Kita
masih berada dalam kitab Wahyu 2-3 dalam susunan tabernakel (kerajaan
idin) menunjuk pada tujuh kali percikan darah di depan tabut
perjanjian. Kepada kita artinya penyucian terakhir dari gereja TUHAN,
sehingga gereja TUHAN menjadi sempurna, tidak bercacat cela seperti
YESUS dan siap menyambut kedatangan YESUS ke dua kali di awan-awan
permai. Jadi, gereja TUHAN harus mengalami penyucian demi penyucian
sampai nanti penyucian yang terakhir yaitu sampai gereja TUHAN
menjadi sempurna tidak bercacat cela seperti YESUS dan siap menyambut
kedatangan YESUS ke dua kali di awan-awan permai = pesta nikah Anak
Domba ALLAH) = nikah yang rohani = nikah yang sempurna (dalam Wahyu
19: 9).
Alkitab
dibuka dengan kitab Kejadian yang memuat nikah yang jasmani antara
Adam dan Hawa. Tetapi nikah itu dihancurkan/ditelanjangi oleh setan,
sehingga manusia hidup dalam kutukan, penderitaan dan air mata.
Tetapi syukur, lewat penyucian demi penyucian sampai dengan yang
terakhir, itulah tujuh kali percikan darah (sengsara daging bersama
YESUS), maka nikah ditolong oleh TUHAN, sampai masuk perjamuan kawin
Anak Domba (nikah yang rohani antara Kristus dan jemaat). Ini
dituliskan dalam kitab Wahyu yaitu kitab terakhir dari alkitab yang
memuat nikah yang rohani/nikah yang sempurna antara Kristus dengan
iding jemaat dan kita berbahagia selama-lamanya. Oleh sebab itu kita
harus menjaga nikah dengan sungguh-sungguh. Kaum muda, jika mau masuk
dalam nikah harus sungguh-sungguh, sebab nikah merupakan pemberian
TUHAN yang mulia. Nikah hanya diberikan kepada manusia, malaikat
tidak menikah, apalagi hewan (hewan tidak ada nikah). Itu sebabnya
nikah itu harus dijaga dengan baik.
Tetapi
bagi yang sudah menikah (termasuk saya) harus menjaga nikah, supaya
nikah dapat disucikan terus (jangan sampai ditelanjangi oleh setan),
sampai mencapai nikah yang sempurna saat YESUS datang kembali ke dua
kali. Semoga kita dapat mengerti.
Dulu
Musa membuat tabernakel (kemah suci) dalam Keluaran 25 sampai 40.
Dalam perjanjian lama (zaman Taurat), imam besar adalah Harun. Harun
satu tahun satu kali masuk ke ruangan maha suci membawa darah
binatang untuk dipercikan (dua kali tujuh percikan) dan membawa dupa,
untuk mengadakan pelayanan pendamaian, sehingga seluruh dosa orang
Israel diampuni oleh TUHAN. Dulu, memakai darah binatang. Orang
Israel datang kepada TUHAN membawa lembu, kambing, domba, burung
tekukur untuk pengampunan dosa.
Di
dalam kitab perjanjian baru, sudah berbeda. Imam Besar adalah YESUS.
YESUS membawa Darah-Nya Sendiri (bukan darah binatang lagi) untuk
dipercikan dan doa syafaat bagaikan dupa (sampai detik ini, Dia di
sebelah Kanan ALLAH Bapa selalu berdoa), untuk mengadakan pelayanan
pendamaian = untuk mengampuni atau menghapus dosa seluruh umat
manusia di dunia, baik itu bangsa Israel ataupun bangsa kafir. Kita
tidak perlu membawa binatang lagi ke gereja, sebab sudah digenapkan
oleh Darah YESUS. Dulu Harun, korban binatang hanya untuk bangsa
Israel, bangsa kafir tidak bisa. Sekarang Darah YESUS untuk
mengampuni seluruh dosa umat manusia. Inilah pelayanan pendamaian.
Jadi
adanya percikan darah dengan dupa (doa), maka pelayanan pendamaian
terjadi dan Imam Besar berada ditengah-tengah kita. Kita akan
mengalami pelayanan pendamaian. Kalau bapak, ibu, saudara bersama
saya datang dengan percikan darah (sengsara daging bersama YESUS) dan
ada doa penyembahan bersama YESUS, disitulah kita mengalami pelayanan
pendamaian Imam Besar. Beribadah ini sengsara (ada yang dari kuliah,
kerja lalu datang beribadah). Biarlah sekarang ini kita mengalami
pelayanan pendamaian Imam Besar.
