Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Pdt. Jusak Widjaja Hendra - WR Supratman 4 Sby

Kita masih membaca di dalam kitab Wahyu 1: 17-20, tetapi kita masih berada dalam ayat 17-18.

Wahyu 1: 17-18
17. Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
18. dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

Rasul Yohanes tersungkur dibawah Kaki YESUS (menyembah dengan hancur hati), sehingga mengalami jamahan Tangan Kanan TUHAN dan rasul Yohanes menerima tiga hal:

  1. Rasul Yohanes dapat mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring (Wahyu 1: 10-16) = tergembala dengan baik = tidak ada ketakutan lagi.
  2. 'Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir' = menerima kasih ALLAH.
  3. 'Aku yang hidup' = kita menerima kuasa kemenangan atas maut.

'Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup' Jadi, YESUS mati dan bangkit (hidup) untuk:

  • mengalahkan maut, menang atas maut, dan YESUS memegang kunci kerajaan maut untuk menutup pintu kerajaan maut bagi kita semuanya, supaya kita tidak binasa selamanya. Semoga kita dapat mengerti.


  • kalau pintu kerajaan maut ditutup (dikunci oleh TUHAN), maka TUHAN memberikan kunci kerajaan surga kepada kita semuanya.

Matius 16: 18, 19,
18. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
19. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."

Ay 18 => 'alam maut tidak akan menguasainya' => pintu kerajaan maut dikunci oleh TUHAN, supaya kita tidak binasa.

Ay 19 => 'Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga' => sebaliknya kepada kita diberikan kunci kerajaan surga. YESUS juga memberikan kunci
kerajaan surga kepada kita, supaya kita dapat masuk ke dalam kerajaan surga, mengalami kehidupan yang kekal selama-lamanya. Semoga kita dapat mengerti.

Apa yang dimaksud dengan kunci kerajaan surga?
Kisah Para Rasul 14: 22, Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

Ay 22 => 'bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah' => punya kunci untuk membuka pintu. Jadi, kunci untuk masuk pintu kerajaan surga adalah sengsara.

Kunci kerajaan surga = mengalami sengsara daging bersama YESUS = mengalami salib bersama YESUS. Semoga kita dapat mengerti.

Kita sekarang belajar tentang salib (sengsara daging).
1 Petrus 2: 19, 20,
19. Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
20. Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.

Ay 19 => 'menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung' => menanggung sengsara yang seharusnya tidak Dia tanggung.

Ay 20 => 'jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa?' => ada pukulan karena berbuat dosa.

Dalam 1 Petrus 2: 19, 20 ada dua macam sengsara daging:

  1. Pukuan atau hajaran (ay 20).
    Pukulan atau hajaran, artinya sengsara daging karena berbuat dosa. Bagaimana terjadinya hajaran atau pukulan?


    • pada saat Firman pengajaran diberitakan untuk menunjukkan dosa-dosa, tetapi kehidupan itu tetap mempertahankan dosa atau menolak Firman pengajaran yang merupakan tali kasih ALLAH. TUHAN mengulurkan tali kasih pada orang berdosa lewat Firman pengajaran, supaya dapat ditarik kembali kepada TUHAN, tetapi sayang dia menolak.


    • lalu, Firman pengajaran diulang lagi. Satu kali Firman menunjukkan dosa, tetapi kita tetap keras, oleh sebab itu Firman diulang-ulang. Firman pengajaran yang diulang-ulang = tali-tali kasih ALLAH (banyak tali) yang diulurkan, tetapi tetap ditolak, maka akan dipintal menjadi cambuk untuk memukul atau menghajar kehidupan yang mempertahankan dosa.


    Sebenarnya, cukup dengan Firman TUHAN, tetapi kalau ditolak, maka tali-tali kasih ALLAH dipintal menjadi cambuk untuk memukul kehidupan kita di bidang apa saja (kesehatan, ekonomi dll). Semoga kita mengerti.

    Apa maksudnya, jika TUHAN mendatangkan pukulan?
    Ibrani 12: 10, Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

    Ay 10 => 'Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik' => orang tua jasmani.
    'tetapi Dia menghajar kita ...' => Dia = YESUS.

    Hajaran adalah kasih karunia TUHAN untuk mengembalikan kita kepada kebenaran dan kesucian. Jika kita sudah kembali kepada kebenaran dan kesucian, maka hajaran sudah selesai. Kalau tidak kembali kepada kebenaran dan kesucian, hajaran belum selesai. Misalnya: mungkin kita dihajar dalam bidang ekonomi, kita sudah berusaha sesuatu, tetapi hajaran masih terus kalau kita belum kembali kepada kebenaran dan kesucian.

    Contohnya adalah Yunus. Yunus diperintahkan ke Niniwe, tetapi malah pergi ke Tarsis. Inilah menolak Firman, akhirnya dia dihajar masuk kedalam perut ikan sampai tenggelam ke dasar laut. Setelah dia sadar, dimuntahkan lagi oleh ikan dan selesailah hajaran itu. Saat kembali kepada kebenaran dan kesucian, hajaran sudah selesai.

    Kalau Firman ditolak masih ada hajaran. Kalau hajaran ditolak (tetap mempertahankan dosa), maka kehidupan itu akan dibiarkan oleh TUHAN = sudah berada dibawah penghukuman TUHAN dan tinggal menunggu waktu untuk dihukum oleh TUHAN, sampai kebinasaan. Semoga kita mengerti.

    Raja Daud mengatakan => 'jangan iri kepada orang jahat dll' = 'enak ya, orang jahat (korupsi), tetapi tidak ketahuan' Biarkan saja, sebab itu sudah berada dibawah penghukuman TUHAN, tinggal tunggu waktu untuk dihukum dan binasa selamanya. Kalau dihajar, berarti masih disayang oleh TUHAN (masih ada kasih karunia TUHAN). Semoga kita dapat mengerti.


