Kita
berada pada kitab Wahyu 1: 17-20. Kita baca ayat 17-18.
Wahyu
1: 17-18
17.
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama
seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di
atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan
Yang Akhir,
18.
dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai
selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan
maut.
Rasul Yohanes tersungkur
di depan Kaki
YESUS = menyembah dengan hancur hati (mengakui hanya tanah liat yang
banyak kekurangan, ketidakberdayaan, tidak bisa apa-apa, banyak
kesalahan) = menyembah sampai daging tidak bersuara ('
sama
seperti orang yang mati', menyerah sepenuh
kepada TUHAN), sehingga mengalami jamahan tangan kanan TUHAN
(penyembahan kita tidak kering) dan
rasul Yohanes menerima tiga hal:
- 'TUHAN
berkata:
"Jangan takut"
= melenyapkan ketakutan =
tidak ada ketakutan lagi. Hati-hati! Di dunia ini nanti pembunuh
utamanya adalah ketakutan (banyak orang yang stress, takut). Tetapi
kalau kita banyak menyembah dan dijamah oleh Tangan Kanan TUHAN,
maka tidak ada ketakutan lagi.
- 'Aku
adalah Yang Awal dan Yang Akhir'
= menerima kasih ALLAH = menerima kasih mula-mula. Yang akhir =
puncak kasih sampai kasih Mempelai (puncaknya kasih).
- 'Aku
Yang Hidup'
(ay 18 'Aku telah
mati, namun lihatlah, Aku hidup')
= menerima kuasa kemenangan atas maut. YESUS sudah mati, tetapi Dia
bangkit atau hidup (menang atas maut).
YESUS
mati dan bangkit untuk mengalahkan maut (menang atas maut), sehingga
Dia memegang kunci kerajaan
maut, artinya menutup pintu
kerajaan maut bagi kita yang sudah ditebus oleh darah-Nya (yang sudah
dipanggil dan dipilih), sehingga kita tidak binasa selamanya (kita
juga menang atas maut bersama dengan YESUS).
Kalau kita sudah menang atas maut, maka TUHAN memberikan
kunci yang lainnya, itulah kunci kerajaan surga.
Matius
16: 18, 19,
18.
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu
karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya.
19.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di
dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini
akan terlepas di sorga."
Ay
18 => '
alam
maut tidak akan menguasainya'
=> inilah menang atas maut.
Kalau kita menang atas maut,
maka kuncinya lain.
YESUS memberikan kunci kerajaan surga
kepada kita yang sudah menang atas maut bersama dengan Dia. Apa itu
kunci kerajaan surga? Kita sudah mempelajari, kunci kerajaan surga
adalah salib. Dalam Kisah rasul 14:22 'bahwa untuk masuk kerajaan
surga, kamu harus banyak mengalami sengsara' Kalau tidak mau salib,
tidak masuk kerajaan surga. Malam ini maju satu langkah, apa itu
kunci kerajaan surga?
2
Petrus 1: 10, 11,
10.
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya
panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya,
kamu tidak akan pernah tersandung.
11.
Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk
memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita,
Yesus Kristus.
Ay
11 => '
hak
penuh' =>
kunci.
Jadi, disini kunci kerajaan surga adalah panggilan dan
pilihan TUHAN = menjadi imam-imam dan raja-raja yang memiliki jabatan
pelayanan (melayani TUHAN). Yang pertama, adalah salib. Kita sudah
menerima salib (mengalami sengsara), setelah itu melayani TUHAN.
Contoh jabatan pelayanan: saya sebagai gembala, ada penyanyi, pemain
musik.
Ay
10 => '
berusahalah
sungguh-sungguh'
=> isilah 'berusaha sungguh-sungguh' itu sudah luar biasa.
Setelah kita menerima panggilan pilihan TUHAN (jabatan pelayanan),
kita harus berusaha sungguh-sungguh untuk setia beribadah melayani
TUHAN sesuai jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita
sampai garis akhir, maka kita menerima kunci kerajaan surga (hak
penuh untuk masuk kerajaan surga yang kekal). Setelah terima jabatan
pelayanan (kunci), mari berusaha pertahankan. Melayani TUHAN sampai
garis akhir artinya sampai meninggal dunia atau sampai TUHAN datang
kembali ke dua kali. Itulah melayani penuh atau 'full' (tidak
berhenti ditengan jalan). Kalau melayani penuh, maka haknya juga
penuh. Semoga kita dapat mengerti.
Sekarang
kita belajar, bagaimana prosesnya.
Proses
untuk menjadi imam-imam dan raja-raja
= proses
untuk menerima jabatan pelayanan:
2
Petrus 1: 10,
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya
panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya,
kamu tidak akan pernah tersandung.
- Proses
pertama: kita
harus menerima panggilan TUHAN
= dipanggil.
Mengapa
harus dipanggil? Sejak Adam dan Hawa berbuat dosa, maka semua
manusia sudah berbuat dosa (rusak) dan tidak ada kemampuan untuk
kembali kepada TUHAN. Salah satu buktinya saat di taman Eden. Waktu
Adam dan Hawa berbuat dosa (telanjang), TUHAN berinisiatif untuk
datang menemui mereka justru lari (sembunyi). Jadi, manusia berdosa
tidak ada kemampuan untuk kembali kepada TUHAN, sehingga TUHAN
memanggil => 'dimana engkau Adam?' Inilah panggilan
TUHAN.
Semua manusia sudah berbuat dosa (rusak) dan tidak ada
kemampuan untuk kembali kepada TUHAN. Kalau dibiarkan saja, manusia
akan binasa untuk selamanya. Oleh sebab itu TUHAN memanggil kita
untuk membenarkan kita. Kalau tidak benar atau rusak, tidak bisa
dipakai. Orang berdosa (rusak), tidak boleh dan tidak dapat melayani
TUHAN. Misalnya: ada mobil rusak didepan, lalu ada yang minta
diantar ke Malang. Kalau rusak, sampai kapanpun tidak akan sampai di
Malang. Kalau rusak, harus dipanggil atau dibenarkan dahulu (mobil
yang rusak dibenarkan dulu, baru bisa dipakai). Semoga kita dapat
bisa mengerti.TUHAN memanggil untuk membenarkan kita = menyelamatkan
kita.
Tanda-tanda
kebenaran atau keselamatan, ini menunjuk halaman tabernakel:
- Masuk
pintu gerbang tabernakel
= percaya
atau iman kepada YESUS, lewat mendengar Firman Kristus (Firman yang
diurapi oleh Roh Kudus).
Selamat itu masuk kerajaan surga, terlebih dulu masuk pintu
gerbang. Manusia daging itu tidak dapat percaya. Saya dulu juga
ragu-ragu, teman-teman saya mengatakan => 'mana ada ALLAH
beranak, nanti bercucu' Setelah itu saya sudah ragu. Kalau tidak
ada Roh Kudus, lalu kita mendengarkan Firman (biarpun pandai
bodoh), nanti bisa menghujat. Roh Kudus lah yang membuat kita bisa
percaya (dapat mendengar Firman dengan sungguh-sungguh, sampai
percaya).
- Sesudah
masuk pintu gerbang, ada alat namanya mezbah korban bakaran. Dulu
bangsa Israel membawa lembu dll, untuk dikorbankan sebagai
penghapus dosa. Sekarang tidak usah lagi, sebab ada YESUS sebagai
Anak Domba ALLAH yang sudah dikorbankan.
Jadi,
mezbah korban bakaran menunjuk bertobat
= berhenti
berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN.
Semoga kita dapat mengerti.
Jadi, kalau kita percaya YESUS,
kita mendapatkan pengampunan dosa (mengaku dosa dan diampuni).
Setelah diampuni, bertobat (dosanya dibakar). Kalau dibakar, sudah
habis, berarti jangan kembali berbuat dosa lagi = berhenti berbuat
dosa dan kembali kepada TUHAN = mati terhadap dosa.
- Kolam
pembasuhan menunjuk baptisan air yang benar.
Saya
selalu sebutkan baptisan air yang benar, sebab memang ada baptisan
air yang benar dan ada baptisan air yang tidak benar. Sama halnya
disebutkan pengajaran yang benar, ibadah yang benar. Jangan marah!
Sebab dalam alkitab ada yang palsu. Justru lebih banyak yang palsu,
daripada yang benar. Kita harus berwaspada, jangan bilang =>
'ini kebenaran sendiri, merasa hebat sendiri' Tidak! Semuanya
berdasarkan alkitab.
