Kita
kembali dalam Kitab Wahyu 1: 17-20. Kita membaca terlebih dahulu ayat
17-18
Wahyu
1: 17-18
17.
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama
seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di
atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan
Yang Akhir,
18.
dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai
selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Rasul
Yohanes dibuang ke pulau Patmos bukan karena berbuat dosa, tetapi
karena mengalami sengsara daging karena YESUS (kesaksian YESUS dan
Firman ALLAH), sehingga dia tersungkur. Rasul Yohanes tersungkur di
depan Kaki YESUS = menyembah dengan hancur hati (seperti orang yang
mati) = menyembah sampai daging tidak bersuara lagi (penyerahan
sepenuhnya kepada TUHAN), maka rasul Yohanes mengalami jamahan Tangan
TUHAN dan rasul Yohanes menerima tiga hal. Menyembah dengan hancur
hati: mengaku hanya tanah liat, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak
berdaya apa-apa, tidak berharga apa-apa, banyak kesalahan, hanya
diinjak-injak.
Begitu
dijamah oleh TUHAN,
rasul Yohanes
menerima tiga hal:
- "Jangan
takut!"
= melenyapkan ketakutan. Nanti ketakutan atau stres akan menjadi
pembunuh utama baik:
- secara
jasmani: jika takut atau stres, maka hormon dalam tubuh bekerja
tidak baik, sehingga penyakit datang semuanya, bisa mati.
- terlebih
secara rohani (lebih dahsyat lagi secara rohani): jika takut atau
stres, maka kering rohani, sampai masuk kematian kedua atau
kebinasaan.
Tetapi
kalau mendapatkan jamahan Tangan Kanan
TUHAN, maka ketakutan akan lenyap (tidak ada ketakutan lagi).
- "Aku
adalah Yang Awal dan Yang Akhir" = menerima kasih ALLAH, yaitu kasih mula-mula sampai puncaknya kasih
(kasih Mempelai).
- "Aku
yang mati dan yang hidup"
= menerima kuasa kemenangan atas
maut. Ini yang masih kita
pelajari hari ini.
YESUS
mati dan bangkit untuk mengalahkan maut (YESUS menang atas maut),
sehingga Dia berhak memegang kunci kerajaan maut untuk menutup pintu
kerajaan maut, supaya kita jangan binasa selama-lamanya. Semoga kita
dapat mengerti.
TUHAN
bukan saja memegang kunci kerajaan maut, tetapi TUHAN juga memegang
kunci kerajaan surga untuk diberikan kepada kita.
Matius
16: 18,19,
18.
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu
karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya.
19.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di
dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini
akan terlepas di sorga."
Ay
18 => '
alam maut tidak akan
menguasainya' => menang atas maut.
YESUS
memberikan kunci kerajaan surga kepada Petrus (kita) yang menang atas
maut, supaya kita dapat masuk kedalam kerajaan surga yang kekal.
Jadi, begitu besar nilai penyembahan atau tersungkur dihadapan TUHAN
dan TUHAN akan menjamah . Apa itu kunci kerajaan surga? Yang pertama
adalah salib. Untuk masuk dalam kerajaan surga, perlu salib (ini
sudah diterangkan). Yang kedua, masih diterangkan sampai hari ini
didalam 2 Petrus 1: 10-11.
2
Petrus 1: 10, 11,
10.
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya
panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya,
kamu tidak akan pernah tersandung.
11.
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk
memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita,
Yesus Kristus.
Ay
11 => '
hak penuh untuk memasuki
Kerajaan kekal' => kunci kerajaan
surga.
Ay
10 => Apa itu kunci kerajaan surga? Panggilan dan pilihan TUHAN.
Jadi,
kunci kerajaan surga adalah panggilan dan pilihan TUHAN yang
mengangkat kita menjadi imam-imam dan raja-raja. Imam dan raja
adalah:
- kehidupan
yang dipakai oleh TUHAN,
- kehidupan
yang beribadah dan melayani TUHAN sesuai dengan jabatan pelayanan
yang TUHAN percayakan kepada kita.
Setiap
kehidupan kita harus memiliki jabatan pelayanan, sebab itulah kunci
kerajaan surga. Yang belum melayani berdoa, supaya TUHAN gerakkan
lewat Firman (bukan lewat manusia), sehingga kita menjadi imam-imam
dan raja-raja (memegang jabatan pelayanan). Semoga kita dapat
mengerti.
Begitu
Tangan Kanan TUHAN menjamah rasul Yohanes, maka dia menerima kunci
kerajaan surga = menerima tugas dari TUHAN atau kepercayaan dari
TUHAN ('
tuliskan kepada sidang
jemaat').
Wahyu
1: 19,
Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi
sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.
Begitu
dijamah oleh Tangan Kanan TUHAN, rasul Yohanes tidak takut lagi sebab
Ia menerima kasih TUHAN dan juga menerima kunci kerajaan surga =
rasul Yohanes dipakai untuk menuliskan surat-surat kepada tujuh
sidang jemaat bangsa kafir yang berisi teguran-teguran,
nasihat-nasihat untuk menyucikan bangsa kafir dari kekurangannya,
cacat celanya, sehingga bangsa kafir ditampilkan sebagai tujuh kaki
dian emas = gereja yang sempurna (angka tujuh = sempurna). Mulai
Kitab Wahyu 2, kita akan pelajari jemaat Efesus, Smirna, sampai tujuh
sidang jemaat. Inilah perintah dan kepercayaan TUHAN kepada rasul
Yohanes. Dipakai atau diutus oleh TUHAN, itulah kunci kerajaan surga.
Semoga kita dapat mengerti.
Demikian
juga dengan kita. Kalau kita benar-benar dapat tersungkur didepan
Kaki TUHAN, sampai dijamah oleh Tangan Kanan TUHAN, maka kita akan
menerima kunci kerajaan surga (menerima jabatan pelayanan). Banyak
berdoa hari-hari ini, sehingga kita akan dipakai oleh TUHAN. Yang
belum memiliki jabatan pelayanan berdoa dengan sungguh-sungguh,
sampai dijamah oleh Tangan Kanan TUHAN. Jangan dijamah orang atau
disuruh orang => 'kamu sudah waktunya untuk melayani' Jangan
mau! Tetapi sampai dijamah oleh Tangan Kanan TUHAN = sampai kita
tergerak dan kita menerima jabatan pelayanan dari TUHAN. Mari, banyak
medengarkan Firman dan banyak berdoa, sampai di jamah oleh Tangan
Kanan TUHAN.