  2. Sengsara karena kehendak TUHAN (ay 19) = sengsara bersama YESUS. YESUS menderita sampai mati di kayu salib, karena kehendak TUHAN juga. Jika kita sengsara karena kehendak TUHAN, itu merupakan kasih karunia TUHAN atau pemberian TUHAN kepada orang yang tidak layak. Sebenarnya kita tidak layak. Jangankan untuk mulia seperti YESUS, menderita bersama YESUS saja kita tidak layak (terutama kita sebagai bangsa kafir).

    Bangsa kafir (anjing-babi) tidak boleh berhubungan dengan TUHAN (tidak boleh disembelih, dikorbankan atau dipersembahkan untuk TUHAN). Mau menderita untuk TUHAN tidak boleh! Tetapi kalau sampai boleh menderita untuk TUHAN, ini merupakan kasih karunia TUHAN. Mari, jangan ragu-ragu! Kalau kita sengsara karena kehendak TUHAN (sengsara bersama YESUS tanpa dosa), berarti kita dilayakkan untuk menderita (yang tidak layak, dilayakkan). Itulah kasih karunia TUHAN! Semoga kita dapat mengerti.

    Sengsara daging bersama YESUS, inilah yang positif (kunci kerajaan surga). Sengsara daging bersama YESUS = salib. Inilah kasih karunia!

    1 Petrus 2: 21, Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

    Sengsara daging bersama YESUS = mengalami salib bersama YESUS, berarti kita sedang mengikuti Jejak YESUS = Jejak dengan tanda Darah = Jejak dengan kematian dan kebangkitan. Inilah kunci kerajaan surga!

Praktik mengikuti Jejak YESUS (Jejak dengan tanda darah atau jejak kematian kebangkitan)?

  1. 1 Petrus 2: 22-24 => mengikuti jejak kematian dan kebangkitan.
    22. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
    23. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
    24. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

    Praktik pertama:


    • Jejak kematian = mati terhadap dosa. Banyak orang mengatakan => 'kematian itu, kalau orang itu miskin' Benar juga! Tetapi, kalau miskin lalu berbuat dosa, itu bukan kematian! Banyak orang yang miskin (dibawah kolong jembatan), malah mencuri dll. Ada juga yang mengatakan => 'dia kaya, dia tidak mengalami kematian' Ini salah! Biar kaya, tetapi mati terhadap dosa, itulah kematian! Biarpun miskin, tetapi mati terhadap dosa, itulah kematian! Yang penting bukan kaya atau miskinnya, melainkan mati terhadap dosa apapun keadaan kita, baik sehat, sakit, miskin, kaya dll, kalau mati terhadap dosa, itulah jejak kematian!

      Mati terhadap dosa:


      • 'Ia tidak berbuat dosa'
      • 'tipu tidak ada dalam mulut-Nya' = tidak berdusta.
      • 'Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki' = tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan. Ini sama seperti dalam 1 Petrus 2: 20b 'Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah'

        Memang menderita => 'orang itu sudah jahat kepada kita, tetapi kita membalas kejahatan dengan kebaikan' Inilah sengsara daging bersama YESUS (jejak kematian).


      1 Petrus 2: 24, Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.


    • Jejak kebangkitan: hidup untuk kebenaran. Kebenaran artinya sesuai dengan alkitab (Firman ALLAH). Kalau tidak sesuai dengan Firman, biarpun seribu orang berkata => 'tidak apa-apa, itu sudah umum untuk sekarang ini' Itu tetap tidak benar! Kalau satu orang saja mengatakan => 'benar' Tetapi sesuai dengan alkitab, itulah yang benar. Kita jangan sampai tertipu!


    Jika digabungkan, praktik jejak kematian dan kebangkitan adalah mati terhadap dosa dan hidup di dalam kebenaran. Inilah sengsara daging bersama YESUS (kunci kerajaan surga)! Jika kita mati terhadap dosa dan hidup di dalam kebenaran, maka kita mengalami kuasa bilur-bilur TUHAN = kuasa kesembuhan untuk menyembuhkan penyakit jasmani dan rohani. Penyakit rohani, mungkin ada kepahitan (dendam, sakit hati), dosa (kenajisan, kejahatan) dll, akan disembuhkan. Kita berjalan bersama jejak kematian-kebangkitan YESUS. Semoga kita dapat mengerti.

    Kembali ke jejak-Nya YESUS! Kalau membalas kejahatan dengan kejahatan (dia membalas dan kita juga membalas), tidak akan sembuh-sembuh, hati akan terluka terus (emosi terus), sampai kering rohani-mati rohani. Tetapi kalau kita dapat membalas kejahatan dengan kebaikan, maka akan sembuh. Dimulai dengan berdoa. Kalau ada orang marah-marah dengan kita, maka kita mendoakan => TUHAN ampuni dia, TUHAN tolong dia' Sakit hati sudah sembuh. Apalagi kalau membalas kebaikan dengan kejahatan, itu sudah seperti setan! Jangan, mari sungguh-sungguh berada dalam jejak-Nya YESUS. Belum ada yang sempurna, sebab itu kita harus terus belajar (tidak ada tipu, tidak ada dosa, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi membalasnya dengan kebaikan).


  2. 1 Petrus 2: 25, Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

    Praktik kedua: tergembala dengan benar dan baik.

    Tergembala dengan benar dan baik, artinya:


    • Tergembala pada Firman pengajaran yang benar = Pribadi YESUS (YESUS sebagai Gembala Agung). Sebab ada penggembalaan yang tidak benar, sehingga akan tersesat. Dalam menentukan penggembalaan itu bukanlah melihat gerejanya, orangnya, tetapi pengajaran yang benar (ada Pokok). Firman pengajaran yang benar = Pokok anggur yang benar, itulah Pribadi YESUS. Jadi harus ada Pokok (patokannya adalah Gembala yang berada didepan)! Semoga kita dapat mengerti.


    • Masuk dalam kandang penggembalaan = ruangan suci tabernakel. Terdapat tiga macam alat dalam ruangan suci = ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:


      • pelita emas: ketekunan dalam ibadah raya (hari Minggu). Ini persekutuan dengan ALLAH Roh Kudus dengan karunia-karunia-Nya. Roh Kudus bagaikan air kehidupan. Disini domba-domba diberikan minum (air kehidupan).