Roma
6: 2, 4
2.
Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah
kita masih dapat hidup di dalamnya?
4.
Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh
baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian
juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Ay
2 => 'Bukankah
kita telah mati bagi dosa'
=> bertobat dahulu, lalu ayat ke-4.
Baptisan air yang benar
adalah orang yang sudah bertobat (mati terhadap dosa) dikuburkan
didalam air bersama YESUS (dikuburkan itu masuk dalam air dari
ujung rambut sampai ujung kaki), kemudian keluar dari air (bangkit)
bersama YESUS, untuk mendapatkan hidup baru (langit terbuka) =
hidup surgawi. Setelah YESUS keluar dari air, maka langit terbuka.
Semoga kita dapat mengerti.
Apa arti dari hidup surgawi itu?
cocok untuk masuk kerajaan surga. Dulu, kita dilahirkan oleh ibu,
hanya untuk hidup jasmani (cocok untuk hidup di dunia). Tetapi
tidak cocok untuk di surga. Sekarang lewat baptisan air, kita
menerima hidup baru atau hidup surgawi, yaitu mengalami kelepasan
dari dosa (membenci dosa). Kelepasan dari dosa (membenci dosa),
artinya tidak mau berbuat dosa lagi apapun resikonya sekalipun ada
ancaman, keuntungan dll.
Contohnya adalah Yusuf. Yusuf tidak
mau berbuat dosa, sekalipun digoda oleh isteri Potifar. Mungkin
kalau Yusuf mau, dia mendapatkan kedudukan dll. Akhirnya Yusuf
tetap tidak mau dan ia dipenjarakan. Yusuf dipenjarakan tetapi
bersama TUHAN. Kalau mendapatkan sesuatu dari isteri Potifar, maka
bersama dengan setan, hancur dan binasa. Mungkin kelihatannya
berhasil, tetapi sebenarnya hancur dan binasa. Kalau dipenjarakan
bersama dengan TUHAN (karena kebenaran, tidak mau berbuat dosa),
kelihatannya memang hancur, tetapi sebenarnya dia sedang
dipermuliakan oleh TUHAN. Harus berani, tidak berbuat dosa apapun
keuntungannya, ancamannya, resikonya. Inilah orang yang baru dari
baptisan air. Semoga kita dapat mengerti.
Ada
dua kesalahan yang sering terjadi:
- Orang
yang sudah mati terhadap dosa (bertobat), tetapi tidak mau dikubur
(tidak mau dibaptis dengan air).
Ini kesalahan pertama, yang sering terjadi => 'yang penting
saya sudah baik, tidak mencuri, tidak berbuat jahat, tidak usah
baptisan' Orang yang sudah mati tetapi tidak dikubur, lama-lama
bertambah busuk.
- Orang
belum mati terhadap dosa, dipaksa-paksa dikubur, supaya menjadi
anggota gereja.
Kesalahan kedua, ini seringkali karena kesalahan hamba TUHAN.
Rekan hamba TUHAN perhatikan! Jadi, membaptiskan dengan air, bukan
untuk menjadi anggota gereja, tetapi untuk menjadi anggota Tubuh
Kristus. Biasanya supaya menjadi anggota gereja, maka cepat-cepat
dibaptiskan. Kalau orang yang belum mati, dipaksakan dikuburkan,
akibatnya adalah pikirnya kehidupan itu menjadi pendukung di
gereja, apalagi orangnya kaya dll, tetapi sebenarnya menjadi
pemberontak. Coba saja, orang yang belum mati, lalu digotong ke
kuburan, dia pasti memberontak (menanduk).
Inilah
dua kesalahan! Biarlah kita mati terhadap dosa, kemudian
dikuburkan, sehingga mendapatkan hidup baru = lepas dari dosa,
membenci dosa, tidak mau berbuat dosa apapun resikonya dan tetap
bertahan didalam TUHAN.
- Pintu
kemah (pintu kedua, dari pintu gerbang lalu masuk ke pintu kemah)
menunjuk baptisan Roh Kudus.
Roh Kudus
= Roh kebenaran. Jika kita dipenuhi oleh Roh Kudus (diurapi Roh
Kudus), maka kita mengalami kehidupan yang baru (hidup surgawi),
yaitu hidup di dalam kebenaran. Dulu sudah berbuat dosa => 'oom,
saya dulu berbuat dosa, apa saya dapat melayani' Yang sudah
berbuat dosa, bertobat dulu (percaya YESUS, bertobat, membuang dosa
dibelakang). Sekarang, masuk baptisan air, ada dosa-dosa di depan,
sudah tidak mau lagi berbuat dosa (seperti Yusuf tidak mau berbuat
dosa). Dosa dibelakang sudah tidak ada, dosa di depan sudah tidak
mau lagi, berarti hanya satu saja, itulah hidup dalam kebenaran.
Kalau mobil rusak sudah dibenarkan, siap untuk dipakai. Hidup dalam
kebenaran itulah keselamatan. Semoga kita dapat mengerti.
- Menerima
pilihan TUHAN
('banyak
yang dipanggil, sedikit yang dipilih').
Keluaran
28: 1,
"Engkau harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan
anak-anaknya datang kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel, untuk
memegang jabatan imam bagi-Ku -- Harun dan anak-anak Harun, yakni
Nadab, Abihu, Eleazar dan Itamar.
Ay
1 => 'Engkau
harus menyuruh abangmu Harun bersama-sama dengan anak-anaknya datang
kepadamu, dari tengah-tengah orang Israel' => dari
sekian banyak orang Israel, hanya Harun dan anak-anaknya yang
dipilih.
'untuk
memegang jabatan imam bagi-Ku'
=> untuk diangkat menjadi imam bagi TUHAN.
Untuk apa
dipilih menjadi imam? Bagaimana selanjutnya?
Keluaran
29: 1
1.
"Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan
mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor
lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak
bercela,
Hati-hati,
banyak yang dipanggil sedikit dipilih. Jadi, kalau dua ayat ini
digabungkan: TUHAN memilih kita untuk menyucikan kita. Tadi, TUHAN
memanggil kita untuk membenarkan terlebih dahulu (yang rusak
dibenarkan terlebih dahulu). Sesudah itu, ditingkatkan lagi, TUHAN
memilih untuk menyucikan kita.
Mari, kita lihat pilihan TUHAN
kepada Harun. Dalam perjanjian lama, TUHAN memilih Harun dan
anak-anaknya.
Proses
dari pilihan Harun:
- dari
sekian banyak bangsa di dunia dipilih satu bangsa saja, itulah
bangsa Israel. Ini sudah luar biasa. Kemudian,
- dari
satu bangsa Israel yang terdiri dari dua belas suku, dipilih satu
suku, yaitu suku Lewi. Dari suku Lewi,
- dipilih
lagi satu kaum (satu bani), yaitu kaum atau bani Kehat. Kaum Kehat
ini masih banyak keturunannya, lalu dari kaum Kehat.
- dipilih
satu, itulah keluarga Amram. Amram mempunyai anak yaitu Musa,
Miryam, Harun. Dari keluarga Amram.
- dipilih
satu anak yaitu Harun. Dari sini dapat dibayangkan, kalau kita
dapat menjadi imam dan raja melewati seleksi yang ketat, ditambah
dengan kemurahan serta kepercayaan TUHAN bagi bangsa kafir. Apalagi
bagi bangsa kafir, ini merupakan kemurahan TUHAN.
Menurut
jalur keturunan, bangsa kafir tidak boleh menjadi imam dan raja.
Tetapi lewat jalur kemurahan (Kurban Kristus), bangsa kafir boleh
menjadi imam dan raja. Jadi, kalau bangsa kafir boleh menjadi imam
dan raja, melewati seleksi yang ketat dan hanya merupakan
kemurahan-kepercayaan TUHAN kepada kita (bangsa kafir). Semoga kita
dapat mengerti
Kita dipilih untuk disucikan dan diangkat
menjadi imam-imam dan raja-raja. Syarat menjadi imam dan raja
bukanlah pandai, bodoh, kaya, miskin, bukan! Melainkan suci. Tadi,
ada halaman tabernakel menunjuk panggilan (keselamatan). Dalam
tabernakel, sesudah pintu kedua (pintu kemah), lalu masuk kedalam
ruangan suci. Dimana kita dapat disucikan? Jawabannya adalah di
ruangan suci. Setelah masuk halaman, masuk pintu kemah, mari
lanjutkan ke ruangan suci. Dulu, di ruangan suci terdapat tiga macam
alat. Ruangan suci, sekarang menunjuk kandang penggembalaan.
