Kita
masih berada dalam tema: Wahyu 1: 17-20. Tetapi kita masih membaca
ayat 17-18.
Wahyu
1: 17, 18,
17.
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama
seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di
atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan
Yang Akhir,
18.
dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai
selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Rasul
Yohanes tersungkur di bawah Kaki TUHAN (menyembah dengan hancur
hati), sehingga mengalami jamahan Tangan Kanan TUHAN
sehingga
rasul Yohanes menerima:
- 'TUHAN
berkata: "Jangan takut!'
= tidak ada ketakutan lagi (menghapus ketakutan).
- 'Aku
adalah Yang Awal dan Yang Akhir'
=
menerima kasih ALLAH.
'Yang Awal' = kasih mula-mula.
'Yang
Akhir' = kasih Mempelai = kasih yang sempurna = puncak kasih.
- 'Aku
telah mati, namun lihatlah, Aku hidup'
= 'Aku
Yang mati dan Yang hidup'
Jadi,
YESUS mati dan hidup (bangkit) untuk mengalahkan maut (menang atas
maut) =
- YESUS
memegang kunci kerajaan maut dan menutup pintu kerajaan maut bagi
kita semuanya, sehingga kita tidak perlu binasa.
- YESUS
juga memegang kunci kerajaan surga dan membuka pintu kerajaan surga
bagi kita semuanya. Jika pintu kerajaan maut ditutup, maka pintu
kerajaan surga dibuka.
- sekaligus,
Dia memberikan kunci kerajaan surga bagi kita.
Matius
16: 18, 19,
18.
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu
karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya.
19.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di
dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini
akan terlepas di sorga."
Ay
18 => '
alam maut tidak akan menguasainya' => karena
pintu kerajaan maut sudah dikunci oleh TUHAN dan kita tidak perlu
binasa.
Ay
19 => '
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga' =>
TUHAN sudah membuka pintu kerajaan surga dengan kunci kerajaan surga
dan memberikan kunci kerajaan surga, supaya kita juga dapat membuka
pintu kerajaan surga dan hidup kekal selama-lamanya.
Jadi,
YESUS memberikan kunci kerajaan surga kepada kita (dulu diberikan
kepada Petrus), supaya kita dapat membuka pintu kerajaan surga (masuk
kerajaan surga) dan hidup kekal bersama Dia selama-lamanya. Semoga
kita dapat mengerti.
Mungkin
kita bertanya-tanya => 'apa yang dimaksud dengan kunci kerajaan
surga?'
Kisah
Para Rasul 14: 22, Di
tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati
mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa
untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak
sengsara.
Ay
22 => '
bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah' =>
ini berarti mempunyai kunci untuk membuka pintu kerajaan surga.
Kunci
kerajaan surga adalah sengsara daging karena YESUS = memikul
salib = percikan darah. Kita tidak bersalah, tidak berdosa, tetapi
harus sengsara karena YESUS. Contohnya: seperti sekarang, kita dapat
datang untuk beribadah. Senin sampai Sabtu kita beraktivitas (kerja,
kuliah dll), seharusnya hari Minggu (libur) kita beristirahat, tetapi
kita harus masuk beribadah. Inilah salah satu bentuk sengsara daging
tanpa dosa, sengsara daging bersama YESUS (kunci kerajaan surga).
Kalau kita tidak berani masuk pintu ibadah, karena alasan capek dll,
lalu bagaimana kita dapat masuk pintu kerajaan surga? Jika seperti
ini, terlalu sulit! Biarlah hari-hari ini kita mengalami salib
(percikan darah), itulah kunci kerajaan surga. Dibalik salib, ada Roh
Kemuliaan (Roh Kudus), itu juga kunci kerajaan surga!
1
Petrus 4: 12-14,
12.
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu
yang luar biasa terjadi atas kamu.
13.
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat
dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan
bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
14.
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh
kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Ay
12 => '
janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian' => ini seperti daging terkena
api, sakit bagi daging. Kita sedang diuji. '
seolah-olah ada
sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu' => hari Senin
sampai Sabtu sekolah, sekarang hari Minggu harus ke gereja. Ini
rasanya luar biasa! Apalagi yang tiga macam ibadah? Ada juga yang
dari luar kota? Inilah bentuk-bentuk sengsara daging karena YESUS
(percikan darah).
Ay
14 => '
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama
Kristus' => menderita karena Nama YESUS.
Mengapa
TUHAN ijinkan kita untuk mengalami salib (sengsara bersama YESUS)?
Supaya kita dapat menerima kuasa Roh Kemuliaan (Roh Kudus). Dibalik
salib ada Roh Kemuliaan (Roh Kudus). Semoga kita dapat mengerti.
Disini
disebutkan => 'inilah surga'. Pada ay 14 '
Berbahagialah
kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus' = 'berbahagialah
kamu jika kamu menderita' Ini tidak masuk akal! Tadi, ada
pertanyaan, mengapa kita dapat bersukacita ditengah penderitaan?
Sebab ada Roh Kemuliaan (Roh Kudus) ditengah kita. Roh Kudus itu
memberikan kebahagiaan bukan seperti kita mempunyai uang. Kalau kita
mempunyai uang juga bahagia. Coba kalau kita diberikan uang sebanyak
lima juta rupiah, pasti bahagia, tetapi sebentar lagi hilang. Roh
Kudus memberikan kebahagiaan kepada kita, bahkan sampai menderitapun
kita tetap merasa bahagia. Itulah kebahagiaan surga!
Jadi,
kunci kerajaan surga = Roh Kemuliaan (Roh Kudus). Jadi, supaya kita
dapat masuk surga, kita harus mengalami salib dan benar-benar
menerima kuasa Roh Kudus (Roh Kemuliaan). Dibalk salib ada Roh Kudus.
Semoga kita dapat mengerti.
Hari-hari
ini (mulai hari Kamis) kita masih memperingati kenaikan TUHAN (masih
dalam suasana kenaikan TUHAN). TUHAN harus mati, bangkit dan naik ke
surga, salah satunya adalah untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita =
memberikan kunci kerajaan surga kepada kita. Jadi, kunci surga adalah
salib. Kita harus menderita daging (sengsara daging karena YESUS,
mengalami percikan darah), tetapi kita tidak perlu merasa takut,
sebab dibalik salib ada kuasa Roh Kudus. Itu juga merupakan kunci
kerajaan surga!
