
Jawabannya => 'kamu gila' Kalau daging masih bersuara, tidak
akan pernah taat.
Mungkin ada yang berkata => 'jangan
begitulah, jangan Firman-Firman saja, tetapi kasih' tetapi kalau
kasih tanpa Firman, itu bukan kasih, tetapi 'gombal' Kalau
Firman yang dipraktikkan, itulah kasih, sekalipun bertentangan
dengan daging. Bagaimana kita dapat taat sampai daging tidak
bersuara? Kita harus mengalami penyucian terhadap kehendak daging.
Kalau bangsa kafir dapat taat sampai daging tidak bersuara, artinya
bangsa kafir mengalami penyucian dari kehendak daging (keinginan
daging, keinginan diri sendiri). Di taman Getsemani YESUS bergumul
=> 'Ya Abba Ya Bapa, lalukan lah cawan ini daripada Ku' Ini
memang benar. Seharusnya secara daging, Dia tidak boleh disalibkan,
tidak boleh menderita, sebab Dia tidak pernah berbuat dosa. YESUS
juga berkata (inilah yang digumulkan) => 'tetapi, bukan
kehendak Ku, tetapi kehendak Mu' Inilah penyucian dari kehendak
daging. Begitu kehendak daging YESUS disucikan, Dia dapat taat
sampai mati. Demikian kita juga sekarang ini. Jika kita mengalami
penyucian dari kehendak daging (kehendak diri sendiri), maka kita
dapat taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, apapun
resiko yang kita hadapi.
Mari kita
taat:
- Di
sekolah harus taat, yang lainnya menyontek, tetapi kita jangan
menyontek Biarpun unas => 'ini disengaja oom, tidak apa-apa'
Jangan mau! Buktikanlah kalau ada Nama YESUS di dalam kehidupan
kita.
- Di
kantor, semuanya korupsi (ada kesempatan, tidak mungkin ketahuan),
tetapi buktikan kalau kita taat sampai daging tidak bersuara.
- Di
jalan raya. Mungkin ada yang berkata => 'tidak memakai helm
tidak apa-apa, polisinya saja tidak memakai helm' Jangan begitu,
sebab kita harus taat dengar-dengaran.
- Dimana
saja harus taat dengar-dengaran. Semoga kita dapat mengerti.
Kita
taat mulai dari yang kecil-kecil, sedikit demi sedikit. Mungkin dulu
kita memiliki
dua ktp
(di Indonesia tidak boleh memiliki
dua ktp),
serahkan yang satu. Kalau taat, maka akan
ada kuasa Nama
YESUS Yang
lebih dari ktp,
lebih dari semuanya. Semoga dapat
mengerti.
Tadi YESUS taat sampai mati di kayu salib, Dia
mendapatkan Nama
diatas segala nama (Nama
yang berkuasa). Mari taat dengar-dengaran sampai daging tidak
bersuara (penyucian dari kehendak
daging), maka kita juga boleh menerima kuasa Nama
YESUS. Nama YESUS lebih dari semuanya, tidak dapat
dibandingkan dengan apapun juga.
Jika
kita taat dengar-dengaran, kita menerima kuasa Nama
YESUS, hasilnya adalah:
- Nama
YESUS dipercayakan kepada kita, sehingga kita dapat
menyeru Nama
YESUS dan kita mendapatkan kuasa kemenangan dalam Nama
YESUS.
Filipi
2: 9,
10,
9.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan
kepada-Nya nama di atas segala nama,
10.
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan
yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
Ay
10 => 'segala
yang ada di langit'
=> setan.
'yang
ada di atas bumi'
=> nabi palsu.
'yang
ada di bawah bumi'
=> antikris. Di bawah bumi = dari laut.
Semuanya
takluk, ini berarti kuasa kemenangan atas setan tritunggal. Kita
mengalami kuasa kemenangan atas setan tritunggal:
- Setan
tritunggal sumbernya masalah. Kalau kita menang, maka semua masalah
selesai.
- Setan
tritunggal sumber air mata. Yang membuat sedih, susah itu setan.
Kalau kita menang, air mata dihapuskan dan kita akan
berbahagia.
Setan tritunggal sumber dari
apa saja yang jelek-jelek.
- Setan
tritunggal sumbernya penderitaan, letih lesu, beban berat. Jika
kita menang, kita menjadi enak dan ringan.
- Setan
tritunggal sumbernya kegagalan (setan lah yang menggagalkan
semuanya). Jika kita menang, kita menjadi berhasil di
dalam TUHAN (berhasil dan
indah pada waktu-Nya). Tadi malam saya bersaksi kepada kaum muda
tentang study. Seringkali sebagai kaum muda harus lulus disini,
harus masuk disini, harus begini begitu. Kalau TUHAN tidak ijinkan,
kaum muda harus koreksi => kalau
ada dosa, harus minta ampun, supaya TUHAN menolong
kita. Kalau tidak ada dosa => 'saya sudah setia, sudah baik,
sudah taat, sudah belajar, tetapi mengapa saya
tidak lulus?' Itulah
kehendak TUHAN. Satu waktu kita akan berhasil dan indah. Biarpun
tidak sesuai dengan pilihan kita (kita mendapat yang lainnya),
tetapi TUHAN mampu membuat berhasil dan indah. Yang penting ada di
dalam TUHAN, dan
juga ada Nama
YESUS di dalam
kehidupan kita.
- Setan
tritunggal sumbernya dosa-dosa, sampai puncaknya dosa. Jika menang,
kita lepas dari dosa, sehingga bisa hidup benar dan suci di dalam
TUHAN. Kalau ada dosa yang sulit dilepaskan, berseru => 'dalam
Nama YESUS, saya lepas' Ada kuasa Nama YESUS. Semoga kita dapat
mengerti.
