Kita
kembali kepada tema kita, yaitu di dalam kitab Wahyu 1: 17-20, tetapi
kita masih membaca ayat 17-18. Jangan bosan-bosan, sebab masih ada
hal-hal lain yang TUHAN sampaikan kepada kita pada pada saat ini.
Wahyu
1: 17, 18,
17.
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama
seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di
atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan
Yang Akhir,
18.
dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai
selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Rasul
Yohanes tersungkur dibawah Kaki YESUS (menyembah dengan hancur hati),
sehingga mengalami jamahan Tangan Kanan TUHAN dan
rasul
Yohanes menerima tiga hal:
- Rasul
Yohanes dapat mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring
(Wahyu 1: 10-16)
= tergembala
dengan baik = tidak ada ketakutan
lagi, baik secara jasmani ataupun rohani. Nanti ketakutan akan
menjadi pembunuh utama didalam dunia, baik:
- pembunuh
secara jasmani; kalau orang sudah takut, maka hormon dalam tubuh
bekerja tidak baik, sehingga kesehatannya dapat terganggu, bahkan
sampai meninggal.
- pembunuh
secara rohani; orang yang dalam ketakutan, gelisah, kuatir akan
kering rohaninya sampai mati rohaninya.
- 'Aku
adalah Yang Awal dan Yang Akhir'=
menerima kasih ALLAH. 'Yang Awal' = kasih mula-mula. 'Yang
Akhir'= kasih mempelai (puncaknya kasih).
- 'Aku
yang hidup'=
menerima kuasa kemenangan atas maut.
'
Aku
telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku
memegang segala kunci maut dan kerajaan maut' artinya YESUS
mati dan bangkit untuk mengalahkan maut (menang atas maut) dan Dia
memegang kunci kerajaan maut untuk menutup pintu kerajaan maut,
supaya kita tidak binasa. TUHAN juga memberikan kepada kita kunci
kerajaan surga.
Matius
16: 18, 19,
18.
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu
karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya.
19.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di
dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini
akan terlepas di sorga."
Ay
18 => '
alam maut tidak akan menguasainya' => TUHAN
memiliki kunci kerajaan maut dan pintu kerajaan maut sudah dikunci,
supaya maut tidak berkuasa atas kita. Jika kita menang atas maut
(menang atas dosa) bersama dengan TUHAN, maka TUHAN memberikan kepada
kita kunci kerajaan surga, sehingga kita dapat masuk kerajaan surga
dan hidup kekal bersama dengan TUHAN selama-lamanya.
Apa
arti dari kunci kerajaan surga?
Kisah
Para Rasul 14: 22,
Di tempat itu mereka menguatkan hati
murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam
iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita
harus mengalami banyak sengsara.
Ay
22 => '
bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah' =>
memiliki kunci untuk membuka kerajaan surga (kunci kerajaan surga).
Kunci
kerajaan surga adalah mengalami banyak sengsara daging bersama
dengan YESUS = mengalami salib bersama YESUS = mengalami percikan
darah bersama dengan YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
Mengapa
kita harus mengalami salib bersama dengan YESUS?
1
Petrus 4: 12-14,
12.
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu
yang luar biasa terjadi atas kamu.
13.
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan
bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
14.
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Ay
12 => '
nyala api siksaan' => salib.
Jawabannya
adalah supaya kita menerima Roh ALLAH = Roh Kudus = Roh Kemuliaan
dari surga. Inilah yang dijanjikan TUHAN waktu IA naik ke surga. Pada
saat ini kita memperingati hari Pentakosta. Waktu yang lalu kita
sudah memperingati kenaikan TUHAN. Jadi, TUHAN naik ke surga salah
satunya adalah untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Lewat salib,
tidak ada jalan lain! Kita bandingkan dengan kenaikan TUHAN dalam
Kisah Para Rasul 1: 8-11.
Kisah
Para Rasul 1: 8-11,
8.
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi."
9.
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh
mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
10.
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba
berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka,
11.
dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah
kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga
meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti
kamu melihat Dia naik ke sorga."
Ay
8-9? waktu YESUS terangkat ke surga, Dia berjanji => 'kamu
akan menerima Roh Kudus'
YESUS
naik ke surga dengan dua janji utama:
- YESUS
mencurahkan Roh Kudus kepada kita.
Ia harus mati, bangkit, naik ke surga
untuk mencurahkan Roh Kudus/Roh ALLAH/Roh Kemuliaan kepada kita
semuanya.
- Ay
11, YESUS akan
datang kembali ke dua kali untuk mengangkat kita ke awan-awan yang
permai,
masuk dalam perjamuan kawin Anak
Domba, sesudah itu masuk dalam kerajaan seribu tahun damai dan
sesudah itu masuk dalam kerajaan surga yang kekal (Yerusalem baru).
Pada saat kenaikan TUHAN => 'Aku menyediakan tempat bagimu,
sesudah itu Aku akan kembali mengangkat kamu ke tempat dimana Aku
berada, disitu kamu juga berada'
YESUS
akan datang kembali ke dua kali untuk mengangkat kita semuanya ke
awan-awan yang permai, masuk perjamuan kawin Anak Domba/nikah yang
rohani /nikah yang sempurna. Hari-hari ini nikah kita harus dijaga,
supaya dapat mencapai nikah yang rohani. Pintu firdaus (pintu surga)
itulah nikah yang rohani. Sesudah itu masuk kerajaan seribu tahun
damai (firdaus yang akan datang), sesudah itu masuk kerajaan surga
yang kekal (Yerusalem yang baru). Kita bersama dengan Dia untuk
selama-lamanya.