Kisah
Para Rasul 1: 8, 9,
8.
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi."
9.
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh
mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Ay
9 => '
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia'
=> YESUS mati, bangkit dan terangkat ke surga, setelah itu baru
mencurahkan Roh Kudus kepada kita.
YESUS
mati, bangkit dan naik ke surga (ini masih berkaitan dengan
memperingati kenaikan TUHAN) untuk mencurahkan Roh Kudus (Roh
Kemuliaan kepada kita) = memberikan kunci kerajaan surga kepada kita
semuanya.
Jadi, kunci kerajaan suga adalah salib dan kunci
kerajaan surga itu juga Roh Kudus. Kita memang
membutuhkan ijasah dsbnya, tetapi kita lebih membutuhkan lagi kuasa
Roh Kudus, oleh sebab itu YESUS harus mati, bangkit, naik ke surga
untuk mencurahkan Roh Kudus. Saudara mungkin tahu, kalau membutuhkan
ijasah, agar supaya nanti kita dapat mencari pekerjaan, kalau
membutuhkan uang, untuk modal dll.
Tetapi
mengapa kita membutuhkan kuasa Roh Kudus? Sehebat apapun manusia di
dunia ini (punya kekayaan, kepandaian, kedudukan), kalau tanpa Roh
Kudus, hanyalah manusia darah daging (tanah liat) yang hidupnya hanya
menuruti keinginan dan hawa nafsu daging yang membawa kepada
kehancuran/kebinasaan. Seperti tanah liat, sehebat apapun pasti
hancur. Terbentur sedikit saja, hancur. Demikian juga kalau manusia
tanpa Roh Kudus.
Contoh
manusia tanpa Roh Kudus:
- seperti
raja herodes yang menginginkan isteri orang => 'aku ingin, mau
apa?' Inilah mengikuti keinginan dan hawa nafsu daging! Padahal
raja herodes masih dapat mencari orang-orang yang belum mempunyai
suami, tetapi ia mengambil isteri orang (karena keinginannya).
Begitulah manusia tanpa Roh Kudus.
- kalau
ingin uang, melakukan korupsi,
- kalau
ingin apa, berbuat dosa saja agar mendapatkannya.
Praktik
sehari-hari manusia darah daging tanpa Roh Kudus:
- Kejadian
6: 5, 6,
5.
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan
bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan
semata-mata,
6.
maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi,
dan hal itu memilukan hati-Nya.
Ay
6 => kalau tidak ada Roh Kudus, hanya memilukan TUHAN.
Praktik
pertama: hatinya
(mulai dari dalam) cenderung jahat dan najis,
yaitu hanya menghasilkan perbuatan-perbuatan jahat dan najis (dosa
kejahatan dan kenajisan) yang memilukan hati TUHAN.
Perbuatan
jahat (dosa kejahatan) => 1
Timotius 6: 7-10,
7.
Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun
tidak dapat membawa apa-apa ke luar.
8.
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
9.
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam
jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang
mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan
kebinasaan.
10.
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa
dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Ay
9 => 'Tetapi
mereka yang ingin kaya'
=> Bukan mereka yang kaya. Orang kaya itu boleh, tetapi kalau
ingin kaya, itulah yang tidak boleh! Keinginannya
inilah
yang tidak boleh.
Ay
10 => 'menyimpang
dari iman'
=> tidak benar lagi. Mencari uang dengan tidak benar, itulah
meyimpang dari iman.
Perbuatan
jahat atau dosa kejahatan yaitu
cinta akan uang = keinginan akan uang. Uangnya tidak salah. Banyak
uang itu boleh, tetapi yang tidak boleh adalah mencintai uang. Cinta
akan uang artinya
uang yang berakar di dalam
hati kita, sehingga iman, pengharapan, kasih tidak berakar di
dalam hati dan Pribadi
YESUS tidak ada di dalam
hati (yang ada di dalam
hati hanyalah uang
).
Akibatnya
adalah:
- kikir,
artinya tidak dapat
memberi untuk pekerjaan TUHAN dan untuk sesama yang membutuhkan.
Inilah yang akan dituntut oleh TUHAN => 'ketika
Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan...'
Tidak dapat
memberi ini dimulai dari dalam nikah rumah tangga. Sudah tidak
peduli lagi dan tidak memikirkan nikah rumah tangga. Semoga kita
dapat
mengerti.
- serakah,
artinya merampas atau mencuri milik orang lain, terutama milik
TUHAN (persepuluhan
dan persembahan khusus). Kalau berani mencuri milik TUHAN, ini
benar-benar manusia darah daging tanpa Roh Kudus. Jika sudah biasa
mencuri milik TUHAN, maka berani juga mencuri milik orang lain.
Contohnya seperti: korupsi, hutang tidak membayar.
Sekarang, ini sudah biasa terjadi. Jangan-jangan dikalangan anak
TUHAN, hamba TUHAN juga sudah menjadi
hal yang biasa.
Perbuatan
kenajisan atau dosa kenajisan,
yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Ini selalu
diulang-ulang, supaya kita berhati-hati. Dulu pada zaman Nuh,
manusia makan minum dan kawin mengawinkan sampai ditenggelamkan
dengan air bah. Sekarang, kita bagaikan dikepung oleh air bah. Dosa
makan minum dan kawin mengawinkan sudah berada dimana-mana, bagaikan
air bah yang sedang mengepung. Jika kita melakukannya (terjerumus),
itu sudah tenggelam di dalam
air bah dan sungguh-sungguh akan
binasa.
Dosa makan
minum yaitu merokok, mabuk, narkoba dll. Ini sekarang sudah
merajalela. Dosa kawin-mengawinkan yaitu (maafkan) dosa seks dengan
berbagai ragamnya (dosa percabulan), penyimpangan seks (homoseks,
lesbian dll). Semoga kita dapat
mengerti.