- Nama
YESUS dimeteraikan di dahi kita.
Wahyu
9: 2-5,
2.
Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap
dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa
menjadi gelap oleh asap lobang itu.
3.
Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan
kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa
kalajengking-kalajengking di bumi.
4.
Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan
rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon,
melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di
dahinya.
5.
Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh manusia, melainkan
hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan siksaan itu
seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.
Ay
2 => demon-demon, roh jahat dan roh najis nanti akan
dilepaskan.
Ay 3 => 'kuasa
kalajengking-kalajengking di bumi' =>
sengat kalajengking yang dahsyat.
Ay 4 => 'melainkan
hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya'
=> meterai Nama YESUS itu penting.
Nama YESUS dimeteraikan
di dahi kita, supaya kita dilindungi dari antikris, sampai
dilindungi dari penghukuman yang akan datang (siksaan kalajengking
selama lima bulan). Seratus lima puluh hari = air bah berkuasa di
bumi. Air bah (bahtera Nuh) menunjuk baptisan air. Meterai Nama
YESUS mulai dari baptisan air, sampai penyucian. Kalau kita dibaptis
dengan benar (dalam nama Bapa, Anak laki-laki dan Roh Kudus, yaitu
TUHAN YESUS Kristus, menyelam dalam air, diangkat dari dalam air),
maka Nama YESUS dimeterai di dahi kita. Tetapi kalau kita terus
berbuat dosa, maka Nama itu akan hilang. Oleh sebab itu setelah
menyelam dalam baptisan air, harus menyelam dalam Firman, supaya
meterai Nama YESUS itu tetap bertahan. Semakin disucikan, semakin
jelas meterai Nama YESUS, sampai tidak dapat dihapuskan.
Sekarang
mungkin kita berkata => 'apa itu' Tetapi nanti, meterai Nama
YESUS benar-benar melindungi kita dari aniaya antikris selama tiga
setengah tahun, melindungi kita dari penghukuman TUHAN yang akan
datang dan membawa kita sampai di takhta TUHAN. Siapa yang dapat
duduk di takhta? Orang yang di dahinya memiliki meterai Nama YESUS.
Itu sebabnya kita harus mempertahankan meterai Nama YESUS.
Sebenarnya mulai di dalam penyerahan anak, sudah dimeteraikan Nama
YESUS. Penyerahan anak itu itu penting, sebab diserahkan dalam nama:
ALLAH Bapa, Anak laki-laki dan Roh Kudus, yaitu TUHAN YESUS Kristus.
Lalu diperjelas lagi dalam baptisan air, diperjelas lagi dalam
penyucian, sampai duduk di takhta.
Wahyu
22: 3, 4,
3.
Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba
akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya,
4.
dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di
dahi mereka.
Jadi meterai Nama
YESUS sampai membawa kita ke takhta surga. Kalau taat, kita
dipercaya Nama YESUS (menerima kuasa Nama YESUS) sehingga kita dapat
menyeru Nama YESUS. Jika terjadi apa-apa, menyeru => 'YESUS
tolong' Sudah pernah saya saksikan, ini paling dahsyat. Dokter
mengatakan => 'ventilatornya tidak boleh dilepas' Kalau
dilepaskan pasien dapat mati. Dia sudah melayang-layang seperti mau
mati, sedangkan saya di mobil dalam perjalanan ke Walikukun, saya
telepon dia => 'sebut Nama YESUS' Setelah menyebut Nama
YESUS, ventilatornya terlepas, dokternya marah-marah, tetapi dia
boleh keluar rumah sakit (tidak mati). Kuasa Nama YESUS harus kita
yakini. Semoga kita dapat mengerti.
Jarak tidak menjadi
masalah. Pada kebaktian kaum muda tentang perwira yang hambanya
sakit => 'jangan datang TUHAN, saya tidak layak menerima TUHAN,
katakan sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh' Tidak perlu
datang, dari jauh pun Nama YESUS bisa menyembuhkan. Serukanlah Nama
YESUS.
- 'lekatkanlah
nama-Mu didalam namaku'
= Nama
YESUS dilekatkan dalam nama kita
= Nama
Mempelai Pria dilekatkan kepada nama Mempelai Wanita.
Sebagai contohnya adalah nama isteri saya.
Nama isteri saya Milka Dongalemba. Tetapi jarang orang yang tahu
namanya. Yang mereka tahu, nyonya Wijaya (sekarang statusnya, nyonya
Wijaya Hendra).
Jika Nama YESUS dilekatkan kepada nama kita,
berarti kita menjadi milik TUHAN untuk selama-lamanya. Juga berarti
kita mendapatkan nama yang baru, sehingga kita layak untuk masuk
dalam Yerusalem baru. Kita tidak akan keluar dari situ untuk
selama-lamanya. Bangsa kafir bagaikan anjing babi, tidak berguna,
tetapi mau disucikan oleh TUHAN. Buang kekuatiran, sehingga kita
dapat setia dalam ibadah pelayanan.
Buang aib, buang kehendak
diri (kepentingan diri sendiri, keinginan daging):
- sehingga
kita dapat taat dengar-dengaran.
- kita
dapat menyeru Nama YESUS,
- kita
dimeteraikan dengan Nama YESUS, sampai Nama YESUS dilekatkan kepada
nama kita. Kita menjadi Mempelai Wanita (menjadi milik-Nya untuk
selamanya) yang siap untuk masuk Yerusalem Baru dan duduk
bersanding dengan Dia di takhta surga untuk selama-lamanya. Apapun
yang terjadi sekarang ini, jangan ragu-ragu untuk menyerukan Nama
YESUS.
TUHAN
memberkati kita semuanya.1