Kalau
YESUS hadir ditengah kita; ada percikan darah (salib, sengsara) dan
ada dupa (penyembahan), maka ada hasil yang dapat kita terima.
Hasil
dari pelayanan pendamaian oleh YESUS sebagai Imam Besar:
- Ibrani
2: 17, 18,
17.
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas
kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh
bangsa.
18.
Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka
Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Ay
17 => 'Ia' =>
YESUS.
Hasil pertama: semua dosa
diampuni/diperdamaikan/diselesaikan oleh Darah YESUS
(ayat 17). Dosa apa saja, mungkin dosa hitam, dosa zinah, dan
sebagainya, semuanya dapat diampuni oleh Darah YESUS. Orang yang
bersalah, lalu dapat diampuni, tentu ada prosesnya.
Prosesnya
adalah:
- Kita
mengaku dosa kepada TUHAN (vertikal) dan kepada sesama
(horizontal). Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
- Kita
mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.
Jika
sudah saling mengaku dan mengampuni, maka Darah YESUS mengampuni/
menyelesaikan/menghapus segala dosa kita. Itulah prosesnya. Yang
salah mengaku, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Yang benar
mengampuni dosa orang lain dan melupakannya. Berapa kali harus
mengampuni? TUHAN mengajarkan => 'tujuh
puluh kali tujuh kali' Bukan hanya tujuh
puluh kali tujuh. Saya menikah tahun 1996, berarti sudah delapan
belas tahun. Kalau mengampuni hanya sebanyak empat ratus sembilan
puluh kali (tujuh puluh kali tujuh), sudah habis. Dalam sehari
berapa kali saya membuat kesalahan, lalu minta ampun. Kalau selama
menikah sudah delapan belas tahun dikalikan tiga ratus enam puluh
hari, berapa ribu hari? Kalau pengampunan hanya empat ratus esamel
puluh kali, sudah habis. Kalau TUHAN hanya mengampuni saya sebanyak
empat ratus esamel puluh kali (usia saya sekarang lima puluh dua
tahun), saya sudah tidak dipakai menjadi hamba TUHAN dan
binasa.
Jadi 'tujuh puluh kali tujuh kali' (pangkat
tujuh) ini berarti tidak terbatas. Harus bisa! Kalau tidak bisa,
TUHAN akan batasi juga => 'ya sudah saya ampuni kamu, sebanyak
empat ratus Sembilan puluh kali' Sudah mati, sebab terlalu banyak
dosa-dosa kita. Semoga kita mengerti.
Mungkin kita bertanya:
enak sekali oom, orang sudah berzinah, membunuh, mengapa bisa
diampuni? Apa buktinya?' Kalau sudah mengaku dosa, diampuni,
jangan berbuat dosa lagi. Yang mengampuni, jangan mengungkit-ungkit
lagi (harus melupakan).
Bukti bahwa
dosa kita sudah diampuni yaitu:
- Kita
tidak berbuat dosa lagi = bertobat.
- Kita
tidak tertuduh (tenang). Kalau masih ada dosa, setan akan menuduh
terus. Hati nurani juga menuduh. Biarpun suami, isteri, anak, orang
tua, jemaat, pendeta tidak tahu, tetapi setan akan menuduh dan hati
nurani juga menuduh terus. Kalau kita sudah tidak tertuduh, dosa
sudah selesai. Kalau sudah tidak tertuduh, isteri mau bertemu
dengan suami akan tenang (tidak ada salah). Kalau masih tertuduh,
isteri mau bertemu suami, hatinya 'dag dig dug' terus.
- Kita
tidak akan menuduh orang lain => 'sebab saya sendiri masih
melakukan seperti itu.
Inilah
bukti bahwa dosa sudah diselesaikan/diperdamaikan oleh Darah YESUS
(mengalami pelayanan pendamaian oleh Imam Besar). Pelayanan
pendamaian ini penting! Dosa harus diselesaikan semuanya, baik di
dalam nikah, penggembalaan. Dosa merupakan pemisah antara kita
dengan TUHAN (esamel) dan kita dengan esame (horizontal). Jadi kalau
ada dosa yang dipertahankan (dosa apa saja seperti dosa zinah, iri,
benci, dusta), maka menjadi pemisah antara kita dengan TUHAN dan
kita dengan esame.