      • meja roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci. Ini persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam Firman pengajaran dan Kurban Kristus. Disini domba-domba diberikan makanan rohani (roti kehidupan).


      • mezbah dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini persekutuan dengan ALLAH di dalam kasih-Nya. Doa itu nafas hidup. Disini domba-domba dapat bernafas dengan baik (ada sirkulasi udara yang baik).


      Di dalam kandang penggembalaan, kita sehat. Dalam kandang penggembalaan tubuh, jiwa, roh kita melekat erat (bersekutu, bergaul erat) pada ALLAH Tritunggal, berarti tidak ada tempat bagi setan untuk menjamah kita, sehingga:


      • kita hidup dalam ketenangan. Orang masuk kandang itu mulai tenang (yang dapat dialami yaitu hidup mulai tenang). Kalau tidak ada kandang, kesana kemari, takut musuh (banyak ketakutannya). Jadi bukti tergembala adalah kita dapat hidup dalam ketenangan, damai sejahtera, tidak lari kesana kemari.


      • ada pertumbuhan (tadi, dalam penggembalaan diberikan minum, makan, udara yang segar) = kita mengalami pertumbuhan rohani sampai kepada kesempurnaan. Kesempurnaan itulah Buah Mempelai. Kalau sudah tenang (tidak ada angin ribut), maka tumbuhan itu dapat bertunas, berbunga dan berbuah. Kita mengalami buah-buah yang manis (hidup mulai manis) sampai kepada buah mempelai (buah kesempurnaan).


      Perhatikan benar-benar kandang penggembalaan! Mulai dari anak-anak muda perhatikan! Contohnya: Yusuf. Sekalipun hidupnya berlika-liku, sampai dipenjara, tetapi karea ada kuasa penggembalaan, maka hidupnya tetap indah. Sekalipun mengalami sengsara daging karena kehendak TUHAN, sampai dipenjara, dia tetap berbuah manis sampai kepada kesempurnaan. Semoga kita dapat mengerti.


    Mari tergembala pada pengajaran yang benar atau Pribadi YESUS (Pokok) = makanan benar. Kalau dalam penggembalaan kita diberikan racun, pasti mati (rohani tambah sakit, lemah, akhirnya kering sampai mati). Jaga pengajaran! Dalam tabernakel, jabatan (tugas) gembala itu terkena pada meja roti sajian. Karunia seorang gembala adalah membedakan roh. Membedakan roh itu bukanlah melihat kandungan lalu menentukan jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Kalau seperti itu, ramalan namanya. Membedakan roh itu membedakan pengajaran yang benar dan tidak benar.

    Jadi, seorang gembala tidak boleh mengatakan => 'sama saja, tidak apa-apa' Tidak boleh! Harus dapat membedakan makanan yang benar dan racun untuk kesehatan dan pertumbuhan domba-domba. Kalau dapat membedakan pengajaran yang benar dan tidak benar, itulah benar-benar mempunyai karunia. Mengikuti Jejak YESUS ternyata sampai kepada penggembalaan. Semoga kita dapat mengerti.

Mengapa kita harus tergembala dengan benar dan baik?

  1. Untuk memantapkan kebenaran, kesucian sampai kepada kesempurnaan = tidak jatuh bangun dalam dosa. Di dalam kandang penggembalaan, daging ini dibendung. Kalau domba sudah keluar dari kandang, itu dahsyat! Dalam Keluaran 32, Israel (domba) keluar dari kandang, bukan lagi domba liar, tetapi menjadi kuda liar. Kalau kuda berada diluar kandang, akan meringkik kesana kemari. Tetapi jika sudah dikandangkan, maka dagingnya dapat dibendung (mulai tidak jatuh bangun dalam dosa). Kalau dulu, sedikit-sedikit jatuh dalam dosa. Setelah masuk kandang penggembalaan, maka dosa-dosa mulai ditinggalkan. Semoga ini dapat menjadi pengalaman bagi kita.

    Kemarin saya berbincang-bincang dengan seseorang => 'saya heran, setelah masuk disini, saya merasa takut sekali untuk berbuat dosa' Itu mulai dikandangkan (dagingnya sudah dibendung). Kalau dulu, loncat sana, loncat sini. Kalau sudah dikandangkan, tidak dapat lagi loncat-loncat. Inilah dosa-dosa yang sudah mulai berkurang (dosa-dosa mereda). Semoga ini menjadi pengalaman saya, bapak-ibu, saudara sekalian, supaya kita tidak sia-sia masuk ke gereja. Kalau ke gereja (hari Minggu, Senin, Rabu), malah tambah loncat-loncat, ini tidak ada artinya. Semoga semuanya mengalami.


  2. Supaya tidak disesatkan oleh ajaran-ajaran sesat. Sebab akhir zaman ini atau kiamat (kedatangan TUHAN ke dua kali), ditandai dengan penyesatan.

    Matius 24: 3-5, 11, 24,
    3. Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
    4. Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu
    5. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
    11. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
    24. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

    Ay 3 => "apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" => apa tanda kedatangan-Mu yang ke dua kali dan tanda kiamat.

    Ay 4 => "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!" => tandanya adalah penyesatan terlebih dahulu, bukan gempa dll. Ini bagi kita! Maksudnya adalah kalau ada tanda-tanda dunia biarkan saja, yang penting tanda rohani. Kalau rohani sudah aman, maka TUHAN akan melindungi kita. Kalau rohani yang gempa, habislah kita. Dunia gempa, lalu rohani kita gempa, mau kemana? Kalau rohani sudah aman, biarpun dunia goncang, TUHAN akan bersama dengan kita. Ini yang penting!

    Kita tidak perlu mengurus 'terjadi perang, krisis' Itu pasti terjadi, biarkan saja, yang penting urus rohani terlebih dahulu. Kalau rohani sudah aman, maka TUHAN bersama dengan kita. Sekalipun dunia lenyap, kita tidak akan lenyap. Tetapi kalau rohani yang goncang, biarpun dunia tenang, kita akan hancur. Apalagi kalau dunia goncang, rohani goncang, kita akan habis/musnah.

