Oleh
kemurahan dan kebaikan TUHAN, kita mendapatkan panjang umur,
kesehatan, kekuatan dari TUHAN untuk dapat mengakhiri tahun 2015 dan
memasuki tahun 2016. Kita tetap bersama dengan TUHAN, bahkan sampai
dengan kedatangan TUHAN YESUS yang ke dua kali di awan-awan yang
permai. Sebagai Firman TUHAN untuk kebaktian tutup buka tahun ini,
kita masih berada dalam Kitab Wahyu 3: 14-22. Ini Firman TUHAN yang
disampaikan di GPT Kristus Kasih Malang dan Surabaya, maupun Medan.
Ini berbicara tentang jemaat Laodikia, yang merupakan gambaran jemaat
akhir zaman (kita semuanya). Ada tujuh jemaat dalam kitab Wahyu, yang
terakhir adalah jemaat Laodikia.
Memasuki
tahun 2016, jemaat akhir zaman (kita semuanya) harus memperhatikan
tiga hal:
- Wahyu
3: 15-17,
15.
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas.
Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
16.
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku
akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
17.
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku
dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu,
bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Yang
pertama adalah keadaan
jemaat Laodikia (keadaan jemaat akhir zaman), yaitu suam-suam kuku.
Suam-suam kuku artinya secara jasmani
kaya, tidak kekurangan apa-apa, semuanya ada, tetapi sayang secara
rohani, mereka melarat, malang, miskin, buta dan telanjang = tidak
memiliki apa-apa atau kosong. Jadi, jemaat Laodikia (jemaat akhir
zaman) hanya mementingkan, mengutamakan, menggembar-gemborkan dan
mencari perkara jasmani (berkat jasmani), tetapi mengabaikan perkara
rohani, terutama mengabaikan Firman pengajaran yang benar (tidak mau
diisi dengan Firman pengajaran yang benar).
Mungkin masih mau
beribadah, tetapi kalau pemberitaan Firman jangan banyak-banyak,
yang ringan-ringan saja. Inilah tidak mau diisi dengan Firman
pengajaran yang benar. Ini seperti sekam, kelihatan bagus diluarnya
(kulitnya); kaya dll, tetapi di dalamnya kosong dan hanya untuk
dibakar untuk selamanya. Inilah yang harus kita perhatikan dengan
baik-baik sebagai hamba TUHAN, pelayan TUHAN, anak TUHAN, sebab
akhir zaman ini akan kembali seperti zaman Laodikia yang suam-suam
kuku (ibadah pelayanan hanya yang jasmani saja, mencari perkara
jasmani dan mengabaikan yang rohani). Terutama pemberitaan Firman
sudah tidak ada lagi di gereja (sangat tidak diperhatikan). Siapapun
yang memberitakan Firman, terserah saja! Yang penting Firmannya
jangan banyak-banyak, jangan keras, jangan lama. Semoga kita dapat
mengerti.
Praktik
dari suam-suam kuku adalah:
- Tidak
dingin dan tidak panas (ay 15).
Tidak dingin = tidak sejuk =
tidak ada damai sejahtera, yang ada hanyalah iri hati, dendam,
benci tanpa alasan. Kalau tidak ada pembukaan Firman, tidak akan
ada damai. Uang tidak memberikan jaminan untuk merasa damai. Kalau
suku bunga turun-naik atau goyah, maka semuanya ikut goyah
(pusing). Mau diletakkan dimana uangnya? Dollar naik, pusing
lagi.
Tidak panas = tidak setia dan tidak berkobar-kobar
lagi dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN; dalam jabatan pelayanan
(sebagai pemain musik dll). Terutama kami sebagai gembala, sudah
'loyo' Kalau dulu semangat memberitakan Firman, sekarang
istirahat dulu, digantikan dulu oleh orang lain. Inilah
gejala-gejala dari suam-suam kuku. Hati-hati kalau sudah tidak
setia berkobar-kobar lagi dalam ibadah pelayanan, maka akan
berkobar-kobar dalam hawa nafsu daging, yaitu kebencian tanpa
alasan, termasuk gosip dll. Ini berarti sudah dikuasai oleh
antikris.
Jadi, praktik dari suam-suam kuku adalah tidak
berkobar-kobar lagi dalam perkara rohani (dalam ibadah,
mendengarkan Firman), tetapi berkobar-kobar dalam hawa nafsu
daging, yaitu kebencian tanpa alasan.
Ini berarti sudah dikuasai oleh antikris. Kebencian tanpa alasan =
benci tetapi tidak tahu alasannya apa (tidak mengerti). Kalau
ditanya => 'mengapa saudara membenci/dendam?' Jawabannya:
'tidak tahu (tidak tahu
kesalahannya apa)' Inilah yang sangat
berbahaya, sebab sudah dikuasai oleh antikris.
Waspada
kebencian tanpa alasan dapat melanda:
- nikah.
Sudah tidak setia berkobar-kobar lagi dalam nikah. Dulu masih mau
menikah, ditunda sedikit (2 hari saja), tidak mau, tetapi sekarang
sudah 'loyo' (tidak berkobar-kobar lagi).
- penggembalaan.
Dulu baru ditahbiskan menjadi gembala, ingin terus berkhotbah.
Tetapi sekarang => 'nanti kalau ada waktu.., kalau bisa ...
kalau tidak bisa, digantikan orang lain dulu' Inilah sudah
'loyo' semuanya.
- antar
penggembalaan.
Hati-hati
dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan (fellowship)!
Dimulai dalam nikah terlebih dahulu. Kalau dalam nikah
(suami-isteri) tidak tergembala, pasti akan berkobar dalam
kebencian dll (terjadi pertengkaran dalam nikah,kekerasan dalam
rumah tangga, sampai perceraian). Perceraian = pembunuhan. Dalam
Matius 10, banyak orang saling membenci; membenci ayah, membenci
anak, dll, bahkan sampai saling membunuh (banyak terjadi yang kita
dapat membacanya di koran). Hati-hati
pembunuhan disini juga termasuk perceraian. Suami sebagai kepala,
sedangkan isteri sebagai tubuh. Kalau bercerai berarti membunuh.
Kepala terpisah dari tubuh, itu mati. Semoga kita dapat
mengerti.
- Tidak
mati, tidak bangkit.
Tidak
mati terhadap hidup lama (tidak mati terhadap dosa) = tidak
bertobat (tidak hidup dalam hidup yang baru). Ini berada
ditengah-tengah terus (tidak surga, tidak neraka) = tidakmemiliki
pendirian.
Jadi, tidak mati tidak bangkit artinya tidak
mengalami pembaharuan hidup atau keubahan hidup.
2
Timotius 3: 1-5,
1.
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang
sukar.
2.
(1)Manusia
akan mencintai dirinya sendiri dan (2)menjadi
hamba uang. (3)Mereka
akan membual dan (4)menyombongkan
diri, (5)mereka
akan menjadi pemfitnah, (6)mereka
akan berontak terhadap orang tua dan (7)tidak
tahu berterima kasih, (8)tidak
mempedulikan agama,
3.