Tiga
macam alat dalam ruangan suci, sekarang menunjuk ketekunan dalam
tiga macam ibadah pokok:
- pelita
emas: ketekunan dalam ibadah raya (kebaktian umum). Ini persekutuan
dengan ALLAH Roh Kudus didalam urapan dan karunia-karunia-Nya.
- meja
roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci (seperti pada malam hari ini). Ini persekutuan
dengan Anak ALLAH di dalam Firman pengajaran dan kurban Kristus.
- mezbah
dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini persekutuan
dengan ALLAH Bapa di dalam kasih-Nya.
Semuanya
ini 'ketekunan-ketekunan' Tekun
artinya berada di
kandang dan 'jangan keluar' Lewat ketekunan dalam tiga macam
ibadah pokok (kandang penggembalaan), maka tubuh, jiwa, roh kita
disucikan oleh ALLAH Tritunggal (ALLAH Bapa, Anak dan Roh Kudus).
Oleh sebab itu penting sekali untuk masuk dalam ruangan suci, sebab
TUHAN memilih kita. Pada kebaktian hari Minggu, yang datang banyak
(berapa ribu). Coba, kebaktian pendalaman alkitab, tinggal berapa?
Coba kebaktian doa, tinggal berapa lagi? Inilah banyak yang
dipanggil / diselamatkan (masih berada di halaman), tetapi sedikit
yang dipilih. Kita harus dipanggil dan dipilih untuk mendapatkan
kunci kerajaan surga = harus menerima panggilan pilihan TUHAN. Jadi,
menerima jabatan imam, itulah kunci kerajaan surga.
'Banyak
yang dipanggil, sedikit dipilih' Mari, kita berdoa. Kalau ibadah
hari Minggu, disini sudah penuh. Sekarang, sudah berkurang. Saya
sebagai gembala berdoa. Kalau jiwa baru bertambah, saya senang (kita
bahagia, sebab banyak orang yang diselamatkan). Tetapi tugasnya juga
bertambah lagi, supaya masuk di kandang. Tugas seorang gembala
bukanlah beranak domba. Kalau gembala beranak domba akan heboh.
Hebohnya apa? Dombanya orang lain bisa diambil (di adopsi), jangan!
Tugas pokok gembala adalah membawa domba-domba untuk masuk ke
kandang.
Yang beranak domba, itu domba. Contohnya: saudara
menikah, lalu lahirlah anak, lalu anaknya masuk sekolah Minggu.
Inilah beranak domba. Atau, yang masih lajang bersaksi/mengajak
temannya yang belum percaya YESUS. Sebab hanya yang berada di
kandang lah yang dihitung (dipanggil, dipilih dan diberikan kunci
kerajaan surga). Semoga kita dapat mengerti.
Mari disucikan!
Dipanggil = diselamatkan = dibenarkan (yang rusak dibenarkan). Orang
berdosa boleh melayani, asalkan mengikuti prosesnya. Proses
panggilan terlebih dahulu, dibenarkan dahulu. Kalau belum
dibenarkan, lalu dipaksa, dapat rusak. Orang rusak, disuruh melayani
dapat rusak semuanya. Tidak bisa! Sesudah itu dipilih = disucikan.
Setelah itu masih ada proses yang ke tiga, itulah ditetapkan. Jadi,
dipanggil, dipilih dan ditetapkan. Bukan berarti dilarang untuk
melayani disini, bukan! Tetapi harus sesuai dengan ketentuan TUHAN
supaya kita mendapatkan kunci kerajaan surga. Kalau hanya melayani,
tetapi tidak mendapatkan kunci kerajaan surga, untuk apa? Kita sudah
berkorban waktu dll, tetapi besok, TUHAN mengatakan => 'enyahlah
engkau' Jangan! Saya juga menipu kalau mengatakan => 'yang
penting melayani' Jangan! Jangan menipu, tetapi harus sampai
mendapatkan kunci kerajaan surga.
- Ditetapkan.
Markus
3: 13, 14,
13.
Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang
dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya.
14.
Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk
diutus-Nya memberitakan Injil
Ay
14 => 'Ia
menetapkan dua belas orang'
=> memanggil, memilih dan menetapkan dua belas orang. Banyak
murid-murid yang datang, lalu dipanggil, dipilih dan ditetapkan dua
belas orang.
Kalau sudah benar, suci, baru ditetapkan.
Ditetapkan = diperlengkapi (diberikan) jabatan pelayanan dan karunia
Roh Kudus. Tidak usah takut! Lempin-El yang sedang mendengarkan di
Malang perhatikan!! Kita melayani tidak bergantung kepada ijasah
dll, sebab ditetapkan itu diberikan jabatan pelayanan, ditambah
dengan karunia Roh Kudus. Karunia Roh Kudus adalah kemampuan ajaib
dari Roh Kudus, sehingga dapat melayani TUHAN sesuai dengan jabatan
pelayanan. Kemampuan ajaib dari Roh Kudus, ini lebih dari ijasah,
pengalaman, dan lebih dari apapun. Semoga kita dapat
mengerti.
Efesus
4: 11, 12,
11.
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
12.
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan,
bagi pembangunan tubuh Kristus,
Ay
12 => 'untuk
memperlengkapi orang-orang kudus'
=> suci.
Jika kita sudah hidup benar dan suci, maka TUHAN
memperlengkapi kita dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus
untuk kita dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna (Mempelai Wanita TUHAN). Begitulah proses-prosesnya. Semoga
kita dapat mengerti.
Inilah prosesnya, kalau kita mau
menerima kunci kerajaan surga. Rasul Yohanes menerima kunci kerajaan
surga (pelayanan). Kemudian, ia sampai dipakai dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus. Dalam Wahyu 1: 19, contohnya adalah rasul
Yohanes dipakai dalam pelayanan (diperitahkan untuk menulis oleh
TUHAN). Pelayanan rasul Yohanes adalah menulis ('tuliskan
semua apa yang akan terjadi').
Sampai sekarang ini ada Kitab Wahyu yang sedang kita baca. Inilah
dipakai oleh TUHAN dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Wahyu
1: 19,
Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi
sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini
Rasul
Yohanes dipakai oleh TUHAN untuk menuliskan wahyu dari TUHAN,
sehingga kita dapat mengerti apa yang belum terjadi, tetapi pasti
terjadi di akhir zaman, terutama tentang kedatangan YESUS ke dua
kali dan tentang pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Kita juga
dipakai oleh TUHAN sebagai apa saja. Saya sebagai gembala, ada juga
sebagai penyanyi, pemain musik, guru sekolah Minggu. Mari, dipakai
semuanya. Kita harus banyak tersungkur didepan kaki TUHAN (menyembah
TUHAN dengan sungguh-sungguh), sampai
- kita
dijamah oleh TUHAN, sampai
- kita
menerima panggilan TUHAN, pilihan TUHAN dan
- kita
ditetapkan menjadi imam dan raja = melayani pembangunan Tubuh
Kristus dan mendapatkan kunci kerajaan surga. Jangan ragu-ragu!
Saya
percaya, kalau kita memiliki kunci kerajaan surga, maka pintu surga
dapat dibuka, apalagi hanya pintu-pintu di dunia. Pintu-pintu di
dunia pasti terbuka, pintu masa depan dll, akan terbuka semuanya.
Semoga kita dapat mengerti.
Inilah proses dari manusia berdosa yang tidak layak,
tidak boleh, tidak dapat melayani TUHAN, tetapi dapat dipakai oleh
TUHAN dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus seperti rasul
Yohanes.
Sekarang, bagaimana kita melayani dalam pembangunan
Tubuh Kristus?
Kisah
Para Rasul 20: 22-27
22.
Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku
tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ
23.
selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota
kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku.
24.
Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat
mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh
Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih
karunia Allah.
25.
Dan sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi,
kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan
Allah.
26.
Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih,
tidak bersalah terhadap siapapun yang akan binasa.
27.
Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.
