Kita
masih membaca di dalam kitab Wahyu 1: 17-20, tetapi kita masih berada
dalam ayat 17-18.
Wahyu
1: 17-18
17.
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama
seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di
atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan
Yang Akhir,
18.
dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai
selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Rasul
Yohanes tersungkur dibawah Kaki YESUS (menyembah dengan hancur hati),
sehingga mengalami jamahan Tangan Kanan TUHAN dan
rasul
Yohanes menerima tiga hal:
- Rasul
Yohanes dapat
mendengar dan melihat suara sangkakala yang nyaring (Wahyu 1: 10-16)
= tergembala
dengan baik
= tidak ada ketakutan
lagi.
- 'Aku
adalah Yang Awal dan Yang Akhir'
= menerima
kasih ALLAH.
- 'Aku
yang hidup'
= kita menerima kuasa kemenangan atas maut.
'
Aku
telah mati, namun lihatlah, Aku hidup'
Jadi, YESUS mati dan bangkit (hidup) untuk:
- mengalahkan
maut, menang atas maut, dan YESUS memegang kunci kerajaan maut untuk
menutup pintu kerajaan maut bagi kita semuanya, supaya kita tidak
binasa selamanya. Semoga kita dapat mengerti.
- kalau
pintu kerajaan maut ditutup (dikunci oleh TUHAN), maka TUHAN
memberikan kunci kerajaan surga kepada kita semuanya.
Matius
16: 18, 19,
18.
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu
karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya.
19.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di
dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini
akan terlepas di sorga."
Ay
18 => '
alam maut tidak akan
menguasainya' => pintu kerajaan
maut dikunci oleh TUHAN, supaya kita tidak binasa.
Ay
19 => '
Kepadamu akan Kuberikan
kunci Kerajaan Sorga' =>
sebaliknya kepada kita diberikan kunci kerajaan surga.
YESUS juga memberikan kunci
kerajaan
surga kepada kita, supaya kita dapat masuk ke dalam kerajaan surga,
mengalami kehidupan yang kekal selama-lamanya. Semoga kita dapat
mengerti.
Apa
yang dimaksud dengan kunci kerajaan surga?
Kisah
Para Rasul 14: 22,
Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati
mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa
untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak
sengsara.
Ay
22 => '
bahwa
untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah'
=> punya kunci untuk membuka pintu.
Jadi, kunci untuk masuk pintu
kerajaan surga adalah sengsara.
Kunci
kerajaan surga = mengalami sengsara daging bersama YESUS = mengalami
salib bersama YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
Kita
sekarang belajar tentang salib (sengsara daging).
1
Petrus 2: 19, 20,
19.
Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak
Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
20.
Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena
kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu
harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
Ay
19 => '
menanggung penderitaan yang
tidak harus ia tanggung' =>
menanggung sengsara yang seharusnya tidak Dia tanggung.
Ay
20 => '
jika kamu menderita pukulan
karena kamu berbuat dosa?' => ada
pukulan karena berbuat dosa.
Dalam
1 Petrus 2: 19, 20 ada dua macam sengsara daging:
- Pukuan
atau hajaran
(ay
20).
Pukulan atau hajaran, artinya sengsara daging karena berbuat
dosa. Bagaimana terjadinya hajaran atau pukulan?
- pada
saat Firman pengajaran diberitakan untuk menunjukkan dosa-dosa,
tetapi kehidupan itu tetap mempertahankan dosa atau menolak Firman
pengajaran yang merupakan tali kasih ALLAH. TUHAN mengulurkan tali
kasih pada orang berdosa lewat Firman pengajaran, supaya dapat
ditarik kembali kepada TUHAN, tetapi sayang dia menolak.
- lalu,
Firman pengajaran diulang lagi. Satu kali Firman menunjukkan dosa,
tetapi kita tetap keras, oleh sebab itu Firman diulang-ulang.
Firman pengajaran yang diulang-ulang = tali-tali kasih ALLAH
(banyak tali) yang diulurkan, tetapi tetap ditolak, maka akan
dipintal menjadi cambuk untuk memukul atau menghajar kehidupan yang
mempertahankan dosa.
Sebenarnya,
cukup dengan Firman TUHAN, tetapi kalau ditolak, maka tali-tali
kasih ALLAH dipintal menjadi cambuk untuk memukul kehidupan kita di
bidang apa saja (kesehatan, ekonomi dll). Semoga kita mengerti.
Apa
maksudnya, jika TUHAN mendatangkan pukulan?
Ibrani
12: 10,
Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa
yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan
kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
Ay
10 => 'Sebab
mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang
mereka anggap baik'
=> orang tua jasmani.
'tetapi
Dia
menghajar kita ...'
=> Dia = YESUS.
Hajaran
adalah kasih
karunia TUHAN untuk mengembalikan kita kepada kebenaran dan
kesucian. Jika kita sudah kembali kepada kebenaran dan kesucian,
maka hajaran sudah selesai. Kalau tidak kembali kepada kebenaran dan
kesucian, hajaran belum selesai. Misalnya: mungkin kita dihajar
dalam bidang ekonomi, kita sudah berusaha sesuatu, tetapi hajaran
masih terus kalau kita belum kembali kepada kebenaran dan
kesucian.
Contohnya adalah Yunus. Yunus diperintahkan ke
Niniwe, tetapi malah pergi ke Tarsis. Inilah menolak Firman,
akhirnya dia dihajar masuk kedalam perut ikan sampai tenggelam ke
dasar laut. Setelah dia sadar, dimuntahkan lagi oleh ikan dan
selesailah hajaran itu. Saat kembali kepada kebenaran dan kesucian,
hajaran sudah selesai.
Kalau Firman ditolak masih ada
hajaran. Kalau hajaran ditolak (tetap mempertahankan dosa), maka
kehidupan itu akan dibiarkan oleh TUHAN = sudah berada dibawah
penghukuman TUHAN dan tinggal menunggu waktu untuk dihukum oleh
TUHAN, sampai kebinasaan. Semoga kita mengerti.