(9)tidak
tahu mengasihi, (10)tidak
mau berdamai, (11)suka
menjelekkan orang, (12)tidak
dapat mengekang diri, (13)garang,
(14)tidak
suka yang baik,
4.
(15)suka
mengkhianat, (16)tidak
berpikir panjang, (17)berlagak
tahu, (18)lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
5.
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada
hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Ay
2 => 'Manusia
akan mencintai dirinya sendiri'
=> egois.
'tidak
mempedulikan agama'
=> termasuk mempelajari agama lain, mencampuradukan agama.
Sekarang ini pelajaran agama Kristen, diperintahkan
untuk
mempelajari
agama lain, untuk apa? Kalau saya sebagai gembalanya, akan saya
larang => 'tidak perlu
belajar, kalau tidak mau menerima,
panggil saya saja'
Ay
4 => 'lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah'
=> tidak taat.
Ay
5 => 'Jauhilah
mereka itu!'
=> jangan bergaul.
Kehidupan
yang tidak mati tidak bangkit, siapa mereka? Mereka
adalah orang yang beribadah,
termasuk hamba TUHAN, pelayan TUHAN. Sudah beribadah, tetapi tidak
mengalami pembaharuan hidup (tetap manusia daging), mengapa begitu?
Sekalipun beribadah, tetapi menolak kuasa ibadah, yaitu:
- menolak
Firman pengajaran yang benar (Firman yang lebih tajam dari pedang
bermata dua). Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua
inilah yang dapat
membaharui; tajam pertama untuk memotong dosa dan tajam kedua
untuk membaharui. Misalnya: dosa mencuri, tajam pertama memotong
tangan yang mencuri, lalu tajam ke dua membaharui
menjadi tangan yang memberi. Kalau hanya mau yang lawak-lawak,
dongeng, tidak mau pedang, tidak mau yang menunjukkan dosa =>
pemberitaan Firman terlalu
lama, terlalu tajam dll', maka tidak akan dapat
berubah. Padahal yang keterlaluan
itu dagingnya. Seringkali saya mengatakan
=> 'mendengar
Firman selama satu setengah
jam saja, berkata: ini
sudah terlalu'.
Tetapi
kalau bergosip, sudah empat
jam saja masih santai dan berkata =>
'belum selesai ini, masih
ada kacangnya' Inilah keterlaluan
dagingnya.
- menolak
kuasa ibadah, berarti juga menolak salib. Salib itu juga kuasa
ibadah. Kalau saya sebagai hamba TUHAN sampai menderita secara
daging karena memberitakan Firman, itulah salib! Inilah yang dapat
mengubah
jemaat. Kalau menolak salib, yaitu beribadah memilih yang enak
bagi daging (yang cepat dll). Padahal kita sedang ditipu. Kalau
beribadah memilih yang enak bagi daging (tanpa salib), maka tidak
akan mengalami keubahan hidup.
Kalau menolak kuasa ibadah
(menolak pedang Firman dan salib), maka tidak dapat
berubah =
- tetap
mempertahankan kedelapan belas
sifat tabiat daging = manusia egois.
- dicap
atau dikuasai oleh antikris (angka 18 = 6-6-6).
Tadi,
tidak dingin tidak panas, terus
ada kebencian, tidak ada damai dan tidak berkobar-kobar dalam
perkara rohani, ini akan dikuasai oleh antikris. Tidak mati tidak
bangkit; tidak berubah juga dikuasai oleh antikris. Semoga kita
dapat
mengerti.
Jadi, kehidupan yang suam-suam kuku (tidak dingin
tidak panas dan tidak mati tidak bangkit), akan dikuasai oleh
antikris = mengalami krisis kasih. Tadi, ada kebencian (antara anak
dengan orang tua, kakak dengan adik), suami isteri bercerai
(membunuh), itulah tanpa kasih (krisis kasih). Lalu, manusia egois
(ada delapan belas
macam), itu juga tanpa kasih (krisis kasih). Antikris menimbulkan
krisis kasih. Pada tahun yang mendatang, kita akan menghadapi
krisis kasih. Nanti, banyak hamba TUHAN, pelayan TUHAN dikuasai
oleh antikris (ada kebencian tanpa alasan dan egois).
Krisis
kasih ini melanda nikah, penggembalaan, dan
juga antar gereja. Krisis
kasih merupakan krisis terbesar. Kalau sudah krisis kasih, maka
akan terjadi juga krisis ekonomi. Di
dalam kitab
Keluaran, krisis kasih itu bagaikan hujan es (es batu) dan api yang
menyambar (api kebencian, api egois, tidak mempedulikan yang lain).
Hujan es ini melanda padang (ladang), sehingga tanaman rami (untuk
baju) dan jelai (untuk makanan) hilang semuanya.
Dulu di
dalam kitab
Keluaran, menjelang bangsa Israel keluar dari Mesir terjadi hujan
es. Sekarang menjelang kita keluar dari dunia akan kembali terjadi
hujan es atau krisis kasih. Inilah tidak dingin tidak panas; tidak
ada damai, hati ini hanya berisi
iri hati, dendam dan benci (tidak berkobar dalam perkara rohani,
tetapi berkobar dalam hawa nafsu dan
kebencian). Selanjutnya,
egois =
tidak berubah hidupnya, tidak mau mendengarkan
Firman. Kebaktian tidak mau
Firman dan tidak mau salib, lalu maunya apa? YESUS yang disalibkan,
kita mau yang enak-enak. Ikutilah jejak YESUS! Krisis kasih
bagaikan hujan es yang turun, ini juga melanda bidang
ekonomi.
Keluaran
9: 31,
--Tanaman rami dan jelai telah tertimpa binasa, sebab jelai itu
sedang berbulir dan rami itu sedang berbunga.
Tanaman
rami untuk pakaian dan jelai untuk makanan, ini menunjuk ekonomi.
Kita akan menghadapi krisis ekonomi. Antikris menimbulkan krisis
kasih (kebencian dan egois) dan juga
menimbulkan krisis ekonomi
dihari-hari
ini. Antikris akan lebih berkuasa lagi mulai tahun depan. Kalau
tadinya antikris berkuasa 40%, kita masih ada 60%, kalau antikris
berkuasa 60%, kita masih ada 40%, kalau antikris berkuasa 80%, kita
masih ada 20%, kalau antikris berkuasa 100%, kita habis. Inilah
kesulitan yang semakin bertambah (krisis kasih dan krisis ekonomi).
Semoga kita dapat mengerti.
- Tidak
kalah tidak menang.
Keluaran
32: 18,
19,
25
18.
Tetapi jawab Musa: "Bukan bunyi nyanyian kemenangan, bukan
bunyi nyanyian kekalahan--bunyi orang menyanyi berbalas-balasan,
itulah yang kudengar."
19.
Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan
melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa;
dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya
pada kaki gunung itu.
25.