Hati-hati,
bagi yang sudah menerima jabatan pelayanan harus mempertahankan
(kunci kerajaan surga atau hak penuh masuk kerajaan surga harus
dipertahankan)! Kuncinya jangan dipotong, dikikir. Kunci sebagai
pembuka kerajaan surga, itulah jabatan pelayanan. Demikian juga
pengajaran tabernakel, sebab itu saya tidak mau kalau tabernakel
diubah sekalipun hanya sedikit. Ada orang yang datang kepada saya dan
berkata "ini hanya berbeda sedikit saja, mengapa tidak mau
menerima?' Saya jawab => 'oom datang ke gereja naik mobil,
coba saya pinjam kuncinya, mau saya kikir sedikit saja' Dia
menjawab => 'jangan! nanti tidak dapat membuka pintu mobil'
Seperti itulah! Sebab itu jangan bilang 'hanya berbeda sedikit
saja', kalau berbeda sedikit saja dari pengajaran tabernakel, maka
pintu kerajaan surga tidak dapat terbuka. Orang tersebut baru
mengerti. Kalau yang lain terserah saja, tetapi kalau tabernakel
tidak dapat berbeda sedikit saja.
Setelah
menerima jabatan pelayanan (kunci kerajaan surga), jangan
dikikir-kikir, jangan dipotong, nanti kerajaan surga tidak dapat
terbuka. Jadi, harus penuh!
2
Petrus 1: 10, 11,
10.
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya
panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya,
kamu tidak akan pernah tersandung.
11.
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk
memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita,
Yesus Kristus.
Ay
10 => '
Karena itu,
saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh'
=> setelah menerima jabatan pelayanan (panggilan pilihan TUHAN),
harus berusaha sungguh-sungguh.
Sikap
kita terhadap panggilan dan pilihan TUHAN yaitu kita harus berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk setia dalam ibadah pelayanan sesuai
dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita sampai
garis akhir. Kita berusaha itu sudah luar biasa, tetapi harus
ditambah dengan sungguh-sungguh. Sampai garis akhir yaitu sampai
meninggal dunia atau sampai TUHAN YESUS datang kembali ke dua kali =
melayani sepenuhnya, sehingga kita mendapatkan hak penuh untuk masuk
kerajaan surga yang kekal (kita mendapatkan kunci kerajaan surga
seutuhnya untuk masuk kerajaan surga yang kekal). Kalau melayani
dengan sepenuhnya, maka mendapatkan hak penuh juga (kuncinya penuh,
tidak dikikir, tidak dipotong).
Kita
harus berusaha. Yang belum melayani berdoa, sampai dijamah oleh
Tangan Kanan TUHAN. Jangan disuruh oleh manusia, jangan! Tetapi
dijamah oleh Tangan Kanan TUHAN; sampai kita ada kesadaran untuk
melayani TUHAN (menerima panggilan pilihan TUHAN). Ini tidak dapat
dipaksakan! Saya sebagai gembala memberikan kesempatan
seluas-luasnya. Kalau saudara pindahan dari gereja lain, dan kalau
ada bukti-bukti bahwa saudara melayani, silahkan saja. Saya tidak
akan mempersulit semuanya. Yang baru, mari dengarkan Firman. Kalau
disini ada formulirnya, supaya semuanya jelas, sama-sama jelas, dan
tidak salah dan ikutilah kegiatan-kegiatan ibadah sampai dijamah oleh
Tangan Kanan TUHAN; sampai tergerak oleh kekuatan TUHAN untuk
melayani. Yang sudah melayani, mari berusaha dengan sungguh-sungguh
setia sampai garis akhir = melayani sepenuhnya = mendapatkan hak
penuh untuk masuk kerajaan surga = mendapatkan kunci kerajaan surga
untuk masuk kerajaan surga yang kekal.
Pada
ay 10 ada istilah '
Sebab jikalau kamu
melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung',
berarti ada yang tersandung. Inilah kewaspadaan, supaya kita tidak
tersandung dalam panggilan dan pilihan TUHAN, supaya kita tidak
meninggalkan jabatan pelayanan (jangan sampai kita tidak setia sampai
meninggalkan jabatan pelayanan). Jika tidak setia setia sampai
meninggalkan jabatan pelayanan, maka kehilangan hak penuh untuk masuk
kerajaan surga (kehilangan kunci kerajaan surga). Sandungan-sandungan
inilah yang harus diwaspadai.
Ada
tiga hal yang menjadi sandungan dalam panggilan dan pilihan TUHAN:
- Yehezkiel
18: 30-32,
30.
Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut
tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu
jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam
kesalahan.
31.
Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku
dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai
kaum Israel?
32.
Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus
ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu,
bertobatlah, supaya kamu hidup!"
Ay
30 => 'Bertobatlah
dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu
menjadi batu sandungan'
=> batu sandungan pertama adalah kedurhakaan = pemberontakan =
tidak taat.
Batu sandungan pertama: durhaka
= memberontak
= tidak
taat dengar-dengaran.
Ibrani
10: 25-27,
25.
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita,
seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling
menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang
mendekat.
26.
Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan
tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa
itu.
27.
Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan
api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Ay25
=> 'seperti
dibiasakan oleh beberapa orang' =>
sudah kebiasaan.
Apa
praktik dari kedurhakaan atau memberontak?
- Dosa
kebiasaan = tidak setia dalam
ibadah pelayanan, tetapi tidak merasa menyesal (tidak merasa
bersalah atau berdosa). Ini sudah bahaya (kedurhakaan)! Kalau masih
merasa menyesal, masih dapat
ditolong => 'aduh, saya tidak dapat
beribadah, saya tidak bisa melayani, saya menyesal. Termasuk saya
sebagai seorang gembala. Mari, kita berhati-hati. Kalau tidak
menyesal, tidak merasa berdosa, malah tertawa-tawa, ini sudah
bahaya (menjadi dosa kebiasaan) dan satu langkah lagi menjadi dosa
sengaja.