Jadi, hati yang cenderung jahat dan najis yang
menghasilkan perbuatan jahat dan najis, akan dihukum sampai
dibinasakan oleh TUHAN. Seperti yang sudah terjadi pada zaman Nuh
dan zaman Lot (dua kali), nanti pada zaman akhir akan terjadi lagi.
Pada zaman Nuh manusia dihukum dengan air bah, pada zaman Lot
manusia dihukum dengan api dari langit, nanti akhir zaman akan
dihukum bersama dunia dengan api dari langit sampai api neraka untuk
selama-lamanya. Ini bukan gurauan, tetapi akan sungguh-sungguh
terjadi. Tanpa Roh Kudus, kita tidak akan mampu! Maaf, yang korupsi
malah banyak orang yang pandai , yang najis juga banyak orang pandai
(di kampus-kampus banyak kenajisan, baik mahasiswa, mahasiswi,
dosennya). Kita harus berwaspada. Semoga kita dapat
mengerti.
- Kejadian
6: 1,
2,
1.
Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi,
dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
2.
maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu
cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara
perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
Ay
2 => 'anak-anak
Allah melihat'
=> pandangannya. Manusia daging, pandangannya daging.
'siapa
saja yang disukai mereka'
=> seleranya juga daging.
Praktik
kedua: pandangan
dan seleranya daging
= tidak ada pertimbangan yang rohani, yang dilihat hanya daging
terus.
Pandangan
dan seleranya daging, terutama dalam dua hal:
- Dalam
hal nikah.
Dalam
hal nikah, banyak pandangan yang daging => 'ingin yang ini'
Sampai hamba TUHAN juga begitu. Bpk pdt In Juwono, gembala kami
dahulu seringkali menceritakan => 'kalau hamba TUHAN ingin
yang tinggi putih, ya itu tiang listrik' yang dipandang hanya
yang dagingnya saja, tidak ada pertimbangan rohaninya => 'ini
nanti bisa melayani pekerjaan TUHAN atau tidak' Tidak ada
pertimbangan seperti ini.
Inilah manusia darah daging tanpa Roh Kudus.
Kaum muda
perhatikan! Kita semuanya juga perhatikan! Jangan sampai hanya
daging, tetapi harus ada ukuran rohaninya dalam hal nikah. Karena
pandangan dan seleranya daging (ay 2) =>
'yang dilihat cantiknya, gantengnya, bukan imannya'
Mengakibatkan kawin campur, kawin cerai
(setelah kawin, lalu cerai, lalu kawin lagi dengan yang lain),
sampai kawin mengawinkan (maafkan, ini sudah kumpul kebo dan tidak
ada ikatan lagi) = free seks.
Kalau kita menikah hanya
mengikuti pandangan daging dan selera daging, maka akan jatuh dalam
kawin campur (ini dibenci oleh TUHAN). Kawin cerai contohnya
seperti perempuan Samaria lima kali kawin cerai, yang terakhir
sudah tidak tahu lagi ('bukan suamiku'). Waktu TUHAN mengatakan
=> 'panggil suamimu, laki-laki yang ada bersama dengan kamu
sekarang' Perempuan Samaria => 'maaf TUHAN itu bukan suami
saya' Kaum muda sungguh-sungguh hati-hati! Sebab ada juga yang
memiliki pandangan yang demikian.
Dulu saya menjadi guru
pada tahun 1980-an, waktu itu baru muncul istilah kumpul kebo di
daerah Yogjakarta (daerah pelajar). Ada murid saya masih kelas satu
sma (masih bergaul dll), lalu saya bertanya => 'kalau kamu
setuju yang mana, menikah yang sungguh-sungguh atau yang kumpul
kebo' Jawabannya => 'kalau saya setuju yang kumpul kebo,
lebih enak pak, tidak sulit' Mendengar jawabannya, sebagai guru
saya rasanya mau pingsan. Ini murid saya, juga saya anggap sebagai
anak saya => 'kalau jawabannya demikian, bagaimana ini?' Ini
karena pandangan dan seleranya daging, pikirannya juga daging,
akhirnya masuk kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan = nikah
yang salah, atau kalau lebih tegas lagi masuk dalam nikah
hujatan.
TUHAN menciptakan nikah yang benar, yang suci, yang
mulia (nikah antara Adam dan Hawa), tetapi ditelanjangi,
dihancurkan oleh setan. TUHAN masih berusaha untuk merestorasi
nikah, sampai di dalam kitab Wahyu terjadi nikah yang sempurna
(nikah yang mulia) antara Kristus dengan sidang jemaat. Kalau nikah
kita salah, itu berarti masuk nikah hujatan yang mengarah kepada
Babel. Kita harus berdoa dengan sungguh-sungguh untuk nikah kita.
Yang sudah menikah harus bergumul dan berdoa, supaya nikahnya benar
dan suci. Yang belum menikah juga bergumul, jangan mengikuti
pandangan daging dan selera daging, termasuk pikiran daging (tidak
ada pertimbangan rohani sedikitpun, hanya daging terus, tidak
peduli apapun asalkan memenuhi pandangan dan selera daging). Semoga
kita dapat mengerti.
- Dalam
hal ibadah.
Nikah
dan ibadah merupakan rahasia besar. Kalau saudara membaca alkitab,
mulai dari kitab Kejadian sampai Wahyu banyak rahasia-rahasia. Pada
perjanjian baru juga banyak rahasia. Tetapi dari seluruh rahasia
itu, hanya ada dua rahasia besar dan agung, yaitu rahasia nikah
(Efesus) dan rahasia ibadah (srt Timotius). Nikah dan ibadah ini
tidak dapat dipisahkan. Inilah yang mau dihancurkan oleh setan,
lewat manusia darah daging tanpa Roh Kudus.
Ini dalam hal
ibadah juga. Pandangannya daging dan seleranya daging untuk ibadah
kepada TUHAN. Yang penting sesuai dengan keinginan daging, hawa
nafsu daging, tidak ada nilai rohaninya. Jika kita beribadah
mengikuti pandangan dan selera daging, akan menghasilkan ibadah
yang campur baur antara perkara jasmani dan perkara rohani (tadi
nikah yang campur baur antara terang dan gelap). Ibadah itu perkara
rohani, tetapi dicampur dengan perkara jasmani (duniawi).