Inilah
dua janji TUHAN; TUHAN mencurahkan Roh Kudus dan TUHAN akan datang
kembali ke dua kali untuk mengangkat kita. Jadi dapat disimpulkan,
supaya kita dapat terangkat jika YESUS datang kembali ke dua kali di
awan-awan yang permai, maka kita mutlak membutuhkan/menerima Roh
Kudus. TUHAN tahu kalau manusia darah daging ini lemah, sehingga akan
banyak yang ketinggalan. Sehebat apapun manusia darah daging
(mempunyai gelar dll) hanyalah tanah liat, terkena benturan akan
pecah, hancur (tidak kuat). Oleh sebab itu manusia memerlukan Roh
Kudus.
Bagaimana
caranya supaya kita dapat menerima Roh Kudus? Hanya lewat jalan
salib. Jadi, supaya kita dapat menerima Roh Kudus, maka kita harus
mengalami salib bersama YESUS/sengsara daging bersama YESUS/percikan
darah bersama YESUS.
Praktik
mengalami salib bersama YESUS:
- Sengsara
daging untuk berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN
=
bertobat.
Kita tinggal memilih? Kalau kita
mempertahankan dosa, Roh Kudus tidak ada. Kalau kita melepaskan
dosa, memang sakit bagi daging, tetapi Roh Kudus ada pada kita.
Berarti Roh Kudus adalah pintu surga (kunci kerajaan surga). Supaya
dapat terangkat harus ada Roh Kudus (mutlak). Kalau tanpa Roh Kudus,
manusia daging tidak akan mampu untuk menghadapi keadaan akhir
zaman. Sebab itu harus ada Roh Kudus!
Praktik paling bawah
adalah sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa = stop berbuat
dosa. Tidak peduli, mungkin sekarang ini kita sudah berdosa, jahat,
najis, terserah! Yang penting, kita memiliki kemauan untuk memikul
salib bersama TUHAN/sengsara daging bersama TUHAN untuk berhenti
berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN. Kita harus bertobat dari dosa
apapun. Selanjutnya, baru kita dapat mempraktikan/mengalami salib
yang lebih tinggi.
Praktik pertama, orang berdosa memikul
salib (sakit dagingnya) untuk stop berbuat dosa. Misalnya: biasa
korupsi agar dapat membeli sesuatu dan santai, sekarang stop.
Mungkin gaji tidak cukup, terserah! Yang penting stop korupsi.
Inilah memikul salib! Yang tadinya enak bagi daging dengan korupsi,
berbuat dosa, sekarang stop (sengsara daging untuk berhenti berbuat
dosa), maka Roh Kudus (Roh Kemuliaan) dicurahkan kepada kita.
- Sengsara
daging tanpa dosa.
Sudah tidak berbuat dosa, mengapa masih
sengsara? Inilah percikan darah. Bentuknya dapat bermacam-macam:
- hari
Minggu semestinya bisa istirahat, tetapi datang ke gereja untuk
beribadah. Menggunakan waktu untuk beribadah melayani TUHAN ini
termasuk sengsara daging tanpa dosa.
- berpuasa.
Ada nasi, ikan di rumah, dapat membeli makanan, tetapi kita
berpuasa.
- 'dinista
karena Nama YESUS' = kita tidak salah, disalahkan dan kita tidak
melawan. Ini karena YESUS. Mungkin karena pengajaran yang benar,
pelayanan, kita tidak salah, tetapi disalahkan. Inilah percikan
darah dan jangan ragu-ragu! Tadi ada seorang ibu (sudah cukup
umurnya) yang datang kebaktian, mungkin saudara bingung => 'jam
2-3, tetapi sudah berangkat ke gereja' Ibu ini dari Pamekasan,
perlu waktu dua jam setengah kesini. Inilah sengsara daging untuk
beribadah melayani TUHAN. Tidak akan sia-sia, sebab Roh Kudus akan
menguasai kehidupan kita.
- difitnah
karena YESUS.
Kalau
mengalami sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan sengsara
daging tanpa dosa, maka Roh Kudus akan dicurahkan kepada kita
semuanya. Kita mutlak membutuhkan Roh Kudus, supaya kita dapat
terangkat saat YESUS datang ke dua kali. Inilah kekuatan ekstra dari
TUHAN, sebab manusia daging terlalu lemah. Biarlah Roh Kudus yang
akan menolong kita semuanya.
Sekarang
ini kita akan belajar tentang Roh Kudus.
Ada
tiga wujud Roh Kudus yang dijanjikan TUHAN untuk dicurahkan kepada
kita:
- Kisah
Para Rasul 2: 1, 2,
1.
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu
tempat.
2.
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin
keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
Ay
1 => 'Ketika tiba hari Pentakosta'
=> hari ke limapuluh. Kalau dihitung dengan hari kenaikan TUHAN,
berarti sekarang. Jadi, YESUS mati, bangkit, sesudah itu selama
empat puluh hari, Dia menampakkan Diri kepada murid-murid di dunia
ini. Sesudah itu Dia naik ke surga. Sepuluh hari kemudian TUHAN
mencurahkan Roh Kudus. Empat puluh ditambah dengan sepuluh = lima
puluh, itulah hari pentakosta = hari kelima puluh. Penta =
lima.
Wujud pertama:
Roh Kudus
bagaikan tiupan angin keras. Bagi
kita sekarang, ini dalam arti yang rohani. Dulu di loteng Yerusalem
terjadi seperti tiupan angin keras. Bagi kita sekarang, didalam
Yohanes 3: 6-8.
Yohanes
3: 6-8,
6.
Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang
dilahirkan dari Roh, adalah roh.
7.
Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus
dilahirkan kembali.
8.
Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi
engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi.
Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Ay
7 => 'Kamu harus dilahirkan kembali'
=> harus lahir baru.
Maafkan para ibu, kita dilahirkan oleh
ibu kita masing-masing sebagai manusia darah daging yang tidak
mewarisi surga, sebab itu kita harus dilahirkan baru lewat air
(baptisan air) dan Roh (baptisan Roh Kudus/kepenuhan Roh
Kudus/urapan Roh Kudus).