Ketika Musa melihat, bahwa bangsa itu seperti kuda terlepas dari
kandang--sebab Harun telah melepaskannya, sampai menjadi buah
cemooh bagi lawan mereka--
Ay
18 => mereka bernyanyi-nyanyi, menari-nari, seperti apa mereka?
Bukan menjadi domba lagi, tetapi seperti kuda.
Tidak kalah tidak menang,
berarti seperti kuda terlepas dari kandang = liar dan rusak
lakunya.
Liar
artinya:
- tidak
tergembala lagi. Kalau sudah suam, pasti tidak akan dapat
tergembala. Seorang gembala yang suam-suam, tidak akan dapat
menggembalakan (tidak dapat
memberi makan jemaat) dan tidak dapat
tergembala. Jadi, mulai kita sebagai gembala. Kalau gembala tidak
dapat
memberi makan, bukan karena => 'jemaat sudah dewasa' Bukan!
Tetapi karena suam-suam.Tidak tergembala ini dimulai dari gembala
tidak setia memberi makan jemaat. Kalau sudah suam, maka tidak
setia dan tidak ada makanan. Saya bersaksi, dulu kalau mau
berkhotbah
harus mengepel gereja terlebih dahulu,
besuk dulu (mencari orang dulu) berjalan
kaki atau naik sepeda, setelah ada lima
enam orang, lalu
berkhotbah.
Waktu itu setiap hari Minggu, Rabu, Kamis di Gending. Sekarang
sudah seperti ini, tidak mau berkhotbah
lagi, mengapa? Kalau saya
tidak berkhotbah,
saya rugi sekali (sangat rugi sebagai gembala). Tetapi sekarang
banyak yang tidak mau berkhotbah
(sudah memiliki banyak
jemaat,
tetapi tidak mau berkotbah).
Ini karena suam-suam (tidak dapat
memberi makan). Seperti kita terhadap anak, seandainya ada
banyak makanan, tidak
mungkin berkata => 'tidak perlu
diberi makan, biarkan
lapar' Ini tidak mungkin! Tetapi kalau tidak ada makanan,
kita akan berkata =>
'sabar ya nak'.
Itu sebabnya kita jangan
mau ditipu! Keadaan suam-suam ini mulai dari gembala. Kalau
gembala suam, maka jemaat hampir mati semuanya,
karena gembala
tidak setia memberi makan
sidang jemaat. Mungkin ada juga pemain musik yang suam,
dan kalau
tidak ada makanan, banyak yang akan
berhenti dan mati semuanya.
Bahkan gembalanya
terlebih dahulu
yang berhenti. Tahun depan kita menghadapi kesuaman, sebab itu
kita harus berhati-hati.
Semoga kita dapat
mengerti.
- tadi,
ada nyanyi-nyanyi (menyanyi berbalas-balas, yel-yel), menari-nari,
itulah liar. Jadi, liar artinya ibadah dengan gairah kesukaan
daging, yaitu menyanyi berbalas-balas (yel-yel), dengan
tarian-tarian ramai-ramai tanpa kesucian dan tanpa urapan Roh
Kudus. Kalau tanpa urapan, maka akan 'urakan' (dalam bahasa
Jawa). Inilah keadaan suam-suam! Suam-suam ditutupi dengan
keramaian. Ini sudah sama dengan yang di alun-alun. Bahkan ada
yang mengatakan
=> 'kita harus sama dengan yang di diskotik dll' Ini sudah
kacau, seperti kuda liar. Kalau sudah suam, tanpa Firman, akan
menjadi kuda liar.
Rusak
lakunya
Keluaran
32: 7,
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab
bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak
lakunya.
Ay
7 => "Pergilah,
turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir
telah rusak lakunya'
=> inilah kuda liar.
Rusak
laku adalah
- rusak
ibadah = ibadah
yang tidak sesuai dengan tahbisan yang benar (tidak sesuai dengan
Firman pengajaran yang benar). Bagaimana seorang laki-laki dan
wanita dalam ibadah? Ini sudah campur baur, tidak sesuai lagi
dengan Firman pengajaran yang benar, ibadahnya yang hanya
menyenangkan hati orang
saja (bukan menyenangkan hati TUHAN). Jika ibadah pelayanan tidak
sesuai dengan Firman pengajaran yang benar, maka
nanti akan
banyak
yang ditolak oleh TUHAN.
Seperti ayat => 'kami bernubuat, kami mengusir setan, kami
mengadakan mujizat' Tetapi TUHAN berkata => 'enyahlah
engkau' Kalau tidak sesuai dengan tahbisan yang benar (Firman
pengajaran yang benar), maka tidak akan berkenan kepada TUHAN.
Mungkin berkenan kepada manusia, tetapi tidak berkenan kepada
TUHAN, inilah yang ditolak oleh TUHAN.
- rusak
nikah. Kalau
sudah suam, maka rusak nikahnya. Inilah kalau memang mau terus
berada di tengah-tengah
(tidak surga tidak neraka, tidak dingin tidak panas, tidak mati
tidak bangkit, tidak kalah tidak menang), akhirnya => 'ini
boleh, ini boleh' Seringkali kita tidak tegas. Contoh rusak
nikah: terjadi kawin campur, kawin cerai, sampai kawin mengawinkan
(seks bebas). Hati-hati kaum muda, jaga kesucian, sebab
tahun-tahun mendatang kita menghadapi suasana suam. Saya beberapa
hari bersama isteri, berkata => 'kita ini berat'.
Isteri saya mengatakan
=> 'ayo banyak puasa untuk menghadapi keadaan suam, supaya
jemaat tetap tertolong oleh TUHAN' Memang seluruh dunia nanti
akan dilanda keadaan suam-suam rohani. Yang jasmani dicari, tetapi
tidak mencari Firman (yang rohani di
hentikan semuanya),
sehingga:
- tidak
dingin tidak panas (tidak ada damai, saling iri, benci dll).
- tidak
berkobar lagi dalam perkara rohani => 'gembala santai'
Akhirnya berkobar dalam hawa nafsu,
kebencian
sampai terjadi krisis kasih. Lalu,
- tidak
mati tidak bangkit (egois, tidak berubah, ada delapan
belas sifat daging).
Terjadi krisis kasih dan krisis ekonomi. Inilah yang kita hadapi
pada tahun-tahun mendatang. Lalu,
- tidak
kalah tidak menang, liar dan rusak laku. Hati-hati kaum muda!
Jika kaum muda tidak tergembala, maka tidak ada jaminan. Yusuf
berusia
tujuh belas
tahun sudah tergembala. YESUS
berusia
dua belas
tahun sudah berada di dalam rumah
ALLAH. Hati-hati!!
pada usia dua belas sampai tujuh belas
tahun, bukan berarti setelah berusia
dua belas sampai tujuh
tahun sudah bebas,
tetapi harus lebih
berhati-hati lagi. Usia dua belas
sampai tujuh belas tahun
adalah masa rawan, itu sebabnya
harus digembalakan, sehingga bisa lanjut kearah kedewasaan. Pada
masa dewasa akan lebih mengerikan lagi, seperti yang terjadi pada
bangsa Israel yang liar dan rusak laku (liar dan rusak laku
terjadi pada orang dewasa).