    Ay 5 => dituliskan 'banyak orang' => jadi sedikit yang akan bertahan. Kalau ada yang mengatakan => 'itu kebenaran sendiri, yang lain tidak mau' Biarkan saja, sebab kita menggunakan kebenaran Firman dan ini sudah digenapi (banyak yang disesatkan dan sedikit yang bertahan.

    Ay 11 => 'Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang' => bukan, nabi palsu akan muncul menyesatkan orang (tetapi 'banyak orang'). Jadi, ini sungguh-sungguh harus ditekankan ('banyak'). Jangan mengatakan => 'apa mungkin satu gereja dapat mati semuanya' Ini seperti ajaran guru saya => 'kalau gembala berzinah, sedangkan sidang jemaat tidak, maka gembalanya saja yang mati. Tetapi kalau gembala mengajarkan ajaran sesat, maka satu gereja, seribu orang, akan mati semuanya' Jangankan mati satu gereja, pada zaman Nuh, satu dunia mati semuanya.

    Ay 24 => 'mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga' => cacatan terakhir saya saat pdt Totaijs berkhotbah => 'orang-orang pilihan' itulah orang dari Kabar Mempelai yang akan disesatkan.

Jadi, tanda utama kedatangan YESUS yang ke dua kali atau kesudahan zaman adalah munculnya banyak penyesatan. Dituliskan 'empat kali tentang penyesatan' dalam Matius 24: 3-5, 11, 24, berarti empat penjuru bumi dimanapun akan terjadi penyesatan. Diseluruh dunia, termasuk juga di Indonesia akan terjadi penyesatan. Di kota mana saja (termasuk Surabaya, Malang), desa mana saja akan terjadi penyesatan. Jadi, akan muncul banyak penyesatan yang akan melanda seluruh dunia dan melanda orang-orang Kabar Mempelai. Kita harus berhati-hati. Semoga kita dapat mengerti.

Siapakah yang dapat disesatkan?

  1. Orang-orang yang tidak tergembala dengan benar dan baik.
  2. Orang-orang yang keras hati = tergembala dengan benar dan baik, tetapi menolak Firman pengajaran yang benar seperti Yudas. Gembala dari Yudas adalah YESUS. YESUS bukan hanya sebagai Gembala Yang Baik, tetapi Sempurna. Jadi, Yudas ini tergembala dengan sempurna (bukan hanya tergembala dengan benar dan baik, tetapi sempurna). Pengajaran dari TUHAN itu sempurna, tidak ada salahnya, tetapi Yudas keras hati (menolak), sebab itu Yudas disesatkan oleh imam-imam kepala (ajaran lain).

Jadi, ada dua kemungkinan kehidupan yang akan disesatkan. Pertama, orang yang tidak tergembala dengan benar dan baik, itu sudah jelas disesatkan. Yang kedua, orang yang berada dalam penggembalaan yang benar dan baik, tetapi keras hati (menolak Firman pengajaran yang benar), karena mempertahankan sesuatu yang bertentangan dengan Firman pengajaran (dosa, kesalahan, salah tahbisan, nikah yang salah dll). Inilah menolak yang benar. Semoga kita mengerti.

Dulu pertanyaan guru saya => 'mengapa hamba TUHAN tidak mengerti?' Saya bingung, karena saya satu kali saja mendengarkan Firman pengajaran, langsung dapat mengerti (maaf) => 'mengapa bisa begitu (waktu itu saya masih pemuda, saya kejar terus kemanapun)' Lalu guru saya mengatakan => 'banyak hamba TUHAN tidak mengerti' Saya pikir => 'karena bodoh' Bodoh maksudnya tidak bisa. Ternyata bukan itu, bahkan anak kecilpun sudah dapat mengerti. Hambat TUHAN itu mengerti karena keras hati!

2 Timotius 4: 2- 4,
2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
3. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

Ay 2 => inilah Firman pengajaran.
Ay 3 => 'Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat' => ini karena mempertahankan yang salah (yang bertentangan dengan Firman pengajaran).

Ay 4 => 'Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng' => meninggalkan pengajaran yang benar dan mencari dongeng.

Apa itu dongeng?
1 Timotius 4: 7, Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah.

Hati-hati! Kehidupan yang menolak Firman pengajaran yang benar (keras hati), akan berpaling pada dongeng nenek-nenek tua.

Ada dua orang nenek tua, yaitu

  1. Wahyu 2: 19, 20,
    19. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
    20. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

    Ay 19 => ini diakui oleh TUHAN, sudah maju dan luar biasa. Tetapi => ayat 20.

    Pertama adalah wanita Izebel:


    1. tahbisan yang palsu (ibadah pelayanan yang palsu). Ibadah pelayanan inilah yang dihantam. Anak-anak TUHAN mau beribadah dihalangi oleh setan, tetapi kalau tidak dapat dihalangi, akhirnya ibadahnya yang dipalsukan. Sekalipun dapat datang beribadah, tetapi ibadahnya yang dipalsukan, jika demikian, ini tidak ada artinya. Begitulah caranya setan. Ajaran Izebel (tahbisan palsu), yaitu ajaran yang memperbolehkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki. Jadi, wanita menjadi kepala atas laki-laki, sehingga YESUS tidak menjadi Kepala. Inilah ibadah yang palsu! Kalau YESUS tidak menjadi Kepala, maka yang menjadi kepala adalah serigala dan burung (roh jahat dan roh najis) = antikris dan nabi palsu yang menjadi kepala. Inilah kepalsuannya! Urutan yang benar adalah laki-laki yang menjadi kepala atas wanita dan YESUS lah yang menjadi Kepala. Semoga kita dapat mengerti.


    2. selain tahbisan palsu, nenek Izebel ini juga mempelajari tentang seluk beluk iblis.
      Wahyu 2: 24, Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.