Yesaya
59: 1, 2,
1.
Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan,
dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
2.
tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala
kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu,
sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Ay
2 => 'sehingga Ia tidak mendengar'
=> tidak mendengar doa kita.
Di dalam kitab Yesaya 59:
1-2, jika ada dosa yang dipertahankan, maka kita terpisah dari TUHAN
dan TUHAN tidak akan menjawab doa kita, sehingga masalah tidak akan
selesai. Tetapi, jika dosa sudah diselesaikan oleh Darah YESUS, maka
semua masalah diselesaikan oleh TUHAN. Saya selalu mengatakan =>
'banyak beban manusia di dunia, kurang duit itu beban, sakit juga
menjadi beban, tetapi beban terberat adalah dosa'. Seumpama, kita
diijinkan kekurangan uang, kemudian kita sakit, tidak bisa berobat,
lalu mati. Sesudah itu (setelah mati), kekurangan uang dan juga
penyakit, tidak membebani lagi. Tetapi kalau ada dosa, di dunia ini
menangis terus, bahkan sampai mati pun akan terbebani (di neraka
selama-lamanya). Kalau ada dosa, biarpun kaya kita akan susah, tidak
bahagia. Apalagi yang miskin, dua kali susah jika masih ada dosa.
Oleh sebab itu yakinlah, kalau dosa sebagai beban terberat bisa
diselesaikan oleh Darah YESUS (saling mengaku dan saling
mengampuni), maka semua masalah pasti diselesaikan oleh TUHAN.
Masalah ekonomi, rumah tangga dsb akan diselesaikan oleh TUHAN. Yang
penting selesaikan dosa!
Sebab dosa itu juga menjadi pemisah
antara kita dengan sesama. Mulai yang sesama yang terdekat, yaitu di
dalam rumah tangga. Suami-isteri, anak-orang tua, kakak-adik
terpisah karena dosa. Sebutkan dosa apa saja, itulah yang akan
memisahkan kita. Rumah tangga dapat tercerai berai karena dosa,
sehingga tidak ada kesatuan dalam nikah dan menderita. Seumpama
suami-isteri kurang uang, tetapi suami-isteri menjadi satu, maka
masih dapat berbahagia => 'mari kita saling berdoa, saling
bekerja' Tetapi, mau kaya atau miskin, kalau suami-isteri sudah
tidak menjadi satu lagi (mungkin kamar atau rumahnya masih menjadi
satu, tetapi hatinya sudah terpisah karena dosa), tidak akan
bahagia, menderita dan penuh dengan air mata.
Kalau dosa
diselesaikan (saling mengaku dan saling mengampuni), maka terjadi
kesatuan dalam nikah. Nanti lebih membesar lagi, terjadi kesatuan
dalam penggembalaan (dalam gereja). Lebih membesar lagi, terjadi
kesatuan dalam antar gereja (antar penggembalaan). Lebih membesar
lagi, terjadi kesatuan antara Israel dengan kafir, itulah Satu Tubuh
Kristus yang sempurna untuk menyambut kedatangan YESUS yang ke dua
kali. Dimana ada kesatuan, disitu kita akan berbahagia. Dimana ada
perpisahan, disitulah ada penderitaan dan air mata. Sekarang ini
biarlah ada percikan darah (ada sengsara), tetapi ada doa dinaikkan
(ada dupa), maka YESUS sebagai Imam Besar datang ditengah-tengah
kita untuk mengadakan pelayanan pendamaian. Apa itu? Untuk
mendamaikan/ menyelesaikan dosa. Dosa merupakan beban terberat yang
harus diselesaikan dengan saling mengaku dan saling mengampuni. Jika
diselesaikan, maka kita tidak akan terpisah lagi dengan TUHAN
(masalah selesai) dan tidak terpisah dengan esame (menjadi satu
dalam rumah tangga, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai
menjadi Satu Tubuh Kristus yang sempurna).