Ibadah
yang campur baur antara perkara rohani dan jasmani, yaitu
- Tatacara
ibadah.
Dalam
tatacara ibadah, antara lain:
- cara
main musik, menyanyi dll, banyak dicampur dengan cara-cara
duniawi = cara dunia masuk ke dalam gereja. Inilah yang berbahaya
dihari-hari ini. Kalau pandangan dan selera daging dalam hal
nikah, bahaya, sebab kita dapat masuk dalam kawin campur, kawin
cerai, kawin mengawinkan. Kawin dengan siapa saja yang disukai,
tidak peduli memenuhi Firman atau tidak, tidak ada pertimbangan
rohaninya. Demikian juga dalam ibadah, tidak peduli, yang penting
senang. Tatacara ibadah juga dicampur dengan dunia. Cara-cara
dunia masuk dalam ibadah: cara main musik, cara menyampaikan
Firman semuanya memakai cara yang dari dunia. Semua yang laku di
dunia dimasukkan ke dalam gereja. Tidak mempedulikan lagi nilai
yang rohani.
- suasana
dunia = hal yang jasmani masuk di
gereja = kesukaan dunia masuk di dalam ibadah pelayanan. Mari,
kita jaga jangan sampai suasana dunia, tetapi suasana surga. Yang
membedakan suasana surga dan suasana dunia di dalam ibadah kepada
TUHAN adalah urapan Roh Kudus. Kalau ada urapan Roh Kudus, selalu
ada suasana surga/kesukaan surga, yang tertib dan teratur. Kalau
kesukaan daging itu tidak tertib, tidak teratur, tidak dapat
dikendalikan emosi-perasaan dagingnya ('urakan'). Maaf, kalau
bahasa Jawa lebih bagus, urapan lawan katanya 'urakan' Di
gereja sama seperti kesukaan nonton bola. Ini sampai juga disaat
penyampaian Firman TUHAN. Saat penyampaian Firman TUHAN, manusia
hanya alat, TUhan lah yang berfirman. Bayangkan kalau TUHAN kita
itu urakan. Mari, biarlah kita mohon kepada TUHAN supaya tidak
ada pandangan dan selera daging dalam hal nikah, dalam hal
ibadah, tetapi harus dalam urapan Roh Kudus. Semoga kita dapat
mengerti.
- Makanan
rohani
= pengajaran
Firman ALLAH.
Seringkali
pengajaran Firman ALLAH dicampur dengan lawakan, pengetahuan,
ajaran lain, bahkan dengan agama lain. Banyak hamba TUHAN yang
mempelajari agama lain. Sekarang ini banyak dianjurkan untuk
mempelajari agama lain. Ini sudah penyimpangan atau pengkhianatan!
Sebab pengajaran (Firman ALLAH) menunjuk Pribadi TUHAN. Kalau
mempelajari ajaran agama lain, berarti ada dua pribadi. Saya tidak
mengatakan => 'agama lain begini-begini' Tidak! Yang
penting adalah iman kita (satu saja). TUHAN berFirman => 'Aku
mempertunangkan kamu kepada Satu Laki-laki' Itulah TUHAN YESUS =
satu pengajaran yang benar, itulah alkitab. Jangan mempelajari
yang lain! Kita perlu ditolong oleh Roh Kudus. Kalau manusia darah
daging, tidak akan mampu (senang yang campur). Semoga kita dapat
mengerti.
Saya
tidak membicarakan politik atau mendiskriditkan agama lain, tidak!
Saya bicara tentang agama kita. Jangan dicampur! Jadi, mencampur
adukkan pengajaran yang benar dengan yang lain (pengetahuan,
lawakan, ajaran lain, ajaran sesat, agama lain) = kawin campur
seperti Salomo (akhirnya Salomo kawin campur dengan orang Mesir).
Akibatnya adalah jatuh kepada penyembahan berhala yang dibenci oleh
TUHAN.
Kalau di gereja dicampur-campur; tatacara ibadah
dicampur dengan dunia, pengajaran dicampur, yang terjadi bukanlah
ibadah yang benar kepada TUHAN, akhirnya hanya melakukan penyembahan
berhala yang dibenci oleh TUHAN. Tidak boleh dicampur-campur, harus
satu saja. Semoga kita dapat mengerti.
Praktik
sehari-hari manusia darah daging tanpa Roh Kudus:
- pertama,
hatinya cenderung jahat dan najis (perbuatannya jahat dan najis),
sehingga dihukum oleh TUHAN.
- kedua,
pandangan dan selera daging (pikirannya daging), baik dalam hal
ibadah dan hal nikah dicampur-campur terus, tidak mau yang murni,
sampai jatuh dalam penyembahan berhala yang dibenci TUHAN.
- 2
Petrus 3: 3-6,
3.
Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman
akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu
orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
4.
Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu?
Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap
seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
5.
Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah
ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh
air,
6.
dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan
oleh air bah.
Ay 3-4 =>
terutama Firman tentang kedatangan TUHAN YESUS ke dua kali =>
'mana, dari dulu sama' Ini juga berarti tentang penghukuman =>
'mana ada hukuman? Saya berbuat dosa bahkan bertambah makmur, saya
korupsi bahkan tambah banyak uang saya' Inilah manusia daging.
Kalau orang Kristen sampai begitu, sudah gawat, sebab sudah sama
dengan pengejek. Kita seringkali => 'itu sok suci, melarat'
Ini sudah gawat dan sudah masuk dalam pengejek-pengejek.
Jadi,
sampai mulut, hatinya, pandangannya, seleranya daging semua. Hatinya
daging (jahat dan najis), pandangan dan seleranya daging = pandangan
dan perasaan daging, mulutnya juga daging (mengejek).
Praktik
ketiga: mulutnya
daging, artinya
- Mulut
manusia daging yang hanya untuk mengejek Firman ALLAH, terutama:
- Firman
yang memberitakan kedatangan YESUS yang ke dua kali di awan-awan
permai = Firman yang memberitakan kesucian dan kesempurnaan =
Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua = Firman
pengajaran yang benar. Inilah yang diejek => 'terlalu lama,
terlalu keras'.