- diri
sendiri dirusak. Ini sudah keterlaluan!
Merusak
diri sendiri yaitu
- Amsal
6: 32,
Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat
demikian merusak diri.
Merusak
diri lewat perzinahan. Hati-hati!!
ini dapat
terjadi lewat tontonan, perkataan, perbuatan. Hati-hati juga
terhadap handphone
(yang berada di saku), laptop (di punggung). Dulu katak-katak
naik ke punggung (waktu Israel keluar dari Mesir, terjadi tulah
kedua yaitu katak keluar). Mungkin kita berpikir, bagaimana ya
katak naik di punggung? Sekarang sudah digenapi. Laptop kan
berada di punggung. Bukan berarti tidak boleh kalau kita memiliki
laptop => Tidak mengapa!
tetapi jangan sampai laptop disalah gunakan, sebab dapat
merusak diri. Semoga kita dapat
mengerti. Apalagi
komputer untuk pelayanan. Perhatikan bagian komputer! Bagian
komputer hati-hati, sebab saudara diserang. Mohon maaf, kalau
malam ini saya bersaksi. Mengapa saya mengatakan
harus berhati-hati?
Karena ada yang mengaku melakukan hal itu lewat komputer gereja.
Komputer gereja untuk siaran langsung dll, tetapi dibuat untuk
merusak diri (berzinah). Dia bertanggung jawab kepada jemaat,
akhirnya dia tidak dipakai oleh TUHAN. Saya memang tidak sebut
nama orangnya, tetapi jelas sudah ada pengakuan. Itu
sebabnya, lebih baik
ikutilah nasihat
gembala. Facebook dll tidak dilarang, tetapi untuk memberitakan
Firman saja. Buat apa kalau untuk menulis => 'aku galau'
Kalau orang lain membacanya, kemudian
mereka akan berkata => 'kehidupan
ini yang rajin ke
gereja, tetapi galau' Lalu buat apa saya masuk gereja. Coba
bayangkan, kalau yang rajin ke gereja sampai latihan koor jauh
malam, menulis di facebook => 'aku galau, rasanya aku sudah
mau putus asa' Lalu bagaimana orang yang diluar,
mau masuk rumah TUHAN? Ini sepele, tetapi saudara menjadi
sandungan besar. Apalagi membicarakan orang di facebook. Yang
seperti ini tidak perlu
dibalas, kalau saudara membalas, saudara akan menjadi sandungan
juga. Dia yang menulis sudah menjadi batu sandungan, lalu saudara
diajak menjadi sandungan, saudara
mau juga. Tidak perlu!
Mungkin saya yang dibicarakan, saya tidak perlu dibela, biarkan
saja mereka sampai
mereka merasa puas,
diam saja. Semoga kita dapat
mengerti.
- Amsal
21: 23,
Siapa
memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada
kesukaran.
Ay
23 => kalau memelihara mulut dan lidah, berarti memelihara
diri. Kalau tidak memelihara mulut, berarti merusak diri. Merusak
diri lewat lidah dan mulut. Merusak diri lewat lidah: dengan
perkataan yang tidak baik, dusta.
TUHAN
mengatakan => 'tidak
tahukah bahwa engkau adalah bait ALLAH, siapa merusak bait ALLAH
dia akan dibinasakan' Hati-hati! Kalau lidah berarti yang keluar
atau berbicara
dusta, gosip, fitnah dll. Fitnah itu merusak diri. Bukan merusak
orang. Sebab itu kalau kita difitnah,
diam saja, tidak perlu
membalas. Biarkan saja dia memfitnah,
padahal tidak benar semuanya, diam saja, nanti dialah yang rusak
diri (rusak dirinya, rusak nikahnya, rusak ibadah pelayanannya).
Kita hanya
diam saja dan tidak perlu
ikut-ikutan,
tahu-tahu dia sudah tidak ada dengan
sendirinya.
Semoga kita dapat mengerti.
Kalau
mulut berarti yang masuk ke dalam, itulah apa yang dimakan dan
diminum = dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba). Seringkali
kita masih berdebat, sedangkan pemerintah
saja sudah mengakui => 'merokok membunuhmu' Ini sudah di
pasang dimana-mana, masih
mau protes dengan pemerintah
=> 'tidak ada yang melarang
merokok, kecuali di pom
bensin' Inilah kalau mau
terus berdebat!
Sedangkan orang diluar YESUS saja sudah mengakui bahwa 'merokok
merusak atau membunuh' Mengapa kita masih berdebat? Masa kita
masih kalah dengan orang diluar YESUS?
Jadi,
kehidupan yang suam-suam kuku (seperti kuda liar dan rusak laku):
- dikuasai
oleh setan dengan roh najis (dosa kawin mengawinkan sampai dengan
dosa makan minum).
- tidak
dingin tidak panas, tidak mati tidak hidup dikuasai oleh antikris
(krisis kasih dan krisis ekonomi). Sekarang,
- tidak
kalah tidak menang, seperti kuda liar, akan dikuasai oleh setan
dengan roh najis. Masa-masa pacaran hati-hati, jangan sampai
menjadi kuda liar.
Perhatikan kaum muda! Kalau orang tua menasihati
itu pasti baik. Jangan salah paham! Tidak ada orang tua menasihati
=> 'jangan belajar' Tidak ada! Kalau gembala menasihati,
itu pasti baik. Tidak ada gembala yang => 'orang sudah baik,
malah mau dirusak' Tidak mungkin! Hawa nafsu kuda liarnya ini
yang tidak mampu ditahan. Akhirnya kuda liar itu meringkik (maaf,
jantan melihat betina), sehingga gembalanya ditendang. Hati-hati!
TUHAN akan menolong
kita semuanya.
- Penyembahan
palsu yang didorong oleh pengajaran palsu.
Keluaran
32: 4,
Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat,
dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian
berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah
menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
Ay
4 => 'Hai
Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari
tanah Mesir!"
=> ini palsu.
Kalau sudah suam-suam, pasti mengarah
kepada penyembahan palsu (penyembahan berhala), yang didorong oleh
pengajaran palsu (lembu emas). Akhirnya sudah mulai berdusta,
bergosip yang tidak benar. Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi,
kehidupan yang suam-suam kuku dikuasai oleh nabi palsu. Hati-hati
terhadap pengajaran palsu! Bayangkan saja => 'lembu emas
dikatakan ALLAH' = yang salah dikatakan benar dan sebaliknya.
Inilah nabi palsu!
Kesimpulannya,
kehidupan yang suam-suam kuku:
dikuasai oleh setan
tritunggal (setan, antikris dan nabi palsu) = tiga binatang buas,
untuk masuk kegerakan kuda liar (kegerakan dalam kebencian, gosip,
kenajisan, kawin cerai, makan minum, yang
ditonjolkan di dalam ibadah
hanyalah
gairah daging tanpa penyucian, sampai kepada penyembahan palsu).