      Inilah dogeng Izebel tentang seluk beluk iblis. Seluk beluk itu berarti sampai mendalam. Mempelajari seluk beluk iblis sampai mendalam, yaitu sampai rumahnya (neraka). Kalau orang berkenalan dll, sampai ingin tahu rumahnya => 'rumahnya dimana' Sampai sejauh itu! Kalau mempelajari rumahnya setan atau neraka, biasanya ini disenangi orang. Kalau pengajaran tabernakel (ruangan suci), yang ada ayatnya => mereka akan mengatakan 'apa itu? Itu taurat' Kalau neraka, yang tidak ada ayat-ayatnya (hanya orang yang melihat), sudah laris (kalau dibukukan seperti kacang goreng). Yang ada ayatnya (sesuai dengan alkitab), tidak mau. Inilah kepalsuan.

      Mempelajari seluk beluk iblis atau neraka, bertentangan dengan (menentang secara langsung) pengajaran tabernakel (kerajaan surga). Tabernakel itu rumah TUHAN, seluk beluk TUHAN.


  2. Wahyu 17: 4, 5,
    4. Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
    5. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

    Ay 4 => 'Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara' => Pakaiannya diberi emas, permata, mutiara, ini kaya sekali.

    Yang kedua adalah nenek Babel (ajaran Babel). Ajaran Babel yaitu ajaran palsu yang hanya mengajarkan tentang kemakmuran daging (kemakmuran dunia, berkat jasmani) dan hiburan daging, tetapi tanpa Firman ALLAH (tanpa pengajaran yang benar, tanpa penyucian), sehingga roh percabulan ada disana untuk merusak nikah anak TUHAN, hamba TUHAN, pelayan TUHAN. Hati-hati! Pelayanan semacam ini tanpa Firman, tanpa penyucian, gawat! Banyak kesaksian-kesaksian, sudah melayani kesana kemari, akhirnya jatuh (sesama pelayan TUHAN jatuh). Ini seperti Hofni-Pinehas.

    Saya mendengarkan kesaksian langsung dari orangnya (bukan mendengarkan dari orang lain), sudah ribuan, luar biasa, ujung-ujungnya jatuh dan nikahnya rusak. Ini menentang langsung pengajaran Mempelai. Semoga kita mengerti.

Dari sini kita harus sadar dan bersungguh-sungguh tentang pentingnya penggembalaan. Tadi, mengapa kita harus menderita bersama YESUS? Supaya kita dapat mengikuti jejak-Nya; mati terhadap dosa dan hidup benar, bisa masuk kandang penggembalaan. Kalau sudah berada pada Jejak YESUS, pasti masuk kandang penggembalaan. Kalau tidak mau masuk kandang, berarti belum berada pada Jejak YESUS, ini dimulai dari seorang gembala. Kalau gembala belum berada dalam kandang, berarti juga belum mengikuti Jejak YESUS. Jejaknya masih salah! Masih jejaknya daging (yang enak bagi daging). Tetapi, kalau mengikuti Jejak YESUS (Darah); kematian dan kebangkitan (mati terhadap dosa, bangkit dalam hidup benar), pasti sampai kepada penggembalaan yang benar.

Inilah pentingnya penggembalaan, sebab kita menghadapi dosa, ajaran-ajaran palsu di akhir zaman ini. TUHAN memberikan contoh kepada kita, betapa pentingnya penggembalaan. Pengajaran tabernakel mau dihujat oleh ajaran Izebel dan pengajaran Mempelai mau dihujat oleh ajaran Babel (kemakmuran daging, hiburan daging, hawa nafsu daging, tanpa penyucian sama sekali).

Lukas 2: 6, 7,
6. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
7. dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

'palungan' = tempat makan binatang. Ini berarti berada di dalam kandang.

YESUS lahir di kandang untuk menunjukkan kepada kita:

  1. tentang betapa pentingnya sistim penggembalaan yang benar dan baik (ini bukan karena miskin dll), sebab kita menghadapi binatang buas, ajaran palsu, dosa-dosa, kesulitan dan ini tidak dapat dihadapi kalau tidak berada di dalam kandang. Jadi, kalau dibilang => 'YESUS lahir di kandang untuk mengentas kemiskinan' Ini salah! Kalau hanya untuk mengentas kemiskinan, TUHAN tidak perlu datang ke dunia, cukup melempar emas dari surga. YESUS lahir di kandang untuk menunjukkan tentang pentingnya penggembalaan, untuk menyelamatkan manusia berdosa, sampai sempurna atau sampai dapat kembali ke surga. Semoga kita dapat mengerti.


  2. bahwa Dia adalah Gembala yang baik.

Tugas YESUS sebagai Gembala Yang Baik:

  1. Matius 2: 6, Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."

    Pertama: menggembalakan domba-domba Israel umat TUHAN. Ini tidak termasuk bangsa kafir, sebab bangsa kafir bagaikan anjing dan babi. Masih ada tugas yang kedua. Disinilah bangsa kafir mendapatkan kesempatan.


  2. Matius 15: 24, Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

    Ini cerita tentang perempuan Kanaan (bangsa kafir). Disinilah ada kesempatan berupa selubang jarum bagi bangsa kafir. Perempuan Kanaan ini ditolak terus oleh TUHAN => 'tolonglah aku (anakku)' Jawab TUHAN => 'tidak patut ...' Sudah ditolak terus, sebab itu kesempatannya selubang jarum, sampai mendapatkan kesempatan.

    Kedua: mencari domba Israel yang hilang. Ada yang nakal, hilang, lalu dicari. Domba yang hilang itu keras hati. Sebagian ada yang keras hati, sehingga menolak YESUS. Sudah dicari-cari tidak mau. Lalu tempatnya, digantikan oleh bangsa kafir. Seperti cerita perempuan Kanaan => 'Aku mencari domba Israel' Pertama memang ditolak, ditolak, lama-lama => 'jadilah menurut perkataanmu' Inilah kesempatan bagi bangsa kafir.

Jadi, YESUS sebagai Gembala sebenarnya untuk mencari domba Israel yang hilang, tetapi karena keras hati/sebagian menolak YESUS, tetap terhilang, lalu digantikan oleh bangsa kafir.

Roma 11: 25, Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.