- Firman
yang memberitakan tentang penghukuman TUHAN yang akan datang atas
dunia, sampai neraka. Banyak yang tidak percaya. Inilah yang
diejek hari-hari ini. Semoga kita dapat mengerti.Dulu pada zaman
Lot, malaikat datang kemudian berkata kepada Lot => 'cepat
beritakan kepada sanak saudaramu, calon menantumu, semuanya'
Calon menantunya juga diberitahu oleh Lot => 'mari siap-siap
Sodom mau dihukum' Tetapi jawabannya => 'calon mertua ini
lucu, hanya berolok-olok saja (bercandaan)' Inilah yang diejek.
Kalau ada Firman yang menunjukkan dosa dan mengabarkan tentang
penghukuman TUHAN => 'buktinya, dia yang sok suci, pergi ke
gereja, malah melarat. Sedangkan aku yang begini, berbuat dosa,
enak hidupnya' Inilah sering mengejek. Semoga kita mengerti.
- Selain
mulut untuk mengejek TUHAN (Firman), mulutnya juga memecah belah
sesama. Inilah manusia darah daging. Kita harus berhati-hati. YESUS
rela mati, bangkit, lalu naik ke surga untuk mencurahkan Roh Kudus
(kunci kerajaan surga). Sebab TUHAN tahu, sehebat apapun manusia
darah daging tanpa Roh Kudus, hatinya jahat-najis, pandangan
seleranya daging. Pikirannya hanya daging baik dalam hal nikah,
ibadah pelayanan (hanya mau yang enak bagi daging, tidak mau
salib). Akibatnya masuk dalam penyembahan berhala.
- Yang
ketiga, mulutnya tidak bisa direm, mengejek TUHAN (Firman TUHAN)
yang benar dan memecah belah sesama.
Yudas
1: 17-19,
17.
Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang
dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita,
Yesus Kristus.
18.
Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir
zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa
nafsu kefasikan mereka."
19.
Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh
keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.
Ay
19 => 'yang hidup tanpa Roh Kudus'
=> manusia darah daging.
Mulut
manusia darah daging hanya untuk memecah belah Tubuh Kristus, lewat
dusta, fitnah (yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar),
bergosip. Dusta, fitnah dan gosip, inilah tiga serangkai yang dapat
memecah belah Tubuh Kristus. Inilah tanpa Roh Kudus. Semoga kita
dapat mengerti.
Tadi pagi saya terharu juga, ada seseorang di
Malang yang bersaksi tentang bergosip. Dia sudah mengaku di depan
jemaat. Ini benar-benar terjadi. Gosip-gosip yang tidak baik, inilah
yang memecah belah Tubuh Kristus. Sebab sumber gosip adalah
keinginan daging yang tidak sesuai dengan Firman. Tetapi kalau
semuanya sesuai dengan Firman, tidak akan ada gosip. Yang ada
hanyalah kebenaran. Yang bergosip itu orang yang memiliki keinginan
yang tidak sesuai dengan Firman.
Kaum muda hati-hati,
terutama soal jodoh. Seringkali orang tua tidak setuju, karena
pertimbangan rohani. Pertimbangan rohani itu sesuai dengan Firman.
Kalau orang tua menolak, karena tidak sesuai Firman, itu merupakan
orang tua yang baik. Kalau tidak sesuai dengan Firman, tetapi orang
tua tidak menolak, itu jahat (bukan baik). Jadi, jangan dibalik!
Kalau gembala menentang sesuatu yang tidak sesuai dengan Firman
(dengan pengorbanan apa saja), itulah gembala yang baik. Tetapi
kalau sudah tahu salah, tidak sesuai dengan Firman => 'yang
penting tidak apa-apa' Itulah yang jahat dan menjerumuskan. Semoga
kita dapat mengerti.
Kalau semuanya kembali kepada Firman,
tidak akan terjadi pertengkaran, gosip dan fitnah. Manusia darah
daging akan memecah belah Tubuh Kristus juga dengan berdusta. Pada
akhir zaman inilah yang akan terjadi. Kalau dia memaksakan tentang
sesuatu, nanti pasti berdusta. Orang tuanya mengatakan => 'itu
A ya (seperti Firman A)' Jawabannya => 'iya A (padahal yang
dilakukan B)' Inilah pasti berdusta. Paling sedikit, nomor satu
pasti dusta. Setelah itu, gosip, fitnah dan sebagainya.
Inilah
praktik sehari-hari manusia darah daging tanpa Roh Kudus yaitu:
- hatinya
jahat dan najis, sehingga perbuatannya juga jahat dan najis,
- pandangan-seleranya
daging dalam hal nikah dan ibadah (senang yang campur-campur, tidak
suci, tidak benar),
- mulutnya
tidak baik, menjelekkan Firman (TUHAN), menjelekkan orang lain
sampai memecah belah Tubuh Kristus. Semoga kita dapat mengerti.
Manusia
darah daging tidak mewarisi surga = tidak memiliki kunci.
1
Korintus 15: 50,
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa
daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa
yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Ay
50 => '
bahwa daging dan darah' => manusia darah
daging tanpa Roh Kudus = yang hatinya tidak baik, pandangan seleranya
daging, mulutnya daging.
'
tidak
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah' => tidak mewarisi
kerajaan ALLAH = tidak bisa masuk kerajaan surga = tidak punya kunci.
Disini
jelas, manusia darah daging tanpa Roh Kudus tidak dapat mewarisi
kerajaan surga = tidak dapat masuk kerajaan surga = tidak memiliki
kunci kerajaan surga, oleh sebab itu kita semuanya mutlak membutuhkan
Roh Kudus (kunci kerajaan surga). Sekarang ini banyak kebutuhan kita,
tetapi sudah tercakup di dalam Roh Kudus. Roh Kudus merupakan kunci
kerajaan surga. Kalau surga saja dibuka, apalagi kalau hanya
pintu-pintu di dunia. Saya percaya semua pintu di dunia akan terbuka.