Raja Daud
mengatakan => 'jangan iri kepada orang jahat dll' = 'enak
ya, orang jahat (korupsi), tetapi tidak ketahuan' Biarkan saja,
sebab itu sudah berada dibawah penghukuman TUHAN, tinggal tunggu
waktu untuk dihukum dan binasa selamanya. Kalau dihajar, berarti
masih disayang oleh TUHAN (masih ada kasih karunia TUHAN). Semoga
kita dapat mengerti.
- Sengsara
karena kehendak TUHAN
(ay 19) =
sengsara bersama YESUS. YESUS menderita sampai mati di kayu salib,
karena kehendak TUHAN juga. Jika kita sengsara karena
kehendak
TUHAN, itu merupakan kasih karunia TUHAN atau pemberian TUHAN kepada
orang yang tidak layak. Sebenarnya kita tidak layak. Jangankan untuk
mulia seperti YESUS, menderita bersama YESUS saja kita tidak layak
(terutama kita sebagai bangsa kafir).
Bangsa kafir
(anjing-babi) tidak boleh berhubungan dengan TUHAN (tidak boleh
disembelih, dikorbankan atau dipersembahkan untuk TUHAN). Mau
menderita untuk TUHAN tidak boleh! Tetapi kalau sampai boleh
menderita untuk TUHAN, ini merupakan kasih karunia TUHAN. Mari,
jangan ragu-ragu! Kalau kita sengsara karena kehendak TUHAN
(sengsara bersama YESUS tanpa dosa), berarti kita dilayakkan untuk
menderita (yang tidak layak, dilayakkan). Itulah kasih karunia
TUHAN! Semoga kita dapat mengerti.
Sengsara daging bersama
YESUS, inilah yang positif (kunci kerajaan surga). Sengsara daging
bersama YESUS = salib. Inilah kasih karunia!
1
Petrus 2: 21,
Sebab
untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk
kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti
jejak-Nya.
Sengsara
daging bersama YESUS = mengalami salib bersama YESUS, berarti kita
sedang mengikuti Jejak YESUS = Jejak dengan tanda Darah = Jejak
dengan kematian dan kebangkitan. Inilah kunci kerajaan surga!
Praktik
mengikuti Jejak YESUS (Jejak dengan tanda darah atau jejak kematian
kebangkitan)?
- 1
Petrus 2: 22-24
=> mengikuti
jejak kematian dan kebangkitan.
22.
Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
23.
Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika
Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada
Dia, yang menghakimi dengan adil.
24.
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib,
supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.
Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
Praktik
pertama:
- Jejak
kematian = mati
terhadap dosa.
Banyak
orang mengatakan => 'kematian itu, kalau orang itu miskin'
Benar juga! Tetapi, kalau miskin lalu berbuat dosa, itu bukan
kematian! Banyak orang yang miskin (dibawah kolong jembatan), malah
mencuri dll. Ada juga yang mengatakan => 'dia
kaya, dia tidak mengalami kematian' Ini salah! Biar kaya, tetapi
mati terhadap dosa, itulah kematian! Biarpun miskin, tetapi mati
terhadap dosa, itulah kematian! Yang penting bukan kaya atau
miskinnya, melainkan mati terhadap dosa apapun keadaan kita, baik
sehat, sakit, miskin, kaya dll, kalau mati terhadap dosa, itulah
jejak kematian!
Mati
terhadap dosa:
- 'Ia
tidak berbuat dosa'
- 'tipu
tidak ada dalam mulut-Nya'
= tidak berdusta.
- 'Ketika
Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki'
= tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Tetapi membalas
kejahatan dengan kebaikan. Ini sama seperti dalam 1 Petrus 2: 20b
'Tetapi jika
kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu
adalah kasih karunia pada Allah'
Memang
menderita => 'orang itu sudah jahat kepada kita, tetapi kita
membalas kejahatan dengan kebaikan' Inilah sengsara daging
bersama YESUS (jejak kematian).
1
Petrus 2: 24,
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu
salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk
kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
- Jejak
kebangkitan:
hidup
untuk kebenaran.
Kebenaran
artinya sesuai dengan alkitab (Firman ALLAH). Kalau tidak sesuai
dengan Firman, biarpun seribu orang berkata => 'tidak apa-apa,
itu sudah umum untuk sekarang ini' Itu tetap tidak benar! Kalau
satu orang saja mengatakan => 'benar' Tetapi sesuai dengan
alkitab, itulah yang benar. Kita jangan sampai tertipu!
Jika
digabungkan, praktik jejak kematian dan kebangkitan adalah mati
terhadap dosa dan hidup di dalam kebenaran.
Inilah sengsara daging bersama YESUS (kunci kerajaan surga)! Jika
kita mati terhadap dosa dan hidup di dalam kebenaran, maka kita
mengalami kuasa bilur-bilur TUHAN = kuasa kesembuhan untuk
menyembuhkan penyakit jasmani dan rohani. Penyakit rohani, mungkin
ada kepahitan (dendam, sakit hati), dosa (kenajisan, kejahatan) dll,
akan disembuhkan. Kita berjalan bersama jejak kematian-kebangkitan
YESUS. Semoga kita dapat mengerti.
Kembali ke jejak-Nya
YESUS! Kalau membalas kejahatan dengan kejahatan (dia membalas dan
kita juga membalas), tidak akan sembuh-sembuh, hati akan terluka
terus (emosi terus), sampai kering rohani-mati rohani. Tetapi kalau
kita dapat membalas kejahatan dengan kebaikan, maka akan sembuh.
Dimulai dengan berdoa. Kalau ada orang marah-marah dengan kita, maka
kita mendoakan => TUHAN ampuni dia, TUHAN tolong dia' Sakit
hati sudah sembuh. Apalagi kalau membalas kebaikan dengan kejahatan,
itu sudah seperti setan! Jangan, mari sungguh-sungguh berada dalam
jejak-Nya YESUS. Belum ada yang sempurna, sebab itu kita harus terus
belajar (tidak ada tipu, tidak ada dosa, tidak membalas kejahatan
dengan kejahatan, tetapi membalasnya dengan kebaikan).
- 1
Petrus 2: 25,
Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah
kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Praktik
kedua:
tergembala
dengan benar dan baik.