- Dosa
sengaja = tidak mau beribadah
dan melayani TUHAN atau meninggalkan ibadah pelayanan sekalipun ada
kesempatan/tidak ada halangan/semuanya
berjalan baik. Semoga kita dapat
mengerti.
Inilah
kedurhakaan; dosa kebiasaan dan dosa sengaja. Akibatnya adalah masuk
penghukuman api neraka untuk selamanya (ay 27). Ini serius! Banyak
orang yang tahu kalau mencuri, berzinah, membunuh itu berdosa,
tetapi banyak yang tidak tahu kalau tidak beribadah melayani TUHAN
itu juga berdosa (bahkan sudah menjadi dosa kebiasaan, sampai dosa
sengaja). Semoga kita dapat
mengerti.
Mari kita berusaha.
Bagaimana jalan keluarnya supaya kita
tidak menjadi
orang durhaka?
Orang durhaka mau diapakan juga memang sudah begitu; sudah biasa
tidak beribadah, sengaja tidak beribadah.
Yehezkiel
18: 31,
Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku
dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai
kaum Israel?
Jalan
keluarnya adalah kita harus mengalami pembaharuan hati nurani.
Lewat apa? Tadi juga disebutkan lewat bertobat dll. Proses
pembaharuan hati nurani yaitu:
- Bertobat
= berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN (mati terhadap
dosa).
- Kemudian,
kalau sudah mati harus dikuburkan = masuk dalam baptisan air yang
benar.
Roma
6: 4,
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Ay
4 => 'demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru'
=> kita memperoleh hidup yang baru. Semoga kita dapat
mengerti.
Baptisan
air yang benar yaitu kehidupan yang sudah bertobat (mati terhadap
dosa) harus dikuburkan di
dalam air bersama YESUS, sehingga dia
keluar dari air bersama YESUS/bangkit bersama YESUS (seperti YESUS
bangkit dari kuburan), untuk mendapatkan hidup baru itulah hidup
surgawi. Kita dilahirkan oleh ibu kita masing-masing hanya
mendapatkan hidup secara jasmani (tidak cocok untuk di surga). Oleh
sebab itu harus dilahirkan baru lewat baptisan air, supaya
mendapatkan hidup baru itulah hidup surgawi (cocok untuk hidup di
surga). Semoga kita dapat
mengerti.
Waktu YESUS dibaptiskan,
Dia juga keluar dari air (keluar dari kuburan air). Sebenarnya YESUS
tidak perlu dibaptiskan, sebab Dia bukanlah orang berdosa. Lalu
mengapa YESUS dibaptiskan? Untuk mengikuti kehendak TUHAN dan
memberikan contoh kepada kita tentang baptisan air yang benar. Dalam
Matius 3 'YESUS keluar dari air, Roh turun
seperti burung merpati, langit terbuka'
Langit terbuka = hidup baru. YESUS keluar dari air, sejauh mana
keluar dari air? Roma 6: 4 'dari kuburan air' Apa itu hidup
baru? Hati nurani yang baik. Inilah pembaharuan hati nurani!
1
Petrus 3: 20,
21,
20.
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat
kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh
sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu
delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
21.
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani,
melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh
kebangkitan Yesus Kristus,
Ay
21 => 'Juga
kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan'
=> baptisan air.
Jadi hidup baru =
hidup surgawi yaitu memiliki hati nurani yang baik = taat
dengar-dengaran (tidak durhaka). Pada zaman Nuh dahulu,
banyak yang tidak taat, sampai anak-anak (anak Sekolah Minggu) juga
tidak taat, sehingga binasa semuanya terkena air bah. Yang mempunyai
anak kecil berdoa, supaya mendapatkan hati nurani yang baik
semuanya, TUHAN tolong supaya mereka
dapat dengar-dengaran. Harus selalu
didoakan! Kalau sudah taat (mempunyai hati nurani yang baik), maka
roh durhaka tidak dapat
masuk.
Dalam baptisan air,selain hati dibaharui, pikiran juga
dibaharui => Kolose
3: 1,2
1.
Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan
Allah.
2.
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Ay
1 => 'Karena
itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus'
=> dalam baptisan air, kita dikuburkan bersama YESUS (mati
bersama YESUS), kemudian keluar dari air bersama YESUS (bangkit
bersama YESUS).
'carilah
perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan
Allah'
=> Dia sebagai Imam Besar yang melayani ibadah pelayanan.
Tadi,
- hati
dibaharui sehingga
menjadi
hati
yang taat,
sehingga roh durhaka tidak dapat
masuk. Kemudian,
- pikiran
juga baharui menjadi
pikiran surgawi = memikirkan perkara diatas lebih dari segala
perkara bumi, artinya mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari
segala perkara di bumi (setia dalam ibadah pelayanan). Bukan
berarti sekarang semuanya berhenti bekerja, bukan! Kita tetap
kuliah, sekolah, bekerja, tetapi lebih mengutamakan perkara diatas
(perkara ibadah pelayanan) lebih dari perkara di bumi. Mungkin ada
yang berkata => 'orang demikian tidak dapat
hidup' Ini sudah dibuktikan, bangsa Israel selama
empat puluh
tahun di padang gurun, tidak dapat
menabur menuai, pekerjaannya hanya beribadah dan TUHAN lah yang
memelihara secara langsung. Mari kita bersungguh-sungguh setia
dalam ibadah pelayanan. Jika hati sudah baru (taat) dan pikirannya
baru (setia), maka:
orang
semacam ini tidak akan dapat
tersandung dalam panggilan pilihan (tidak dapat
durhaka). Semoga kita dapat
mengerti.
- Mazmur
139: 23-24
23.
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan
kenallah pikiran-pikiranku;
24.
lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang
kekal!
Ay
23 => hatinya taat dan pikirannya setia (mengutamakan perkara
surga lebih dari perkara di bumi). Taat dan setia! Lalu apa yang
harus
dilakukan?
Bukan malah tersandung, terjatuh, tetapi dituntun oleh TUHAN.