Kesatuan =
kebahagiaan. Kekayaan belum tentu menimbulkan kebahagiaan,
kemiskinan belum tentu menimbulkan penderitaan, tetapi kalau menjadi
satu (mau kaya atau miskin) akan bahagia. Caranya; yang salah
mengaku dan yang benar mengampuni. Kalau anak berbuat tidak baik,
orang tua mengampuni, suami berbuat tidak baik maka isteri
mengampuni (dan sebaliknya). Kuasa Darah YESUS akan menolong kita
semuanya; menyelesaikan semua masalah, menyatukan nikah kita sampai
mencapai nikah yang sempurna. Semoga kita dapat mengerti.
- 2
Korintus 5: 17-21,
17.
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang
lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
18.
Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah
mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan
pelayanan pendamaian itu kepada kami.
19.
Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan
tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan
berita pendamaian itu kepada kami.
20.
Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah
menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami
meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
21.
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena
kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Hasil
kedua: YESUS
sudah menanggung segala dosa (kerusakan) kita, sehingga kita
dibenarkan oleh Darah YESUS dan kita dapat hidup di dalam kebenaran,
bahkan menjadi senjata kebenaran.
Manusia berdosa itu rusak.
Dibenarkan = barang yang rusak/berdosa, sudah ditanggung oleh YESUS.
Seperti mobil yang menabrak (orang berdosa seperti mobil yang
menabrak), rusak sana sini, lalu TUHAN lah yang menanggung =>
'perbaiki, Aku yang bayar semuanya' Inilah hasil pendamaian oleh
YESUS sebagai Imam Besar.
Tadi pertama, dosa diselesaikan
semuanya (kita saling mengaku dan saling mengampuni). Kalau dosa
selesai, maka masalah selesai, nikah menjadi satu sampai masuk dalam
kesatuan Tubuh Kristus. Tidak ada perpecahan, tidak ada perceraian,
tetapi kita semuanya menjadi satu. Kedua, YESUS menanggung segala
dosa kita di kayu salib (YESUS sudah membayar semuanya), sehingga
kita dibenarkan dan hidup dalam kebenaran, bahkan menjadi senjata
kebenaran.
Menjadi senjata kebenaran
artinya:
- Dipakai/dipercaya
dalam pelayanan pendamaian (2 Korintus 5: 18 'yang
telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami').
Mobil rusak tidak akan dapat dipakai, harus dibenarkan terlebih
dahulu, baru dapat dipakai (semua TUHAN yang membayar). Inilah
pelayanan pendamaian (YESUS Yang harus menanggung segala dosa atau
kerusakan kita di kayu salib)!
- Istilah
kita sama dengan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja = pelayan
TUHAN yang melayani dengan setia dan benar, melayani dengan damai
sejahatera (pelayanan pendamaian). YESUS sebagai Imam Besar dan
kita sebagai imam-imam (pelayan-pelayan TUHAN). Tubuh Kristus itu
dimulai dari di rumah tangga (melayani dalam rumah tangga),
penggembalaan (di gereja masing-masing), antar gereja/antar
penggembalaan (ibadah kunjungan, nanti di Australia, di Malang).
Harus
melayani dengan setia dan benar. Di rumah tangga suami-isteri,
anak-anak melayani dengan setia dan benar. Dalam penggembalaan, saya
sebagai gembala, pemain musik, semuanya melayani dengan setia dan
benar. Juga melayani dengan damai sejahtera, yaitu tidak ada
pertengkaran, tidak ada iri hati, tidak ada kepahitan dan
sebagainya. Melayani itu harus dengan tenang (damai sejahtera).
Kalau sudah setia dan benar, pasti akan ada damai sejahtera. Kalau
tidak setia dan tidak benar, akan ketakutan (hidupnya tidak tenang).
Jika dalam rumah tangga suami-isteri tidak setia dan tidak benar,
maka hidupnya tidak akan damai dan juga ada ketakutan => 'takut
ketahuan, bagaimana ini?'
Kalau kita melayani dengan setia
dan benar, maka kita juga melayani dengan damai sejahtera dan semua
menjadi enak dan ringan; pelayanan menjadi enak dan ringan, rumah
tangga menjadi enak dan ringan, penggembalaan menjadi enak dan
ringan, ibadah kunjungan menjadi enak dan ringan, semuanya enak dan
ringan. Hidup itu menjadi enak dan ringan. Semoga kita dapat
mengerti.