Ay 23 => rasul Paulus hanya mengikuti kehendak TUHAN
saja, sekalipun ada penjara, sengsara. Misalnya: kehendak TUHAN ke
kota A, lalu kamu di penjara. Kalau tidak taat, dapat menjadi seperti
Yunus (diperintahkan ke Niniwe, tetapi berangkat ke Tarsis). Tetapi
rasul Paulus tidak demikian (menjadi tawanan Roh). Kalau kita diutus,
lalu disana sudah ada gereja dan jemaat, pasti senang. Kalau diutus,
lalu disana ada penjara, bagaimana? Kalau tidak menjadi tawanan Roh,
tidak akan bisa. Dulu saya pernah bersaksi, gembala saya diserang jam
satu malam, dikata-katai. Saya dipanggil dan saya yang membela.
Setelah itu saya langsung doa kepada TUHAN => 'TUHAN kalau
Engkau panggil, saya menyerah, saya mau menjadi hamba TUHAN sepenuh,
tetapi jangan menjadi gembala' Gembala saya sudah baik, tetapi
diserang, dikata-katai => 'ajarannya seperti taman kanak-kanak
dll' Waktu itu saya masih kecil dan marah juga. Setelah itu, saya
tidak mau menjadi gembala, apalagi ini menghadapi penjara. Kalau
bukan tawanan Roh, tidak akan mau. Hanya menjadi tawanan Roh, yang
mau. Kita melayani pembangunan Tubuh Kristus sebagai tawanan Roh,
jangan menjadi tawanan daging. Kalau menjadi tawanan daging akan
pilih-pilih. Mari, kita belajar dari rasul Paulus.
Ay
24 => '
asal
saja aku dapat mencapai garis akhir'
=> pelayanan sampaui garis akhir. Inilah yang harus digaris
bawahi.
Ay
25 => '
kamu
sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah'
=> disini ada istilah kunjungan-kunjungan. Kalau bukan karena
kehendak TUHAN, saya tidak akan melakukan kunjungan-kunjungan (sudah
bayar pesawat, capek). Surabaya dan Malang sudah cukup, saya sudah
diberkati. Tetapi kalau Roh Kudus yang menyuruh harus dilakukan. Ini
karena kehendak TUHAN, dan tidak boleh egois.
Dalam
pembangunan Tubuh Kristus, kita sebagai imam-imam dan raja-raja harus
menjadi tawanan Roh Kudus, artinya
- Ay
22-23 'aku tidak
tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ .... selain dari pada
yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku'
= mengikuti kehendak TUHAN saja, terserah TUHAN => 'kamu kesana
dapat gereja besar ... Ya TUHAN', 'kamu kesana dapat penjara ...
Ya TUHAN' Itulah menjadi tawanan Roh, bukan kehendaknya
sendiri.
Arti pertama: melayani TUHAN hanya untuk melakukan
kehendak TUHAN (kehendak Roh Kudus)
=
taat
dengar-dengaran kepada kehendak TUHAN (Firman TUHAN) apapun
resikonya, terutama dalam Kabar Mempelai.
Hati-hati, sebab Kabar Mempelai merupakan wahyu dari TUHAN (semuanya
benar-benar alkitab). Kabar Mempelai ini dalam tabernakel
dilambangkan dengan tabut perjanjian. Inilah pelayanan yang
dahsyat.
Waktu bangsa Israel membawa tabut perjanjian, semua
musuh-musuh menjadi gentar semuanya. Inilah pelayanan Kabar
Mempelai/tabut perjanjian/Firman pengajaran. Kita tidak boleh
main-main, nomor satu Wijaya tidak boleh main-main. Begitu
main-main, akan menjadi seperti Hofni dan Pinehas, maka tidak ada
kemuliaan (Ikabot) sampai isteri dan anaknya. Ini mengerikan! Kita
yang berada dalam Kabar Mempelai, mari sungguh-sungguh mengikuti
kehendak TUHAN lewat Firman pengajaran yang benar.
2
Samuel
6: 1-7
1.Daud
mengumpulkan pula semua orang pilihan di antara orang Israel, tiga
puluh ribu orang banyaknya.
2.
Kemudian bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan
seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut
Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di
atas kerubim.
3.
Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah
mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan
Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu.
4.
Uza berjalan di samping tabut Allah itu, sedang Ahyo berjalan di
depan tabut itu.
5.
Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan
sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung
dan ceracap.
6.
Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza
mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya,
karena lembu-lembu itu tergelincir.
7.
Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di
sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah
itu.
Ay
2 => 'Kemudian
bersiaplah Daud, lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh
rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah'
=> terutama tentang Kabar Mempelai (tabut perjanjian), tidak
boleh sembarangan. Kita dipercaya Firman pengajaran, tidak boleh
sembarangan, harus mengikuti kehendak TUHAN. Kalau mengikuti
kehendak daging, nanti akan hancur.
Ay 3 => 'Mereka
menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru'
=> seharusnya tabut perjanjian itu dipikul, tetapi mereka tidak
mau => 'daripada dipikul lebih enak dinaikkan kereta, santai
saja' Ini sudah melawan!
Ay7 => 'lalu
Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu'
=> tidak boleh teledor. Pelayanan kita dalam Firman pengajaran
yang benar (Kabar Mempelai) tidak boleh teledor.
Jadi, harus
taat dengar-dengaran kepada kehendak TUHAN apapun resikonya. Dalam 2
Samuel 6, taat dengar-dengaran terutama dalam pemberitaan Kabar
Mempelai (tabut perjanjian). Maaf, jika tidak taat hanya ada satu
kata, yaitu 'mati' Kalau dulu memang mati secara jasmani,
sekarang mati secara rohani = kering, sampai binasa selamanya. Ini
serius, nomor satu untuk saya. Ini merupakan berkat TUHAN kepada
kita, mari kita bersunguh-sungguh taat. Kalau tidak taat, berarti
mengikuti daging. Kita mengikuti Roh (kehendak TUHAN) atau
daging.
Tanda-tanda pelayanan daging (tidak taat), yaitu
tidak mau memikul tabut perjanjian. TUHAN memerintahkan untuk
memikul tabut perjanjian di bahu, tetapi mereka tidak mau =>
'santai saja, dinaikkan kereta saja' Tidak mau memikul tabut
perjanjian artinya
- memilih
yang enak bagi daging. Pelayanan dimana-mana selalu memilih yang
enak bagi daging. Terutama kami sebagai gembala-gembala, nomor satu
tidak mau berkhotbah (enak bagi daging) dan hanya mengatur-mengatur
orang. Coba kalau saudara sekolah, lalu gurunya terus tidak mau
mengajar, bagaimana?
- tidak
mau berkorban, tidak mau bertanggung jawab (tidak mau menggunakan
bahu, tetapi memakai kereta). Ini untuk semuanya, nomor satu saya
sebagai gembala, pemain musik, penyanyi, tim transportasi, tim
apapun dalam pelayanan. Jangan mau enak sendiri! Kalau mau enak
sendiri, tidak mau berkorban dan tidak mau bertanggung jawab, ini
seperti menaikkan tabut perjanjian ke kereta => 'lebih enak
naikkan kereta saja, tidak susah-susah'Jika demikian, hanya ada
satu kata, yaitu 'mati' (bertambah kering).
- dinaikkan
pedati karena mencontoh Filistin = mencontoh cara-cara dunia yang
tidak sesuai dengan Firman. Dulu, tabut perjanjian pernah dirampas
oleh Filistin, tetapi Filistin hancur. Dimana ada tabut,
hancur-hancur, sampai kuil Dagon atau dewa-dewanya jatuh pecah.
Akhirnya mereka takut, lalu mengembalikan tabut perjanjian dengan
dinaikkan pedati (dinaikkan kereta). Lalu bangsa Israel melihat =>
'daripada dipikul, lebih enak seperti Filistin dinaikkan pedati'
Inilah tidak mau bertanggung jawab.
Hati-hati
dalam ibadah; bagaimana cara bermain musik, cara menyanyi dll,
jangan mencontoh dunia. Justru dunia harus belajar kepada kita.
Jangan kita belajar kepada dunia. Bpk pdt Totaijs terakhir datang ke
Indonesia (saya gandeng beliau waktu jalan di Batu), kemudian beliau
mengatakan => 'Widjaja ingat ya, orang dunia sudah tahu bahwa
akan terjadi sesuatu yang dahsyat di dunia dan mereka tahu
jawabannya ada pada orang Kristen' Kita sebagai orang Kristen
menyanyinya saja mau memakai cara dunia (cara menyanyi, cara main
musik, cara berkhotbah seperti orang dunia), jangan ikuti! Itu
sepeti tabut perjanjian dinaikkan pedati. Gawat!