Inilah yang akan kita hadapi pada tahun mendatang sampai kedatangan
TUHAN yang ke dua kali.
Wahyu
3: 16,
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku
akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Jika
suam-suam kuku, akibatnya adalah dimuntahkan oleh TUHAN:
- tidak
berguna (muntah itu tidak berguna) = menjadi batu sandungan. Maaf,
kalau ada muntah pasti orang akan menghindar (belum lewat, sudah
menghindar, tidak mau dekat-dekat). Coba kalau di gereja ini muntah
semua, pasti banyak yang lari. Menjadi sandungan, terutama lewat
kata-kata (muntah dikeluarkan lewat mulut). Mungkin tidak pernah
lewat kata-kata, tetapi dapat
juga lewat facebook. Orang yang melihat facebook => mengapa
seperti ini?
Saling serang-serangan'
pengajaran apa ini?
Akhirnya banyak yang tidak mau/banyak
yang menolak. Kalau ada yang
saling menghujat, biarkan saja, diam saja. Hati-hati dengan
kata-kata, sebab dapat
menjadi sandungan. Di rumah tangga hati-hati, kalau menjawab orang
tua jangan sembarangan. Misalnya: orang tua berkata => 'ayo
makan nak' Jawabannya => 'aku tidak mau makan sampai mati'
Akhirnya orang tua merasa disakiti. Mengapa bisa sakit? Karena
masih anak-anak dan belum memiliki anak (coba nanti kalau sudah
mempunyai
anak dan anak menjawab begitu bagaimana?).
Hati-hati dalam menjawab, jangan sampai perkataan menjadi
sandungan. Mari, kita gunakan kata-kata membangun hari-hari ini.
Semoga kita dapat mengerti.
- jijik,
najis dihadapan TUHAN,
- dibuang
dan terpisah dari TUHAN untuk selamanya = binasa selamanya.
Inilah
kegerakan kuda liar! Hati-hati, mulut juga dapat
menjadi liar.
Nomor satu yang harus diperhatikan menghadapi tahun 2016 yaitu
kegerakan kuda liar. Tetapi TUHAN tidak akan pernah membiarkan
kita.
- Wahyu
3: 18-20,
18.
maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku
emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan
juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan
ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas
matamu, supaya engkau dapat melihat.
19.
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah
hatimu dan bertobatlah!
20.
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang
yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku.
TUHAN
memberikan kita jalan keluar, supaya kita tidak menjadi kehidupan
yang suam-suam kuku (tidak masuk dalam kegerakan kuda liar),
bagaimana caranya? Teguran
dan nasihat
= pemberitaan Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata
dua disertai dengan perjamuan suci. Kalau tidak mau menerima teguran
dan nasehat, maka dihajar oleh TUHAN (dicambuk). Tidak dapat
lagi dengan lawakan-lawakan, dongeng-dongeng, tetapi harus dengan
teguran-nasihat
(pemberitaan Firman pengajaran yang lebih tajam bermata dua dan
perjamuan suci). Firman pengajaran dan perjamuan suci, ini
berpasangan. Kalau tidak ada Firman, jangan melakukan perjamuan
suci, nanti menjadi kebiasaan (kering). Terlebih dahulu harus ada
Firman untuk menyucikan, kemudian baru perjamuan suci.
Teguran,
nasihat
dan hajaran = TUHAN mengetuk
pintu hati. Kalau mengetuk,
berarti TUHAN berada diluar.
Yang ada di dalam
gereja sekarang yang jasmani, sedangkan Firman ( Pribadi
TUHAN) berada diluar. Dalam Kidung Agung, TUHAN mengetuk
pintu (diluar), sampai terkena embun (sebab
lama sekali) => 'Aku mau
masuk, tetapi
yang ada di dalam
hanya
makan minum/berkat
jasmani' Hanya inilah yang dibicarakan terus, sedangkan Pribadi
TUHAN (Firman) diluar. TUHAN mengetuk
pintu lewat teguran,
nasihat,
hajaran => 'aduh oom
di tahun
2015 ini, saya habis-habisan'
Mari dengarkan Firman pada malam hari ini
sebab TUHAN sudah mengetuk
pintu hati kita, kalau dibuka, selesai. Tetapi kalau ditutup, akan
hancur. Perhatikan ini pada
tahun 2016!
Yang kedua adalah
TUHAN menegur,
menasihati,
menghajar (TUHAN mengetuk
pintu hati), supaya kita membeli kekayaan surga atau harta surga,
yaitu emas, pakaian putih dan minyak =
mengutamakan
perkara rohani lebih dari semuanya,
sehingga
kita menjadi kaya rohani = tidak suam-suam dan tidak dimuntahkan,
tetapi dimakan oleh TUHAN (mengenyangkan dan menyenangkan Hati
TUHAN). Lawan kata dimuntahkan = dimakan. Kalau
mengenyangkan/menyenangkan hati TUHAN, kita juga akan disenangkan
oleh TUHAN. TUHAN mengetuk
=> 'mari, jasmani boleh, tetapi yang rohani harus menjadi nomor
satu' Kalau di bank, di terminal (jualan sesuatu), kita mencari
perkara jasmani, sudah cocok. Tetapi kalau di dalam rumah TUHAN,
harus mencari yang rohani, terutama mencari Firman.
Bagaimana
caranya supaya tidak suam (tidak masuk kegerakan kuda liar)? TUHAN
mengetuk
pintu hati kita = TUHAN menegur,
menasihati
lewat Firman pengajaran (pedang) dan perjamuan suci. Kalau tetap
tidak mau, masih ada hajaran TUHAN. Daripada hancur, lebih baik
dihajar oleh TUHAN, supaya kembali. Mari, dahulukan yang rohani.
Dimanapun kaum muda, mungkin sudah lulus sekolah, lalu bekerja
dimana saja, silahkan bekerja dengan keras (dari dulu saya senang
bekerja keras), tetapi jangan lupa utamakan perkara rohani (perkara
surgawi), supaya semuanya tidak sia-sia dan tidak dimuntahkan oleh
TUHAN. Belilah atau kejar harta surgawi! Itulah caranya supaya tidak
suam-suam kuku (harus kaya rohani).
Dimana
kita dapat
membeli
harta surgawi (emas, pakaian putih, minyak)?
- minyak:
urapan Roh Kudus. Ini menunjuk pelita emas.
- emas
yang dimurnikan dengan api: iman dari Firman pengajaran yang benar.
Ini menunjuk meja roti sajian.
- pakaian
putih untuk menutupi ketelanjangan: kasih. YESUS rela ditelanjangi
di kayu salib untuk memberikan pakaian-Nya kepada kita. Ini
menunjuk mezbah dupa emas.
Jadi,
kita dapat
membeli harta surga di dalam
kandang penggembalaan = ruangan suci = ketekunan dalam tiga macam
ibadah pokok. Mulai saya sebagai gembala harus masuk dalam ketekunan
dalam tiga macam ibadah pokok.