Tergembala
dengan benar dan baik, artinya:
- Tergembala
pada Firman pengajaran yang benar
= Pribadi YESUS (YESUS sebagai Gembala Agung). Sebab ada
penggembalaan yang tidak benar, sehingga akan tersesat. Dalam
menentukan penggembalaan itu bukanlah melihat gerejanya, orangnya,
tetapi pengajaran yang benar (ada Pokok). Firman pengajaran yang
benar = Pokok anggur yang benar, itulah Pribadi YESUS. Jadi harus
ada Pokok (patokannya adalah Gembala yang berada didepan)! Semoga
kita dapat mengerti.
- Masuk
dalam kandang penggembalaan
=
ruangan suci
tabernakel. Terdapat tiga macam alat dalam ruangan suci = ketekunan
dalam tiga macam ibadah pokok:
- pelita
emas: ketekunan dalam ibadah raya (hari Minggu). Ini persekutuan
dengan ALLAH Roh Kudus dengan karunia-karunia-Nya. Roh Kudus
bagaikan air kehidupan. Disini domba-domba diberikan minum (air
kehidupan).
- meja
roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci. Ini persekutuan dengan Anak ALLAH di dalam Firman
pengajaran dan Kurban Kristus. Disini domba-domba diberikan
makanan rohani (roti kehidupan).
- mezbah
dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini persekutuan
dengan ALLAH di dalam kasih-Nya. Doa itu nafas hidup. Disini
domba-domba dapat bernafas dengan baik (ada sirkulasi udara yang
baik).
Di
dalam kandang penggembalaan, kita sehat. Dalam kandang
penggembalaan tubuh, jiwa, roh kita melekat erat (bersekutu,
bergaul erat) pada ALLAH Tritunggal, berarti tidak ada tempat bagi
setan untuk menjamah kita, sehingga:
- kita
hidup dalam ketenangan. Orang masuk kandang itu mulai tenang (yang
dapat dialami yaitu hidup mulai tenang). Kalau tidak ada kandang,
kesana kemari, takut musuh (banyak ketakutannya). Jadi bukti
tergembala adalah kita dapat hidup dalam ketenangan, damai
sejahtera, tidak lari kesana kemari.
- ada
pertumbuhan (tadi, dalam penggembalaan diberikan minum, makan,
udara yang segar) = kita mengalami pertumbuhan rohani sampai
kepada kesempurnaan. Kesempurnaan itulah Buah Mempelai. Kalau
sudah tenang (tidak ada angin ribut), maka tumbuhan itu dapat
bertunas, berbunga dan berbuah. Kita mengalami buah-buah yang
manis (hidup mulai manis) sampai kepada buah mempelai (buah
kesempurnaan).
Perhatikan
benar-benar kandang penggembalaan! Mulai dari anak-anak muda
perhatikan! Contohnya: Yusuf. Sekalipun hidupnya berlika-liku,
sampai dipenjara, tetapi karea ada kuasa penggembalaan, maka
hidupnya tetap indah. Sekalipun mengalami sengsara daging karena
kehendak TUHAN, sampai dipenjara, dia tetap berbuah manis sampai
kepada kesempurnaan. Semoga kita dapat mengerti.
Mari
tergembala pada pengajaran yang benar atau Pribadi YESUS (Pokok) =
makanan benar. Kalau dalam penggembalaan kita diberikan racun, pasti
mati (rohani tambah sakit, lemah, akhirnya kering sampai mati). Jaga
pengajaran! Dalam tabernakel, jabatan (tugas) gembala itu terkena
pada meja roti sajian. Karunia seorang gembala adalah membedakan
roh. Membedakan roh itu bukanlah melihat kandungan lalu menentukan
jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Kalau seperti itu, ramalan
namanya. Membedakan roh itu membedakan pengajaran yang benar dan
tidak benar.
Jadi, seorang gembala tidak boleh mengatakan =>
'sama saja, tidak apa-apa' Tidak boleh! Harus dapat membedakan
makanan yang benar dan racun untuk kesehatan dan pertumbuhan
domba-domba. Kalau dapat membedakan pengajaran yang benar dan tidak
benar, itulah benar-benar mempunyai karunia. Mengikuti Jejak YESUS
ternyata sampai kepada penggembalaan. Semoga kita dapat mengerti.
Mengapa
kita harus tergembala dengan benar dan baik?
- Untuk
memantapkan kebenaran, kesucian sampai kepada kesempurnaan
= tidak
jatuh bangun dalam dosa.
Di dalam
kandang penggembalaan, daging ini dibendung. Kalau domba sudah
keluar dari kandang, itu dahsyat! Dalam Keluaran 32, Israel (domba)
keluar dari kandang, bukan lagi domba liar, tetapi menjadi kuda
liar. Kalau kuda berada diluar kandang, akan meringkik kesana
kemari. Tetapi jika sudah dikandangkan, maka dagingnya dapat
dibendung (mulai tidak jatuh bangun dalam dosa). Kalau dulu,
sedikit-sedikit jatuh dalam dosa. Setelah masuk kandang
penggembalaan, maka dosa-dosa mulai ditinggalkan. Semoga ini dapat
menjadi pengalaman bagi kita.
Kemarin saya berbincang-bincang
dengan seseorang => 'saya heran, setelah masuk disini, saya
merasa takut sekali untuk berbuat dosa' Itu mulai dikandangkan
(dagingnya sudah dibendung). Kalau dulu, loncat sana, loncat sini.
Kalau sudah dikandangkan, tidak dapat lagi loncat-loncat. Inilah
dosa-dosa yang sudah mulai berkurang (dosa-dosa mereda). Semoga ini
menjadi pengalaman saya, bapak-ibu, saudara sekalian, supaya kita
tidak sia-sia masuk ke gereja. Kalau ke gereja (hari Minggu, Senin,
Rabu), malah tambah loncat-loncat, ini tidak ada artinya. Semoga
semuanya mengalami.
- Supaya
tidak disesatkan oleh ajaran-ajaran sesat.
Sebab akhir zaman ini atau kiamat (kedatangan TUHAN ke dua kali),
ditandai dengan penyesatan.