Setiap
kehidupan yang dilahirkan baru dari Roh Kudus (orang yang dipenuhi
oleh Roh Kudus) akan menjadi seperti angin, yaitu:
- Menghampakan
diri =
ada tetapi tidak ada.
Seperti kita merasakan angin dari ac,
terasa dingin, tetapi kalau dilihat tidak ada. Jangan dibalik!
Seringkali kita ini; tidak ada tetapi merasa ada, kalau ada, merasa
sangat ada, itulah daging. Kalau Roh Kudus itu ada => 'ada
kepandaian dll' Tetapi merasa tidak ada. Inilah yang dilahirkan
oleh Roh Kudus.
Ada, tetapi merasa tidak ada, artinya merasa
tidak berarti (tidak ada apa-apa) sekalipun memiliki segala
sesuatu. Contohnya seperti YESUS yang menghampakan Diri. Dia
mempunyai surga dan semuanya, tetapi Dia menghampakan diri (merasa
tidak ada, tidak berarti), bahkan menjadi hamba di dalam dunia.
Mari, belajar menghampakan diri seperti angin.
- Taat
dengar-dengaran.
YESUS menghembuskan kesana, maka arahnya
kesana, tidak mungkin belok. YESUS taat dengar-dengaran sampai mati
di kayu salib. Kalau kita, taat dengar-dengaran sampai daging tidak
bersuara lagi. Saya memberi contoh:
- TUHAN
YESUS taat sampai mati di kayu salib (sampai daging tak bersuara).
Padahal Dia orang baik, mengadakan mujizat, tidak pernah merugikan
orang. Jangankan terkutuk, berbuat dosa saja tidak pernah, tetapi
mau untuk disalibkan, itulah daging tak bersuara lagi. Semestinya
dapat saja YESUS memberontak => 'apa salahKu? Aku sudah
berbuat baik, menolong' Tetapi Dia taat kepada kehendak Bapa.
- TUHAN
berkata kepada Abraham => 'Abraham sembelihlah anakmu' Apa
salahnya, dia sudah memohon sampai dua puluh lima tahun menunggu,
setelah anaknya lahir, ia diperintahkan untuk menyembelih. Abraham
tidak berkata => 'bagaimana ini?' Tidak! Tetapi Abraham
taat kepada TUHAN untuk menyembelih anaknya.
Inilah
angin, menghampakan diri (merasa tidak ada apa-apa, sekalipun
memiliki segala sesuatu) dan taat dengar-dengaran sampai daging
tidak bersuara. Jika menjadi seperti angin, hasilnya adalah tidak
dapat dihalangi oleh apapun, siapapun, bahkan setanpun tidak bisa
menghalangi. Mari, kita menjadi pelayan TUHAN (terutama saya) yang
bagaikan angin (dilahirkan baru /dipenuhi oleh Roh Kudus), yaitu
tidak dapat dihalangi oleh apapun, siapapun. Semoga kita dapat
mengerti.
Contohnya adalah YESUS sendiri (dalam Yohanes 20:
19). Kalau ada Roh Kudus, tidak akan dapat dihalangi.
Yohanes
20: 19,
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah
murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci
karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu
datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata:
"Damai sejahtera bagi kamu!"
Ay
19 => 'dengan pintu-pintu yang
terkunci' => pintu ditutup
semuanya.
Inilah yang dimaksud dengan tidak dapat dihalangi!
Pintu sudah dikunci semuanya, tiba-tiba YESUS datang untuk membawa
damai sejahtera. Jadi, YESUS dapat menembusi pintu yang terkunci
untuk membawa damai sejahtera. Ini pelajaran bagi kita! Maafkan,
banyak gereja-gereja yang menutup pintu, yaitu tidak mau menerima
Pribadi YESUS, ini berarti tidak mau menerima pengajaran yang benar
(mungkin takut dombanya pindah, takut ini itu, dll). Dulu masih ada
bpk pdt Pong, saya diundang kebaktian kaum muda di suatu daerah,
tetapi pintunya ditutup-kunci oleh gereja yang sama dengan kita
(tidak boleh datang). Akhirnya saya juga agak sedikit marah (waktu
itu usia masih muda) => 'sudah tidak peduli, kalau satu orang
saja yang datang, saya juga datang' Tetapi tidak dapat dihalangi
juga dan banyak kaum muda yang datang.
Nanti, satu waktu
tidak akan dapat dihalangi, tetapi juga tidak merugikan. Sekalipun
pintu sudah dikunci, bagaimana kita dapat menembusinya? Jangan
pakai politik => 'kita harus merangkul yang ini, harus dekati
ini, korbankan ini, apalagi sampai korbankan pengajaran' Jangan,
tidak perlu! Kita pakai system dari YESUS yaitu menghampakan diri
dan taat dengar-dengaran. Nanti, TUHAN lah yang membuka jalan. Kita
tenang saja dan belajar menjadi angin.
Kalau kita masih
berusaha => 'saya harus begini, menembusi sini' Tidak akan
bisa! Harus menghampakan diri dan taat dengar-dengaran, maka TUHAN
lah yang membuka jalan. Kedatangan kita dengan pengajaran yang
benar (Pribadi YESUS) selalu membawa damai sejahtera. Semoga kita
dapat mengerti.
Mungkin pelayanan di rumah tangga terkunci
(ada jarak antara anak dan orang tua, suami-isteri), mari
menghampakan diri dan taat seperti angin. Nanti kita dapat
menembusi pintu yang terkunci dan mendatangkan damai sejahtera.
Jangan memakai kekerasan, politik, jangan! Pakai system dari TUHAN.
Biarlah Roh Kudus yang bekerja (kepada diri saya terlebih dahulu).