Ay
24 => 'lihatlah,
apakah jalanku serong'
=> jangankan jatuh, serong pun tidak.
'tuntunlah
aku di jalan yang kekal!'
=> dituntun oleh TUHAN.
Jika
hatinya taat dan pikirannya setia (mengutamakan TUHAN), orang
semacam ini akan
dituntun
oleh TUHAN ke
jalan yang kekal. Saya percaya, kalau TUHAN sudah menuntun ke jalan
yang kekal, apalagi kalau hanya
perkara dunia. Tidak akan sulit! TUHAN juga pasti menuntun ke jalan
masa depan yang berhasil dan indah.
TUHAN menuntun ke jalan
yang kekal berarti:
- masuk
kerajaan surga, tidak akan tersandung = TUHAN memberikan kunci
kerajaan surga untuk masuk kerajaan surga.
- TUHAN
juga menuntun ke jalan masa depan yang berhasil dan indah. Kalau
pintu kerajaan surga terbuka, maka pintu-pintu di dunia pasti
terbuka. Tidak mungkin tidak, TUHAN tidak pernah salah, TUHAN tidak
pernah menipu kita. Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau
pintu-pintu tertutup, perhatikanlah hati. Dasarnya hanya
itu saja! Kalau pesawat mau datang, landasannya ini yang harus
dikuatkan.
Hati dan pikiran itulah landasan. Kalau landasannya tidak kuat, lalu
kita memaksakan TUHAN => 'TUHAN turunkan pesawat' Maka
dua-duanya akan hancur; berkatnya hancur (mubazir) dan hidupnya juga
hancur (tidak tahan menerima berkat). Oleh sebab itu Lempin-El
Kristus Ajaib yang mendengarkan baik di Malang maupun yang ikut
kesini, perhatikan! Mengapa kita dibuat seperti ini, harus menderita
(mengepel, dll)? Untuk membuat landasan. Saya dulu disuruh untuk
berkhotbah
tetapi
tidak
diberi ongkos, tidak boleh menerima kolekte, kalau segi dunia =>
'apa-apaan, mau diapain saya ini' Ternyata untuk menguatkan
landasannya, itulah taat dan setia. Kalau sudah punya landasan yang
kuat, setelah itu pesawat darimana saja dapat
turun (berkat darimana saja dapat
turun). Ini bukan menyombongkan (minta ampun kalau dianggap
sombong). Semuanya dapat
turun asalkan landasannya kuat. Semoga kita dapat
mengerti.
Kita semuanya juga dapat
mengalami ini. Mari, kaum muda bersungguh-sungguh hari-hari ini
untuk taat dan setia. Pada ibadah
waktu
yang lalu, berjuang,
berlomba dengan sungguh-sungguh. Landasan harus kuat. Semoga kita
dapat
mengerti.
Hati-hati,
sandungan yang pertama adalah dosa kebiasaan. Tidak beribadah sudah
biasa, tidak menyesal, malah tertawa-tawa. Misalnya: ibadah hari
Minggu semacam ini tidak datang beribadah, lalu bertemu dengan
seseorang di jalan atau dimana saja => 'tadi kamu tidak datang
ibadah' Lalu tertawa-tawa, inilah berbahaya! Kalau dia sungguh
serius => 'aduh saya tadi terhalang, sampai sudah terlalu
terlambat'
Ini masih dapat
ditolong. Kalau
sudah menjadi dosa kebiasaan, selangkah lagi menjadi dosa sengaja.
Ini berarti landasannya sudah rusak. Semoga kita dapat
mengerti.
Hati-hati
rasul Petrus menuliskan => 'supaya kamu tidak pernah
tersandung' Dia yang menerima kunci kerajaan surga dari TUHAN,
lalu dia memberikan pengertian tentang kunci kerajaan surga kepada
kita lewat surat
Petrus => 'berusahalah ... ini kunci kerajaan surga' Kita
juga bersyukur kalau mempunyai pengajaran tabernakel, sebab itulah
kunci kerajaan surga. Kalau sudah mempunyai
kunci kerajaan surga, kita hidup di dunia, tidak perlu
bingung lagi. Kita hidup di dunia yang penuh dengan kutukan, tetapi
bersuasana
surga. Semoga kita dapat
mengerti.
- Yehezkiel
7: 19,
20,
19.
Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap
cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada
hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut
mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu
sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.
20.
Mereka menghiasi dirinya dengan emas dan peraknya dan kepermaian
perhiasan ini membawa mereka dalam kecongkakan. Dari emas dan perak
itu mereka membuat patung-patungnya yang keji dan dewa-dewanya yang
menjijikkan; oleh sebab itu Aku akan menjadikan emas dan peraknya
cemar bagi mereka.
Ay
20 => 'Dari
emas dan perak itu mereka membuat patung-patungnya yang keji'
=> ada penyembahan berhala dari emas dan perak (kekayaan
jasmani).
Inilah yang disembah (penyembahan berhala) dan
tidak menyembah TUHAN lagi.
Sandungan
kedua: emas
dan perak jasmani
= kekayaan
jasmani.
Hati-hati, sebab ini dapat
menjadi batu sandungan. Tadi sandungan yang pertama adalah
kedurhakaan (tidak taat). Jaga hati dan pikiran (harus
dibaharui).
Mengapa
kekayaan jasmani menjadi sandungan dalam panggilan pilihan (dalam
pelayanan), bahkan membuat kita kehilangan kunci kerajaan surga?
- Jika
kita beribadah dan melayani hanya (dengan tujuan utama) untuk
mencari kekayaan jasmani (berkat jasmani).
Sekarang, inilah yang banyak
digembar-gemborkan.
Yehezkiel
7: 22,
Aku
akan memalingkan wajah-Ku dari pada mereka dan perampok-perampok
akan menajiskan rumah-Ku yang berharga; mereka akan masuk ke
dalamnya dan menajiskannya,
Inilah
rumah doa yang sudah menjadi
sarang penyamun. Sekarang ini sudah banyak ajaran-ajaran, datang
kepada TUHAN untuk mencari kekayaan jasmani. Jika demikian, maaf
rumah TUHAN menjadi sarang penyamun (TUHAN berkeluh kesah). Rumah
TUHAN menjadi sama dengan gua-gua, gunung-gunung tempat bertapa
(tempat berhala) => 'mari datang kesana, dapat kekayaan'
Inilah ajaran-ajaran palsu yang justru menjadi sandungan dalam
pelayanan (karena mencari kekayaan yang jasmani).