Inilah mengapa harus ada percikan darah dan dupa
(TUHAN harus melayani pelayanan pendamaian). Manusia yang berdosa
itu berat. Tadi manusia berdosa itu terpisah dari TUHAN sehingga
banyak masalah. TUHAN tidak dapat menolong, karena ada dosa yang
menjadi pemisah. Terpisah dengan sesama, tidak dapat menjadi satu,
sehingga menderita, air mata. Jika dosa diselesaikan, maka masalah
diselesaikan oleh TUHAN dan kita menjadi satu dengan ember (mulai
dari nikah, di gereja menjadi satu) sampai kita berbahagia.
Kemudian, kita yang sudah rusak diperbaiki atau dibenarkan, sehingga
kita dapat hidup dalam kebenaran dan menjadi senjata kebenaran. Kita
dipakai oleh TUHAN menjadi imam-imam. Mari, layanilah dengan setia
dan benar, layani dengan damai sejahtera. Jangan sampai terpengaruh
oleh orang! Kalau orang lain melayani tidak setia dan tidak benar,
sampaipun gembalanya tidak setia dan tidak benar, biarkan saja, yang
penting kita melayani TUHAN dengan setia dan benar. Mungkin di rumah
tangga, suami tidak setia, lalu kita mau membalasnya? Jangan!!!
Terus setia dan benar, itulah pelayanan kita kepada TUHAN. Semuanya
melayani TUHAN.
Melayani dengan setia dan benar, dengan damai
sejahtera, dan biarlah TUHAN akan menolong kita semuanya. Kita tetap
setia dan benar, supaya menjadi enak dan ringan. Pelayanan enak dan
ringan, sampai semuanya enak dan ringan. TUHAN mengajukan penawaran
kepada kita => 'apakah kita mau enak dan ringan atau
tidak?'
Matius
11: 28-30,
28.
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku
akan ember kelegaan kepadamu.
29.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
30.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Ay
28 => 'Marilah kepada-Ku, semua yang
letih lesu dan berbeban berat' =>
inilah tawaran TUHAN, undangan TUHAN kepada yang letih lesu dan
berbeban berat.
Ay
29 => 'jiwamu akan mendapat ketenangan'
=> damai sejahtera.
Mengapa manusia mengalami letih lesu
dan berbeban berat di dunia ini? Itu bukan karena penyakit,
kekurangan uang, bukan! Letih lesu, berbeban berat itu karena dosa.
Kalau tidak percaya coba tanyakan kepada orang yang kaya, tetapi
menyimpan dosa. Tidak akan senang sekalipun dia kaya! Kepada orang
yang miskin, tetapi ada dosa, juga tidak akan senang. Tetapi kalau
tidak ada dosa sekalipun miskin, kita dapat berbahagia dan hidup
tidak akan terasa berat. Dosa itulah beban yang berat.
'Marilah
kepada-Ku' = merupakan undangan TUHAN
kepada orang yang letih lesu dan berbeban berat karena dosa-dosa.
Kalau mau menerima tawaran TUHAN, buanglah dosa dengan saling
mengaku dan mengampuni, kita akan dibenarkan = hidup dalam
kebenaran, kita bisa melayani TUHAN, sehingga semuanya enak dan
ringan. 'Pikullah kuk yang Kupasang'
= melayani TUHAN.
'Sebab
kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan'
= Jangan salah paham kalau kita diangkat oleh TUHAN menjadi pelayan
TUHAN (melayani TUHAN) => 'dari kuliah, dari kerja belum mandi,
langsung masuk ke gereja, berat? Tidak! Sebab kalau TUHAN
mempercayakan pelayanan kepada kita, maksud TUHAN adalah supaya
hidup kita menjadi enak dan ringan. Pelayanan TUHAN itu enak dan
ringan, asal dilakukan dengan setia dan benar, dan juga dengan damai
sejahtera.
Sebaliknya, kalau kita tidak melayani TUHAN
(menolak untuk melayani TUHAN), maka pasti melayani dosa dan
benar-benar letih lesu, berbeban berat sampai binasa selamanya. Ini
tidak ada jalan lain!