Matius
24: 3-5, 11, 24,
3.
Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya
kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka:
"Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan
apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
4.
Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang
yang menyesatkan kamu
5.
Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata:
Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
11.
Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
24.
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka
akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat,
sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan
juga.
Ay
3 => "apakah
tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
=> apa tanda kedatangan-Mu yang ke dua kali dan tanda kiamat.
Ay
4 => "Waspadalah
supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!"
=> tandanya adalah penyesatan terlebih dahulu, bukan gempa dll.
Ini bagi kita! Maksudnya adalah kalau ada tanda-tanda dunia biarkan
saja, yang penting tanda rohani. Kalau rohani sudah aman, maka TUHAN
akan melindungi kita. Kalau rohani yang gempa, habislah kita. Dunia
gempa, lalu rohani kita gempa, mau kemana? Kalau rohani sudah aman,
biarpun dunia goncang, TUHAN akan bersama dengan kita. Ini yang
penting!
Kita tidak perlu mengurus 'terjadi perang, krisis'
Itu pasti terjadi, biarkan saja, yang penting urus rohani terlebih
dahulu. Kalau rohani sudah aman, maka TUHAN bersama dengan kita.
Sekalipun dunia lenyap, kita tidak akan lenyap. Tetapi kalau rohani
yang goncang, biarpun dunia tenang, kita akan hancur. Apalagi kalau
dunia goncang, rohani goncang, kita akan habis/musnah.
Ay 5
=> dituliskan 'banyak
orang' =>
jadi sedikit yang akan bertahan. Kalau ada yang mengatakan =>
'itu kebenaran sendiri, yang lain tidak mau' Biarkan saja, sebab
kita menggunakan kebenaran Firman dan ini sudah digenapi (banyak
yang disesatkan dan sedikit yang bertahan.
Ay 11 =>
'Banyak
nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak
orang' =>
bukan, nabi palsu akan muncul menyesatkan orang (tetapi 'banyak
orang'). Jadi, ini sungguh-sungguh harus ditekankan ('banyak').
Jangan mengatakan => 'apa mungkin satu gereja dapat mati
semuanya' Ini seperti ajaran guru saya => 'kalau gembala
berzinah, sedangkan sidang jemaat tidak, maka gembalanya saja yang
mati. Tetapi kalau gembala mengajarkan ajaran sesat, maka satu
gereja, seribu orang, akan mati semuanya' Jangankan mati satu
gereja, pada zaman Nuh, satu dunia mati semuanya.
Ay 24 =>
'mereka
menyesatkan orang-orang pilihan juga'
=> cacatan terakhir saya saat pdt Totaijs berkhotbah =>
'orang-orang pilihan' itulah orang dari Kabar Mempelai yang akan
disesatkan.
Jadi,
tanda utama kedatangan YESUS yang ke dua kali atau kesudahan zaman
adalah munculnya banyak penyesatan. Dituliskan 'empat kali tentang
penyesatan' dalam Matius 24: 3-5, 11, 24, berarti empat penjuru
bumi dimanapun akan terjadi penyesatan. Diseluruh dunia, termasuk
juga di Indonesia akan terjadi penyesatan. Di kota mana saja
(termasuk Surabaya, Malang), desa mana saja akan terjadi penyesatan.
Jadi, akan muncul banyak penyesatan yang akan melanda seluruh dunia
dan melanda orang-orang Kabar Mempelai. Kita harus berhati-hati.
Semoga kita dapat mengerti.
Siapakah
yang dapat disesatkan?
- Orang-orang
yang tidak tergembala dengan benar dan baik.
- Orang-orang
yang keras hati
= tergembala dengan benar dan baik, tetapi menolak Firman pengajaran
yang benar seperti Yudas. Gembala dari Yudas adalah YESUS. YESUS
bukan hanya sebagai Gembala Yang Baik, tetapi Sempurna. Jadi, Yudas
ini tergembala dengan sempurna (bukan hanya tergembala dengan benar
dan baik, tetapi sempurna). Pengajaran dari TUHAN itu sempurna,
tidak ada salahnya, tetapi Yudas keras hati (menolak), sebab itu
Yudas disesatkan oleh imam-imam kepala (ajaran lain).
Jadi,
ada dua kemungkinan kehidupan yang akan disesatkan. Pertama, orang
yang tidak tergembala dengan benar dan baik, itu sudah jelas
disesatkan. Yang kedua, orang yang berada dalam penggembalaan yang
benar dan baik, tetapi keras hati (menolak Firman pengajaran yang
benar), karena mempertahankan sesuatu yang bertentangan dengan Firman
pengajaran (dosa, kesalahan, salah tahbisan, nikah yang salah dll).
Inilah menolak yang benar. Semoga kita mengerti.
Dulu
pertanyaan guru saya => 'mengapa hamba TUHAN tidak mengerti?'
Saya bingung, karena saya satu kali saja mendengarkan Firman
pengajaran, langsung dapat mengerti (maaf) => 'mengapa bisa
begitu (waktu itu saya masih pemuda, saya kejar terus kemanapun)'
Lalu guru saya mengatakan => 'banyak hamba TUHAN tidak mengerti'
Saya pikir => 'karena bodoh' Bodoh maksudnya tidak bisa.
Ternyata bukan itu, bahkan anak kecilpun sudah dapat mengerti. Hambat
TUHAN itu mengerti karena keras hati!
2
Timotius 4: 2- 4,
2.
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,
nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala
kesabaran dan pengajaran.
3.
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran
sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya
untuk memuaskan keinginan telinganya.
4.
Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi
dongeng.
Ay
2 => inilah Firman pengajaran.
Ay
3 => '
Karena akan datang waktunya,
orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat'
=> ini karena mempertahankan yang salah (yang bertentangan dengan
Firman pengajaran).
Ay
4 => '
Mereka akan memalingkan
telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng'
=> meninggalkan pengajaran yang benar dan mencari dongeng.
Apa
itu dongeng?
1
Timotius 4: 7,
Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu
beribadah.
Hati-hati!
Kehidupan yang menolak Firman pengajaran yang benar (keras hati),
akan berpaling pada dongeng nenek-nenek tua.