- Jika
kita salah menggunakan berkat TUHAN.
Sebenarnya ini berkat dari TUHAN untuk
kita, tetapi salah menggunakannya.
Dimana
kesalahannya?
- Kita
menerima berkat TUHAN, tetapi untuk kepentingan diri sendiri
(egois), sehingga kita menjadi
kikir.
Kikir adalah:
- tidak
dapat
memberi untuk pekerjaan TUHAN,
- tidak
dapat
memberi untuk sesama yang membutuhkan. Untuk membangun tabernakel,
nomor satu adalah persembahan khusus. TUHAN perintahkan Musa =>
'pungutlah dari orang-orang yang rela
hatinya' Inilah persembahan khusus. Seandainya waktu itu bangsa
Israel tidak mau memberikan emasnya, bagaimana? Kalau tidak ada
persembahan khusus, masa tabernakel dibuat dari pasir. Persembahan
khusus adalah persembahan untuk pekerjaan TUHAN dan untuk sesama
yang membutuhkan (terutama sesama anggota Tubuh
Kristus yang membutuhkan).
- Membuat
patung-patung untuk penyembahan berhala
= serakah.
Tadi, emas dan perak untuk dibuat
patung-patung berhala =
salah dalam menggunakan berkat TUHAN! Semestinya emas dan perak
dibuat untuk membangun tabernakel (kerajaan
surga). Serakah artinya merampas hak orang lain, terutama hak-Nya
TUHAN itulah persepuluhan dan persembahan khusus.
Hati-hati,
jangan menjadi sarang penyamun (karena keserakahan). Kalau menjadi
sarang penyamun, maka hidupnya kacau. Kalau menjadi rumah doa, saat
semuanya sudah tidak dapat kita lakukan (kemana-mana sudah tidak
bisa), kita hanya berdoa kepada TUHAN. Betapa bahagianya. Merampas
milik orang lain atau sesama, contohnya: hutang tidak mau membayar,
menipu, korupsi (hati-hati dalam berdagang). Inilah penyembahan
berhala; menjadikan rumah TUHAN menjadi sarang penyamun, sehingga
hidupnya kacau (jahat dan najis). Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
kikir dan serakah, maka akan kehilangan hak (kehilangan kunci
kerajaan surga) dan menjadi sandungan dalam pelayanan. Melayani
TUHAN tetapi kikir, serakah, inilah sandungan. Kikir dan serakah itu
adalah roh dari antikris (roh jual beli). Semoga kita dapat
mengerti.
Jalan keluarnya? Supaya kita tidak tersandung dalam
panggilan pilihan, maka kita harus mengejar emas dan perak rohani
(bukan mengejar emas dan perak jasmani). Dalam ibadah pelayanan,
kita harus mengejar emas dan perak rohani. TUHAN tidak pernah menipu
kita. Kalau emas dan perak rohani bisa kita dapatkan, masa yang
jasmani tidak bisa. Pasti bisa (pasti TUHAN berikan)!
Maleakhi
3: 1-3,
1.
Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di
hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke
bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya,
Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
2.
Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah
yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia
seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu
3.
Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak;
dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan
seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang
mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
Ay
3 => 'Ia
mentahirkan orang
Lewi' =>
imam dan raja, pelayan TUHAN.
Siapa yang bisa mendapatkan emas
dan perak rohani? Orang Lewi = imam-imam dan raja-raja = kehidupan
yang beribadah melayani TUHAN sesuai dengan jabatan pelayanan yang
dipercayakan TUHAN (sebagai gembala, pemain musik, zangkoor dll).
Tidak semuanya mendapatkan emas dan perak rohani, hanya imam-imam
dan raja-raja.
Bagaimana
proses untuk mendapatkan emas dan perak rohani? Dua kali (lewat
penyucian dan pemurnian):
- Penyucian.
Penyucian dengan sabun tukang penatu untuk menyucikan pakaian
pelayanan/pakaian kudus/pakaian imam-imam. Pakaian pelayanan kita
jangan sampai kotor. Apa itu sabun tukang penatu? Kalau baju
disabun, akan dikucak maju mundur (kalau maju-maju terus bisa
robek). Ini seperti Firman yang diulang-ulang (maju-mundur). Jadi,
penyucian dengan sabun tukang penatu adalah penyucian lewat Firman
pengajaran yang diulang-ulang dalam sistem penggembalaan untuk
menyucikan pakaian pelayanan dari noda-noda. Inilah perlunya Firman
diulang-ulang. Hanya seorang gembala yang dapat mengulang-ulang
Firman. Kalau bapak, ibu, saudara sebagai domba sudah cocok. Domba
itu keahliannya memamah biak (makan, masuk lambung, dikeluarkan
lagi, lalu dimasukkan lagi).
Gembalanya mengulang-ulang
Firman dan kita memamah biak. Itu sudah cocok. Tetapi kalau tidak
mau Firman yang diulang-ulang = binatang buas. Misalnya: buaya
memakan kambing, langsung habis, tidak dapat dikeluarkan lagi.
Hanya domba yang dapat memamah biak. Firman pengajaran dalam
penggembalaan itu teratur, berkesinambungan dan diulang-ulang.
Inilah cirinya penggembalaan. Saya pernah mendengar cerita dari
guru dan gembala saya (bpk pdt Pong Dongalemba). Beliau sudah
menjadi gembala selama delapan/sembilan belas tahun dan
hampir-hampir pindah, lalu bpk pdt In Juwono (gurunya bpk pdt Pong)
berkata => 'kamu belajar menggembala' Ternyata soal Firman
harus disampaikan dengan teratur, berkesinambungan, dan
diulang-ulang. Inilah mengucak pakaian.