Mari, semuanya. Setelah dosa kita
ditanggung, dibenarkan (mobil sudah siap), hidup benar, lanjutkan
untuk melayani TUHAN (menjadi senjata kebenaran). Kalau tidak
melayani, buat apa? Seperti mobil yang bagus tetapi di parkir di
halaman saja, tidak pernah dipakai, lama-lama terkena hujan dan
sebagainya,tahu-tahu sudah keropos. Tetapi kalau dipakai, maka akan
memuliakan TUHAN.
Yang belum benar, mari saling mengaku dan
mengampuni, selesaikan dosa-dosa. Kita akan dibenarkan, hidup dalam
kebenaran, dan menjadi senjata kebenaran. Kita melayani TUHAN dengan
setia dan benar (mulai di rumah tangga dan dimanapun juga), dengan
damai sejahtera. Tidak boleh lagi ada kepahitan hati, iri hati,
benci, kekuatiran, kenajisan, serahkanlah semuanya kepada TUHAN
sampai semuanya damai sejahtera. Lalu, kita menjadi enak dan ringan.
Melayani TUHAN itu enak dan ringan. Tetapi kalau tidak melayani
TUHAN (menolak melayani TUHAN), pasti melayani dosa, entah dosa apa
saja. Hanya ada dua, kita melayani TUHAN atau melayani setan. Tidak
ada lainnya lagi, kita tidak dapat berkata => 'saya netral,
saya ditengah' Tidak ada! Sama halnya ada siang atau malam, panas
atau dingin, surga atau neraka. Jadi, kita tinggal memilih mau
melayani siapa? Kalau tidak melayani TUHAN, maka akan melayani
setan, dosa, dan mengalami letih lesu, beban berat sampai binasa
untuk selama-lamanya.
Mari sekarang ini pelayanan YESUS ada
ditengah-tengah kita. Dimana ada percikan darah (sengsara bersama
YESUS) dan ada dupa (doa dinaikkan), maka YESUS ada disana untuk
melayani. Nomor satu selesaikan dosa, maka masalah (air mata)
diselesaikan oleh TUHAN dan kita tidak terpisah lagi dengan sesama
(kita menjadi satu kesatuan Tubuh Kristus). Ke dua, YESUS menanggung
semua dosa kita, supaya kita benar (dibenarkan), hidup benar,
melayani dengan setia dan benar dan juga dengan damai sejahtera,
maka hidup kita menjadi enak dan ringan.
Tidak ada lagi letih
lesu dan beban berat.
Kita berdoa, supaya YESUS sebagai Imam
Besar ada ditengah kita pada saat ini; dimana ada sengsara (darah)
dan dupa (doa), disitu ada YESUS. Jangan ragu-ragu, mungkin kita
sudah mengalami sengsara, contohnya: yang darimana-mana tempat dapat
datang beribadah, semestinya jam makan, istirahat, tidur, tetapi
kita datang beribadah. Inilah darah! Nanti kita juga menaikkan doa
(dupa), maka ada pelayanan Imam Besar. Kalau ada pelayanan Imam
Besar, semuanya selesai, semuanya menjadi satu, semuanya enak dan
ringan.
- 2
Korintus 5: 17,
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang
lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Hasil
ketiga: kita
mengalami pembaharuan atau keubahan hidup dari manusia daging
menjadi manusia rohani seperti YESUS
= kita
mengalami mujizat yang terbesar (sinar kemuliaan TUHAN).
Kalau
sakit menjadi sembuh, miskin menjadi kaya, setan dapat melakukannya.
Sekarang sudah banyak bermunculan dukun-dukun yang dapat
menyembuhkan penyakit, membuat kaya dan lain-lain. Tetapi kalau
jahat menjadi baik, setan tidak dapat melakukan, hanya YESUS yang
dapat melakukannya.
Dulu gembala saya bersaksi. Ada orang di
Sumatera diberkati oleh TUHAN (hotelnya banyak dll, tidak ada hutang
sedikitpun), dia berkata => 'kalau saya ke gereja hanya untuk
menjadi kaya (kalau hanya untuk berkat jasmani), buat apa ke gereja?
Saya sudah kaya. Saya tidak mau ke gereja' Ke gereja itu untuk
mengalami keubahan hidup dari manusia yang jahat menjadi baik.