Kalau kita masih ditolak sana sini (mungkin di rumah tangga
ditolak), jangan menyalahkan orang, sebab TUHAN masih bekerja di
dalam diri kita terlebih dahulu => 'saya masih belum
menghampakan diri, belum menjadi angin' Kalau belum menjadi
angin, masih dapat menjadi apa saja (masih menjadi paku). Kalau
pintu dikunci, lalu dipaku, tetap tidak dapat masuk. Tetapi kalau
menjadi angin (sama sekali hampa), akan dapat masuk.
Kalau
ada pintu-pintu yang terkunci dalam persoalan jasmani (dalam
pekerjaan dll), mari belajar kepada YESUS. Jangan memakai politik
=> 'harus suap sana dll' Jangan! Belajarlah kepada YESUS
(hampa dan taat). Kalau sudah menghampakan diri dan taat, biarpun
setan menutup pintu, kita tetap dapat melewati bersama dengan
TUHAN, baik dalam pelayanan, secara jasmani (ekonomi, masa depan).
Belajar menjadi angin hari-hari ini, biarpun pintu sudah terkunci,
kita masih dapat lewat, sampai pintu surga terbuka bagi kita.
Semoga kita dapat mengerti.
Salah satu contohnya adalah
Musa. Setelah Musa dipakai oleh TUHAN untuk mengeluarkan bangsa
Israel dari Mesir menuju Kanaan, langkah pertama sudah dihambat
dengan adanya laut Kolsom, bagaimana? Kalau dihitung usia,
laki-laki berusia dua puluh tahun keatas sebanyak enam ratus tiga
ribu lima ratus lima puluh lima orang, belum lagi isteri-isterinya
dan anak-anaknya, totalnya bisa satu juta. Bagaimana mau
menyeberangkan orang sebanyak satu juta? Kalau memakai kapal, harus
menyiapkan berapa kapal. Bagaimana dapat kalau dalam waktu sekejap,
tetapi kalau angin bertiup (ada Roh Kudus), maka pintu akan terbuka
(laut Kolsom terbelah). Musa menghampakan diri (taat
dengar-dengaran), maka angin bertiup saat itu (kuasa Roh Kudus
bekerja) untuk membelah laut (memberikan jalan keluar dari segala
masalah).
Keluaran
14: 21, 22,
21.
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman
itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang
keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air
itu.
22.
Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat
kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok
bagi mereka.
Musa dan bangsa
Israel menghadapi laut Kolsom di depan, firaun dengan tentaranya di
belakang, di kiri-kanan juga tidak bisa (tidak ada jalan), berarti
hanya ada satu kata yaitu mati, habis => 'bangsa Israel
berteriak-teriak bagaimana ini?' TUHAN memerintahkan => 'Musa,
ulurkanlah tanganmu yang memegang tongkat kelaut' Coba bayangkan!
Saya menerangkan => 'kalau diri saya sebagai pimpinan,
bagaimana ini?' Menghadapi banyak orang, hanya diperintahkan
untuk mengulurkan tongkat, kalau bukan angin tidak akan bisa. Musa
ini seorang yang pandai, empat puluh tahun sekolah di Mesir (kalau
di Indonesia ini sudah lebih dari S3, ilmunya sudah banyak). Kalau
ia tidak menghampakan diri => 'enak saja ulurkan tongkat
(dibelakang sudah ada banyak orang yang berteriak)' Tidak akan
mau untuk mengulurkan tongkat. Hanya orang yang menghampakan diri
dan taat yang mau mengulurkan tongkat.
Kalau waktu itu TUHAN
perintahkan => 'tebanglah pohon, lalu buat rakit' Ini masih
masuk akal, tetapi perintah TUHAN hanyalah 'ulurkanlah tongkat'
Seringkali perintah TUHAN tidak terlalu berat, yang berat itulah
kita sendiri = daging kita yang tidak mau hampa/daging yang tidak
dikuasai Roh Kudus /daging yang merajalela/tidak mau menjadi angin.
Itulah yang membuat kita tidak taat. Seandainya perintah TUHAN =>
'buat rakit sekian ribu' Ini susah! Kalau ulurkan tongkat,
mudah untuk dilakukan, tetapi seringkali kita tidak mau. Untunglah
Musa menghampakan diri dan taat, maka angin timur bergerak (kuasa
Roh Kudus) membelah laut sampai menjadi tanah kering = Roh Kudus
sanggup memberikan jalan keluar dari segala masalah yang sudah
mustahil bagi kita (hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang bagaikan
angin).
Tadi dalam pelayanan, seperti YESUS melayani sampai
tidak dapat dihalangi. Sekarang dalam perkara jasmani, seperti Musa
menghadapi laut Kolsom juga tidak dapat dihalangi. Semoga kita
yakin pada saat ini. Semoga kita dapat mengerti.
Roh Kudus
ini penting! Saat-saat kedatangan TUHAN ke dua kali, inilah yang
kita hadapi; pintu terkunci, laut yang menghalangi, hanya Roh Kudus
yang mampu menolong kita. Oleh sebab itu janji TUHAN ada dua yaitu
Dia naik untuk menyediakan tempat, Dia akan kembali untuk
mengangkat kita dan Dia juga memberikan Roh Kudus sebagai kekuatan
ekstra kepada kita. Sebab tanpa Roh Kudus kita tidak akan dapat
melakukan apa-apa. Semoga kita dapat mengerti.
Jadi, dapat
disimpulkan: tidak ada perkara yang sanggup menghalangi kehidupan
yang bagaikan angin sehingga Roh Kudus mampu melakukan segala
perkara bagi kita semuanya. Jangan putus asa, kecewa saat
menghadapi pintu yang terkunci, baik dalam pelayanan (di rumah
tangga, penggembalaan, antar penggembalaan). Banyak pintu-pintu
dikunci, hatipun dikunci, kita tidak dapat memakai politik, tetapi
biarlah kita menjadi angin supaya kita dapat menembusi pintu yang
terkunci. Kemudian seperti Musa, banyak halangan-halangan dalam
pelayanan, dalam hidup sehari-hari (banyak jalan buntu), tetapi
kalau kita menghampakan diri seperti angin (dikuasai Roh Kudus),
maka angin timur membuka jalan keluar bagi kita. Tidak ada yang
mustahil. Semoga kita dapat mengerti.