Jadi, penyucian
lewat Firman pengajaran dalam sistem penggembalaan (Firman
pengajaran yang disampaikan secara teratur dan diulang-ulang) untuk
menyucikan pakaian pelayanan dari noda-noda, terutama noda jahat
dan malas. Malas artinya tidak setia. Ini yang tidak dapat dipakai
oleh TUHAN. Orang yang malas, pasti jahat (iri
hati, menggosip, memfitnah,
menjelekkan, bahkan menuduh TUHAN atau pengajaran yang benar,
menyalahkan TUHAN atau pengajaran yang benar dll). Semoga
kita dapat mengerti.
Matius
25: 26, 30,
21
26.
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi
kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak
menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
30.
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan
yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi."
21.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai
hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara
kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara
yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Ay
26, 30 => hamba yang malas dan jahat
= hamba yang tidak berguna. Mulai
dari malas (tidak setia), pasti jahat (iri hati, bergosip,
memfitnah, menjelekkan orang lain sampai menyalahkan TUHAN atau
pengajaran yang benar) dan orang semacam ini (malas-jahat) tidak
berguna. Inilah tersandung! Mari, biarlah kita sungguh-sungguh
disucikan sekarang ini. Kalau jahat dan malas, maka tidak berguna
dan akan dicampakkan kedalam kegelapan yang paling gelap (binasa
selamanya).
Ay 21 => tetapi jika mau disucikan, maka akan
melayani dengan pakaian putih/ pakaian kesucian (melayani dengan
setia dan baik) dan dipakai dalam perkara besar sampai bahagia
bersama dengan TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Kita hidup
di dunia tetapi bahagia bersama TUHAN (merasakan suasana surga).
Mari, melayani TUHAN dengan pakaian putih (kesucian), jangan ada
noda-noda malas, jahat (jika jahat, nanti juga menjadi najis).
Semuanya harus disucikan (dikucak berulang-ulang), sampai kita
berpakaian putih.
- Sesudah
penyucian, pemurnian.
Baru setelah itu mendapatkan emas dan perak. Pelayan TUHAN
dimurnikan dengan api tukang pemurni logam. Untuk menyucikan apa?
Karat-karat dosa disebelah dalam yang seringkali tidak kelihatan
(logam yang berkarat). Kalau mobil berkarat di las akan tampak
sampai kedalam. Mungkin diluar kelihatan catnya hanya
menggelembung, tetapi kalau di las akan tampak keroposnya sampai
kedalam. Kalau noda kelihatan dari luar. Misalnya: pakaian putih,
lalu ada noda hitamnya, ini kelihatan. Kalau karat seringkali tidak
terlihat dari luar.
Api tukang pemurni logam = nyala api
siksaan = sengsara daging tanpa dosa = sengsara daging bersama
YESUS (sengsara daging karena YESUS)= percikan darah untuk
memurnikan kita. Tadi, sabun tukang penatu = Firman pengajaran yang
diulang-ulang. Setelah disucikan dengan Firman masih belum cukup,
sebab itu ditambah dengan nyala api siksaan.
Nyala api
siksaan, istilah pada Yusuf adalah jubah dicelup dalam darah.
Melayani harus sengsara! Pemurnian oleh api pemurni logam ini
supaya kita tampil sebagai:
- Emas
yang murni = takut akan TUHAN. Emas = sifat illahi. Jadi, pelayan
TUHAN harus takut kepada TUHAN, bukan yang lainnya. Kalau kita
memiliki pegawai di rumah, maka ia akan takut kepada bossnya.
Tidak mungkin ia takut kepada orang lain (sebab orang lain tidak
menggaji dia). Inilah yang benar. Banyak kali kita salah termasuk
kami sebagai hamba TUHAN, karena takut kepada jemaat, takut kepada
sesuatu, sehingga melawan TUHAN. Contohnya: TUHAN mengatakan tidak
boleh, akhirnya dibilang boleh karena takut kepada jemaat.
Jangan!
- Emas
murni = pelayan TUHAN yang takut akan TUHAN dan membenci kejahatan
(membenci dosa sampai dusta).
Amsal
8: 13,
Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada
kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh
tipu muslihat.
Ay
13 => sampai membenci dusta. Inilah takut akan TUHAN.
Apapun
yang harus kita hadapi, yang penting adalah takut kepada TUHAN =>
'aku tidak mau berdusta, tidak mau berbuat dosa' Semoga kita
dapat mengerti.
- Perak
murni => Amsal
10: 20a
Lidah orang benar seperti perak pilihan,
Jadi
perak murni adalah lidah yang benar = jujur. Inilah kehidupan yang
sudah ditebus. Jujur yaitu kalau ya katakan ya, kalau tidak
katakan tidak. Ini murni! Kalau ya ... tetapi ... Ini tidak murni
atau berkarat. Terutama jujur soal pengajaran (TUHAN) terlebih
dahulu. Saya selalu katakan => 'jujur dalam Titus 2: 7 (surat
tahbisan), jujur soal pengajaran' Kalau soal pengajaran =>
'bagaimana pengajaran? Memang salah, tetapi ... atau benar ...
tetapi ... ' Ini berkarat dan jangan diikuti. Tetapi kalau
berani berkata jujur apapun resikonya => 'ini salah, saya
tidak mau' Inilah perak murni. Harus jujur soal TUHAN
(pengajaran), soal pelayanan, soal nikah, soal keuangan, sampai
segala hal. Semoga kita dapat mengerti.
Jika
kita sudah hidup suci (pakaian disucikan), takut akan TUHAN, jujur,
mau tidak mau TUHAN harus memberkati kita. TUHAN tidak boleh, tidak
memberkati kita. Hanya ini saja yang kita siapkan; emas dan perak;
kesucian, takut akan TUHAN, kejujuran.
Ayub
1: 1-3,
1.
Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan
jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
2.
Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
3.
Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta,
lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak
dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang
terkaya dari semua orang di sebelah timur.
Ay
1 => disini tidak dituliskan kalau Ayub itu pintar, banyak
modalnya, tetapi dituliskan bahwa Ayub itu saleh (suci), jujur dan
takut akan TUHAN.