Ketekunan
dalam tiga macam ibadah pokok:
- pelita
emas: ketekunan dalam ibadah raya (kebaktian umum). Ini persekutuan
dengan ALLAH Roh Kudus di dalam
karunia-karunia-Nya. Roh Kudus bagaikan minyak urapan untuk melumas
mata.
- meja
roti sajian: ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan
perjamuan suci. Ini persekutuan dengan Anak
ALLAH di dalam
Firman pengajaran dan perjamuan suci. Pada malam ini kita awali
tahun 2016 dengan membeli emas. Yang jasmani mungkin sudah siap,
tetapi yang rohani jangan sampai menjadi
suam-suam kuku. Di akhir
tahun 2015 ini, mari kita kumpulkan kekayaan rohani.Yang sudah kaya
secara jasmani jangan sombong, kalau tidak kaya secara rohani akan
dimuntahkan, mari cari kekayaan rohani. Yang masih miskin secara
jasmani, jangan kecewa, tetapi harus mencari kekayaan rohani,
sehingga dapat
menyenangkan Hati TUHAN.
Saya percaya, kalau yang rohani sudah kaya, maka yang jasmani TUHAN
akan berikan juga kepada kita. Mari, bersama-sama berlomba supaya
kaya secara rohani.
- mezbah
dupa emas: ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Ini persekutuan
ALLAH Bapa d idalam
kasih-Nya. Karena kasih-Nya, maka YESUS rela ditelanjangi di kayu
salib untuk menutupi ketelanjangan kita. Semoga kita dapat
mengerti.
Tadi,
TUHAN mengetuk
lewat teguran,
nasihat
(Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua), hajaran, mari
kita membuka pintu hati. Jadi, membuka pintu hati = tergembala
dengan benar dan baik. Mari,
saya sebagai gembala harus tergembala
agar dapat
memberi makan jemaat dalam kebaktian umum, pendalaman alkitab, dan
di dalam ibadah doa. Mari,
buka pintu hati, jangan keras! Mulai malam ini untuk menghadapi
tahun 2016, mari berjanji untuk masuk dalam kandang penggembalaan.
Yang sudah berada di dalam
kandang penggembalaan, jangan sombong, berjanji juga => 'beri
saya kekuatan TUHAN' dan bertahan bukan hanya sampai akhir tahun
2015, tetapi sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai
TUHAN datang kembali ke dua kali). Semoga kita dapat
mengerti.
Kalau sudah
masuk dalam kandang penggembalaan, hasilnya
adalah:
- Kandang
penggembalaan membuat kita kaya secara rohani, tidak suam-suam
kuku, tetapi setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada
TUHAN.
Dimulai dari seorang gembala. Kalau gembala tidak berada di
kandang, tidak setia memberi makan, berarti sudah 'loyo', tidak
mungkin berkobar-kobar lagi. Sebab sudah tidak kaya lagi secara
rohani (sudah terbatas rohaninya). Kalau berada di dalam
kandang, maka gembala dan
jemaat kaya secara rohani; tidak suam-suam, tetapi semuanya setia
dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN.
- Kandang
penggembalaan adalah tempat penyingkiran dari terkaman tiga
binatang buas (setan, antikris, nabi palsu), sehingga kita damai
sejahtera, semua enak dan ringan.
Antikris
dengan kebencian, egois, krisis kasih dan krisis ekonomi yang mau
menerkam kita. Setan dengan dosa makan minum dan kawin mengawinkan
(kuda liar) mau menerkam kita. Nabi palsu dengan pengajaran palsu,
penyembah palsu, dusta, gosip mau menerkam kita. Kita harus
bertahan di dalam
penggembalaan. Jangan dilawan,
tetapi harus menyingkir.
- Kandang
penggembalaan adalah tempat penyucian tubuh, jiwa, roh kita (lewat
tiga macam ibadah)
= penyucian
hati pikiran, perbuatan-perbuatan dan perkataan-perkataan, sehingga
kita mendapatkan pakaian putih berkilau-kilau.
Dalam
Wahyu 19: 8 pakaian putih berkilau-kilau = pakaian Mempelai.
Pakaian putih berkilau-kilau berasal penyucian dari dalam hati lalu
keluar. Ini bukan sok suci (dari luar saja), tetapi hatinya busuk,
kejam, najis, iri, jahat, bukan! Tetapi suci dari dalam hati,
keluar, itulah berkilau-kilau! Sampai kita menjadi sempurna,
mendapatkan pakaian
Mempelai.
Yakobus
3: 2,
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak
bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat
juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Ay
2 => 'yang
dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya'
=> tubuh, jiwa, rohnya, sampai dengan sempurna.
Tidak
salah dalam perkataan, yaitu hanya menyembah dengan 'Haleluya' =
hanya berseru 'Haleluya' Dalam Wahyu 19: 6, penyembahan disurga
dengan 'Haleluya', sebab itu penyembahan kita juga harus sama
dengan di surga, yaitu menyembah dengan 'Haleluya' Inilah nanti
yang menbedakan!
Wahyu
19: 6,
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak,
seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah
menjadi raja.
Ay 6 => dari
empat penjuru bumi menyembah dengan 'Haleluya'
Wahyu
3: 20,
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang
yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku.
Ay 20
=> 'jikalau ada orang yang mendengar
suara-Ku dan membukakan pintu' => kalau
kita masuk dalam penggembalaan, kita akan disucikan, sampai
mendapatkan pakaian putih berkilau-kilau, sampai suara penyembahan
yang benar, itulah 'Haleluya' untuk menyambut kedatangan TUHAN.
Setelah itu kita makan bersama-sama dengan Dia.
'Aku
makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku' => makan
disini bukanlah makan biasa, tetapi makan tengah malam (wedding
supper) = makanan Mempelai, ini berarti masuk pesta nikah Anak
Domba.
Jadi, ada pakaian Mempelai, ada suara Mempelai dan ada
makanan Mempelai (makan bersama dengan TUHAN), ini berarti secara
jasmani kita dipelihara TUHAN, sampai masuk perjamuan kawin Anak
Domba. Semoga kita bisa mengerti.
Inilah tempat pelarian,
penyingkiran dari terkaman dari tiga binatang buas. Mari masuk dalam
kandang penggembalaan mulai dari saya. Gembala setia memberi makan
sidang jemaat dan jemaat setia makan = setia membeli harta surga,
sampai dengan kaya (tidak lagi suam-suam kuku). Buktinya kita kaya
secara rohani adalah setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
Kalau sudah 'loyo', itu berarti suam-suam (miskin, malang, buta,
telanjang). Dalam penggembalaan, kita disucikan sampai memiliki
pakaian Mempelai, suara Mempelai, dan makanan Mempelai. Kita
dipelihara oleh TUHAN sampai perjamuan kawin Anak Domba.