- Kehidupan
yang membawa
damai sejahtera.
Jangan membawa
yang tidak damai; kebencian, gosip dll, Jangan! Tetapi kita membawa
damai sejahtera, itulah angin sejuk dari surga. Tempat-tempat yang
panas, diberikan kesejukan yang:
- mulai
di rumah tangga. Misalnya: suami sedang panas hati, tetapi kalau
isterinya menjadi angin, lama-lama akan terasa
sejuk. Kalau isterinya
panas hati, tetapi suaminya menjadi angin, maka dapat
menjadi sejuk.
- di
penggembalaan. Kalau kami sebagai gembala dan pelayan-pelayan
TUHAN membawa kesejukan, maka sidang jemaat akan merasa
senang (merasakan damai
sejahtera). Tetapi kalau membawa angin busuk,
semuanya akan lari.
Semoga kita dapat mengerti.
- Kisah
Para Rasul 2: 3
, 4,
3.
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
4.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai
berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh
Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Wujud
kedua:
Roh
Kudus bagaikan lidah-lidah api atau nyala api.
Kegunaan
atau pengertian Roh Kudus bagaikan nyala api, antara lain:
- Roma
15: 16,
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi
bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai
persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh
Kudus.
Ay
16 => 'bagi
bangsa-bangsa bukan Yahudi'
=> bangsa kafir.
'supaya
bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai
persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh
Kudus'
=> bangsa kafir ini sangat membutuhkan
penyucian oleh Roh Kudus.
Arti
pertama:
menyucikan
bangsa kafir yang hidupnya seperti anjing dan babi.
Bangsa
kafir memang binatang haram, tidak layak dipersembahkan kepada
TUHAN.
Roh Kudus menyucikan kita (bangsa kafir) dari
kehidupan yang seperti:
- babi.
Maaf, babi itu menunjuk perbuatan-perbuatan najis, yaitu:
- dosa
makan minum: merokok, mabuk, narkoba. Dosa ini diulang-ulang
terus, seperti babi dimandikan lalu kembali kekubangan lagi.
Harus dibakar oleh Roh Kudus, baru tidak kembali lagi. Kalau cuma
dimandikan (sudah bersih), nanti akan kembali lagi kekubangan.
Roh Kudus ini penting, untuk membakar atau menyucikan bangsa
kafir yang bagaikan babi.
- dosa
kawin mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya,
penyimpangan seks (homoseks, lesbian, seks kepada diri sendiri)
dan nikah yang salah (kawin campur, kawin cerai, sampai kawin
mengawinkan). Dulu kita memberi contoh di negara barat. Sekarang
setelah terkuak/sudah terbuka
di Indonesia, anak-anak kecil menjadi sasaran. Saat mempelajari
Wahyu 1: 15,
YESUS sebagai Hakim Yang Adil di takhta putih akan menghakimi
orang-orang kecil dan besar. Termasuk anak-anak kecil akan
dihakimi, sebab mereka sudah berbuat yang najis.
- Nikah
yang salah harus diperbaiki (harus dibakar dengan Roh Kudus).
Kalau tanpa Roh Kudus tidak akan bisa (seperti babi dimandikan,
kembali
lagi kekubangan). Tetapi kalau sekarang
ini ada Roh Kudus, tidak akan bisa kembali lagi (seperti menjadi
babi panggang). Tanpa Roh Kudus kita tidak akan kuat, siapapun
juga, termasuk kami sebagai hamba TUHAN (bangsa kafir, manusia
darah daging tidak akan kuat). Oleh sebab itu TUHAN rela mati,
bangkit dan naik ke surga, selain menyediakan tempat bagi kita,
Dia juga mencurahkan Roh Kudus kepada kita. Seringkali di gereja
hanya diajarkan tentang berkat jasmani. Kalau hanya untuk
mencurahkan berkat, YESUS tidak perlu mati di kayu salib. Gunung
emas dan semuanya adalah milik TUHAN. Tetapi untuk mencurahkan Roh
Kudus, YESUS harus mati, bangkit dan naik ke surga. Roh Kudus
merupakan kebutuhan mutlak kita, sebab kita hanyalah manusia darah
daging ditambah lagi sebagai bangsa kafir (kita tidak berkutik
lagi). Termasuk saya juga tidak mampu, jabatan hamba TUHAN,
gembala tidak akan mampu, tetapi hanya Roh Kudus yang mampu. Mari
sekarang
ini, biarlah kita mengakui bahwa kita butuh Roh Kudus untuk
membakar/menyucikan kita dari
kehidupan seperti babi.
- kehidupan
seperti anjing (anjing menjilat muntah) ini menunjuk
perkataan-perkataan yang najis. Jadi, mulut atau bibir harus
disucikan dari perkataan-perkataan najis, yaitu dusta, najis,
kotor, sia-sia, fitnah, gosip-gosip yang tidak baik.
Ibrani
13: 15,
Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban
syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan
nama-Nya.
Jika
sudah dibakar oleh api Roh Kudus, maka
akan menghasilkan buah bibir
yang memuliakan TUHAN dan menjadi berkat bagi sesama.
Bangsa
kafir harus disucikan dari perbuatan babi
(kehidupan seperti babi, perbuatan dosa). Bagi yang masih lajang,
mari kembali kepada kesucian secara pribadi, kembali kepada
kesucian nikah (sebagai anak taat kepada orang tua).