Karena sebagian domba Israel keras hati (menolak YESUS), sehingga tetap terhilang, maka terbuka kesempatan dan kemurahan bagi bangsa kafir untuk diangkat (diselamatkan) menjadi domba-Nya TUHAN. Dari anjing-babi diangkat menjadi domba-Nya TUHAN. Israel dan kafir menjadi satu kawanan domba yang digembalakan oleh YESUS Sendiri. Semoga kita dapat mengerti.

Kalau TUHAN sudah membuka kesempatan dan kemurahan bagi bangsa kafir, jangan sampai bangsa kafir keras hati (menolak penggembalaan), maka tidak akan ada lagi kesempatan (menjadi terhilang untuk selamanya). Masih ada kesempatan selubang jarum. Gunakanlah kesempatan untuk tergembala dengan benar dan baik dihari-hari ini. Tadi, ada kaitannya dengan palungan (YESUS lahir diletakkan di palungan); bangsa kafir membutuhkan palungan. Semoga kita dapat mengerti.

Yesaya 1: 3, Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."

'keledai' = bangsa kafir.
'keledai mengenal palungan', sehingga menjadi domba-Nya TUHAN. Keledai (anjing-babi) menjadi domba-Nya TUHAN, karena mengenal palungan (makanan). Palungan itu tempat makanan. Dari tadi ditekankan soal makanan terlebih dahulu. Kalau mau tergembala, bagaimana makanannya terlebih dahulu; bukan orangnya, gedungnya, banyaknya, bukan! Tetapi makanannya terlebih dahulu.

Sebagian Israel tidak mengenal palungan, sehingga terhilang (digantikan oleh bangsa kafir). Sedangkan, keledai (bangsa kafir) mengenal palungan, sehingga menjadi domba-Nya TUHAN. Jadi, soal palungan! YESUS lahir di kandang dan diletakkan di palungan. Palungan = tempat makanan domba. YESUS dibaringkan di palungan, artinya YESUS siap menjadi makanan bagi domba-domba (Israel dan kafir).

Ada dua macam makanan domba-domba:

  1. Makanan Firman pengajaran yang benar. YESUS adalah Firman pengajaran yang lahir menjadi Manusia. YESUS diletakkan di palungan untuk dimakan, itulah Firman pengajaran yang benar (Pribadi YESUS itulah Firman pengajaran yang benar). Firman pengajaran dimakan (TUHAN mau diletakkan di dalam kehidupan kita).

    Ibrani 8: 10-12,
    10. "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
    11. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
    12. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."

    Ay 10 => 'menaruh hukum-Ku' => Firman-Ku.
    Ay 11 => 'Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku' => Sudah tidak perlu diajar lagi. Sudah mengenal TUHAN sebagai apa? ay 12 => TUHAN sebagai Imam Besar, Gembala Agung Yang berbelas kasihan.

    Kalau kita makan Firman pengajaran yang benar = mendengar dan dengar-dengaran, maka Firman pengajaran yang benar ditulis (diukirkan) di dalam seluruh kehidupan kita, antara lain:


    • Ditulis di dalam akal budi, sehingga menjadi pengertian (kita dapat mengerti). Pengertian dan pengetahuan itu berbeda. Kalau menjadi pengetahuan, tidak akan menjadi iman. Tetapi kalau pengertian, akan menjadi iman.


    • Ditulis di dalam hati (kita percaya atau yakin kepada Firman pengajaran yang benar), sehingga menjadi iman. Dalam Ibrani, Firman dituliskan di hati dan pikiran. Ditambah, dalam kitab Ulangan.


    • Ulangan 30: 14, Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.

      Ditulis di mulut (dari hati keluar ke mulut), sehingga menjadi perkataan hikmat yang menentukan keberhasilan.


    • Ditulis di tangan ('untuk dilakukan') = dipraktikkan, sehingga terjadi mujizat. Contohnya seperti Petrus semalam-malaman tidak menangkap ikan, kemudian TUHAN perintahkan => 'tebarkan jalamu disebelah kanan' Lalu Petrus menebarkan jalanya, akhirnya mereka dapat menangkap ikan. Inilah terjadi mujizat! Semoga kita dapat mengerti.


    Jika Firman sudah ditulis di pikiran, hati, mulut, tangan (dalam seluruh kehidupan kita), maka kita mengenal YESUS sebagai Imam Besar, Gembala Agung (Ibrani 8: 10c-12).

    Ibrani 8: 10-12,
    10. "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
    11. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
    12. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."

    Ay 11 => 'Kenallah Tuhan!' => kalau Firman sudah ditulis di pikiran, hati, mulut, tangan, maka kita sudah mengenal TUHAN.
    'Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku' => ini merupakan tugas dari guru sekolah Minggu:


    • Supaya anak-anak dapat datang ke gereja. Anak kecil memang sulit untuk datang ke gereja, sebab itu perlu didoakan. Orang tua juga ikut bertanggung jawab => 'hidup anak-anak mau ditulisi apa?'

      Banyak orang mengatakan => 'anak kecil bagaikan lembaran kertas yang putih. Sekarang orang tua tinggal mengarahkan kemana, mau ditulis apa kertas putih ini?' Kalau tidak ditulis dengan Firman, bisa gawat! Sebab akan ditulisi dengan yang lainnya. Mari orang tua bersusah payah terlebih dahulu dengan membawa anak ke gereja => 'mengajak anak-anak ke gereja jam setengah lima, nanti pulangnya jam delapan' Tidak mengapa, tidak masalah, daripada nanti kalau sudah ditulisi dosa, saudara akan mencari anak dimana? Susah sekali.

      Jadi, tugas dari guru sekolah Minggu mendoakan supaya orang tuanya tergerak membawa anaknya datang ke gereja dan anaknya juga bisa tergerak datang ke gereja.


    • Sampai dapat mendengarkan Firman. Kalau ke gereja untuk menangis, tidur, tidak akan ada gunanya. Guru sekolah Minggu harus banyak berdoa. Bpk pdt In Juwono kalau berkhotbah => 'Kalau sudah Sekolah Lempin-EL itu gampang, kalau mau berkhotbah itu gampang, yang penting adalah pembentukan menjadi hamba TUHAN. Kalau sudah menjadi hamba TUHAN, mengajar sekolah Minggu terlebih dahulu, nanti khotbahnya akan enak. Itulah rahasianya!