Waktu
lembunya tergelincir, mungkin tabutnya bergerak, lalu ditangkap oleh
Uza (menunjuk campur tangan). Padahal tutup dengan tabutnya
(petinya) tidak bisa lepas (jangankan lepas, bergeser saja tidak
bisa), tetapi Uza coba-coba memegang. Jadi, tanda pelayanan daging
adalah campur
tangan manusia,
artinya Kabar Mempelai (Firman pengajaran yang benar) ditambah
dengan:
- lawakan,
- suara
daging. Yang tidak boleh => 'begini, memang Firman bilang
tidak boleh, tetapi kita harus bijaksana' Akhirnya diperbolehkan.
Karena pendetanya begini-begitu, akhirnya jadi boleh =>
'semuanya setuju?' Dijawab => 'setuju' Padahal ini tidak
sesuai dengan Firman.
- pengetahuan.
Seperti yang dulu saya katakan, tentang Firman 'Akulah
jalan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang menuju Bapa,
kecuali melalui Aku (YESUS)'
Saya dipanggil oleh dua guru agama, waktu itu saya di Petra dan
sekarang gurunya sering bertemu dengan saya (beliau menjadi
pendeta). Padahal saya bukan guru agama, lalu saya dipanggil =>
'bagaimana menurut pak Widjaja?' Saya jawab => 'ini yang
benar' Mereka mengamuk => 'bapak tidak membaca di sosiologi,
antropologi (yang saya ingat akhiran 'logi' cuma dua ini saja)'
Saya langsung lari. Maksudnya dia, kalau dibaca dari pengetahuan,
bukan hanya lewat satu (YESUS). Saya langsung lari.
Inilah
jika ditambah dengan pengetahuan, lawakan, suara daging. Hati-hati!
Kalau ditambah sesuatu dari dunia ini, akhirnya tergelincir.
Contohnya tergelincir: jalan kesana, kena kulit pisang, lalu
tergelincir, maka arahnya bisa kesana (arahnya berbeda jauh). Lain
halnya dengan terpeleset (arahnya tidak jauh). Tergelincir artinya
salah arah, tidak lagi mengarah ke Yerusalem Baru (Kanaan), tetapi
tersesat dan binasa selamanya. Dalam pelayanan harus menjadi tawanan
Roh (harus taat). Kalau tidak taat, akan tergelincir (habis, mati).
Tidak boleh ditambahi atau dikurangi!
Akhirnya Uza mati
(tergelincir atau salah arah = mati rohani, kering rohani, menuju
kematian kedua itulah neraka lautan api belerang). Mereka tidak
berani maju lagi, tabut perjanjian diletakkan di rumah Obed Edom.
Obed Edom diberkati. Mereka mengatakan ke Daud => 'karena ada
tabut perjanjian, Obed Edom diberkati' Lalu tabut perjanjian mau
dipindah lagi. Daud mengikutinya, jangan dinaikkan pedati lagi
tetapi memakai bahu. Inilah sudah mulai taat.
2
Samuel 6: 12-17, 23
12.
Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati
seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut
Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari
rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.
13.
Apabila pengangkat-pengangkat tabut TUHAN itu melangkah maju enam
langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu
gemukan.
14.
Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia
berbaju efod dari kain lenan.
15.
Daud dan seluruh orang Israel mengangkut tabut TUHAN itu dengan
diiringi sorak dan bunyi sangkakala.
16.
Ketika tabut TUHAN itu masuk ke kota Daud, maka Mikhal, anak
perempuan Saul, menjenguk dari jendela, lalu melihat raja Daud
meloncat-loncat serta menari-nari di hadapan TUHAN. Sebab itu ia
memandang rendah Daud dalam hatinya.
17.
Tabut TUHAN itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam
kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud
mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan
TUHAN.
23.
Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.
Ay
16 => 'maka
Mikhal, anak perempuan Saul'
=> Mikhal ini isteri Daud.
'Sebab
itu ia memandang rendah Daud dalam hatinya'
=> Mikhal menjadi mandul.
Ay 17 => tabut perjanjian
diletakkan di kemah, tetapi tidak ada kemuliaan. Kalau saudara baca,
di kemah Daud tidak ada kemuliaan. Inilah bedanya!
Kemudian
Daud sadar. Dia tidak memakai kereta lagi untuk mengangkut tabut
perjanjian, tetapi memikul di bahu (ini sudah benar sesuai Firman)
dan Daud menari-nari, artinya daging masih bersuara atau berkuasa
(daging masih bebas). Tabut perjanjian dipikul di bahu, ini sudah
benar mengikuti Firman, tetapi sayang dagingnya belum mati. Tadi,
rasul Yohanes menyembah sampai serasa mati (jangankan menari,
bergerakpun tidak bisa), inilah bertemu dengan YESUS dan mendapat
jamahan Tangan TUHAN. Kalau daging masih bersuara atau berkuasa,
akibatnya adalah tidak ada kemuliaan (kalau dibaca, di kemah Daud
tidak ada Shekinah Glory, bahkan menjadi sandungan bagi isterinya).
Jangankan pelayanannya menjadi berkat bagi orang lain, isterinya
saja tersandung.
Mikhal tersandung, sehingga dia menjadi
mandul. Maaf, mandul secara rohani artinya tidak bisa mencapai Wahyu
12: 1 ('perempuan mengandung dengan matahari, bulan, bintang' =
Mempelai Wanita) = tidak dapat mencapai kesempurnaan = tidak dapat
menjadi Mempelai Wanita. Daud sudah mengikuti Kabar Mempelai
(memikul tabut, bertanggung jawab), tetapi sayang dagingnya masih
berkuasa (Daud menari-nari), sehingga tidak ada kemuliaan, bahkan
isterinya menjadi mandul. Semoga kita dapat mengerti.
Dilanjutkan
pada zaman Salomo, baru ada kemuliaan. Pada zaman Daud tidak ada
kemuliaan di kemah. Kita harus berhati-hati! Kita semuanya dipakai;
dipanggil, dipilih, ditetapkan dalam jabatan, dipakai dalam
pembangunan tubuh Kristus, harus menjadi tawanan Roh (tidak ada
kompromi). Ini berarti kita melayani sesuai dengan kehendak TUHAN =
taat dengar-dengaran apapun resikonya, terutama tentang Kabar
Mempelai (tabut perjanjian). Harus taat, tidak boleh ditambah
dikurangi. Saya juga tidak mau menambah mengurangi, biar apapun kata
orang. Yang sudah saya pelajari dari gembala saya (bpk pdt In Juwono
dan bpk pdt Pong), saya tidak mau merubahnya sedikitpun. Terserah,
silahkan masing-masing, saya tidak mau campur-campur. Saya tegaskan
ini, sekalipun babak belur secara jasmani, tetapi TUHAN selalu
menolong. Harus tegas dan jangan dicampur sedikitpun.
1
Raja-raja 8: 1-7, 10, 11,
1.
Pada waktu itu raja Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan semua
kepala suku, yakni para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di
hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN
dari kota Daud, yaitu Sion.
2.
Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh,
berkumpullah di hadapan raja Salomo semua orang Israel.
3.
Setelah semua tua-tua Israel datang, maka imam-imam mengangkat tabut
itu.
4.
Mereka mengangkut tabut TUHAN dan Kemah Pertemuan dan segala barang
kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam
dan orang-orang Lewi.
5.
Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di
hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan
mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung
dan tidak terbilang banyaknya.
6.
Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya,
di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah
sayap kerub-kerub;
7.
sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat
tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu
pengusungnya dari atas.
10.
Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi
rumah TUHAN,
11.
sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan
kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan
TUHAN memenuhi rumah TUHAN.
Ay
4 => 'semuanya
itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi'
=> ini sudah memenuhi syarat (sesuai dengan Firman) = taat kepada
Firman.
Ay 5 => 'Tetapi
raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di
hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu'
=> berdiri, tidak menari-nari lagi (dagingnya sudah berkurang).
Tadi, Daud menari-nari. Sekarang, Salomo berdiri saja, ini dagingnya
sudah berkurang. Tetapi dagingnya masih ada (daging masih
berkuasa).
Ay 10 => 'datanglah
awan memenuhi rumah TUHAN'
=> datanglah awan kemuliaan. Inilah perbedaannya.
Ay 11 =>
'sehingga
imam-imam tidak tahan berdiri'
=> Tadi, Daud menari-nari (daging berkuasa penuh). Salomo cuma
berdiri, tidak menari lagi (daging masih bersuara) =>
'(kadang-kadang) berkata mengapa begitu ya, masa begitu' Tetapi
setelah awan kemuliaan datang, tidak bisa berdiri lagi (tersungkur
seperti rasul Yohanes). Semoga kita dapat mengerti.