Ayub adalah orang yang suci, jujur, takut
akan TUHAN (punya emas dan perak rohani), maka Ayub diberkati
TUHAN. Jika kita mempunyai emas dan perak rohani, maka kita pasti
akan diberkati oleh TUHAN; berkat rohani, berkat jasmani, berkat
anak cucu, berkat rumah tangga, semuanya diberkati oleh TUHAN.
Kalau ada emas dan perak rohani, tidak ada alasan bagi TUHAN untuk
tidak memberkati kita. Inilah yang kita kejar. Kalau kita mengejar
berkat jasmani (beribadah melayani untuk mencari berkat jasmani),
justru kita akan tersandung. Tetapi kalau kita mengejar kesucian,
kejujuran, takut akan TUHAN (emas dan perak rohani), maka semua
berkat didatangkan oleh TUHAN. Cepat atau lambat TUHAN pasti
memberkati kita.
Tadi,
landasan harus kuat, ada masa depan. Hati dan pikiran tertuju kepada
siapa? Harus taat dan setia kepada TUHAN. Kalau tidak, kita akan
tersandung, kehilangan surga dan semuanya hilang. Tetapi kalau taat
setia, akan mendapatkan surga dan masa depan. Sekarang, kalau punya
emas dan perak rohani, maka jasmani kita dapat dan surga juga akan
kita dapatkan.
Hagai
2: 9,
Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman
TUHAN semesta alam.
Emas
dan perak adalah milik TUHAN selama-lamanya. Kita adalah milik TUHAN
selama-lamanya. TUHAN berada di surga, berarti kita juga masuk ke
surga dan menjadi milik TUHAN selamanya, artinya kita dapat
menyambut kedatangan TUHAN YESUS ke dua kali dan masuk kerajaan
surga yang kekal. Semoga kita dapat mengerti.
Mari, kita
bersungguh-sungguh sekarang ini. Jika kita sudah melayani jangan
tersandung. Landasannya siapkan, itulah hati nurani yang baik,
pikiran yang baik (taat setia). Kita akan dituntun ke jalan yang
kekal/ke surga, sehingga bertambah hari, hidup bertambah enak dan
masa depan bertambah jelas. Contohnya: kalau saya naik mobil dari
Malang ke Surabaya, bertambah dekat dengan Surabaya, maka bertambah
merasakan suasana Surabaya. Kalau tambah dekat surga, maka bertambah
jelas atau sudah merasakan surga. Di dunia ini hidup sulit, tetapi
kalau kita tahu jalannya (dekat dengan TUHAN), maka TUHAN yang akan
menolong kita.
- Matius
18: 6,
"Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil
ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu
kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam
laut.
Ay
6 => 'menyesatkan'
=> menyandung (dalam bahasa aslinya).
Kalau orang menjadi
sandungan, maka lehernya diikat dengan batu kilangan dan dibuang ke
laut. Apa artinya itu?
Wahyu
18: 21,
Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu
kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah
Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan
ia tidak akan ditemukan lagi.
Ay
21 => 'batu
kilangan'
(keras) => Babel = dosa Babel.
Sandungan
ketiga: dosa
Babel
= dosa
makan minum dan kawin mengawinkan:
- Dosa
makan minum (maafkan ini selalu diulang-ulang): merokok, mabuk,
narkoba. Ini sudah harus terlepas. Tadi pagi di Malang ada seorang
ibu bersaksi (ada suaminya juga saat bersaksi), dia berterima
kasih. Suaminya, seorang perokok berat sampai badannya kurus (lebih
kurus dari saya mungkin). Sebelumnya kalau dinasehati oleh
isterinya dan anaknya, malah mengamuk dan bertengkar. Tetapi
untunglah diajak beribadah, mendengarkan Firman, tahu-tahu sudah
lepas. Inilah babel, dosa makan minum.
- Dosa
kawin mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan
seks (homoseks, lesbian, seks terhadap diri sendiri), nikah yang
salah, perselingkuhan. Hati-hati, sebab ini benar-benar sandungan.
Dosa
Babel ini kalau di ibaratkan dalam Wahyu 12, bagaikan ekor naga.
Ekor naga ini menyeret sepertiga bintang di langit dan hancur.
Maafkan, di ekor naga itu terdapat alat reproduksi, itulah dosa
makan minum dan dosa kawin mengawinkan (salah satu arti dari ekor
naga). Hati-hati! Saya juga harus didoakan. Semoga kita dapat
mengerti.
Orang yang tersandung dalam dosa Babel = lehernya
diikat dengan batu kilangan dan ditenggelamkan kedalam laut. Kalau
kita berkecimpung, terjerat dalam dosa Babel sampai tersandung
bagaikan leher diikat dengan batu kilangan, dibuang ke laut,
tenggelam dan tidak muncul lagi (binasa selamanya). Kalau leher
diikat kalung, bagus sekali, bahkan jalannya lebih tegak lagi.
Tetapi kalau leher diikat batu kilangan (berat), tidak akan dapat
bernafas, ini berarti hubungan dengan kepala terputus.
Kalau
kita terserempet, tersandung dosa Babel (leher diikatkan batu
kilangan), berarti putus hubungan dengan TUHAN = tidak dapat
menyembah TUHAN. Leher menunjuk penyembahan (hubungan paling erat
antara tubuh dengan kepala itulah leher). Jika tidak dapat menyembah
TUHAN, maka akan menjadi kering rohani, mati rohani, tenggelam di
lautan api dan belerang. Semoga kita dapat mengerti.
Bagaimana
jalan keluarnya, supaya tidak tersandung atau terserempet oleh dosa
Babel? Hati-hati, jangan nyerempet-nyerempet dosa Babel. Biasanya ini
lewat dunia maya (lewat dunia nyata tidak berani, akhirnya lewat
dunia maya).
Contohnya:
bertanya kepada isteri orang => 'sudah makan? Kamu sedang apa?'
untuk apa bertanya kepada isteri orang seperti itu, sedangkan
isterinya sendiri tidak pernah ditanya. Seringkali, seperti itu lewat
sms, facebook. Kalau tidak ada tujuan rohani, tidak perlu!! Kalau ada
tujuan pekerjaan atau tujuan yang jelas, silahkan saja. Sudah
mengetahui kalau ada batu disitu, semestinya lewat sana (menghindar),
tetapi ini malah sengaja, inilah namanya nyerempet Babel! Jangan
seperti itu!