    Ini merupakan tugas berat, sebab ada anak kecil juga. Setiap sekolah Minggu harus didoakan, dinasehati,supaya semuanya benar-benar ditulisi dengan Firman. Baik anak kecil, besar membutuhkan untuk dapat diukir oleh Firman.

    Ay 12 => 'Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka' => TUHAN yang berbelas kasih itu Imam Besar, Gembala Agung.
    Jika seluruh kehidupan kita sudah diukir oleh seluruh Firman pengajaran yang benar, maka hasilnya adalah kita mengenal YESUS sebagai Imam Besar, Gembala Agung yang berbelas kasihan.

    Ibrani 2: 17, 18,
    17. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
    18. Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

    Ay 17 => 'Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa' => tugas dari Imam Besar adalah pelayanan pendamaian. Ini penting! Kalau sudah ditulisi oleh Firman, dosa ini mulai diperdamaikan. Tinggal pilih, kalau tidak mau ditulisi Firman, maka ditulisi dosa. Kalau ditulisi Firman, dosa yang akan menyingkir sendiri, mulai dengan diperdamaikan => 'ditulisi Firman, dosanya dibuang' Begitu seterusnya. Kalau diukir, sudah tidak bisa digantikan lagi. Jangan sampai dosa yang diukir, sebab kalau dosa sudah diukir, tidak akan dapat pergi lagi.

    Kalau Firman yang diukir, dosanya pergi (dosa tidak dapat kembali lagi). Seperti dua loh batu, bukan ditulisi tetapi ditukik (tulisannya masuk kedalam, tidak dapat dihapuskan lagi). Sekarang ini, mohon kepada TUHAN supaya ditukik oleh Firman, sehingga dosanya yang akan pergi.

    Ay 18 => dosa merupakan beban terberat. Kalau dosa sudah diselesaikan, maka pencobaan semuanya akan selesai.
    Tugas Imam Besar (Gembala Agung) adalah mengadakan pendamaian atas dosa-dosa kita semuanya = melayani pelayanan pendamaian dosa-dosa kita. Jadi, kehidupan yang tergembala (mengenal palungan), mau makan Firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran adalah kehidupan yang suka berdamai. Itulah mengenal YESUS Imam Besar!

    Berdamai adalah:


    • mengaku dosa kepada TUHAN dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
    • mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.


    Jika sudah mengaku dosa dan mengampuni dosa orang lain, maka Darah YESUS akan menyelesaikan dosa-dosa kita dan kita mengalami damai sejahtera. Jika hati sudah damai sejahtera, maka:


    • semuanya menjadi enak dan ringan.
    • ditambah dengan ay 18, Imam Besar, Gembala Agung sanggup menolong kehidupan kita = menyelesaikan semua masalah-pencobaan kita, sampai dengan masalah yang mustahil. Semua enak dan ringan, semuanya selesai.


    Inilah makanan pertama; Firman pengajaran yang menentukan nasib kita. Kalau dalam hidup ini ditulisi dengan Firman, kita akan mengenal TUHAN, Imam Besar, Gembala Agung (mengenal palungan). Buktinya apa? Suka berdamai, bukan malah suka mencari gara-gara, bergosip, mengadu sini-mengadu sana, bertengkar. Kalau suka bertengkar, mencari gara-gara, bergosip, kosong hidupnya dan sebentar lagi ditulisi oleh dosa (tidak pernah mengalami pelayanan Imam Besar Gembala Agung). Semoga kita dapat mengerti.


  2. Makanan korban Kristus = perjamuan suci.
    Yohanes 6: 55,56,
    55. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
    56. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.

    Di saat kita makan minum perjamuan suci, maka kita akan tinggal di dalam YESUS dan YESUS di dalam kita = menyatu dengan Pribadi YESUS. Tadi, lewat Firman pengajaran kita dapat mengenal Pribadi YESUS, Imam Besar, Gembala Agung dan kita tidak akan ragu-ragu lagi.

    Dia memperdamaikan dosa => kita mengaku dosa sampai damai sejahtera, Dia menjadikan semuanya enak, ringan, semua masalah selesai sampai yang mustahil. Sekarang lewat perjamuan suci, bukan hanya mengenal saja tetapi dapat menyatu dengan Pribadi YESUS. Ini seperti Yohanes bersandar di Dada YESUS saat perjamuan suci = berada dalam Pelukan Tangan kasih-Nya. Ini luar biasa!

Penggembalaan itu penting! Kunci kerajaan surga adalah sengsara bersama YESUS. Apa itu sengsara bersama YESUS? Mengikuti jejak YESUS yaitu:

  1. mati terhadap dosa dan hidup benar,
  2. sesudah itu masuk dalam penggembalaan, sebab kita menghadapi dosa, ajaran palsu (Izebel dll). Di dalam penggembalaan terdapat palungan. Perhatikan palungan (makanan)! Makanan Firman pengajaran membuat mata terbuka, sehingga kita dapat mengenal Dia sebagai Imam Besar (kita diperdamaikan dan ditolong TUHAN).


  3. kemudian, makanan perjamuan suci yang akan membuat kita menyatu dengan Dia = kita bersandar di Dada YESUS = berada dalam pelukan Tangan kasih TUHAN), sebab kita seperti domba sembelihan yang tak berdaya.

Roma 8: 35-37,
35. Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
36. Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
37. Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Ay 36 => 'kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan' => sehebat apapun hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN (gerejanya besar, gaji besar dll) hanyalah seperti domba sembelihan yang jaraknya hanya satu langkah (satu detak jantung) dengan maut. Domba-domba sembelihan itu tidak berdaya apa-apa (keempat kakinya sudah diikat), tidak dapat berbuat apa-apa. Sebab itu kita sangat membutuhkan Pelukan Tangan kasih Gembala Agung.

Hanya satu langkah jaraknya dengan maut:

  1. maut secara tubuh: kecelakaan, penyakit, bencana alam dll. Mungkin baru berbincang-bincang dengan kita, tiba-tiba mendengar kabar bahwa sudah meninggal. Itu sebabnya, semuanya harus berada di dalam Tangan TUHAN.