Tadi
yang harus diperhatikan:
- pertama,
hati-hati terhadap gerakan kuda liar, suam-suam kuku atau serangan
setan tritunggal. Ini DAPAT menghantam siapapun, baik dalam bidang
ekonomi, nikah, pelayanan, bahkan penyembahan juga dihantam.
- kedua,
TUHAN memberikan jalan keluar lewat penggembalaan. Mari, mantapkan
tergembala, jangan kesini-sana, jangan seperti pohon ara dipinggir
jalan. Carilah penggembalaan yang benar dan baik, yaitu dimana
gembala setia memberi makan (ini ciri pertama penggembalaan yang
benar dan baik) = berkobar-kobar. Kalau gembalanya sudah 'loyo',
ini payah! Sebenarnya jemaatnya juga sudah pingsan semuanya. Jika
gembalanya sudah suam, jemaatnya sudah pingsan dan sebentar lagi
akan mati. Ini bukan berarti disini saja yang benar, terserah! Yang
benar, terlebih dahulu seorang gembala tidak boleh suam. Jadi,
jemaat Malang dan Surabaya mendapatkan semuanya. Jemaat Surabaya
Wahyu 3: 21-22, jemaat Malang Wahyu 3: 18.
- Wahyu
3: 21, 22,
21.
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di
atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk
bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
22.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh
kepada jemaat-jemaat."
Tadi,
pertama ada serangan, suam-suam kuku. Jangan takut! Sebab TUHAN
memberi tempat untuk menyingkir, itulah kandang penggembalaan. Saat
diserang, kita mengalami damai sejahtera. Sesudah diberikan tempat
yang damai, yang ketiga masih diberikan janji. Ini luar biasa dan
jangan ragu-ragu! Untuk menghadapi tahun 2016, memang mengerikan,
sebab kita menghadapi setan tritunggal, keadaan suam-suam kuku,
krisis kasih sampai krisis ekonomi, nikah dihantam, semuanya
dihantam. Tetapi TUHAN sudah mendahului dengan penggembalaan,
sehingga kita merasakan damai sejahtera. Sesudah itu, kita diberikan
janji.
Yang ketiga adalah
janji
TUHAN kepada kita yang menang atas suam-suam kuku bersama dengan
YESUS, yaitu duduk bersanding dengan Dia di takhta surga (takhta
Yerusalem Baru) selama-lamanya.
Inilah yang namanya pengangkatan;
dari muntah (kalau suam-suam akan dimuntahkan) diangkat sampai duduk
ditakhta Yerusalem Baru (kerajaan surga).
Jadi,
di dalam Nama TUHAN YESUS Kristus,
tahun
depan (tahun 2016) adalah tahun pengangkatan.
Jangan ragu-ragu! Muntah pun dapat diangkat sampai duduk di takhta
(menjadi Mempelai). Apapun keadaan kita secara rohani (nikah, ekonomi
sudah hancur, terpuruk) masih ada pengangkatan dari TUHAN. Kaum muda
mungkin sudah gagal dll, masih ada pengangkatan dari TUHAN pada tahun
2016. Saya bahagia! Memang kita harus menghadapi suam-suam kuku,
serbuan kuda liar, tiga binatang buas, tetapi TUHAN memberikan
penggembalaan. Sebab itu jangan lepas dari penggembalaan yang benar.
Kalau lepas, kita akan hancur. Kalau kita tetap dalam penggembalaan,
kita akan menang dan ada kuasa pengangkatan dari TUHAN. Lewat
penggembalaan, kita akan diangkat oleh TUHAN; dari ketenggelaman,
kemerosotan, keterpurukan, kejatuhan dosa-dosa, kegagalan,
kehancuran. Peganglah ini, tahun 2016 adalah sungguh-sungguh tahun
pengangkatan.
Saya
menantikan ini dengan sungguh-sungguh, sebab ini tahun pengangkatan.
Yang sudah merosot rohaninya, stop disini saja => oom, saya biasa
bermain laptop untuk yang najis' Sudah, Stop!! sebab tahun depan
adalah tahun pengangkatan. Ekonomi yang sudah hancur, serahkanlah
kepada TUHAN, biar semuanya diangkat oleh TUHAN. Kaum muda yang sudah
frustasi, tidak ada masa depan lagi, mari masih ada pengangkatan
sampai duduk bersanding di takhta TUHAN. Kapan itu terjadi? Nanti
kalau TUHAN datang.
Sekarang,
pengangkatannya apa? Kita duduk bersanding dengan YESUS di takhta
surga atau takhta Yerusalem Baru dengan praktiknya adalah: seperti
keledai yang diduduki oleh YESUS atau ditunggangi oleh YESUS menuju
Yerusalem. Inilah pengangkatan dari TUHAN yang nomor satu. Jadilah
keledai yang ditunggangi oleh YESUS menuju Yerusalem Baru = duduk
bersanding dengan YESUS di takhta Yerusalem Baru. Kita menjadi
takhta-Nya di dunia (YESUS duduk ditakhta-Nya itulah keledai).
Kita
menjadi keledai yang ditunggangi YESUS menuju Yerusalem Baru, artinya
bangsa kafir (keledai) dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir
= kegerakan kuda putih (bukan kuda liar) = kegerakan pembangunan
Tubuh Kristus yang sempurna = kegerakan dalam Firman pengajaran yang
benar (YESUS yang duduk). Pemimpinnya adalah Pribadi YESUS, itulah
Firman pengajaran yang benar. Jangan masuk kegerakan yang lain
(kegerakan kuda liar)! Kalau pengajarannya tidak benar, suam-suam
kuku (gembalanya suam-suam dll), itulah kegerakan kuda liar.
Matius
21: 7, 9, 10,
7.
Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya
dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.
9.
Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya
dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud,
diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang
mahatinggi!"
10.
Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan
orang berkata: "Siapakah orang ini?"
Ay
10 => '
Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem,
gemparlah seluruh kota itu' => tahun
depan merupakan kegerakan yang gempar.
Saya berharap dengan
adanya pengangkatan dari TUHAN (bukan diangkat atau diorbitkan
manusia), maka akan terjadi gerakan yang menggemparkan yaitu:
- gempar
positif => membuka pintu hati, melembut, menerima kegerakan Roh
Kudus hujan akhir (mau dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan
akhir) = menerima kegerakan kuda putih = menerima pengajaran yang
benar, sehingga mengalami lawatan atau pengangkatan dari
TUHAN.
Mari, apapun tugas kita, baik
di dalam:
- nikah,
sebagai suami-isteri mari melayani (bergerak) dengan
sungguh-sungguh.
- penggembalaan,
apa tugas kita, mari bergerak dengan sungguh-sungguh.
- antar
penggembalaan, ini jangan dilupakan. Kalau saya lihat jadwal mulai
bulan Januari, sudah ada tiga tempat (Poso, Nias, Medan). Saya
tidak tahu lagi selanjutnya. Inilah kegerakan yang gempar dan
benar-benar dahsyat.