Kita
harus tegas hari-hari ini. Maaf, sms internet, semuanya lewat udara.
Sedangkan udara sudah dikuasai oleh setan. Kalau kita sms => 'kamu
sudah makan' Setannya sudah ada disana, sehingga yang baca sms,
pikirannya sudah lain-lain. Padahal itu suami atau isteri orang. Ini
sudah banyak terjadi, oleh sebab itu saya sarankan pada kaum muda,
saya tidak pernah melarang facebook, internet, tetapi pertama untuk
menyiarkan Firman dan saudara akan selamat dari dosa Babel. Tetapi
kalau untuk yang lain, gawat! Kalau antikris sudah berkuasa, maka ada
dua saksi dibunuh dan dalam tiga, lima hari seluruh dunia dapat
mengetahui, apa itu? Kalau zaman bpk pdt In Juwono (saya tahun 1986
digembalakan), beliau mengatakan itu adalah televisi (karena dulu
belum ada internet).
Sekarang,
sudah tahu pasti lewat internet. Sebab itu sekarang Firman harus
diberitakan dengan internet, supaya secepat kilat. Sebelum internet
dipakai antikris, kita pakai duluan untuk pembangunan Tubuh Kristus.
Pesan terakhir bpk pdt Pong => 'ini cara TUHAN nanti, lewat
internet' Mari, kita pakai semuanya untuk kemuliaan TUHAN, jangan
menyerempet Babel, stop. Sebab ini merupakan bahaya besar!
Supaya
tidak masuk dalam dosa Babel, solusi atau jalan keluarnya adalah
banyak menyembah TUHAN. Kita harus banyak menyembah TUHAN. Kalau
sandungan, leher diberi batu kilangan. Tetapi kalau menyembah, leher
diberi kasih setia.
Amsal
3: 3,
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah
itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,
Kalau
kita menyembah TUHAN, leher kita akan dikalungi dengan kasih setia
TUHAN. Namanya kasih setia, berarti tidak pernah berubah. Leher kita
dikalungi kasih setia TUHAN yang tidak pernah berubah dan tidak
pernah menipu kita. Sekarang ini tinggal memilih, mau dikalungi batu
kilangan atau kasih setia TUHAN. Kalau sudah terserempet dosa Babel,
hidupnya akan susah. Batu kilangan itu untuk menggilang gandum.
Gandum artinya Firman, makanan sehari-hari. Hidupnya mulai susah,
tidak indah lagi. Kalau dikalungi dengan kasih setia TUHAN, betapa
indahnya.
Jika
sudah ada kasih setia TUHAN, hasilnya:
- Mazmur
17: 7, 8,
7.
Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang
menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu
terhadap pemberontak.
8.
Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan
sayap-Mu
Mazmur
17:7, 8 => Daud merasakan kasih setia TUHAN yang ajaib.
Hasil
pertama:
kasih
setia TUHAN yang ajaib sanggup untuk melindungi dan memelihara kita
bagaikan Biji Mata-Nya sendiri,
artinya
- Kasih
setia TUHAN sanggup melindungi dan memelihara kita yang tidak
berdaya di tengah kesulitan dunia, sampai sebutir pasirpun tidak
boleh mengganggu kita. Dunia sudah sulit, tapi kita dapat
dipelihara oleh TUHAN.
- Kasih
setia TUHAN sanggup melindungi dan memelihara kita sampai jaman
antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Hari-hari
ini jangan bergantung yang lain, tetapi:
- bergantung
kepada kasih setia TUHAN yang ajaib.
- sediakan
landasan = hati yang taat, pikiran yang setia kepada TUHAN, kita
akan dituntun ke jalan yang kekal.
- sediakan
emas dan perak rohani, TUHAN akan memberkati kita. Kita banyak
menyembah TUHAN, agar supaya kasih setia-Nya dikalungkan di leher
kita.
- Kejadian
37: 21-23,
21.
Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya
kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.
22.
Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara
itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ,
dialah yang mengurusnya.
23.
Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya
kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya
dibuat TUHAN berhasil.
Ayat
21-23 => Kasih setia TUHAN yang dialami oleh Yusuf.
Hasil
kedua:
kasih
setia TUHAN membuat Yusuf:
- berhasil
dan indah pada waktu-Nya, sekalipun dalam suasana penjara
(terbatas).
Apalagi
dalam 'liang tutupan' (Yusuf dimasukkan dalam liang tutupan),
berarti terbatas; ijasahnya terbatas, modal terbatas, pengalamannya
terbatas, semuanya terbatas, tetapi kalau kasih setia TUHAN yang
bekerja tidak akan dapat dibatasi oleh apapun.
- semuanya
selesai. Yusuf dikeluarkan dari penjara, sampai dipermuliakan. Ini
berarti kasih setia TUHAN sanggup menyelesaikan semua masalah
sampai masalah yang mustahil tepat pada waktu-Nya. Jangan berharap
yang lain, sebab ada kasih setia TUHAN yang sudah dialami Yusuf.
Kasih setia TUHAN yang sudah dialami Daud, ada pemeliharaan sampai
nanti antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, kita
tetap dipelihara oleh kasih setia TUHAN yang ajaib.
- Mazmur
103: 4,
Dia
yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau
dengan kasih setia dan rahmat,
Hasil
ketiga:
kasih
setia menjadi Mahkota Mempelai,
artinya
kita disucikan dan diubahkan sampai menjadi sempurna seperti YESUS
dan mendapatkan Mahkota Mempelai untuk layak menyambut kedatangan
YESUS yang ke dua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama dengan
Dia untuk selamanya.
Sekarang
ini biarlah kita bersungguh-sungguh. Jangan sampai tersandung! Yang
belum melayani (belum mendapatkan kunci kerajaan surga) berdoa dengan
sungguh-sungguh. Yang sudah melayani harus berjuang dengan keras,
supaya jangan tersandung terutama dalam tiga hal (oleh kedurhakaan,
emas-perak jasmani, dosa Babel). Biarkan kita hidup dari kasih setia
TUHAN. Serahkan hidup kepada kasih setia TUHAN.
TUHAN
memberkati kita semuanya.1