Salomo
mengangkat tabut perjanjian dengan dipikul (sesuai dengan kehendak
TUHAN) dan Salomo berdiri, artinya daging tidak berkuasa lagi
(sekalipun masih bersuara). Kalau daging tidak berkuasa lagi,
berarti Roh Kudus yang berkuasa, sehingga ibadah Salomo dalam urapan
Roh Kudus, yaitu
- penuh
penghormatan (berdiri = hormat) kepada YESUS Sang Raja, Mempelai
Pria Surga,
- tertib
dan teratur (tidak menari sana-sini),
- ada
suka cita surga (awan kemuliaan). Semoga kita dapat mengerti.
Salomo
sampai tidak dapat berdiri lagi = tersungkur menyembah TUHAN =
daging tidak bersuara lagi (tirai terobek). Di dalam ruangan suci
ada 3 macam alat. Di ruangan maha suci dimana terdapat tabut
perjanjian, disana ada pintunya. Alat mezbah dupa emas paling dekat
dengan pintu di ruangan maha suci (pintu tirai). Salomo dari
berdiri, begitu awan kemuliaan turun, lalu tidak kuat dan tidak bisa
berdiri lagi (jangankan mau loncat-loncat berdiri saja tidak kuat) =
tersungkur menyembah TUHAN sampai memuncak yaitu daging tidak
bersuara lagi (tirai terobek). Begitu tirai terobek, yang kelihatan
adalah tabut perjanjian, itulah mempelai wanita.
Wahyu
11: 19,
Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah
tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan
deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
Ay
19 => tabut perjanjian sudah berada di surga.
Ini sama
dengan Wahyu
12: 1,
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan
berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah
mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Tabut
perjanjian = Mempelai Wanita.
Tirai terobek, maka tabut
perjanjian kelihatan = terwujud Mempelai Wanita (kehidupan yang
sempurna sebagai Mempelai Wanita TUHAN). Pelayanan kita harus sesuai
dengan Firman, jangan ikuti cara dunia, jangan! Seperti Daud masih
menggunakan cara-cara dunia dll, akibatnya mati. Sesudah itu
diperbaiki, taat kepada Firman, tetapi sayang daging masih bersuara
atau berkuasa (menari-nari dll), sehingga Roh tidak berkuasa lagi.
Akibatnya adalah tidak
ada kemuliaan (ikabot),
bahkan mandul (tidak dapat menjadi Mempelai/tidak dapat menjadi
sempurna).
Kemudian diperbaiki oleh Salomo, tabut dipikul dan
Salomo berdiri, inilah daging sudah tidak berkuasa lagi sekalipun
masih bersuara. Awan kemuliaan datang, Salomo menghormati hadirat
TUHAN (ibadahnya tertib teratur). Sampai satu waktu titik puncaknya,
Salomo berdiripun tidak kuat = tersungkur menyembah TUHAN seperti
rasul Yohanes = tirai terobek = daging tak bersuara lagi?
'terserah Engkau TUHAN' (rasul Yohanes seperti orang mati =>
'terserah Engkau TUHAN, tidak dapat berbuat apa-apa lagi').
Tirai terobek, maka tabut perjanjian kelihatan dan terwujudlah
Mempelai Wanita TUHAN. Awan kemuliaan (Roh Kudus) bekerja terus
menerus sampai kita sempurna seperti Dia. Semoga kita dapat
mengerti.
- Kisah
Para Rasul 20: 24,
Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku
dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang
ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang
Injil kasih karunia Allah.
Arti
kedua:
melayani
TUHAN sampai garis akhir, dengan setia dan bertanggung jawab (tabut
tetap dipikul) dihadapan TUHAN.
Tadi, pertama
melayani TUHAN dengan taat dengar-dengaran, sampai daging tak
bersuara lagi. Jangan ada suara daging sedikitpun => 'mengapa
begini' Tidak perlu!! Baca di alkitab dan cocokkan di alkitab.
Melayani sampai garis akhir yaitu sampai meninggal dunia atau sampai
TUHAN YESUS datang kembali ke dua kali (kalau masih hidup terus
berarti sampai TUHAN datang kembali).
Melayani harus sampai
garis akhir. Inilah keistimewaan pelayan TUHAN. Maaf, kalau pegawai
negeri dll biar hebat (menjadi presiden) masih ada pensiunnya.
Tetapi kalau pelayan TUHAN, tidak ada pensiunnya. Dalam surat
Korintus, pelayanan = perlombaan, sebab itu harus mencapai garis
finish (garis akhir). Contohnya: lomba lari seratus meter, larinya
paling cepat, tetapi kurang empat puluh meter pelari itu berhenti.
Sudah di diskualifikasi. Dulu saya pernah ikut lomba lari acara 17
Agustus (lari beberapa kilometer di desa). Sudah sampai beberapa
kilometer saya nomor satu, lalu saya melihat, ada yang ikut
menggonceng sepeda mendahului saya, akhirnya saya berhenti saja.
Begitu juga dalam pelayanan.
Jika tidak sampai garis akhir =
gugur, namanya dicoret dari kitab kehidupan. Ini mengerikan! Ada
daftar namanya (seperti peserta pelari), kalau dipanggil namanya
tidak ada, maka dicoret. Yang tidak sampai garis akhir, dicoret
namanya. Tidak ada alasan untuk pensiun. Ini pikiran manusia dan
jangan ikut-ikut. Contohnya adalah Yudas. Karena keinginan akan
uang, dia menjual YESUS (berhenti melayani). Jabatan Yudas
digantikan orang lain (Matias) dan ia binasa.
Kisah
Para Rasul 1: 16-18, 20
16.
"Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang
disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas,
pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
17.
Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam
pelayanan ini."
18.
-- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya,
lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi
perutnya tertumpah ke luar.
20.
"Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya
menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan:
Biarlah jabatannya diambil orang lain.
Ay
17 => 'Dahulu
ia termasuk bilangan kami'
=> dahulu dia dihitung.
Yudas
ini tidak setia dan tidak bertanggung jawab. Yudas meninggalkan
pelayanan karena uang = karena sesuatu di dunia, mungkin jodoh. Nama
Yudas dicoret, digantikan dengan Matias, berarti binasa selamanya
(tidak dihitung lagi). Hati-hati dengan istilah 'dahulu' (banyak
orang yang bangga). Saya pernah bertemu dengan orang beberapa kali,
setelah berkhotbah. Saya berkotbah tidak menyinggung nama bpk pdt
Van Gessel, tetapi orang lama langsung mengetahui. Saat pulang,
kemudian kami berjabatan tangan => 'oh Van Gessel ya, dulu saya
ikut Van Gessel kemana saja, ke desa, saya mengantar (orangnya sudah
tua)' Saya puji karena bersemangat, tetapi dalam hati kecil saya
berkata => 'sekarang bagaimana?'
Ingat
ayat ini 'Dahulu..' Sekarang, bagaimana? Jangan sampai nama kita
dicoret. Pelayan yang setia dan bertanggung jawab sampai garis
akhir, tetap dihitung oleh TUHAN (sehelai rambutpun dihitung),
berarti namanya tertulis dalam kitab kehidupan. Kalau kita setia dan
bertanggung jawab, sekalipun kita hanya seperti sehelai rambut dalam
tubuh (tidak ada artinya, tidak ada yang lihat), tetapi tetap akan
dihitung oleh TUHAN, artinya nama tertulis dalam kitab kehidupan:
- selalu
dipelihara oleh TUHAN sekalipun tak berdaya.
- selalu
diingat oleh TUHAN. Orang lain tidak ingat. Sehelai rambut, siapa
yang mau mengingat? Tetapi TUHAN yang mengingat.
- selalu
ditolong oleh TUHAN sekalipun tak berdaya.
- sampai
dimiliki oleh TUHAN (sampai menjadi milik TUHAN).
- Kisah
Para Rasul 20: 28-30
28.
Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena
kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya
sendiri.
29.
Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan
masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan
itu.
30.
Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang
dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan
yang benar dan supaya mengikut mereka.
Ay
28 => 'Karena
itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan'
=> inilah penggembalaan.
'menjadi
penilik' =>
gembala.
Ay 29 => 'serigala-serigala
yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu'
=> hati-hati!
Ay 30 => dari dalam/dari antara kamu sendiri
=> ini yang berbahaya.