- tetapi,
ada juga gempar yang negatif, yaitu menutup pintu hati = keras hati
= tidak mau mengikuti kegerakan yang benar atau menolak kegerakan
pembangunan Tubuh Kristus yang benar (menolak pengajaran yang
benar).
Lukas
19: 41-44,
41.
Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia
menangisinya,
42.
kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau
mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal
itu tersembunyi bagi matamu.
43.
Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau
dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala
jurusan,
44.
dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan
pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal
terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui
saat, bilamana Allah melawat engkau."
Ay
42 => 'Tetapi sekarang hal itu
tersembunyi bagi matamu' => tertutup
hatinya.
Kalau
kita dipakai dalam kegerakan kuda putih, mulai dalam nikah. Melayani
dalam nikah memang repot. Misalnya: sebelum ke kantor, harus masak
nasi. Setelah itu, ditambah dalam penggembalaan; satu minggu tiga
macam ibadah, latihan koor dll, ini repot. Masih ditambah lagi ibadah
kunjungan ke Walikukun. Inilah lawatan dari TUHAN! Semakin dipakai,
semakin dilawat, semakin diangkat oleh TUHAN. Tetapi kalau menolak,
akan hancur dan binasa untuk selamanya.
Yesaya
6: 1,
Dalam tahun
matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi
dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Ay
1 => '
aku melihat Tuhan duduk di atas
takhta yang tinggi' => keledai itulah
takhta-Nya TUHAN. Kalau kita dipakai, maka menjadi takhta TUHAN
(keledai diduduki menjadi takhta TUHAN).
Jadi, lawatan TUHAN =
kuasa pengangkatan TUHAN lewat kuasa ujung jubah-Nya, itulah Firman
pengajaran (Kabar Mempelai). Mari, kita bersungguh-sungguh pada malam
yang berbahagia ini. Kurang beberapa menit lagi, kita meninggalkan
tahun 2015 dan masuk tahun 2016.
Perhatikanlah
tiga hal:
- hati-hati
terhadap suam-suam kuku, kegerakan kuda liar. Maaf kalau saya
tambahkan, kuda liar, kuda gila, kuda jalang. Inilah yang akan
menghantam kita, tetapi
- TUHAN
memberikan tempat yang aman itulah penggembalaan (penyingkiran).
Sudah aman, damai,
- lalu
TUHAN memberikan janji-Nya, yaitu pengangkatan. Apa yang diangkat?
Mulai dengan dipakai oleh TUHAN (diduduki oleh TUHAN), maka
disitulah ada kuasa lawatan TUHAN, kuasa pengangkatan TUHAN, kuasa
ujung jubah TUHAN. Malam ini pegang ujung jubah TUHAN.
Hasilnya
adalah:
- Yesaya
6: 1,
Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta
yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait
Suci.
Ay 1 => 'Bait
Suci' => kita semuanya.
Hasil
pertama: 'ujung
jubah-Nya memenuhi bait suci' =
ujung
Jubah TUHAN melingkupi kita semuanya,
artinya TUHAN melindungi dan memelihara kita secara ajaib ditengah
kesulitan, kemustahilan dunia, sampai zaman antikris.
- Markus
5: 28, 29,
28.
Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan
sembuh."
29.
Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa
badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Hasil
kedua: seperti
perempuan
yang sakit pendarahan selama dua belas tahun disembuhkan saat
memegang ujung Jubah TUHAN.
Pendarahan dua belas tahun menunjuk kebusukan, kenajisan. Siapapun
kita (Yang tua, kaum muda), mungkin busuk, najis hidupnya, jamah
ujung Jubah TUHAN lewat Firman dan perjamuan suci, sehingga:
- yang
busuk, najis menjadi benar dan suci,
- nikah
dan buah nikah yang hancur dipulihkan,
- perpecahan-perpecahan
(kalau darah keluar, berarti ada pembuluh darah yang pecah) akan
disatukan oleh TUHAN, sampai damai sejahtera. Jangan ada
perpecahan, mari kita berdamai. Kalau tidak mau diajak berdamai, ya
sudah, yang penting kita damai.
- penderitaan,
kesusahan (pendarahan selama dua belas tahun, bisa karena sakit
kanker), air mata dihapuskan oleh TUHAN dan kita akan berbahagia,
- kemustahilan
dihapuskan oleh TUHAN. Asal kita menjamah ujung Jubah-Nya malam
ini. Asal kita mau diangkat menjadi takhta TUHAN (menjadi keledai
yang dipakai oleh TUHAN). TUHAN akan menolong kita pada malam hari
ini.
- Pada
ujung jubah imam besar Harun (sekarang menunjuk Imam Besar YESUS)
terdapat giring-giring emas
dan buah delima yang
berselang-seling.
Keluaran
28: 33,
Pada ujung gamis itu haruslah kaubuat buah delima dari kain ungu
tua, kain ungu muda dan kain kirmizi, pada sekeliling ujung gamis
itu, dan di antaranya berselang-seling giring-giring emas,
Ay
33 => 'pada sekeliling ujung gamis itu,
dan di antaranya berselang-seling giring-giring emas'
=> lonceng emas berselang-seling buah delima. Ini indah
sekali!
Hasil ketiga:
pada
ujung jubah terdapat giring-giring emas dan buah delima yang
berselang-seling,
artinya indah
dan berhasil. Inilah kuasa pembaharuan!
Kalau kita menjamah ujung Jubah TUHAN, kita akan dibaharui malam
ini.
Wahyu 3:
22,
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh
kepada jemaat-jemaat."
Ay22
=> 'ia mendengarkan apa yang dikatakan
Roh kepada jemaat-jemaat' => taat
dengar-dengaran.
Keubahan hidup adalah taat dengar-dengaran
sampai daging tidak bersuara lagi. Contohnya: Abraham taat kepada
TUHAN, untuk menyembelih anaknya. Kalau kita taat sampai daging tak
bersuara, itulah berhasil dan indah. Semakin kita taat, maka semakin
berhasil dan semakin indah, sampai jika YESUS datang kembali ke dua
kali, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia. Yang paling indah
dan yang paling berhasil, yaitu saat kita terangkat bersama dengan
Dia di awan-awan yang permai dengan sorak-sorai 'Haleluya',
sampai duduk di Takhta TUHAN (takhta Yerusalem Baru) untuk
selamanya.
Setan
tritunggal, suam-suam kuku mau merusak, menghancurkan, membusukkan
sampai kita menjadi muntah. Tetapi TUHAN mau mengangkat kita sampai
berhasil dan indah pada waktu-Nya. Inilah janji TUHAN! Taat itu
berhasil dan indah. Kalau lebih taat lagi, maka lebih berhasil dan
lebih indah lagi, sampai kita sempurna seperti Dia.
Kita
memasuki peralihan tahun, mari kita menyembah Dia dan mengangkat
perjamuan suci dengan sungguh-sungguh. Mari, kita menapaki tahun 2016
dengan berhasil dan indah.
TUHAN memberkati kita semuanya.1