Memang kebutuhan kita banyak => 'butuh ini, untuk ini'
Silahkan, tetapi semuanya sudah tercakup di dalam Roh Kudus (kunci
kerajaan surga). Semoga kita dapat mengerti.
Syarat
untuk menerima Roh Kudus? Ada syaratnya untu menerim
janji TUHAN. Dia naik ke surga berjanji => 'kamu nanti akan
menerima Roh Kudus' Dia terangkat ke surga untuk mencurahkan Roh
Kudus. Mari, kita ikuti syarat dari TUHAN supaya dapat dipenuhi oleh
Roh Kudus.
Kisah
Para Rasul 1: 4, 5,
4.
Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia
melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal
di situ menantikan janji Bapa, yang -- demikian kata-Nya -- "telah
kamu dengar dari
pada-Ku.
5.
Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan
dibaptis dengan Roh Kudus."
Ay
4 => '
Ia melarang mereka meningggalkan Yerusalem' =>
syaratnya adalah
jangan meninggalkan Yerusalem, waktu
itu Roh Kudus dicurahkan di loteng Yerusalem. Kalau tinggalkan
Yerusalem (ke Betania atau kemana saja), tidak dapat. Harus tetap di
Yerusalem. Waktu itu Roh Kudus dicurahkan di Yerusalem secara
jasmani, di Timur Tengah.
Jadi,
syarat untuk menerima baptisan Roh Kudus adalah kita harus tinggal di
Yerusalem. Ini bukan berarti kita harus pergi ke Yerusalem semuanya,
bukan itu! Tetapi dalam arti rohani. Banyak yang disalah artikan,
saya mendengar dari seorang hamba TUHAN => 'oom, tadi malam ada
orang dari Yerusalem, lalu ia berkata 'ini ada urapan yang masih
hangat, siapa yang mau minta?' Kalau begitu, orang yang miskin
(tidak bisa ke Yerusalem), tidak memiliki urapan.
Sekarang
ini Yerusalem dalam arti rohani:
- Yerusalem
adalah kota damai, berarti kita
harus memiliki hati yang damai sejahtera. Jaga hati yang damai
sejahtera, sebab itulah tempat dari Roh Kudus. Banyak yang disalah
artikan => 'orang yang baru dari Yerusalem seperti orang yang
baru dari surga, hati-hati ini urapannya hebat' Saya dulu dari
Yerusalem, pulang-pulang capek (capek setelah naik gunung Sinai) dan
tidur. Itu bukanlah urapan penuh, bukan! Jika seperti itu, berarti
Roh Kudus dapat dibeli dengan uang. Bayar 20-30 juta untuk pergi ke
Yerusalem, bisa mendapatkan Roh Kudus. Jika demikian, ini celaka!
Seperti di alkitab, ada tukang sihir yang mau membeli karunia Roh
Kudus ('celaka kau'). Jangan! Yerusalem itu kota damai (hati
damai sejahtera).
Hati damai sejahtera
artinya:
- tidak
ada kepahitan,
- tidak
ada kebencian,
- tidak
ada kekuatiran (kalau kuatir => 'nanti kalau ... nanti kalau'
Tidak bisa damai),
- tidak
ada kejahatan,
- tidak
ada kenajisan dll. Itu sebabnya hati damai harus dipelihara.
- Yerusalem
adalah kota terang.
Di Wahyu 21-22, Yerusalem Baru tidak memerlukan lagi matahari
(terang terus). Ini berarti harus memiliki hati yang jujur
(terang).
Kejujuran dimulai dari:
- jujur
dalam hal pengajaran yang benar (dalam hal TUHAN); Kalau benar,
katakan benar dan terima. Kalau salah, katakan salah dan tolak.
Jangan, benar .. tetapi... atau salah ... tetapi. Jangan benar dan
salah dicampur. Kalau makanan sudah ada racunnya, bagaimana mau
memisahkan makanan dari racun itu? Tidak akan bisa, pasti tertelan
juga. Kita harus tegas.
- selanjutnya,
jujur dalam hal nikah dan keuangan (Ibr 13).
Berkat
TUHAN yang kita terima di dalamnya ada:
- milik
TUHAN (persepuluhan dan persembahan khusus). Kembalikanlah milik
TUHAN dan jangan serakah. Kalau tidak mengembalikan milik TUHAN,
berarti serakah.
- milik
sesama yang membutuhkan. Jika tidak memberikan milik sesama yang
membutuhkan, itu kikir. Seperti Firman TUHAN => 'ketika aku
lapar, kamu tidak memberi aku makan dll' Ini dituntut oleh
TUHAN.
- milik
kita yang merupakan kepercayaan TUHAN. Dijaga, supaya jangan
boros. Jadi, jangan serakah (kembalikan milik TUHAN), jangan kikir
(kembalikan milik sesama yang membutuhkan), sisanya adalah milik
kita yang merupakan kepercayaan TUHAN, dijaga supaya jangan boros.
Kalau boros, nanti tidak dipercayakan lagi oleh TUHAN. Inilah hati
jujur. Tadi, saya cerita juga di Malang. Seringkali kami sebagai
hamba TUHAN salah. Kalau ada hamba TUHAN yang diberkati, sudah
diberikan untuk ini, masih ada sisanya dan ditabung. Lalu disikat
dan berkata 'tidak beriman menabung' Tetapi yang tidak
menabung, waktu membangun gereja, beli ac dll, lalu hutang
sana-sini => 'toko-toko, beri saya hutang untuk gereja, ini
luar biasa' Kalau menabung disalahkan, kalau hutang dibilang
'luar biasa, kemurahan TUHAN' Mana yang benar ini? Seringkali
kita menggunakan kebenaran sendiri.Kalau saya, ada sisa, ditabung.
Kalau ada ibadah kunjungan ke Australia bisa membayar sendiri,
kalau gereja butuh sesuatu, bayar, selesai dan tidak perlu
berhutang. Jemaat juga dapat dilibatkan. Contohnya: harga ac
sepuluh juta, mari jemaat siapa yang mau menyumbang? Kalau masih
ada tabungan langsung bayar sepuluh juta, selesai dan tidak ada
hutang untuk gereja. Saya tidak mau berhutang untuk rumah TUHAN.