Dan
yang sudah menikah, kembali kepada kesucian pribadi dan jaga
kebenaran-kesucian nikah, sampai mencapai nikah yang sempurna. Lalu
penyucian dari anjing, sampai lidah jangan ada perkataan sia-sia
(dusta, gosip, perkataan tidak baik). Lidah disucikan, sampai
menghasilkan buah bibir (perkataan) yang memuliakan TUHAN dan
menjadi berkat bagi sesama bagaikan anggur yang manis dari surga.
TUHAN memerintahkan => 'cedok dan
cicipilah' Inilah perkataan yang manis.
Gunakan perkataan manis mulai di dalam rumah tangga, dan
dimana-mana. Semoga kita dapat mengerti.
- Roma
12: 11,
Janganlah
hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan
layanilah Tuhan.
Mungkin
ada yang bertanya => 'saat kepenuhan Roh Kudus, mengapa tidak
ada nyala api?' Itu dulu dalam penglihatan atau wujud yang
jasmani (memang benar-benar kelihatan nyala api). Tetapi sekarang
dalam wujud yang rohani. Orang yang dihinggapi oleh Roh Kudus, akan
setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
Arti
kedua:
Roh
Kudus membuat kita setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan
kepada TUHAN.
Kalau pelayanan daging, semakin
tinggi usia daging, maka semakin 'loyo'. Contohnya di dunia ini
saja. Maafkan, ada orang yang pandai, mulai dari taman
kanak-kanak,sekolah dasar, sekolah menengah pertama. Sekolah
menengah atas bertambah pandai, lalu SI, S2, S3, profesor bertambah
pandai, setelah itu lama-lama 'linglung'. Itulah pelayanan
daging dalam dunia. Ini terjadi dimana saja, mungkin di kantor
bertambah hebat, lama-lama menjadi 'loyo' Kalau ada Roh Kudus,
usia boleh semakin tua (mungkin kesehatan agak terganggu), tetapi
kita tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada
TUHAN. Semoga kita dapat mengerti.
Biarlah
kita mohon Roh Kudus pada saat ini. Penyucian, sehingga bangsa kafir
perbuatan-perbuatannya dapat hidup suci dan juga dapat setia
berkobar-kobar. Tadi, pelayan TUHAN, hamba TUHAN bagaikan angin,
sekarang seperti api yaitu suci, setia berkobar-kobar. Jadi, pelayan
TUHAN yang suci, setia berkobar-kobar
= nyala api (lidah-lidah api).
Jika dibandingkan dalam Wahyu 1: 14 'Mata TUHAN bagaikan nyala
api'
Wahyu
1: 14,
Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan
mata-Nya bagaikan nyala api.
Pelayan
TUHAN yang suci, setia berkobar-kobar = nyala api. Mata TUHAN =
Nyala Api. Jadi, pelayan TUHAN, hamba TUHAN yang suci, setia
berkobar-kobar = Biji Mata TUHAN Sendiri. Semoga kita dapat
mengerti.
Mengapa harus sampai menjadi Biji Mata TUHAN
(paling khusus)? Sebab kita hidup di padang gurun dunia:
- yang
tandus: sulit bahkan tidak dapat menabur dan menuai. Mencari uang
sulit, mencari makan sulit.
- ada
binatang buas, itulah setan dengan roh jahat-roh najis (dosa-dosa),
antikris dan nabi palsu dengan ajaran palsu.
- yang
banyak pasir: masalah-masalah.
Kalau
kita menjadi Biji Mata TUHAN, maka TUHAN memelihara kita secara
ajaib di padang gurun dunia dan TUHAN melindungi kita secara ajaib
'satu butir pasirpun tidak boleh masuk' Inilah keistimewaan
menjadi Biji Mata TUHAN. Luar biasa! Dalam menghadapi padang gurun
dunia, kita harus menjadi Biji Mata TUHAN.
Tadi, kekuatan Roh
Kudus:
- bagaikan
tiupan angin, yaitu melahirkan kita kembali (kelahiran baru). Roh
Kudus memenuhi kita, sehingga kita menjadi seperti angin, tidak
dapat dihalangi dalam pelayanan (dapat menembusi pintu yang
terkunci, laut Kolsom bisa ditembus dan jalan terbuka bagi kita
semuanya).
- kekuatan
Roh Kudus bagaikan lidah api atau nyala api, membuat kita menjadi
suci dan setia berkobar-kobar, sampai kita menjadi Biji Mata TUHAN.
Semoga kita dapat mengerti.
- Yohanes
7: 37-39,
37.
Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus
berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang
kepada-Ku dan minum!
38.
Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab
Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
39.
Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang
percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum
dimuliakan.
Ay 37 =>
'Barangsiapa haus, baiklah ia datang
kepada-Ku dan minum!' => air
kehidupan.
Ay 39 => tadi saya sudah katakan, kalau hanya untuk
memberkati dll, YESUS tidak perlu mati (semua emas adalah milik
TUHAN), tetapi untuk mencurahkan Roh Kudus, Dia harus datang sebagai
Manusia, mati di kayu salib, bangkit, dipermuliakan, baru Dia dapat
mengutus Roh Kudus untuk menolong kita. Menghadapi keadaan dunia dan
menghadapi kedatangan YESUS ke dua kali, kita mutlak membutuhkan Roh
Kudus (menjadi seperti angin, menjadi seperti nyala api/Biji Mata
TUHAN).
Wujud ketiga:
Roh Kudus
bagaikan air kehidupan.
Roh
Kudus bagaikan air kehidupan, artinya:
- Memuaskan
kehidupan kita dengan kepuasan surga yang tidak dapat dipengaruhi
oleh apapun di dunia.
Buktinya
jika Roh Kudus (air kehidupan) menjadi mata air di dalam kehidupan
kita:
- Mengalir
ke tempat kering,
artinya menjadi berkat bagi sesama yang dalam kekeringan rohani
(dalam dosa-dosa), sehingga mereka dapat percaya kepada YESUS dan
diselamatkan. Dalam Yohanes 4, cerita tentang perempuan Samaria.