Ada
dua orang nenek tua, yaitu
- Wahyu
2: 19, 20,
19.
Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik
pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang
terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
20.
Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel,
yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan
hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala.
Ay
19 => ini diakui oleh TUHAN, sudah maju dan luar biasa. Tetapi =>
ayat 20.
Pertama adalah wanita
Izebel:
- tahbisan
yang palsu (ibadah pelayanan yang palsu). Ibadah pelayanan inilah
yang dihantam. Anak-anak TUHAN mau beribadah dihalangi oleh setan,
tetapi kalau tidak dapat dihalangi, akhirnya ibadahnya yang
dipalsukan. Sekalipun dapat datang beribadah, tetapi ibadahnya yang
dipalsukan, jika demikian, ini tidak ada artinya. Begitulah caranya
setan. Ajaran Izebel (tahbisan palsu), yaitu ajaran yang
memperbolehkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki. Jadi,
wanita menjadi kepala atas laki-laki, sehingga YESUS tidak menjadi
Kepala. Inilah ibadah yang palsu! Kalau YESUS tidak menjadi Kepala,
maka yang menjadi kepala adalah serigala dan burung (roh jahat dan
roh najis) = antikris dan nabi palsu yang menjadi kepala. Inilah
kepalsuannya! Urutan yang benar adalah laki-laki yang menjadi
kepala atas wanita dan YESUS lah yang menjadi Kepala. Semoga kita
dapat mengerti.
- selain
tahbisan palsu, nenek Izebel ini juga mempelajari tentang seluk
beluk iblis.
Wahyu
2: 24,
Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak
mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka
sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau
menanggungkan beban lain kepadamu.
Inilah
dogeng Izebel tentang seluk beluk iblis. Seluk beluk itu berarti
sampai mendalam. Mempelajari seluk beluk iblis sampai mendalam,
yaitu sampai rumahnya (neraka). Kalau orang berkenalan dll, sampai
ingin tahu rumahnya => 'rumahnya dimana' Sampai sejauh itu!
Kalau mempelajari rumahnya setan atau neraka, biasanya ini
disenangi orang. Kalau pengajaran tabernakel (ruangan suci), yang
ada ayatnya => mereka akan mengatakan 'apa itu? Itu taurat'
Kalau neraka, yang tidak ada ayat-ayatnya (hanya orang yang
melihat), sudah laris (kalau dibukukan seperti kacang goreng). Yang
ada ayatnya (sesuai dengan alkitab), tidak mau. Inilah
kepalsuan.
Mempelajari seluk beluk iblis atau neraka,
bertentangan dengan (menentang secara langsung) pengajaran
tabernakel (kerajaan surga). Tabernakel itu rumah TUHAN, seluk
beluk TUHAN.
- Wahyu
17: 4, 5,
4.
Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi
dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan
emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
5.
Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel
besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Ay
4 => 'Dan
perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan
emas, permata dan mutiara'
=> Pakaiannya diberi emas, permata, mutiara, ini kaya
sekali.
Yang kedua adalah nenek
Babel (ajaran Babel).
Ajaran
Babel yaitu ajaran palsu yang hanya mengajarkan tentang kemakmuran
daging (kemakmuran dunia, berkat jasmani) dan hiburan daging, tetapi
tanpa Firman ALLAH (tanpa pengajaran yang benar, tanpa penyucian),
sehingga roh percabulan ada disana untuk merusak nikah anak TUHAN,
hamba TUHAN, pelayan TUHAN. Hati-hati! Pelayanan semacam ini tanpa
Firman, tanpa penyucian, gawat! Banyak kesaksian-kesaksian, sudah
melayani kesana kemari, akhirnya jatuh (sesama pelayan TUHAN jatuh).
Ini seperti Hofni-Pinehas.
Saya mendengarkan kesaksian
langsung dari orangnya (bukan mendengarkan dari orang lain), sudah
ribuan, luar biasa, ujung-ujungnya jatuh dan nikahnya rusak. Ini
menentang langsung pengajaran Mempelai. Semoga kita mengerti.
Dari
sini kita harus sadar dan bersungguh-sungguh tentang pentingnya
penggembalaan. Tadi, mengapa kita harus menderita bersama YESUS?
Supaya kita dapat mengikuti jejak-Nya; mati terhadap dosa dan hidup
benar, bisa masuk kandang penggembalaan. Kalau sudah berada pada
Jejak YESUS, pasti masuk kandang penggembalaan. Kalau tidak mau masuk
kandang, berarti belum berada pada Jejak YESUS, ini dimulai dari
seorang gembala. Kalau gembala belum berada dalam kandang, berarti
juga belum mengikuti Jejak YESUS. Jejaknya masih salah! Masih
jejaknya daging (yang enak bagi daging). Tetapi, kalau mengikuti
Jejak YESUS (Darah); kematian dan kebangkitan (mati terhadap dosa,
bangkit dalam hidup benar), pasti sampai kepada penggembalaan yang
benar.
Inilah
pentingnya penggembalaan, sebab kita menghadapi dosa, ajaran-ajaran
palsu di akhir zaman ini. TUHAN memberikan contoh kepada kita, betapa
pentingnya penggembalaan. Pengajaran tabernakel mau dihujat oleh
ajaran Izebel dan pengajaran Mempelai mau dihujat oleh ajaran Babel
(kemakmuran daging, hiburan daging, hawa nafsu daging, tanpa
penyucian sama sekali).
Lukas
2: 6, 7,
6.
Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
7.
dan
ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu
dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan,
karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
'
palungan'
= tempat makan binatang. Ini berarti
berada di dalam kandang.
YESUS
lahir di kandang untuk menunjukkan kepada kita:
- tentang
betapa pentingnya sistim penggembalaan yang benar dan baik (ini
bukan karena miskin dll), sebab kita menghadapi binatang buas,
ajaran palsu, dosa-dosa, kesulitan dan ini tidak dapat dihadapi
kalau tidak berada di dalam kandang. Jadi, kalau dibilang =>
'YESUS lahir di kandang untuk mengentas kemiskinan' Ini salah!