Arti ketiga:
melayani
TUHAN harus dalam sistem penggembalaan.
Yang
harus diperhatikan:
- Kandang
penggembalaan (ketekunan dalam tiga macam ibadah).
Ini tidak dapat ditawar lagi! Siapapun kita, termasuk nabi, rasul,
guru, penginjil, gembala, penyanyi, pemain musik, semuanya harus
masuk ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.
Kalau kita
bertekun dalam tiga macam ibadah, seperti pohon ditanam di tepi
air, akan berbuah. Buahnya ini yang akan dikirimkan, kepada siapa?
kemana? Ke Poso bahkan sampai ke luar negeri (eksport). Buahnya
yang dikirim, jangan pohonnya (pohonnya tetap tertanam). Maaf,
banyak penginjil hebat, semestinya bertambah tua, bertambah hebat.
Tetapi setelah hebat, lalu habis. Ini karena tidak tergembala,
pohonnya yang dicabut (jalan) kemana-mana, akhirnya kering.
Pohonnya tetap tertanam, buahnya yang dikirim. Semoga kita
mengerti.
- Firman
kasih karunia.
Kisah
Para Rasul 20: 32,
Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman
kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan
kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah
dikuduskan-Nya.
Firman
penggembalaan = Firman kasih karunia, yang hanya didapatkan
langsung dari TUHAN. Murid-murid Lempin-El Kristus Ajaib perhatikan
(angkatan 35). Saudara-saudara ada di Lempin-El dibentuk menjadi
hamba TUHAN (belajar hanya beberapa kitab). Sesudah itu belajarnya
dibawah Kaki TUHAN selama dua puluh empat jam penuh, untuk
mendapatkan Firman kasih karunia. Firman kasih karunia tidak dapat
dipelajari di dunia ini. Saya belajar alkitab selama tujuh bulan,
sekarang sudah menjadi gembala dua puluh tahun tahun. Kalau hanya
bergantung kepada sekolah, apa yang akan dimakan oleh jemaat? Tidak
bisa! Firman kasih karunia (Firman penggembalaan) langsung dari
langit (dari TUHAN). Semoga kita dapat mengerti.
Mari
doakan. Bpk pdt Pong Dongalemba almarhum selalu mengatakan =>
'kalau kami, hamba TUHAN siap (banyak doa, banyak puasa untuk
membaca Firman, untuk mendapatkan makanan), tetapi kalau jemaat
tidak merindu, tidak akan ada. Kalau jemaat merindu, pasti selalu
dibukakan Firman' Jadi, datang ke gereja berdoa terlebih dahulu
=> 'tolong TUHAN, berikan saya Firman' Ini sama dengan
fellowship. Kalau yang datang fellowship sungguh-sungguh mau
mendengarkan Firman, maka rahasia Firman akan dibukakan oleh TUHAN.
Semoga kita dapat mengerti.
Kegunaan
Firman kasih karunia (Firman penggembalaan) adalah
- untuk
membangun kehidupan rohani kita,
- dari
kebenaran, kesucian sampai
- kepada
kesempurnaan (tabernakel). Firman penggembalaan itu teratur,
seperti halnya membangun rumah. Kalau masih bangun dasar, lalu
besok datang orang lain untuk meletakkan gentengnya, tidak akan
bisa! Sebab itu gembala diberikan karunia oleh TUHAN untuk
menyampaikan Firman secara berkesinambungan. Kemarin Wahyu 1: 17,
sekarang masih membahas Wahyu 1: 17, ini terus menerus dan
diselesaikan secara tertib-teratur (berkesinambungan). Kalau
istilah 'membangun' tidak bisa comot sini, comot sana.
Misalnya sekarang membangun dasar, besok membangun lantai, tidak
akan bisa! Sekarang masih membangun dasar, mari dasar digali lagi
(kurang dalam), digali lagi, sampai selesai dasarnya. Lalu tambahi
tiang satu, kuatkan dulu, baru beralih. Jadi istilah membangun itu
teratur.
Membangun = menyucikan kita sampai dengan
sempurna. Firman penggembalaan (Firman kasih karunia) menyucikan
kita terus-menerus sampai kita menuju kesempurnaan.
Apa
yang disucikan?
Kisah
Para Rasul 20: 33-35
33.
Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun
juga.
34.
Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja
untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan
seperjalananku.
35.
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa
dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah
dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah
mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada
menerima."
Yang
disucikan adalah keinginan jahat (ayat 33),
yaitu
-
keinginan akan uang = terikat
akan uang = melekat kepada uang (tidak bisa melekat kepada pokok
anggur), yang membuat:
-
kikir: tidak dapat memberi,
-
serakah: merampas hak orang
lain, terutama Hak TUHAN (persepuluhan dan persembahan khusus).
Inilah yang harus disucikan, setelah itu baru jemaat dapat
terbangun dan kerohanian hamba TUHAN juga terbangun. Maaf, ini
ajaran guru saya, bagaimana kita mau KKR (Kebangunan Rohani)?
Kita sendiri bingung dengan ongkosnya kesana, hotelnya berapa?
Jangan-jangan berhutang, lalu bagaimana
kita mau membangun? Sebab
itu tidak boleh ada keinginan akan uang (kikir dan serakah). Ini
harus disucikan. Mungkin saudara berkata => 'jemaat sudah
lumayan banyak' Tidak, ini sejak saya masih pengerja. Saya
bersaksi, kalau bpk pdt Pong menyuruh saya ke Malang (karena
gembala di sana meninggal), tidak pernah diberikan ongkos dan
tidak boleh mengambil kolekte. Kemana saja, ke Kalimantan juga
=> 'kamu melayani kaum muda ya (bpk pdt Pong yang ibadah
umum 5 kali, saya yang kaum muda)' Tetapi tidak pernah
diberikan ongkos atau untuk hotel.
Sampai satu waktu bpk pdt Pong
bingung (sudah beberapa kali saya disuruh dan bpk pdt Pong
bingung) dan memanggil saya => 'kamu kemana-mana darimana
uangnya' Bpk pdt Pong sampai bertanya seperti itu. Saya belum
menjawab, bpk pdt Pong sudah menjawab terlebih
dahulu => 'dari iman ya' Saya
hanya pengerja, beliau benar-benar kaget. Baru setelah itu saya
diberi (waktu itu bertepatan saya membutuhkan
uang untuk wisuda adik saya ke
Denpasar). Keinginan jahat (keinginan uang) dahulu yang harus
dibersihkan. Jangan seperti Yudas yang
serakah (sehingga
ia mencuri milik TUHAN), akhirnya
habis.
-
mau mendengarkan ajaran-ajaran lain ('ada
serigala-serigala'). Sudah tahu kalau
ajarannya itu
berbeda, tetapi mengatakan
=> 'tidak apa-apa' Kalau ajarannya sama silahkan saja.
Kalau berbeda, hati-hati. Contohnya: Hawa mendengarkan suara
TUHAN lalu mendengarkan suara ular (ajarannya berbeda). Akhirnya
Hawa memilih yang berbeda dan yang benar malah dibuang
(dimusuhi). Jangan coba-coba mendengarkan ajaran lain, sebab itu
termasuk keinginan jahat. Karena merasa kuat (mau mendengarkan
ajaran lain), sebentar lagi dapat
dimakan oleh serigal-serigala. Semoga kita dapat
mengerti.
-
Keinginan jahat ini berpasangan dengan keinginan
najis (ini juga harus disucikan), yaitu
-
dosa makan minum: merokok, mabuk, narkoba,
-
dosa kawin mengawinkan: dosa seks dengan berbagai
ragamnya, nikah yang salah. Nikah yang salah harus diperbaiki
terlebih dahulu.
Semuanya ada jalan dari Firman TUHAN. Kalau nikahnya salah,
tidak akan dapat
melayani. Semoga kita dapat
mengerti.
Terakhir-terakhir
bpk pdt Totaijs ke Indonesia menghadapi pertanyaan-pertanyaan dari
hamba TUHAN yang sudah dulu bercerai.
Dia tidak tahu, sekarang menikah lagi, lalu bertanya =>
'bagaimana oom,
saya terkena Firman? Jawabannya => 'semua ada jalannya'
Perbaiki nikah, baru kita melayani TUHAN. Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau daging, 'lebih
merasa berbahagia
menerima daripada memberi' Jika keinginan jahat sudah
disucikan, hasilnya adalah 'lebih
bahagia memberi daripada menerima' Inilah tawanan Roh. Ini bukan
berarti tidak boleh menerima. Saya juga banyak menerima, orang
memberikan saya mobil dll, saya terima, tetapi lebih bahagia mana,
memberi atau menerima? Ini dites dulu dengan yang kecil, lewat
keuangan dll, sampai lebih bahagia memberi daripada menerima.