Perempuan Samaria bersaksi sehingga banyak yang percaya kepada
YESUS.
Banyak yang butuh air kehidupan. Mari mengalir
kepada sesama yang dalam kekeringan rohani, baik di dalam rumah
tangga masing-masing, dalam penggembalaan, dimanapun kita berada.
- Memancar
keatas,
artinya gemar untuk menyembah kepada TUHAN = tekun dalam doa
penyembahan kepada TUHAN. Itulah bukti Roh Kudus menjadi mata air,
sehingga kita tidak kering. Kalau kita malas menyembah TUHAN, itu
bukti kering (mata airnya sudah kering) dan bahaya. Kalau mata air
kering (tidak ada air kehidupan), seperti perempuan Samaria datang
ke sumur di dunia ini (menimba air, diminum, lalu haus lagi) =>
terus menerus merasa haus.
Mohon maaf, perempuan Samaria
adalah gambaran bangsa kafir. Sehebat apapun bangsa kafir jika
tanpa Roh Kudus, maka hidupnya hanya seperti perempuan Samaria,
yaitu tidak ada kepuasan, sehingga mencari kepuasan di sumur
dunia, sampai jatuh bangun dalam puncak dosa yaitu dosa makan
minum dan kawin mengawinkan. Berapa banyak anak muda yang melayani
di gereja, nanti malamnya ke diskotik atau kemana saja. Ini karena
tidak puas (tidak ada Roh Kudus)!
Perempuan Samaria ini
lima kali kawin cerai. Jangan pikir => 'kalau tidak cocok
dengan isteri atau isteri tidak cocok dengan suami, bercerai saja,
cari lain yang lebih cocok (pasti lebih cocok)' Tidak! Belajar
dari perempuan Samaria yang lima kali kawin cerai, tetap tidak
pernah merasa puas. Ditambah lagi, TUHAN berkata => 'panggil
suamimu' Dijawab => 'yang sekarang ini bukan suamiku'
Maaf, entah yang ke-6, ke-7, ke-8, ke-9 sampai ke-100, sudah tidak
kawin lagi (tanpa surat)/tidak sah/kumpul kebo. Sudah keberapa
saja, tetap tidak pernah merasa puas dan hanya berakhir di dalam
kebinasaan.
Yang bisa memuaskan hanya satu, yaitu kalau ada
air kehidupan (Roh Kudus) menjadi mata air dalam kehidupan kita.
Itulah kepuasan yang sejati! Jika ada air kehidupan, maka secara
pribadi kita akan merasa puas, dalam nikah merasa puas, dalam
penggembalaan juga merasa puas (kepuasan surga yang tidak
dipengaruhi oleh dunia). Mari, biarlah sekarang ini kita mohon
kepada TUHAN. Semoga TUHAN menolong kita semuanya.
Roh
Kudus bagaikan angin, kita dapat lahir baru menjadi seperti angin
(tidak dapat dihalangi oleh apapun juga). Roh Kudus seperti lidah
api, kita dapat hidup suci, setia berkobar-kobar, sampai menjadi
Biji Mata TUHAN. Roh Kudus seperti air hidup, memuaskan kehidupan
kita. Semoga kita dapat mengerti.
Bagaimana caranya
perempuan Samaria mendapatkan air kehidupan? TUHAN mengatakan =>
'berilah Aku minum, maka kamu akan mendapatkan (maka TUHAN
memberikan kepadanya minum air kehidupan). Jadi, cara perempuan
Samaria untuk mendapatkan Roh Kudus adalah dengan memberikan minum
YESUS. Memberikan YESUS minum dengan apa? Waktu di kayu salib
YESUS berteriak => 'Aku haus' Seringkali kita ingin
memberikan yang terbaik kepada YESUS, tetapi tidak cocok dengan
Firman. Kalau bpk pdt Pong menerangkan => 'ambilkan saya
ballpoint, untuk tanda tangan'; karena merasa ballpoint itu
murah, lalu diambilkan laptop. Ini susah! Mungkin kelihatan lebih
bagus, tetapi tidak cocok. Demikian juga kita, berikan YESUS
minum. Apa minuman YESUS? Di alkitab minuman YESUS adalah anggur
asam bercampur empedu.
Anggur asam
bercampur empedu artinya kita mengakui segala dosa-dosa:
- dosa
kepahitan. Seperti orang Samaria dan orang Yahudi tidak bergaul.
Memang bangsa kafir dengan Yahudi tidak memiliki hubungan.
- dosa
kenajisan. Perempuan ini lima kali kawin cerai.
Mari,
akuilah semuanya kepada TUHAN dan kepada sesama (vertikal dan
horizontal = membentuk salib). Jika diampuni jangan berbuat dosa
lagi. Setelah itu, air kehidupan akan mengalir dalam kehidupan
kita. Cukup dengan ini saja, maka kita akan mendapatkan Roh Kudus.
Kalau posisi kita seperti perempuan Samaria (bangsa kafir bagaikan
anjing-babi), berilah TUHAN minum air anggur asam bercampur empedu.
Kalau YESUS sudah minum, Dia akan menyerahkan Nyawa-Nya; mati,
bangkit dan naik ke surga untuk mencurahkan Roh Kudus (air
kehidupan) dalam kehidupan kita semuanya. Semoga kita dapat
mengerti.
- Menghidupkan
kita =>
Yehezkiel
47: 2, 8, 9,
2.
Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan
dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang
menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah
selatan.
8.
Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah
timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air
yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
9.
sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup
yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat
banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi
tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana
hidup.
Ay 2 => air
kehidupan dari bait ALLAH (Takhta TUHAN).