Kalau hanya untuk mengentas kemiskinan, TUHAN tidak perlu datang ke
dunia, cukup melempar emas dari surga. YESUS lahir di kandang untuk
menunjukkan tentang pentingnya penggembalaan, untuk menyelamatkan
manusia berdosa, sampai sempurna atau sampai dapat kembali ke surga.
Semoga kita dapat mengerti.
- bahwa
Dia adalah Gembala yang baik.
Tugas
YESUS sebagai Gembala Yang Baik:
- Matius
2: 6,
Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang
terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari
padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan
umat-Ku Israel."
Pertama:
menggembalakan
domba-domba Israel umat TUHAN.
Ini tidak
termasuk bangsa kafir, sebab bangsa kafir bagaikan anjing dan babi.
Masih ada tugas yang kedua. Disinilah bangsa kafir mendapatkan
kesempatan.
- Matius
15: 24,
Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang
dari umat Israel."
Ini
cerita tentang perempuan Kanaan (bangsa kafir). Disinilah ada
kesempatan berupa selubang jarum bagi bangsa kafir. Perempuan Kanaan
ini ditolak terus oleh TUHAN => 'tolonglah aku (anakku)'
Jawab TUHAN => 'tidak patut ...' Sudah ditolak terus, sebab
itu kesempatannya selubang jarum, sampai mendapatkan
kesempatan.
Kedua:
mencari
domba Israel yang hilang.
Ada yang
nakal, hilang, lalu dicari. Domba yang hilang itu keras hati.
Sebagian ada yang keras hati, sehingga menolak YESUS. Sudah
dicari-cari tidak mau. Lalu tempatnya, digantikan oleh bangsa kafir.
Seperti cerita perempuan Kanaan => 'Aku mencari domba Israel'
Pertama memang ditolak, ditolak, lama-lama => 'jadilah menurut
perkataanmu' Inilah kesempatan bagi bangsa kafir.
Jadi,
YESUS sebagai Gembala sebenarnya untuk mencari domba Israel yang
hilang, tetapi karena keras hati/sebagian menolak YESUS, tetap
terhilang, lalu digantikan oleh bangsa kafir.
Roma
11: 25,
Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai,
aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah
menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah
masuk.
Karena
sebagian domba Israel keras hati (menolak YESUS), sehingga tetap
terhilang, maka terbuka kesempatan dan kemurahan bagi bangsa kafir
untuk diangkat (diselamatkan) menjadi domba-Nya TUHAN. Dari
anjing-babi diangkat menjadi domba-Nya TUHAN. Israel dan kafir
menjadi satu kawanan domba yang digembalakan oleh YESUS Sendiri.
Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
TUHAN sudah membuka kesempatan dan kemurahan bagi bangsa kafir,
jangan sampai bangsa kafir keras hati (menolak penggembalaan), maka
tidak akan ada lagi kesempatan (menjadi terhilang untuk selamanya).
Masih ada kesempatan selubang jarum. Gunakanlah kesempatan untuk
tergembala dengan benar dan baik dihari-hari ini. Tadi, ada kaitannya
dengan palungan (YESUS lahir diletakkan di palungan); bangsa kafir
membutuhkan palungan. Semoga kita dapat mengerti.
Yesaya
1: 3,
Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal
palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya."
'
keledai'
= bangsa kafir.
'
keledai
mengenal palungan', sehingga menjadi
domba-Nya TUHAN. Keledai (anjing-babi) menjadi domba-Nya TUHAN,
karena mengenal palungan (makanan). Palungan itu tempat makanan. Dari
tadi ditekankan soal makanan terlebih dahulu. Kalau mau tergembala,
bagaimana makanannya terlebih dahulu; bukan orangnya, gedungnya,
banyaknya, bukan! Tetapi makanannya terlebih dahulu.
Sebagian
Israel tidak mengenal palungan, sehingga terhilang (digantikan oleh
bangsa kafir). Sedangkan, keledai (bangsa kafir) mengenal palungan,
sehingga menjadi domba-Nya TUHAN. Jadi, soal palungan! YESUS lahir di
kandang dan diletakkan di palungan. Palungan = tempat makanan domba.
YESUS dibaringkan di palungan, artinya YESUS siap menjadi makanan
bagi domba-domba (Israel dan kafir).
Ada
dua macam makanan domba-domba:
- Makanan
Firman pengajaran yang benar.
YESUS
adalah Firman pengajaran yang lahir menjadi Manusia. YESUS
diletakkan di palungan untuk dimakan, itulah Firman pengajaran yang
benar (Pribadi YESUS itulah Firman pengajaran yang benar). Firman
pengajaran dimakan (TUHAN mau diletakkan di dalam kehidupan
kita).
Ibrani
8: 10-12,
10.
"Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel
sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan
menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati
mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi
umat-Ku.
11.
Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama
saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua,
besar kecil, akan mengenal Aku.
12.
Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan
tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."
Ay
10 => 'menaruh
hukum-Ku' =>
Firman-Ku.
Ay 11 => 'Kenallah
Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku'
=> Sudah tidak perlu diajar lagi. Sudah mengenal TUHAN sebagai
apa? ay 12 => TUHAN sebagai Imam Besar, Gembala Agung Yang
berbelas kasihan.
Kalau kita makan Firman pengajaran yang
benar = mendengar dan dengar-dengaran, maka Firman
pengajaran yang benar ditulis (diukirkan) di dalam seluruh kehidupan
kita, antara lain:
- Ditulis
di dalam akal budi,
sehingga menjadi pengertian (kita dapat mengerti). Pengertian dan
pengetahuan itu berbeda. Kalau menjadi pengetahuan, tidak akan
menjadi iman. Tetapi kalau pengertian, akan menjadi iman.
- Ditulis
di dalam hati
(kita percaya atau yakin kepada Firman pengajaran yang benar),
sehingga menjadi iman. Dalam Ibrani, Firman dituliskan di hati dan
pikiran. Ditambah, dalam kitab Ulangan.
- Ulangan
30: 14,
Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan
di dalam hatimu, untuk dilakukan.
Ditulis
di mulut
(dari hati keluar ke mulut), sehingga menjadi perkataan hikmat yang
menentukan keberhasilan.