Mari jujur, jangan boros. Kalau serakah, kikir dan boros, berarti
tidak jujur. Semoga kita dapat mengerti.
- kemudian,
jujur dalam mengaku dosa. Kalau salah, harus jujur mengaku =>
'saya tidak mampu TUHAN, saya hanya tanah liat' Itulah
tempatnya Roh Kudus. Jadi, hati yang damai dan hati yang jujur
merupakan tempatnya Roh Kudus.
- Yerusalem
adalah kota setia.
Zakharia
8: 3,
Beginilah firman TUHAN: Aku akan kembali ke Sion dan akan diam di
tengah-tengah Yerusalem. Yerusalem akan disebut Kota Setia, dan
gunung TUHAN semesta alam akan disebut Gunung Kudus.
Yerusalem
adalah kota setia, artinya:
- kita
harus setia dalam ibadah pelayanan. Jangan seperti Yudas yang
kehilangan pelayanan. Ini tidak ada Roh Kudus, perutnya robek
(dagingnya kelihatan, yang di dalam kelihatan semuanya) dan busuk.
- setia
dalam berdoa. Setelah bangkit, YESUS menampakkan Diri kepada
murid-murid selama empat puluh hari. Sesudah itu, YESUS naik ke
surga. Sepuluh hari kemudian terjadi pencurahan Roh Kudus.
Murid-murid juga bertekun dalam berdoa, menunggu sepuluh hari.
Mari,
setia (bertekun) dalam ibadah pelayanan dan setia (tekun) dalam
berdoa menyembah TUHAN. Itulah syaratnya supaya terjadi pencurahan
Roh Kudus. Semoga kita dapat mengerti.
Praktik pencurahan Roh
Kudus? Kisah Para
Rasul 2: 1- 4,
1.
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu
tempat.
2.
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin
keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
3.
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
4.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai
berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh
Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Jadi,
Roh Kudus dicurahkan seperti lidah-lidah api untuk menyentuh dan
membakar perut hati yang kotor (kotoran-kotoran dibakar). Oleh sebab
itu dalam kebaktian kepenuhan Roh Kudus, selalu terjadi ada orang
tidak kuat => 'Haleluya, Haleluya, lalu berdiri tidak kuat
karena perutnya sakit' Sebenarnya ini sudah benar. Semestinya
ditahan sedikit. Perut hati yang kotor sedang dikocak (dibakar),
kalau kita tahan atau menyerah, akan naik ke atas. Sesudah itu Roh
Kudus menyentuh dan membakar lidah kita, sehingga kita dapat
berbahasa Roh seperti yang diajarkan oleh Roh Kudus.
Bahasa
Roh itu bukan diajarkan oleh orang, tetapi diajarkan oleh Roh Kudus.
Jangan les bahasa Roh! les bahasa Inggris mahal, les bahasa
Indonesia juga mahal (di Korea, les bahasa Indonesia itu mahal). Ada
satu kaum mudi di Malang, yang study di Korea. Sekarang dia mendapat
beasiswa dari dosennya dan dia juga mengajar bahasa Indonesia.
Seperti barter; dia belajar bahasa Korea dan yang Korea belajar
bahasa Indonesia. Ini mahal juga bayarnya! Kalau les bahasa Roh
berapa bayarnya? Tidak ada les bahasa Roh. Bahasa Roh bukan untuk
ditirukan, bukan! Tetapi berasal dari Roh Kudus. Isi perut hati yang
kotor dibakar, kalau sudah bersih akan naik terus ke atas. Lidah
juga dibakar sampai berbahasa Roh, sesuai dengan diajarkan oleh Roh
Kudus. Inilah yang benar. Kalau menirukan bahasa Roh, itu yang
palsu. Dalam Kitab Keluaran 30, membuat campuran minyak dan
rempah-rempah, kalau ditiru, itu palsu.
Kita harus selalu
berusaha. Kalau bisa berbahasa Roh dalam menyembah TUHAN, maka Roh
Kudus tetap menyala-nyala dalam kehidupan kita. Saudara yang sudah
kepenuhan Roh Kudus beberapa tahun yang lalu, setiap penyembahan
mohon kepada TUHAN (Roh Kudus), supaya diajarkan (dilatih) untuk
terus berbahasa Roh. Tetapi tidak perlu berteriak-teriak, biasa saja
dan wajar. Kalau sampai terjengkang-terjengkang, bahkan Saul sampai
telanjang, itu bukan bagus, tetapi karena dagingnya melawan. Di
loteng Yerusalem tidak dituliskan => 'rasul Petrus terjengkang
sampai kemana' Tidak ada!
Saya dulu pernah mengalaminya
saat masih remaja (smp atau smu). Waktu mau perjamuan suci, lidah
ini tidak mau berkata => 'Haleluya' Saya paksakan 'Haleluya,
Haleluya' Akhirnya hampir terjengkang. Lalu pendeta saya
mengatakan => 'lain kali, kalau lidah mau bicara sendiri,
ikuti' Tidak lama, saya doa pagi, saya dapat berbahasa Roh (sudah
kepenuhan Roh Kudus). Kalau terjengkang-jengkang bukannya bagus, itu
malah tidak bagus! Sebab dagingnya masih kuat. Jangan-jangan bukan
Roh Kudus yang masuk, tetapi roh daging yang masuk. Roh Kudus itu
tertib dan teratur. Semoga kita dapat mengerti.
Kalau dulu
memang memakai minyak urapan. Contohnya: raja Saul, raja Daud,
imam-imam diurapi dengan minyak (dalam perjanjian lama). Setelah
loteng Yerusalem sudah tidak memakai minyak lagi, sebab sudah
digenapkan dengan pencurahan Roh Kudus dari surga. Jangan sampai
ditipu, harus baca alkitab. Minyak sampai dijual. Hari-hari ini Roh
Kudus dijual. Ini sudah gawat! Semoga kita dapat mengerti.
Kegunaan
Roh Kudus, antara lain:
- Roma
8: 13,
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika
oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan
hidup.
Ay 13 => 'jika
kamu hidup menurut daging, kamu akan mati'
=> kalau melakukan perbuatan jahat dan najis, akan
mati.