Ay 8 => laut Asin =
laut Mati, kadar garamnya terlalu tinggi, sehingga bakteripun tidak
dapat hidup disana (tidak ada kehidupan). Ini mustahil untuk hidup!
Tetapi kalau air kehidupan datang, maka air asin itu dapat menjadi
tawar.
Posisi kita di dunia ini seperti berada di laut Asin
(laut Mati), tidak ada kehidupan jasmani (sulit kehidupan jasmani)
dan rohani (dosa-dosa). Tetapi kalau air kehidupan (Roh Kudus)
mengalir, maka yang mati menjadi hidup:
- secara
jasmani: Roh Kudus sanggup memelihara kehidupan jasmani kita.
- secara
rohani: Roh Kudus sanggup menolong kita untuk hidup benar dan
suci, ditengah kebusukan dunia. Sampai memberikan hidup kekal
selama-lamanya. Secara jasmani dan rohani dijamin, sampai hidup
kekal selama-lamanya.
Sekarang
ini lengkap yang mana kita butuhkan.
- Roh
Kudus bagaikan angin, untuk menjadikan hamba TUHAN seperti angin
(hampa dan taat dengar-dengaran), maka pintu yang terkunci dapat
ditembusi. Halangan apapun, bahkan laut Kolsom bisa dibelah, ada
jalan keluar dan ada masa depan yang indah.
- Roh
Kudus bagaikan lidah api, sekalipun sudah seperti anjing-babi,
kita dapat hidup suci, setia berkobar sampai menjadi Biji Mata
TUHAN.
- Roh
Kudus bagaikan air kehidupan, kita dapat merasa puas (mengalami
kepuasan surga dan tidak seperti perempuan Samaria). Dapat
mengalir kepada sesama dan dapat menyembah TUHAN. Kita juga dapat
hidup secara jasmani, rohani, sampai hidup kekal.
- Wahyu
22: 1,
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih
bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta
Anak Domba itu.
Ayat 1 =>
'Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air
kehidupan, yang jernih bagaikan kristal'
=> di Yerusalem Baru = pembaharuan.
Yang terakhir: Roh
Kudus (air kehidupan) sanggup memandikan/membaharui/ mengubahkan
kehidupan kita sampai jernih seperti kristal.
Inilah mujizat terbesar! Mujizat
keubahan hidup. Jernih seperti Kristal artinya
- jernih
seperti Kristal = transparan = jujur, mulai dari:
- jujur
soal TUHAN. Selalu saya katakan => 'nomor satu, jujur soal
TUHAN (dalam Titus 2: 7)' = jujur soal pengajaran yang benar =>
'kalau benar katakan benar, kalau salah katakan salah' tidak
boleh kompromi. Jangan berkata 'benar ... tetapi ... atau salah
... tetapi ...' itu tidak boleh!'
- kalau
sudah jujur soal TUHAN, maka kita dapat jujur soal nikah, jujur
soal keuangan (Ibrani 13) dan jujur dalam segala hal. Inilah
urutannya! Kalau manusia dapat jujur di akhir zaman, itu luar
biasa! Kalau semuanya dapat jujur; di perusahaan direkturnya
jujur, semuanya jujur (sekalipun tidak terlalu pandai), maka
perusahaan dapat maju. Kalau sangat pandai, tetapi tidak jujur,
maka cepat 'ambruknya' Yang dicari adalah kejujuran. Kalau
saya dan saudara dapat jujur dalam segala hal (menjadi jernih
seperti kristal), itulah mujizat terbesar. Kota Yerusalem baru
juga jernih seperti kristal. Itulah kehidupan yang dapat masuk
surga.
- percaya
kepada TUHAN. Jujur dan percaya, itu luar biasa! Kalau tidak
percaya kepada TUHAN, berarti tidak jujur (dia takut => 'nanti
begini ...') Kalau jujur, berarti percaya sepenuh kepada TUHAN.
Kalau
yang rohani dibaharui, menjadi jujur dan percaya kepada TUHAN (ada
mujizat rohani), maka mujizat jasmani juga terjadi, yaitu yang
mustahil menjadi tidak mustahil. Contohnya: Lazarus mati empat hari
dapat bangkit. TUHAN mengatakan => 'Marta, buka/angkat batu
itu (waktu itu kuburan ditutupi batu)' Marta menjawab =>
'jangan TUHAN, sudah bau/busuk' Secara logika memang benar,
sudah bau, keluarganya bisa malu, tetapi ini tidak jujur.
Sekarang
ini harus jujur = buka semuanya = kebusukan-kebusukan akui
semuanya. TUHAN mengatakan => 'Marta, kalau engkau percaya,
engkau melihat kemuliaan ALLAH' Roh Kudus (Roh Kemuliaan)
bekerja, maka Lazarus yang sudah mati empat hari, dapat
dibangkitkan oleh TUHAN.
Biarlah sekarang ini air kehidupan
(Roh Kudus) membaharui kehidupan kita menjadi jujur dan percaya.
Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga terjadi,
yaitu: apa
- yang
sudah hancur, busuk, semuanya dapat menjadi baik,
- yang
mustahil menjadi tidak mustahil. Sampai, jika TUHAN datang kembali
terjadi mujizat yang terakhir, yaitu kita diubahkan menjadi sama
mulia dengan Dia, seperti kota Yerusalem baru (yang jernih seperti
Kristal)
- untuk
layak menyambut kedatangan TUHAN yang ke dua kali di awan-awan
yang permai. Kita terangkat naik bersama dengan Dia (memiliki
kunci kerajaan surga) dan masuk kerajaan surga. Kita bersama
dengan Dia untuk selama-lamanya.
Sekarang
ini yang dibutuhkan adalah Roh Kudus. Kalau sudah ada Roh Kudus, maka
semuanya ada. Mujizat akan terjadi di tempat ini.
TUHAN
memberkati kita semuanya.1