- Ditulis
di tangan
('untuk
dilakukan') =
dipraktikkan, sehingga terjadi mujizat. Contohnya seperti Petrus
semalam-malaman tidak menangkap ikan, kemudian TUHAN perintahkan =>
'tebarkan jalamu disebelah kanan' Lalu Petrus menebarkan
jalanya, akhirnya mereka dapat menangkap ikan. Inilah terjadi
mujizat! Semoga kita dapat mengerti.
Jika
Firman sudah ditulis di pikiran, hati, mulut, tangan (dalam seluruh
kehidupan kita), maka kita mengenal YESUS sebagai Imam Besar,
Gembala Agung (Ibrani 8: 10c-12).
Ibrani
8: 10-12,
10.
"Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel
sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan
menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati
mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi
umat-Ku.
11.
Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama
saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua,
besar kecil, akan mengenal Aku.
12.
Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan
tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."
Ay
11 => 'Kenallah
Tuhan!' =>
kalau Firman sudah ditulis di pikiran, hati, mulut, tangan, maka
kita sudah mengenal TUHAN.
'Sebab
mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku'
=> ini
merupakan tugas dari guru sekolah Minggu:
- Supaya
anak-anak dapat datang ke gereja.
Anak kecil memang sulit untuk datang ke gereja, sebab itu perlu
didoakan. Orang tua juga ikut bertanggung jawab => 'hidup
anak-anak mau ditulisi apa?'
Banyak
orang mengatakan => 'anak kecil bagaikan lembaran kertas yang
putih. Sekarang orang tua tinggal mengarahkan kemana, mau ditulis
apa kertas putih ini?' Kalau tidak ditulis dengan Firman, bisa
gawat! Sebab akan ditulisi dengan yang lainnya. Mari orang tua
bersusah payah terlebih dahulu dengan membawa anak ke gereja =>
'mengajak anak-anak ke gereja jam setengah lima, nanti pulangnya
jam delapan' Tidak mengapa, tidak masalah, daripada nanti kalau
sudah ditulisi dosa, saudara akan mencari anak dimana? Susah
sekali.
Jadi, tugas dari guru sekolah Minggu mendoakan
supaya orang tuanya tergerak membawa anaknya datang ke gereja dan
anaknya juga bisa tergerak datang ke gereja.
- Sampai
dapat mendengarkan Firman.
Kalau ke gereja untuk menangis, tidur, tidak akan ada gunanya. Guru
sekolah Minggu harus banyak berdoa. Bpk pdt In Juwono kalau
berkhotbah => 'Kalau sudah Sekolah Lempin-EL itu gampang,
kalau mau berkhotbah itu gampang, yang penting adalah pembentukan
menjadi hamba TUHAN. Kalau sudah menjadi hamba TUHAN, mengajar
sekolah Minggu terlebih dahulu, nanti khotbahnya akan enak. Itulah
rahasianya!
Ini
merupakan tugas berat, sebab ada anak kecil juga. Setiap sekolah
Minggu harus didoakan, dinasehati,supaya semuanya benar-benar
ditulisi dengan Firman. Baik anak kecil, besar membutuhkan untuk
dapat diukir oleh Firman.
Ay 12 => 'Sebab
Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka'
=> TUHAN yang berbelas kasih itu Imam Besar, Gembala Agung.
Jika
seluruh kehidupan kita sudah diukir oleh seluruh Firman pengajaran
yang benar, maka hasilnya adalah kita mengenal YESUS sebagai Imam
Besar, Gembala Agung yang berbelas kasihan.
Ibrani
2: 17, 18,
17.
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan
saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas
kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh
bangsa.
18.
Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka
Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Ay
17 => 'Ia
menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada
Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa'
=> tugas dari Imam Besar adalah pelayanan pendamaian. Ini
penting! Kalau sudah ditulisi oleh Firman, dosa ini mulai
diperdamaikan. Tinggal pilih, kalau tidak mau ditulisi Firman, maka
ditulisi dosa. Kalau ditulisi Firman, dosa yang akan menyingkir
sendiri, mulai dengan diperdamaikan => 'ditulisi Firman,
dosanya dibuang' Begitu seterusnya. Kalau diukir, sudah tidak bisa
digantikan lagi. Jangan sampai dosa yang diukir, sebab kalau dosa
sudah diukir, tidak akan dapat pergi lagi.
Kalau Firman yang
diukir, dosanya pergi (dosa tidak dapat kembali lagi). Seperti dua
loh batu, bukan ditulisi tetapi ditukik (tulisannya masuk kedalam,
tidak dapat dihapuskan lagi). Sekarang ini, mohon kepada TUHAN
supaya ditukik oleh Firman, sehingga dosanya yang akan pergi.
Ay
18 => dosa merupakan beban terberat. Kalau dosa sudah
diselesaikan, maka pencobaan semuanya akan selesai.
Tugas Imam
Besar (Gembala Agung) adalah mengadakan pendamaian atas dosa-dosa
kita semuanya = melayani pelayanan pendamaian dosa-dosa kita. Jadi,
kehidupan yang tergembala (mengenal palungan), mau makan Firman
pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran adalah kehidupan yang
suka berdamai. Itulah mengenal YESUS Imam Besar!
Berdamai
adalah:
- mengaku
dosa kepada TUHAN dan sesama. Jika diampuni jangan berbuat dosa
lagi.
- mengampuni
dosa orang lain dan melupakannya.
Jika
sudah mengaku dosa dan mengampuni dosa orang lain, maka Darah YESUS
akan menyelesaikan dosa-dosa kita dan kita mengalami damai
sejahtera. Jika hati sudah damai sejahtera, maka:
- semuanya
menjadi enak dan ringan.
- ditambah
dengan ay 18, Imam Besar, Gembala Agung sanggup menolong kehidupan
kita = menyelesaikan semua masalah-pencobaan kita, sampai dengan
masalah yang mustahil. Semua enak dan ringan, semuanya selesai.