Kegunaan pertama:
Roh Kudus
mematikan perbuatan-perbuatan daging (perbuatan jahat dan najis)
yang membinasakan,
sehingga kita dapat hidup benar, suci
dan berkenan kepada TUHAN (tidak memilukan TUHAN). Kalau daging,
sekalipun pandai, kaya, tetap jahat dan najis. Tetapi kalau ada Roh
Kudus baru kita dapat hidup benar, suci, sesuai kehendak TUHAN
(berkenan kepada TUHAN).
Mari kita mohon Roh Kudus. Mungkin
kaum muda atau siapapun juga didesak oleh roh jahat dan najis
(pikiran jahat-najis, perbuatan jahat-najis, dosa percabulan lewat
apa saja seperti mengepung), sekarang ini kita mohon kepada Roh
Kudus untuk mematikan semuanya, sehingga kita dapat hidup benar,
suci dan berkenan kepada TUHAN.
- Ayub
32: 8,
Tetapi roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah
yang memberi kepadanya pengertian.
Ay
8 => 'nafas Yang Mahakuasa'
=> Roh Kudus.
'itulah yang memberi
kepadanya pengertian'
=> akal budi.
Kegunaan kedua:
Roh Kudus
memberikan kita akal budi.
Inilah kelebihan kita dari binatang.
Binatang itu mempunyai tubuh, jiwa (punya daging dan darah), tetapi
tidak memiliki roh. Manusia mempunyai roh, itulah akal budi
(pengertian). Dari sinilah kita memiliki pertimbangan
rohani.
Permisi kalau binatang, pandangan/seleranya hanya
daging. Kalau dia lapar, seleranya hanya makan, tidak peduli lagi,
anaknya dapat dimakan. Nilai kekeluargaan saja tidak ada, apalagi
nilai yang rohani. Inilah binatang yang tidak punya roh atau akal
budi. Maaf, kalau musim kawin, akan kawin dengan siapa saja (dengan
induknya, anaknya sudah tidak peduli lagi). Jika Roh Kudus menguasai
kita, maka kita mempunyai akal budi, sehingga tidak mengikuti
pandangan/selera daging, tetapi mengikuti pandangan yang rohani
(yang berkenan kepada TUHAN). Mau beribadah atau menikah,
pandangannya harus yang rohani dan sesuai kehendak TUHAN. Itulah
kegunaan Roh Kudus. Kita berbeda dengan binatang yang hanya
mengikuti naluri (perasaan daging, pandangan daging, selera
daging).
- Titus
3: 5,
pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan
baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh
permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan
oleh Roh Kudus,
Kegunaan
ketiga: Roh
Kudus membaharui (mengubahkan) kehidupan kita dari manusia daging
menjadi manusia rohani seperti YESUS.
Inilah mujizat rohani = mujizat
terbesar, setan tidak dapat menirukannya. Kalau setan, sekali najis
akan tetap najis, sekali dusta akan terus dusta (tidak dapat berubah
lagi). Kalau sakit menjadi sembuh, miskin menjadi kaya, setan dapat
melakukannya. Kalau dari dosa menjadi bertobat, dusta menjadi baik,
setan tidak dapat melakukannya. Hanya Roh Kudus yang dapat
melakukannya.
Manusia baru, dimulai darimana? Mulut terlebih
dahulu diubahkan. Itulah manusia baru! Mulut tidak lagi berdusta,
tidak lagi memfitnah, tidak lagi mencerai beraikan, tidak lagi
mengejek Firman (TUHAN) = mulut berkata benar dan baik.
Efesus
4: 24, 25,
24.
dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak
Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
25.
Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang
lain, karena kita adalah sesama anggota.
Roh
Kudus mengubahkan kita menjadi manusia baru atau manusia rohani
seperti YESUS, dimulai dari tidak ada dusta, tidak ada fitnah, tidak
mengejek TUHAN dll, tetapi kita berkata benar (sesuai dengan Firman
ALLAH) dan berkata baik (menjadi berkat bagi orang lain). Inilah
yang dipertahankan. Jadi, kita mengeluarkan perkataan yang benar dan
baik. Kalau ini terus berlaku, maka mujizat jasmani juga akan
terjadi. Mau ditolong TUHAN atau tidak, tergantung dari mulut. Dalam
Surat Petrus 'kalau kamu mau melihat hari-hari baik, jagalah
mulutmu yang baik' Mulut inilah yang menentukan, kita mengalami
mujizat atau semakin parah.
Jika mulut sudah benar dan baik,
maka mujizat jasmani akan terjadi (pertolongan TUHAN akan terjadi),
yaitu dari yang mustahil menjadi tidak mustahil. Sampai satu waktu
jika YESUS datang kembali ke dua kali, terjadi mujizat yang
terakhir, yaitu kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia; tidak
salah lagi dalam berkata-kata, kita hanya menyembah TUHAN dengan
'Haleluya' untuk menyambut kedatangan-Nya ke dua kali di
awan-awan permai. Kita bersama dengan Dia selama-lamanya.
Biarlah
Roh Kudus bekerja, supaya mujizat terjadi dalam kehidupan kita. Yang
jahat dan najis dimatikan, kita dapat hidup benar, suci. Pandangan
daging, selera daging dimatikan, kita memakai akal budi, yaitu
memiliki pandangan yang rohani. Seleranya TUHAN, yang cocok dengan
TUHAN itulah yang kita ambil, baik dalam ibadah, dalam nikah dan
dalam segala hal.
Yang
terakhir terjadi mujizat keubahan hidup, yaitu mulut berubah menjadi
benar dan baik, tidak ada dusta, tidak ada fitnah dll. Mujizat
jasmani juga terjadi, sampai satu waktu mujizat yang terakhir, yaitu
kita diubahkan menjadi sama dengan Dia. Kita bersama dengan Dia
selamanya.
Memang
banyak kebutuhan kita, tetapi sudah tercakup dalam Roh Kudus.
Sekarang ini biarlah Roh Kudus dicurahkan ditengah-tengah
kita.
TUHAN memberkati kita semuanya.1