Kalau sudah merasa lebih
berbahagia
memberi daripada menerima, maka daging sudah tidak bersuara lagi
(tawanan Roh sepenuhnya), sehingga kita dapat
menyerahkan (memberikan) seluruh hidup kita kepada TUHAN =
mengasihi TUHAN lebih dari semuanya = taat kepada TUHAN apapun
resikonya sampai daging tak bersuara lagi. Ini seperti rasul
Yohanes bersandar di Dada
TUHAN.
Inilah
hubungan Mempelai
(memberikan seluruh hidup). Mempelai wanita memberikan seluruh hidup
kepada Mempelai
Pria.
Semuanya diberikan kepada Mempelai
Pria
(tempatnya diberikan). Dahulu isteri saya, saya ambil dari jalan
Johor harus ikut ke Malang. Di Johor banyak orang, dia senang. Tetapi
di Malang hanya berdua, sepi, tidak ada orang, dia menangis. Harus
menyerah kepada suami. Demikian juga kita, harus menyerahkan
semuanya, sampai seperti rasul Yohanes bersandar di Dada
TUHAN (dalam pelukan Tangan
kasih TUHAN). Lewat perjamuan suci, Dia sebagai Mempelai
Pria
sudah memberikan semuanya untuk kita, Dia lebih bahagia memberi
daripada menerima. Kita juga harus berikan seluruh hidup kita kepada
Dia. Kalau masih ada ikatan-ikatan (ikatan waktu dll) => 'saya
masih begini' Lewat perjamuan suci, mari terobos semuanya =>
'saya berikan hidup untuk Mu TUHAN, sampai bersandar di Dada
TUHAN'
Yohanes
13: 23,
Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya,
bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
Ay
23 => '
bersandar dekat kepada-Nya, di
sebelah kanan-Nya' => bersandar di
Dada-Nya
(dalam terjemahan lama).
Ini
sama dengan (dua kali diulangi)
Yohanes 21: 20
-
22,
20.
Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus
sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang
makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: "Tuhan,
siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?"
21.
Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan,
apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
22.
Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup
sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."
Ay
20 => '
duduk dekat Yesus'
=> bersandar di Dada
TUHAN.
Ay
22 => '
Jikalau Aku menghendaki, supaya ia
tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu'
=> hidup mati didalam tangan TUHAN. Itulah orang bersandar (lebih
bahagia memberi daripada menerima).
Sekarang,
apa yang TUHAN minta? Waktu, tenaga, uang, berikanlah, sampai lebih
bahagia memberi daripada menerima, nanti sampai dapat
menyerahkan seluruh hidup kepada TUHAN/bersandar di Dada
TUHAN/dalam pelukan Tangan
TUHAN. Saat-saat perjamuan suci, waktu yang paling tepat. Waktu itu
mereka duduk makan (perjamuan suci), inilah saat yang paling tepat.
Mungkin ada halangan => ' Ingat, bagiamana Dia sudah berkorban
semuanya. Itulah yang bisa menerobos semuanya. Mungkin perasaan =>
Ingat
perasaan-Nya, bagaimana Dia sudah dihina, diludahi, tidak salah harus
disalibkan? Serahkanlah semuanya kepada TUHAN. Lewat perjamuan suci,
kita dipeluk oleh TUHAN dan hidup mati berada di dalam
Tangan TUHAN.
Hidup
mati berada di dalam Tangan
TUHAN, artinya kita boleh berusaha, tetapi TUHAN yang menentukan
semuanya artinya:
- TUHAN
yang menentukan mati hidup kita,
- TUHAN
yang menentukan pemeliharaan kita. Mungkin orang lain mengatakan
=> 'tidak bisa tokomu, kalau hanya
seperti ini
..' Mungkin kita berusaha sudah tidak dapat
lagi, tetapi TUHAN yang menentukan.
- TUHAN
menentukan masa depan kita. Mungkin ijasah tidak punya dll, kalau
TUHAN mengatakan
'mungkin', maka dapat
terjadi.
- TUHAN
yang menentukan nikah rumah tangga kita,
- TUHAN
yang menentukan pelayanan kita. Lempin-El perhatikan, mungkin
saudara nanti dikirim di pedalaman, siapa yang mau datang? Saya
pernah melayani ke gunung (bukan di kaki gunung, tetapi agak di
tengah gunung), saya bingung juga => 'mana gereja nya.
sebab kami
tidak menemukan?'
Mobil sudah seperti kelinci, semuanya sudah mau kembali, salah satu
sopirnya => 'kembali saja pak, dimana gerejanya' Tetapi
memang ada gereja disitu. Saya tunggu-tunggu mana orangnya, ternyata
banyak yang datang. Ini bisa terjadi, kalau TUHAN yang menghendaki
pelayanan kita (pasti ada saja).
- TUHAN
yang menentukan penyelesaian
masalah kita. Mungkin sudah mustahil, sudah tidak bisa, TUHAN yang
selesaikan sekarang
ini. Dia berteriak 'sudah selesai', selesailah
semuanya.
- TUHAN
yang menentukan kesempurnaan hidup kita. Jangan putus asa, mungkin
masih banyak cacat cela kita. Saya terkadang juga merasa =>
'mengapa
saya masih begini TUHAN?'
Saya belajar untuk tidak
mau marah, malah saya marah
lagi. Sebab kalau tidak dimarahi, murid-murid Lempin-El tidak akan
menjadi hamba TUHAN. Tetapi saya yang rugi => 'TUHAN ampunilah
saya, saya tidak layak' Jangan putus asa, sebab TUHAN yang
menentukan kesempurnaan kita. Kemurahan TUHAN yang menolong kita
semuanya.
Apa
yang tidak pernah kita pikirkan, tetapi kalau kita mengasihi Dia
(bersandar kepada TUHAN), tinggal menunggu saja. Apa yang tidak
pernah kita lihat, kita dengar, kita pikirkan, Dia akan memberikannya
kepada kita yang mengasihi Dia. Dia akan memberikan semuanya:
- secara
jasmani, Dia akan berikan. Kita tidak pernah dengar, tidak pernah
lihat, tidak pernah bayangkan, dapat
Dia berikan.
- secara
rohani juga. Dia akan memberikan kesempurnaan. Kita tidak dapat
bayangkan, bagaimana kita nanti di awan-awan yang permai? Mendengar
suara desau air bah. Saya ingat waktu di India dengan bpk pdt Pong,
kira-kira ada tiga ratus
orang penginjil => 'mari kita
menyembah dengan 'Haleluya' Sampai bergemuruh di
dalam ruangan. Saya bayangkan kalau di
awan-awan => 'TUHAN kalau di awan-awan, tetap suaraku ada
disana' Waktu itu saya membayangkan, bagaimana kalau di awan-awan?
Dahyat, luar biasa! Penginjil-penginjil di India, tadinya berasal
dari agama lain, kemudian bisa mengenal YESUS, ini luar biasa! Mari
malam ini, lewat perjamuan suci (bukan lewat ijasah, modal,
keuangan) apa yang tidak pernah kita dengar, kita lihat, kita
pikirkan, TUHAN bisa berikan kepada kita.
1
Korintus 2: 9,
Tetapi
seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata,
dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul
di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang
mengasihi Dia."
Ay
9 => '
semua yang disediakan Allah untuk
mereka yang mengasihi Dia' => untuk yang
bersandar di Dada
TUHAN, dalam pelukan Tangan
TUHAN.
Saya
tidak ada pikiran untuk membuka gereja disini. Waktu itu saya mencari
kelas atau ruangan kecil, mau pinjam di gereja GPT untuk tiga
keluarga saja. Lalu di tawari di Jl. WR Supratman, ada ac
nya, saya hanya tertawa => 'tanyakan dulu ya, berapa sewanya?'
Siapa yang mau bayar nanti? Tetapi TUHAN dapat
membuka semuanya. Yang jasmani TUHAN dapat,
terlebih lagi yang rohani lewat perjamuan suci. Kalau ada hati yang
belum percaya, lihat perjamuan suci, rasakan kasih-Nya yang tidak
pernah berubah dan tidak pernah menipu kita.
TUHAN memberkati
kita semuanya.1