Inilah
makanan pertama; Firman pengajaran yang menentukan nasib kita. Kalau
dalam hidup ini ditulisi dengan Firman, kita akan mengenal TUHAN,
Imam Besar, Gembala Agung (mengenal palungan). Buktinya apa? Suka
berdamai, bukan malah suka mencari gara-gara, bergosip, mengadu
sini-mengadu sana, bertengkar. Kalau suka bertengkar, mencari
gara-gara, bergosip, kosong hidupnya dan sebentar lagi ditulisi oleh
dosa (tidak pernah mengalami pelayanan Imam Besar Gembala Agung).
Semoga kita dapat mengerti.
- Makanan
korban Kristus
= perjamuan
suci.
Yohanes
6: 55,56,
55.
Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah
benar-benar minuman.
56.
Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam
Aku dan Aku di dalam dia.
Di
saat kita makan minum perjamuan suci, maka kita akan tinggal di
dalam YESUS dan YESUS di dalam kita = menyatu dengan Pribadi YESUS.
Tadi, lewat Firman pengajaran kita dapat mengenal Pribadi YESUS,
Imam Besar, Gembala Agung dan kita tidak akan ragu-ragu lagi.
Dia
memperdamaikan dosa => kita mengaku dosa sampai damai sejahtera,
Dia menjadikan semuanya enak, ringan, semua masalah selesai sampai
yang mustahil. Sekarang lewat perjamuan suci, bukan hanya mengenal
saja tetapi dapat menyatu dengan Pribadi YESUS. Ini seperti Yohanes
bersandar di Dada YESUS saat perjamuan suci = berada dalam Pelukan
Tangan kasih-Nya. Ini luar biasa!
Penggembalaan
itu penting! Kunci kerajaan surga adalah sengsara bersama YESUS. Apa
itu sengsara bersama YESUS? Mengikuti jejak YESUS yaitu:
- mati
terhadap dosa dan hidup benar,
- sesudah
itu masuk dalam penggembalaan, sebab kita menghadapi dosa, ajaran
palsu (Izebel dll). Di dalam penggembalaan terdapat palungan.
Perhatikan palungan (makanan)! Makanan Firman pengajaran membuat
mata terbuka, sehingga kita dapat mengenal Dia sebagai Imam Besar
(kita diperdamaikan dan ditolong TUHAN).
- kemudian,
makanan perjamuan suci yang akan membuat kita menyatu dengan Dia =
kita bersandar di Dada YESUS = berada dalam pelukan Tangan kasih
TUHAN), sebab kita seperti domba sembelihan yang tak berdaya.
Roma
8: 35-37,
35.
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan
atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan,
atau bahaya, atau pedang?
36.
Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya
maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba
sembelihan."
37.
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang
menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Ay
36 => '
kami telah dianggap sebagai
domba-domba sembelihan' => sehebat
apapun hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN (gerejanya besar, gaji
besar dll) hanyalah seperti domba sembelihan yang jaraknya hanya satu
langkah (satu detak jantung) dengan maut. Domba-domba sembelihan itu
tidak berdaya apa-apa (keempat kakinya sudah diikat), tidak dapat
berbuat apa-apa. Sebab itu kita sangat membutuhkan Pelukan Tangan
kasih Gembala Agung.
Hanya
satu langkah jaraknya dengan maut:
- maut
secara tubuh: kecelakaan, penyakit, bencana alam dll. Mungkin baru
berbincang-bincang dengan kita, tiba-tiba mendengar kabar bahwa
sudah meninggal. Itu sebabnya, semuanya harus berada di dalam Tangan
TUHAN.
- maut
secara rohani: dosa dll. Baru hidup benar, sudah jatuh dalam dosa.
- terakhir,
maut neraka itulah kematian kedua.
Hasilnya
adalah:
- Roma
8: 35,
Tangan
kasih TUHAN memberikan kekuatan ekstra kepada kita, supaya kita
tidak kecewa, tidak putus asa, tidak meninggalkan TUHAN (tidak
terpisah dari TUHAN), dalam menghadapi apapun (termasuk tidak
bangga),
tetapi:
- tetap
setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN,
- tetap
menyembah TUHAN, tetap percaya dan berharap kepada TUHAN. Dalam
Pelukan Tangan TUHAN, kita seperti bayi yang menangis (yang dipeluk
itu bayi). Domba-domba sembelihan itu seperti bayi yang tak berdaya
dan hanya menangis kepada TUHAN => 'TUHAN tolong'
- Roma
8: 37,
Tangan
kasih TUHAN sanggup menjadikan kita lebih dari pemenang:
- secara
jasmani: kita tidak berdaya tetapi menang atas musuh-musuh yang
lebih kuat dari kita = menghapus segala kemustahilan (yang mustahil
menjadi tidak mustahil). Seperti Daud melawan Goliat sudah mustahil
(semuanya tertawa), tetapi di dalam Pelukan Tangan kasih TUHAN, Dia
membuat kita lebih dari pemenang. Kalau kita sudah divonis sesuatu,
kita sudah merasa kalah, jangan! Masih ada Tangan yang kuat; Tangan
yang memeluk dan memberi kemenangan atas apa saja.
- secara
rohani: jemaat Laodikia yang paling terpuruk seperti muntah, tetapi
dapat diangkat ke tempat yang paling tinggi sampai duduk bersanding
dengan TUHAN. Itulah lebih dari pemenang! Mungkin sekarang ini kita
sudah terpuruk (najis, jahat, kotor, dalam keputus asaan dll),
tetapi Tangan kasih TUHAN sanggup untuk mengangkat kita yang:
- membuat
kita berhasil dan indah pada waktu-Nya,
- menyucikan
dan mengubahkan sampai kita duduk di takhta seperti jemaat
Laodikia (paling terpuruk, tetapi diangkat menjadi paling atas
sampai di takhta TUHAN). Tidak ada yang mustahil bagi TUHAN. TUHAN
menolong kita semuanya.
Biarlah
kita berada dalam Pelukan Tangan TUHAN; kita masuk dalam
penggembalaan yang sungguh-sungguh, sampai berada dalam Pelukan
Tangan TUHAN. Jangan ragu untuk sengsara bersama Dia dan kita akan
dipeluk oleh Pelukan Tangan TUHAN.
TUHAN memberkati kita
semuanya.1