Itulah namanya ibadah! Kalau miskin menjadi kaya, bisa ke gunung, ke
gua dll. Kalau jahat menjadi baik, itulah ibadah yang benar. Biarlah
sekarang ini kita mohon kepada TUHAN, supaya mengalami kuasa
pembaharuan. Inilah hasil dari pelayanan pendamaian YESUS sebagai
Imam Besar; kita dibaharui. Dimana ada darah dan dupa, maka disitu
ada sinar kemuliaan atau shekinah glory (begitu darah dipercikkan,
disitu ada shekinah glory), sehingga kita diubahkan.
Manusia
baru, manusia rohani, manusia surgawi seperti YESUS itu
bagaimana?
Efesus
4: 24, 25,
24.
dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak
Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
25.
Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang
lain, karena kita adalah esame anggota.
Manusia
baru ditandai dengan tidak berdusta. Bapa pendusta itu setan.
Biarpun sudah menjadi pendeta (gerejanya besar, luar biasa), tetapi
kalau berdusta, itu seperti setan (bukan manusia baru).
Tidak
ada dusta artinya:
- Perkataannya
benar dan baik. Perkataan benar yaitu sesuai dengan alkitab.
Perkataan baik yaitu menjadi berkat bagi orang lain (jangan malah
menyakiti sesama).
- Jujur:
ya katakan ya, tidak katakan tidak atau benar katakan benar, tidak
benar katakan tidak benar. Di alkitab, jujur dimulai dari tiga hal
yaitu:
- Harus
jujur soal Firman pengajaran yang benar (soal TUHAN),
- Harus
jujur soal nikah rumah tangga (tempat tidur),
- Harus
jujur soal keuangan.
Kalau
hamba TUHAN, pelayan TUHAN sudah jujur dalam ketiga hal ini, maka
dia dapat jujur dalam segala sesuatu (bisa dipercaya dalam segala
hal). Tetapi kalau soal pengajaran (soal TUHAN) tidak jujur =>
'ini salah, tetapi ..., ini benar, tetapi ...' Ini berat,
nikahnya pasti tidak jujur, keuangan pasti tidak jujur. Kalau ada
pengusaha mencari pegawai harus yang jujur. Sekalipun pandai,
tetapi tidak jujur, maka lebih cepat bangkrutnya. Mungkin kurang
pandai, tetapi jujur, pasti TUHAN beserta dia (masih dapat
ditolong). Kejujuran dimulai dari soal TUHAN terlebih dahulu;
pengajaran benar, ibadah benar. Soal nikah dan keuangan juga harus
jujur. Setelah itu baru dapat jujur dalam segala hal. Semoga kita
dapat mengerti.
Kalau sudah jujur, maka akan menjadi rumah
doa. Inilah pelayanan Imam Besar; Imam Besar berada ditengah-tengah
kita, supaya kita mengalami mujizat pembaharuan sampai menjadi
jujur, menjadi rumah doa. Jangan menjadi sarang penyamun!
Amsal
15: 8,
Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang
jujur dikenan-Nya.
Mungkin
cita-cita kita banyak (menjadi dokter, pengusaha yang berhasil,
menjadi apa saja, silahkan!!), tetapi biarlah sekarang ini kita
mempunyai cita-cita menjadi orang yang jujur (menjadi rumah doa).
Sebab doa orang jujur dikenan oleh TUHAN (menjadi rumah doa).
Semoga kita dapat mengerti.
Jika kita menjadi rumah doa,
maka kita dapat menyeru Nama YESUS. Apapun keadaan kita, mari
menyeru Nama YESUS:
- Nama
YESUS itu ajaib, apa yang mustahil menjadi tidak mustahil. Seperti
orang yang lumpuh di depan pintu gerbang bait ALLAH (pintu gerbang
indah), lalu Petrus lewat disitu. Orang lumpuh itu berpikir mau
diberi emas dan perak, tetapi Petrus mengatakan => 'emas dan
perak tidak ada padaku, tetapi 'dalam Nama YESUS' bangkit
berdirilah' Inilah yang mustahil menjadi tidak mustahil. Orang
ini lumpuh sejak lahir (tidak dapat disembuhkan), tetapi ia
mengalami kuasa Nama YESUS (Nama Yang ajaib). Saya sering
mengatakan => 'bagi manusia sudah mustahil, tidak semudah
membalik telapak tangan. Tetapi bagi TUHAN lebih mudah dari
membalik telapak tangan' Mungkin saat ini ada masalah yang
mustahil, masalah ekonomi, nikah yang sudah mustahil, mari menjadi
rumah doa. Kita jangan berusaha sendiri, apalagi sampai berusaha
yang tidak baik, jangan! Harus menjadi rumah doa, doakan, serukan
Nama YESUS => 'YESUS saya tidak mampu menghadapi ekonomi,
menghadapi nikah rumah tangga, menghadapi ini dan itu. YESUS
tolong saya' Sampai mujizat terjadi, yang mustahil menjadi tidak
mustahil.