  2. maut secara rohani: dosa dll. Baru hidup benar, sudah jatuh dalam dosa.
  3. terakhir, maut neraka itulah kematian kedua.

Hasilnya adalah:

  1. Roma 8: 35, Tangan kasih TUHAN memberikan kekuatan ekstra kepada kita, supaya kita tidak kecewa, tidak putus asa, tidak meninggalkan TUHAN (tidak terpisah dari TUHAN), dalam menghadapi apapun (termasuk tidak bangga), tetapi:


    • tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN,
    • tetap menyembah TUHAN, tetap percaya dan berharap kepada TUHAN. Dalam Pelukan Tangan TUHAN, kita seperti bayi yang menangis (yang dipeluk itu bayi). Domba-domba sembelihan itu seperti bayi yang tak berdaya dan hanya menangis kepada TUHAN => 'TUHAN tolong'


  2. Roma 8: 37, Tangan kasih TUHAN sanggup menjadikan kita lebih dari pemenang:


    • secara jasmani: kita tidak berdaya tetapi menang atas musuh-musuh yang lebih kuat dari kita = menghapus segala kemustahilan (yang mustahil menjadi tidak mustahil). Seperti Daud melawan Goliat sudah mustahil (semuanya tertawa), tetapi di dalam Pelukan Tangan kasih TUHAN, Dia membuat kita lebih dari pemenang. Kalau kita sudah divonis sesuatu, kita sudah merasa kalah, jangan! Masih ada Tangan yang kuat; Tangan yang memeluk dan memberi kemenangan atas apa saja.


    • secara rohani: jemaat Laodikia yang paling terpuruk seperti muntah, tetapi dapat diangkat ke tempat yang paling tinggi sampai duduk bersanding dengan TUHAN. Itulah lebih dari pemenang! Mungkin sekarang ini kita sudah terpuruk (najis, jahat, kotor, dalam keputus asaan dll), tetapi Tangan kasih TUHAN sanggup untuk mengangkat kita yang:


      1. membuat kita berhasil dan indah pada waktu-Nya,
      2. menyucikan dan mengubahkan sampai kita duduk di takhta seperti jemaat Laodikia (paling terpuruk, tetapi diangkat menjadi paling atas sampai di takhta TUHAN). Tidak ada yang mustahil bagi TUHAN. TUHAN menolong kita semuanya.

Biarlah kita berada dalam Pelukan Tangan TUHAN; kita masuk dalam penggembalaan yang sungguh-sungguh, sampai berada dalam Pelukan Tangan TUHAN. Jangan ragu untuk sengsara bersama Dia dan kita akan dipeluk oleh Pelukan Tangan TUHAN.

TUHAN memberkati kita semuanya.1



Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 13 Agustus 2017 (Minggu Pagi)
    ... mati terhadap dosa sampai puncaknya dosa. Kisah Rasul - Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain Apakah yang harus kami perbuat saudara-saudara Jawab Petrus kepada mereka Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 November 2008 (Kamis Sore)
    ... marah dengan emosi. marah tanpa sebab. marah sampai timbul kebencian membunuh . Contoh Kejadian - - Kain marah tanpa kasih kepada Habel sampai membunuh. tandanya mukanya muram. Jika terkena bangkai binatang haram bersentuhan dengan bangkai Imamat - Pergaulan yang tidak baik yaitu pergaulan dengan guru palsu ajaran palsu. pergaulan dengan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 14 Juli 2018 (Sabtu Sore)
    ... maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Jadi pada larut malam yang harus dijaga adalah KASIH. Jangan sampai kasih menjadi dingin. Kalau kasih menjadi dingin kita akan menjadi orang yang keras hati durhaka kepada Tuhan. Lukas - . Lalu Yesus ditangkap dan dibawa dari tempat itu. Ia digiring ke rumah Imam Besar. ...
  • Ibadah Doa Malang, 21 November 2019 (Kamis Sore)
    ... bagaikan tiang api. Wahyu Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka. Wahyu Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi. Wahyu Berseru dengan suara nyaring seperti singa yang mengaum. ad. . Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 Juni 2013 (Minggu Pagi)
    ... kemuliaan Tuhan dari depan sampai melihat wajah Tuhan sehingga Rasul Yohanes bisa menulis kitab penutup dari Alkitab Injil Yohanes Surat I-III Yohanes dan kitab Wahyu yang memuat perkara-perkara di depan yang belum terjadi dan pasti akan terjadi. Di akhir jaman gereja Tuhan melihat kemuliaan Tuhan secara keseluruhan yaitu memandang hati Tuhan ...
  • Ibadah Raya Malang, 09 Juni 2024 (Minggu Pagi)
    ... sesudah waktu itu demikianlah firman Tuhan. Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya atau sesama saudaranya dengan mengatakan Kenallah Tuhan Sebab mereka semua besar kecil ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 24 Maret 2020 (Selasa Sore)
    ... Karena Musa dan Elia sudah mempunyai pengalaman menghadapi penyembahan berhala dari bangsa Israel dan mereka menang. Musa menghadapi penyembahan lembu emas yaitu keras hati dan suam-suam. Malam ini kita belajar tentang Elia. raja-raja . Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati Kalau ...
  • Ibadah Raya Malang, 01 Desember 2019 (Minggu Pagi)
    ... Mengungkapkan segala sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti akan terjadi terutama tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga di awan-awan yang permai. Sekaligus akan terjadi penghukuman di dunia yaitu lewat tiga kali hukuman oleh Allah Tritunggal. Mengungkapkan dosa-dosa sampai puncaknya dosa yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 18 Maret 2018 (Minggu Pagi)
    ... itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia seribu tahun lamanya. Penghuni Yerusalem Baru juga imam-imam dan raja-raja. Kita harus waspada sebab ada angin yang tidak bertiup artinya Kehidupan Kristen yang tidak ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Februari 2021 (Sabtu Sore)
    ... . Hati-hatilah dan berjaga-jagalah Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. . Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya masing-masing dengan tugasnya dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. . Karena itu berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.