- Nama
YESUS juga Nama Yang indah.
Ibrani
1: 3, 4,
3.
Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan
menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan.
Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di
sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
4.
jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama
yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama
mereka.
Ay 4 => 'jauh
lebih indah dari pada nama mereka' =>
jauh lebih indah dari pada nama malaikat. Nama YESUS adalah Nama
yang indah.
Saat
kita bersungguh-sungguh menyeru Nama YESUS (menjadi rumah doa), maka
semuanya akan menjadi indah pada waktu-Nya. Tadi, menyebut Nama YESUS
Yang ajaib, maka yang mustahil menjadi tidak mustahil. Menyebut Nama
YESUS Yang indah, yakinlah, semuanya akan menjadi indah pada
waktu-Nya. Sabar dalam menunggu waktu TUHAN dan yakin. Mungkin kita
berkata => 'oom, sudah lama saya berdoa, tetapi doa saya belum
dijawab' Ini merupakan ujian kesabaran, ujian iman kepada kita =>
'apakah benar, kita percaya kepada YESUS? Apakah benar, kita ini
sabar?' Sabar dalam menunggu waktu-Nya TUHAN dan satu waktu
semuanya akan indah pada waktu-Nya.
Saat
YESUS datang kembali ke dua kali, bukan hanya semua menjadi indah,
tetapi semuanya menjadi sempurna. Terjadi mujizat yang terakhir, kita
diubahkan menjadi sempurna seperti YESUS dan kita layak menyambut
kedatangan-Nya ke dua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama
dengan Dia untuk selamanya. Kita bersanding dengan Dia untuk
selamanya.
Alkitab dibuka dengan kitab Kejadian, nikah yang
telanjang dan hancur, tetapi nanti di kitab Wahyu terjadi nikah yang
sempurna (nikah yang rohani), yaitu antara kita dengan Kristus. Kita
bersama dengan Dia selama-lamanya.
Apapun
keadaan kita, kita mohon pelayanan Imam Besar. Ada sengsara dan ada
darah (ada darah dan dupa), maka ada pelayanan pendamaian.
Selesaikanlah dosa, maka semua masalah akan selesai, kita menjadi
satu (nikah menjadi satu, semuanya satu) dan kita bahagia. Kemudian,
yang rusak dibenarkan (dosa sudah ditanggung oleh YESUS), kita hidup
benar dan menjadi senjata kebenaran. Layanilah TUHAN dengan setia dan
benar, dengan damai, sehingga kita menjadi enak dan ringan. Kemudian,
kita mengalami pembaharuan, itulah jujur. Harus jujur, jangan
berdusta. Sampai kita menjadi rumah doa.
Sebutlah
Nama YESUS yaitu:
- Nama
YESUS Nama yang ajaib, maka yang mustahil menjadi tidak mustahil.
- Nama
YESUS Nama yang indah, maka semuanya akan menjadi indah pada
waktu-Nya dan air mata dihapuskan.
Jika
YESUS datang kembali ke dua kali, terjadi mujizat yang terakhir,
yaitu kita diubahkan menjadi sama dengan Dia (sempurna seperti Dia)
dan layak untuk menyambut kedatangan-Nya yang ke dua kali di
awan-awan permai. Kita tidak selamanya tinggal di dunia ini. Yang
sudah diberkati dll, jangan sampai terikat. Yang masih dalam
kekurangan dan kesulitan, jangan berputus asa dan jangan kecewa,
sebab kita tidak selamanya disini, satu waktu kita akan bertemu
dengan YESUS di awan-awan yang permai. Serahkanlah semuanya kepada
Dia. Saat ini sebutlah Nama YESUS dan TUHAN akan menolong kita
semuanya.
TUHAN memberkati kita semuanya.1